Wednesday 11 February 2015

Sinopsis Mr Back Episode 10 Part 1

Shin hyung dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Di dalam ambulans Sekretaris Sung cemas bukan main. Dae Han yang juga berada di dalam ambulans ikut khawatir.

‘Ada delapan rasa sakit dan penderitaan yang dilalui manusia. Kelahiran, penuaan, penyakit dan kematian. Dengan empat ini, menghadapi hal-hal yang kau benci. Rasa sakit menghadapi hal-hal yang kau benci. Mengucapkan selamat tinggal pada orang yang kau cintai. Rasa sakit mengucapkan selamat tinggal pada orang yang kau cintai.  Rasa sakit tak mendapatkan apa yang kau inginkan.’
Ha Soo yang masih menunggu Shin Hyung terkejut mendapatkan telepon dari Sekretaris Sung bahwa Shin Hyung masuk rumah sakit. Sekretaris Sung meminta Ha Soo cepat datang ke rumah sakit.
Sekretaris Sung kaget mengetahui Shin Hyung sudah dibawa masuk ke ruang operasi. Ia yang panik melarang Shin Hyung dioperasi. “Dia tak boleh dioperasi. Kita harus menghentikan operasinya sekarang.” tangis Sekretaris Sung panik.
Di ruang operasi, dokter akan mulai mengoperasi untuk mengambil batu meteor yang ada di tubuh Shin Hyung.
Di luar ruang operasi Sekretaris Sung semakin panik karena Ha Soo tak kunjung datang. Tepat saat itu Ha Soo sampai disana. Sekretaris Sung yang panik memarahi Ha Soo karena lama sekali datangnya.

Sekretaris Sung menarik tangan Ha Soo akan membawa wanita itu masuk ke ruang operasi namun Dae Han mencegahnya. Ia tak mengerti apa yang Sekretaris Sung lakukan, apa Sekretaris Sung tak melihat kalau Shin Hyung sedang dioperasi. Sambil menangis cemas Sekretaris Sung berkata bahwa yang dibutuhkan Shin Hyung sekarang itu Ha Soo bukan melakukan operasi, jika Ha Soo berada didekat Shin Hyung maka rasa sakit yang Shin Hyung alami akan hilang.

Dae Han benar-benar tak mengerti apa maksud perkataan Sekretaris Sung. Ia meninggikan suaranya meminta Sekretaris Sung sadar. Ha Soo yang juga cemas ingin tahu bagaimana keadaan Shin Hyung yang sebenarnya. Sekretaris Sung tetap memaksa masuk namun Dae Han mencegahnya.

Ketika dokter akan melakukan bedah tiba-tiba jantung Shin Hyung berhenti berdetak. Dokter pun segera menanganinya.
Dalam keadaan tak sadar Shin Hyung bermimpi berada disebuah tempat. Di tempat itu ia melihat Ha Soo dari kejauhan. Ha Soo tersenyum padanya. Shin Hyung berlari menghampiri dan memeluknya.
Shin Hyung tak melihat Ha Soo dimanapun. Ia melihat kesana kemari namun sosok wanita itu tak ada di sampingnya. Ia sendirian ditempat itu.
Dokter berhasil mengembalikan detak jantung Shin Hyung. Mereka tak jadi mengoperasinya. Shin Hyung tersadar dan menyadari dirinya berada di rumah sakit.

Mr Back Episode 10
Dae Han menanyakan keadaan Shin Hyung pada dokter. Dokter mengatakan Shin Hyung sembuh begitu cepat tapi sekarang harus istirahat. Sekretaris Sung heran melihat ada tulisan di depan pintu ruangan Shin Hyung, kenapa ada tulisan tak boleh ada pengunjung. Dokter berkata pasien tak ingin bertemu siapapun sekarang. Dokter pun berlalu dari sana.

Sekretaris Sung sudah lebih tenang sekarang. Ia benar-benar heran kenapa Shin Hyung begitu, ia harus tahu kondisi Shin Hyung sekarang. Dae Han akan membuka pintu namun pintu dikunci dari dalam. Sekretaris Sung merasa bersyukur karena Shin Hyung sudah sadar lebih dulu sebelum operasi.
Ji Yoon masih tak mengerti dengan ucapan Sekretaris Sung tadi, apa maksudnya rasa sakit yang Shin Hyung alami akan berhenti jika ada Eun Ha Soo di sampingnya. Sekretaris Sung kaget, ia pun sadar karena panik tadi ia sudah mengatakan hal yang tidak boleh ia katakan, ia bingung menjelaskannya bagaimana. Ia mengatakan bahwa itu sulit dijelaskan.
Dae Han juga ingin tahu kenapa Sekretaris Sung sampai menentang operasi. Sekretaris Sung tak mengatakan alasannya, ia hanya berkata jika Dae Han penasaran dan ingin tahu bisa tanyakan sendiri pada Shin Hyung karena ia tak berhak mengatakan apapun. Untuk menghindari pertanyaan mereka, Sekretaris Sung pamit akan menemui dokter.
Dae Han akan mengantar Ha Soo pulang namun menolak karena ia bisa naik taksi. Dae Han bilang ia juga perlu mengatakan sesuatu pada Ha Soo. Ji Yoon meminta Ha Soo mau diantar oleh Dae Han karena sekarang sudah larut malam.
Sementara itu di ruang perawatan, Shin Hyung diam duduk di tempat tidur memikirkan semua yang terjadi.
Ha Soo menceritakan pada Dae Han bahwa sebelumnya ia pernah melihat Shin Hyung dalam keadaan sekarat. Ia pernah mengatakan pada Shin Hyung untuk menemui dokter, ia mengira Dae Han juga mengetahui keadaan Shin Hyung.

Dae Han bilang kalau ia tak peduli itu. Ha Soo mengerti walaupun Dae Han mengatakan tak peduli tapi itu terlihat lain di raut wajah Dae Han. Ia merasa bahwa Shin Hyung dan Dae Han saling mencemaskan dan peduli satu sama lain. Ia yakin Dae Han dan Shin Hyung pasti akan berhubungan dengan baik.
Dae Han tersenyum tipis mengatakan bahwa Shin Hyung itu begitu mirip dengan ayahnya. Ha Soo bercerita setelah ayahnya meninggal ia ingin sekali memiliki seorang oppa yang setidaknya mirip dengan ayahnya.
Ha Soo ingin Dae Han menjawab jujur, apa Dae Han tidak merindukan ayah Dae Han. Dae Han menunduk diam. Ha Soo berkata bahwa kita semua seperti itu, entah kita menyukai seseorang atau tidak jika seseorang tiba-tiba pergi kita akan terus memikirkan hal-hal yang tak bisa kita katakan, kau akan menyesal atas perasaan yang tak berhasil dengan yang lainnya. Karena begitulah yang ia rasakan.

Walau bagaimana pun Dae Han bersyukur karena ada seseorang yang mencemaskan kakaknya. Ia meyakinkan agar Ha Soo tak khawatir, keadaan Shin Hyung pasti akan membaik. Ha Soo harap Dae Han segera menghubunginya jika Shin Hyung tiba-tiba sakit lagi.
Dae Han kembali ke rumah sakit, ia melihat Sekretaris Sung duduk tertidur di bangku di depan kamar Shin Hyung, ia tak membangunkannya. Ia akan masuk ke kamar rawat Shin Hyung, pintunya sudah tak terkunci. Namun begitu ia masuk, ia terkejut tak menemukan Shin Hyung disana. Pakaian rumah sakit pun terlipat rapi di atas tempat tidur. Shin Hyung menghilang.
Young Dal kaget mendengar Shin Hyung menghilang dari rumah sakit. In Ja bertanya-tanya kira-kira kemana Shin Hyung pergi dalam kondisi kesehatan yang seperti itu. Mi Hye berkata Dae Han mengatakan padanya kemungkinan Shin Hyung sedang stres dan bilang padanya bahwa Shin Hyung akan menemui psikiater. Ia merasa semakin banyak waktu yang Dae Han habiskan bersama Shin Hyung itu semakin membuat Shin Hyung mirip seperti Choi Go Bong.

Young Dal juga merasakan hal yang sama, bisakah adiknya ini membayangkan bagaimana yang harus Dae Han rasakan. In Ja tetap tak percaya, tak peduli seberapa canggih teknologi sudah berkembang, Choi Go Bong tidak mungkin jadi semuda itu. Young Dal cemas bagaimana kalau Shin Hyung benar-benar Choi Go Bong, apa yang harus mereka lakukan, bukankah kita dengan sengaja menendang Shin Hyung keluar dari rumah disaat hujan. In Ja tetap tak percaya, bagaimana mungkin Shin Hyung itu almarhum Choi Go Bong, memangnya kita sekarang sedang syuting film.
Mi Hye bertanya-tanya bagaimana Shin Hyung bisa menghilang begitu saja. In Ja menebak apa jangan-jangan Shin Hyung memiliki penyakit yang tak mereka ketahui, penyakit parah begitu. Young Dal berkata kalau memang Shin Hyung memiliki penyakit parah kenapa harus menghilang. In Ja menebak mungkin Shin Hyung mengidap penyakit yang menular jadi dia menghilang. Young Dal merasa bukankah ini lebih baik, lebih baik Shin Hyung menghilang saja untuk selamanya. Tapi ia merasa Shin Hyung akan menampakan diri lagi.
In Ja cemas bagaimana jika Shin Hyung muncul lagi sambil membawa senjata rahasia. “Dia akan mempelajari bela diri dan menggunakan pedang untuk melawn kita seperti pendekar. Seolah-olah dia ingin membunuh kita seperti ini.” In Ja memperagakan gerakan pendekar dengan menyerang suaminya haha. Young Dal mengaduh mengatakan kalau ia ini suaminya In Ja, kenapa diserang. Hahaha. Mi Hye kesal dengan ucapan omong kosong In Ja.
Sekretaris Sung khawatir dengan menghilangnya Shin Hyung ketika ia sedang tidur. Dae Han ingin tahu bagaimana Sekretaris Sung bisa kenal dengan Shin Hyung. Sekretaris Sung kaget Dae Han tiba-tiba menanyakan itu padanya. Dae Han melihat Sekretaris Sung sangat dekat dengan Shin Hyung, itu tidak terlihat seperti Sekretaris Sung baru bertemu beberapa bulan, itu lebih terlihat seperti sudah mengenal Shin Hyung bertahun-tahun.

Sekertaris Sung mengatakan itu karena Shin Hyung putra Presdir Choi ditambah lagi Presdir memintanya menjaga Shin Hyung sebelum beliau meninggal jadi ia melakukan yang terbaik terhadap Shin Hyung, memangnya kenapa Dae Han bertanya begitu, apa itu mengganggu Dae Han. Dae Han bilang bukan begitu, karena baginya Sekretaris Sung terlihat seperti sedang membantu ayahnya.
Sekretaris Sung kaget dengan ucapan Dae Han, ia mengatakan kalau itu tidak mungkin bukankah ayah Dae Han sudah meninggal. Tapi bagi Dae Han ketika melihat tingkah Sekretaris Sung di rumah sakit, itu membuatnya lebih penasaran lagi. Ketika meminta menghentikan operasi, cara Sekretaris Sung mencemaskan sesuatu yang akan terjadi pada Shin Hyung itu pasti bukan karena permintaan almarhum ayahnya tapi itu terlihat seperti Sekretaris Sung tulus melakukannya. Sekretaris Sung berkata itu mungkin karena ia begitu emosional jadi ia bersikap begitu, lain kali ia akan mengendalikan emosinya.
Dae Han penasaran apa benar hanya itu saja. Sekretaris Sung menjawab tentu saja, kenapa juga ia harus menyembunyikan sesuatu dari Dae Han. Dae Han tak tahu apa ia berhalusinasi tentang ayahnya atau tidak tapi hatinya mengatakan bahwa Shin Hyung itu ayahnya tapi otaknya tidak menyetujui kata hatinya itu. Ia menebak pasti darah Shin Hyung sama dengan ayahnya, tapi Shin Hyung itu tidak mungkin ayahnya, ditambah lagi Shin Hyung juga mengatakan kalau dia bukan ayahnya dan itu membuatnya gila.

“Jika kau merasa dia itu ayahmu, ya pasti iya.” sahut Sekretaris Sung membuat Dae Han kaget. Sekretaris Sung berkata itu karena Shin Hyung mirip dengan ayah Dae Han.

Dae Han meminta Sekretaris Sung mencari tahu keberadaan Shin Hyung sekarang. Jika Sekretaris Sung menemukan Shin Hyung harap segera beritahukan itu padanya. Sekretaris Sung menjawab tentu saja. Ia bertanya apa karena hal ini Dae Han memanggilnya kesini. Dae Han menjawab ya. Sekretaris Sung ngomel bukankah Dae Han bisa meneleponnya saja, ia pasti akan segera mencari Shin Hyung.
Shin Hyung menyusuri jalanan malam seorang diri, ia teringat ucapan Dae Han tentang dirinya sebagai ayah Dae Han bahwa sebagai seorang ayah ia tak pernah sama sekali mempercayai putranya. Ia mengingat saat dirinya melihat Dae Han membawa foto kematiannya, Dae Han begitu sedih dan terpukul. Ia juga mengingat saat-saat kebersamannya dengan Dae Han ketika melempar tomat, olahraga bersama dan ingatan lain yang membuatnya menyadari bahwa putranya begitu kehilangan sosok seorang ayah.
Shin Hyung berada di restouran seorang diri. Restouran dimana ia pernah makan bersama Dae Han ketika putranya itu masih kecil. Pelayan membawakan pesanan makanan untuknya.
Shin Hyung menoleh ke samping dimana ia melihat dirinya ketika masih muda makan bersama Dae Han kecil. Saat itu Dae Han kecil bertanya apakah boleh ia makan daging babi asam manis. Namun Choi Go Bong hanya memberikan jjajangmyun dan meminta putra kecilnya itu makan saja makanan ini. Dae Han menolak makan jjajangmyun ia ingin daging babi asam manis. Choi Go Bong mengomeli putra kecilnya kenapa memesan daging babi asam manis kalau Dae Han tak bisa menghabiskan jjajangmyun. Dae Han ngambek tak mau makan.

Dae Han mengatakan kalau di sekolah semua orang tua temannya datang tapi ayahnya tak datang. Semua orang tua teman-temannya datang dan berfoto, mereka juga membawa bunga. Choi Go Bong bilang bukankah sudah cukup ibu Dae Han saja yang ada disana, ia sibuk bekerja.

Choi Go Bong meminta putra kecilnya segera makan jajangmyun tapi Dae Han tak mau memakannya, ia menangis. Choi Go Bong mengeraskan suaranya menyuruh putranya makan.
Dae Han kecil menoleh ke arah Shin Hyung yang menatapnya penuh air mata.

Shin Hyung menangis tersedu-sedu menenang masa lalu. Makanan yang ia pesan adalah daging babi asam manis yang diinginkan Dae Han kecil. “Apa bagusnya makan dengan daging babi asam manis yang kecil ini? aku bahkan tak bisa membelikan putraku ini. Kenapa aku melakukan itu padamu? Kenapa aku hidup seperti itu? Kehidupan macam apa yang kucoba jalani? Pada waktu itu, aku merasa sudah tepat hidup seperti itu. Maafkan aku. Maafkan aku, Nak.” batin Shin Hyung sambil menangis.
Shin Hyung berada disebuah rumah kecil. Ia memiliki catatan dibeberapa kartu yang ia siapkan. Impianku, ia menuliskan sesuatu yang ingin ia lakukan.

Bahagia setiap hari. Membuat kenanangan. Belajar naik sepeda lagi. Mencoba terjun payung seperti putraku. Bepergian dengan putraku. Membuatkan sup rumput laut di hari ulang tahun putraku.

Shin Hyung menulis di kartu yang masih ksong. Ia menuliskan keinginan lain yang ingin ia lakukan untuk Choi Dae Han dan Eun Ha Soo.
Ha Soo tak tenang di rumah. Ia berulang kali melihat ponselnya. Ia mengirim pesan ke ponsel Shin Hyung.

Apa kau baik-baik saja? Aku kurang baik. Aku teralu cemas sampai tak bisa tidur malam ini.

Karena tak sabar menunggu balasan, Ha Soo pun berusaha menelepon ke ponsel Shin Hyung namun sayang tak aktif.
Keesokan harinya, di resort Ha Soo menemui Dae Han menanyakan tentang keadaan Shin Hyung. Ia khawatir karena tak bisa menghubungi Shin Hyung. Dae Han pun berkata jujur memberi tahu kalau Shin Hyung menghilang, ia merasa saat ini Shin Hyung sedang ingin sendirian. Ia juga tak tahu apa Shin Hyung mengidap penyakit yang serius atau tidak.

Ha Soo bertanya apa maksud perkataan Dae Han kemarin yang mengatakan bahwa Shin Hyung itu seseorang yang pada akhrinya akan pergi. Dae Han bilang itu firasatnya saja, itu karena ia merasa tak akan bisa lebih lama dengan Shin Hyung tapi sekarang ia benar-benar cemas. Ia merasa bahwa ada seseuatu yang harus ia lakukan. Ia mengatakan pada Shin Hyung bahwa ia menyukai Ha Soo. Ia menebak mungkin Shin Hyung tak menginginkan adanya perpecahan diantara saudara, mungkin karena hal itu Shin Hyung pergi.
Hong Ji Yoon makan malam bersama Jung Yi Gun. Yi Gun berkata kalau benar-benar sulit makan malam dengan Ji Yoon. Ia ingat Ji Yoon setiap saat memintanya membelikan makan malam ketika masih sekolah. Ji Yoon tersenyum kenapa Yi Gun mengungkit masa lalu.

Yi Gun sudah mendengar mengenai Shin Hyung yang menghilang setelah berselisih dengan Dae Han. Ia penasaran apa Shin Hyung memutuskan pergi ke suatu tempat selamanya. Ji Yoon merasa tidak seperti itu kejadian yang sebenarnya, sepertinya Shin Hyung memiliki masalah dengan kesehatan. Shin Hyung mungkin ingin sendirian. Ji Yoon bilang yang lebih penting itu Presdir Choi Dae Han.
Yi Gun berkata sepertinya Dae Han berusaha menghidupkan kembali Hotel Seohae. Ia tanya apa itu ide Ji Yoon. Ji Yoon membenarkan, ia merasa kalau menghidupkan hotel Seohae berjalan baik maka itu bisa membuat posisi Dae Han di perusahaan aman.

Yi Gun menyindir berapa lama Ji Yoon akan hidup sebagai bayangannya Dae Han, karena jika sesuatunya berjalan dengan salah maka Ji Yoon juga yang akan terluka. Ia harap Ji Yoon menjauh dari Dae Han. Ji Yoon meyakinkan kalau ia akan melakukan pekerjaannya dengan baik. Yi Gun tanya apa Ji Yoon sungguh memiliki perasaan pada Dae Han. Ji Yoon berkata kalau Dae Han bahkan tak melihatnya seperti itu. (cinta bertepuk sebelah tangan nih)
Untuk menenangkan hati dan pikirannya Shin Hyung berjalan-jalan mencari udara segar. Ia membuka ponselnya dan membaca semua pesan yang Ha Soo kirim. Shin Hyung akan membalasnya namun ia mengurungkan niatnya itu.
Woo Young bertanya pada Ha Soo apa belum mendapat kabar dari Shin Hyung. Ha Soo dengan nada sedih menjawab belum. Woo Young berandai-andai bagaimana jika Shin hyung pergi ke suatu tempat yang jauh sekali. Ha Soo khawatir bagaimana jika Shin Hyung sakit lagi.
Shin Hyung berada di atap gedung. Ia teringat ucapan Dokter Kim tentang kepala desa Afrika dimana di hari ke 48 setelah menjadi muda, dia kembali menjadi tua dan tak bisa bangun untuk selamanya.

“Bagaimana aku harus menghabiskan waktuku yang berharga yang telah diberikan padaku. Apa aku bisa meninggal tanpa penyesalan?” batin Shin Hyung.
Shin Hyung berdiri dengan mantap dan berteriak, “Choi Go Bong. Ayo kembalilah dan menua dengan benar!” Ucapnya menggebu-gebu.
Shin Hyung pulang ke rumah, Dae Han yang melihat kedatangannya bertanya dari mana saja Shin Hyung. Shin Hyung menjawab kalau ia pergi kesana sini. Ia akan masuk ke kamar namun Dae Han menahannya. Dae Han heran bagaimana mungkin Shin Hyung menghilang seperti itu, bukankah ia dan Shin Hyung hidup bersama, jadi setidaknya Shin Hyung menjawab telepon. Shin Hyung bilang sekarang ponselnya sudah aktif jadi kalau sekarang mau meneleponnya silakan saja.

Dae Han cemas mengenai kesehatan Shin Hyung, seberapa sakit itu dan kapan mulai sakitnya karena dokter mengatakan padanya Shin Hyung tak mengidap penyakit serius apapun. Shin Hyung bilang tak apa-apa. Dae Han tanya kenapa Shin Hyung tak mau di operasi, tidakkah Shin Hyung tahu kalau itu bisa merusak jantung. Shin Hyung berkata kalau Dae Han tak perlu mencemaskannya.
“Apa kau menjauh karena aku?” tanya Dae Han. “Eun Ha Soo mencemaskanmu.” Dae Han harap Shin Hyung segera menghubungi Ha Soo. Shin Hyung tanya kenapa ia harus melakukan itu. Dae Han berkata itu karena Ha Soo sedang menunggu telepon Shin Hyung. Ia meminta Shin Hyung jangan diam saja setelah membuat Ha Soo jatuh pada Shin Hyung karena itu namanya tak bertanggung jawab. Ia berharap mulai sekarang Shin Hyung memberitahunya jika akan pergi ke suatu tempat. Shin Hyung tersenyum mendengar ucapan perhatian Dae Han padanya.
Di kamar Shin Hyung mendengar ada suara sms di ponsel jadulnya. Ia terkejut membaca pesan itu.
Choi Go Bong memiliki 22 hari mengembalikan pembayaran

Tiba-tiba Dae Han membuka pintu kamar mengagetkan Shin Hyung dan bertanya apa Shin Hyung sudah makan. Dae Han melihat Shin Hyung memegang ponsel ayahnya, ia bertanya kenapa ponsel itu ada pada Shin Hyung karena sebelumnya ponsel itu ada di laci di kamarnya. Shin Hyung tak menjawabnya.
Dae Han meminta ponsel itu dikembalikan padanya namun Shin Hyung menggeleng menolak. Dae Han memaksa tapi Shin Hyung tak mau memberikannya karena ponsel itu peninggalan ayahnya dan ia ingin menyimpannya. Dae Han curiga dengan sikap Shin Hyung, kenapa seperti itu. Shin Hyung meminta Dae Han keluar dari kamar karena ia akan tidur.
Dae Han melihat peringkat beberapa hotel ternama dan hotelnya ‘Daehan Resort’ berada di peringkat yang tak bagus. Ia kecewa dengan peringkat itu karena ketika ayahnya masih ada Daehan resort selalu berada di peringkat satu. Ji Yoon bilang maka dari itu Dae Han harus mengaktifkan kembali Hotel Seohae. Dae Han bingung tak tahu ia harus berbuat bagaimana.

Ji Yoon mengingatkan tentang posisi Shin Hyung yang Dae Han beri tugas sebagai tukang bersih-bersih itu bisa saja merusak reputasi Dae Han. Dae Han bilang dulu ia juga memulainya dari posisi yang sekarang Shin Hyung jalani ketika ayahnya masih ada.

Dae Han ingin tahu apa saran Ji Yoon untuknya terkait Shin Hyung. Ji Yoon tak tahu bagaimana yang Dae Han rasakan pada Shin Hyung, ia bertanya apa sekarang Dae Han menganggap Shin Hyung sebagai seorang kakak.

“Dia bersedia menanggung kesalahan dan masuk penjara untukku.” sahut Dae Han.
Para pegawai melihat pengumuman di papan pengumuman. Pengumuman tentang perekrutan pegawai untuk Hotel Seohae. Woo Young heran apa mereka meminta para pegawai untuk melamar pekerjaan ini. Ia bertanya pada Ha Soo, haruskah ia dan Ha Soo melamar itu. Ha Soo balik bertanya haruskah ia dan Woo Young pergi ke tempat itu untuk bekerja. Woo Young menjawab kenapa tidak, lagi pula tempat itu dekat dengan laut jadi pasti menyenangkan ditambah lagi jika Presdir Choi Dae Han bekerja dengan keras itu pasti akan menyelamatkan kita sebagai pegawai magang. Tanpa keduanya ketahui Gong Ki Chan menguping yang keduanya bicarakan. hahaha.

Ha Soo melihat ponselnya dan terkejut mengetahui pesan yang ia kirim sudah dibaca oleh Shin Hyung. Ia heran kenapa tak ada balasan sama sekali.
Hong Ji Yoon menemui Shin Hyung mengatakan tentang perekrutan pegawai Hotel Seohae yang melamarnya hanya sedikit karena tempat bekerjanya diluar daerah, jadi ia harap Shin Hyung bisa membantu mengatasi kesulitan ini.

Shin Hyung tanya apa sekarang Ji Yoon sudah merubah pemikiran Ji Yoon tentang dirinya, kenapa menawarkan ini padanya. Ji Yoon berkata kalau baginya Shin Hyung itu seperti Presdir Choi Go Bong, jadi ia yakin bahwa Shin Hyung juga pasti telah mewarisi ketrampilan Presdir Choi Go Bong dalam menjalankan bisnis.

Shin Hyung heran atas dasar apa Ji Yoon mengatakan itu. Ji Yoon berjanji jika Shin Hyung bisa menyelesaikan masalah ini maka ia akan memberi Shin Hyung jabatan yang tepat.
Shin Hyung memperhatikan Ha Soo yang sibuk bekerja. Ia tampak memikirkan tawaran Ji Yoon. Ia yang tak ingin menganggu kesibukan Ha Soo berlalu dari sana.


Bersambung ke part 2

7 comments:

  1. Asik ada lagi snengnya di lanjut kmbli mr baeknya hehehhe soalnya bnr2 blm tau endnya mksh mba

    ReplyDelete
  2. Yeay ada lanjutannya..

    ReplyDelete
  3. Lanjut mbak penasaran banget endingnya makasih

    ReplyDelete
  4. fighting mbak, sinopsis nya selalu ditunggu

    ReplyDelete
  5. Lanjutin dong mbak.. Udah gak sabar nih.. :( hehe..

    ReplyDelete
  6. please di lanjut bikin sinopsisnya..
    cuma beberapa aja yg bikin sinopsisnya :(
    makasih :)

    ReplyDelete
  7. mba,,lanjutin dong bikin sinopsisnya
    tetep semangat yah,,mba :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.