Shin hyung dilarikan ke
rumah sakit menggunakan ambulans. Di dalam ambulans Sekretaris Sung cemas bukan
main. Dae Han yang juga berada di dalam ambulans ikut khawatir.
‘Ada delapan rasa sakit
dan penderitaan yang dilalui manusia. Kelahiran, penuaan, penyakit dan
kematian. Dengan empat ini, menghadapi hal-hal yang kau benci. Rasa sakit
menghadapi hal-hal yang kau benci. Mengucapkan selamat tinggal pada orang yang
kau cintai. Rasa sakit mengucapkan selamat tinggal pada orang yang kau cintai. Rasa sakit tak mendapatkan apa yang kau
inginkan.’
Ha Soo yang masih menunggu
Shin Hyung terkejut mendapatkan telepon dari Sekretaris Sung bahwa Shin Hyung
masuk rumah sakit. Sekretaris Sung meminta Ha Soo cepat datang ke rumah sakit.
Sekretaris Sung kaget
mengetahui Shin Hyung sudah dibawa masuk ke ruang operasi. Ia yang panik
melarang Shin Hyung dioperasi. “Dia tak boleh dioperasi. Kita harus
menghentikan operasinya sekarang.” tangis Sekretaris Sung panik.
Di ruang operasi, dokter
akan mulai mengoperasi untuk mengambil batu meteor yang ada di tubuh Shin Hyung.
Di luar ruang operasi Sekretaris
Sung semakin panik karena Ha Soo tak kunjung datang. Tepat saat itu Ha Soo
sampai disana. Sekretaris Sung yang panik memarahi Ha Soo karena lama sekali
datangnya.
Sekretaris Sung menarik
tangan Ha Soo akan membawa wanita itu masuk ke ruang operasi namun Dae Han
mencegahnya. Ia tak mengerti apa yang Sekretaris Sung lakukan, apa Sekretaris Sung
tak melihat kalau Shin Hyung sedang dioperasi. Sambil menangis cemas Sekretaris
Sung berkata bahwa yang dibutuhkan Shin Hyung sekarang itu Ha Soo bukan
melakukan operasi, jika Ha Soo berada didekat Shin Hyung maka rasa sakit yang Shin
Hyung alami akan hilang.
Dae Han benar-benar tak
mengerti apa maksud perkataan Sekretaris Sung. Ia meninggikan suaranya meminta Sekretaris
Sung sadar. Ha Soo yang juga cemas ingin tahu bagaimana keadaan Shin Hyung yang
sebenarnya. Sekretaris Sung tetap memaksa masuk namun Dae Han mencegahnya.
Ketika dokter akan
melakukan bedah tiba-tiba jantung Shin Hyung berhenti berdetak. Dokter pun
segera menanganinya.
Dalam keadaan tak sadar
Shin Hyung bermimpi berada disebuah tempat. Di tempat itu ia melihat Ha Soo
dari kejauhan. Ha Soo tersenyum padanya. Shin Hyung berlari menghampiri dan
memeluknya.
Shin Hyung tak melihat Ha
Soo dimanapun. Ia melihat kesana kemari namun sosok wanita itu tak ada di
sampingnya. Ia sendirian ditempat itu.
Dokter berhasil mengembalikan
detak jantung Shin Hyung. Mereka tak jadi mengoperasinya. Shin Hyung tersadar
dan menyadari dirinya berada di rumah sakit.
Mr Back Episode 10
Dae Han menanyakan keadaan
Shin Hyung pada dokter. Dokter mengatakan Shin Hyung sembuh begitu cepat tapi
sekarang harus istirahat. Sekretaris Sung heran melihat ada tulisan di depan
pintu ruangan Shin Hyung, kenapa ada tulisan tak boleh ada pengunjung. Dokter berkata
pasien tak ingin bertemu siapapun sekarang. Dokter pun berlalu dari sana.
Sekretaris Sung sudah
lebih tenang sekarang. Ia benar-benar heran kenapa Shin Hyung begitu, ia harus
tahu kondisi Shin Hyung sekarang. Dae Han akan membuka pintu namun pintu
dikunci dari dalam. Sekretaris Sung merasa bersyukur karena Shin Hyung sudah
sadar lebih dulu sebelum operasi.
Ji Yoon masih tak mengerti
dengan ucapan Sekretaris Sung tadi, apa maksudnya rasa sakit yang Shin Hyung
alami akan berhenti jika ada Eun Ha Soo di sampingnya. Sekretaris Sung kaget,
ia pun sadar karena panik tadi ia sudah mengatakan hal yang tidak boleh ia
katakan, ia bingung menjelaskannya bagaimana. Ia mengatakan bahwa itu sulit
dijelaskan.
Dae Han juga ingin tahu
kenapa Sekretaris Sung sampai menentang operasi. Sekretaris Sung tak mengatakan
alasannya, ia hanya berkata jika Dae Han penasaran dan ingin tahu bisa tanyakan
sendiri pada Shin Hyung karena ia tak berhak mengatakan apapun. Untuk menghindari
pertanyaan mereka, Sekretaris Sung pamit akan menemui dokter.
Dae Han akan mengantar Ha Soo
pulang namun menolak karena ia bisa naik taksi. Dae Han bilang ia juga perlu
mengatakan sesuatu pada Ha Soo. Ji Yoon meminta Ha Soo mau diantar oleh Dae Han
karena sekarang sudah larut malam.
Sementara itu di ruang
perawatan, Shin Hyung diam duduk di tempat tidur memikirkan semua yang terjadi.
Ha Soo menceritakan pada Dae
Han bahwa sebelumnya ia pernah melihat Shin Hyung dalam keadaan sekarat. Ia
pernah mengatakan pada Shin Hyung untuk menemui dokter, ia mengira Dae Han juga
mengetahui keadaan Shin Hyung.
Dae Han bilang kalau ia
tak peduli itu. Ha Soo mengerti walaupun Dae Han mengatakan tak peduli tapi itu
terlihat lain di raut wajah Dae Han. Ia merasa bahwa Shin Hyung dan Dae Han
saling mencemaskan dan peduli satu sama lain. Ia yakin Dae Han dan Shin Hyung
pasti akan berhubungan dengan baik.
Dae Han tersenyum tipis
mengatakan bahwa Shin Hyung itu begitu mirip dengan ayahnya. Ha Soo bercerita
setelah ayahnya meninggal ia ingin sekali memiliki seorang oppa yang setidaknya
mirip dengan ayahnya.
Ha Soo ingin Dae Han
menjawab jujur, apa Dae Han tidak merindukan ayah Dae Han. Dae Han menunduk
diam. Ha Soo berkata bahwa kita semua seperti itu, entah kita menyukai seseorang
atau tidak jika seseorang tiba-tiba pergi kita akan terus memikirkan hal-hal
yang tak bisa kita katakan, kau akan menyesal atas perasaan yang tak berhasil
dengan yang lainnya. Karena begitulah yang ia rasakan.
Walau bagaimana pun Dae
Han bersyukur karena ada seseorang yang mencemaskan kakaknya. Ia meyakinkan
agar Ha Soo tak khawatir, keadaan Shin Hyung pasti akan membaik. Ha Soo harap Dae
Han segera menghubunginya jika Shin Hyung tiba-tiba sakit lagi.
Dae Han kembali ke rumah sakit,
ia melihat Sekretaris Sung duduk tertidur di bangku di depan kamar Shin Hyung,
ia tak membangunkannya. Ia akan masuk ke kamar rawat Shin Hyung, pintunya sudah
tak terkunci. Namun begitu ia masuk, ia terkejut tak menemukan Shin Hyung
disana. Pakaian rumah sakit pun terlipat rapi di atas tempat tidur. Shin Hyung
menghilang.
Young Dal kaget mendengar Shin
Hyung menghilang dari rumah sakit. In Ja bertanya-tanya kira-kira kemana Shin Hyung
pergi dalam kondisi kesehatan yang seperti itu. Mi Hye berkata Dae Han
mengatakan padanya kemungkinan Shin Hyung sedang stres dan bilang padanya bahwa
Shin Hyung akan menemui psikiater. Ia merasa semakin banyak waktu yang Dae Han
habiskan bersama Shin Hyung itu semakin membuat Shin Hyung mirip seperti Choi Go
Bong.
Young Dal juga merasakan
hal yang sama, bisakah adiknya ini membayangkan bagaimana yang harus Dae Han
rasakan. In Ja tetap tak percaya, tak peduli seberapa canggih teknologi sudah
berkembang, Choi Go Bong tidak mungkin jadi semuda itu. Young Dal cemas
bagaimana kalau Shin Hyung benar-benar Choi Go Bong, apa yang harus mereka
lakukan, bukankah kita dengan sengaja menendang Shin Hyung keluar dari rumah disaat
hujan. In Ja tetap tak percaya, bagaimana mungkin Shin Hyung itu almarhum Choi Go
Bong, memangnya kita sekarang sedang syuting film.
Mi Hye bertanya-tanya
bagaimana Shin Hyung bisa menghilang begitu saja. In Ja menebak apa jangan-jangan
Shin Hyung memiliki penyakit yang tak mereka ketahui, penyakit parah begitu.
Young Dal berkata kalau memang Shin Hyung memiliki penyakit parah kenapa harus
menghilang. In Ja menebak mungkin Shin Hyung mengidap penyakit yang menular
jadi dia menghilang. Young Dal merasa bukankah ini lebih baik, lebih baik Shin
Hyung menghilang saja untuk selamanya. Tapi ia merasa Shin Hyung akan
menampakan diri lagi.
In Ja cemas bagaimana jika
Shin Hyung muncul lagi sambil membawa senjata rahasia. “Dia akan mempelajari
bela diri dan menggunakan pedang untuk melawn kita seperti pendekar. Seolah-olah
dia ingin membunuh kita seperti ini.” In Ja memperagakan gerakan pendekar
dengan menyerang suaminya haha. Young Dal mengaduh mengatakan kalau ia ini
suaminya In Ja, kenapa diserang. Hahaha. Mi Hye kesal dengan ucapan omong
kosong In Ja.
Sekretaris Sung khawatir
dengan menghilangnya Shin Hyung ketika ia sedang tidur. Dae Han ingin tahu
bagaimana Sekretaris Sung bisa kenal dengan Shin Hyung. Sekretaris Sung kaget Dae
Han tiba-tiba menanyakan itu padanya. Dae Han melihat Sekretaris Sung sangat
dekat dengan Shin Hyung, itu tidak terlihat seperti Sekretaris Sung baru
bertemu beberapa bulan, itu lebih terlihat seperti sudah mengenal Shin Hyung
bertahun-tahun.
Sekertaris Sung mengatakan
itu karena Shin Hyung putra Presdir Choi ditambah lagi Presdir memintanya
menjaga Shin Hyung sebelum beliau meninggal jadi ia melakukan yang terbaik
terhadap Shin Hyung, memangnya kenapa Dae Han bertanya begitu, apa itu
mengganggu Dae Han. Dae Han bilang bukan begitu, karena baginya Sekretaris Sung
terlihat seperti sedang membantu ayahnya.
Sekretaris Sung kaget
dengan ucapan Dae Han, ia mengatakan kalau itu tidak mungkin bukankah ayah Dae Han
sudah meninggal. Tapi bagi Dae Han ketika melihat tingkah Sekretaris Sung di
rumah sakit, itu membuatnya lebih penasaran lagi. Ketika meminta menghentikan
operasi, cara Sekretaris Sung mencemaskan sesuatu yang akan terjadi pada Shin Hyung
itu pasti bukan karena permintaan almarhum ayahnya tapi itu terlihat seperti Sekretaris
Sung tulus melakukannya. Sekretaris Sung berkata itu mungkin karena ia begitu
emosional jadi ia bersikap begitu, lain kali ia akan mengendalikan emosinya.
Dae Han penasaran apa
benar hanya itu saja. Sekretaris Sung menjawab tentu saja, kenapa juga ia harus
menyembunyikan sesuatu dari Dae Han. Dae Han tak tahu apa ia berhalusinasi
tentang ayahnya atau tidak tapi hatinya mengatakan bahwa Shin Hyung itu ayahnya
tapi otaknya tidak menyetujui kata hatinya itu. Ia menebak pasti darah Shin Hyung
sama dengan ayahnya, tapi Shin Hyung itu tidak mungkin ayahnya, ditambah lagi Shin
Hyung juga mengatakan kalau dia bukan ayahnya dan itu membuatnya gila.
“Jika kau merasa dia itu
ayahmu, ya pasti iya.” sahut Sekretaris Sung membuat Dae Han kaget. Sekretaris Sung
berkata itu karena Shin Hyung mirip dengan ayah Dae Han.
Dae Han meminta Sekretaris
Sung mencari tahu keberadaan Shin Hyung sekarang. Jika Sekretaris Sung
menemukan Shin Hyung harap segera beritahukan itu padanya. Sekretaris Sung
menjawab tentu saja. Ia bertanya apa karena hal ini Dae Han memanggilnya
kesini. Dae Han menjawab ya. Sekretaris Sung ngomel bukankah Dae Han bisa
meneleponnya saja, ia pasti akan segera mencari Shin Hyung.
Shin Hyung menyusuri
jalanan malam seorang diri, ia teringat ucapan Dae Han tentang dirinya sebagai
ayah Dae Han bahwa sebagai seorang ayah ia tak pernah sama sekali mempercayai
putranya. Ia mengingat saat dirinya melihat Dae Han membawa foto kematiannya, Dae
Han begitu sedih dan terpukul. Ia juga mengingat saat-saat kebersamannya dengan
Dae Han ketika melempar tomat, olahraga bersama dan ingatan lain yang
membuatnya menyadari bahwa putranya begitu kehilangan sosok seorang ayah.
Shin Hyung berada di
restouran seorang diri. Restouran dimana ia pernah makan bersama Dae Han ketika
putranya itu masih kecil. Pelayan membawakan pesanan makanan untuknya.
Shin Hyung menoleh ke
samping dimana ia melihat dirinya ketika masih muda makan bersama Dae Han
kecil. Saat itu Dae Han kecil bertanya apakah boleh ia makan daging babi asam
manis. Namun Choi Go Bong hanya memberikan jjajangmyun dan meminta putra
kecilnya itu makan saja makanan ini. Dae Han menolak makan jjajangmyun ia ingin
daging babi asam manis. Choi Go Bong mengomeli putra kecilnya kenapa memesan
daging babi asam manis kalau Dae Han tak bisa menghabiskan jjajangmyun. Dae Han
ngambek tak mau makan.
Dae Han mengatakan kalau
di sekolah semua orang tua temannya datang tapi ayahnya tak datang. Semua orang
tua teman-temannya datang dan berfoto, mereka juga membawa bunga. Choi Go Bong
bilang bukankah sudah cukup ibu Dae Han saja yang ada disana, ia sibuk bekerja.
Choi Go Bong meminta putra
kecilnya segera makan jajangmyun tapi Dae Han tak mau memakannya, ia menangis.
Choi Go Bong mengeraskan suaranya menyuruh putranya makan.
Dae Han kecil
menoleh ke arah Shin Hyung yang menatapnya penuh air mata.
Shin Hyung menangis tersedu-sedu
menenang masa lalu. Makanan yang ia pesan adalah daging babi asam manis yang
diinginkan Dae Han kecil. “Apa bagusnya makan dengan daging babi asam manis
yang kecil ini? aku bahkan tak bisa membelikan putraku ini. Kenapa aku
melakukan itu padamu? Kenapa aku hidup seperti itu? Kehidupan macam apa yang
kucoba jalani? Pada waktu itu, aku merasa sudah tepat hidup seperti itu. Maafkan
aku. Maafkan aku, Nak.” batin Shin Hyung sambil menangis.
Shin Hyung berada disebuah
rumah kecil. Ia memiliki catatan dibeberapa kartu yang ia siapkan. Impianku, ia
menuliskan sesuatu yang ingin ia lakukan.
Bahagia setiap hari.
Membuat kenanangan. Belajar naik sepeda lagi. Mencoba terjun payung seperti
putraku. Bepergian dengan putraku. Membuatkan sup rumput laut di hari ulang
tahun putraku.
Shin Hyung menulis di
kartu yang masih ksong. Ia menuliskan keinginan lain yang ingin ia lakukan
untuk Choi Dae Han dan Eun Ha Soo.
Ha Soo tak tenang di
rumah. Ia berulang kali melihat ponselnya. Ia mengirim pesan ke ponsel Shin Hyung.
Apa kau baik-baik saja? Aku
kurang baik. Aku teralu cemas sampai tak bisa tidur malam ini.
Karena tak sabar menunggu
balasan, Ha Soo pun berusaha menelepon ke ponsel Shin Hyung namun sayang tak
aktif.
Keesokan harinya, di
resort Ha Soo menemui Dae Han menanyakan tentang keadaan Shin Hyung. Ia
khawatir karena tak bisa menghubungi Shin Hyung. Dae Han pun berkata jujur
memberi tahu kalau Shin Hyung menghilang, ia merasa saat ini Shin Hyung sedang
ingin sendirian. Ia juga tak tahu apa Shin Hyung mengidap penyakit yang serius
atau tidak.
Ha Soo bertanya apa maksud
perkataan Dae Han kemarin yang mengatakan bahwa Shin Hyung itu seseorang yang
pada akhrinya akan pergi. Dae Han bilang itu firasatnya saja, itu karena ia merasa
tak akan bisa lebih lama dengan Shin Hyung tapi sekarang ia benar-benar cemas.
Ia merasa bahwa ada seseuatu yang harus ia lakukan. Ia mengatakan pada Shin Hyung
bahwa ia menyukai Ha Soo. Ia menebak mungkin Shin Hyung tak menginginkan adanya
perpecahan diantara saudara, mungkin karena hal itu Shin Hyung pergi.
Hong Ji Yoon makan malam
bersama Jung Yi Gun. Yi Gun berkata kalau benar-benar sulit makan malam dengan Ji
Yoon. Ia ingat Ji Yoon setiap saat memintanya membelikan makan malam ketika
masih sekolah. Ji Yoon tersenyum kenapa Yi Gun mengungkit masa lalu.
Yi Gun sudah mendengar
mengenai Shin Hyung yang menghilang setelah berselisih dengan Dae Han. Ia
penasaran apa Shin Hyung memutuskan pergi ke suatu tempat selamanya. Ji Yoon
merasa tidak seperti itu kejadian yang sebenarnya, sepertinya Shin Hyung
memiliki masalah dengan kesehatan. Shin Hyung mungkin ingin sendirian. Ji Yoon
bilang yang lebih penting itu Presdir Choi Dae Han.
Yi Gun berkata sepertinya Dae
Han berusaha menghidupkan kembali Hotel Seohae. Ia tanya apa itu ide Ji Yoon. Ji
Yoon membenarkan, ia merasa kalau menghidupkan hotel Seohae berjalan baik maka
itu bisa membuat posisi Dae Han di perusahaan aman.
Yi Gun menyindir berapa
lama Ji Yoon akan hidup sebagai bayangannya Dae Han, karena jika sesuatunya
berjalan dengan salah maka Ji Yoon juga yang akan terluka. Ia harap Ji Yoon
menjauh dari Dae Han. Ji Yoon meyakinkan kalau ia akan melakukan pekerjaannya dengan
baik. Yi Gun tanya apa Ji Yoon sungguh memiliki perasaan pada Dae Han. Ji Yoon
berkata kalau Dae Han bahkan tak melihatnya seperti itu. (cinta bertepuk
sebelah tangan nih)
Untuk menenangkan hati dan
pikirannya Shin Hyung berjalan-jalan mencari udara segar. Ia membuka ponselnya
dan membaca semua pesan yang Ha Soo kirim. Shin Hyung akan membalasnya namun ia
mengurungkan niatnya itu.
Woo Young bertanya pada Ha
Soo apa belum mendapat kabar dari Shin Hyung. Ha Soo dengan nada sedih menjawab
belum. Woo Young berandai-andai bagaimana jika Shin hyung pergi ke suatu tempat
yang jauh sekali. Ha Soo khawatir bagaimana jika Shin Hyung sakit lagi.
Shin Hyung berada di atap
gedung. Ia teringat ucapan Dokter Kim tentang kepala desa Afrika dimana di hari
ke 48 setelah menjadi muda, dia kembali menjadi tua dan tak bisa bangun untuk
selamanya.
“Bagaimana aku harus menghabiskan
waktuku yang berharga yang telah diberikan padaku. Apa aku bisa meninggal tanpa
penyesalan?” batin Shin Hyung.
Shin Hyung berdiri dengan
mantap dan berteriak, “Choi Go Bong. Ayo kembalilah dan menua dengan benar!”
Ucapnya menggebu-gebu.
Shin Hyung pulang ke
rumah, Dae Han yang melihat kedatangannya bertanya dari mana saja Shin Hyung. Shin
Hyung menjawab kalau ia pergi kesana sini. Ia akan masuk ke kamar namun Dae Han
menahannya. Dae Han heran bagaimana mungkin Shin Hyung menghilang seperti itu,
bukankah ia dan Shin Hyung hidup bersama, jadi setidaknya Shin Hyung menjawab
telepon. Shin Hyung bilang sekarang ponselnya sudah aktif jadi kalau sekarang
mau meneleponnya silakan saja.
Dae Han cemas mengenai
kesehatan Shin Hyung, seberapa sakit itu dan kapan mulai sakitnya karena dokter
mengatakan padanya Shin Hyung tak mengidap penyakit serius apapun. Shin Hyung
bilang tak apa-apa. Dae Han tanya kenapa Shin Hyung tak mau di operasi,
tidakkah Shin Hyung tahu kalau itu bisa merusak jantung. Shin Hyung berkata
kalau Dae Han tak perlu mencemaskannya.
“Apa kau menjauh karena
aku?” tanya Dae Han. “Eun Ha Soo mencemaskanmu.” Dae Han harap Shin Hyung
segera menghubungi Ha Soo. Shin Hyung tanya kenapa ia harus melakukan itu. Dae Han
berkata itu karena Ha Soo sedang menunggu telepon Shin Hyung. Ia meminta Shin Hyung
jangan diam saja setelah membuat Ha Soo jatuh pada Shin Hyung karena itu
namanya tak bertanggung jawab. Ia berharap mulai sekarang Shin Hyung
memberitahunya jika akan pergi ke suatu tempat. Shin Hyung tersenyum mendengar
ucapan perhatian Dae Han padanya.
Di kamar Shin Hyung
mendengar ada suara sms di ponsel jadulnya. Ia terkejut membaca pesan itu.
Choi Go Bong memiliki 22
hari mengembalikan pembayaran
Tiba-tiba Dae Han membuka
pintu kamar mengagetkan Shin Hyung dan bertanya apa Shin Hyung sudah makan. Dae
Han melihat Shin Hyung memegang ponsel ayahnya, ia bertanya kenapa ponsel itu
ada pada Shin Hyung karena sebelumnya ponsel itu ada di laci di kamarnya. Shin Hyung
tak menjawabnya.
Dae Han meminta ponsel itu dikembalikan padanya namun Shin Hyung
menggeleng menolak. Dae Han memaksa tapi Shin Hyung
tak mau memberikannya karena ponsel itu peninggalan ayahnya dan ia ingin
menyimpannya. Dae Han curiga dengan sikap Shin Hyung, kenapa seperti itu. Shin Hyung
meminta Dae Han keluar dari kamar karena ia akan tidur.
Dae Han melihat peringkat
beberapa hotel ternama dan hotelnya ‘Daehan Resort’ berada di peringkat yang
tak bagus. Ia kecewa dengan peringkat itu karena ketika ayahnya masih ada Daehan
resort selalu berada di peringkat satu. Ji Yoon bilang maka dari itu Dae Han
harus mengaktifkan kembali Hotel Seohae. Dae Han bingung tak tahu ia harus
berbuat bagaimana.
Ji Yoon mengingatkan
tentang posisi Shin Hyung yang Dae Han beri tugas sebagai tukang bersih-bersih
itu bisa saja merusak reputasi Dae Han. Dae Han bilang dulu ia juga memulainya
dari posisi yang sekarang Shin Hyung jalani ketika ayahnya masih ada.
Dae Han ingin tahu apa
saran Ji Yoon untuknya terkait Shin Hyung. Ji Yoon tak tahu bagaimana yang Dae Han
rasakan pada Shin Hyung, ia bertanya apa sekarang Dae Han menganggap Shin Hyung
sebagai seorang kakak.
“Dia bersedia menanggung
kesalahan dan masuk penjara untukku.” sahut Dae Han.
Para pegawai melihat pengumuman
di papan pengumuman. Pengumuman tentang perekrutan pegawai untuk Hotel Seohae.
Woo Young heran apa mereka meminta para pegawai untuk melamar pekerjaan ini. Ia
bertanya pada Ha Soo, haruskah ia dan Ha Soo melamar itu. Ha Soo balik bertanya
haruskah ia dan Woo Young pergi ke tempat itu untuk bekerja. Woo Young menjawab
kenapa tidak, lagi pula tempat itu dekat dengan laut jadi pasti menyenangkan
ditambah lagi jika Presdir Choi Dae Han bekerja dengan keras itu pasti akan
menyelamatkan kita sebagai pegawai magang. Tanpa keduanya ketahui Gong Ki Chan
menguping yang keduanya bicarakan. hahaha.
Ha Soo melihat ponselnya
dan terkejut mengetahui pesan yang ia kirim sudah dibaca oleh Shin Hyung. Ia
heran kenapa tak ada balasan sama sekali.
Hong Ji Yoon menemui Shin Hyung
mengatakan tentang perekrutan pegawai Hotel Seohae yang melamarnya hanya
sedikit karena tempat bekerjanya diluar daerah, jadi ia harap Shin Hyung bisa
membantu mengatasi kesulitan ini.
Shin Hyung tanya apa
sekarang Ji Yoon sudah merubah pemikiran Ji Yoon tentang dirinya, kenapa
menawarkan ini padanya. Ji Yoon berkata kalau baginya Shin Hyung itu seperti Presdir
Choi Go Bong, jadi ia yakin bahwa Shin Hyung juga pasti telah mewarisi
ketrampilan Presdir Choi Go Bong dalam menjalankan bisnis.
Shin Hyung heran atas
dasar apa Ji Yoon mengatakan itu. Ji Yoon berjanji jika Shin Hyung bisa
menyelesaikan masalah ini maka ia akan memberi Shin Hyung jabatan yang tepat.
Shin Hyung memperhatikan Ha
Soo yang sibuk bekerja. Ia tampak memikirkan tawaran Ji Yoon. Ia yang tak ingin
menganggu kesibukan Ha Soo berlalu dari sana.
Bersambung ke part 2
Asik ada lagi snengnya di lanjut kmbli mr baeknya hehehhe soalnya bnr2 blm tau endnya mksh mba
ReplyDeleteYeay ada lanjutannya..
ReplyDeleteLanjut mbak penasaran banget endingnya makasih
ReplyDeletefighting mbak, sinopsis nya selalu ditunggu
ReplyDeleteLanjutin dong mbak.. Udah gak sabar nih.. :( hehe..
ReplyDeletemba,,lanjutin dong bikin sinopsisnya
ReplyDeletetetep semangat yah,,mba :)