Thursday 27 February 2014

Sinopsis All About My Romance Episode 15 Part 2

Keesokan harinya, Min Young sudah bersiap siap akan pergi ke gedung parlemen. Ia menatap surat pengunduran diri yang dibuatnya semalam.

Di gedung perlemen. Soo Young berdiri di depan para anggota partainya, GKP.

“Selama mengalami insiden baru-baru ini, yang kusadari sebagai politisi, masyarakat tak melihat kita sebagai manusia.”
Dewan Min terkejut, “kita tak dianggap manusia? Lalu kita ini apa?”

Soo Young melanjutkan, “palsu. Kita dianggap palsu. Kata-kata yang kita ucapkan, sikap kita, bahkan cinta kita. Semuanya, mereka menganggap kita palsu.”
Dewan Sung menegur, “Dewan Kim apa maksudmu hanya kau sendiri yang asli? Itukah maksudmu?”

“Aku tak bilang begitu!” bentak Soo Young membuat nyali Dewan Sung menciut.
Soo Young : “itu sebabnya aku akan mempertimbangkan kembali semuanya. Bagaimana kita bisa dianggap manusia dan menyampaikan ketulusan pada orang lain. Kali ini aku akan melakukannya dengan benar. Dan aku mohon pada kalian semua pertimbangkanlah dan pikirkan apa yang kalian lakukan.”

Para anggota GKP kesal, mereka mengira Soo Young berdiri di depan akan minta maaf atas skandal itu. Soo Young pun menyudahi bicaranya. Ketua Go hanya bisa diam saja.
“Dia sama sekali tidak salah.” gumam Bong Shik pelan hehe. Tapi ketika Soo Young duduk di sebelahnya, ia langsung pasang wajah seakan-akan ikutan kesal juga seperti yang lain ahaha.
Min Young berpapasan dengan Ketua Go. Ketua Go tanya apa Min Young tidak sibuk. Min Young menatap heran, ada apa.
Min Young bicara berdua di ruangan Ketua Go. Ketua Go berkata kalau ia sudah mengirimkan pada Min Young beberapa foto. Min Young menatap sinis, jadi Ketua Go yang mengirimkannya. Ketua Go berkata daripada memberikannya pada Kim Soo Young yang sedang mengamuk diluar tanpa tahu sopan santun, ia pikir Min Young lebih bertanggung jawab. Tapi…

Min Young menyela, “tapi… aku tak melihat foto itu pada waktunya. Aku terlambat membukanya. Biarpun waktu itu cepat kubuka, kurasa tak ada yang berubah.”

Ketua Go menilai Min Young begitu kasar. Min Young heran, siapa? Aku?
Ketua Go : “kurasa firma hukum Penasehat Song (Joon Ha) akan segera di investigasi. Dan Bibimu, bukankah punya restoran? Kurasa restorannya juga sedang dalam masalah. Dan kau juga punya keponakan, kan? Bukankah dia harus terus bersekolah? Aku bertanya-tanya apakah ada orang yang pernah menyumbangkan uang padamu selama kau berpolitik? Aku yakin kau akan menyangkalnya. Dan mereka pun akan menyangkalnya. Pikirkan mereka yang bekerja di kantormu. Go Dong Sook dan juga penasehatmu. Teruskan saja apa yang kau lakukan jika mau terus menghalangi jalan. Ah benar… ada mereka yang menganggap terjadi skandal nepotisme antara kau dan Penasehat Song.”
Min Young mencibir ancaman Ketua Go terhadap orang-orang terdekatnya, “aku tahu betul itu karena aku sudah mengalami hal seperti ini bersama kakakku.”

Ketua Go juga tahu itu.

Min Young : “tapi yang membuatku penasaran apa alasan anda melakukan ini padahal aku tak sekuat kakakku.”

Ketua Go berkata kalau ia ingin membesarkan Kim Soo Young untuk mengikuti jejaknya. Min Young merasa itu belum cukup menjadi alasan yang membuatnya mengerti kenapa Ketua Go akan menyerangnya. Keduanya bertatapan tajam. Apa Ketua Go mengatakan sesuatu yang membuat Min Young terkejut.
Joon Ha menemui Soo Young yang menunggu di depan kantornya. “Kenapa kau memaksaku menemuimu. Aku tak suka itu.” Joon Ha tanya ada masalah apa.

Soo Young : “kakakmu dan kakak iparmu maksudku… kecelakaan kakaknya Min Young apa kau juga berpikir kalau itu kecelakaan biasa?”
Joon Ha sedikit terkejut Soo Young menanyakan itu. “Kenapa kau tiba-tiba mengungkit masalah itu?” Soo Young berkata tak ada alasannya ia hanya ingin tahu saja. Joon Ha merasa akan menjwabnya meskipun ia berpikir kalau Soo Young hanya asal bertanya.

Joon Ha : “Jawabanku adalah aku tidak tahu. Kalau aku terus curiga, itu tak akan ada akhirnya. Tapi kalau aku tidak berpikir seperti itu, itu hanya kecelakaan biasa tanpa kesengajaan. Begitulah yang kurasakan. Tapi aku yakin satu hal, kantor Ketua Go telah mengintai kakak iparku. Kakakku dan kakak iparku telah mencoba menggagalkan usaha mengintaikan mereka dan entah selama dalam proses, terjadilah kecelakaan itu. Min Young percaya kejadiannya seperti itu. Itu semua yang kutahu. Alasanmu menanyakan hal ini aku yakin kau tak akan memberi tahuku.”

Soo Young : “Sudah kubilang aku hanya penasaran.”
Min Young berjalan lemah ke tempat biasa ia bersama Soo Young. Ia tampak begitu shock. Ia mengingat percakapannya dengan Ketua Go. Ketua Go mengatakan padanya bahwa Kim Soo Young adalah putra kandungnya. Min Young teringat pada hari ketika Soo Young berkata kalau dia sebenarnya punya ayah tapi hanya seorang ayah biologis.

Ketua Go mengatakan pada Min Young kalau Soo Young terus mengancamnya akan mengekspos hubungan darah dirinya dengan Soo Young dan menghancurkan diri Soo Young sendiri bersamanya. Ia meminta pendapat Min Young. Apa menurut Min Young tindakan Soo Young ini benar, “Katanya dia akan berkorban demi dirimu.”
Min Young menangis tersedu-sedu mengetahui pria yang dicintainya adalah putra kandung dari seseorang yang selama ini ia kira penghancur keluarganya.
Min Young berada di toilet membasuh wajah usai menangis. Ia berusaha melupakan apa yang baru saja diketahuinya.

Soo Young masih di depan kantor Joon Ha. Ia menerima telepon dari Min Young.
Soo Young menemui Min Young di tempat tadi Min Young menangis, ditempat yang menjadi pertemuan rahasia keduanya. Min Young bersikap biasa saja, ia tetap tersenyum manis pada Soo Young.
Soo Young yang duduk disamping Min Young menyapa kalau keduanya sudah lama tak bertemu. Min Young menyahut belum lama.

Soo Young : “Benarkah? Rasanya seperti sudah berpuluh-puluh tahun. Waktu… itu tergantung pada siapa yang melihatnya.”

Min Young ingin mengatakan sesuatu, “aku mengundurkan diri.”

Soo Young terdiam terkejut.

Min Young : “Sebentar lagi aku bukan politisi Noh, aku akan menjadi Noh Min Young biasa. Aku sudah mengatakannya pada Go Dong Sook dan yang lainnya. Mereka berterima kasih atas keputusanku.”

Soo Young bertanya apa Min Young akan baik-baik saja. Min Young mengangguk. Soo Young meminta Min Young mempertimbangkan kembali keputusan pengunduran diri itu. Ia tahu kalau pekerjaan ini sangat penting bagi Min Young. Tapi keputusan Min Young sudah bulat.
Min Young menawarkan bagaimana kalau keduanya beristirahat disini selama 5 menit. Min Young mengeluarkan ponsel dan mengatur timer 5 menitnya.

Min Young menyandarkan kepalanya ke bahu Soo Young. Sunyi, diam. Hingga 5 menit pun berlalu begitu cepat.
Min Young berkata termasuk juga hubungannya dengan Soo Young, kita istirahat dulu. (break gitu = putus dulu)

Suara Soo Young terasa berat, “Jadi disaat itu, aku tak boleh memelukmu?”

Min Young menjawab tak boleh. Min Young menilai itu pikiran bodoh, “kenapa kau ingin memelukku? Aku kan hanya bilang kita istirahat sebentar.” Soo Young berusaha untuk tersenyum mengerti.

Min Young permisi akan keluar lebih dulu. Soo Young memperhatikan Min Young yang berjalan semakin menjauh. Ia masih tetap berada disana dengan perasaan sedih.
Min Young mengumumkan pada publik pengunduran dirinya.

“Aku Noh Min Young bukan lagi seorang politisi. Mulai hari ini aku akan kembali menjadi rakyat biasa. Aku minta maaf atas janji yang tak dapat kutepati.”

Min Young membungkuk meminta maaf pada seluruh rakyat Korea.

“Namun begitu, aku tidak sepenuhnya berhenti berpolitik. Biarpun aku bukan lagi politisi secara profesional, aku akan terus berpolitik sebagai anggota masyarakat yang peduli. Dan biarpun aku sudah bukan anggota parlemen atau aku bukan seorang pejabat pemerintahan, aku tetap merasa bertanggung jawab, aku tak akan berhenti mengawasi dan mengikuti.”

Joon Ha dan Dong Sook yang berada di ruangan konferensi pers tersenyum mendengar ucapan Min Young.

"Kalian mungkin tidak tahu, para politisi mungkin akan mencariku dan lebih mengganggu daripada kemarin. Alasannya adalah aku telah menjadi pendukung. Bukankah sekarang aku lebih mendukung publik daripada para politisi? Karena itu, tetaplah mengawasi dan jagalah kehormatan publik."
Soo Young menonton konferensi pers Min Young melalui televisi di kantornya. Ia tersenyum bangga.
Min Young dalam perjalanan pulang. Ia memandang gedung parlemen yang kini ia tinggalkan. Joon Ha menawarkan apa Min Young mau berhenti sebentar. Min Young bilang tak usah.

Min Young melihat Soo Young disalah satu sudut gedung parlemen. Soo Young juga melihat mobil yang dinaiki Min Young menjauh dari pandangannya.
Sang Soo berada disekitar ruangan kantor Min Young. Yoon Hee keluar dari ruangan itu membawa barang-barangnya. Sang Soo langsung menghampiri Yoon Hee. Yoon Hee tanya ada apa Sang Soo menemuinya.

Sang Soo bertanya bukankah hari ini hari terakhir Yoon Hee di gedung parlemen. Yoon Hee membenarkan. Sang Soo berkata karena selama ini ia dan Yoon Hee banyak berinteraksi dalam berbagai macam situasi dan karena ia juga sudah melihat Yoon Hee manangis…. Yoon Hee menyela ingin Sang Soo langsung saja ingin mengatakan apa.
Sang Soo : “Yang ingin kukatakan adalah jika suatu saat kita tak sengaja bertemu, mungkinkah kita bisa makan malam bersama?”

“Oh ya ampun, benarkan ternyata dia menyukaiku.” gumam Yoon Hee.

“Apa?” Sang Soo tak mendengar jelas gumaman Yoon Hee.

“Baiklah.” Yoon Hee setuju. “Kita bisa makan malam bersama. Tapi, hanya kalau kita tak sengaja bertemu lho ya.”

Sang Soo setuju. “Kalau begitu, kita kapan-kapan tidak sengaja bertemu ya. Hari minggu, sekitar jam 3 sore. Di depan kafe Sangsu-dong, kita akan tidak sengaja bertemu disana.” (hahaha tidak sengaja bertemu kok tempat ketemuannya ditentukan begitu hahaha)
Sang Soo senang bukan main dan pergi dari sana dengan perasaan bahagia. Ia melambaikan tangannya pada Yoon Hee.
Anggota partai GJP merayakan pengunduran diri Min Young di restouran. Mereka merayakan kembalinya Min Young sebagai manusia hahaha. Min Young menambahkan kalau perayaan ini juga menandakan ia menjadi pengangguran. Yoon Hee merasa tersinggung karena ia juga sekarang pengangguran hahaha. Mereka pun bersulang.
Yoon Ki berkata kalau Joon Ha sekarang kembali menjadi jaksa. Ia bertanya pada Yoon Hee apa yang akan Yoon Hee kerjakan. Yoon Hee tersenyum mengatakan kalau ia sudah direkrut bekerja. Yoon Ki tanya direkrut oleh siapa. Joon Ha mengangkat tangan, olehku.

Yoon Ki menilai ini sungguh keren, “aku juga donk, rekrut aku juga. Aku sudah tak tahan lagi.” Dong Sook menarik Yoon Ki, hei kau. Yoon Ki tersenyum ia cuma bercanda kok. Ia akan terus bersama Dong Sook.
Dong Sook ingin tahu apa yang akan Min Young kerjakan selanjutanya. Min Young menjawab belum ada. “Aku akan menghabiskan waktu bersama Bori dan tidak melakukan apa-apa dulu. Setelahnya, itu akan kupikirkan nanti.”
“Lalu bagaimana dengan Kim Soo Young?” tanya Yoon Ki tiba-tiba.

Dong Sok mendelik marah kenapa menyebut-nyebut Soo Young. Yoon Ki pun memukul mulutnya yang sudah lancang bicara. Min Young tak mengatakan apapun tentang Soo Young. Ia mengalihkan pembicaraan dan mengajak mereka bersulang lagi.
Sang Soo mengintip kalau Soo Young benar-benar bersikap biasa saja. Soo Young terus menerus menyibukan diri dengan pekerjaannya dan itu membuat Sang Soo dan Penasehat Maeng khawatir.

“Melihat dia tenang seperti itu membuatku takut.” seru Sang Soo. Penasehat Maeng juga berpikir apa yang harus dilakukannya.
Soo Young berpapasan dengan Ketua Go. Ia hanya memberi hormat sebentar kemudian berlalu dari sana tanpa berkata-kata.
Soo Young bertemu dengan Moon Bong Shik. Bong Shik bertanya apa semuanya baik-baik saja. Soo Young malah balik bertanya dengan judes, “yang mana? Aku atau penampilanmu? Atau sekretarisku?”

Bong Shik heran dengan ucapan Soo Young yang judes. Ia sepertinya bertanya baik-baik kenapa responnya begini.

“Atau cuacanya?” sambung Soo Young. “Atau mungkin perekonomian Korea? Pertanyaan bodoh macam apa itu?” suara Soo Young meninggi.

Bong Shik semakin heran, “Hei aku hanya mencoba bersikap bersahabat.”

“Gak perlu.” sahut Soo Young. “Aku tak menyukainya jadi tak usah berusaha akrab denganku.” Soo Young bener-benar jutek banget dah. Sang Soo yang ada di samping Soo Young hanya bisa diam tak menyangka.
Soo Young dan Sang Soo bertemu Dong Sook dan Yoon Ki di lift. Dong Sook bertanya seperti pertanyaan Bong Shik pada Soo Young, “apakah semuanya baik-baik saja?”

Sang Soo cemas jangan-jangan Soo Young akan merespon pertanyaan Dong Sook sama seperti Bong Shik tadi. Ketika Soo Young akan menjawab, Sang Soo menyela, “siapa yang anda maksud? Apakah anda menanyakanku atau menanyakan kabar Tn Kim Soo Young?”

Dong Sook heran, “tentu saja kalian berdua.”

“Kami berdua baik-baik saja.” jawab Sang Soo. “Aku dan Wakil Kim Soo Young baik-baik saja. Apakah itu menjawab pertanyaan anda?”

Soo Young menegur sekretarisnya, “kau ini kenapa? Mana sopan santunmu?”

Soo Young minta maaf pada Dong Sook atas kelakuan Sang Soo (hahahaha) keduanya pun keluar lift lebih dulu.
Dong Sook bertanya pada Yoon Ki, “Menurutmu dia bagaimana?”

“Dia kelihatan tidak normal seperti biasa.” jawab Yoon Ki. (hahaha)
Sang Soo melapor pada Soo Young kalau duta besar baru saja tiba. Soo Young tanya apa agendanya.

Sang Soo dan Soo Young menemani duta besar berada disekitar gedung parlemen, tepatnya disekitar kuil Sarang. Sang Soo membanggakan tak ada tempat terbaik selain kuil sarang.

“Sarang?” Istri duta besar heran. “Itu kan artinya cinta?”

Sang Soo tertawa-tawa membenarkan.
Soo Young melihat ke salah satu sisi dan terlihat olehnya bayangan Min Young berjalan dan duduk di bangku dimana ia dan Min Young biasa menghabiskan waktu bersama untuk membaca dokumen.
Soo Young pun berjalan menuju kesana. Duduk dan mengulurkan tangannya untuk Min Young. Keduanya saling menggenggam tangan. Soo Young mencium tangan Min Young.

Tapi kemesraan itu hanya bayangan Soo Young saja. Hatinya pedih mengenang kebersamaan bahagianya dengan Min Young. Ia menangis pilu.
Min Young menghabiskan hari-harinya bersama Bori. Ia bertanya Bori mau ia ajak kemana lagi. Bori ingin ke kolam rennag. Tapi Min Young malas ke kolam renang karena belakangan ini ia jadi terkenal apalagi dengan pakaian renang. Bori sewot, Min Young pun akhirnya menurutinya, ia akan mengajak Bori ke kolam renang. Bori senang sekali.
Ketika Bori sudah masuk ke rumah, terdengar oleh Min Young seseorang memanggilnya. Min Young mengenali suara itu.

“Min Young-ah, ayo kita bertemu besok.”

Min Young menoleh dan melihat Soo Young berdiri tersenyum di belakangnya.

“Dan kita bertemu lagi lusa dan besoknya lagi. Dan hari esoknya lagi. Kita bertemu setiap hari, ya?”

Min Young menangis mengangguk melihat bayangan Soo Young.
Bong Shik sedih mambaca artikel tentang anak-anak dari ekonomi kelas bawah yang bercita-cita menjadi pemain baseball. Park Bo heran apa mata Bong Shik kelilipan. Bong Shik kesal, ia tidak kelilipan, tapi anak-anak ini sungguh anak-anak yang malang.

Park Bo tahu itu, “makanya anda cepatlah menikah agar bisa punya anak. Aneh juga, padahal anda menyukai anak kecil.”

Bong Shik : “aneh?”

Park Bo mengalihkan pembicaraan, “apa ada lagi yang anda butuhkan?”
Bong Shik menatap tajam, “aku sudah memutuskan. Aku akan menolong anak-anak ini. Tapi bukankah kau harus mendapatkan keuntungan dari kegiatanmu. Jadi buatlah pengumuman ke media mengenai kegiatan amal ini dan yang paling penting Dong Sook harus tahu.”
Bong Shik pun melakukan kegiatan amal untuk anak-anak yang bercita cita menjadi pemain baseball.

-Moon Bong shik dari GKP, 10 juta won untuk anak-anak tim baseball.

Bong Shik membagi-bagikan seragam dan peralatan baseball pada anak-anak yang ekonominya lemah. Ia pun menceritakan kalau sebagian adalah barang sumbangan tapi sebagian besar ia sendiri yang membelinya (haha pamer). Ia meminta anak-anak mengingat namanya. Kalau bertemu orang dewasa (yang punya hak pilih) sebut saja namanya hahaha.
Bong Shik pun bemain baseball dengan anak-anak. Ia tampak senang dan menikmati setiap permainan.
Dong Sook datang ke lapangan baseball. Ia tersenyum begitu melihat Bong Shik tampak ceria di sekitar anak-anak.

Bong Shik melihat Dong Sok ada disana. “Nona Go, kau datang.” Ia senang sekali.
Dong Sook tanya kegiatan apa ini. Bong Shik menyombongkan diri kalau sebagai wakil rakyat yang memperhatikan rakyatnya ia sedang menolong anak yang berekomoni rendah agar bakat dan impian mereka bisa tumbuh.

Dong Sook menyindir, “apa kau sedang menyombongkan diri karena telah bertambah matang?”

“Aku tak menyombongkan diri.” Bong Shik kemudian tertawa, “tidak, kau benar.”

Dong Sook : “apa kau tidak takut? Kau sudah melihat pukulan yang diterima Kim Soo Young dan Noh Min Young.”
Bong Shik : “Makanya, kalau kita merahasiakannya…”

Dong Sook menyela, “mereka juga merahasiakannya.”

Bong Shik : “Bisakah kita membuatnya super rahasia?”

Dong Sook tertawa, “apa itu mungkin?”

Bong Shik terdiam

“Lihat, kan? Tapi aku bangga padamu.” ucap Dong Sook sambil menepuk Bong Shik. “Aku akan pergi setelah menonton pertandingan ini.”

Dong Sook akan pindah tempat untuk menonton tapi Bong Shik menahan tangannya. “Noona, Sebenarnya aku…. Menyukai…”
Plok… tiba-tiba bola baseball mendarat di kepala Bong Shik.
Bong Shik geliyengan pusing memegangi kepalanya yang sakit akibat benturan bola. Dong Sook cemas memegangi Bong Shik yang mengaduh karena bola yang dibeli Bong Shik sendiri hahaha. Bong Shik pun tak sadarkan diri.
Soo Young keluar dari apartemennya menuju mobil. Tiba-tiba ada seseorang yang menodongkan sesuatu ke arahnya dari belakang. “Jangan bergerak!” perintah wanita itu yang tak lain Min Young.

Soo Young yang semula terkejut berubah tersenyum setelah mengetahui siapa yang datang. Soo Young mengangkat tangan seperti seorang penjahat ketika ditangkap polisi.
Soo Young akan menoleh ke belakang tapi Min Young mengancam menggunakan senjatanya (ponsel) memerintahkan agar Soo Young jangan bergerak. Soo Young kembali tertawa.

“Aku akan menculikmu. Jadi jangan bergerak dan masuk ke mobilmu!” perintah Min Young.

Soo Young mengangguk mengerti sambil berkelakar, “bagaimana aku bisa masuk mobil kalau tak boleh bergerak?” (hahaha)

“Kalau kusuruh masuk, ya masuk. Jangan cerewet!” omel Min Young.

Soo Young berbalik badan dan tertawa melihat Min Young menyamarkan diri menggunakan kerudung dan kacamata. Soo Young mengambil keranjang makanan yang dibawa Min Young dan menggandeng tangan Min Young.
Keduanya naik mobil bersama menuju suatu tempat.

Keduanya piknik kencan di bukit. Kejar-kejaran ala film india. Hahaha.
Soo Young dan Min Young memberi makan domba. “Eh lihat yang ini mirip Moon Bong Shik!” sahut Soo Young ketika memberi makan seekor domba.

“Jangan begitu!” seru Min Young, “jangan menghina domba ini. Tapi yang ini mirip Nona Go. Itu lihat Kim Soo Young. Kim Soo Young yang paling rakus.”

Hahahaha.
Keduanya duduk diatas tikar piknik memakan bekal yang mereka bawa. Suap-suapan kimbab hehehe.

Min Young meminta Soo Young menyanyikan lagu untuknya. Soo Young pun menyanyikan sebuah lagu untuk Min Young. (suaranya Shin Ha Kyun lumayan lah hahaha)
Keduanya menyusuri jalan bersama dan sesekali saling mencium.
Keduanya kemudian melihat kakek nenek yang berjalan bergandengan tangan bahagia. Soo Young dan Min Young tersenyum, keduanya berharap bisa bersama-sama dengan perasaan bahagia seperti pasangan kakek nenek itu, bersama hingga usia senja.
Dalam perjalanan pulang, Min Young memecah keheningan suasana dengan berkata bahwa ia berharap hubungan Soo Young dengan ketua Go jangan diekspos. Soo Young menoleh terkejut Min Young mengetahui itu.
Min Young : “aku tahu kau tak ingin itu diketahui orang. Jadi jangan diungkapkan.”

Soo Young : “apa kau sudah tahu?”

Min Young mengangguk, “kau bisa mencari cara lain untuk menghukum Ketua Go. Tapi jangan menghancurkan dirimu bersamanya.”

Soo Young tak menjawab ia hanya menoleh menatap Min Young. Min Young menyentuh tangan Soo Young sebagai bentuk kepedulian dan penyemangat.
Soo Young mengantar Min Young hingga di depan rumah. Tapi ketika Min Young akan masuk ke rumah Soo Young memanggilnya, “Min Young-ah!”
Min Young berdiri diam. Soo Young perlahan mendekapnya dari belakang. “Lima menit lagi!” pinta Soo Young masih ingin bersama Min Young.

Suara Min Young : “aku tak pernah mengucapkan selamat tinggal padanya.”

Suara Soo Young : “itu hanya… jeda saja.”

Suara Min Young : “begitulah cara kami berpisah.”

Suara Soo Young : “selama… kami melakukan jeda.”

Bersambung ke episode 16

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.