Sunday, 27 October 2013

Sinopsis Suspicious Housekeeper Episode 8 Part 2

Song Hwa melamun di rumahnya. Pikirannya melayang mengingat ucapan Manajer Choi bahwa yang namanya mengatakan ‘aku mencintaimu’ hanya seperti sebuah surat pinjaman. Ia juga mengingat ucapan Sang Chul yang sangat marah terhadap Manajer Choi.

Song Hwa membuka genggaman tangannya di mana batu ayah milik Sang Chul berada. Kok bisa ada di tangan Song Hwa, dapat dari mana dia.

Batu itu Song Hwa ambil ketika Sang Chul dan Manajer Choi terlibat perkelahian. Tanpa Sang Chul sadari batu itu jatuh dari saku celana dan terlempar menjauh sampai di dekat kaki Song Hwa.
Woo Jae menemui Soo Hyuk. Ia mengatakan kalau Han Gyul keluar dari band karena Soo Hyuk. Jadi ia harap Soo Hyuk mau datang dan tetap berada di band. Soo Hyuk mencibir, apa ini sebuah kisah romantis yang Woo Jae dan Han Gyul lakukan.

Woo Jae : “Kalau begitu kau tidak apa-apa kalau Han Gyul bergabung kembali dengan band, kan?”

Soo Hyuk diam saja. Woo Jae pun pamit pulang.
Soo Hyuk akan membuka pintu rumah tapi tiba-tiba seorang pria paruh baya memanggilnya, “Hai nak!” Soo Hyuk terkejut melihat pria itu. Pria itu tersenyum pada Soo Hyuk, “Lama tak bertemu.”
Soo Hyuk tak suka melihat pria itu menemuinya, “Apa yang kau lakukan disini?” Ia cemas dan melirik ke sebelah takut kalau Woo Jae masih ada di sana. “Ibumu bilang usahanya tidak berjalan baik dan dia tidak bisa memberiku uang. Tapi apa yang bisa ayah lakukan? ayah punya sedikit masalah nih!” sahut pria itu yang tak lain adalah ayah Soo Hyuk. “Jika penyelesaiannya dengan korban tidak selesai, keluarga korban akan datang ke rumahmu dan mengganggumu.”

Soo Hyuk tak peduli karena masalah itu bukan yang pertama kalinya terjadi pada ayahnya. “Berapa banyak uang yang bisa kudapatkan dengan menjual gitar dan speaker?” Ayah Soo Hyuk mengancam akan menjual gitar kesayangan Soo Hyuk jika Soo Hyuk tak memberinya uang.
Soo Hyuk tampak menahan marah, awas saja kalau ayahnya ini menjual barang-barang miliknya. Memangnya apa yang sudah ayahnya lakukan untuk dirinya sampai berani menjual barang-barang miliknya. Ayah Soo Hyuk tertawa, ia sudah memberikan Soo Hyuk sesuatu yang banyak.
“Jika kau tak mau menjual barang-barangmu, bagaimana kalau kau menjual ini?” Ayah Soo Hyuk menyentuh wajah Soo Hyuk.
Dan seperti yang Soo Hyuk cemaskan, benar saja Woo Jae masih belum jauh dari sana dan terkejut mendengar apa yang baru saja ia dengar.

(Tuh kan kalau Badboy pasti aja ada kisah pahit di belakangnya)
Woo Jae berkumpul dengan teman-teman band-nya. Mereka duduk santai di tepi sungai menggelar tikar dan menikmati daging panggang. Teman Woo Jae ingin tahu apa yang Soo Hyuk katakan pada Woo Jae. Woo Jae tak segera menjawab. Bersamaan dengan itu teman Woo Jae yang lain datang bersama Han Gyul. 
Melihat Soo Hyuk tak ada bersama anggota band lain, Han Gyul merasa kalau Soo Hyuk mungkin tak nyaman melihatnya ikut bergabung kembali di band. Woo Jae bilang tidak kok, Soo Hyuk sama sekali tak keberatan. Ia mengatakan kalau sebenarnya Soo Hyuk akan datang dengannya tadi tapi ada sesuatu terjadi di rumahnya. Han Gyul bertanya apa itu. Woo Jae tak mengatakan hal yang sebenarnya ia dengar, ia mengatakan kalau itu bukan sesuatu yang serius.
Woo Jae mendehem sebenter untuk mengambil suara. Ia pun mulai menunjukan kebolehannya menyanyi. Hahaha dan itu membuat teman-teman yang lain dan Han Gyul cengingisan.

Woo Jae mengajak teman-temannya kembali menyanyikan lagu itu dengan iringan musik. Han Gyul tersenyum tersenyum sangat manis begitu pula dengan Woo Jae.

Kau adalah orang yang terlahir untuk dicintai.

Di dalam hidupmu, kau akan mendapatkan cinta itu.
Pertunjukan drama The Wonderful Wizard of Oz pun dilaksanakan di TK nya Hye Gyul. Anggota keluarga banyak yang mengabadikan momen ini dengan kamera mereka.
Hye Gyul memainkan peran Dorothy dan sekarang adegan dimana Dorothy bertemu dengan singa pengecut yang ikut dengan Dorothy dkk untuk menemui Oz.
Penonton bersorak tepuk tangan melihat penampilan yang bagus dari anak-anak ini. Doo Gyul heran kenapa ayahnya belum juga datang. Se Gyul berkata kalaupun datang ini sudah terlambat karena perunjukannya hampir selesai. Han Gyul berkata kalau ia akan menunggu sebentar lagi, siapa tahu ayah mereka akan datang.
Pintu ruangan pertunjukan tiba-tiba di buka oleh seseorang, siapa? Bok Nyeo. Mereka terkejut melihat kedatangan Bok Nyeo. Bok Nyeo melangkah menuju panggung. Han Gyul dan adik-adiknya heran apa yang akan Bok Nyeo lakukan.

Bok Nyeo menghancurkan panggung pertunjukan. Ia memporak porandakan semuanya. Anak-anak yang masih berada di panggung berteriak berhamburan ketakutan. Penonton yang ada disana juga terkejut tak menyangka.

Ibu Eo Jin melindungi putranya, “Apa kau gila? Kenapa kau menghancurkan panggungnya?”

Hye Gyul yang masih berdiri di panggung menatap bingung tak mengerti dengan tindakan Bok Nyeo yang menghancurkan pertunjukannya. Ibu Eo Jin segera mengamankan putranya.
“Bok Nyeo-nim hentikan!” perintah Hye Gyul dengan suara keras dan wajah ketakutan. Bok Nyeo berhenti sesaat untuk menatap Hye Gyul. Tapi ia kemudian mengabaikan perintah Hye Gyul dan melanjutkan menghancurkan panggung.
Tapi ternyata itu hanya mimpi buruk yang dialami oleh Sang Chul. Sang Chul terbangun dari tidurnya dan mencoba menghubungi Bok Nyeo. Tapi ponsel Bok Nyeo tak aktif.
Suasana di TK Hye Gyul aman terjendali, panggung sudah tertata rapi dan bagus. Mereka sudah siap melaksanakan pertunjukan.

Tapi ibu kepsek tiba-tiba mendapatkan telepon yang meminta dirinya untuk menunda pertunjukan. Yang menelepon itu ternyata Bok Nyeo. Bok Nyeo memperingatkan jika Bu Guru tidak menunda pertunjukan maka ia tak bisa menjamin akan keselamatan anak-anak.
Sang Chul terus berusaha menghubungi Bok Nyeo, hmm akhirnya nyambung juga. Sang Chul ingin Bok Nyeo membatalkan permintaannya yang tadi malam, jadi Bok Nyeo tak perlu melakukan sesuatu untuk menunda pertunjukan dramanya Hye Gyul. Ia mengaku kalau malam itu ia begitu tertekan jadi hingga meminta Bok Nyeo untuk melakukan hal yang konyol dan sekarang tak usah melakukan itu. Tapi sudah terlambat kata Bok Nyeo. Sang Chul terkejut apa Bok Nyeo sudah melakukan sesuatu untuk membatalkan pertunjukan itu. Bok Nyeo menjawab ya. Sang Chul panik, ia bertanya dimana Bok Nyeo sekarang. Bok Nyeo tak bisa memberitahukan dimana keberadaannya.
Sang Chul tiba di TK, ia melihat di depan TK sudah ada beberapa polisi dan kerumuman ibu-ibu yang terlihat cemas. Ibu Eo Jin mengeluh kalau putranya sangat menantikan pertunjukan ini tapi kenapa tiba-tiba ditunda. Ibu kepsek minta maaf ia mengatakan kalau pihak sekolah sedang menyelidikinya.

Sang Chul bertanya pada ibu kepsek apa yang sebenarnya terjadi. Ibu kepsek berkata kalau ada telepon ancaman dari seorang wanita dan mereka mengkhawatirkan itu. Sang Chul bertanya lagi apa ancaman wanita itu meminta untuk menunda pertunjukannya. Ibu kepsek membenarkan, ia heran bagaimana Sang Chul bisa tahu itu.

Ibu Eo Jin menebak jangan-jangan yang menelepon itu pembantunya Sang Chul. Sang Chul menunduk minta maaf.
Di toko daging Paman Shin. Paman Shin sibuk memotong daging sementara di sebelahnya ada Mi Ja. Menurut Mi Ja, Bok Nyeo itu pasti sudah gila, bagaimana wanita itu bisa membunuh suami dan anak sendiri. Paman Shin tak percaya kalau itu perbuatan Bok Nyeo.

Mi Ja kesal bukankah sudah jelas kalau Bok Nyeo mengaku sendiri kenapa suaminya selau mengatakan tidak. Paman Shin tak mengerti memangnya kenapa Bok Nyeo sampai melakukan itu. Mi Ja bertolak pinggang jengkel karena suaminya selalu saja membela Bok Nyeo. “Memangnya kau melihatnya? Apa kau melihatnya sendiri?” Paman Shin menjawab tidak dengan takut-takut, “Maksudnya adalah kalau Bok Nyeo-nim itu bukan orang yang seperti itu.”
Mi Ja makin sebel karena suaminya selalu memanggil nama Bok Nyeo dengan Bok Nyeo-nim terus. Mi Ja memukulkan sekantong plastik daging ke suaminya tapi Paman Shin menangkap tangan istrinya. “Jangan lakukan ini Mi Ja-nim!” (hahaha)

Mi Ja kaget mendengar namanya disebut dengan panggilan yang tak biasa, “Apa? Mi Ja-nim?”

Paman Shin : “Kau jangan salah paham dengan hubunganku dan Bok Nyeo-nim. Apa kau benar-benar tak tahu kenapa aku terus memandangnya? Ini semua karenamu.”
“Baik. Itu semua karena aku. kau memandang wanita lain karena aku ini jelek kan?” ucap Mi Ja sambil memukulkan kantong plastik yang berisi daging ke kepala Paman Shin. Paman Shin diem aja tak melawan hahaha.
Sang Chul dan Bok Nyeo berada di kantor polisi. Sang Chul mengatakan kalau ibu kepsek memaklumi kejaidan ini setelah mengetahui situasi keluarganya. Tapi kalau Bok Nyeo melakukan hal ini lagi maka Bok Nyeo akan ditahan. Sang Chul menanyakan apa yang terjadi dengan pertunjukannya. Bok Nyeo mengatakan kalau pertunjukan dibatalkan. Sang Chul sudah menduganya, rasanya memalukan mengatakan ini tapi ia ingin melihat Hye Gyul memainkan peran Dorothy.
Anak-anak pun akhirnya tahu kalau ayah mereka berusaha menggagalkan pertunjukan Hye Gyul. Se Gyul menanyakan alasan kenapa ayahnya menyuruh Bok Nyeo melakukan itu. Bok Nyeo memberi tahu kalau Sang Chul dipecat dari pekerjaan dan kehilangan batu ayah. Dia bilang tidak ada cara untuk membuktikan kalau dia menyayangi anak-anaknya. Jadi sementara dia menemukan cara untuk melakukan itu, dia ingin saya menunda pertunjukan dramanya.

Han Gyul heran kenapa ayahnya di pecat dari pekerjaan. Hye Gyul yang tak tahu apa itu di pecat pun bertanya. Bok Nyeo menjelaskan arti di pecat pada Hye gyul, “Kantor mengeluarkan dia karena melakukan sesuatu yang salah dan tidak memberinya gaji.”

Doo Gyul ingin tahu dimana ayahnya sekarang, apa ayahnya akan melarikan diri lagi. Han Gyul ingin Bok Nyeo menemukan ayah mereka.
Sang Chul benar-benar tak memiliki cara untuk membuktikan rasa sayang pada anak-anaknya. Yang ia lakukan hanya menambah masalah dan memperumit semuanya. Ia duduk melamun di tepi sungai tempat istrinya meninggal. Tak ada semangat hidup yang terpancar dari matanya.
Bok Nyeo yang tahu kalau Sang Chul berada di tempat itu berdiri tak jauh dari sana. Sang Chul kembali membaca tulisan Hye Gyul yang memintanya untuk hadir dalam pertunjukan drama di TK. Ia menatap tulisan tangan putrinya dengan hati pilu.
Bok Nyeo berdiri di samping Sang Chul. Ia memberi tahu kalau anak-anak sedang mencari Sang Chul. “Aku seharusnya mati.” ucap Sang Chul dengan tatapan kosong. “Seharusnya aku yang mati, bukan istriku.” 
Dengan langkah lemas dan tak ada semangat hidup dalam dirinya, Sang Chul berjalan menuju tengah sungai. Bok Nyeo tak menghalangi apa yang menjadi niat majikannya. Ia diam tak menghalangi niat Sang Chul yang ingin mengakhiri hidupnya.

Perlahan Sang Chul terus berjalan menuju tengah sungai. Tulisan tangan Hye Gyul pun jatuh tenggelam ke sungai.
“Ayah ayah ayah!” teriak anak-anak sampai di tempat itu dan melihat Sang Chul masuk ke tengah sungai. Anak-anak panik melihat ayah mereka akan bunuh diri.

Han Gyul, Doo Gyul dan Se Gyul menyusul ke tengah sungai untuk menyelamatkan ayah mereka. Sang Chul mendengar suara anak-anaknya, ia menoleh.
Hye Gyul gemetaran ketakutan melihat kejadian itu. Ia mengulurkan tangannya pada Bok Nyeo agar dirinya lebih tenang. Bok Nyeo menggenggam tangan gadis kecil itu untuk mengurangi rasa takut Hye Gyul.
Sang Chul berteriak melarang anak-anaknya masuk ke sungai. “Ayah kau jangan lakukan itu!” cegah Han Gyul.

Sang Chul : “Aku ini ayah yang hanya menyakiti kalian. Ini mungkin lebih baik untuk kalian.”

Han Gyul : “Ayah, kau jangan melarikan diri seperti itu. Meninggalkan kami seperti itu, bukankah itu sangat pengecut. Ayah, aku punya permintaan untukmu. Tolong lihat Hye Gyul bermain sebagai Dorothy.”

Se Gyul memberi tahu kalau ibu Eo Jin menyebarkan gosip hingga Hye Gyul tak bisa bermain sebagai Dorothy lagi. Han Gyul berkata kalau Hye Gyul sudah berlatih keras karena Sang Chul akan datang menonton pertunjukan drama, pertunjukan bakat drama keluarga kita belum berakhir ayah.
Mereka berada di rumah melakukan pertunjukan drama dengan kostum karakter masing-masing peran. Sang Chul duduk menyaksikan pertunjukan drama anak-anaknya.
Bok Nyeo (Penyihir dari Barat) : “Anak kecil kembalikan sepatu perakku itu sekarang!”

Hye Gyul (Dorohty) : “Tidak, aku tidak akan membiarkanmu mengambil sepatu ini dariku!”

Bok Nyeo (Penyihir dari Barat) : “Jika kau tidak melepas sepatu di hitungan ke 10, aku akan memasukanmu dan melemparmu ke dalam api kemudian memakannya. Hahahahaha.”
Doo Gyul (Manusia Jerami) : “Kita harus menangkap penyihir itu. Kita datang ke sini untuk melakukan itu.” 

Bok Nyeo (Penyihir dari Barat) : “Aku bisa menyingkirkan kalian dengan mudah kalau aku membacakan mantra pada kalian. Simsalabim, bakar manusia jerami. Bakar manusia jeraminya sekarang. hahahaha.”

Hye Gyul : hentikan!

Bok Nyeo seketika berhenti tertawa. (hahaha lucu liatnya, berasa Bok Nyeo medapat perintah dari Hye Gyul buat berhenti ketawa)
Disela-sela pertunjukan drama itu ada seseorang yang memotret mereka dari luar tanpa mereka sadari. Tae Shik berada di luar rumah mengambil gambar mereka, terumata Bok Nyeo.
Tiba saatnya dibagian akhir pertunjukan drama.

Hye Gyul (Dorothy) : “Kita harus berpisah sekarang. Terima kasih telah membantuku kembali ke rumahku, teman-teman.”

Se Gyul (singa) : “Jangan pergi Dorothy!”

Han Gyul (manusia kaleng) : “Jika kami tak bertemu denganmu, aku tak akan punya perasaan hangat.”

Doo Gyul (manusia jerami) : “Aku juga akan menjalani hidupku tanpa tujuan,”

Se Gyul (singa) : “Aku juga akan terus melarikan diri seperti pengecut.”
Sang Chul menunduk terdiam mendengarkan dan menyaksikan dialog drama yang dibawakan putra-putrinya. Ia menyadari kalau dirinya seseorang yang pengecut yang akan terus lari menghindari kenyataan. 
Hye Gyul (Dorothy) mengetuk-ngetukan sepatu peraknya. “Terima kasih semuanya. Sekarang aku harus pulang. Aku punya keluarga yang kucintai dan sedang menungguku.”
Tanpa terasa air mata Sang Chul menetes. Anak-anak menoleh melihat ayah mereka diam menunduk sedih. Hye Gyul mencemaskan ayahnya, “Ayah apa kau baik-baik saja?” Sang Chul mengusap air matanya dan menjawab ia baik-baik saja. Ia merasa kalau ada orang lain yang seharusnya melihat pertunjukan ini.
Anak-anak tahu siapa orang yang ayahnya maksud. Mereka menoleh menatap foto ibu mereka.

Sang Chul : “Ibu kalian mungkin ingin melihat kalian melakukan ini. Ayah minta maaf. Ayahlah yang membuat ibu kalian meninggal. Ayah sungguh minta maaf karena tak bisa mengatakan ayah menyayangi kalian seperti seorang ayah yang lain.”
Han Gyul : “Ayah, ayah yang lain biasanya akan mengatakan itu seperti ini, ‘Walaupun aku berselingkuh, aku hanya mencintai kalian’ kenapa ayah tak bisa mengatakan alasan yang seperti itu. Kenapa ayah hanya melarikan diri?”

Sang Chul membenarkan ia menyadari kalau dirinya memang melarikan diri. Ia merasa kalau dirinya tidak akan bisa kembali ke rumah ini lagi sama seperti batu ayah yang sudah ia hilangkan.

Han Gyul : “Ayah, kami tak peduli jika ayah kehilangan batu itu atau tidak. Selama ayah kandung kami bersama kami, benar kan Hye Gyul?”

Hye Gyul mengangguk. Han Gyul bertanya apa sekarang ayahnya sudah memutuskan untuk kembali lagi ke mereka, anak-anak ayah. Doo Gyul heran kenapa Noona-nya menanyakan pertanyaan seperti itu.

Hye Gyul tersenyum, “Ayah, Hye Gyul akan melindungi ayah!” Sang Chul menangis terharu dan berterima kasih. Bok Nyeo yang berdiri mematung disana pun ikut terharu huwaaaaaaa....
Mereka pun merayakan berkumpulnya kembali keluarga mereka dengan foto-foto bersama.

Foto empat bersaudara yang cute.
Sang Chul tersenyum melihat putra-putrinya. Han Gyul mengajak ayahnya foto bersama.
Cheeerssss cute banget hahaha.
Bok Nyeo menoleh melihat senyum bahagia keluarga itu.
Han Gyul mengajak Bok Nyeo ikut berfoto bersama mereka. Tapi Bok Nyeo menolak. Hye Gyul berkata kalau Bok Nyeo itu sudah mereka anggap seperti keluarga jadi tidak apa-apa ikut foto bersama. Bok Nyeo tetap menolak, ia minta maaf karena dirinya bukanlah bagian dari keluarga mereka.
Han Gyul punya ide cemerlang supaya Bok Nyeo ikut terfoto dengan mereka. Mereka berbaris mendekat dengan Bok Nyeo berada di belakang mereka. Mereka pun akan mengambil foto tapi tiba-tiba Na Young datang dan berdiri tepat menghalangi Bok Nyeo.
“Ah tante!” anak-anak kesal. Na Young cuma mesam-mesem haha.
Walaupun sudah berbaikan tapi malam ini Sang Chul belum bisa menginap di rumah. Ia harus membereskan segala sesuatunya di hotel. Bok Nyeo mengantar Sang Chul sampai di depan rumah. Anak-anak mengintip dari jendela.

Sang Chul merasa kalau anak-anaknya sudah lebih dewasa. Tapi ia masih bimbang, “Apa yang harus kulakukan? Aku khawatir kalau aku akan menyakiti perasaan mereka jika aku kembali ke rumah. Kau jangan hanya diam, katakanlah sesuatu. Aku dengar kau terkadang memberi nasehat yang baik pada anak-anak.”
Bok Nyeo minta maaf karena ini mungkin terdengar sedikit lancang. Sang Chul bilang tak apa-apa katakan saja.

Bok Nyeo : “Tetaplah anda berada di dekat mereka. Terakhir kali anda bilang bahwa cinta seorang ayah itu harus dipelajari. Bukankah anda bilang anda sudah telambat mempelajarinya? Seperti seorang pelajar yang harus selau dekat dengan meja dan kursi untuk belajar sesuatu. Seorang ayah yang ingin belajar menjadi ayah harus tetap berada dekat dengan anak-anaknya.”

Sang Chul sependapat. Bok Nyeo kembali berkata kalau apa yang ia sampaikan ini mungkin terdengar sedikit lancang. Bok Nyeo pun permisi kembali ke dalam rumah. Wow Sang Chul benar-benar terkesan dengan nasehat Bok Nyeo padanya.
Ayah Eo Jin melihat istrinya sedang bersama Miss Kwon, selingkuhannya. Ia cemas, jangan-jangan istrinya tahu. Ibu Eo Jin berkata pada Miss Kwon kalau sekarang ia sedang merasakan sesuatu. Miss Kwon mulai panik takut kalau hubungan gelapnya akan ketahuan. Ibu Eo Jin juga mengatakan kalau sekarang ia baru menyadarinya. Miss Kwon tambah cemas.
Ibu Eo Jin menoleh menatap tajam Miss Kwon, “Seharusnya aku menyadari ini lebih cepat!” Tubuh Miss Kwon tegang. “Ada sesuatu yang ingin kulaporkan dan sepertinya akan menjadi berita yang besar!” sahut ibu Eo Jin mulai ngerumpi. Ternyata dia sama sekali ga mencurigai apapun tentang suaminya. Miss Kwon menarik nafs lega, “Apa itu?” tanyanya.

Ibu Eo Jin : “Rahasia rayuan pembantu yang mencurigakan.”
Miss Kwon tanya apa ibu Eo Jin mau memberinya saran untuk memberi judul berita heboh itu. Ibu Eo Jin tertawa ia kemudian menjelaskan secara rinci apa yang terjadi dengan tetangganya, “Seorang wanita tetanggaku dulu tinggal di filipina. Tapi dia kembali ke Korea dan ditemukan meninggal di sungai. Kemudian, pembantu yang tidak terlihat seperti pembantu mulai bekerja disana. Dia bilang dia akan melakukan semua yang diperintahkan padanya. Pembakaran, penganiayaan, pengrusakan dan bahkan ancaman bom. Bukankah ini menarik?”

“Apa dia sangat cantik? Seperti anda?” tanya Miss Kwon. “Kalau begitu ini akan menjadi berita besar.” Ibu Eo Jin tertawa.
Ayah Eo Jin yang cemas dengan obrolan istrinya menghampiri keduanya, “Apa yang begitu menarik? Kau bicara tentang pembantu di sebelah rumah kita kan? Aku sudah bilang kalau itu bukan sesuatu yang baik.” 

Ayah Eo Jin mengingatkan Miss Kwon bukankah Miss Kwon harus menyiapkan acara pembukaan acara TV mereka. Miss Kwon mengerti maksud ayah Eo Jin yang berusaha menjauhkan dirinya dari ibu Eo Jin untuk menghindari kecurigaan-kecurigaan.
Keduanya pun menuju tempat syuting acara bersama dan saling melempar senyum. Keduanya tertawa lega karena ibu Eo Jin tak mencurigai hubungan keduanya.
Song Hwa dan Dong Shik ngobrol berdua di kafe. Dong Shik merasa kalau perselingkuhan itu lebih berbahaya dari pada Black Death. Ia tak akan pernah mengkhianati istrinya jika menikah nanti. Ia bahkan jadi tak ingin menikah setiap kali melihat Sang Chul. (hihi ungkapan berharap Song Hwa suka sama dia hahaha)

Song Hwa tanya apa Dong Shik tahu apa yang Sang Chul lakukan sekarang. Dong Shik mengira-ngira kalau Sang Chul akan membuat perusahaan sendiri atau mungkin Sang Chul akan menghasilkan biaya hidup dari membuat rancangan bangunan (Kayak kerjaannya Kim Do Jin) kalau dia bekerja dengan serius dia bisa menghasilkan uang yang banyak.”

Dong Shik harap Song Hwa tak perlu mengkhawatirkan Sang Chul seperti itu. “Dia itu sudah mendapatkan hak paten dari beberapa item. Dia sudah mendapatkan hak paten untuk rumah ramah lingkungan. Jadi dia tidak akan mati kelaparan. Seperti sebuah ungkapan yang mengatakan ‘Beristirahatlah bila kau jatuh’ Ini mungkin mimpi besar buatnya untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan.”
Tae Shik menemui seseorang yang duduk di kursi roda (penasaran siapa yang di kursi roda) Tae Shik menunukan foto-foto Bok Nyeo yang ia dapatkan.
Tae Shik : “Dia tidak tersenyum tapi dia terlihat bahagia. Seolah-olah dia bagian dari keluarga mereka. Apa kau akan membiarkannya seperti itu?”
Bok Nyeo bersiap keluar membawa koper besar. Anak-anak heran koper apa itu yang Bok Nyeo bawa. Bok Nyeo mengatakan kalau ayah anak-anak meminta dirinya untuk membantu berkemas karena dia akan kembali ke rumah ini.

Anak-anak tersenyum senang mendengarnya. “Apa itu benar? apa ayah akan kembali ke rumah?” tanya Hye Gyul bahagia seakan tak percaya. Ia jingkrak-jingkrak kegirangan dan memeluk Han Gyul. Bok Nyeo pun permisi akan segera ke hotel tempat Sang Chul menginap.
Doo Gyul masih khawatir, “Ayah sudah mengakhiri hubungannya dengan wanita itu kan?”

Se Gyul : “Bukankah itu alasan ayah memutuskan untuk kembali pada kita?”

Han Gyul yakin kalau ayahnya sudah memutuskan hubungan dengan Song Hwa. Jadi lebih baik mereka percaya saja.

Han Gyul memandang foto almarhum ibunya. “Ibu, ayah akan kembali pada kami.” Adik-adik Han Gyul pun ikut memandang foto ibu mereka.
Di hotel Sang Chul mengepak semua pakaiannya ke koper. Ponselnya bunyi ada sms dari Song Hwa.

Ada yang ingin kukembalikan padamu

Sang Chul mengira-ngira apa yang ingin Song Hwa kembalikan padanya. 
Song Hwa sampai di depan pintu kamar hotel Sang Chul. Ia membawa batu ayah milik Sang Chul yang waktu itu ia ambil ketika Sang Chul bersitegang dengan Manajer Choi. Ia memasukan batu itu ke tas-nya. 

Sang Chul membuka pintu dan terkejut melihat Song Hwa benar-benar datang. Dengan wajah sedih Song Hwa minta ijin bolehkah ia masuk. Sang Chul mempersilakan.
Song Hwa melihat di atas tempat tidur ada koper dan pakaian yang tengah dibereskan. Ia bisa menebak kalau Sang Chul berkemas karena akan pulang ke rumah. Sang Chul menanyakan apa yang ingin Song Hwa kembalikan padanya. Song Hwa tak mengatakan kalau ia akan mengambalikan batu ayah. Ia berkata kalau hal yang ingin ia kembalikan hanya alasannya untuk bertemu dengan Sang Chul. Melihat pakaian Sang Chul yang dikemas ke koper Song Hwa menyadari kalau dirinya sudah terlambat.
Bok Nyeo yang ada di kamar Sang Chul tepatnya di kamar mandi mendengar suara Song Hwa. Di dalam kamar mandi Bok Nyeo mengepak peralatan mandi majikannya.
Song Hwa : “Aku sekarang menyadari kalau cintamu benar-benar tulus untukku. Ini bukan berarti kalau kau tidak bersedia mengatur ulang hidupmu bersamaku tapi kau meletakan hidupmu seperti ini demi aku.”

Sang Chul mengerti itu.

Song Hwa : “Jika tidak terlambat, aku akan bertanggung jawab untukmu.”
Sang Chul terkejut mendengar ucapan Song Hwa. Tepat saat itu Bok Nyeo keluar dari kaman mandi dan langsung menantap Song Hwa. Song Hwa tak menyangka kalau disana ada Bok Nyeo.
Bok Nyeo beralih menatap Sang Chul, “Apa anda sudah selesai berkemasnya?”

Nah lho, apa Sang Chul akan bimbang bin plin plan lagi. Apakah hatinya akan kembali goyah?

Bersambung ke episode 9

23 comments:

  1. aduh penasaran bgtz ma lelaki yg dikursi roda. apa mngkin pria itu suami nya Park Bok Nyeo ya? Bok Nyeo ni mangingatkan ku pada guru Ma di quenn of class room deh. dtggu klanjutanya ya! semangat ^^

    ReplyDelete
  2. Makasih yaaa d tggu sinop brktnya..

    ReplyDelete
  3. Hwa... Kostum anak-anak lucu. Terus foto keluarganya so sweet. Terharu...
    Tapi ngapain itu Song Hwa??? Penggangu.... he,,,
    Makasih mba Anis. Ditunggu ep berikutnya ^^
    -Yumenas-

    ReplyDelete
  4. Sya befikir org yg du"k dkrsi rda kmngkinan besar suami bok nyeo...tpi au lah dtnggu eonni..fightinh...

    ReplyDelete
  5. suka suka makin tegang.kayaknya yg di kursi roda it mertua bok nyeo deh

    ReplyDelete
  6. Kyak nya yg dikursi roda itu mertua nya Bok Nyeo, kan mertua Bok Nyeo itu benci bgt sama Bok Nyeo. Dan trlht org yg dikursi roda itu kyk nya punya dendam sm bok nyeo. Ah smkin pnsran. Ditunggu klnjutn x. Fighting ^^

    ReplyDelete
  7. wahhhh.....
    ceritanya buat yang baca kepo tujuh keliling,,,,,
    penasaran ama orang yang ada di kursi roda.....
    ditunggu episode ke 9 nya,,,,terima kasih....
    -fighting-.......

    ReplyDelete
  8. Bner bgt tuwh.yg bca kepo nu tujuh keliling.sy jg sependpt ,kaya ny yg di kursi roda itu mertua nya.semangt mba....

    ReplyDelete
  9. yang di kursi roda siapa ya??

    ReplyDelete
  10. waahhhhhh keren mbak, critane emg buat pnasaran bgt o, tengkyu ya mbak

    ReplyDelete
  11. Yang dikursi roda itu mertuanya bok nyeo yang pernah nyuruh bok nyeo gak senyum dulu kan.?
    karena kalo suaminyankan ydah meninggl

    ReplyDelete
  12. kapan kelanjutannya niiihh..penasaraaaannn..

    ReplyDelete
  13. Mbaaaa,kapan di lanjut lagi sinopsisnyaaa?
    aku sering bolak balik blog mba lho .
    Hihiii
    Gomawo ^^

    ReplyDelete
  14. mbak lagi kurang enak badan ya???semoga cepat sembuh,,,fighting

    ReplyDelete
  15. All : yg lagi sakit laptopnya n sekarang lagi di rawat di rumah sakit khusus laptop :D

    saya sendiri sehat wal afiat.

    Maaf ya kelanjutan sinopsisnya belum bisa diupdate. Sampai kapannya saya juga belum tahu.

    ReplyDelete
  16. yaaaahhhhhhhhh,.,. :( semoga cpt pulih yaa laptopnya...

    ReplyDelete
  17. aduh seru ni..oh ya mbak mana lanjutun sinopsisnya...ditunggu dong...???

    ReplyDelete
  18. ud sehat lum mbak laptopny, ak bolak balik hlo, bsk didobel ya mbak sinopny,hehheehheehee,semangat

    ReplyDelete
  19. Msh menunggu kelanjutan ep 9 nya mbak,,kapan ya???

    ReplyDelete
  20. Msh menunggu kelanjutan nya.mba ntr di dobel ya sinop nya .hehe moga cepet sembuh d3h laptop nya.semangat dan tuntaskan ampe tamat ya mba.ciayoo!!!^__^

    ReplyDelete
  21. mba.koq ga dilanjutkan lagi sinopsis drama ni..sya penasran kelanjutan nya,,,di tunggu ya mba...kombawo..:)

    ReplyDelete
  22. Maaf tumpang tanya... apa jenama kamera yang dipakai oleh keluarga gyul untuk mengambil gmbr bersama ??? Kameranya cantik... harap ada org yg boleh tolong.... terima kasih...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.