Monday, 25 November 2013

Sinopsis Suspicious Housekeeper Episode 9 Part 1

Song Hwa mengatakan kalau ia ingin bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Sang Chul. Sang Chul bingung tak tahu harus mengatakan apa. Tepat saat itu Bok Nyeo keluar dari kamar mandi membuat Song Hwa terkejut.
Bok Nyeo bertanya pada majikannya apa sudah selesai berkemas. “Anak-anak yang sangat menyayangi anda sedang menunggu anda.” Sang Chul meminta Bok Nyeo pulang ke rumah lebih dulu. Bok Nyeo mengerti.
Sang Chul mengajak Song Hwa ke tepi sungai dimana istrinya meningal. Ia mengaku kalau dirinya ingin memulai semuanya dari awal lagi. “Apa kau pernah kesini sebelumnya?” tanya Sang Chul. Song Hwa menjawab belum, ia pun menanyakan kenapa Sang Chul membawanya ke tempat ini.

Sang Chul mengatakan kalau ini adalah sungai dimana istrinya meninggal. “Ada yang bilang, hanya dengan tenggelam dan masuk kita bisa melihat bagian dasarnya. Tempat dimana air dan ikan-ikan bermain dan bersama tak terpisahkan selamanya. Sekarang aku benar-benar ingin melihat dasarnya.”

Sang Chul mengakui kalau semua ini kesalahannya, ia terlalu bodoh mau menuruti orang yang sebenarnya tak ada bersamanya dan semuanya malah berantakan. Mengatakan minta maaf dan akan bertanggung jawab menurutnya Song Hwa tak perlu melakukannya. Song Hwa berkata kalau ini bukan karena ia merasa bersalah. Ia sudah mengatakannya pada Sang Chul kalau ia melihat ketulusan Sang Chul. Sang Chul menegaskan kalau ini juga bentuk ketulusannya. Ia ingin memulai kembali sebagai ayahnya anak-anak.
Song Hwa kembali ke rumahnya. Ia menuju ke kamar mandi, “Aku sudah mengatakan padanya kalau aku bersedia menyelamatkan hidupnya. Tapi apa yang dia katakan? Dia ingin memulainya kembali sebagai ayah mereka?” cibir Song Hwa yang kecewa dengan keputusan Sang Chul. “Eun Sang Chul, apa kau pikir itu pantas untukmu?” Song Hwa membasahi sekujur tubuhnya dengan air untuk meredam pikirannya yang panas. Disana tampak pula batu ayah yang masih ada pada Song Hwa.
Sang Chul sampai di rumah. Ia terharu melihat keempat putra-putrinya menyambut dirinya dengan ucapan selamat datang yang ditempel di dinding dan dilengkapi dengan balon warna-warni. Ia heran apa dirinya seorang tamu.

Han Gyul berkata kalau ia dan adik-adiknya sengaja menggantungkan balon bukan sapu tangan kuning. Doo Gyul dan Se Gyul mengucapkan selamat datang dan berterima kasih karena ayahnya telah kembali ke rumah.

Hye Gyul berlari memeluk ayahnya. Mereka tersenyum membuat Sang Chul tambah terharu. Bok Nyeo pun ikut terharu melihat keluarga ini kembali berkumpul.
Keesokan harinya, keluarga Gyul pun sarapan. Sang Chul menatap bahagia keempat putra-putrinya yang makan lahap. Han Gyul merasa kalau ayahnya pasti sudah lama tidak pernah makan masakan rumah, jadi ia meminta ayahnya untuk segera makan.

Sang Chul akan makan tapi Bok Nyeo tiba-tiba mengambil mangkuk makanan yang akan dimakannya. Sang Chul dan anak-anak heran, kenapa mengambil sup ayah mereka. Ternyata Bok Nyeo mengganti sup Sang Chul dengan yang masih panas hehehe.

Sang Chul mengucapkan terima kasih pada anak-anaknya, ia dipecat dari pekerjaan dan menghilangkan batu ayah tapi anak-anaknya menerima kembali dirinya dengan tangan terbuka. Han Gyul berkata kalau ia dan adik-adiknya sekarang bisa merasakan perasaan ayahnya. “Sekarang, kita akan selalu bersama, kan?”

Hye Gyul langsung berdiri, “Apa itu perintah? Saya akan melakukan perintah anda.” Mereka tersenyum. Bok Nyeo terharu melihatnya, ia seakan-akan hampir menangis.
Sang Chul menemui ayah mertuanya. Kakek bertanya apa Sang Chul sudah menandatangani surat pernyataan hak asuh itu. Sang Chul yang berlutut mengatakan kalau ia ingin ayah mertuanya ini mempercayakan anak-anak padanya. Tapi kakek yang selama ini mengamati tindakan Sang Chul sudah tak tahan lagi. Menurutnya, Sang Chul tak pantas merawat anak-anak.

Na Young meminta ayahnya membiarkan itu, bukankah Sang Chul sudah memohon seperti itu. Kakek meminta Na Young jangan ikut campur. Ia tak tahu ucapan lembut apa yang Sang Chul katakan pada anak-anak tapi yang pasti Sang Chul adalah pria jahat yang bisa lari dan pergi kapan saja. Na Young harap ayahnya memberi Sang Chul kesempatan sekali ini saja. Ia yakin kalau Eonni-nya (Sun Young) tak ingin keluarganya hidup terpisah. Sang Chul memohon pada mertuanya.

Kakek meninggikan suaranya, “Lakukan apa yang kau mau. Lakukan saja sesukamu dan aku akan melakukan apa yang kumau.” Kakek yang marah pergi dari sana.
Anak-anak yang mencari Bok Nyeo, menemukan wanita itu di taman hiburan. Doo Gyul memesan satu paket makanan keluarga. Han Gyul ingin Bok Nyeo memberi tahu mereka perihal keluarga Bok Nyeo. Ia berterima kasih karena ayah mereka kembali karena bantuan Bok Nyeo. Sekarang mereka ingin melakukan sesuatu untuk Bok Nyeo. Tapi Bok Nyeo diam saja.

Se Gyul tak bisa mempercayai ketika Bok Nyeo mengatakan kalau Bok Nyeo membunuh keluarga sendiri. Doo Gyul membenarkan, karena ia yakin Bok Nyeo tak akan melakukan hal seperti itu. Han Gyul menebak apa Bok Nyeo merasa itu kesalahan Bok Nyeo sampai mereka meninggal. Ia mendesak Bok Nyeo mengatakan sesuatu perihal keluarga Bok Nyeo yang meninggal supaya mereka bisa membantu.

Hye Gyul memohon Bok Nyeo mengatakan itu padanya. “Hye Gyul akan melindungimu, Bok Nyeo-nim.” Sejenak Bok Nyeo menatap Hye Gyul.
Bukannya mengatakan yang sebenarnya, ia malah pamit akan pulang karena harus menyiapkan makan malam di rumah. Doo Gyul memohon agar Bok Nyeo memberi tahu mereka. Tapi Bok Nyeo mengingatkan bukankah ia sudah mengatakannya, “Kalau kalian terus bertanya tentang masa lalu saya, maka saya akan berhenti.” Mereka pun tak bisa lagi memaksa Bok Nyeo karena mereka tak ingin Bok Nyeo berhenti bekerja dari rumah mereka.

Malam hari, Bok Nyeo pulang dari kediaman Keluarga Gyul. Di jalan ia mengingat hari dimana ibu mertuanya marah atas kematian suami dan anak Bok Nyeo. Kau membunuh mereka!” tuduh ibu mertua Bok Nyeo. “Tersenyumlah, tersenyumlah sampai mulutmu mengering.” Ibuu Bok Nyeo kemudian memberikan larangan bagi Bok Nyeo. Jangan pernah tersenyum lagi sampai kau mati.” Saat itu Bok Nyeo hanya bisa menangis.
Han Gyul sampai di rumah sepulang sekolah. Ia melihat ketiga adiknya bermain puzzle. Di dapur ia malihat Bok Nyeo sedang memasak, tapi ia melihat ada yang lain di diri Bok Nyeo.
Bok Nyeo berbalik badan dan toeng.... itu bukan Bok Nyeo melainkan Na Young yang bersikap mirip sekali dengan Bok Nyeo. Hal itu tentu saja membuat Han Gyul kaget campur heran. Na Young menyapa Han Gyul dengan logat ala Bok Nyeo.

Han Gyul tambah terkejut campur heran, “Tante? Apa yang kau lakukan?”

Na Young-nyeo menatap tajam, “Saya.... Park Bok Nyeo!”

Han Gyul semakin heran, “Apa yang tente bicarakan? Kau itu bukan Bok Nyeo-nim, cepat ganti baju tante!”

“Apa itu perintah?” tanya Na Young-nyeo.

“Ah tante?” Han Gyul merasa sedang dikerjai.

Terdengar suara password pintu. Na Young-nyeo langsung berseru kalau tantenya anak-anak sudah datang.
“Anak-anak!” panggil sebuah suara. Dan brukkkk..... Bok Nyeo dengan dandanan ala Na Young datang tergesa-gesa hingga membuatnya jatuh tersandung. (tipikal Na Young yang ceroboh hahaha)

Han Gyul tambah terkejut dengan pertukaran peran ini. Kenapa dua wanita ini jadi tukeran gitu.
Bok Nyeo-young memegang lututnya yang sakit, “Ya ampun tante terluka lagi. Pergelangan kaki tante terkilir dan jari tante terbentur di pintu kereta. Apa yang salah dengan tante ya?” ucap Bok Nyeo-young.

Han Gyul jadi bingung, “Bok Nyeo-nim, kenapa kau jadi seperti ini? baju apa itu?”

Bok Nyeo-young bertanya apa Han Gyul punya sesuatu yang bisa meredakan rasa sakit. Na Young-nyeo langsung menyahut kalau ia punya yang dibutuhkan Bok Nyeo-young. Han Gyul semakin bertambah bingung Na Young-nyeo memiliki semua barang yang biasanya Bok Nyeo miliki.
Bok Nyeo-young akan meletakan tas-nya di meja tapi ia malah jatuh menabrak meja hingga membuat puzzle milik anak-anak rusak berantakan. Anak-anak menatap jengkel. Bok Nyeo-young dengan wajah memelas minta maaf. Ia mengeluh kenapa dirinya selalu melakukan kecerobohan seperti ini.

“Tante, kau memang ceroboh!” sahut Se Gyul. Doo Gyul geleng-geleng kepala kesal dengan tingkah ceroboh Bok Nyeo-young.
“Saya akan membersihkannya!” Ucap Na Young-nyeo tegas.
Bok Nyeo-young meminta ijin pada Han Gyul, bolehkah ia menginap satu malam di rumah ini. Ia tak bisa tinggal di rumah karena kakeknya anak-anak. Ia memohon dengan wajah cute hihihi.

Dan ternyata apa yang terjadi itu hanya mimpi yang dialami oleh Han Gyul. Hahaha.
Han Gyul membuka matanya dan terkejut begitu melihat Bok Nyeo berdiri di samping tempat tidurnya. “Kau... kau benar Bok Nyeo-nim, kan?” Bok Nyeo dengan sikap yang seperti biasa memberi tahu kalau Tante Na Young akan datang.
Han Gyul keluar dari kamarnya dan tiba-tiba mendengar seseorang terjatuh. Ia menoleh dan terkejut melihat tantenya terjatuh seperti Bok Nyeo-young yang tersandung dalam mimpinya. Na Young meringis memegangi lutut, ia bertanya apa Han Gyul punya sesuatu untuk meredakan nyeri karena ia terluka lagi.
Na Young akan meletakan tas di meja tapi ia malah merusak puzzle milik anak-anak. Itu semua persis seperti di mimpi Han Gyul. Na Young minta maaf dan mengeluh kenapa ia selalu ceroboh seperti ini. Bok Nyeo menyahut kalau ia akan membersihkannya. Han Gyul jadi bingung karena apa yang ada di mimpinya benar-benar terjadi di dunia nyata walaupun itu kebalikannya.
Han Gyul : “Ini tidak mungkin. Ini sama seperti di mimpi. Tapi itu sebaliknya?”

ketiga adik Han Gyul heran kenapa kakaknya begitu.
Na Young memberi tahu anak-anak kalau ia bertengkar dengan kakek dan kabur dari rumah. Ia minta ijin bolehkah ia menginap satu malam disini. Na Young memohon seperti Bok Nyeo-young yang memohon di mimpi Han Gyul. Han Gyul terbengong-bengong melihatnya.

Sang Cul melihat adik iparnya datang. Na Young pun meminta ijin pada Sang Chul untuk menginap satu malam di rumah ini. Doo Gyul tak percaya apa benar tantenya ini kabur dari rumah. Na Young pun berkata kalau selama ini ia sibuk bekerja dan sekujur tubuhnya sakit karena sering terluka. Tapi kakek tetap saja keras kepala tak mau memakai pembantu di rumah. Jadi ia bilang kalau ia akan berhenti bekerja dan minggat. Jelasnya sambil tertawa-tawa.

Doo Gyul heran apa tantenya akan tinggal disini. Bukankah ayah sudah di pecat dari pekerjaannya. Na Young menyahut benar juga, ia merasa tak enak kalau nantinya akan membebani keluarga kakak iparnya.
Bok Nyeo memberi tahu kalau makan malam sudah siap. Na Young pamit, ia mengatakan pada Bok Nyeo kalau ia tak ikut makan malam disini. Bok Nyeo mengatakan kalau makan malam untuk Na Young juga sudah disiapkan. Na Young bilang tidak usah, ia akan pulang lagi saja. Na Young pun pergi dengan kaki terpincang-pincang. (padahal nih tante baik lho ya, cuma agak ceroboh aja hehe)
Bok Nyeo akan membereskan makanan yang ia siapkan untuk Na Young tapi Han Gyul bilang tak usah dibereskan lebih baik itu untuk Bok Nyeo saja. Ia mengajak Bok Nyeo makan malam bersama. Tapi Bok Nyeo menolak, ia tak bisa makan bersama satu meja dengan mereka karena ia bukan keluarga Gyul.

Doo Gyul bicara lirih selagi Bok Nyeo kembali ke dapur, “Apa ibu kita bereinkarnasi menjadi Bok Nyeo-nim? Dia datang ke rumah kita di hari ke 49 setelah kematian ibu dan....”

Brak.... tiba-tiba foto Sun Young terjatuh membuat ayah dan keempat anak ini terkejut. Bok Nyeo segera merapikan kembali foto Sun Young seperti semula dan sekilas menatap tajam mereka yang sedang membicarakannya.
Keempat bersaudara Gyul berada di kamar. Doo Gyul sudah merasa aneh terhadap Bok Nyeo karena makanan yang Bok Nyeo buat sama seperti buatan ibunya.

“Kalau begitu apa Bok Nyeo-nim itu hantunya ibu?” sahut Hye Gyul.

Han Gyul bilang tidak mungkin. Hye Gyul mengatakan kalau tangan Bok Nyeo sedingin es dan itu membuatnya aneh. Se Gyul melihat kalau Bok Nyeo tidak pernah tersenyum atau marah dan ia juga belum pernah melihat Bok Nyeo makan atau tidur.

Doo Gyul punya ide bagaimana kalau mereka berempat mengetes Bok Nyeo. Tes Hantu. Se Gyul tanya bagaimana caranya. Doo Gyul berfikir, apa ada sesuatu yang hantu tidak bisa makan dan apa yang hantu takutkan.
Keempat anak ini menghampiri Bok Nyeo yang tengah menyetrika. Hye Gyul membawakan sepiring makanan yang ia tawarkan untuk Bok Nyeo. “Apa kau mau roti kacang merah?” Doo Gyul menambahkan kalau roti ini benar-benar enak.

Bok Nyeo menatap mereka, “Kalau begitu, anda bisa memakan semuanya, Doo Gyul!” Hahahaha. Bok Nyeo pun melanjutkan pekerjaannya.
Keempat anak ini kemudian memperhatikan Bok Nyeo yang lagi ngupas bawang. Han Gyul memperhatikan dari jauh. Doo Gyul, Se Gyul dan Hye Gyul sudah merasakan perih di mata dan itu membuat air mata mereka keluar. Tapi lain hal-nya dengan Bok Nyeo. Bok Nyeo sama sekali tak merasakan pedih di mata akibat mengupas bawang. Mereka heran apa Bok Nyeo tak menangis pedih karena bawang itu. Bok Nyeo bilang tidak.
“Bok Nyeo nim, apa kau ini hantu?” celetuk Hye Gyul.

Kedua oppa Hye Gyul langsung membungkam mulut adiknya. Hahaha.

Hye Gyul melepaskan tangan kedua kakaknya, “atau... apa kau ini reinkarnasi dari ibu?”

Doo Gyul dan Se Gyul kembali membungkam mulut polos adiknya hahaha. Bok Nyeo kembali mengingatkan bukankah ia sudah meminta mereka agar jangan mengajaknya bicara kecuali tentang pekerjaan.

Lalu apalagi rencana keempat bersaudara Gyul untuk mengungkap jati diri Bok Nyeo. Inilah ide mereka.
Mereka secara bergiliran mengajak Bok Nyeo bertanding. “Jika kami menang kau harus memberi tahu semua tentangmu pada kami.” jelas Hye Gyul. Bok Nyeo tanya bagaimana kalau ia yang menang. Han Gyul berjanji, kalau begitu mereka tidak akan pernah menanyakan masa lalu Bok Nyeo lagi. Bok Nyeo setuju dan menerima tantangan keempat bersaudara ini.
Pertandingan pertama melawan Hye Gyul. Hye Gyul mengatakan kalau ini ia ratu-nya bermain gunting kertas batu di TK. Tapi berapa kali pun bermain, Hye Gyul selalu kalah dari Bok Nyeo. Hye Gyul menunduk nyerah hampir mewek.
Pertandingan kedua melawan Se Gyul. Adu kecepatan dalam memasang puzzle. Se Gyul membutuhkan waktu 2 menit 55 detik untuk menyelesaikan potongan puzzle itu. Tapi ketika Bok Nyeo yang memasang kecepatannya luar biasa. Ia hanya memerlukan waktu 58 detik saja. hahaha.
Pertandingan ketiga melawan Doo Gyul. Adu panco. Tapi sayang sekali Doo Gyul kalah hahaha. Bermain berapa kali pun Doo Gyul tetap kalah. Doo Gyul heran, apa Bok Nyeo ini atlet angkat besi, hahaha.
Pertandingan terakhir melawan Han Gyul. Nyanyi di karaoke. Han Gyul nyanyi lagunya Crayon Pop ‘Bar Bar Bar’ Han Gyul mendapatkan poin 98. (jujur ye, Kim So Hyun nyanyinya sampai ngos-ngosan hahaha)
Berikutnya giliran Bok Nyeo nyanyi. Nyanyi dengan pelafalan nada yang aneh. Dan yang lebih aneh lagi Bok Nyeo mendapatkan poin 100. Anak-anak terkejut tak menyangka. Keempat bersaudara Gyul pun kalah.

Bok Nyeo kembali mengingatkan, “Mulai sekarang, kalian jangan menanyakan masa lalu saya.”
Kakek datang ke Happy Company karena membutuhkan tenaga pembantu untuk mengurus pekerjaan rumah tangganya. Ny Hong tanya apa kakek punya cukup uang untuk membayar komisinya. “Kau itu sudah tua, miskin dan penyakitan. Tiga serangkai yang lengkap.”

Kakek tak peduli, mau disebut tiga serangkai atau empat serangkai lebih baik Ny Hong kenalkan pembantu yang baik padanya. Ia mengeluh anak perempuannya berhenti bekerja karena hal ini.

Ny Hong menanyakan pembantu seperti apa yang kakek inginkan. Kakek ingin pembantu yang tidak seaneh Bok Nyeo. Ny Hong berkata kalau Bok Nyeo itu tidak aneh. Kakek mengatakan kalau Bok Nyeo itu lebih aneh daripada hantu. Hahaha.
Ny Hong menatap tajam kakek, bagaimana kakek bisa mengatakan hal itu tentang Bok Nyeo. “Apa kau tahu kalau dia itu sangat berarti bagiku?” Kakek tanya memangnya apa artinya Bok Nyeo bagi Ny Hong. Ny Hong berkata kalau ia yang membesarkan Bok Nyeo.

Kakek terkejut, “Kau membesarkannya? Apa maksudmu? Apa dia...” kakek menunjuk dirinya sendiri dengan tebakan yang ada di otaknya. “Apa dia anakku?” Ny Hong menatap tajam kakek, ia mengangguk dan menjawab, benar. Kakek jelas tambah kaget.

Tapi tak lama kemudian Ny Hong tertawa terbahak-bahak. Ia tertawa sambil mengejek, apa mungkin itu rahasia kelahirannya. Kakek kesal dengan candaan Ny Hong yang hampir membuatnya jantungan. (Huwaaa hubungan masa lalu yang bagaimana nih antara dua orang tua ini...)

Sang Chul mendatangi seseorang untuk mencoba masuk kerja ke perusahaan lain. Tapi beberapa perusahaan berhubungan erat dengan perusahaan JK tempat Sang Chul bekerja dulu. Jadi masih sulit gitu.
Keempat bersaudara Gyul nonton film di TV. Mereka terkagum-kagum karena film itu menampilkan sulap dan semua benda keluar dari dalam tas. Hye Gyul berseru kalau itu seperti tas Bok Nyeo yang bisa mengeluarkan apapun.

Doo Gyul menoleh memperhatikan tas milik Bok Nyeo, ia pun mendapatkan ide. Ia mengajak Se Gyul untuk membuka tas Bok Nyeo. Han Gyul tak setuju lebih baik mereka tonton saja filmnya. Doo Gyul tahu kalau Han Gyul juga pasti ingin tahu apa isi tas Bok Nyeo. Tak bisa dipungkiri kalau Han Gyul juga penasaran tapi membuka tas orang lain tanpa izin itu tidak sopan. Hye Gyul yang juga ingin tahu meminta kakaknya untuk membuka tas Bok Nyeo sekali saja.
Tepat saat itu ayah mereka sampai di rumah. Hye Gyul langsung memeluk ayahnya. Han Gyul tanya apa pertemuan ayahnya untuk mencari pekerjaan berjalan lancar. Sang Chul terbata-bata bilang berjalan lancar supaya anak-anaknya tak khawatir. Hye Gyul mengungkapkan pada ayahnya apa yang menjadi keinginan oppa-nya, yaitu membuka tas Bok Nyeo. Se Gyul ingin ayah mereka ikut membantu. “Sangat aneh kalau dia memiliki semua yang kita butuhkan. Kita mungkin menemukan sesuatu tanteng Bok Nyeo di tas itu, misalnya foto keluarga.” Sang Chul jelas melarang anak-anaknya melakukan itu.
Walaupun sudah melarang, tapi Sang Chul tetap membiarkan saja ketika Doo Gyul mencoba membuka tas Bok Nyeo menggunakan obeng hahaha. Ia yang lagi baca koran sesekali melirik ingin tahu, ia juga penasaran apa sih isi tas Bok Nyeo.

Ternyata sulit sekali membuka tas itu, pakai obeng tidak bisa. Pake tang pun tak bisa hahaha. Han Gyul yang cemas melihat sekeliling, takut kalau Bok Nyeo datang.
“Permisi....!” seru Bok Nyeo datang tiba-tiba membuat mereka terkejut bukan main. Sang Chul pun mengalihkan pandangannya ke koran yang dibacanya. “Tolong jangan menyentuh barang-barang milik saya!” larang Bok Nyeo tegas. Sang Chul terbata-bata menyuruh anaknya untuk meletakan tas itu kembali ke tempat semula. Hihihi.
Han Gyul menceritakan semuanya perihal Bok Nyeo pada Shin Woo Jae. Woo Jae heran, apa Han Gyul merasa kalau Bok Nyeo seperti ibu Han Gyul. Han Gyul tahu kalau Bok Nyeo itu bukan keluarganya tapi ia heran kenapa ia bisa merasa kalau Bok Nyeo seperti keluarganya.

Menurut Woo Jae, “Seseorang tidak harus berhubungan darah untuk menjadi keluarga. Bahkan untuk seorang pembantu aatau anak jalanan sekalipun. Jika mereka hidup dan makan bersamamu mereka adalah keluargamu.”

(ini mirip sama kalimat yang ada di CYHMH dan May Queen ya hahaha)

Han Gyul ingat kalau ia sama sekali belum pernah makan bersama Bok Nyeo.
Han Gyul dan Woo Jae sampai di ruang latihan band. Han Gyul melihat sekeliling dan tak melihat Soo Hyuk berada diantara mereka. “Kenapa Soo Hyuk sunbae tidak datang? apa karena aku?” Seorang teman mengatakan kalau hari ini Soo Hyuk tidak masuk sekolah.

Woo Jae ingat kejadian malam itu, malam dimana tanpa sengaja ia mendengar perbincangan Soo Hyuk dengan seorang pria yang tak lain ayah Soo Hyuk. Ia curiga apa itu yang menjadi penyebab Soo Hyuk tak ke sekolah. Ia menatap kekhawatiran yang ada di wajah Han Gyul.
Usai latihan, Han Gyul mencoba mengirim sms pada Soo Hyuk. Sunbae kau dimana? Kenapa hari ini kau tidak datang ke sekolah.

Ada sms balasan dari Soo Hyuk. Bolos itu syarat untuk siswa SMA. Hye Woon Dae benar-benar bagus.
Soo Hyuk ada di pasar ikan mengantar barang. Dengan motornya ia mengirim barang pesanan. Terngiang dalam benak Soo Hyuk tentang hutang ayahnya yang harus segera dilunasi, “Kapan kau akan menyetor sisanya?” Soo Hyuk tancap gas, ia harus segera mendapatkan uang untuk membayar hutang ayahnya.

(kalau gini caranya galau kan mau pilih mana, Soo Hyuk yang agak bad boy namun hatinya penuh luka atau Woo Jae yang penyayang n perhatian)

Bok Nyeo berdiri di depan toko daging Paman Shin, ia melihat motor terparkit disana. Itu motor Soo Hyuk.
Ternyata Soo Hyuk belanja daging disana. Mi Ja tersenyum senang melayani pembeli setampan Soo Hyuk dan itu membuat suaminya gerah hahaha. Mi Ja menyuruh suaminya untuk mengambilkan iga sapi yang akan dibeli Soo Hyuk. Mi Ja berulang kali memuji, “Ya ampun kau ganteng banget, siapa sih bapaknya?” Hahaha. Soo Hyuk senyum-senyum aje hahaha.

Tepat saat itu Bok Nyeo datang. Paman Shin tentu saja senan melihatnya. Bok Nyeo juga ingin membeli iga sapi. Paman Shin akan segera melayani pesanan Bok Nyeo tapi Mi Ja marah menyuruh suaminya melayani pelanggan pertama dulu. Bok Nyeo juga tak mau menyerobot, ia mempersilakan Paman Shin untuk melayani pelanggan yang pertama.
Setelah selesai membeli iga sapi, Soo Hyuk akan pergi tapi belum sempat ia keluar, Woo Jae masuk ke toko daging ayahnya. Kedua pemuda ini sama-sama terkejut. Woo Jae yang melihat disana ada Bok Nyeo sedikit menunduk tanda memberi salam. Bok Nyeo memperhatikan gerak-gerik kedua pemuda ini.
Di luar toko, Woo Jae yang melihat Soo Hyuk menjadi kuli pengantar barang menanyakan apa yang Soo Hyuk lakukan. “Apa ini karena ayahmu? Han Gyul mengkhawatirkanmu.”

Mendengar nama Han Gyul disebut Bok Nyeo yang keluar dari toko daging menghentikan langkahnya. Soo Hyuk menyalakan mesin motornya dan memberi tahu kalau ia ada di Hye Woon Dae. Ia pun pamit.
Soo Hyuk melihat Han Gyul ada di sekitar sana. Ia memalingkan wajahnya agar Han Gyul tak melihatnya. Keduanya berpapasan.... Apa Han Gyul melihat Soo Hyuk yang naik motor.

Bersambung ke Episode 9 part 2

Setelah sekian lama baru bisa melanjutkan sinopsis ini. Laptop sudah di tangan saya lagi, tapi sayangnya kok jadi lelet gini ya loadingnya ketika saya upload piku. Upload piku saya lakukan dari kemarin. Lama benget....... jadi belum semua ter-upload deh.......

16 comments:

  1. Asyik...sinop epi 9 udah di posting, lama gak berkunjung blognya makin cantik... ^^

    ReplyDelete
  2. Mkin masih dlm proses penymbuhan

    love u anis

    tiwi d smi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya,
      tetep semangat ya mbak!!!
      lepi kalo dah pernah sakit kadang jadi tambah caper ke ownernya^^

      Delete
  3. Akhr ny keluar jg lanjutan sinop drakor ini setelah sekian lama nunggu-_-mksh ya mba udh ngelanjutin lg.semangat ampe akhr ya ^^

    ReplyDelete
  4. Hallo mbak Anis,,laptopnya udah beres yaa mbak,,,
    Ttp semangat ngelanjutin sinopsisnya yaa..hehehe

    ReplyDelete
  5. akhirnya....tengkyu mb Anis...

    semangat yah...

    san

    ReplyDelete
  6. horeee.. soulmate-nya Anis udah sembuh.. hehehe..

    ReplyDelete
  7. setelah menunggu lama, akhirnya keluar juga
    tenkyu mba anis..
    semangat terus yaa :)

    ReplyDelete
  8. Aaaaakkk akhirnya lepinya sembuh (^O^)
    Jeongmal kamsahamida

    ReplyDelete
  9. Penantian yg membuahkan hasil. Makasi.

    ReplyDelete
  10. alhamdulillah mbak masih bisa posting hehe
    FIGHTING!!!

    ReplyDelete
  11. makasih mbak ud dlianjut tak tggu2 hlo dr kmrn,cemungut mbak

    ReplyDelete
  12. *clinguk2 nyari spoiler episode terakhir tapi kayaknya mbak anis juga gak mau terspoiler hahahaha
    dira

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya belum nonton episode terakhir, tapi sempat ngintip 4 menit episode terakhir n Happy ending :D suka sama endingnya... ga ah... saya ga mau buat spoiler :p

      Delete
  13. Mksh ♈å mba,sy tggu sinop brktnya.

    ReplyDelete
  14. Hore (งˆ▽ˆ)ง ,,,sinopnya di lanjut,,di tunggu episode brkutnya ya mbak anis,,,seneng bgt mbak,soale sdh lama bget nunggu sinop dari mbak
    *rany

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.