Wednesday 26 February 2014

Sinopsis All About My Romance Episode 15 Part 1

Min Young keluar dari kantornya. Di luar ruangan ia disambut oleh kilatan cahaya kamera yang mengarah padanya. Kilatan kamera dari wartawan yang menunggu konfirmasinya atas artikel yang memberitakan hubungan asmaranya dengan Kim Soo Young. Min Young menatap satu-persatu wajah para wartawan.
Soo Young yang berada di studio radio pun mendapatkan pertanyaan yang sama terkait artikel tentang hubungannya dengan Min Young. “Kim Soo Young, apakah skandal itu benar?

Soo Young menoleh menatap si penyiar. Ia mengehela nafas panjang dan menatap tajam ke arah depan dimana wartawan melihatnya.
Min Young pun menjawab pertanyaan wartawan, “Ya. Itu benar.

Soo Young juga menjawab hal yang sama, “Itu benar.kilatan cahaya foto pun terarah pada Soo Young.

Reporter menanyakan apa ada alasan khusus kenapa Min Young mengumumkan hubungan ini. Apa hubungan ini terjadi ketika insiden tabung pemadam itu. Min Young mengatakan kalau hubungannya dengan Soo Young belum terjalin lama.
Di tempat lain Soo Young mengatakan bahwa yang namanya perbedaan ideologi dan perbedaan partai bukan berarti mereka bermusuhan. Begitu pula hubungan antara dirinya dengan Noh Min Young.

Min Young menyadari kalau berita ini pasti akan mengecewakan sebagian orang. Walaupun aku merasa perlu untuk meminta maaf tapi ini bukanlah hal yang memalukan.

Soo Young : “Sejak insiden tabung pemadam, aku memperhatikan Noh Min Young yang saat itu adalah musuhku. Tapi melihat kerja kerasnya yang mengagumkan dan hasratnya untuk mencapai tujuan sebagai sesama politikus. Sebagai seorang pria, aku tak bisa untuk tak menyukainya.

Min Young : “Hubungan kerjaku dan juga hubungan pribadiku dengan Kim Soo Young, aku akan bekerja keras untuk tak mengecewakan siapapun.

Soo Young : “Aku sangat berharap kalau berita ini tidak membuat masyarakat meragukan tujuan partai kami karena perbedaan pandangan politik antara partaiku dan partainya.

Min Young : antar partai bukanlah musuh yang saling menjatuhkan tapi saling menumbuhkan.

Soo Young : setelah tiga kali menyatakan perasaanku akhirnya aku bisa mendapatkan hatinya. Walaupun aku tak mengharapkan restu kalian tapi kuharap kalian tak marah ataupun memutar balikan fakta. Demikian permintaanku pada kalian.
Ok dan berita tentang keduanya pun semakin banyak saja bahkan menjadi top news di daftar pencarian berita.
Masyarakat yang tak suka dengan sikap Min Young mencoret-coret poster dan selebaran bergambar Min Young.

Diantara sekian banyak masalah yang sering terjadi di gedung parlemen skandal seperti ini pertama kalinya terjadi, respon publik pun banyak.

-kami memilihmu bukan untuk pacaran-

-peristiwa tabung pemadam itu hanya pura-pura saja, uh sangat mengecewakan. Kuharap mereka tak lagi menipu rakyat-
Bibi menonton berita ini di TV. Ia merasa marah karena merasa dibohongi juga. Tapi juga sedih melihat reaksi orang-orang yang negatif terhadap Min Young.
Ketua Go meminta sekretarisnya agar melakukan berbagai cara untuk melindungi Kim So Young yang merupakan anggota partainya bahkan kalau perlu katakan pada media kalau Kim Soo Young adalah korban penipuan. Tak perlu takut kalau solusi ini akan mencemarkan nama baik Noh Min Young.

Sekretarisnya mengerti tapi buru-buru Ketua Go meralat dan bilang jangan bertindak seperti itu karena ia yakin Presdir Ahn pasti sedang melakukan sesuatu. Ia menyuruh sekretarisnya untuk melihat situasinya dulu tapi yang pasti harus tetap melindungi Kim Soo Young.
Hee Sun menemui pimpinan redaksi. Ia menyuruh pimpinan redaksi untuk mencabut semua artikel yang berkaitan dengan Kim Soo Young dan Noh Min Young. Ia sendiri akan meyakinkan Presdir (ayahnya) untuk mencabut artikel-artikel itu. Hee Sun mengancam, kecuali kalau kau mau kehilangan pekerjaanmu karena kegilaan putri boss-mu.
Hee Sun menemui ayahnya, ia tahu kalau ayahnya dibalik semua ini. Presdir Ahn mengingatkan kalau sekarang Hee Sun berada di kantornya. Hee Sun yang marah bertanya apa ayahnya yang melakukan itu semua. Presdir Ahn tak menjawab ia masuk ke mobilnya. Hee Sun menyusul masuk ke mobil ayahnya.
Hee Sun memperingatkan ayahnya jangan pernah mengganggu Kim Soo Young. Ayahnya tanya kenapa ia tak boleh melakukan itu, ia sudah melihat apa yang sudah dilakukan pria itu terhadap putrinya. Hee Sun berkata kalau masalahnya dengan Soo Young bukan urusan ayahnya, apa ayahnya ini tak tahu kalau perbuatan ayahnya ini sudah mempermalukannya.
Presdir Ahn mengingatkan bukankah Hee Sun sendiri yang minta tolong padanya. Hee Sun berkata bukankah ia sudah mencabut permintaannya itu. Presdir Ahn malas bicara dengan putrinya, ia meminta putrinya diam. “Apakah aku akan menghancurkannya atau membuatnya berlutut di hadapanmu itu aku sendiri yang memutuskannya.”
Hee Sun yang marah pun tak peduli lagi dengan apa yang akan ayahnya lakukan, karena ia tahu untuk menghentikan sebuah berita skandal harus dengan skandal lain. Ia mengancam akan mengekspos semua skandal-skandal ayahnya. Presdir Ahn marah dengan ancaman putrinya. Hee Sun menegaskan kalau ia sama sekali tak bercanda dengan ancamannya. Kalau ayahnya ingin melihat kegilaannya silakan lakukan apapun sesuka ayahnya. “Aku telah merasa dipermalukan oleh ayah. Aku marah dan aku akan bertindak gila. Satu hal yang harus ayah ingat, kalau ayah ingin kehilangan putri ayah, lakukan saja sesuka ayah.”
Min Young yang berada di kantornya menerima telepon dari Soo Young. Ia bertanya kenapa Soo Young mengatakan tentang tiga kali ungkapan pernyataan cinta itu padanya pada media, apa Soo Young ini tak tahu malu. Soo Young tersenyum bukankah itu kenyataannya karena tidak mudah mendapatkan hati Min Young hehe.

“Semuanya baik-baik saja kan?” tanya Mn Young.

“Semua baik baik saja.” ucap Soo Young. “Kau sendiri?”

“Aku baik-baik saja.” jawab Min Young. “Aku hanya berpikir bagaimana bisa keluar dari masalah ini.  Banyak wartawan di depan rumahku.”

Soo Young tanya apa Min Young mau ia menjemput. Min Young tak mau dan meminta Soo Young jangan menambah masalah. Soo Young mengerti.
Soo Young membaca artikel tentang Min Young.

-Anggota GJP yang merasa ditipu oleh Noh Mn Young berdemo di depan kantornya-
Dong Sook bertanya pada Yoon Hee dan Yoon Ki apa keduanya akan meninggalkan Min Young. Yoon Ki terbata-bata mengatakan kalau ia tak akan meninggalkan Min Young. Yoon Hee juga tak akan meninggalkan Min Young tapi ia masih marah pada Min Young.

Dong Sook tanya kenapa, apa Min Young sudah berbuat dosa, apa Min Young sudah merugikan negara, apa Min Young sudah menjual aset negara, apa Min Young sudah melakukan korupsi, apa Min Young sedang mengacaukan sejarah, atau apa Min Young sudah membuat undang undang yang mengacaukan negara? Yoon Hee menunduk diam.

Dong Sook : “Yang dia lakukan hanyalah berkencan. Dia memiliki hak untuk menyukai seseorang.”

Dong Sook mengerti perasaan Yoon Hee dan Yoon Ki sekarang yang merasa dibohongi oleh Min Young karena pada awalnya ia juga menentang hubungan ini. Tapi setelah ia memikirkannya, memangnya kenapa, kenapa harus dipermasalahkan padahal yang dilakukan Min Young bukanlah kejahatan. Bukankah Yoon Hee dan Yoon Ki tahu seperti apa Noh Min Young itu, “kenapa harus membenci seseorang yang melakukan 9 kebaikan tapi hanya melakukan satu hal yang tak kau sukai. Dan hanya karena satu hal itu, apa kau akan mengkritiknya seperti yang dilakukan orang lain?”

Yoon Ki menjawab tidak. Dong Sook berkata kalau sekarang adalah waktu yang sulit bagi Min Young, bukankah kita harus mendukungnya. Yoon Hee mengangguk pelan.
Joon Ha membawa Bibi dan Bo Ri bersamanya. Ia mengajak keduanya untuk mengungsi di apartemennya. (ya ampun ngungsi memangnya kena bencana alam hahaa)

Joon Ha menerima telepon dari Min Young. Ia mengatakan pada Min Young kalau untuk sementara ia akan mengamankan Bibi dan Bori di rumahnya jadi Min Young tak perlu khawatir karena ini hanya sebuah tindakan preventif.

Bibi ngomel-ngomel pada Min Young, “Lanjutkan saja sesukamu. Bairpun aku sudah melarang kau tetap saja tak mau berhenti. apa kau terjun ke politik hanya untuk dipermalukan seperti ini?”

Joon Ha tak ingin Bibi bicara yang bisa membuat Min Young bertambah cemas. Ia pun segera menutup teleponnya.
Yoon Hee dan Yoon Ki masuk ke ruangan Min Young. Yoon Hee mengatakan kalau tindakan yang terbaik yang mereka lakukan sekarang ini adalah diam. Yoon Ki berkata bahwa satu kata yang keluar dari mulut kita itu bisa berarti banyak. Yoon Hee menyarankan agar Min Young menjawab no comment terhadap semua pertanyaan yang diajukan ke Min Young nanti.

Min Young tiba-tiba menutup wajahnya, menangis. Yoon Hee dan Yoon Ki heran. Min Young mengusap air mata terharunya, ia berterim kasih atas saran yang Yoon Hee dan Yoon Ki berikan padanya. Ia merasa kalau dirinya pantas menerima satu atau dua tamparan dari keduanya. Yoon Hee tersenyum dan menyahut kalau Min Young memang pantas menerima itu. Yoon Ki berkelakar andai saja dirinya ini perempuan, ia pasti akan menampar Min Young, tapi sayangnya ia ini pria.
Acara peluncuran buku biografi Moon Bong Shik sepi. Ia yang heran bertanya pada sekretarisnya kemana para wartawan, kenapa tak ada yang datang. Park Bo San mengatakan kalau para wartawan sedang kemping di depan rumah Noh Min Young dan di kantor Kim Soo Young. Bong Shik bertanya lagi lalu mana para wakil rakyat yang sudah berjanji akan datang. Park Bo mengatakan kalau para wakil rakyat itu….
Dewan Min ternyata ikut mengomentari hubungan Soo Young dan Min Young. Pengen ikut nampang di media gitu lah, “Bagaimana bisa kedua politisi itu menipu publik seperti ini? perbuatan mereka itu jelas salah.”

“Kalau diingat lagi, aku jadi curiga.”

“Pantas saja ekspresi wajahnya berubah ketika aku mengomentari daya tarik wakil Noh.” Sahut Dewan Sung.

Dewan Min membenarkan, “kukira dia yang waktu itu menyiramku dengan comberan di toilet.” (hahaha)
Wartawan langsung bertanya, siapa yang disiram air comberan?
Ketiga wakil rakyat ini pun langsung memasang wajah blo’on, “aku tak pernah bilang begitu. Kalian salah dengar.” Ketiganya langsung ngibrit lari dari hadapan wartawan. Hahaha.

Park Bo mengatakan pada Bong Shik kalau para wakil rakyat itu mengatakan padanya bahwa mereka sedang sibuk. Bong Shik merasa kalau nasibnya ini memang sial, kenapa ini bisa terjadi padanya. Kenapa skandal Kim Soo Young yang harus menjadi perhatian hari ini.
Tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiri Bong Shik. Bong Shik menyambutnya senang. Ia terkejut begitu melihat siapa yang datang. Go Dong Sook. Dong Sook menagih janji Bong Shik yang katanya akan menandatangani buku biografi itu untuknya.
Bong Shik masih tak percaya dengan yang dilihatnya, apa yang Dong Sook lakukan disini. Dong Sook heran bukankah Bong Shik sendiri yang mengirimkan undangan padanya. Bong Shik senang sekali, ia segera membubuhkan tanda tangan ke buku biografi yang ia berikan pada Dong Sook. Dong Sook berterima kasih dan berjanji akan membacanya.

Bong Shik tanya apa Dong Sook sekalian mau berfoto juga. Dong Sook bilang kalau ia sibuk, sebenarnya ia hanya mampir saja kesini. Bong Shik kembali menunduk kecewa. Dong Sook yang melihat kekecewaan di wajah Bong Shik pun akhirnya setuju untuk berfoto bersama. Bong Shik senang sekali.
Soo Young yang masih pusing memikirkan semuanya bertanya pada Sang Soo akan membawanya kemana. Sang Soo meminta Soo Young jangan bertanya apa-apa padanya, ikuti saja dirinya. Soo Young kembali bertanya mau kemana. Sang Soo pun berkata kalau ia yakin di depan rumah Soo Young juga akan banyak wartawan apalagi di gedung parlemen jadi ia akan membawa Soo Young ke hotel untuk menginap disana. Tiba-tiba ia meralat, tidak jangan di hotel lebih baik menginap di rumahnya saja.

Tapi Soo Young meminta Sang Soo mengantarnya ke gedung parlemen. Sang Soo sebenarnya enggan, tapi Soo Young mengancam kalau tak mau lebih baik Sang Soo turun disini. Sang Soo pun nurut.
Di gedung parlemen, Min Young dikerumuni wartawan. Yoon Hee dan Yoon Ki kesulitan melindungi Min Young. Soo Young dan Sang Soo sampai disana. Soo Young melihat Min Young hampir terjatuh. Soo Young yang marah melihat sikap wartawan segera menghampiri mereka.
Dan tanpa berkata kata lagi, Soo Young memukul wartawan. Semua terkejut dan para wartawan terus mengambil gambar Soo Young. Sang Soo mengantar Min Young ke tempat aman.
Soo Young bicara lantang di depan wartwan. Ia memberi kesempatan pada wartawan untuk bertanya dan ia akan menjawab semuanya.
Ketua Go terkejut mendengar kalau Soo Young memukul wartawan. Bahkan pemukulan itu dilakukan di gedung parlemen. Ia meminta sekretarisnya untuk segera meminta maaf dan segera menutup insiden ini.
Soo Young masuk ke ruangan Ketua Go dan meminta sekretaris tak usah menutup insiden ini karena ia sengaja memukul wartawan itu. Ia mengancam kalau Ketua Go menutup insiden ini maka ia akan membuat kekacauan yang lebih besar lagi. Ia tahu kalau Ketua Go berencana melemparkan semua kesalahan pada Noh Min Young. Kalau Ketua Go melakukan itu maka ia akan semakin berbuat gila.
Soo Young memperingatkan Ketua Go, “aku sama sekali tak takut untuk hancur bersamamu.” Ketua Go juga memperingatkan Soo Young, “tak ada gunanya mengungkapkan jati diriku pada Noh Min Young.” Soo Young berkata kalau Min Young bukanlah wanita pendendam hanya karena tahu siapa ayah kandungnya.

“Apa menurutmu begitu?” tanya Ketua Go. Soo Young bertanya apa itu, ia minta Ketua Go jangan membuat alasan yang aneh-aneh. Keduanya saling menatap tajam, “kalau kau tak mau mengatakannya aku akan menjatuhkan bom saat ini juga.” ancam Soo Young.

“Silakan saja.” tantang Ketua Go menghentikan langkah Soo Young yang akan keluar ruangannya. “Karena Noh Min Young mengira bahwa aku yang membunuh kakaknya.” Mata Soo Young membesar terkejut, ia menatap marah.

Flashback
Hari dimana kakak dan kakak ipar Min Young meninggal. Min Young berkata pada Ketua Go kalau ia tak akan memaafkan Ketua Go karena kejadian ini. “Semua hal yang telah kalian lakukan pada kakakku dan keluargaku, tak akan kulupakan dan tak akan kumaafkan. Aku yakin kalianlah yang membunuh kakak dan kakak iparku. Aku yakin kalian pasti membantah atau mungkin tidak. Tapi aku tetap percaya kalianlah yang membunuh kakakku dan suaminya.”

Flashback end
Soo Young menanyakan kebenaran sesungguhnya itu yang seperti apa. Ketua Go menjawab tak tahu.

Ketua Go : “Jawaban apa yang kau inginkan? Kalau kubilang aku yang membunuhnya, apakah kau bisa sadar dan kembali ke tempat asalmu? Kalau begitu, benar aku yang membunuhnya. Apakah bagimu lebih baik kalau aku tak membunuhnya? Kalau begitu, tidak, aku tak membunuhnya.”

Soo Young membentak marah.

Ketua Go : “Bukankah begitu kenyataannya? Apa maumu? Jawaban apa yang ingin kau dengar? Jawaban apa yang kau inginkan? Karena aku akan memberikan jawaban yang ingin kau dengar.”

Soo Young yang marah mengepalkan tangannya.
Bibi dan Min Young berada di apartemen Joon Ha. Bibi meminta Min Young berhenti dari anggota parlemen. Tapi Min Young enggan. Bibi kesal karena mereka (orang yang tak suka) terus menghujat Min Young. Bahkan anggota partai Min Young sendiri menginginkan agar Min Young mundur. Min Young berusaha menjelaskan kalau itu tak benar.
Tapi Bibi tak mau mendenger penjelasan Min Young, “apa kau pikir aku tak punya mata dan telinga? Apa karena aku sudah tua dan tak bisa menggunakan komputer, bukankah tidak berarti aku tak bisa membaca. Apa kau pikir aku ini bodoh karena selalu mengikuti kemauanmu?”

Joon Ha berusaha menenangkan Bibi tapi Bibi meminta Joon Ha jangan ikut campur.

Bibi bertanya apa yang akan Min Young lakukan selanjutanya. “Kau akan memutuskan hubungan denganku atau kau putuskan hubunganmu dengan politik dan Kim Soo Young? Putuskan salah satunya.”

Min Young sedih ia tak bisa memilih.
Video editan skandal cinta Min Young dan Soo Young terus muncul di internet. Park Bo tertawa dan menebak kalau yang membuat video ini pasti sama dengan orang yang membuat video editan Bong Shik.
Bong Shik yang dari tadi diam saja menegur sekretarisnya, apa kau pikir ini lucu? Park Bo berkata ini lucu, bukankah mereka seperti berada di drama. Park Bo kembali tertawa.

Bong Shik pun teringat sesuatu, teringat ketika ia mengejar Dong Sook keluar usai memberikan buku biografinya.

Flashback
Bong Shik menanyakan kenapa Dong Sook pergi begitu saja. Dong Sook balik bertanya lalu ia harus bagaimana. Bong Shik berkata karena Dong Sook sudah datang, paling tidak ia bisa mengajak Dong Sook makan malam.

Dong Sook : “kau, apa kau menganggap kita ini seperti Kim Soo Young dan Noh Min Young?”

Bong Shik tertawa, “apa maksudmu seperti mereka? Mereka itu memang seperti pemain drama.”

Dong Sook : “kalau kau menganggap begitu kenapa kau datang padaku? Apa menurutmu aku dan kau ini berbeda?”

Bong Shik tak tahu harus mengatakan bagaimana. Dong Sook menyarankan lebih baik Bong Shik membungkus kembali buku-buku ini, kalau tidak terjual apa apa semua buku mau ditaruh disini, lebih baik bawa pulang saja.

Flashback end
Bong Shik kesal kenapa ucapan dirinya dan ucapan Park Bo sama tentang hubungan Min Young dan Soo Young, ia menatap kesal Park Bo. “Lalu kau mau apa kalau mereka sudah saling mencintai? memangnya kenapa kalau mereka saling menyukai?” ucap Bong Shik jengkel.

“Apa?” Park Bo heran dengan ucapan atasannya.

Bong Shik : “kau ini seperti orang bodoh yang tak tahu artinya cinta. Tutup mulutmu dan pergi sana.”
Setelah menyelimuti dan mematikan lampu kamar dimana Bibi dan Bori tidur, Joon Ha mengajak Min Young pergi ke suatu tempat.

Di dalam mobil Min Young bertanya Joon Ha mau membawanya kemana.
Joon Ha menghentikan mobilnya, Min Young melihat sekeliling dan terkejut. Joon Ha menyuruh Min Young pergi ia akan menunggu Min Young disini. Min Young mengerti ia pun segera keluar. Joon Ha melihat Min Young yang menjauh melalui kaca spion dengan perasaan sedih tapi ia berusaha tersenyum untuk menegaskan bahwa inilah kebahagaaan bagi Min Young
Ternyata itu tempat latihan kendo dimana Soo Young berada. Soo Young tersenyum senang melihat Min Young datang. Min Young bertanya ada apa. Soo Young berkata kalau kali ini Joon Ha mau membantunya bertemu dengan Min Young.
Soo Young memeluk Min Young sangat erat, “sulit kan?”

Min Young menjawab tentu saja.

Soo Young minta maaf. Min Young tanya minta maaf untuk apa. Min Young mendorong kasar Soo Young, “untuk apa kau minta maaf padaku? Jadi kau sudah sadar harus minta maaf padaku? Lalu kenapa kau merayuku? Lihat kekacauan yang kau buat.” Min Young sewot.
Soo Young tersenyum, baiklah. Ia membuka kedua tangannya. “Ini. Silakan kau pukul aku sampai kemarahanmu reda.”

Min Young merebut pedang kendo yang ada di tangan Soo Young. Ia siap menyerang Soo Young dengan benda itu.
“Tunggu..!” sela Soo Young. “Jangan pakai itu, nanti tulangku patah.”

“Benarkah? Apa boleh kucoba?” sahut Min Young mengayunkan pedang kendo ke arah Soo Young.
Soo Young lari menghindar, Min Young terus mengejar. Keduanya tertawa-tawa.

Joon Ha menemui Hee Sun di bar. Hee Sun berterima kasih karena Joon Ha mau datang. Ia menawarkan minuman pada Joon Ha. Joon Ha meminta Hee Sun menuangkan minuman untuknya, ia lelah karena harus membereskan setiap kekacauan yang dibuat Hee Sun, Min Young dan Soo Young.

Hee Sun menyindir sepertinya ucapan Joon Ha itu ditujukan untuknya. Joon Ha menyahut ternyata Hee Sun cepat tanggap juga. “Kau itu bisa hebat kalau kau buang keras kepalamu.” Hee Sun tertawa miris.

Joon Ha benar-benar tak mengerti pada Hee Sun dan juga Min Young. “Kenapa selera kalian rendah sekali?” (hahaha)
Hee Sun tertawa, “Jangan bercanda. Ini semua gara-gara kau. Setelah kita putus, perasaanku terluka dan sulit melupakanmu. Aku menangis tak henti-henti. Dan setiap aku menangis, aku selalu pergi ke Soo Young sunbae.”

Flashback semasa kuliah.
Hee Sun menangis dan terus menangis karena perasaan sedihnya putus dari Joon Ha. Soo Young lewat di depannya. Soo Young memperhatikan Hee Sun, ia pun berlalu dengan hanya menarik nafas panjang melihat Hee Sun menangis. Hee Sun tak menyangka dengan sikap cuek Soo Young yang melihat seorang wanita menangis.
Dilain waktu Hee Sun menangis lagi sambil berjalan. Tak sengaja ia bertabrakan dengan Soo Young. Hee Sun minta maaf. Soo Young yang cinta kebersihan marah-marah karena air mata Hee Sun membasahi bajunya. Soo Young ngomel-ngomel, “kenapa kau selalu menangis lalu mengganggu orang dengan tangisanmu?” Setelah ngomel Soo Young berlalu dari sana. Hee Sun yang sedih menilai ucapan Soo Young itu sungguh kasar.
Dilain waktu Hee Sun pun menangis lagi. Dan lagi-lagi Soo Young melintas di depan Hee Sun yang duduk menangis. Hee Sun yang melihat kehadiran Soo Young langsung mengusap air matanya. Soo Young menatapnya sinis dan tak jadi lewat di depan Hee Sun.

Flashback end
Hee Sun : “tapi karena aku selalu melihat tingkahnya yang brengsek, aku tak pernah melihat seorang wanita pun disisi Soo Young sunbae, karena setiap ada wanita yang datang, dia selalu mengusir mereka. Kulihat.. hatinya begitu murni. Kukira tak ada seorang wanita pun di hatinya. Itulah yang ada dalam benakku. Seiring waktu berlalu kami semakin dekat. Dan hanya ada aku wanita disisi Soo Young sunbae. Dan kupikir seiring waktu, kupikir dia bisa menjadi milikku.”
Joon Ha : “tapi sekarang kau tahu, kau harus melepaskannya. Relakan mereka.”

Hee Sun dengan perasaan sedih mengangguk mengerti. Ia tak kuasa menahan air matanya.
Di tempat latihan kendo, Min Young memejamkan mata menyandarkan kepalanya ke bahu Soo Young.
Min Young membuka matanya berkata kalau ia lapar. Tapi Soo Young diam saja, masih memajamkan mata. Min Young pun mengecup pipi Soo Young untuk membangunkannya. “Bangunlah, aku lapar!”
“Kalau begitu sekali lagi.” sahut Soo Young meminta kecupan di pipi itu lagi.

Min Young tersenyum dan mengecup kembali pipi Soo Young.

Soo Young mengangkat kepalanya dengan mata masih terpejam, “Yang ketiga selalu lebih baik.” ujar Soo Young pengen nambah dicium hahaha.
Min Young tertawa, Soo Young membuka matanya dan menyambar Min Young dengan kecupan di bibirnya. Keduanya tertawa.
Min Young berada di bangku taman membaca artikel di internet tentang dirinya dan beberapa komentar nitizen.
Soo Young datang membawakan makanan. Min Young berkata kalau komentar para nitizen itu bukan sekedar komentar biasa, tapi berisi kritis, penghinaan dan ejekan. Soo Young meminta Min Young mengabaikan komentar para nitizen. Tapi Min Young berkata kalau ia tak apa-apa, karena ia percaya masalah ini akan segera berlalu.

Soo Young ingin mengatakan sesuatu, tapi ia melihat ada noda makanan di mulut Min Young. Ia pun membersihkannya dengan sapu tangan.

Ponsel Min Young berdering, ia terkejut mendengar sesuatu.
Min Young datang ke sekolahnya Bori bersama Joon Ha. Disana Bori dihukum oleh guru karena melakukan kesalahan.

Min Young terkejut mengetahui dari guru kalau kemping sekolah ternyata tidak ditunda. Guru berkata kalau Bori tak ikut kemping dengan alasan terjadi sesuatu di rumah hingga membuat Bori tak bisa ikut kemping bahkan beberapa hari ini Bori bolos sekolah. Min Young yang tak mengetahui itu minta maaf.
Joon Ha dan Min Young berada di luar sekolah. Min Young terduduk sedih, ia mengira kalau dirinya sudah berbuat sesuatu yang terbaik bagi Bori. Ia mengira kalau dirinya telah memberikan dunia yang terbaik bagi Bori supaya tumbuh. Tapi ternyata begini, karena pada akhirnya ia telah membuat Bori menderita. Min Young menangis, apa yang harus ia lakukan. Joon Ha mengerti bagaimana perasaan Min Young karena Bori juga keponakannya.
Ketiganya berjalan pulang bersama. Bori merasa bersalah pada Samchoon dan Immo-nya. Ia minta maaf karena sudah melakukan kesalahan.
Min Young meminta Bori mengatakan yang sejujurnya, “kau tak perlu takut padaku atau samchoon-mu. Karena kau baru 10 tahun, kau tak perlu bersikap dewasa dulu. Karena aku bukan politisi, tapi aku tantemu. Kau tak perlu berbasa-basi seperti para politisi. Bicaralah yang jujur padaku.”

“Bicara apa?” tanya Bori.

Min Young : “Kau, apa kau tak suka aku bekerja di politik? Begitu? Kenapa kau tak bisa mengatakannya?”

Joon Ha meminta Min Young agar lebih tenang. Min Young mendesak Bori untuk mengatakannya. 
Mata Bori berkaca-kaca, “aku benci tante berpolitik.”

“Sejak kapan kau membenci itu?” mata Min Young ikut berkaca-kaca.

“Sejak awal. Apa tante puas?” tangis Bori tersedu-sedu.
Min Young memeluk Bori, ia turut menangis. “Ya aku puas sekarang. Kalau kau bilang membencinya maka aku tak usah berpolitik. Aku akan berhenti. Maafkan aku, Bori.”
Tanpa terasa air mata Joon Ha juga ikut menetes.
Malam harinya Min Young sendirian di kamar. Ia pun menulis surat pengunduran dirinya.

Apakah Min Young benar-benar akan mengundurkan diri dari anggota parlemen?

Bersambung ke episode 15 part 2

5 comments:

  1. JIAH, ini mbak anis kelamaan nunggu lee min jungnya wkwkwkwk
    wah, wah semoga bisa tetep sweetu couple jadinya
    biar bisa ngeliat jsw senyum terus aih :D

    ReplyDelete
  2. Hehehehe...ternyata dilanjutkan juga yaa mbak sinopsis AAMRnya, mgkin krn efek ªϑα̍ drama terbarunya LMJ ♏ªΰ tayang neh...makasih yaa mbak....aku seneng bingit ama drama ini

    ReplyDelete
  3. wakakaka gitu deh efek drama Lee Min Jung segera tayang, semoga drama barunya se-sweetu drama ini ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak...aku berharap lbh sweeetu, soalnya kan lawan mainnya JSW mbak Anis...trims

      Delete
  4. ℳϐªk Aniiiisssss ♥ u, ˚°º̮⌒⌒нǐнǐнǐ⌒⌒̮º°˚
    ✽̶┉♏∂ƙ∂șîħ┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴, y ℳϐªk d lanjut lg (´̯ ̮`̯ƪ)
    -RaRa-

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.