Woo Young bingung akan
kebenaran tentang pegawai magang jadi dipecat atau tidak. Ini membuatnya gugup.
Ha Soo mengatakan kalau Direktur Choi Dae Han bilang padanya akan menangani
masalah ini, jadi kita percayakan saja pada Dae Han. Tapi Woo Young tak percaya
Dae Han akan mampu mengurus itu karena Dae Han sendiri adalam pembuat masalah
yang tak mampu mengurus diri sendiri.
Ha Soo terkejut begitu
mengetahui di dalam tasnya ada kalung Dae Han yang selama ini ia cari. Ia heran
bagaimana kalung ini bisa ada di dalam tasnya.
Di parkiran, Shin Hyung
dan Sekretaris Sung melihat Dae Han pergi dengan teman-temannya. Shin Hyung
kesal karena Dae Han bisanya hanya bersenang-senang dengan temannya padahal
situasi perusahaan sedang gawat.
Dae Han pergi minum-minum
bersama teman-temannya. Mereka ditemani beberapa wanita namun Dae Han
mengabaikan wanita disebelahnya hingga membuat wanita itu kesal. Ia terus saja
minum sementara teman-temannya berkaraoke.
Dae Han teringat ucapan Ji
Yoon yang tak percaya ia akan membantu para pegawai yang akan dipecat karena
menurut Ji Yoon tak ada hal apapun yang bisa Dae Han lakukan.
Wanita di samping Dae Han
tanya apa Dae Han terganggu karena kemunculan saudara tiri Dae Han yang entah
dari mana asalnya itu. Dae Han tak menanggapinya.
Pintu ruangan dibuka, Shin
Hyung yang datang. Semuanya berhenti berkaraoke begitu Shin Hyung datang. Dae Han
mendongakkan wajahnya dan melihat Shin Hyung berdiri di depannya dengan tatapan
marah.
Shin Hyung membentak apa
sekarang waktunya Dae Han bersenang-senang dan minum-minum ditempat seperti
ini. Dae Han tertawa memangnya apa peduli Shin Hyung.
Teman Dae Han mengenali Shin
Hyung sebagai kakak Dae Han yang banyak dibicarakan orang-orang. Teman-teman Dae
Han mengajak Shin Hyung bergabung dengan mereka. Shin Hyung tak sudi, ia jelas
saja menolak ajakan itu. Dae Han meminta teman-temannya tak usah pedulikan Shin
Hyung lebih baik lanjutkan saja senang-senang ini.
Dae Han berjalan diatas
meja menghampiri Shin Hyung. Ia meminta Shin Hyung keluar bersamanya.
Dae Han tertawa, ia tak
mengerti bagaimana mungkin Shin Hyung begitu mirip dengan almarhum ayah,
bukankah Shin Hyung tak pernah hidup serumah bersama ayah. Ternyata yang
namanya garis keturunan itu sangat kuat. Shin Hyung mengumpat marah.
Dae Han tanya apa Shin Hyung
sekarang akan bertindak sebagai seorang kakak, kelihatannya Shin Hyung ingin
mencoba merubahnya. Ia meminta Shin Hyung tak perlu melakukan itu, karena dulu
ayah juga mencobanya dan dia menyerah melakukan itu. “Jika kau menjelek-jelekan
aku pada Eun Ha Soo seperti itu, bukankah itu curang?”
Shin Hyung : “Curang? Apa
memiliki perasaan terhadap seseorang itu semacam permainan untukmu?”
Dae Han tak tahu apa yang Shin
Hyung dengar dari almarhum ayah. Ia mengatakan ada seorang gadis itu dari masa
lalunya saat mengalami kecelakaan mobil. Ia pergi membawa uang ayah karena ia
merasa kasihan pada gadis itu.
Shin Hyung tak mengerti
apa maksudnya.
Dae Han kembali ke dalam
ruangan dan keluar tak lama kemudian sambil menggandeng seorang wanita. “Lihat
dia, apa dia terlihat seperti seseorang yang nekat berdiri di depan mobil
mencoba memenangkan hatiku? Tidak, kan? Dia gadis itu.” Wanita itu kesal, apa sih
yang Dae Han bicarakan. Ia kembali ke dalam ruangan.
Shin hyung : “Lalu, apa
dulu kau berbohong untuk mendapatkan uang sebanyak itu?”
Dae Han tersenyum dan itu membuat
Shin Hyung marah, “Bagaimana mungkin kau jatuh pada seorang wanita seperti itu
yang mengambil uang ayahmu yang susah payah dia dapatkan?”
De Han : “Tapi dia seorang
gadis yang membuatkanku sup rumput laut pada hari ulang tahunku setelah ibuku
meninggal. Ayahku bahkan tak ingat ulang tahunku.”
Shin Hyung terkejut, ia
tertunduk tak bisa menatap Dae Han. Dae Han berkata kalau ia melakukan itu
karena ia berterima kasih pada wanita itu dan ia juga melakukan itu karena ia
membenci ayahnya.
Shin Hyung menilai Dae Han
seorang anak yang belum dewasa. Dae Han berharap Shin Hyung tak memberi tahu Ha
Soo tentang apa yang Shin Hyung dengar tentang dirinya dari ayah karena semua
itu akan menjadi lebih baik.
Shin Hyung menatap tajam Dae
Han, “Kenapa kau tak mengatakan yang sebenarnaya? Bahkan tak mengatakannya sama
sekali.” Bentak Shin Hyung.
Dae Han menatap Shin Hyung
dengan tatapan tenang, “itu karena dia tak akan pernah percaya padaku. Bahkan
tidak sama sekali.”
Shin Hyung terdiam kaget.
(Huwaaaaa ini Shin Hyung (Choi
Go Bong) akhirnya sedikit demi sedikit tahu isi hati anaknya)
Ha Soo melihat Shin Hyung
duduk di tangga di depan rumahnya. Ia berjalan pelan dan mangagetkan Shin Hyung
yang melamun. Ia menanyaan apa yang Shin Hyung lakukan disini, Shin Hyung tidak
diusir dari rumah lagi kan. Shin Hyung berkata orang-orang mungkin berpikir
kalau ia ditendang keluar dari rumah.
Ha Soo tersenyum berkata
itu karena Shin Hyung dan Dae Han kelihatan selalu bertengkar jika bertemu.
Shin Hyung menyahut itu karena Dae Han tak mau mendengarkannya.
Ha Soo : “Bisakah kau
membayangkan betapa sedihnya almarhum Presdir choi melihat kalian berdua
bertengkar seperti itu?”
Shin Hyung : “Seberapa
besar dia membenci almarhum ayahnya, apa sebesar itu juga dia membenciku? Aku
bisa mempercayai itu.”
Ha Soo merasa Dae Han
pasti membutuhkan waktu untuk menerima semuanya. Setelah dia selesai membenci
almarhum ayahnya, dia akan mulai merindukannya.
Shin Hyung bertanya lirih,
“Benarkah dia akan seperti itu?”
Ha Soo tersenyum, “apa kau
tahu apa yang ayahku suka saat aku masih SD? Aku ingin memakai pakaian yang
bagus tapi ayah membuatkanku pakaian dari sisa bahan daripada membelikanku yang
baru. Aku sangat malu pergi ke sekolah dengan baju seperti itu. Aku benar-benar
membenci ayahku pada saat itu. Tapi aku menemukan kenangan yang sangat berharga
sekarang.”
Shin Hyung terdiam mendengarkan
cerita Ha Soo. Ha Soo menyadari situasinya berbeda dengan apa yang Dae Han
alami. Shin Hyung berterima kasih pada Ha Soo karena sudah berbagi kisah
dengannya.
Shin Hyung meminta Ha Soo
segera masuk karena malam semakin dingin. Ha Soo melihat syal yang dikenakan Shin
Hyung tak tertata rapi, ia pun merapikannya. Ia ingin Shin Hyung memakai
beberapa lapis pakaian lagi biar hangat.
Ha Soo melihat Shin Hyung
yang berlalu, ia terus menatap punggung Shin Hyung yang semakin menjauh. Ia
berdiri naik di pagar untuk terus melihat Shin Hyung. Ia ingin terus
melihatnya. Perasaannya tak nyaman begitu ia berpisah dengan Shin Hyung.
“Koong koong da. Koong
koong da.” ucapnya pelan sambil memukul dadanya. Ha Soo heran dengan dirinya, “apa
yang terjadi denganku?” Kenapa ia ingin terus melihat dan bersama Shin Hyung.
Ha Soo naik lagi ke pagar
agar bisa melihat Shin Hyung yang berjalan semakin menjauh. karena terlalu
semakin maju, “woaaaaa...” ia berteriak dan hampir saja terjatuh karena hilang
keseimbangan, untung ia bisa menguasai badannya agar tak jatuh. Untung saja Shin
Hyung tak mendengarnya.
Ha Soo tersenyum malu
melambaikan tangan untuk Shin Hyung. Ada bintang jatuh di atas sana.
Choi Mi Hye ada di Gold House,
ia beralasan ingin menemui Dae Han. Namun Shin Hyung mencegatnya dan berkata
ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Mi Hye.
Shin Hyung berkata kalau
Mi Hye sudah melaksanakan rencana Mi Hye malam itu dengan menendangnya keluar dari
rumah. Sejak saat itu ia banyak belajar dan juga menyadari banyak hal. Mi Hye
tanya sebenarnya apa yang ingin Shin Hyung bicarakan dengannya.
Shin Hyung berkata kalau
ia mengatakan ini sebagai bagian dari keluarga Choi. Yang akan ia katakan ini
adalah tentang Direkur Jung Yi Gun. Mi Hye yang tengah memegang gelas minum
terkejut, tangannya gemetaran, ia gugup. Ia pun meletakan gelas itu kembali ke
meja.
Kang Gi Chan melapor pada Yi
Gun bahwa ia menemukan identitas Shin Hyung, “Sepertinya Choi Shin Hyung
memalsukan identitasnya.” Yi Gun melihat apa yang ditemukan Gi Chan, itu adalah
kartu identitas seseorang yang bernama Choi Shin Hyung. Gi Chan menebak
kemungkinan Shin Hyung menggunakan identitas pria itu. Yi Gun tanya siapa pria
ini. Gi Chan masih belum yakin, ia akan menyelidikinya kembali.
Shin Hyung berkata sepertinya
Hung Yi Gun ingin menyingkirkan keluarga kita dan mengambil alih perusahaan Daehan
untuk dirinya sendiri. Mi Hye tak mengerti apa sebenarnya maksud perkataan Shin
Hyung.
Shin Hyung : “Aku hanya
khawatir dia bisa saja pada akhirnya mendapatkan seluruh harta ayahku yang
diambil dari kita.”
Mi Hye menilai Shin Hyung
tak tahu apa yang Shin Hyung bicarakan. “Meskipun kakakku menawarkan Jung Yi Gun
posisi CEO dan saham, dia tidak mengambilnya. Kau tak tahu apa-apa tentang Direktur
Jung.”
Shin Hyung menatap Mi Hye,
“Kenapa dia tidak menerimanya? Itu tawaran yang menggiurkan.” Mi Hye tergagap
berkata mungkin itu karena Yi Gun orang yang baik dan memiliki hati nurani yang
bersih, dia mungkin tak ingin bekerja dengan seseorang seperti Choi Young Dal.
Shin Hyung tersenyum tipis sambil mengangguk-angguk.
Yi Gun dan Mi Hye malakukan
pertemuan rahasia di tangga. Yi Gun menyerahkan buku pada Mi Hye. Mi Hye tanya
apa Yi Gun yakin ingin menukar buku ini dengan itu. Yi Gun teringat
perbincangannya dengan shin hyung.
Flashback
Shin Hyung pernah
mengatakan pada Yi Gun bahwa Presdir Choi Go Bong meninggalkan beberapa bisnis
yang sangat penting, salah satunya Hotel Cruise. Mulai dari perencanaan, dana,
kepegawaiaan dan pembangunan, semuanya sudah lengkap. Yi Gun bisa melihat itu
sebagai permata utama kehidupan ayahnya.
Flashback end
Yi Gun berkata jika ia dan
Mi Hye bisa mencapai tujuan yang sama maka kita harus membuatnya dalam keadaan
sama-sama menang. Terserah Mi Hye, mau menggantinya atau tidak. Mi Hye
mengerti, “kau percaya padaku, kan?” Yi Gun mengangguk.
Shin Hyung dan Sekretaris Sung
menemui Dokter Kim. Dokter Kim berkata setelah Shin Hyung memintanya, ia
melakukan penelitian untuk mencari tahu masalah lain yang sama seperti yang terjadi
pada Shin Hyung.
Di Afrika, tepatnya di
negara Zimbabwe, ada seorang kepala desa pada tahun 1984 dia mengalami
kecelakaan pada usia 78 tahun. Tapi suatu hari dia bangun dan tiba-tiba
menyadar dirinya berubah menjadi pria muda. Para penduduk desa percaya bahwa
dia telah diberkati oleh Tuhan. Jadi mereka merayakannya selama 3 bulan 10
hari.
Shin Hyung tanya pada Dokter
Kim, selanjutnya apa yang terjadi.
Seorang dokter dari Amerika
menyatakan kasus yang menakjubkan ini pada konferensi. Dia benar-benar
diabaikan. Ini benar-benar omong kosong tanpa alasan medis yang jelas. Tapi ada
kebenaran yang lebih mengejutkan, apa anda tahu apa yang terjadi di dekat
lokasi kejadian kecelakaan?
Shin Hyung berfikir, “sebuah
meteor. Ada banyak meteor?”
Dokter Kim membenarkan, pada
waktu itu didekat desa, lubang besar misterius muncul.
Sekretaris Sung menebak kepala
desa itu jatuh ke dalam lubang tersebut. Dokter Kim membenarkan. Tak salah lagi
deh, ini sama seperti apa yang terjadi pada presdirnya.
Shin Hyung semakin
penasaran lalu apa yang terjadi. Dokter Kim menjawab tidak tahu. Shin Hyung
kaget, bagaimana mungkin tidak tahu.
Dokter Kim : “Dokter
amerika itu tidak tahan menerima ejekan dan meninggalkan dunia medis.”
Shin Hyung memerintahkan Sekretaris
Sung untuk memesan tiket ke Amerika dan Afrika. Sekretaris Sung tanya apa Shin Hyung
akan pergi kesana sendiri. Shin Hyung berkata bagaimana mungkin ia pergi ke
luar negeri tanpa paspornya, Dokter Kim yang harus pergi.
Dokter Kim kaget kenapa ia
yang ditugaskan ke luar negeri. Shin Hyung berkata jika Dokter Kim menulis
tesis tentang apa yang terjadi padanya bukankah Dokter Kim akan mendapatkan
nobel. Dokter Kim menyahut itu tidak mungkin, namun ia kemudian tampak memikirkannya,
“Nobel dalam ilmu kedokteran?” ia pun tertarik.
Shin Hyung juga memiliki alasan
lain kenapa ia harus mengungkap ini. Ia benar-benar tak tahu apakah ia akan
menjadi tua lagi atau ia akan tetap berada didalam tubuh muda ini.
Sekretaris Sung tanya Shin
Hyung menginginkan yang mana, “apa anda ingin kembali menjadi pria tua dan mengambil
jabatan dan kekayaan anda?”
Shin Hyung terdiam.
Karyawan hotel akan
melakukan kerja di Silver Town. Kang Gi Chan mengomentari bawaan makanan Woo Young
dan Ha Soo yang banyak, memangnya mereka akan pergi bersenang-senang. Woo Young
malah memasukan makanan yang ia makan ke mulut Gi Chan hehe.
Shin Hyung lari-lari
karena ia hampir ketinggalan bus. Mereka yang di dalam bus terkejut Shin Hyung
ikut dengan mereka. Begitu pun dengan Ha Soo, ia juga terkejut ternyata ikut
dengan mereka para pegawai, padahal Shin Hyung kan anggota keluarga petinggi
perusahaan. Shin Hyung bilang tentu saja ia ikut, ia juga kan pegawai di hotel
ia tak boleh melewatkan acara ini.
Shin Hyung melihat Gi Chan
duduk di sebelah kursi Ha Soo. Ia menyuruh pemuda itu pindah. Gi Chan tak mau
tapi Shin Hyung memaksa apa Gi Chan tak melihat ia membawa tas besar. Walaupun
kesal, Gi Chan pun akhirnya pindah duduk juga. Bis pun berangkat.
Gi Chan yang sewot karena
tak bisa duduk di dekat Ha Soo, akhirnya memilih untuk tidur selama perjalanan
hahaha. (naksir Ha Soo juga dia nih)
Dalam perjalanan menuju
tempat tujuan Shin Hyung kelaparan. Ha Soo yang membawa banyak makanan
menawarkan pada Shin Hyung apa mau makan sesuatu. Ia memberikan telur rebusnya.
Shin Hyung merasa cita
rasa Ha Soo sama seperti dirinya. “Pancake kacang hijau, kentang manis, telur
rebus. Kau seperti orang tua saja.” ucapnya sambil memakan telur rebus
pemberian Ha Soo. Ha Soo mengakui kalau cita rasanya dalam hal makanan memang
seeperti orang tua. Ia juga memberikan minum untuk Shin Hyung.
Ha Soo memberikan Shin Hyung
permen mint. Shin Hyung tekejut menerima itu dan teringat saat Ha Soo
memberinya permen mint ketika dirinya masih di dalam tubuh tua.
“Apa kau memberikan ini
pada setiap orang?” Shin Hyung kesal, “apa kau memberikan permen pada pria
manapun di luar sana?” Omelnya.
Ha Soo heran kenapa Shin Hyung
tiba-tiba bersikap begitu.
Shin Hyung yang kecewa pun
ngambek karena Ha Soo memberikan permen seperti ini ke semua orang (pengennya dia
doank kali ya yang nerima haha) Ha Soo tambah heran memangnya salah memberikan
permen ke orang lain, Shin Hyung ini sebenarnya mau tidak sih, kalau ga mau ya
sudah kembalikan sini. Shin Hyung tak mau itu dikembalikan lagi ke Ha Soo.
Shin Hyung mewek-mewek ngambek
hahaha.
Mereka pun sampai di Silver
Town. Shin Hyung tersenyum melihat sekeliling tempat itu. Ha Soo menebak kalau Shin
Hyung pasti baru pertama kali datang ke tempat ini. Shin Hyung mengangguk
membenarkan. Ha Soo memberi tahu kalau ini adalah tempat dimana ia pertama kali
bertemu dengan almarhum Presdir Choi Go Bong.
Ha Soo menunjukan tempat
dimana ia dulu mencuci tangan Presdir Choi. “Dia sedikit galak pada waktu itu,
tapi dia mengulurkan tangannya juga. Mengingat dia melakukan apa saja yang aku
minta padanya, dia kelihatannya berhati lembut.”
Shin Hyung tersenyum
mengingat saat itu dan mengangguk setuju apa yang Ha Soo katakan. (hehe)
Gi Chan memerintahkan
pegawai yang lain agar cepat menyiapkan makanan. Ha Soo berlari menyusul teman-temannya
untuk segera menyiapkan makanan.
Ada mobil yang berhenti di
depan Shin Hyung. Presdir Choi Young Dal keluar dari mobil itu. Yi Gun juga ada
ditempat ini menyambut kedatangan Young Dal. Shin Hyung menatap tajam kedua
orang itu, tertama Jung Yi Gun, seseorang yang dulu ia percayai menjadi tangan
kanannya sekarang ia ketahui bahwa orang itu berniat mengambil semua miliknya.
Dae Han menemui Ji Yoon. Ji
Yoon tanya kenapa Dae Han datang kesini. Dae Han memberikan map besar pada Ji Yoon.
Ji Yoon membukanya dan terkejut. Surat pembatalan pemecatan, ia heran bagaimana
Dae Han bisa melakukan ini.
Dae Han berkata kalau ia
berkeliling untuk mendapatkan itu. “Kita tak bisa tinggal diam dan menderita
seperti orang bodoh.” Ia tersenyum dan berkata sampai jumpa di tempat kerja.
Ji Yoon melihat DaeHan
akan pergi, ia tanya apa Dae Han akan pergi ke suatu tempat. Dae Han berkata
kalau ia akan bekerja, ia akan menemui Presdir Choi Young Dal.
Ji Yoon hampir menangis,
ia terharu Dae Han melakukan ini untuknya.
Para pegawai menyiapkan
makanan untuk para orang tua yang ada di Silvertown. Choi Young Dal tersenyum
menyapa orang tua yang ada disana dan mempersilakan mereka menikmati makanan
yang disediakan.
Shin Hyung tersenyum
ketika memandang Ha Soo yang begitu perhatian pada seorang nenek.
Senyum Shin Hyung tiba-tiba
menghilang ketika ia melihat kedatangan Dae Han. Apalagi Dae Han langsung
terlihat ngobrol dengan Ha Soo.
Ha Soo heran untuk apa Dae
Han kesini. Dae Han bilang kalau ia hanya mampir kesini. “Aku juga ingin
menemuimu.”
“Aku?” Ha Soo kaget.
Dae Han membenarkan, “aku
kesini karena aku ingin menemuimu.”
Ha Soo jadi kikuk, “kau
mungkin ingin mulai bekerja juga. Kau bilang padaku untuk mempercayaimu bahwa
kau akan mengurus masalah para pegawai magang.”
Dae Han tersenyum apa ia
harus mendengar sesuatu yang seperti itu dari Ha Soo. Ha Soo bilang kalau ia
hanya khawatir, Dae Han tak tahu sih seberapa banyak ketidakstabilan dalam
pekerjan.
Dae Han tertawa, “ketidakstabilan
kerja?” Tok... Dae Han menjitak pelan kepala Ha Soo. (jitakan mesra euy hahaha)
“Apa kau baru saja memukulku?”
Ha Soo tak terima.
“Ya ampun, apa kau baru
saja melotot padaku?” Dae Han akan mencolok mata Ha Soo menggunakan dua jarinya
tapi dengan sigap Ha Soo menahannya.
Ha Soo dan Dae Han tampak
tertawa-tawa dan itu membuat Shin Hyung kesal setengah mati karena cemburu. Ia
tak bisa membiarkan ini. Ia menghampiri keduanya.
Ha Soo dan Dae Han terus
bercanda hingga candaan kedua terhenti begitu melihat Shin Hyung berada di
samping mereka. Shin Hyung yang cemberut meraih tangan Ha Soo dan menariknya
pergi dari sana. Ha Soo heran kenapa Shin Hyung tiba-tiba menariknya begini.
Shin Hyung menarik Ha Soo
sampai ke belakang gedung. Ha Soo menarik tangannya, apa sih yang Shin Hyung
lakukan.
Shin Hyung marah apa yang Ha
Soo lakukan bersama Dae Han tadi. Ha Soo bilang kalau ia dan Dae Han hanya
ngobrol saja. Tapi yang dilihat Shin Hyung bukan sekedar ngobrol. Ia kesal
sekali.
“Kenapa kau melakukan ini
padaku?” tanya Ha Soo.
Shin Hyung tak menjawab,
ia cemberut.
Ha Soo menatap Shin Hyung,
“apa mungkin.... kau menyukaiku?”
Shin Hyung terkejut mendengar
pertanyaan Ha Soo. Ha Soo terdiam menatap Shin Hyung untuk menunggu jawaban.
Shin Hyung tak bisa menjawab, ia tak tahu apa yang harus dikatakannya.
“Apa yang kalian lakukan
disini? Tiba-tiba Dae Han datang mengagetkan keduanya.
Shin Hyung jadi bingung
apa yang harus ia katakan. Sementara Ha Soo menunggu jawaban darinya. Shin Hyung
yang bingung menatap Dae Han dan Ha Soo bergantian.
Dengan suara kerasnya Shin
Hyung menyuruh Ha Soo pergi untuk kembali bekerja. Ha Soo jelas kecewa karena
itu bukanlah kalimat perkataan yang ia harapkan. Ia yang kecewa pun pergi dari
sana.
Shin Hyung menanyakan
alasan Dae Han berada di tempat ini. Dae Han mengatakan kalau kedatangannya itu
untuk bekerja.
“Apakah mengejar seorang
gadis adalah bekerja?” ucap Shin Hyung tajam.
“Dan apakah kau tidak
mengejar Eun Ha Soo juga?” balas Dae Han.
Shin Hyung menyangkal, itu
omong kosong. Dae Han tak ingin membahasnya ia pun pergi dari sana.
Shin Hyung menghela nafas,
ia tak mengerti dengan dirinya, apa yang salah dengannya, kenapa ini terjadi
padanya. (Tidak ada yang salah kok, dirimu lagi jatuh cinta, Kek haha)
Untuk mengisi acara di
Silver Town dilakukanlah yang namanya perlombaan. Lombanya berpasangan, pasangannya
tua muda gitu. Ha Soo berpasangan dengan seorang nenek.
Shin Hyung mendorong
pemuda yang menjadi pasangan Choi Young Dal. Ia minta maaf dan menggantikan
pemuda itu mengikat kakinya bersama kaki Young Dal. Shin Hyung tersenyum pada Young
Dal.
Mereka pun balapan
berjalan. Jalan berpasangan gitu. Shin Hyung dengan sengaja berjalan seenak
sendiri hingga membuat Young Dal kepayahan hampir jatuh. Young Dal kesal, apa
yang Shin Hyung lakukan, bukankah Shin Hyung ini pria muda.
Shin Hyung pura-pura
kakinya kram. Ia berteriak memegangi kakinya. Young Dal yang kesal mengingatkan
kalau ia dan Shin Hyung harus kompak dalam menyelesaikan sesuatu.
“Lalu haruskah kita
mencoba untuk kompak?” Shin Hyung merangkul Young Dal. Young Dal risih dan menyingkrikan
tangan Shin Hyung.
Sambil berjalan pelan
melanjutkan perlombaan Shin Hyung mengatakan kalau ia memiliki buku kas
rahasia. Haruskah ia mengungkapkan itu semua pada wartawan yang kebetulan ada
disini.
Young Dal menghentikan langkahnya, ia kaget, apa maksud
Shin Hyung dengan buku kas rahasia. Shin Hyung tersenyum mengatakan kalau itu
buku kas yang Young Dal gunakan sebagai simpanan darurat. Young Dal semakin
kaget, apa sebenarnya mau Shin Hyung.
Shin Hyung tersenyum
merangkul Young Dal dan berjalan maju lagi untuk melanjutkan lomba. Tapi ya
jalan seenak sendiri. Hingga membuat keduanya jatuh terjengkang. Hahaha.
Dae Han yang melihat itu
heran, apa yang Shin Hyung lakukan karena sebelumnya Shin Hyung berolahraga
sangat baik bersamanya.
Dan yang menjadi pemenang
balapan adalah Ha Soo dan pasangannya yang seorang nenek.
Shin Hyung yang membawa
tas besar masuk ke mobil Young Dal. Young Dal tanya sebenarnya apa yang Shin Hyung
inginkan, apa Shin Hyung benar-benar memiliki buku kas rahasia itu.
Shin Hyung menunjukan buku
itu, ia benar-benar memilikinya. Young Dal kaget bagaimana mungkin buku itu ada
di tangan Shin Hyung.
Flashback
Shin Hyung mendapatkan
buku kas rahasia itu dari Mi Hye. Mi Hye ingin menukar buku itu dengan sesuatu
yang ia inginkan. Hotel Criuse, proyek terakhir yang dikerjakan Presdir Choi Go
Bong. Ia meminta Shin Hyung memberikan itu sekarang padanya.
Shin Hyung pun menyerahkan
semua dokumen yang berhubungan dengan Hotel Cruise. Mi Hye gembira sekali
mendapatkan itu. Shin Hyung menatapnya tajam.
Flashback end
Shin Hyung berkata Young Dal
tak perlu tahu ia mendapatkan buku kas ini dari mana. Ia menyadari hidupnya
yang menyedihkan, tapi ternyata Young Dal lebih menyedihkan lagi. “Adikmu dan
istrimu... ckckckc...”
Young Dal tak mengerti apa
yang Shin Hyung bicarakan. Ia ingin merebut buku itu tapi Shin Hyung
mengamankannya.
Shin Hyung marah melihat
banyak uang yang sudah dikorupsi oleh Young Dal. Bahkan untuk pembangunan Silvertown
saja, Young Dal mengambil seluruh biaya pembangunan itu. Young Dal menahan
kesal karena Shin Hyung mengetahui korupsinya.
Shin Hyung mengancam akan
membuka ini di depan publik. Young Dal memohon Shin Hyung jangan melakukan itu,
sebagai gantinya ia berjanji akan memberikan apapun yang Shin Hyung inginkan.
Shin Hyung : “Jika kau
memberikan semua sahammu dan turun dari jabatanmu sebagai presdir, aku akan
menyerahkan buku ini.”
Apa yang Young Dal
putuskan?
Setelah bicara dengan Young
Dal, Shin Hyung berkeliling Silvertown mencari seseorang. Ia melihat Ha Soo berada
di dalam ruangan bersama seorang nenek. Ha Soo memijit-mijit lutut si nenek.
Nenek senang sekali dengan
perhatian Ha Soo, “bagaimana kau bisa begitu cantik dan baik?”
Ha Soo tersenyum
membenarkan, ia memang sedikit cantik dan baik. Mendengar itu membuat Shin Hyung
tertawa.
Ha Soo berkata kalau nenek
juga cantik. “Semua pria pasti mengejarmu ketika kau masih muda.”
Nenek tersenyum, ia pernah
mendengar sebuah lagu di radio. “Ketika aku masih muda aku tak tahu tentang
masa muda.”
“Ketiak aku jatuh cinta,
aku tak melihat cinta.” Ha Soo yang tahu lagu itu ikut mendendangkannya.
Shin Hyung tersenyum
melihat keakraban Ha Soo dengan nenek itu.
Nenek bilang ya seperti
itulah menjadi orang yang sudah tua. “Hanya setelah waktu berlalu, apa kau
mempelajari begitu banyak hal dalam kehidupan? Jadi jika ada hal apapun yang
ingin kau lakukan, maka lakukan semuanya. Jika kau bertemu seseorang yang kau
sukai, jatuh cinta. Hiduplah bersama dan bahagia. Jika kau hidup seperti itu
ketika kau muda, kau tak akan menyesalinya ketika kau tua.”
Shin Hyung terdiam
meresapi ucapan si nenek. Begitupun Ha Soo, ia tersenyum
mengangguk. Ia akan mengingat nasehat itu.
Shin Hyung juga mengangguk
mengerti. Ia tak ingin mengganggu kebersamaan Ha Soo dengan si nenek. Ia pun
pergi dari sana dengan berbagai macam hal di pikirannya. Apa yang harus ia
lakukan di tubuh mudanya ini. Apakah ini sebuah kesempatan baginya untuk
merasakan sesuatu yang sebelumnya tak pernah ia rasakan.
Ha Soo menoleh melihat Shin
Hyung yang berjalan menjauh.
Di depan Hotel Daehan, ada
banyak reporter. Ketika Dae Han dan Ji Yoon keluar dari mobil, reporter memberondong
berbagai pertanyaan pada Dae Han.
Kenapa Presdir Choi Young
Dal turun dari jabatannya? Siapa yang akan mengambil
alih jabatan Presdir sekarang? Apakah anda yang akan mengambil
alih jabatan itu?
Dae Han menatap reporter, “aku
yang akan bertanggung jawab mulai sekarang. Aku akan bertanggung jawab atas
Daehan dan memajukannya”
Ji Yoon terkejut dengan
keputusan Dae Han.
Jung Yi Gun yang berdiri
tak jauh dari sana menatapnya tajam. Ia harus menjegal langkah Dae Han
mengambil alih perusahaan.
Ha Soo yang akan berangkat
kerja terkejut ketika mendengar Shin Hyung memanggilnya. Ia heran apa yang Shin
Hyung lakukan disini. Shin Hyung berkata kalau ia datang untuk membicarakan
sesuatu dengan Ha Soo. Ha Soo tanya bicara tentang apa. Shin Hyung tak ingin
membahasnya disini, ia mengajak Ha Soo masuk ke mobilnya.
Di dalam mobil Ha Soo
tanya apa yang ingin Shin Hyung sampaikan padanya. Shin Hyung gugup tak tahu
harus mengatakannya dari mana. Ia yang terbata-bata mengatakan tentang
pertanyaan Ha Soo padanya kemarin di Silvertown. Ia ingin memberikan jawaban
itu pada Ha Soo. Ha Soo juga jadi ikutan gugup.
Shin Hyung menghentikan
laju mobilnya karena lampu merah. Ia menghela nafas, “Sebenarnya.... aku tak
tahu apa aku bisa melakukan ini, jadi yang ingin kukatakan adalah....”
“Lihat itu di sebelah sana!”
seru Ha Soo ketika memandang keluar mobil.
Terpampang jelas di layar
lebar tepi jalan foto Dae Han tidur dengan seorang wanita. Shin Hyung kaget
sekali.
Dae Han sampai di kantor
kejaksaan, disana wartawan sudah banyak yang menunggu. Reporter langsung menanyai
Dae Han. Bagaimana Dae Han mengenal wanita itu, dimana itu terjadi, apa Dae Han
akan menuntut wanita itu karena menyebarkan foto ini. Dae Han tak menjawab satu
pun pertanyaan wartawan.
Jung Yi Gun juga sampai
disana. Seorang jaksa (yang saya kira tadinya dia itu detektif) mengangguk pada
Yi Gun. (yah Yi Gun kayaknya kerja sama nih sama tuh jaksa)
Shin Hyung sampai di depan
kantor kejaksaan. Ia berteriak lantang bahwa pria yang di dalam foto itu adalah
dirinya. “Itu bukan Choi Dae Han, tapi aku Choi Shin Hyung.”
Semua terkejut.....
Bersambung ke episode 8
Hah, lama ya update nya...
maaf, cuaca sekarang lagi ga mendukung buat buka laptop.
Kenapa Shin Hyung mengakui
kalau itu fotonya, apa dia ingin melindungi Dae Han? Bisa ditebak ya ini pasti
kerjaannya Jung Yi Gun.
Heran deh kenapa kasusnya
malah yang memeriksa Kejaksaan, bukannya kepolisian dulu. hahaha.
Penasaran sama lanjutannyaa! Kira2 Shin Hyung bakal berubah tua lagi gak ya?
ReplyDeleteKayknya hasoo suka deh sm sinyung,gmn nanti klo tau siapa sinyung yg sbnrny,,lucu lht ayah sm ank merebutin satu cewk..mksh n teteop semamgat
ReplyDeleteMakin penasaran..makasi mba...ttap semangat
ReplyDelete... ska law lht dae han sma ha so ...
ReplyDeleteMohon d lnjut ...
Aaaa... Aku pengennya Hae Soo sma Dae Han. Kira" Shin Hyung bakal balik tua lgi gak ya?! Klo iya, tolong relakanlah Hae Soo untuk anakmu Presdir! :D
ReplyDeletepenasaran sanget euy
ReplyDeletedi tunggu kelanjutannya mbak.....
ReplyDeletedtunggu klanjutan sinopx sista...
ReplyDeleteMbak, mama nothing nya tdk dilanjut lg ya?
ReplyDeleteMaaf semua....comentnya disini.....
Ini drama yang paling aq tunggu2...bkin penasaran...seru....^_^
ReplyDelete