Ji won bicara berdua
dengan Joon ki, Ji won merasa kalau Joon ki adalah kebaikan dan keburukan
baginya. Ia menyadari bahwa selama dirinya menerima voucher hadiah, itu ada
yang aneh. Joon ki minta maaf karena ia ingin melakukan sesuatu untuk Ji won
tapi tak tahu bagaimana caranya.
Ji won menuntut penjelasan
Joon ki kenapa melakukan itu untuknya, karena ia bukan siapa-siapa Joon ki.
Joon ki tak bisa menerima kalau dirinya bukan siapa-siapa bagi Ji won.
Ji won : “Joon ki, tak
bisakah kau lihat, aku ini bukan wanita yang sama dengan wanita yang 6 tahun
lalu. Aku ingin pria yang kunikahi orang kaya. Aku ingin pernikahan yang mewah.
Aku ingin hidup nyaman dan aman. Itu yang kumau. Itu yang sangat kuinginkan.”
Joon ki menggenggam
tangan, “Kalau begitu kenapa kau ragu? Kau hanya perlu mendekat. Kau tahu, aku
bisa melakukannya untukmu. Aku akan memberikan semuanya. Apa tidak mungkin?
Perasaanku, tak bisakah kau menerimanya?”
Keduanya saling menatap.
Seung wook berada di dalam
mobil seorang diri. Ia mengeluarkan (apa ya namanya) yang kemarin dipakai untuk
ngilangin mabuk. Di benda itu ada foto Ji won bersama ayah Ji won.
Flashback
Seung wook mendatangi Iluso
menanyakan paket VVIP yang Ji won pesan. Pegawai heran apa Ji won tak
mengatakan itu pada Seung wook. Pegawai iluso menyapa pimpinannya yang baru
saja lewat. Seung wook menoleh dan terkejut mengetahui kalau Pimpinan Iluso itu
seseorang yang pernah menyukai Ji won 6 tahun lalu, Lee Joon ki. Tapi Joon ki
tak melihat keberadaan Seung wook disana.
Dan malam itu, ketika
hujan deras. Seung wook melihat semuanya, kebersamaan Ji won dengan Joon ki. Hatinya
sedih dan sakit melihat semuanya itu.
Flashback end
Seung wook mencengkeram tangannya.
Ia menarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan hatinya.
Seung wook menerima
telepon dari Manajer Kim yang mengatakan bahwa direktur Daesung sedang menunggu
Seung wook. Seung wook mengerti ia akan segera kesana.
Ji won bersama dua orang
temannya. Ia menceritakan perihal Joon ki pada kedua temannya. Hye jung lebih
berpihak pada Joon ki, sementara teman Ji won yang satunya lebih memilih Seung
wook.
Hye jung meminta temannya
jangan bodoh dalam memilih, “dia itu barang mewah keluaran terbaru. Limited
edition.”
Teman Ji won mencibir, “Barang
mewah apanya. Akan sulit membawa itu sepanjang waktu.” Ia berharap Ji won
segera menemui Seung wook.
Hye jung berkata kalau ini
(Joon Ki) kesempatan sekali seumur hidup. Lebih baik Ji won segera mengatakan ‘ya’
sebelum Joon ki sadar. (hahahah)
Ji won bingung harus
bagaimana, ini bisa membuatnya gila.
Hye jung memberi tahu
kedua temannya kalau ia memiliki berita baik dan berita buruk. “Berita baiknya,
aku mendapatkan berlian seharga apartemen. Berita buruknya, aku merusaknya.” Kedua
teman Hye jung terkejut.
Hye jung dengan kesal berkata
kalau pacarnya terus saja bersuara ketika mengunyah, Dan celana yang dia pakai
juga terlalu pendek. Teman Hye jung menilai Hye jung sungguh gila karena
merusak berlian.
Ji won heran memangnya
kenapa. Hye jung yang kesal berkata kalau ia sudah berusaha untuk bertahan
dengan pacarnya yang seperti itu tapi ia terus berpikir, bisakah ia bertahan
dengan pria ini sepanjang hidupnya. Tapi ia menyadari sesuatu, “cinta bisa
membuatku bertahan pada sesuatu yang kusukai dari pria selamanya. Kau harus
menikahi pria seperti itu.”
Ji won teringat ucapan Seung
wook malam itu, ‘tak peduli apa yang terjadi padaku, tak peduli apa yang
terjadi pada wanita itu, wanita ini untuk selamanya, untukku, itulah
pernikahan.’
Joon ki menelepon Ji won, Hye
jung meminta Ji won segera menjawab telepon dari Joon ki. Tapi teman Ji won
yang satunya bilang jangan.
Joon ki dalam perjalanan
menuju suatu tempat, ia segera memacu mobilnya agar cepat sampai di tempat
tujuan.
Seung wook dan bawahannya, Manajer Kim selesai menjamu direktur di sebuah bar. Manajer kim
mengeluh kalau ia hampir mati karena terlalu mabuk ketika menjamu direktur itu.
Ia mengluarkan rokok, tapi Seung wook merampas rokok itu, bukankah ia sudah
bilang agar Manajer kim berhenti merokok.
Manajer kim heran karena
malam ini Seung wook sama sekali tak minum. Seung wook berkata kalau hari ini
adalah hari yang sangat penting. Manajer kim tambah heran apa Seung wook ada
rapat lagi, apa Seung wook akan menghabiskan uang. Seung wook hanya tersenyum
memuji kalau Manajer kim sudah bekerja dengan baik. Ia pamit harus segera
pergi.
Joon ki sampai di bar
tempat Ji won tadi berada. Tapi Ji won sudah tak ada disana. Joon ki menemukan
voucher wedding VVIP Ji won. Di sana tertulis kata ‘maaf’ dari Ji won. Joon ki
terdiam kecewa.
Ji won sampai di rumah
dalam keadaan sedikit mabuk. Ibu mengomelinya, “apa kau tak tahu sekarang ini
hari apa? Kenapa kau mematikan teleponmu?” Ibu mengeluhkan sikap Ji won pada
suaminya, “aku kan sudah bilang kalau putri kita ini tak berguna.”
Ji won menoleh dan
terkejut hari ini hari peringatan kematian ayahnya. Ibu menilai kalau suamianya
sungguh beruntung memiliki menantu yang baik. Ji won terkejut apa Seung wook
datang kesini. Ji young bilang tentu saja Seung wook datang kesini, Seung wook
itu tak pernah melewatkan acara ini. Apa Eonninya ini menderita dementia sampai
lupa hari dimana ayah mereka meninggal.
Ibu berkata kalau ia tak
pernah meminta Seung wook melakukan ini. “Aku tak pernah menyuruhmu untuk
menyewakan rumah untuk kami. Katakan terima kasih dan kembalikan ini pada Seung
wook. Kenapa kau mau tinggal dekat kami?” (Ibu memberikan surat sewa rumah kah?)
Ji won terkejut, ibu lebih terkejut lagi apa Ji won tak tahu tentang ini.
Ji won di kamar menatap
foto ayahnya. Ibu masuk ke kamarnya dan bertanya kenapa Ji won belum tidur. Ji
won bertanya apa ibunya pernah berpikir kalau ini semua akan lebih baik jika
ibunya menikahi pria lain. Ia sedih karena ayahnya meninggal dengan cepat. Ibu membenarkan, jika ia tahu hal ini akan
terjadi ia akan menjadi istri yang lebih baik. Melakukan ini dan tak melakukan
itu tapi seperti itulah hidup.
Ibu meminta Ji won lekas
tidur. Ia keluar dari kamar Ji won.
Ji won menangis memandang foto
ayahnya. “Ayah maaf.”
Ji won menyandarkan
kepalanya ke meja, matanya terpejam. Bola kaca sinterklas ayahnya menyala dan Ji
won pun kembali bermimpi.
Ji won berada di depan kamar
rawat ayahnya. Ia membuka pintu itu dan masuk ke dalam. Ia melihat dirinya yang
menangis di samping ayahnya yang sakit. Ayah yang lemah dengan sabar berkata
ada JI won muda kalau ia baik-baik saja. Ji won muda yang menangis berkata
kalau ia, ibu dan Ji young tak bisa hidup tanpa ayahnya.
Ibu dan Ji young kecil menghampiri
Ji won muda yang menangis. Ayah menoleh ke arah kedatangan Ji won. Ia terkejut.
Ibu mengajak Ji won muda pergi dari sana.
Tapi bukan Ji won yang
dilihat ayah tapi seseorang. Ji won menoleh dan terkejut melihat kedatangan Seung
wook.
Seung wook menghampiri
ayah Ji won yang terbaring sakit. Ia membungkuk memberi salam dan mengatakan
namanya. Ayah yang lemah bertanya apa kedatangan pemuda itu hanya untuk
mengatakan nama saja.
Seung wook yang membawa
bingkisan ragu-ragu untuk memberikan itu pada ayah Ji won. Ayah yang melihat
itu bertanya apa yang dibawa Seung wook. Seung wook mengeluaran bingkisan yang
dibawanya, ia berkata kalau Ji won bilang padanya bahwa ayah sangat menyukai
musim dingin. Seung wook memberikan ayah hadiah bola kaca sinterklas.
Ji won terkejut benda
milik ayahnya itu ternyata pemberian Seung wook.
Ayah menerima benda itu
dan membenarkan kalau ia menyukai musim dingin dan merasa kalau musim dingin
sekarang mungkin juga menjadi musim dingin terakhir untuknya.
Seung wook bilang bukan
begitu maksudnya, “Anda mungkin tak bisa pergi keluar. Jadi saya...” tiba-tiba Seung
wook berlutut. Ayah terkejut melihat yang Seung wook lakukan.
Seung wook minta maaf, “saya
tahu anda sedang sakit tapi saya ingin bertemu anda. Saya tahu ini tidak sopan,
tapi saya ingin anda bertemu dengan saya secara pribadi.”
Ayah berusaha untuk bangun
tapi sulit, Seung wook membantunya. Ayah terkejut, “apa kau mau menikah dengan
Ji won?” tebak ayah.
Seung wook dengan tegas
menjawab ya. “Mohon berikan restu anda!”
Ayah memandang Seung wook
dari ujung kepala hingga kaki. Ia mengulurkan tangannya pada Seung wook. Seung
wook menerima uluran tangan ayah. Ayah menggenggam erat tangan Seung wook.
Seung wook duduk di samping ayah.
Dengan suara lemah ayah berkata
kalau ia memegang tangan Seung wook lebih awal. Ia minta maaf karena sudah memegang
tangan Seung wook secepat ini.
“Ya, Pak.” Jawab Seung
wook tanpa ragu-ragu.
Ayah menggeleng meminta Seung
wook jangan begitu, “Abeonim.” Pinta ayah pada Seung wook.
Seung wook mengangguk
mengerti, “Ya abeonim.” Ucapnya dengan suara bergetar.
Ayah berkata pada Seung
wook tentang Ji won, “Kau boleh membuat dia kelaparan, membuat dia sedih, tapi aku
mohon hiduplah di samping Ji won untuk waktu yang lama. Seharipun, jangan
meninggal sebelum Ji won meninggal meskipun untuk satu hari. Hiduplah di sampingnya
untuk waktu yang lama. Karena itulah cinta. Tolong kabulkan permintaanku ini.”
Dengan mata berkaca-kaca
dan tegas Seung wook mengangguk menyanggupi permintaan ayah.
Ji won yang melihat semua
itu menangis.
Ayah memberikan (nah lho
apa ini namanya) pada Seung wook. Benda itu bergambar drinya dengan Ji won.
Ayah berpesan pada Seung wook, berhentilah merokok. Ia menyadari kalau dirinya
sudah terlambat.
Huwaaaa sedih banget liat
scene ini.
Dalam tidurnya Ji won
menangis sesenggukan.
Dan masih dalam mimpi, Ji
won melihat Seung wook menggantikan dirinya dan keluarganya menerima ucapan
belasungkawa dari pelayat. Seung wook sudah menempatkan dirinya menjadi bagian
keluarga Ji won.
Seung wook melihat Ji
young kecil sendirian. Ji young memanggil Seung wook dengan sebutan Oppa, ia
mengatakan kalau ibu dan Eonninya terus saja menangis. Sedangkan ia sudah sangat
lelah dan ngantuk. Seung wook meminta Ji young jangan memanggilnya Oppa. Ji
young heran dan mencoba memanggil Seung wook dengan sebutan Kakak ipar. Seung
wook tersenyum dan menggenggam tangan Ji young, “aku kakak iparmu untuk
selamanya.”
Seung wook memberikan
punggungnya untuk Ji young yang sudah kelelahan. Ji young naik ke punggung Seung
wook. Dengan sabar Seung wook berusaha menghibur Ji young dan kembali menegaskan kalau
sekarang ia adalah kakak iparnya Ji young.
Ji won yang melihat itu
dari mimpinya menangis menyaksikan apa yang Seung wook lakukan pada
keluarganya. Sebuah tindakan yang tulus dari seseorang yang mencintai apa
adanya.
Seung wook berada di
kamarnya mengingat ucapan mendiang ayah Ji won padanya sambil memandang benda
pemberian ayah Ji won. ‘Jangan sehari pun kau meninggal sebelum Ji won
meninggal.’
Seung wook mendengar pintu
rumahnya dibuka. Ia segera keluar dan tak melihat siapapun. Ia mengambil jaket
dan akan keluar tapi langkahnya terhenti begitu melihat Ji won sudah ada di
depannya.
Karena pertemuan terakhir
kemarin keduanya cek cok Seung wook tanya ada apa Ji won datang, ia mengira Ji
won itu pencuri yang masuk rumah. Ji won melihat Seung wook membawa jaket akan
keluar dan bertanya kenapa Seung wook membawa jaket. Tapi Seung wook tak
mengatakan apapun. Seung wook malah berdiri membelakangi Ji won.
Ji won berkata kalau Seung
wook tak perlu menjawab itu. “Alasan kau menikahiku, kau tak perlu memberitahuku
lagi.”
Seung wook berbalik
menatap tajam, “dasar kau ini...”
Belum sempat Seung wook
melanjutkan ucapannya Ji won sudah menyela, “terima kasih.” Ji won menangis mengucapkan
terima kasih, “terima kasih karena sudah ada di sampingku. Kumohon, hanya
sehari lebih lama dariku, hiduplah denganku selamanya.”
Mata Seung wook berkaca-kaca
tapi ia berusaha untuk tak terlihat menangis, “Kim Ji won, ada apa denganmu?”
“Menikahlah denganku, Han
Seung wook-ssi!” Pinta Ji won. Tangis Ji won semaki pecah, ia terduduk
menangis.
Seung wook membantunya
berdiri, “kalau begitu makanlah rumput laut karena itu bagus untuk wanita.”
Ji won menunduk mengangguk
menyanggupi.
“Aku tak mau beli tempat
tidur baru. Setidaknya untuk 3 tahun ke depan.” Sambung Seung wook.
Ji won yang masih menangis
kembali mengangguk setuju.
Seung wook mengusap air
mata Ji won dengan kedua tangannya, “aku minum susu kambing hitam.”
Ji won mengangkat wajahnya
akan protes, tapi secepat mungkin Seung wook mencium Ji won sebelum Ji won
sempat bicara.
Ahhh so sweetu... hehehe
Kedua pasangan ini sudah
menikah dan akan berbulan madu (tebakan saya). Ji won panik karena ia tak
menemukan dimana paspor keduanya. Ji won pun membongkar kembali koper yang
sudah rapi. Seung wook ngomel-ngomel.
Seung wook heran kenapa Ji
won meletakan paspor di dalam koper. Ia protes kenapa Ji won membawa banyak sekali
baju, apa Ji won mau mengungsi.
Ji won mengeluh karena tak
menemukan dimana paspornya, ia merasa kalau dirinya sudah membawa paspor tapi
dimana, ia lupa.
Seung wook yang ikut membantu
mencari tersenyum, “apa kau akan berenang dengan paspormu?” Seung wook
menunjukan paspor yang ia temukan diantara tumpukan baju renang Ji won.
(hahaha)
Ji won bersikap jutek, “memangnya
kenapa?”
Seung wook bilang bukankah
keduanya akan pergi selama seminggu kenapa berenang segala. “Pria menyukai wanita
tak berpakaian.” Ucap Seung wook.
Suara Ji won : “Pada
akhirnya tak ada janji... tak ada pernyataan cinta yang manis. Dia hanya bilang
akan hidup sehari lebih lama dariku.”
Ji won tersenyum melirik
pria yang sekarang menjadi suaminya. Seung wook yang dilperhatikan kayak gitu
heran, kenapa?
Ji won tersenyum bertanya,
“kenapa kau menikahiku?”
“Jangan lagi. Kau masih
mabuk ya?” Seung wook bertanya balik. “Ayo cepat pergi!”
Ji won cemberut tapi Seung
wook segera menghampiri dan menciumnya, “kau senang?”
Ji won tersenyum bahagia.
Suara Ji won : “karena
pria ini alasannya. Alasan aku menikah.”
Kedunya pun berangkat
berbulan madu.
Komentar :
Bulan madu, hmm itu tebakan
saya saja sih.
Bagaimana dengan Joon ki,
sepertinya dia sudah rela dengan pilihan Ji won karena sejak awal Ji won tak
memiliki perasaan padanya, hanya menganggapnya sebagai junior saja.
Permintaan untuk sehari
hidup lebih lama sepertinya seperti menentang takdir ya. Karena sampai kapan
kita hidup tidak ada yang tahu. Siapa yang akan meninggal lebih dulu dari
pasangan kita tidak tahu.
Tapi disini Seung wook
berusaha untuk melakukan itu, bukan untuk menentang takdir apakah ia akan meninggal
lebih dulu atau tidak. Tapi setidaknya disini dia mencegah untuk tidak sakit
agar bisa terus berada disamping Ji won dalam waktu yang lama. Untuk melakukan
itu, ia mengurangi minuman alkohol, tidak merokok dan minum susu kambing hitam
sebagai tonik kesehatan. Hmmmm patut dicontoh ya hehehe.
Ketika awal menonton Drama
Special ini saya sempat bertanya-tanya lihat dimana ya yang berperan jadi Ji
won ini. Cek ricek profilnya ternyata dia yang jadi kakaknya Tae Gong Shil di Master’s
Sun, Tae Gong Ri hehehe. Pantes mukanya familiar gitu. Hahaha.
Song Jong Ho, seneng
banget deh bisa lihat dia banyak tersenyum di drama pendek ini, walaupun ada
sedihnya dikit hehehe. Semoga dia dapat proyek drama dimana dirinya sebagai
Lead Male dan tentu saja dengan ending drama yang membahagiakan.
so sweet bgt ceritanya. awalnya ga sreg ama hubungan ji won-seong wook krm aku lbh suka jong ho. tapi di part ini langsung banting setir heheee
ReplyDeleteoya salam kenal nis :) jung ho dikonfm ikut wgm lho. penasarannn
Maksudnya Jong Hyun ya, Hong Jong Hyun. heheh. Iya dia di cast WGM hehehe...
DeleteKereeeeeen..... Suami idaman itu.....
ReplyDeleteJanji yg sulit, karena nggak ada yang bisa menolak maut, tapi itu manisss sekali mb anis! :")
ReplyDeleteBtw iyaa, yang maen kakaknya Tae Gong Shil sama kakaknya Yoon Yoon Jae.. :D
Huaaa nemu sinopsis ini seminggu sebelum nikah
ReplyDeleteBantu saya buat ga bimbang lagi, thanks mbak Anies :)))
Dramanya simple tapi maknanya dalem
Saat mengantri dibank hari ini ku buka blognya anis'sshi dan ada postingan special drama ini... aku baca sambik nunggu antrian dan tak terasa aku menangis baca sinoo drama ini sunnguh meyentuh ...
ReplyDelete~sundari~
Katanya sih cowok emang paling sulit nyatain cintanya..entah krn gengsi atau apalah..saya setuju kalo perasaan gak selamanya hrs diungkapkan krn yg penting adalah tindakan yg menunjukkan kalo kita bener2 sayang ama orang yg kita cintai :)
ReplyDeleteBenda yg ada fotonya Ji won sama ayahnya itu kalo gak salah korek gas utk nyalain rokok krn ayahnya Ji Won kan pesan sama Seung Wook supaya gak merokok..Kalo gak salah ya...
Makasih banyak mbak anis sinopsisnya ^_^
_Sari_
Keren sumpah
ReplyDeleteSingkat cerita nya tapi ngenah bgtt
gomawo eoni
jiahhhhh~~~~ >w< cuteee bangetttt..
ReplyDeletehahaha~ makasih kakak buat recapnya :)
btw, template barunya keren :D
Wuih ....dalem banget...mpe mewek...selalu ditunggu Ÿå°˚ mba sinopnya ma recapnya..
ReplyDeleteini keren ceritanya, aku yang cuman baca aja ampe nangis :'( so sweet banget. ah suka pokoknya :D makasih udah mau recap ^^
ReplyDeleteAigo,,,ampe merembes nich aer mata saking tharu ny scene pas mmpi bola kaca hiks,,hiks,,
ReplyDeletetrnyt nglamarny ud dr jaman kapan taun,,,terharu pake bgt n so sweet gtu
bagus banget deh ceritanya, sederhana tapi ngena banget...so sweett... ^^
ReplyDeleteSuami idaman ni..😊
ReplyDeleteJd mewek krn mimpix Ji Won..
Thx sinopsisx mb Anis...
Keren bgt mb critanya
ReplyDeleteSangat bmanfaat bwt yg blm nikah,trutama aku,he...