Yang Ha yang mendapat
tamparan dari Jung Hee mengatakan bahwa dirinya tak pernah menganggap Jung Hee
sebagai mainan. “Satu hari saja. Berikan aku satu hari saja. Aku mohon padamu.”
Pinta Yang Ha dengan tatapan penuh harap.
Young Dal mengatakan pada Man
Bong bahwa Man Bong tak akan menghasilkan uang hanya dengan memukuli dirinya
dan teman-temannya. Ia sudah sangat lelah jadi ia tak takut lagi.
Man Bong bertanya jadi apa
yang Young Dal inginkan. Young Dal mengajak Man Bong berjudi dengannya. Man
Bong menertawakan tawaran bertanding judi dari Young dal. Young Dal mengatakan
kalau Man Bong bisa bertaruh sebanyak 5 juta dollar uang Do Ki Chan dan ia akan
mempertaruhkan hidupnya.
Man Bong bertanya apa
nyawa Young Dal semahal itu. Young Dal berkata entah 1 sen atau 5 juta dollar
yang jelas ia hanya memiliki satu nyawa. Jadi terserah apa keputusan Man Bong. “Alasanku
masuk penjara karena melakukan penipuan dan kasino ilegal, jika aku bebas nanti
aku akan tetap melakukan hal itu. Jika aku sudah bebas aku akan membayarmu
setelah satu tahun. Atau kalau tidak, kau bisa melakukan apapun pada hidupku.”
Jang Soo dan Jerry cemas Young
Dal mempertaruhkan nyawa seperti itu.
Man Bong tertawa, ia
menghampiri dan merangkul Young Dal. Ia pun setuju. “Jika kau tak bisa memegang
apa yang kau katakan tadi aku akan terus mencari dan membunuhmu. Kau ingat itu.”
Young Dal mengerti. Man Bong mengajak anak buahnya pergi. Jang Soo senang bukan
main karena hari ini mereka aman, tidak dipukuli.
Jerry cemas bagaimana jika
Young Dal tak bisa membayarnya. Jang Soo meminta jerry memikirkan itu nanti
saja yang terpenting sekarang mereka aman.
Young Dal mengingat ucapan
Jung Hee yang berharap dirinya tak akan mempertaruhkan hidup Young Dal lagi.
Hmm tapi nyatanya sekarang Young Dal melakukan itu.
Jung Hee bersedia menjadi teman bicara Yang Ha hari ini. Yang Ha
minta maaf karena sudah membuat Jung Hee kesal. Ia mengakui dirinya tak pandai
dalam mengekspresikan perasaannya. Jung Hee menilai itu bukan karena Yang Ha
tak pandai melakukannya tapi itu karena Yang Ha egois. Menurutnya Yang Ha tak
menghargai perasaan orang lain.
Yang Ha tak menyangkal
karena seperti itulah caranya ia dibesarkan. Ia tak pernah peduli perasaan
orang lain. Tapi ia akan menghargai perasaan Jung Hee, ia akan mencobaya. Jung Hee
bilang tak apa-apa, ia juga tak peduli bagaimana perasaan Yang Ha. “Memangnya
apa bedanya jika aku memberimu 1 hari? Apa yang akan kau lakukan?”
Yang Ha berkata kalau ia akan memberitahu kenapa ia
bisa menyukai Jung Hee dan memberitahu bagaimana perasaannya. “Saat pertama
kali aku melihatmu di kasino itu aku ingin memilikimu, bahkan jika bukan kau
yang ada disana aku akan memiliki perasaan yang sama pada setiap dealer di meja
hold’em itu. Aku tak pernah percaya sebelumnya dan jika aku mau aku bisa
mendapatkan banyak wanita. Tapi kau yang pertama menolakku, saat aku
membutuhkan seorang wanita.”
Jung Hee : “Jadi apa kau
mau membuktikan rasa percaya dirimu itu?”
Yang Ha membenarkan, “tapi
entah kenapa aku memang tertarik padamu. Kau mengatakan kalau level kita
berbeda dan itulah kenapa kau menolakku. Saat kau mengatakan itu, kedengarannya
lucu. Setiap orang mengemis untuk masuk ke duniaku tapi kenapa dia (Jung Hee)
menolaknya? Menurutku duniamu itu sangatlah menyebalkan dan bodoh tapi kenapa
kau marah padaku dan bahagia dengan duniamu itu? Dulu aku berpikir seperti itu
dan aku menjadi lebih tertarik padamu.”
Jika Jung Hee mau ia akan
menceritakan sebuah kisah. “Aku akan menceritakan kisahku. Kisah yang belum
pernah kuberitahukan pada siapapun. Aku tahu, mungkin kau akan mendengar dan
mengerti perasaanku. Apa kau mau mendengarnya?”
Jung Hee manatap Yang Ha.
Keduanya pun bertemu pandang dalam tatapan sendu. “Kau adalah putra keluarga
kaya yang tak peduli perasaan orang lain. Aku akan mendengar kisahmu itu.”
Yang Ha tersenyum, mungkin
inilah gunanya ia memberikan kesempatan sehari ini. Ia akan menceritakannya
perlahan. Ia menawarkan apa Jung Hee mau makan sesuatu.
Belum sempat Jung Hee
menawab ponsel Yang Ha ada yang menelepon, dari Presdir Yoon. Yang Ha menjawab
telepon ayahnya. Presdir Yoon menanyakan dimana Yang Ha, ia harus bertemu Yang
Ha. Yang Ha mengatakan kalau ia sedang mengikuti workshop. Presdir Yoon berkata
kalau hal yang akan ia bicarakan dengan Yang Ha ini mengenai Jang Dong Soo. Ia
meminta Yang Ha segera pulang.
Usai menjawab telepon
ayahnya, Yang Ha mengatakan pada Jung Hee kalau ayahnya memanggilnya untuk
segera kembali. Jung Hee meminta Yang Ha sebaiknya pergi saja menemui Presdir Yoon.
Yang Ha tak mau melewatkan kesempatan yang akhirnya ia dapatkan hari ini. Jung Hee
berjanji kalau ia akan mendengarkan kisah Yang Ha nanti. Ia akan pergi ke
tempat workshop saja dan sebaiknya Yang Ha kembali ke perusahaan.
Presdir Yoon mengatakan
pada Yang Ha kalau Dong Soo sengaja membantu mereka. Dia (Dong Soo) tahu
bagaimana ayahnya meninggal. Yang Ha bertanya apa saja yang Dong Soo katakan.
Presdir Yoon mengatakan kalau Dong Soo mengancamnya dengan dana perusahaan Dae Jung
dan tentang kegiatan politik mereka. Dong Soo juga memintanya untuk memberitahu
publik tentang apa yang terjadi pada ayah Dong Soo. Yang Ha tertawa sinis
ternyata hanya itu ancaman Dong Soo, ia akan mengurusnya dan meminta ayahnya
jangan khawatir.
Presdir Yoon tanya
bagaimana Yang Ha akan menyelesikan ini. Yang Ha berkata bukankah ayahnya ini
tak setuju kera sama dengan Go Bok Tae. “Lihat saja bagaimana aku akan
memanfaatkan Go Bok Tae.”
(Presdir Yoon pasti tahu
kalau Yang Ha yang dia adopsi merupakan putra bungsu Jong Guk. Dan sepertinya
dia ingin menggunakan Yang Ha untuk membantunya melawan Dong Soo)
Yang Ha menemui Go Bok Tae
mengatakan bahwa Jang Dong Soo akhirnyamenunjukan belangnya juga. Go Bok Tae
bertanya apa Dong Soo tahu tentang kematian ayahnya dan bagaimana hubungannya
dengan Presdir Yoon. Yang Ha membenarkan Dong Soo tahu itu dan masuk ke
perusahaan Dae Jung, “jika kita membiarkanya dia akan menghalangi kita.”
Go Bok Tae menilai itu tak
boleh terjadi. “Lalu bagaimana kita menyingkirkannya?” Ia meminta pendapat
sekretarisnya apa kita bisa menghabisi Dong Soo sekarang juga. Sekretarisnya
menjawab untuk sekarang tidak bisa karena semua orang sudah tahu bagaimana
hubungan antara Go Bok Tae dengan Jang Dong Soo, karena nantinya Go Bok Tae
akan dituduh.
Yang Ha setuju pendapat Sekretaris.
Go Bok Tae tanya lalu bagaimana. Sekretaris mengatakan bahwa sudah hampir 10
tahun Jang Dong Soo mengejar Go Bok Tae bahkan dulu sudah menyiapkan serangan
untuk Dong Soo. Yang Ha bilang tak ada jalan lain sekretaris harus tetap
menyerang Dong Soo.
Go Bok Tae menatap curiga Yang
Ha. (hmmm kayaknya Go Bok Tae udah mulai membaca kalau Yang Ha memanfaatkannya)
Dong Soo menemui Yang Ha
di tepi sungai. Yang Ha berkata kalau ia mendengar Dong Soo menemui Presdir Yoon,
“Apa ancamanmu itu akan berhasil?”
Dong Soo berusaha
mengelak, “ancaman apa? Aku hanya meminta keadilan.”
Yang Ha meminta Dong Soo
menghentikan itu karena Dong Soo bisa saja terluka.
“Hei... Yoon Yang Ha.”
suara Dong Soo meninggi. “Kau tak tahu apa-apa tentang masalahku dan ayahmu.”
Yang Ha tertawa mengatakan
kalau ini adalah peringatan terakhirnya. “Jika kau berhenti sekarang aku anggap
masalah ini tak ada. Jika kau melanjutkannya kau hanya akan terluka.”
Dong Soo marah dan menarik
kerah baju Yang Ha, “kenapa kau sombong sekali? Apa Kau pikir aku tak tahu kau
menusukku dari belakang? Ayahmu dan Go Bok Tae mungkin tak tahu apa yang benar
dan salah tapi kau masih muda untuk hidup seperti ini.”
Suara Yang Ha juga tak
kalah tinggi, “Untuk melindungi kehormatan tak memandang usia. Kenapa kau naif
sekali?” cibir Yang Ha.
Emosi Dong Soo memuncak,
ia memukul wajah Yang Ha sangat keras. Yang Ha terjatuh dan darah keluar di
ujung bibir Yang Ha. “Memangnya kau mau melindungi kehormatan apa? Hanya uang. Apa
bukan hanya uang yang kau coba untuk lindungi?” bentak Dong Soo.
Yang Ha : “Uang adalah
kehormatan, kebanggaan dan semuanya. Aku mengataimu naif karena kau belum sadar
juga.”
Dong Soo kembali menarik
kerah baju Yang Ha, “Dengarkan aku baik-baik. Kau bukanlah siapa-siapa tanpa uang
itu. Katakan pada ayahmu, Jika dia tak melakukan apa yang ku minta parusahaan Dae
Jung akan hancur.”
Dong Soo meninggalkan Yang
Ha sendirian. Yang Ha melihat dengan tatapan marah Dong Soo yang semakin menjauh.
Di penjara Young Dal
menulis surat, sementara tahanan lain sudah terlelap. Beberapa kali ia meremas
kertas karena kalimat yang kurang sesuai.
Young Dal berkata dalam
hati, “Dengan taruhan nyawa yang kubuat aku menjadi lebih tenang. Aku bertemu Jung
Hee dalam mimpiku, aku sangat merindukannya. Aku ingin dia datang mengunjungiku
lagi. Tapi aku egois, aku menulis surat pada Jung Hee setiap malam, tapi aku
tak bisa mengirimkan surat ini.”
Para narapidana mengisi
kegiatan di halaman penjara. Ada yang bermain bola, ada yang hanya duduk-duduk
atau bercanda saja. Jang Soo membantu Jerry melatih ketangkasan dan kekuatan
tangan. Tangan di bawah menopang tubuh dengan kaki di atas. Young Dal yang
melihat kedua temannya bercanda seperti itu hanya bisa tersenyum.
Jerry yang kepalanya di
bawah terkejut melihat seseorang. Ia pun kembali berdiri. Ia yang terkejut
mengatakan kalau dirinya melihat Detektif Jang Dong Soo. Jang Soo tak percaya
dengan penglihatan Jerry, mana mungkin Dong Soo ada disini. Young Dal yang
melihat ke arah yang dilihat Jerry pun terkejut. Benar itu Dong Soo yang
mengenakan seragam narapidana. Young Dal berlari menghampiri Dong Soo. Ia heran
bagaimana bisa Dong Soo masuk penjara.
Malam harinya disaat teman
satu sel sudah terlelap, Young Dal masih terjaga seorang diri. Ia mengingat
perbincangannya dengan Dong Soo tadi.
Flashback
Dong Soo mengatakan kalau
dirinya masuk penjara karena Yoon Yang Ha. Young Dal tak mengerti kenapa bisa
begitu, kenapa Yang Ha menyerang Dong Soo. Dong Soo mengatakan kalau Presdir Yoon
Tae Joon dan Go Bok Tae yang membunuh orang tuanya. Peristiwa ini sudah 25
tahun berlalu dan hukum tak akan mempan pada mereka. Jadi ia sendiri yang akan menghancurkan
mereka berdua. Tapi hukum dan keadilan hanyalah debu di depan uang kotor. Ia
tak menduga kalau Yang Ha akan menyerangnya hingga membuatnya tak berdaya
seperti ini dan tak bisa berbuat apa-apa.
Dong Soo mengatakan kalau
orang yang memasukan Young Dal ke penjara juga Yang Ha. “Dia bekerja sama dengan
Go Bok Tae dan mengirimmu ke penjara. Go Bok Tae mengirimmu kesini setelah dia
menerima tangan Yoon Yang Ha.”
Flashback end
Mata Young Dal merah marah
pada Go Bok Tae dan Yang Ha.
Shin Hye mengunjungi Dong Soo
di penjara. Ia menanyakan kabar Dong Soo. Dong Soo berkata kalau ia masih bisa
bertahan. Ia juga menanyakan kabar Shin Hye. Shin Hye memberi tahu kalau ia
sudah mengajukan cerai. Dong Soo tak tahu harus mengatakan apa mendengar kabar
itu. Shin Hye tersenyum meminta Dong Soo memberinya selamat saja, sekarang ia hanya
memikirkan bagaimana bisa membantu Dong Soo.
Dong Soo berkata kalau ia
selalu menyesal, “aku menyesal kenapa aku tak mengungkapkan perasaanku dan
hidup seperti pengecut. Aku juga kesal dengan hidupku.”
Flashback
Dong Soo masuk ke ruangan
Presdir Yoon. Ia terkejut hanya melihat Yang Ha saja, tak ada Presdir Yoon. Ia
heran kenapa hanya Yang Ha sendirian. Yang Ha memberi tahu kalau Presdir sedang
dalam perjalanan menuju Tokyo.
Dong Soo tanya apa Yang Ha
mau melakukannya. Yang Ha menjawab tidak, karena bukan dirinya atau Presdir Yoon
yang harus melakukannya melainkan Dong Soo.
Tiba-tiba beberapa polisi
masuk ke ruangan itu mengatakan kalau sekarang Dong Soo akan ditangkap dengan
tuduhan tindak kekerasan dan korupsi (korupsi apa ya) Dong Soo tak mengerti apa
maksud mereka menuduhnya begitu. Detektif memerintahkan anak buahnya untuk
menangkap Dong Soo.
Dong Soo segera diborgol,
ia mencoba memberontak, ia marah. Yang Ha mencibir menurutnya Dong Soo sudah
menyia-nyaiakan hidup dengan bersikap naif. Ia harap Dong Soo pergi saja dan
memikirkan itu di penjara. Dong Soo marah sekali pada Yang Ha.
Flashback end
Shin Hye meminta Dong Soo
jangan menyesal, karena Dong Soo yang ia suka adalah Dong Soo yang hidup
seperti itu. Dong Soo yang marah berkata ketika keluar penjara, ia akan menjadi iblis dan tak akan
setengah-setengah lagi, tentunya untuk membuka kebenaran kematian ayahnya.
1 tahun kemudian
Manajer Tim Hwa Ran memerintahkan
Jung Hee untuk mewakili dealer kasino Dae Jung
untuk menjadi peserta di pertandingan Blackjack Baccarat. Di
pertandingan itu akan dihadiri oleh dealer seluruh dunia. Ia harap Jung Hee
bersiap-siap. Jung Hee terkejut dirinya dipilih mewakili teman-temannya. Chung Ja
protes kenapa harus Jung Hee. Hwa Ran mengatakan kalau Jung Hee adalah pemenang
workshop tahun lalu, jadi yang lain tak perlu protes.
Hwa Ran mengatakan kalau
untuk pemenanag hadiahnya besar. Dan ini juga akan membuktikan kemampuan Jung Hee.
Jadi ia harap Jung Hee melakukan yang terbaik. Jung Hee mengerti.
Teman Jung Hee yang
bernama Mi Sun bertanya apa Jung Hee tak mau latihan dulu sebelum kompetisi
dimulai. Hyun Mi mengingatkan Mi Sun kalau kemampuan Jung Hee dalam berjudi itu
lebih hebat dari pemain biasa jadi tak perlu khawatir. Ia meminta Jung Hee
jangan lupa kalau ia-lah orang pertama yang mengajarkan pada Jung Hee bermain
judi. Jung Hee tersenyum mengiyakan.
Jung Hee sampai di rumah
dan menyapa ahjusii yang ngobrol dengan nenek. Jung Hee menanyakan keperluan
ahjussi datang ke rumah. Nenek mengatakan kalau ahjussi berniat menyewa kamar
(kamar yang sebelumnya disewa Young Dal) ahjussi mengatakan sangat sulit
mencari kamar kost, kalau Jung Hee menyewakan amar itu padanya maka Jung Hee akan
menadapatkan keuntungan.
Jung Hee menegaskan kalau
kamar ini tidak disewakan pada siapapun. Ahjussi tanya kenapa, bukankah kamar
ini sudah kosong setahun. Jung Hee minta maaf, ia tak menyewakan kamar ini. Ia
permisi akan masuk ke dalam.
Ahjussi heran kenapa Jung Hee
tak mau menyewakan kamar ini. Nenek mengatakan kalau kamar ini milik seseorang.
Ahjussi paham siapa orang yang dimaksud, bukankah kita tak tahu kapan Young Dal
akan bebas jadi kenapa kamar ini dibiarkan kosong. Nenek mengatakan kalau barang-barang
Young Dal masih ada di dalam. Ia tak bisa begitu saja mengeluarkan barang-barang
Young Dal. (Nenek sepertinya sependapat dengan Jung Hee tak mau menyewakan
kamar itu)
Hari dimana Young Dal
bebas pun tiba. Ia, Jang Soo dan Jerry melangkah keluar dari penjara menghirup udara
bebas.
“Hyung-nim!” Panggil
anggota genk yang dibentuk Young Dal. Mereka datang menjemput dan mengucapkan selamat
atas keluarnya Young Dal cs dari penjara. Young Dal heran siapa yang memanggil mereka.
Jang Soo juga tak tahu, bukan dirinya. Jerry juga tak tahu siapa.
Mereka mengatakan kalau
mereka tentu saja harus didatang disaat Young Dal, Jang Soo dan Jerry bebas
dari penjara. Mereka memberikan tahu meminta Young Dal cs memakan itu.
Jang Soo melihat
sekeliling dan bertanya pada anak buahnya apa mereka tahu dimana ayahnya.
Mereka menjawab tidak tahu. Jang Soo kesal ayahnya sangat jarang mengunjungi dan
sekarang bahkan lupa tanggal dirinya bebas.
Sebuah mobil berhenti
tepat di depan mereka. Seorang pria berjas rapi keluar dari mobil itu. Pria itu
bertanya pada Young Dal, “Kau Heo Young Dal, kan?” Young Dal yang tak kenal
pria itu melihat mobil yang dikendarai pria itu. “Benar. Kenapa?”
“Kau tahu Tn Ahn Chan Bong,
kan?” tanya pria itu.
Young Dal berusaha
mengingat siapa itu Ahn Chan Bong. Jang Soo menyahut ah itu pasti dia, si orang
tua itu. Young Dal pun ingat, ya ia kenal. Pria itu mengatakan kalau Ahn Chan Bong
memintanya untuk menjemput Young Dal.
Ny Kim menemui Go Bok Tae mengatakan
berkat bantuan Go Bok Tae bisnisnya berjalan sangat lancar. Ia memiliki
pelanggan pemain VIP. Go Bok Tae tertawa kalau ia dan Ny Kim bisa saling
menguntungkan.
Go Bok Tae sepertinya
tertarik pada Ny Kim, ia mengatakan kalau semakin hari Ny Kim kelihatan semakin
cantik dan awet muda. Ny Kim tersenyum dan berkata kalau semua ini berkat Go
Bok Tae.
(Rambut putihnya Go Bok Tae
kayaknya di semir ya, jadi item gitu hahaha)
Ny Min marah karena semua
pelanggan VIP sekarang beralih ke Ny Kim Ok Kyung. Ia bisa menebak kalau Go Bok
Tae pasti berada di belakang semua ini. Ia merasa kalau Go Bok Tae ingin
menghancurkannya. Hyun Tak juga tak bisa terima, apa Ny Min akan diam saja.
(Disini Ny Min dan Ny Kim kan
profesinya ngutangin duit ke penjudi. Jadi kalau penjudi yang ga punya modal
bisa pinjam ke dia gitu. Trus kalau menang ya ada bagi hasil, mungkin gitu kali
ya hahaha)
Di kasino ilegal, banyak
pelanggan yang datang. Man Kang bilang kalau mereka-mereka hanyalah pemain
amatiran yang tidak terlalu menguntungkan. Madam Jang bertanya pada Ny Kim apa urusan
Ny Kim dengan Go Bok Tae sudah beres. Ny Kim bilang kalau semuanya berjalan
lancar karena ia orang yang tak pernah gagal.
Ny Min dan Hyun Tak datang
ke kasino ilegal. Ia yang marah ingin bicara berdua dengan Ny Kim. Madam Jang
mengingatkan kenapa Ny Min bersikap begitu di depan pelanggan lebih baik bicara
di kantornya saja.
Ny Min memperingatkan Ny
Kim, “jika kau tak mau mengembalikan pelangganku, aku tak akan membairkanmu
begitu saja. Ini peringatan terakhirku. Kau pasti akan menyesal.”
Ny Kim tak peduli dengan
ancaman Ny Min, ia tak perlu menyesal jadi lakukan saja apa yang Ny Min
inginkan. Ny Min berkata kalau ia akan terus mengawasi Ny Kim. Ia yang marah
berlalu pergi.
Man Kang menilai kalau Ny Min
benar-benar menakutkan, apa Ny Kim baik-baik saja. Ny Kim bekata kalau Ny Min
itu hanya orang tua jadi tak ada yang perlu ditakutkan.
Pria itu mengantar Young Dal
menemui Tn Ahn Chan Bong. Young Dal senang sekali melihat Tn Ahn terlihat
sehat. Tn Ahn berkata kalau ia selamat itu berkat Young Dal.
Young Dal dan Tn Ahn
bicara berdua di bangku taman. Young Dal heran ada urusan apa Tn Ahn ingin
menemuinya. Tn Ahn berkata kalau ia sangat berhutang budi pada Young Dal dan
akan membalas budi baik Young Dal. Young Dal bilang kalau itu tak masalah jadi
jangan khawatirkan itu.
Tn Ahn mengatakan kalau
dirinya bisa membaca nasib seseorang. “Hidupmu selama ini pasti sangat sulit.”
Young Dal tertawa, ia tak
tahu apa ia harus percaya itu, tapi jika memang begitu nasibnya memanglah sial.
Tn Ahn menilai kalau kesulitan itu sekarang sudah pergi dan berkata kalau Young
Dal tak selalu sial. Young Dal tak yakin apa benar kesialannya sudah berakhir.
Tn Ahn : “Jika kau tak
melompat ke dalam api kau tak akan mati. Tapi hewan yang panik dan melompat ke
dalam api, maka akan mati. Kau seperti itu. Ketika saatnya tiba hari dimana kau
menghadapi pertempuran yang sangat penting aku bisa menjadi kartu tersembunyimu
untuk memenangkan pertempuran itu. Jika kau membutuhkanku, datanglah padaku.”
Young Dal yang meresapi
ucapan Tn Ahn kemudian berkata kalau Tn Ahn tak usah mengkhawatirkannya labih
baik jaga diri sendiri dan hiduplah lebih lama lagi. Ia menyesal karena seharusnya
ia membawakan Tn Ahn kue dan susu. Tn Ahn menyunggingkan sedikit senyum sambil
terus menatap Young Dal.
Bersambung ke part 2
Kayaknya nih Tn Anh orang
kaya yang berpengaruh ya. Semoga dia bisa membantu Young Dal ketika Young Dal
berada dalam kesulitan.
Semakin seru...di tunggu episode selanjutnya..
ReplyDeletehmmm...gomawo author anis...aq nanti part 2 nya...alurx smakin trlihat n tmbh seru
ReplyDeleteMakin seru ...d tunggu lanjutn'a,fighting...
ReplyDeletegomawo eonni..
ReplyDeletemakin pensaran sama kelanjutan ceritanya
semnagat eonni
eonii... Part 2 dong.. Sungguh penasaran..
ReplyDelete~yanti~
SEmangat mbak
ReplyDeletepenasaran sama lanjutannya..
ReplyDeleteTks eonii..
Ditunggu yaaa
Lnjutin mbaa...qu tunngu Part 2
ReplyDeleteX....
Seeeerrruuuu! gomawoo!
ReplyDeleteterima kasih updatenya..
ReplyDeletewuahh.. akhirnyaaa!! Young Dal ktemu org yg bisa mnyupportnya dr blkang. Tn. Ahn mdah2an kelak ckup mmbantu Young Dal.
ReplyDeletehemm.. tuh kan si Yang Ha emg bner2 mngerikan!! lbh mngerikan dr Bok Tae!!
suka dg prnytaan Dong Soo ke Yang Ha.
"Tanpa uang itu, kau bkn apa2"
Keep writing ya eon!! d tnggu trs lanjutannya :)