Min Young menemui Ketua Go
untuk mengklarifikasi yang sebenarnya terjadi pada kecelakaan kakaknya. Ketua Go
bertanya apa menurut Min Young ia akan memberitahukan hal yang sebenarnya. Min Young
berkata kalau ia juga tidak yakin.
Ketua Go mengatakan kalau ia
masih belum menyetujui hubungan Min Young dengan Soo Young. “Apa kau menganggap
aku menceritakan versi yang lebih menguntungkan bagiku? Apa yang akan kau
lakukan jika jawabanku sama dengan yang kau pikirkan? Apa kau masih akan berhubungan
dengan Kim Soo Young?”
Min Young menjawab tidak, “Aku
tak akan berhubungan dengannya. Aku tak bisa berpacaran dengannya.”
Joon Ha menelepon Soo Young
menyampaikan bahwa ia telah memeriksa jadwal kegiatan Min Young dan akan ia sms-kan
pada Soo Young. Soo Young menjawab terima kasih dan sebelum Soo Young
mengatakan hal lain Joon Ha sudah menutup teleponnya. (malas kali ya ngobrol
sama Soo Young hahaha)
Joon Ha menertawakan
dirinya kenapa ia melakukan hal ini.
Min Young menyampaikan
materi kuliah pada mahasiswanya, “Kalian harus mengenal sejarah kalian dan
kalian harus tertarik akan hal itu. Itulah yang sering orang katakan padaku.
Apa yang kita pelajari dari sejarah? Daripada mencari jawaban jauh dimasa lalu,
bagaimana kalau kita mencarinya dimasa kini? Kalian pasti memiliki smartphone
kan? Apa kalian tak penasaran ketika di kereta? Apa yang kita lakukan sebelum
ada smartphone? Semua orang menggunakan ponselnya untuk bermain game, ber-sms
dengan teman-temannya dan browsing internet. Hal-hal yang dahulu tak perlu
dijawab dipelajari kembali dan dipertanyakan kembali, begitulah proses, kita
selalu berubah. Kita belajar untuk mengalami bahwa perubahan itu adalah pasti.
Dan bila perlu berubah, kita selalu berharap untuk menjadi lebih baik.
Bayangkan perubahan hidup yang belum pernah kalian alami. Sebuah mimpi tentang
kebahagiaan. Bukankah kita semua mempunyai mimpi yang sama seperti itu?”
Min Young menyudahi
perkuliahannya hari ini, ia mengucapkan terima kasih pada mahasiswanya yang
sudah hadir.
“Aku punya pertanyaan.”
sahut seorang pria yang masuk ke ruangan. “Tidak keberatan kan kalau aku
bertanya?”
Min Young terkejut mengetahui
kalau pria itu adalah Soo Young. Ia pun mempersilakan Soo Young bertanya.
“Apakah anda percaya bahwa
perubahan itu pasti terjadi?” tanya Soo Young. “Misalnya sesuatu yang sedang
jeda akan mulai berjalan kembali. Dan masa depan yang sepertinya tak akan
pernah ada tiba-tiba menjadi mungkin?”
Min Young terdiam
mendengar pertanyaan Soo Young yang ia tahu kalau itu mengenai hubungannya dengan
Soo Young. Ia pun mengingat perbincangannya dengan Ketua Go.
Flashback
Ketua Go dengan jujur mengatakan
kalau ia sama sekali tak membunuh kakak dan kakak ipar Min Young. Kecelakaan
itu murni sebuah kecelakaan, ia tak terlibat. Min Young pun merasa cukup atas
klarifikasi penjelasan dari Ketua Go. Ia mengucapkan terima kasih.
Flashback end
“Entahlah.” jawab Min Young.
“Itu tergantung bagaimana anda melakukannya.” Min Young menjawabnya seraya tersenyum.
Riuh tepuk tangan dari
para mahasiswa mengiringi senyum Soo Young yang mengembang mendengar jawaban Min
Young. Mereka bahkan mengabadikan moment ini dengan memotret Soo Young dengan
kamera mereka.
Soo Young dan Min Young
berjalan bersama keluar dari kampus. Soo Young bertanya apa yang harus ia
lakukan untuk memulai kembali hubungan ini. Min Young menjawab kalau hal
pertama yang harus Soo Young lakukan adalah memenangkan hati dua orang wanita
di rumahnya. (Bibi dan Bori)
Soo Young menilai itu
merupakan prioritas utamanya. Min Young berkata kalau itu belum semuanya. Soo Young
pun mempersilahkan Min Young mengatakan apapun, ia berjanji akan memenuhi
semuanya.
Min Young mengingatkan
kalau Soo Young tak boleh berlaku curang. Soo Young terkejut bagaimana mungkin
dirinya akan berbuat curang, selama dua tahun ini bukankah Min Young tak pernah
menghubungiya padahal ia selalu menunggu.
Min Young tersenyum sinis
mengatakan kalau ia melihat semuanya, melihat Soo Young tertawa-tawa bersama
seorang wanita di kafe.
Flashback
Flashback end
Soo Young membela diri
kalau waktu itu Penasehat Maeng dan Sang Soo yang menyuruhnya pergi tanpa
agenda jelas. Ia tak enak menolaknya karena wanita itu keponakannya Penasehat Maeng.
Min Young menatap curiga
dan tak percaya. Soo Young heran kalau saat itu Min Young melihatnya kenapa tak
menyapanya, apa yang Min Young lakukan disana. Min Young tak menjawab dan
mengalihkan pembicaraan kalau sekarang ia lapar. Ia pun berlalu dari sana.
Apa yang Moon Bong Shik
lakukan setelah gagal menjadi anggota parlemen. Ia mengisi waktu dengan menjadi
penyiar radio menyampaikan berita terkini yang terjadi di Korea.
Bong Shik memberitakan
hubungan Soo Young dan Min Young yang kembali terjalin. “Kim Soo Young dan Noh Min
Young, pasangan yang putus setelah skandal mereka dua tahun lalu dan pagi ini
dikabarkan kalau keduanya saling menyatakan cinta.
Ah ya ampun, apa-apaan
itu? Di depan para mahasiswa? Kemana pikiran mereka? Secara pribadi aku kenal
betul dengan Kim Soo Young, dan sejujurnya dia itu agak gila. Dia bisa berbuat
gila dimana-mana. Ya mirip aktor Shin Hyun Joon. Ya tapi apa boleh buat, kalau
sudah begitu memangnya kenapa? Memangnya kenapa kalau mereka saling mencintai.
Aku sudah menyiapkan lagu untuk mereka berdua. Long Goodbyes by carmel.”
Ketika lagu diputar Bong Shik
memikirkan sesuatu, “Dong Sook–ah.” gumamnya.
Go Dong Sook dan Kim Soo Young
masih berada disatu ruangan usai rapat. Soo Young mengatakan dengan bantuan
para anggota parlemen yang baru dan dari partai baru, ia akan mengusahakan RUU
ini disahkan. Dong Sook heran bukankah ini adalah RUU yang ingin digol-kan oleh
Min Young. Soo Young membenarkan ia segera mengumpulkannya begitu sidang
parlemen dibuka di hari pertama. Ia akan mengupayakan segala cara agar RUU ini
bisa disahkan walupun ia yakin ini tak akan mudah.
Keduanya keluar dari ruang
rapat, Dong Sook meminta pendapat Soo Young bukankah gedung ini sepi tanpa
kehadiran Min Young. Soo Young tersenyum membenarkan makanya ia ingin selalu
bertemu Min Young setiap hari. Dong Sook mengeluh kalau ia juga merasa bosan,
tak ada Min Young dan tak ada bocah itu. Soo Young heran siapa yang Dong Sook
maksud dengan bocah itu. Dong Sook bilang kalau itu temannya, bocah yang belum
dewasa.
Ahn Hee Sun melakukan
kencan buta. Pria kencan buta Hee Sun menyerahkan daftar menu makan malam dan
mempersilakan Hee Sun yang memilih menu, ia akan ikut saja menu apa yang Hee Sun
pilih. Tapi Hee Sun meminta pria itu dulu yang memilih, dan si pria tetap
mempersilahkan Hee Sun yang memilih. Hee Sun kurang nyaman dengan pria ramah
seperti ini.
Kencan buta Hee Sun
selanjutnya, pria yang makan malam dengan Hee Sun sudah memotong daging yang
mereka pesan. Ia memberikan daging yang sudah dipotongnya untuk Hee Sun,
sementara ia sendiri rela bertukar dengan daging yang baru sedikit diiris-iris
oleh Hee Sun. Hee Sun tak nyaman dengan bentuk perhatian seperti ini.
Kencan buta Hee Sun
berikutnya, setelah selesai makan malam dan akan pergi. Pria kencan buta Hee Sun
membantu menarikkan kursi tempat duduk Hee Sun sebagai bentuk perhatian dan
sopan santun. Tapi itu benar-benar membuat Hee Sun tidak nyaman. Ia hanya bisa
menarik nafas panjang.
Hee Sun mendatangi kantor Joon
Ha. Joon Ha kesel waktunya diganggu terus oleh Hee Sun, “Kenapa kau kesini, aku
sibuk, sebentar lagi ada rapat.” ucap Joon Ha.
Hee Sun yang tadinya
tersenyum berubah cemberut, tak bisakah ia bicara sebentar saja dnegan Joon Ha. Joon Ha menolak ia tak bisa, ia sibuk.
Hee Sun menggerutu, “kenapa
setiap pria yang kusukai tidak tertarik padaku ya? Memangnya aku ini banci? Apa
aku ini terlihat macho?”
Pertandingan lari maraton,
panitia mengumumkan kalau hari ini mereka memiliki tamu istimewa, seorang mantan
anggota parlemen Moon Bong Shik yang sekarang menjadi penyiar radio.
“Kau juga bintang video
klip internet.” sindir salah seorang peserta membuat mereka tertawa.
Pertandingan pun dimulai.
Bong Shik start diposisi terdepan, ia lari semangat. Tapi lama-kelamaan capek
juga, Bong Shik dan beberapa peserta lari ngos-ngosan.
Bong Shik tiba-tiba menghentikan
langkahnya didepan sebuah spanduk. Ia membaca tulisan di spanduk itu dan jika
huruf itu digabung maka tertulis ‘Go Dong Sook’ Bong Shik tampak memikirkan
sesuatu.
Bong Shik lari paling
depan, peserta lain berlari di belakangnya. Panitia yang menunggu di stand
minuman heran kenapa Bong Shik dan yang lainnya malah lari ke arah yang salah,
memangnya jalurnya sudah berubah? Mau kemana mereka?
Beberapa peserta sudah
mencapai garis finis. Mereka heran kenapa peserta yang lain belum juga
kelihatan mencapai garis finis, kemana mereka.
Go Dong Sook keluar dari
rumahnya menelepon seseorang kalau dirinya baru akan berangkat. Ia mengatakan
kalau akhir pekan seperti ini ternyata ia tak bisa libur.
Dong Sook melihat dari
kejauhan rombongan yang berlari ke arahnya. Semakin lama semakin dekat. Ia
terkejut melihat Bong Shik berada dibarisan depan diantara para pelari.
Bong Shik berhenti tepat
di depan Dong Sook. Ia berusaha mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Para peserta
maraton heran, dimana mereka, dimana jalur finisnya.
Dengan nafas terengah-engah
dan keringat yang membasahi tubuhnya Bong Shik mulai bicara, “Dong Sook....
aku.. aku sudah bukan lagi anggota partai dan aku tak akan kembali ke politik.
Aku sudah memikirkannya dan aku ingin bersama cinta pertamaku. Kau lah cinta
pertamaku. Walaupun jalannya begitu panjang, aku ingin kau menjadi yang pertama
dan terakhirku.” (huwaaaa sweeetttuuu)
Salah seorang peserta
maraton menyela Bong Shik, “untuk apa kita disini?”
Bong Shik kesal, “aku
sedang menyatakan cinta. Apa kau tak lihat? Pergi sana!” (hahaha)
Bong Shik kembali bicara
pada Dong Sook, “aku akan menjadi yang terbaik bagimu.”
Dong Sook bingung harus
menjawabnya bagaimana, “tapi aku.. tak begitu yakin apa bisa menjadi yang terbaik.
Tidak apa-apa kan?”
Bong Shik tersenyum tak
menyangka ungkapan cintanya diterima oleh Dong Sook. Ia langsung memeluk Dong Sook.
Peserta maraton pun ikut tertawa senang dan bertepuk tangan.
Soo Young yang keluar dari
rumah Min Young berpapasan dengan Bibi. Ia menyapa sopan. Tapi karena dulu
pernah dibuat jengkel oleh Soo Young Bibi pun tetap bersikap jutek. Ia bilang
kalau dirinya tak menyetujui hubungan Soo Young dan Min Young.
Min Young memohon Bibi
memberi keduanya kesempatan. Tapi Bibi tak mau, yang namanya politisi itu
terlarang, terutama politisi yang suka berbohong dengan rayuan gombal. Bibi
yang sewot masuk ke dalam rumah. Min Young sewot kenapa dulu Soo Young
ngegombal ke Bibi. Seharusnya kalau mau ngegombal jangan sampai ketahuan.
Dilain kesempatan Soo Young
berusaha membantu Bibi yang membawa air. Soo Young dengan semangat berjanji
kalau ia akan melakukan yang terbaik. Min Young menambahkan kalau Soo Young
akan menganggap Bibi seperti Bibi Soo Young sendiri. Bibi yang masih sewot pun
tak peduli, ia masih belum merestui.
Soo Young membawa air
milik Bibi sambil menggandeng tangan Min Young dan berjalan di belakang Bibi.
Tapi Bibi yang melihat keduanya gandengan melarang mereka melakukan itu. “Lepaskan
lepaskan tangannya!”
Soo Young pun menggantinya
dengan merangkul Min Young. Bibi yang melihat itu melarang dan akan menabok Soo
Young. Soo Young lari menghindar hahahaha. Bibi pun menyuruh Min Young jalan di
depan hahaha.
Soo Young memuji kalau Bori
tumbuh besar dengan cepat. Bori yang bersikap jutek pada Soo Young mengatakan
kalau dirinya sedang dalam masa pertumbuhan. Soo Young memberikan bingkisan
untuk Bori. Bori menilai kalau itu pasti sogokan.
Soo Young meminta Bori
membukanya, “kau kan tak tahu bedanya hadiah dengan sogokan. Aku memberikan ini
tulus dari hati yang paling dalam.”
Bori membuka hadiah dari Soo
Young dan senang bukan main mengetahui kalau hadiah itu berupa tab.
Min Young yang melihat itu
melarang Bori memilikinya karena masih kecil. Bori berkata kalau dirinya bukan
anak kecil lagi, lagi pula teman-temannya juga sudah punya tab seperti ini. Bori
tersenyum pada Soo Young dan mengedipkan matanya. Hehehe.
Soo Young menemui Joon Ha
di kantor pengacara. Soo Young menyampaikan dari pada Joon Ha berkutat dengan
faham antara partai besar dan kecil bukankah lebih baik ia dan Joon Ha bersatu
dalam politik yang nyata. Ia ingin membentuk sebuah kelompok untuk hasil yang
lebih nyata.
Joon Ha pun mengerti arah pembicaraan
Soo Young, “kalau kau mau merekrutku, apa seperti ini caraya?” Soo Young
berkata kalau sekarang ini ia sedang memberi Joon Ha kesempatan istimewa. Ia
menilai kalau ini sebuah kehormatan bagi Joon Ha.
Joon Ha merasa kalau ia
harus mengatakan pada Bibi untuk tetap tak menyetujui hubungan Soo Young dan Min
Young. Soo Young minta maaf kalau caranya salah. Joon Ha meminta Soo Young
melakukannya yang terbaik.
Soo Young menatap lembut Joon
Ha, “Joon Ha...”
Joon Ha terkejut campur heran,
“apa? Kau jangan asal menyebut namaku dan jangan memandangku dengan mata berair
begitu.”
Soo Young tak tahu harus
bersikap bagaimana, “selama ini seringkali aku merasa sangat sulit dan
terkadang merasa sangat berterima kasih. Dan juga ah.... kau tahu maksudku lah.”
Joon Ha mencibir, “memangnya
susah mengatakannya?”
“Susah. Susah sekali.”
ucap Soo Young.
“Kalau begitu, aku juga
merasa sulit mendengarnya. Tapi aku ingin kau mengatakannya. Lakukan dengan
benar, dengan penuh semangat.” saran Joon Ha.
Dan bruk.. tiba-tiba Soo Young
menjatuhkan tubuhnya untuk memeluk Joon Ha. Joon Ha yang terkejut mendorong Soo
Young, “hei apa yang kau lakukan? Menjijikan.” Soo Young mewek-mewek, sebenarnya
ia juga tak ingin melakukannya. Ia merasa jijik melakukan itu.
“Ah menjijikan sekali.”
Joon Ha membersihkan bajunya yang tadi dipeluk Soo Young seperti membersihkan kotoran
hahaha. Soo Young pun melakukan hal yang sama. Ia pamit beralasan kalau dirinya
harus mensterilkan diri dulu. Joon Ha terkekeh dengan apa yang diperbuat Soo Young.
Soo Young sampai di depan
rumah Min Young dan memanggilnya. Min Young membuka jendela kamarnya dan
meminta Soo Young menunggu sebentar.
Ketika Min Young keluar
rumah, Soo Young langsung memeluknya erat. Min Young heran apa yang Soo Young
lakukan. Soo Young mengatakan kalau dirinya sedang mensterilkan diri. Hehehe.
Tak jauh dari sana Bibi
melihat keduanya berpelukan. Bibi yang melihat itu jadi malu sendiri dan
tersenyum-senyum.
Ahn Hee Sun melabrak kepala
editor yang menerbitkan berita tentang Soo Young di koran. Ia marah, “kenapa
kau melakukan ini lagi padahal dia tak melakukan apa-apa?” Sebenarnya ia akan
membiarkan ini, tapi ini sudah yang kesekian kalinya. “Kalau dia berbuat
kesalahan pada saat itu lah dia dikritik. Dan kalau itu terjadi, aku sendiri
yang akan melakukannya. Kalau kau terus melakukan ini jangan salahkan aku kalau
aku betindak gila padamu, mengerti?”
Kepala Editor tak peduli,
apa pun yang Hee Sun katakan entah itu mau menggantungnya, Presdir Ahn
mengatakan padanya agar dirinya tak terpengaruh.
Hee Sun meminta Kepala
Editor jangan bercanda karena ayahnya tak bisa menang melawannya. “Asal kau
tahu, yang seharusnya menjatuhkan Kim Soo Young adalah aku. Kau ingat itu baik-baik.”
Hee Sun pun curhat pada Joon
Ha. Joon Ha sendiri sibuk dengan pekerjaannya. Hee Sun tak tahu entah ia ini
bodoh atau memang orang baik, ia melindungi orang yang tak mencintainya dan
telah menolaknya. Ia menilai kalau dirinya pasti sudah gila.
Joon Ha menyahut, “ketika
kau waras saja kau tidak kelihatan seperti orang normal.” (hahaha)
Hee Sun cemberut, “Sunbae?”
Joon Ha : “Kukira aku
sudah pernah mengatakan padamu. Ini kantor konsultan hukum, dan bukan kantor
konsultan kejiwaan.”
Hee Sun menarik nafas
kemudian bertanya, “sunbae, apa kau baik-baik saja?”
Joon Ha heran tentang apa.
Hee Sun : “Noh Min Young
dan Kim Soo Young, apa kau tak apa-apa melihat mereka kembali bersama dan
bersikap menjijikan? Kau bahkan belum pernah menyatakan isi hatimu padanya. Apa
kau tak merasa ini tak adil?”
Joon Ha berkata kalau ia
sudah mengatakan isi hatinya. Hee Sun terkejut, sudah?
Flashback
“Min Young-ah!” panggil Joon
Ha yang masuk ke kamar Min Young. Min Young sedang mendengarkan dan menonton
opera menggunakan headset di laptopnya.
Melihat Min Young tak
mendengarkan panggilannya Joon Ha pun mengatakan isi hatinya, “Noh Min Young-ssi,
kupikir sebaiknya kukatakan isi hatiku. Sudah lama aku merasakan rasa cintaku
padamu. Min Young.”
Min Young menoleh dan
melihat Joon Ha ada di belakangnya. Ia heran kapan Joon Ha sampai. Joon Ha menjawab
dengan mata berkaca-kaca kalau ia baru saja sampai. Ia mengatakan kalau makanan
sudah siap dan mengajak Min Young makan. Min Young tersenyum berterima kasih.
Flashback end
Hee Sun tak menyangka jadi
begitu saja ungkapan cinta Joon Ha pada Min Young. Menyedihkan sekali. Joon Ha
mengatakan kalau pria malang di depan Hee Sun ini sedang sibuk dengan pekerjaan
jadi ia harap Hee Sun segera pergi.
Hee Sun akan pergi tapi Joon
Ha memanggilnya. Hee Sun tersenyum semangt, “Ya ada apa? apa kau mau makan? Aku
tak punya teman makan?”
Joon Ha tertawa, “kau
bilang editormu semakin tak mau mendengarmu?”
Hee Sun menjawab ya dengan
lemas karena apa yang ia harapkan tak terjadi. Ia sudah sulit mempengaruhi
editornya lagi. Joon Ha menyarankan bagaimana kalau surat kabar Hee Sun
mengadakan pemilihan pimpinan editor. Ia tahu kalau saran ini tentu saja akan
ada sedikit masalah tapi kita bisa mencari jalan keluarnya. “Bagaimana kalau
kau mengusulkan reformasi sistem untuk hak kebebasan editorial? Agar kau atau
ayahmu bisa lagi mempengaruhi.”
Hee Sun heran untuk apa ia
melakukannya.
“Itu karena jika kau
melakukannya kau akan...” Joon Ha bingung menyampaikannya. “Ya maksudku kau
akan jadi keren.”
Hee Sun tak mau.
Joon Ha : “aku serius, apa
kau tak ingin terlihat keren? Seorang putri pemimpin media yang melakukannya.
Wah itu pasti keren sekali.”
Hee Sun tertawa, ia heran
apa sih maksud Joon Ha.
“Bagaimana kalau kita
makan malam?” ajak Joon Ha tiba-tiba.
Hee Sun menilai itu ajakan
omong koosng, apa Joon Ha ingin mepengaruhinya. Joon Ha berkata kalau ia dan Hee
Sun bisa membahas ini ketika makan malam. Joon Ha berdiri siap berangkat makan
bersama Hee Sun.
Hee Sun heran melihatnya, apa
Joon Ha beneran mau maka bersamanya. Joon Ha tanya apa tidak mau. Hee Sun menjawab
tentu saja mau. Hehehe
Sang Soo yang berada di
kafe terkejut melihat Yoon Hee berjalan seorang diri. Ia melambaikan tangan
pada Yoon Hee. Yoon Hee yang melihat ada Sang Soo disana juga terkejut tak
menyangka.
Sang Soo menghampiri Yoon Hee,
ia heran apa yang Yoon Hee lakukan disini. Hari ini bukan hari minggu dan belum
jam 3 sore. Yoon Hee berkata seperti yang Sang Soo lihat kalau ia tak sengaja
lewat. (Janji keduanya yang ingin bertemu secara tak sengaja hehehe)
Sang Soo menanyakan kenapa
selama ini Yoon Hee tak pernah datang ke kafe ini secara tak sengaja. Yoon Hee
membela diri kalau Sang Soo tak pernah bilang hari minggu kapan. Sang Soo
merasa bukankah seharusnya Yoon Hee datang karena ia selalu datang setiap
minggu.
Yoon Hee meminta Sang Soo
jangan bohong karena ia juga sering ke tempat ini. “Aku tak tertarik padamu,
tapi aku datang karena kau yang minta. Tapi orang yang menyuruhku datang malah
tidak datang. Tapi aku tetap datang karena penasaran.”
Sang Soo heran karena
hampir setiap minggu ia datang ke tempat ini. Yoon Hee menilai mungkin itu
karena keduanya memiliki timing yang payah atau dengan kata lain, kita tak
ditakdirkan bersama.
Sang Soo langsung bersikap
cool, “tapi hari ini adalah awal dari takdir kita. Lihat saja bagaimana kita
bisa tak sengaja bertemu dsini.” (cieeeee)
Yoon Hee menilai ini hanya
kebetulan biasa, mana bisa dikatakan takdir. Sang Soo tak peduli apa pendapat Yoon
Hee tentang pertemuan ini tapi bukankah Yoon Hee dulu pernah berjanji akan
makan malam bersama kalau ia dan Yoon Hee tak sengaja bertemu. Yoon Hee
tersenyum setuju.
Sang Soo : “Kau masih jomblo
kan?”
Yoon Hee terkekeh, “kau
maunya apa? Aku menikah dengan anak kecil?”
Sang Soo senang sekali, “aku
sudah lama menunggumu.”
Dan di kafe yang sama
tepatnya di dalam kafe, mantan sekretarisnya Bong Shik, Park Bo San tengah
sibuk dengan laptopnya. Ternyata selama dia menjadi sekretarisnya Bong Shik dia
lah yang membuat editan video kesalahan Bong Shik dan diunggah ke internet.
Bong Shik melakukan siaran
di radio, ia menyapa ramah pendengar setianya. Ia menyampaikan ringkasan berita
politik yang terjadi hari ini.
Tuduhan dan kecurigaan terhadap
pemimpin GKP, Ketua Go Dae Ryung dengan kasus manipulasi saham, dana politik ilegal
dan korupsi lainnya.
Itu membuat Bong Shik
bertanya-tanya apakah ini akan berdampak negatif terhadap citra Ketua Go di kalangan
pendukung. Dan meskipun ia tak yakin apakah itu keberuntungan atau kemalangan
tampaknya seolah-olah itu tidak banyak berpengaruh sama sekali pada
pendukungnya. Karena pendukung ketua Go selalu antusias ketika Go melakukan
kunjungan.
Berikutnya berita tentang
Tn Min Ki Chul. Baru-baru ini dia tertangkap basah sedang ber sms dalam rapat.
Jika kau benar benar melihat
mereka. Mereka tak tampak cerdas kan? Aku tak tahu kenapa mereka terus
melakukan itu padahal sudah sering tertangkap basah. Mereka merasa sangat yakin
bahwa tidak ada yang melihat mereka melakukan itu. Ya ampun dari mana pikiran
itu berasal? Bukankah hidup mereka benar-benar sesuatu?
Dan berita terakhir, Kim
Soo Young yang mendapat kritik karena meninggalkan partainya dan membentuk
partai baru dan mantan politisi Noh Min Young yang sibuk menjadi dosen hari ini
akhirnya memutuskan untuk mengikat janji.
Pasangan ini sering terlihat
disekitar seoul dan telah menjadi sasaran penggemar dan foto-foto mereka sering
muncul diberbagai blog. Ah entah foto mereka bagus-bagus atau aku yang iri
melihat mereka, masih banyak perdebatan mengenai mereka. Tapi kita tinggalkan
saja mereka dalam damai. Mau apa lagi, bukankah mereka saling mencintai?
Bong Shik melambai ke luar
ruangan dimana ada Dong Sook dan Yoon Ki. Dong Sook tersenyum membalas lambaian
Bong Sik. Bong Shik juga memberikan kiss bye untuk. Dong Sook juga membalasnya
membuat Yoon Ki jengah. “Kenapa hanya aku yang masih jomblo?” gerutu Yoon Ki.
Foto tabung pemadam
Foto timer 5 menit.
Di gedung parlemen Soo Young
menyampaikan pidatonya di depan wartawan.
“Banyak yang menanyakan padaku
apa yang dimakud dengan politik baru. Dan aku percaya itu kembali ke dasar. Politik
adalah sesuatu yang harus kau curahkan dengan segenap hatimu.”
Suara Min Young : “Dan itu
sama saja dengan hubungan manusia. Bersungguh-sungguh.”
Soo Young : “Orang-orang
dengan ideologi berbeda dan orang-orang dari partai bergabung bukan untuk
saling menghindari atau saling menjatuhkan tapi untuk berkompromi. Sekaligus bersatu
menciptaan solidaritas untuk menjalankan tujuan bersama.”
Suara Min Young : “Keyakinan
kita yang berbeda membawa kita berargumen hari ini. Tapi kita menjalaninya dengan
saling bergandengan tangan.”
Soo Young : “Dan begitu
kita mulai, maka mereka akan meyakini apa yang telah kuyakini.”
Soo Young, Min Young dan Bori
nonton film robot yang sedih. Min Young dan Bori tampak mengusap air mata tapi
berbeda dengan Soo Young yang cuek.
Tapi ketika sudah tak ada Bori
dan Min Young air mata Soo Young bercucuran mengingat film tadi yang teramat
sedih. Min Young yang melihat itu hanya bisa terkekeh. Hahaha
Soo Young : “Tapi lebih
dari itu kita harus selalu ingat tujuan awal kita. Ketika dipilih aku akan
menjadi politisi yang akan merusak sistem dan hanya melayani kepentingan diri
sendiri. Berapa banyak menurut kalian politisi yang berpikir seperti itu?”
Wartawan tertawa.
Soo Young : “Pada awalnya
saat orang memulai sesuatu bukankah mereka memiliki suatu keyakinan dan
ketulusan? Tidakkah kalian berpikir bahwa jiwa dan kepercayaan bisa ditemukan
kembali?”
Soo Young melihat cara
tidur Min Young yang seenak sendiri. Ia hanya bisa menarik nafas melihat cara
tidur istrinya. Tapi Soo Young kemudian tersenyum karena bagaimana pun wanita
itu yang ia cintai. Ia ikut berbaring dan memeluk Min Young.
Suara Min Young : “Ketika
kita mulai menua, perasaan senang mulai menghilang. Dan ketika aku mulai
menjemukan, ingatlah seperti apa aku dulu. Dan saat kau menyadari bahwa kau
mencintaiku, saat-saat yang indah dan tak terlupakan itu yang kita rasakan. Saat
itu....”
Suara Soo Young : “Aku akan
selalu mengingatnya...”
Suara Min young : “Aku juga...
akan selalu mengingatnya...”
Soo Young dan Min Young duduk
bersama di taman membaca buku. Tiba-tiba ada suara yang memanggil mereka.
Soo Young dan Min Young membuka
tangan untuk memeluk putra dan putri kecil mereka.
Ah finis juga nulisnya,
salah satu drama favoritku di tahun lalu. Hehehe.
ka, makasih banget buat sinopsisnya, dramanya menarik dan so sweet. kalo ada genre drama yg sama kaya gini, di recap lagi ya, makasiiiih lagiii
ReplyDeleteSweet bgt critanya..
ReplyDeleteFoto2ny jg sweet
Mksh mb anis :-)
Salam kenal... ;-)
keren keren keren ;)
ReplyDelete