Monday 9 June 2014

Sinopsis All About My Romance Episode 16 Part 1

Min Young mengepak pakaian ke koper. Bibi heran karena Min Young mengepak pakaian sangat banyak, seperti orang mau pindah rumah saja. “Berapa lama kau kan pergi dengan pakaian sebanyak itu?”
Min Young berkata kalau ia ingin puas bermain karena sudah bekerja keras, dengan begitu ia bisa bekerja keras lagi.

Bibi ingin tahu apa yang akan Min Young lakukan setelah kembali dari bepergian. Min Young masih belum tahu, ia mengusulkan bagaimana kalau dirinya bekerja di restoran Bibi. Bibi kesal mendengarnya dan hampir saja menabok Min Young. Hahaha.

Bibi bertanya berapa lama Min Young akan pergi. Min Young tidak tahu pasti, mungkin sampai semua tabungannya habis dan mungkin sampai Bori berhenti bersikap seperti orang dewasa dan mulai bersikap sesuai usianya.

Bibi penasaran berapa sih sisa uang Min Young sekarang setelah digunakan untuk kegiatan sosial. Ia lega kalau jumlah uang Min Young tak banyak karena itu berarti Min Young tak akan pergi lama. Ia tak mau jika nanti Min Young meminjam uangnya. Min Young mengerti, ia tak akan meminjam uang Bibi.
Joon Ha yang mencemaskan Min Young bertanya apa Min Young yakin tidak apa-apa. Min Young heran kenapa Joon Ha bertanya begitu.

Flashback
Setelah mengundurkan diri dari anggota parlemen dan putus dari Soo Young, Min Young banyak menghabiskan waktu di rumah.

Joon Ha yang melihat Min Young menyiram tanaman bertanya, Min Young akan baik-baik saja kan. “Setelah kau mengakhiri hubnganmu dengan Kim Soo Young, pikirkan baik-baik, apakah kau benar-benar baik-baik saja? Aku benar-benar tak menyangka kalian berdua akan berakhir seperti ini.”

Min Young berkeyakinan bahwa ia dan Kim Soo Young pasti akan bisa melalui ini. “Tapi setiap kami mendapatkan kesulitan atau gangguan, atau aku mendadak teringat pada kakakku, saat itu terjadi aku pasti akan menyalahkan Kim Soo Young. Aku akan menyalahkan hal yang mungkin bukan kesalahannya. Aku akan menyalahkannya. Aku akan menyakitinya lalu membencinya. Itu sebabnya aku menutup pintu. Aku akan istirahat dulu sampai hatiku terobati. Walaupun aku sendiri tak tahu itu sampai kapan.”

Flashback end
Min Young tersenyum mengatakan pada Joon Ha kalau ia baik-baik saja. Tapi Joon Ha tahu Min Young tidaklah baik-baik saja, “kau tak membawa peralatan P3K atau membawa saus sambal. Kau tak membawa rumput laut bakar.” Min Young tertawa. Joon Ha memberikan pada Min Young daftar nomor telepon teman-temannya. Min Young berterima kasih.
Soo Young membungkus Puzzle lukisan yang sudah ia selesaikan. Ia meletakan kartu ucapan di dalamnya. Ia meminta kurir untuk mengantarkan itu.
Hari-hari Soo Young di rumahnya terasa sangat sepi tanpa kehadiran Min Young. Ia lebih banyak melamun.
Sebelum Min Young berangkat bepergian Bibi berpesan agar Min Young jangan pergi ke tempat yang tidak dikenal supaya tidak tersesat. Dan juga jangan berkeliaran malam-malam. Jangan menerima makanan yang diberikan orang asing. (memangnya Min Young anak kecil haha) Min Young tersenyum mengerti.

Seorang kurir datang membawakan barang. Ia mengatakan kalau itu kiriman untuk Noh Min Young. (apa ini kiriman dari Soo Young)
Di gedung parlemen, Moon Bong Shik menghentikan langkahnya ketika melihat di depannya ada Go Dong Sook yang berjalan membaca dokumen. Bong Shik mengingat saat dirinya pingsan di lapangan karena terkena bola baseball.

Flashback
Bong Shik perlahan membuka matanya. Ia tersenyum ketika melihat Dong Sook di depannya. Bahkan Bong Shik menyingkirkan wajah Park Bo yang menghalangi pandangannya supaya bisa melihat Dong Sook dengan jelas. Hahaha.

Melihat keadaan Bong Shik tak apa-apa, Dong Sook menyarankan agar Bong Shik memeriksakan kepala Bong Shik ke rumah sakit. Dong Sook akan pergi tapi Bong Shik bangun dan menahan tangannya.

Karena tak ingin pembicaraannya diganggu Park Bo, Bong Shik memerintahkan Park Bo lari mengelilingi lapangan sebanyak 10 putaran. Park Bo pun nurut hahaha.
Dong Sook heran kenapa Bong Shik bersikap seperti ini. Bong Shik meminta Dong Sook jangan pergi begitu saja. Dong Sook tanya lalu apa yang harus dilakukannya. Kini Bong Shik yang heran, ia terkadang tak mengerti sikap Dong Sook, “kau sudah pernah menikah dan aku jomblo yang belum pernah menikah. Jadi bukankah yang rugi itu aku. Dan seharusnya kau merasa tersanjung, benar kan?”

Dong Sook tertawa, “ini bukan karena kau belum pernah menikah, tapi kau adalah jomblo yang beberapa kali hampir menikah tapi dibatalkan.” Bong Shik menegaskan walaupun begitu tetap ia belum pernah menikah.

Dong Sook : “apa aku pernah menikah atau kau yang belum pernah menikah, partai kami sekarang memiliki aturan yang ketat setelah insiden Noh Min Young. Jadi kalau aku membuat skandal denganmu yang anggota GKP, apa yang akan terjadi nanti?”

“Makanya kubilang rahasiakan.” ucap Bong Shik ngotot ingin menjalin hubungan rahasia dengan Dong Sook.
Tapi Dong Sook tak mau, “Lihat saja bagaimana kalau sikapmu di lapangan ini dilihat orang.” Bong Shik berkata kalau yang melihatnya sekarang itu tak akan curiga. Dong Sook meminta Bong Shik istirahat saja.

“Noona…” rengek Bong Shik.

Dong Sook minta maaf, ia harus segera pergi. Bong Shik menarik nafas panjang melihat Dong Sook yang berjalan menjauh.

Flashback end
Bong Shik berjalan kembali, walaupun di depannya Dong Sook berjalan ke arahnya. Kedunya bertemu pandang dan saling melewati. Tak ada ucapan sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya. Bong Shik berbalik menoleh manatap Dong Sook yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya.

“Itulah pertemuan terakhirku denegan Noona,” batin Bong Shik.
Di mobil, Min Young membuka kiriman paket yang ditujukan untuknya. Ia terkejut begitu melihat apa isinya. Foto dirinya bersama anggota partai GJP dan para penasehat termasuk Joon Ha. Min Young tak menyangka kalau foto ini tertinggal di kantornya. Ia menebak kalau yang mengirim paket ini adalah Go Dong Sook. Joon Ha berkata kalau ia akan membawa pulang foto itu.
Min Young memandang ke luar jendela. Pandangannya tertuju ke gedung parlemen. Ia menatap sedih tapi ia berusaha untuk tersenyum.
Kim Soo Young berada di ruangannya melamun menatap keluar jendela. Sang Soo masuk ke ruangannya memberi tahu kalau sekarang saatnya Soo Young rapat.
Suara berita di TV : “Lebih dari 100 kurir di kota Nakwon melakukan mogok kerja menuntut kenaikan upah dan kondisi pekerjaan. Mereka menolak mengantar barang sampai permintaan mereka dipenuhi.”

(Jadi kiriman Soo Young belum dikirim donk ya)
Anggota partai GKP berkumpul di ruangan Ketua Go. Ga tahu apa yang diomongin eh udah selesai aja rapatnya. Ketua Go meminta Kim Soo Young jangan pergi dulu, karena ia ingin bicara berdua dengan Soo Young.
Bong Shik yang keluar dari ruangan Ketua Go penasaran apa sih yang akan dibicarakan Ketua Go dengan Soo Young. Ia pun mencuri dengar di luar ruangan. Tapi sekretaris Ketua Go menyuruhnya untuk pergi, jangan menguping hahahaha.
Ketua Go mengatakan kalau ia menerima pesan dari Presdir Ahn, katanya dia akan menarik tuntutannya. “Dia bilang, Reporter Ahn (Hee Sun) sudah tak punya perasaan lagi padamu.”

“Benarkah?” tanya Soo Young dingin.

Ketua Go heran dengan reaksi Soo Young yang hanya seperti itu. “Kenapa kau duduk pasif saja dan berkata seperti itu? Apa kau pikir kau bisa mengembangkan karir politikmu tanpa dukungan Presdir Ahn?” suara Ketua Go meninggi. “Biarpun Reporter Ahn bisa menahan kemarahan ayahnya, tapi kita tak tahu kapan ayahnya akan meledak lagi.”
Ketua Go memohon agar Soo Young berhenti berpikir menggunakan hati dan mulai berpikir dengan otak. Tak seorang pun yang lebih pantas mendampingi selain Reporter Ahn. “Apa kau tak tahu kesempatan seperti apa yang kau lewatkan ini?”

Soo Young tak tahan lagi, ia pun membentak. “Tak tahukah kau, aku ini kehilangan wanita seperti apa?”

Ketua Go terkejut Soo Young begitu marah. Ia mengerti bagaimana perasaan Soo Young. “Hatimu mungkin terasa sakit dan terkadang kau ingin mati….”

Soo Young yang marah matanya berkaca-kaca, “Sampai kapan? Sampai kapan rasa sakit ini akan hilang? Hatiku terasa sakit dan aku tak tahu apakah aku bisa terus bertahan. Katakan.. katakan berapa lama rasa sakit ini akan hilang.”

Ketua Go tak menjawab.
Air mata Soo Young menetes, “aku menunggu… aku menunggu Min Young memaafkanku. Tapi, biarpun aku tak bisa memaafkanmu aku tak tahu apakah Min Young bisa memaafkanku. Apa dia akan kembali padaku? Aku takut dia tak akan kembali.” Soo Young menangis. “Andai sekali saja kau berpikir bahwa aku ini putramu, maka kau tak akan berbuat seperti ini padaku. Ini perbuatan yang tak seharusnya kau lakukan.”

Soo Young mengusap air matanya. “Hari ini adalah hari terakhirku sebagai anakmu.” Dengan penuh kemantapan dan keyakinan Soo Young keluar drai ruangan Ketua Go. Ketua Go hanya bisa menarik nafas menahan sedih. (Ketua Go hampir nangis lho)
Soo Young berdiri di lobi gedung parlemen. Ia merasa dirinya sendirian di tengah-tengah orang yang sibuk berlalu-lalang disana. Keramaian itu tarasa sepi untuknya.
Musim berganti, tanpa terasa setahun pun berlalu.
Noh Min Young berada disebuah kafe, ia ngobrol dengan seorang pria. Kim Soo Young

Min Young berkata kalau ia merasa dirinya aneh bicara bicara berhadapan seperti ini. Soo Young berkata kalau ia datang ke sebuah pertemuan yang ia sendiri tak tahu agendanya. Min Young menanyakan kabar, ini perjumpaan pertama kita sejak setahun yang lalu. Soo Young mengatakan kalau ia sudah memberikan yang terbaik sebagai politisi di parlemen. Tapi ia tak tahu bagaimana hasilnya. Min Young berkata, seperti yang ia katakan ketika mengundurkan diri, ia terus mengamati sutuasi politik melalui media. Soo Young merasa kalau selama itu ia tidak melakukan hal-hal yang memalukan, jadi ia pikir itu adalah hal yang terbaik baginya.
Dan jreng… keduanya ternyata tidak duduk berhadapan. Ya memang keduanya berada di kafe yang sama tapi duduk berhadapan dengan orang lain. Keduanya tidak menyadari satu sama lain.

Min Young kencan buta dengan seorang pria. Sementara Soo Young juga melakukan pertemuan dengan seorang wanita.
Pria di depan Min Young berkata kalau ia tak sempat mengikuti berita tentang skandal dan sejenisnya. “Aku ingin bertemu kalian paling tidak dua kali lagi.”

Min Young berterima kasih dan berkata kalau ini hanya kunjungan singkatnya kembali ke korea. Tapi Bibi memaksa dirinya untuk datang ke pertemuan ini. Pria itu meminta Min Young mempertimbangkan lagi, “pikirkan untuk bertemu aku lagi sebelum kembali ke luar negeri.”
Di meja sebelah dimana Soo Young bersama seorang wanita. Wanita itu tak tahu apa ada politisi yang berkencan dengan penasehat atau asistennya. Soo Young berkata kalau ia hanya ingin memastikan itu.

Disaat yang sama Min Young dan teman pria kencan butanya pergi dari restouran itu.

Tanpa terasa waktu pun berlalu setahun kemudian.
Tiba saatnya bagi rakyat Korea untuk melakukan pemilu. Para calon anggota legislatif melakukan kampanye. Banyak hal yang mereka lakukan, misalnya Moon Bong Shik yang mencalonkan dirinya kembali melakukan kampanye dengan tarian uniknya hehehe.
Go Dong Sook yang juga mencalonkan diri lagi melakukan orasi berkeliling dengan mobil terbuka. Ia tersenyum melihat cara berkampanye Bong Shik. Bong Shik bertemu pandang dengan Dong Sook.
Beberapa anggota parlemen lain pun mencalonkan diri mereka kembali. Caleg Cha mengunjungi pasar tradisional, bertemu langsung dengan para penjual. Salah satunya penjual kepiting. Tapi naas tuh caleg tangannya malah kecapit kepiting wakakaka.
Caleg Sung mengunjungi apa ya, panti asuhan kah, soalnya banyak anak-anak. Hehe. Dia bermain-main dengan anak-anak, tapi tiba tiba seorang anak menembakan pistol air ke wajahnya hahaha.
Caleg Min mengunjungi panti jompo, ia pun jadi bulan bulannya halmeoni yang mencubiti telinganya wakakaka.
Kim Soo Young yang mendirikan partai baru pun tak ketinggalan. Ia juga mencalonkan dirinya untuk kembali masuk ke gedung parlemen. Ia berorasi di mobil terbukanya.

Aku akan meneruskan hal-hal baik yang telah kulakukan. Dan semua kesalahanku, tak akan kuulangi. Aku tak akan berbuat hal-hal yang tak seharusnya kulakukan. Disitulah kekecewaanku, hal-hal yang seharusya tak kulakukan tetap kulakukan. Disitulah penyesalanku. Hal-hal yang tak kudapatkan karena kurang keberanian adalah penyesalanku yang paling dalam.

Selain hal-hal yang telah kulakukan, baik atau buruk, dan melalui proses itu, agar hari esok menjadi lebih baik dan hidup lebih bahagia. Inilah yang kupercayai.
Noh Min Young yang berada di rumah menonton berita hasil penghitungan suara. Ia tampak tak suka kelika melihat Ketua Go kembali terpilih lewat dapil Hansung. Ia juga tak suka ketika melihat anggota lain yang menurutnya tak pantas kembali terpilih.
Min Young tersenyum senang ketika melihat Go Dong Sook kembali terpilih menjadi anggota legislatif. Sayangnya, Moon Bong Shik tidak terpilih kembali. Hehehe.
Min Young juga tersenyum walaupu sedikit ketika melihat Kim Soo Young kembali masuk menjadi anggota parlamen untuk periode berikutnya.
Moon Bong Shik yang pada pemilu kali ini tidak terpilih mengucapkan terima kasih pada orang-orang di jalan karena sudah memilihnya. Walaupun kecewa karena tak terpilih kembali, ia tetap berusaha untuk tersenyum menyalami mereka yang lewat, padahal belum tentu mereka milih Bong Shik ya hehehe.
Bong Shik melepas selempang dan menyerahkannya pada Park Bo. Ia tak akan melakukan ini lagi. Park Bo menyarankan Bong Shik harus melakukan ini, kalau tidak maka pada pemilu periode berikutnya Bong Shik akan kalah lagi.

Bong Shik juga melepas dasi kupu-kupu khasnya, aku berhenti. Sejujurnya aku akan berhenti berpolitik. Kurasa ini tak cocok untukku. Aku akan berhenti. Bong Shik pamitan pada Park Bo. Park Bo terdiam sedih memandang Bong Shik yang menjauh.
Min Young cs berkumpul untuk mengucapkan selamat pada Go Dong Sook karena terpilih kembali sebagai anggota parlemen. Dong Sook berterima kasih atas dukungan mereka karena dirinya berhasil masuk di periode keduanya ini. Ia merasa akan lebih baik kalau mereka melakukannya bersama-sama.
Min Young berkata kalau Bibi akan mematahkan tulang-tulangnya jika ia kembali ke dunia politik. Joon Ha membenarkan, Bibi tak bercanda dan akan melakukan itu pada Min Young.
Yoon Ki bertanya apa Min Young sudah mendapatkan pekerjaan. Min Young berkata kalau ia akan membantu Joon Ha dan Yoon Hee, ia juga mengajar di universitas sebagai dosen. Joon Ha menambahkan kalau Min Young itu mau bekerja di tempatnya walaupun hanya digaji yang tidak cukup untuk transpot. Hehe. Min Young cemberut berkata kalau yang namanya pemula pasti begitu. Dong Sook menebak kalau Min Young pasti bisa diandalkan oleh Joon Ha.

Apa kau sudah tahu kalau Kim Soo Young terpilih lagi? ucap Yoon Ki tiba-tiba. Min Young terdiam dan suasana pun berubah jadi canggung. Yoon Ki bergumam apa dia salah bicara. Min Young berkata kalau ia tahu itu, ia sudah melihatnya lewat media. Yoon Ki tanya apa Min Young tidak mengucapkan selamat pada Soo Young. Min Young tak menjawab, ia mengalihkan omongan mengajak mereka semua bersulang.
Penasehat Maeng menyerahkan daftar orang-orang yang memberikan ucapan selamat pada Soo Young. Sang Soo menambahkan kalau orang berkata bahwa terpilihnya Soo Young kembali menjadi anggota parlemen itu sebuah keajaiban, itu karena kekacauan dan keributan gara-gara Soo Young meninggalkan partai dan terutama skandal Soo Young. Penasehat Maeng mendelik pada Sang Soo, Sang Soo langsung diam menunduk.

Soo Young bertanya apa daftar nama-nama ini sudah semuanya. Penasehat Maeng mengangguk, Soo Young tampak mencari-cari nama seseorang di daftar itu. Sang Soo menebak apa Soo Young masih menunggu sesuatu dari Noh Min Young. Ia meminta Soo Young berhenti berharap, bukankah sudah jelas situasinya bila kau tidak mendapatkan kabar darinya. Biarpun saat ini dia sudah kembali ke Korea?

Penasehat Kim...” tegur Penasehat Maeng karena Sang Soo terlalu berani menegur Soo Young seperti itu. Sang Soo berkata itu karena ia kasihan melihat Soo Young.
Soo Young yang kesal meminta Penasehat Maeng untuk membatalkan promosi yang ia berikan pada Sang Soo dan kembalikan Sang Soo ke posisi sebagai sekretaris. (hahaha) Penasehat Maeng mengerti, ia akan melaksanakannya.

Sang Soo terkejut promosi dirinya menjadi penasehat akan ditangguhkan, ia menggandeng lengan Penasehat Maeng dan berkata manis, maaf, aku salah.

Soo Young tak mau tahu, sudah terlambat. Keluar kau dari kantorku.

Ah.. hyung...” rengek Sang Soo.

Apa kau ingin menjadi asisten sekretaris? ancam Soo Young ingin menurunkan posisi Sang Soo.

Sang Soo yang tak mau posisinya berada di tingkat rendah segera keluar dari ruangan Soo Young. Penasehat Maeng tertawa geli melihatnya. Hahaha.
Penasehat Maeng bertanya apa Soo Young sedang resah. Soo Young membenarkan, Aku tak punya keberuntungan untuk bisa bersamanya. Apakah ini hanya istirahat, atau benar-benar berhenti, pikiran itu selalu berkemacuk di kepalaku. Soo Young tersenyum miris.
Joon Ha janjian bertemu dengan Go Dong Sook di sebuah kafe. Joon Ha terkejut apa yang ingin Dong Sook lakukan. Dong Sook mengatakan kalau ia ingin berusaha menyatukan kembali Kim Soo Young dengan Noh Min Young. Ia merasa tak nyaman melihat mereka berdua seperti itu.

Joon Ha tak mengerti kenapa ia dan Dong Sook harus membantu seperti itu. Dong Sook tanya apa Joon Ha hanya akan diam saja melihat mereka. Joon Ha menarik nafas mengerti, jadi tugasku hanya perlu memberi tahu asistennya kan, agar menyuruh Kim Soo Young pergi ke suatu tempat dimana Min Young juga kesana? Dong Sook tersenyum senang Joon Ha mengerti maksudnya.
Joon Ha menghubungi Penasehat Maeng. Penasehat Maeng menyambut senang rencana Joon Ha, ternyata pemikiran keduanya sama. Haha.

Sang Soo ingin tahu apa yang Joon Ha katakan. Penasehat Maeng tersenyum berkata kalau Joon Ha ingin membuat pertemuan dadakan untuk Soo Young dan Min Young.

Dan hari dimana pertemuan dadakan itu pun ditentukan.
Min Young berada di kafe menunggu seseorang yang ia belum tahu kalau ini pertemuan dadakannya dengan Soo Young. Soo Young juga sampai di kafe yang sama. Ia juga tak tahu kalau ada orang-orang yang berusaha mempertemukannya dengan Min Young. Keduanya tak menyadari satu sama lain kalau mereka berada ditempat yang sama.

Lama keduanya menunggu orang yang ditunggu yang tak kunjung hadir.
Min Young pun memutuskan untuk pergi dari sana. Ia membereskan dokumen-dokumen. Tapi karena tak tertata rapi dokumen-dokumen itu pun berjatuhan. Min Young memungutinya, seorang pria membantunya merapikan dokumen-dokumen miliknya.
Min Young berterima kasih, tapi tatkala ia mengangkat wajahnya betapa terkejutnya Min Young melihat kalau pria itu adalah Soo Young. Soo Young pun sama terkejut begitu melihat kalau wanita itu adalah Min Young.
Tak tahu harus berkata apa, Soo Young menyapa lama tak bertemu. Min Young juga menyahut dengan kalimat yang sama. Ia bertanya apa yang Soo Young lakukan disini. Soo Young berkata kalau ia ada wawancara, tapi ia merasa kalau ada salah informasi mengenai tempat dan waktu karena yang akan mewawancarainya tak kunjung datang. Kau sendiri, maksudku, bagaimana denganmu Noh Min Young-ssi? Min Young berkata kalau ia juga seperti itu, ada wawancara dengannya.

Keduanya saling menanyakan kabar dan dijawab oleh keduanya, mereka baik-baik saja. Soo Young menyerahkan dokumen Min Young yang ia bereskan dan tanpa sengaja tangan keduanya bersentuhan.
Keduanya pun kembali duduk dan ngobrol. Min Young mendengar kalau Soo Young meninggalkan GKP, ia menebak kalau ini pasti sulit bagi Soo Young. Soo Young bilang tidak juga. Ia kemudian bertanya bagaimana perjalanan Min Young. Min Young mengatakan kalau ia sempat mengikuti kursus dan mengalami sedikit kesulitan ketika membayar biaya kursusnya. Hehe. Min Young mengucapkan selamat karena Soo Young sudah terpilih kembali. Soo Young tersenyum berterima kasih.
Joon Ha di kantornya tampak memikirkan sesuatu.
Suasana antara Soo Young dan Min Young pun sedikit canggung. Keduanya tak tahu lagi harus ngobrol apa. Min Young pun permisi pamit pulang. Soo Young berkata kalau ia berharap dirinya dan Min Young bisa bertemu seperti ini lagi. Min Young menyahut kalau sebenarnya ia dan Soo Young sering bertemu secara tak sengaja seperti ini. Soo Young terdiam heran.
Min Young bertemu Joon Ha di depan rumah. Joon Ha mengajak Min Young bicara berdua.

Joon Ha menebak kalau Soo Young pasti anggota keluarga Ketua Go. Min Young terkejut dengan tebakan Joon Ha yang benar. Joon ha berkata kalau ia hanya menebak saja, Soo Young pernah bertanya padanya mengenai kecelakaan itu dan ia juga menebaknya dari keputusan yang diambil Min Young. Tapi ia tahu kalau Min Young tidak baik-baik saja.

Min Young tanya memangnya kenapa kalau ia tidak baik-baik saja. “Dia adalah putra dari seseorang yang mungkin telah membunuh kakakku dan kakakmu. Biarpun aku tak bisa mengabaikan fakta itu, aku tak bisa selama aku memikirkanmu dan Bori. Itulah yang kupikirkan.”

Joon Ha berkata kalau itu juga bisa jadi tidak benar (bukan Ketua Go pelakunya) “itu bisa saja hanya sekedar kecurigaan, namun apapun alasannya kau tak bisa menyalahkan Soo Young. Salahkan yang lain. Aku.. tak ada masalah denganku. Dan aku percaya Bori juga tak apa-apa.”
Malam harinya, Min Young tak bisa tidur. Begitupun dengan Soo Young yang hanya duduk melamun.
Di gedung parlemen, Sang Soo mneyerahkan beberapa foto yang diambil selama masa kampanye. Soo Young melihat satu persatu foto dirinya ketika masa kampanye kemarin. Ada satu foto yang membuatnya terkejut, disalah satu foto ia melihat Min Young berdiri tak jauh dari tempatnya berkampanye.

Saat itu ketika Soo Young berkampanye, Min Young berdiri tak jauh dari sana. Min Young tersenyum melihat Soo Young yang dengan semangat menyampaikan visi misinya.
Dilain kesempatan Min Young juga melihat Soo Young menyalami warga. Tapi Soo Young tak menyadari keberadaan Min Young.
Seorang kurir mengantarkan paket ke rumah Min Young. Min Young membukanya dan terkejut itu merupakan paket kiriman dari Soo Young. Sebuah puzzle lukisan Van Gogh. Di dalam paket itu juga ada pesan yang ditulis Soo Young.
Seberapa lama kau akan kembali aku akan selalu menunggumu. Aku yang tak punya hak untuk menahanmu, aku yang tak punya hak untuk memulai apa yang sedang jeda. Yang terbaik bagiku adalah menunggumu. Gunakan waktumu dan temukan kedamaianmu. Tapi kau harus kembali, Min Young.

Min Young tersenyum membaca pesan yang Soo Young tulis. Ia kemudian terkejut dan heran melihat di pojok puzzle lukisan ada tabung pemadam. Ia heran apa tabung pemadam sudah ada sejak zaman Van Gogh? Ia tertawa terharu dan hampir menangis.

Flashback
Ketika Min Young meniggalkan kafe saat bertemu Soo Young, Sang Soo melihat dari luar kafe dan menarik nafas.
Kurir heran melihat ada paket yang seharusnya dikirim 2 tahun lalu tapi belum dikirim. Ia pun mengatarkannya ke rumah Min Young. Kurir itu minta maaf karena ada demo 2 tahun lalu jadi paket ini mungkin tercecer. Bibi yang menerima paket itu heran siapa Myung Ran yang mengirim paket ini.

Flashback end
Soo Young tersenyum memandang foto Min Young yang hadir ketika dirinya berkampanye. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Begitupun Min Young, ia menelepon seseorang.
Siapakah yang dihubungi..???

Bersambung ke episode 16 part 2 (Part terakhir)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.