Min
Young mengepak pakaian ke koper. Bibi heran karena Min Young mengepak pakaian
sangat banyak, seperti orang mau pindah rumah saja. “Berapa lama kau kan pergi
dengan pakaian sebanyak itu?”
Bibi
ingin tahu apa yang akan Min Young lakukan setelah kembali dari bepergian. Min
Young masih belum tahu, ia mengusulkan bagaimana kalau dirinya bekerja di
restoran Bibi. Bibi kesal mendengarnya dan hampir saja menabok Min Young.
Hahaha.
Bibi
bertanya berapa lama Min Young akan pergi. Min Young tidak tahu pasti, mungkin
sampai semua tabungannya habis dan mungkin sampai Bori berhenti bersikap
seperti orang dewasa dan mulai bersikap sesuai usianya.
Bibi
penasaran berapa sih sisa uang Min Young sekarang setelah digunakan untuk
kegiatan sosial. Ia lega kalau jumlah uang Min Young tak banyak karena itu
berarti Min Young tak akan pergi lama. Ia tak mau jika nanti Min Young meminjam
uangnya. Min Young mengerti, ia tak akan meminjam uang Bibi.
Joon
Ha yang mencemaskan Min Young bertanya apa Min Young yakin tidak apa-apa. Min Young
heran kenapa Joon Ha bertanya begitu.
Flashback
Setelah
mengundurkan diri dari anggota parlemen dan putus dari Soo Young, Min Young
banyak menghabiskan waktu di rumah.
Joon
Ha yang melihat Min Young menyiram tanaman bertanya, Min Young akan baik-baik
saja kan. “Setelah kau mengakhiri hubnganmu dengan Kim Soo Young, pikirkan baik-baik,
apakah kau benar-benar baik-baik saja? Aku benar-benar tak menyangka kalian berdua
akan berakhir seperti ini.”
Min
Young berkeyakinan bahwa ia dan Kim Soo Young pasti akan bisa melalui ini. “Tapi
setiap kami mendapatkan kesulitan atau gangguan, atau aku mendadak teringat
pada kakakku, saat itu terjadi aku pasti akan menyalahkan Kim Soo Young. Aku
akan menyalahkan hal yang mungkin bukan kesalahannya. Aku akan menyalahkannya.
Aku akan menyakitinya lalu membencinya. Itu sebabnya aku menutup pintu. Aku
akan istirahat dulu sampai hatiku terobati. Walaupun aku sendiri tak tahu itu
sampai kapan.”
Flashback
end
Min
Young tersenyum mengatakan pada Joon Ha kalau ia baik-baik saja. Tapi Joon Ha
tahu Min Young tidaklah baik-baik saja, “kau tak membawa peralatan P3K atau
membawa saus sambal. Kau tak membawa rumput laut bakar.” Min Young tertawa.
Joon Ha memberikan pada Min Young daftar nomor telepon teman-temannya. Min Young
berterima kasih.
Soo
Young membungkus Puzzle lukisan yang sudah ia selesaikan. Ia meletakan kartu
ucapan di dalamnya. Ia meminta kurir untuk mengantarkan itu.
Hari-hari
Soo Young di rumahnya terasa sangat sepi tanpa kehadiran Min Young. Ia lebih
banyak melamun.
Sebelum
Min Young berangkat bepergian Bibi berpesan agar Min Young jangan pergi ke
tempat yang tidak dikenal supaya tidak tersesat. Dan juga jangan berkeliaran
malam-malam. Jangan menerima makanan yang diberikan orang asing. (memangnya Min
Young anak kecil haha) Min Young tersenyum mengerti.
Seorang
kurir datang membawakan barang. Ia mengatakan kalau itu kiriman untuk Noh Min Young.
(apa ini kiriman dari Soo Young)
Di
gedung parlemen, Moon Bong Shik menghentikan langkahnya ketika melihat di
depannya ada Go Dong Sook yang berjalan membaca dokumen. Bong Shik mengingat
saat dirinya pingsan di lapangan karena terkena bola baseball.
Flashback
Bong
Shik perlahan membuka matanya. Ia tersenyum ketika melihat Dong Sook di
depannya. Bahkan Bong Shik menyingkirkan wajah Park Bo yang menghalangi
pandangannya supaya bisa melihat Dong Sook dengan jelas. Hahaha.
Melihat
keadaan Bong Shik tak apa-apa, Dong Sook menyarankan agar Bong Shik
memeriksakan kepala Bong Shik ke rumah sakit. Dong Sook akan pergi tapi Bong Shik
bangun dan menahan tangannya.
Karena
tak ingin pembicaraannya diganggu Park Bo, Bong Shik memerintahkan Park Bo lari
mengelilingi lapangan sebanyak 10 putaran. Park Bo pun nurut hahaha.
Dong
Sook heran kenapa Bong Shik bersikap seperti ini. Bong Shik meminta Dong Sook
jangan pergi begitu saja. Dong Sook tanya lalu apa yang harus dilakukannya.
Kini Bong Shik yang heran, ia terkadang tak mengerti sikap Dong Sook, “kau
sudah pernah menikah dan aku jomblo yang belum pernah menikah. Jadi bukankah
yang rugi itu aku. Dan seharusnya kau merasa tersanjung, benar kan?”
Dong
Sook tertawa, “ini bukan karena kau belum pernah menikah, tapi kau adalah
jomblo yang beberapa kali hampir menikah tapi dibatalkan.” Bong Shik menegaskan
walaupun begitu tetap ia belum pernah menikah.
Dong
Sook : “apa aku pernah menikah atau kau yang belum pernah menikah, partai kami
sekarang memiliki aturan yang ketat setelah insiden Noh Min Young. Jadi kalau
aku membuat skandal denganmu yang anggota GKP, apa yang akan terjadi nanti?”
“Makanya
kubilang rahasiakan.” ucap Bong Shik ngotot ingin menjalin hubungan rahasia
dengan Dong Sook.
Tapi
Dong Sook tak mau, “Lihat saja bagaimana kalau sikapmu di lapangan ini dilihat
orang.” Bong Shik berkata kalau yang melihatnya sekarang itu tak akan curiga.
Dong Sook meminta Bong Shik istirahat saja.
“Noona…”
rengek Bong Shik.
Dong
Sook minta maaf, ia harus segera pergi. Bong Shik menarik nafas panjang melihat
Dong Sook yang berjalan menjauh.
Flashback
end
Bong
Shik berjalan kembali, walaupun di depannya Dong Sook berjalan ke arahnya.
Kedunya bertemu pandang dan saling melewati. Tak ada ucapan sepatah katapun
yang keluar dari mulut keduanya. Bong Shik berbalik menoleh manatap Dong Sook yang
semakin lama semakin menghilang dari pandangannya.
“Itulah
pertemuan terakhirku denegan Noona,” batin Bong Shik.
Di
mobil, Min Young membuka kiriman paket yang ditujukan untuknya. Ia terkejut
begitu melihat apa isinya. Foto dirinya bersama anggota partai GJP dan para
penasehat termasuk Joon Ha. Min Young tak menyangka kalau foto ini tertinggal
di kantornya. Ia menebak kalau yang mengirim paket ini adalah Go Dong Sook.
Joon Ha berkata kalau ia akan membawa pulang foto itu.
Min
Young memandang ke luar jendela. Pandangannya tertuju ke gedung parlemen. Ia
menatap sedih tapi ia berusaha untuk tersenyum.
Kim
Soo Young berada di ruangannya melamun menatap keluar jendela. Sang Soo masuk
ke ruangannya memberi tahu kalau sekarang saatnya Soo Young rapat.
Suara
berita di TV : “Lebih dari 100 kurir di kota Nakwon melakukan mogok kerja
menuntut kenaikan upah dan kondisi pekerjaan. Mereka menolak mengantar barang
sampai permintaan mereka dipenuhi.”
(Jadi
kiriman Soo Young belum dikirim donk ya)
Anggota
partai GKP berkumpul di ruangan Ketua Go. Ga tahu apa yang diomongin eh udah
selesai aja rapatnya. Ketua Go meminta Kim Soo Young jangan pergi dulu, karena
ia ingin bicara berdua dengan Soo Young.
Bong
Shik yang keluar dari ruangan Ketua Go penasaran apa sih yang akan dibicarakan
Ketua Go dengan Soo Young. Ia pun mencuri dengar di luar ruangan. Tapi sekretaris
Ketua Go menyuruhnya untuk pergi, jangan menguping hahahaha.
Ketua
Go mengatakan kalau ia menerima pesan dari Presdir Ahn, katanya dia akan
menarik tuntutannya. “Dia bilang, Reporter Ahn (Hee Sun) sudah tak punya
perasaan lagi padamu.”
“Benarkah?”
tanya Soo Young dingin.
Ketua
Go heran dengan reaksi Soo Young yang hanya seperti itu. “Kenapa kau duduk
pasif saja dan berkata seperti itu? Apa kau pikir kau bisa mengembangkan karir
politikmu tanpa dukungan Presdir Ahn?” suara Ketua Go meninggi. “Biarpun Reporter
Ahn bisa menahan kemarahan ayahnya, tapi kita tak tahu kapan ayahnya akan
meledak lagi.”
Ketua
Go memohon agar Soo Young berhenti berpikir menggunakan hati dan mulai berpikir
dengan otak. Tak seorang pun yang lebih pantas mendampingi selain Reporter Ahn.
“Apa kau tak tahu kesempatan seperti apa yang kau lewatkan ini?”
Soo
Young tak tahan lagi, ia pun membentak. “Tak tahukah kau, aku ini kehilangan
wanita seperti apa?”
Ketua
Go terkejut Soo Young begitu marah. Ia mengerti bagaimana perasaan Soo Young. “Hatimu
mungkin terasa sakit dan terkadang kau ingin mati….”
Soo
Young yang marah matanya berkaca-kaca, “Sampai kapan? Sampai kapan rasa sakit
ini akan hilang? Hatiku terasa sakit dan aku tak tahu apakah aku bisa terus
bertahan. Katakan.. katakan berapa lama rasa sakit ini akan hilang.”
Ketua
Go tak menjawab.
Air
mata Soo Young menetes, “aku menunggu… aku menunggu Min Young memaafkanku.
Tapi, biarpun aku tak bisa memaafkanmu aku tak tahu apakah Min Young bisa
memaafkanku. Apa dia akan kembali padaku? Aku takut dia tak akan kembali.” Soo
Young menangis. “Andai sekali saja kau berpikir bahwa aku ini putramu, maka kau
tak akan berbuat seperti ini padaku. Ini perbuatan yang tak seharusnya kau
lakukan.”
Soo
Young mengusap air matanya. “Hari ini adalah hari terakhirku sebagai anakmu.” Dengan
penuh kemantapan dan keyakinan Soo Young keluar drai ruangan Ketua Go. Ketua Go
hanya bisa menarik nafas menahan sedih. (Ketua Go hampir nangis lho)
Soo
Young berdiri di lobi gedung parlemen. Ia merasa dirinya sendirian di tengah-tengah
orang yang sibuk berlalu-lalang disana. Keramaian itu tarasa sepi untuknya.
Min
Young berkata kalau ia merasa dirinya aneh bicara bicara berhadapan seperti
ini. Soo Young berkata kalau ia datang ke sebuah pertemuan yang ia sendiri tak
tahu agendanya. Min Young menanyakan kabar, ini perjumpaan pertama kita sejak
setahun yang lalu. Soo Young mengatakan kalau ia sudah memberikan yang terbaik
sebagai politisi di parlemen. Tapi ia tak tahu bagaimana hasilnya. Min Young
berkata, seperti yang ia katakan ketika mengundurkan diri, ia terus mengamati
sutuasi politik melalui media. Soo Young merasa kalau selama itu ia tidak
melakukan hal-hal yang memalukan, jadi ia pikir itu adalah hal yang terbaik
baginya.
Dan
jreng… keduanya ternyata tidak duduk berhadapan. Ya memang keduanya berada di
kafe yang sama tapi duduk berhadapan dengan orang lain. Keduanya tidak
menyadari satu sama lain.
Min
Young kencan buta dengan seorang pria. Sementara Soo Young juga melakukan
pertemuan dengan seorang wanita.
Pria
di depan Min Young berkata kalau ia tak sempat mengikuti berita tentang skandal
dan sejenisnya. “Aku ingin bertemu kalian paling tidak dua kali lagi.”
Min
Young berterima kasih dan berkata kalau ini hanya kunjungan singkatnya kembali
ke korea. Tapi Bibi memaksa dirinya untuk datang ke pertemuan ini. Pria itu
meminta Min Young mempertimbangkan lagi, “pikirkan untuk bertemu aku lagi
sebelum kembali ke luar negeri.”
Di
meja sebelah dimana Soo
Young bersama seorang
wanita. Wanita itu tak tahu apa ada politisi yang berkencan dengan penasehat
atau asistennya. Soo Young
berkata kalau ia hanya ingin memastikan itu.
Disaat
yang sama Min
Young dan teman pria kencan
butanya pergi dari restouran itu.
Tanpa
terasa waktu pun berlalu
setahun kemudian.
Tiba
saatnya bagi rakyat Korea
untuk melakukan pemilu. Para calon anggota legislatif melakukan kampanye.
Banyak hal yang mereka lakukan, misalnya Moon Bong Shik yang mencalonkan
dirinya kembali melakukan kampanye dengan tarian uniknya hehehe.
Go
Dong Sook yang juga mencalonkan
diri lagi melakukan orasi berkeliling dengan mobil terbuka. Ia tersenyum melihat
cara berkampanye Bong
Shik. Bong Shik bertemu pandang dengan Dong Sook.
Beberapa
anggota parlemen lain pun mencalonkan
diri mereka kembali. Caleg Cha mengunjungi pasar tradisional, bertemu langsung
dengan para penjual. Salah
satunya penjual kepiting. Tapi naas tuh caleg tangannya malah kecapit kepiting
wakakaka.
Caleg
Sung mengunjungi apa ya,
panti asuhan kah, soalnya banyak anak-anak.
Hehe. Dia bermain-main
dengan anak-anak,
tapi tiba tiba seorang anak menembakan pistol air ke wajahnya hahaha.
Caleg
Min mengunjungi panti jompo, ia pun jadi bulan bulannya halmeoni yang mencubiti
telinganya wakakaka.
Kim
Soo Young yang mendirikan
partai baru pun tak ketinggalan. Ia juga mencalonkan dirinya
untuk kembali masuk ke gedung parlemen. Ia berorasi di mobil terbukanya.
“Aku
akan meneruskan hal-hal
baik yang telah kulakukan. Dan semua kesalahanku, tak akan kuulangi. Aku tak
akan berbuat hal-hal
yang tak seharusnya kulakukan. Disitulah kekecewaanku, hal-hal yang seharusya tak
kulakukan tetap kulakukan. Disitulah penyesalanku. Hal-hal yang tak kudapatkan
karena kurang keberanian adalah
penyesalanku yang
paling dalam.
Selain
hal-hal yang telah kulakukan,
baik atau buruk, dan melalui proses itu, agar hari esok menjadi lebih baik dan
hidup lebih bahagia. Inilah yang kupercayai.”
Noh
Min Young yang berada di rumah
menonton berita hasil penghitungan suara. Ia tampak tak suka kelika melihat Ketua Go kembali terpilih lewat
dapil Hansung. Ia juga tak suka
ketika melihat anggota lain yang menurutnya tak pantas kembali terpilih.
Min
Young tersenyum senang
ketika melihat Go Dong Sook kembali terpilih
menjadi anggota legislatif. Sayangnya, Moon
Bong Shik tidak terpilih
kembali. Hehehe.
Min
Young juga tersenyum walaupu sedikit ketika melihat Kim Soo Young kembali masuk menjadi
anggota parlamen untuk periode berikutnya.
Moon
Bong Shik yang pada pemilu kali
ini tidak terpilih mengucapkan terima kasih pada orang-orang di jalan karena
sudah memilihnya. Walaupun kecewa karena tak terpilih kembali, ia tetap
berusaha untuk tersenyum menyalami mereka yang lewat, padahal belum tentu
mereka milih Bong
Shik ya hehehe.
Bong
Shik melepas selempang dan
menyerahkannya pada Park
Bo. Ia
tak akan melakukan ini lagi. Park Bo
menyarankan Bong
Shik harus melakukan ini, kalau tidak maka pada
pemilu periode berikutnya Bong
Shik akan kalah lagi.
Bong
Shik juga melepas dasi kupu-kupu khasnya, “aku berhenti. Sejujurnya aku
akan berhenti berpolitik. Kurasa ini tak cocok untukku. Aku akan berhenti.” Bong Shik pamitan pada Park Bo. Park Bo terdiam sedih memandang Bong Shik yang menjauh.
Min
Young cs berkumpul untuk
mengucapkan selamat pada Go
Dong Sook karena terpilih
kembali sebagai anggota parlemen. Dong Sook
berterima kasih atas dukungan mereka karena dirinya berhasil masuk di periode
keduanya ini. Ia
merasa akan lebih baik kalau mereka melakukannya bersama-sama.
Min
Young berkata kalau Bibi akan mematahkan tulang-tulangnya jika ia kembali
ke dunia politik. Joon Ha
membenarkan, Bibi tak bercanda dan akan
melakukan itu pada Min
Young.
Yoon
Ki bertanya apa Min Young sudah mendapatkan
pekerjaan. Min Young
berkata kalau ia akan membantu Joon
Ha dan Yoon Hee, ia juga mengajar di universitas
sebagai dosen. Joon Ha
menambahkan kalau Min
Young itu mau bekerja di tempatnya
walaupun hanya digaji yang tidak cukup untuk transpot. Hehe. Min Young cemberut berkata
kalau yang namanya pemula pasti begitu. Dong Sook menebak kalau Min Young pasti bisa diandalkan
oleh Joon Ha.
“Apa
kau sudah tahu kalau Kim Soo Young terpilih lagi?” ucap
Yoon Ki tiba-tiba. Min Young terdiam dan suasana
pun berubah jadi canggung. Yoon Ki
bergumam apa dia salah bicara. Min Young
berkata kalau ia tahu itu, ia sudah melihatnya lewat media. Yoon Ki tanya apa Min Young tidak mengucapkan
selamat pada Soo
Young. Min Young tak menjawab, ia
mengalihkan omongan mengajak mereka semua bersulang.
Penasehat
Maeng menyerahkan daftar
orang-orang yang memberikan ucapan selamat pada Soo Young. Sang Soo menambahkan kalau orang
berkata bahwa terpilihnya Soo
Young kembali menjadi
anggota parlemen
itu sebuah keajaiban, itu karena kekacauan dan keributan gara-gara Soo Young meninggalkan partai dan
terutama skandal Soo Young.
Penasehat Maeng mendelik pada Sang Soo, Sang Soo langsung diam menunduk.
Soo
Young bertanya apa daftar
nama-nama ini sudah semuanya. Penasehat
Maeng mengangguk, Soo Young tampak mencari-cari nama seseorang di
daftar itu. Sang
Soo menebak apa Soo Young masih menunggu sesuatu dari Noh Min Young. Ia meminta Soo Young berhenti berharap, “bukankah sudah jelas
situasinya bila kau tidak mendapatkan kabar darinya. Biarpun saat ini dia sudah
kembali ke Korea?”
“Penasehat
Kim...” tegur Penasehat Maeng karena Sang Soo terlalu berani menegur Soo Young seperti itu. Sang Soo berkata itu karena ia
kasihan melihat Soo
Young.
Soo
Young yang kesal meminta Penasehat Maeng untuk membatalkan
promosi yang ia berikan pada Sang
Soo dan kembalikan Sang Soo ke posisi sebagai
sekretaris. (hahaha) Penasehat
Maeng mengerti, ia akan
melaksanakannya.
Sang
Soo terkejut promosi dirinya menjadi penasehat akan
ditangguhkan, ia menggandeng lengan Penasehat Maeng dan berkata manis, “maaf, aku salah.”
Soo
Young tak mau tahu, “sudah terlambat. Keluar
kau dari kantorku.”
“Ah.. hyung...” rengek Sang Soo.
“Apa
kau ingin menjadi asisten sekretaris?” ancam Soo Young ingin menurunkan
posisi Sang Soo.
Sang
Soo yang tak mau posisinya
berada di tingkat rendah segera keluar dari ruangan Soo Young. Penasehat Maeng tertawa geli
melihatnya. Hahaha.
Penasehat
Maeng bertanya apa Soo Young sedang resah. Soo Young membenarkan, “Aku
tak punya keberuntungan untuk bisa bersamanya. Apakah ini hanya istirahat, atau
benar-benar berhenti, pikiran itu
selalu berkemacuk di kepalaku.”
Soo Young tersenyum miris.
Joon
Ha janjian bertemu dengan Go Dong Sook di sebuah kafe. Joon Ha terkejut apa yang ingin Dong Sook lakukan. Dong Sook mengatakan kalau ia
ingin berusaha menyatukan kembali Kim
Soo Young dengan Noh Min Young. Ia merasa tak nyaman
melihat mereka
berdua seperti itu.
Joon
Ha tak mengerti kenapa ia
dan Dong Sook harus membantu seperti
itu. Dong Sook tanya apa Joon Ha hanya akan diam saja
melihat mereka. Joon Ha
menarik nafas mengerti, “jadi
tugasku hanya perlu memberi tahu asistennya kan, agar menyuruh Kim Soo Young pergi ke suatu tempat
dimana Min Young juga kesana?” Dong Sook tersenyum senang Joon Ha mengerti maksudnya.
Joon
Ha menghubungi Penasehat Maeng. Penasehat Maeng menyambut senang rencana Joon Ha, ternyata pemikiran
keduanya sama. Haha.
Sang
Soo ingin tahu apa yang Joon Ha katakan. Penasehat Maeng tersenyum berkata
kalau Joon Ha ingin membuat pertemuan
dadakan untuk Soo
Young dan Min Young.
Dan
hari dimana pertemuan dadakan itu pun ditentukan.
Min
Young berada di kafe
menunggu seseorang yang ia belum tahu kalau ini pertemuan dadakannya dengan Soo Young. Soo Young juga sampai di kafe yang sama. Ia
juga tak tahu kalau ada orang-orang
yang berusaha mempertemukannya dengan Min
Young. Keduanya tak
menyadari satu sama lain kalau mereka berada ditempat yang sama.
Lama
keduanya menunggu orang yang ditunggu yang tak kunjung hadir.
Min
Young pun memutuskan untuk
pergi dari sana. Ia membereskan dokumen-dokumen.
Tapi karena tak tertata rapi dokumen-dokumen
itu pun berjatuhan. Min
Young memungutinya, seorang
pria membantunya merapikan dokumen-dokumen
miliknya.
Min Young berterima kasih, tapi tatkala ia mengangkat wajahnya betapa terkejutnya Min Young melihat kalau pria itu adalah Soo Young. Soo Young pun sama terkejut begitu melihat kalau wanita itu adalah Min Young.
Min Young berterima kasih, tapi tatkala ia mengangkat wajahnya betapa terkejutnya Min Young melihat kalau pria itu adalah Soo Young. Soo Young pun sama terkejut begitu melihat kalau wanita itu adalah Min Young.
Tak
tahu harus berkata apa, Soo
Young menyapa ‘lama tak bertemu’. Min Young juga menyahut dengan
kalimat yang sama. Ia bertanya apa yang Soo
Young lakukan disini. Soo Young berkata kalau ia ada
wawancara, tapi ia merasa
kalau ada salah informasi mengenai tempat dan waktu karena yang akan mewawancarainya tak kunjung
datang. “Kau sendiri, maksudku, bagaimana
denganmu Noh
Min Young-ssi?” Min Young berkata kalau ia juga
seperti itu,
ada wawancara dengannya.
Keduanya
saling menanyakan kabar dan dijawab oleh keduanya, mereka baik-baik saja. Soo Young
menyerahkan dokumen Min Young yang ia bereskan dan tanpa sengaja tangan
keduanya bersentuhan.
Keduanya
pun kembali duduk dan ngobrol. Min Young mendengar kalau Soo Young meninggalkan
GKP, ia menebak kalau ini pasti sulit bagi Soo Young. Soo Young bilang tidak
juga. Ia kemudian bertanya bagaimana perjalanan Min Young. Min Young mengatakan
kalau ia sempat mengikuti kursus dan mengalami sedikit kesulitan ketika
membayar biaya kursusnya. Hehe. Min Young mengucapkan selamat karena Soo Young
sudah terpilih kembali. Soo Young tersenyum berterima kasih.
Suasana
antara Soo Young dan Min Young pun sedikit canggung. Keduanya tak tahu lagi
harus ngobrol apa. Min Young pun permisi pamit pulang. Soo Young berkata kalau
ia berharap dirinya dan Min Young bisa bertemu seperti ini lagi. Min Young
menyahut kalau sebenarnya ia dan Soo Young sering bertemu secara tak sengaja
seperti ini. Soo Young terdiam heran.
Joon Ha
menebak kalau Soo Young pasti anggota keluarga Ketua Go. Min Young terkejut dengan
tebakan Joon Ha yang benar. Joon ha berkata kalau ia hanya menebak saja, Soo Young
pernah bertanya padanya mengenai kecelakaan itu dan ia juga menebaknya dari
keputusan yang diambil Min Young. Tapi ia tahu kalau Min Young tidak baik-baik
saja.
Min Young
tanya memangnya kenapa kalau ia tidak baik-baik saja. “Dia adalah putra dari seseorang
yang mungkin telah membunuh kakakku dan kakakmu. Biarpun aku tak bisa
mengabaikan fakta itu, aku tak bisa selama aku memikirkanmu dan Bori. Itulah
yang kupikirkan.”
Joon Ha
berkata kalau itu juga bisa jadi tidak benar (bukan Ketua Go pelakunya) “itu
bisa saja hanya sekedar kecurigaan, namun apapun alasannya kau tak bisa
menyalahkan Soo Young. Salahkan yang lain. Aku.. tak ada masalah denganku. Dan
aku percaya Bori juga tak apa-apa.”
Di
gedung parlemen, Sang Soo mneyerahkan beberapa foto yang diambil selama masa
kampanye. Soo Young melihat satu persatu foto dirinya ketika masa kampanye
kemarin. Ada satu foto yang membuatnya terkejut, disalah satu foto ia melihat Min
Young berdiri tak jauh dari tempatnya berkampanye.
Saat
itu ketika Soo Young berkampanye, Min Young berdiri tak jauh dari sana. Min Young
tersenyum melihat Soo Young yang dengan semangat menyampaikan visi misinya.
Dilain
kesempatan Min Young juga melihat Soo Young menyalami warga. Tapi Soo Young tak
menyadari keberadaan Min Young.
Seorang
kurir mengantarkan paket ke rumah Min Young. Min Young membukanya dan terkejut
itu merupakan paket kiriman dari Soo Young. Sebuah puzzle lukisan Van Gogh. Di
dalam paket itu juga ada pesan yang ditulis Soo Young.
Seberapa
lama kau akan kembali aku akan selalu menunggumu. Aku yang tak punya hak untuk
menahanmu, aku yang tak punya hak untuk memulai apa yang sedang jeda. Yang
terbaik bagiku adalah menunggumu. Gunakan waktumu dan temukan kedamaianmu. Tapi
kau harus kembali, Min Young.
Min Young
tersenyum membaca pesan yang Soo Young tulis. Ia kemudian terkejut dan heran
melihat di pojok puzzle lukisan ada tabung pemadam. Ia heran apa tabung pemadam
sudah ada sejak zaman Van Gogh? Ia tertawa terharu dan hampir menangis.
Flashback
Ketika
Min Young meniggalkan kafe saat bertemu Soo Young, Sang Soo melihat dari luar
kafe dan menarik nafas.
Kurir
heran melihat ada paket yang seharusnya dikirim 2 tahun lalu tapi belum
dikirim. Ia pun mengatarkannya ke rumah Min Young. Kurir itu minta maaf karena
ada demo 2 tahun lalu jadi paket ini mungkin tercecer. Bibi yang menerima paket
itu heran siapa Myung Ran yang mengirim paket ini.
Flashback
end
Soo Young
tersenyum memandang foto Min Young yang hadir ketika dirinya berkampanye. Ia
mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Begitupun Min Young, ia menelepon
seseorang.
Siapakah yang dihubungi..???Bersambung ke episode 16 part 2 (Part terakhir)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...