Monday, 11 July 2011

Romance In The Rain Episode 12


Lama juga ga posting lanjutannya...


“Klub Da Shanghai apa ?” tanya Mengping.
Ruping : “Tidak tidak aku tak bilang soal klub dansa!”
Mengping : “Kau bilang klub dansa Da Shanghai!”

Ruping menutup pintu kamarnya dan mengatakan agar Mengping melupakan kata-katanya tadi dan berjanji tak satupun kata yang akan Mengping katakan pada ayah dan ibu. Mengping bertanya kenapa? “Anggap saja aku memohon padamu, kalau tidak semuanya akan kacau!” jalas Ruping. Mengping janji tak akan mengatakan apapun.

###


Ternyata Mengping mengunjungi Da Shanghai. Ia takjub akan kemewahan Da Shanghai. Mengping turun dari trem ia langsung berjalan ke arah pintu masuk.

Mengping kaget melihat foto Yiping terpasang di depan pintu Da Shanghai, “Primadona Bai Meigui!” Mengping membaca tulisan itu. Ia kaget dan langsung pulang.

###


Di rumah keluarga Lu, Xueqin menyerahkan cerutu pada suaminya. Ia mengatakan kalau pipa cerutu itu tembakaunya diimpor dari Nanyang. Kalau tak enak ia akan menggantinya dengan yang lain. Lu Zhenhua langsung menerima dan mencobanya.

Mengping lari-lari masuk ke rumahnya, “Keluarga kita jadi bahan berita!” kata Mengping. “Berita apa ?” tanya ibunya.

Mengping : “Yiping bekerja sebagai penyanyi di klub dansa Da Shanghai.”

Kedua orang tua itu kaget mendengarnya. Ruping dan Erhao langsung mendekati Mengping, “Kenapa kau mengatakannya.” kata Ruping

Lu Zhenhua penasaran : “Kau bilang apa? katakan sekali lagi!”

Mengping ketakutan. Ayahnya mendesak agar Mengping mengatakannya sekali lagi. Apa yang sudah dilakukan Yiping.

“Aku melihat poster Yiping di depan pintu Da Shanghai. Dia mengganti nama menjadi Bai Meigui. Posternya besar sekali dengan dandanan tebal dan tulisan primadona. Aku tak melihat dengan jelas dan langsung pulang.” jelas Mengping.


Lu Zhenhua beralih memandang Erhao dan Ruping dan bertanya apa semuanya benar. Apa Erhao dan Ruping tahu mengenai ini. Erhao mengatakan tahu sedikit.

Lu zhenhua langsung berdiri dan marah, “Kalau tahu ya tahu kalau tidak ya tidak. Apa maksudnya hanya tahu sedikit?” Xueqin meminta suaminya jangan marah. Xueqin bertanya pada Erhao, apa Erhao tak salah? mana mungkin Yiping bekerja sebagai penyanyi. Apa dia ingin membuat ayahnya malu.

Lu Zhenhua : “Kenapa tak memberitahuku? Sudah berapa lama bekerja disana?”
Erhao hanya mengatakan lebih baik ayahnya tak menganggap memiliki anak seperti itu, tak usah mengurusi urusan Yiping lagi.

Lu Zhenhua berteriak : “Mana mungkin aku tak menanyakannya ? mana mungkin tak menganggap dirinya sebagai anakku. Sejak lahir dia anakku. Seumur hidup tetap anakku!” (yeahhh Ayah apapun yang terjadi Yiping tetap anakmu)

Xueqin menenangkan suaminya, “Yiping sudah menjerumuskan dirinya sendiri sedangkan Wenpei tak peduli. Jangan melampiaskan kemarahan pada Erhao dan Ruping.”


Ruping menjelaskan ia tahu tak boleh menyembunyikan masalah ini dari ayahnya. Ia sekarang sedang membujuk Yiping agar meninggalkan pekerjaan menyanyinya. Tapi Yiping keras kepala asal bisa menjaga kesucian tak ada yang memalukan dengan pekerjannya, cambukan tempo hari telah merubah seluruh dirinya. Yiping mengatakan kalau jadi penyanyi jauh lebih terhormat dari pada mengemis minta uang ke sini.

“Dia mendendam. Dia dendam padaku!” Sahut Lu Zhenhua dan Brakkkk.... Lu Zhenhua menggebrak meja dengan cerutu yang masih di tangannya dan membuat cerutu itu patah. Semua kaget.

Ruping kembali menjelaskan kalau Yiping itu tidak mendendam, hanya memiliki pandangan yang lain tentang hidup.
###


Di rumah Yiping, Wenpei sedang mencuci gelas. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Wenpei langsung membuka pintu dengan masih membawa gelas. Ia kaget melihat siapa yang datang. Ternyata yang datang adalah suaminya, Lu Zhenhua. Melihat kedatangan suaminya tanpa sadar Wenpei menjatuhkan gelas yang ada di tangannya.

Lu Zhenhua : “Wenpei sudah lama tak bertemu.”

Wenpei memandang tak percaya, suaminya tanya apa Yiping ada di rumah. Wenpei mengatakan kalau Yiping sedang bekerja ada tugas malam. Lu Zhenhua masuk ke rumah, Wenpei membersihkan pecahan gelas tadi.
Wenpei meminta suaminya duduk ia akan menuangkan teh. Karena berjalan terburu-buru Wenpei menabrak kursi di sebelahnya.

Lu Zhenhua : “Aku tak minum teh, kau tak perlu repot!”

Lu Zhenhua melanjutkan kata-katanya, walaupun Yiping tinggal bersama Wenpei Yiping tetap putrinya, “Kenapa kau sampai hati mencelakakan dia seperti ini?”

Wenpei tak paham : “mencelakakan ? aku tak pernah mencelakakan dia!”

Lu Zhenhua mulai marah, “kau menyangkal! kau membiarkan dia menjadi penyanyi di klub dansa. Kau membiarkan dia mencari uang di tempat seperti itu. Ternyata kau lebih sudi menggunakan uang yang diperolehnya sebagai penyanyi dari pada menerima uangku. Apa otakmu waras?”

“Klub dansa? Klub dansa apa?” Wenpei belum paham.


Lu Zhenhua : “Kau masih bertanya klub dansa apa. Klub dansa itu tempat pria mencari kesenangan. Apa kau paham? Apa kau tak tahu apa-apa? Apa kau sedungu itu. Putrimu sepanjang hari bersamamu apa kau tak tahu jam berapa dia pulang malam? Di mana dia sekarang?”

Wenpei : “Dia bekerja di perusahan dagang, dia bekerja malam....”

Wenpei menyadari sesuatu dan terduduk, “Ya Tuhan dia membohongiku!”

Lu Zhenhua menghela nafas, “aku pikir kau berpendidikan, lahir dari keluarga terhormat pasti bisa mendidik putrimu menjadi putri keluarga terhormat. Siapa sangka kau begitu bodoh. Nama baik itu sangat penting untuk wanita. Apa kau ingin dia menghancurkan nama baiknya sendiri? Aku sungguh kecewa padamu.”


Wenpei sedih ia juga terpukul, Lu Zhenhua langsung pergi meninggalkan rumahnya dengan penuh amarah. Wenpei menangis.

###


Di Da Shanghai Yiping tampil menyanyikan lagu dengan tersenyum, Shuhuan melihatnya senang. Tak terkecuali Qin Wu Ye yang duduk di sebelah Shuhuan juga menikmati penampilan Yiping malam ini.

Tanpa di sadari Yiping, ayahnya datang ke Da Shanghai. Ia di antar duduk oleh seorang pelayan. Ia menatap tajam penampilan Yiping di panggung.


Tepuk tangan bergemuruh ketika Yiping menyelesaikan nyanyiannya, penonton meminta Yiping menyanyi lagi. Lu Zhenhua kaget melihat sambutan meriah yang di dapat Yiping.

Shuhuan dan Qin Wuye juga tepuk tangan. Qin Wuye menceritakan awal mula Yiping menyanyi. Yiping mengajukan banyak syarat padanya, dan bertanya atas dasar apa dia harus menyetujui persaratan yang diajukan Yiping. Yiping mengatakan pada Qin Wuye kalau dia akan menjadi Primadona di Da Shanghai.

Shuhuan tersenyum mendengarnya dan mengatakan kalau setiap kali Yiping menyanyi, Yiping tidak sedang mengambil hati para tamu tapi sedang menyampaikan isi hatinya, dia menggunakan perasaan yang murni dalam nyanyiannya.


Yiping muncul kembali ke panggung dengan pakaian yang lain dan siap menyanyikan lagu lagi, judulnya ‘Wang Shi Nan Wang’ Terdengar lagi riuh penonton. Semua berdansa riang.

Lu Zhenhua kaget mendengar Yiping menyanyikan lagu itu, sepertinya itu merupakan lagu kenangannya. Ingatannya kembali ke masa lalu.


Seorang gadis tengah mengambil bunga di taman dan seorang pemuda menghampiri gadis itu (Lu Zhenhua waktu muda)



Kemudian ingatan Lu Zhenhua berpindah ke masa bahagia ketika ia masih bersama Wenpei (belum ada istri ke 9 nih kayaknya). Wenpei memetik bunga dan kaget melihat Lu Zhenhua memanggilnya. Keduanya berlari menghampiri dan berpelukan.

Lu Zhenhua mengingat semua kejadian indah masa lalunya. Apalagi Yiping menyanyikan lagu kenangannya itu. Shuhuan turut bergumam menyanyikannya. Penonton bersorak setelah Yiping menyelesaikan nyanyiannya.

Yiping langsung ke belakang panggung. Lu Zhenhua menitipkan pesan pada pelayan. Yiping sudah berganti pakaian. Manajer mengucapkan terima kasih karena Yiping mau menyanyi satu lagu lagi. Yiping mengatakan tak masalah.

Shuhuan menemui Yiping di ruang ganti, ia memberikan tepuk tangan untuk Yiping. Yiping senang melihatnya. Shuhuan tanya kenapa Yiping menyanyikan lagu itu? Yiping mengatakan kalau sejak ia kecil ibunya selalu menyanyikan lagu ini, “Kami sering mengganti liriknya. Reaksinya sepertinya cukup bagus.” Shuhuan membenarkan dan mengatakan kalau penonton masih bertepuk tangan untuk Yiping.

Seorang pelayan menghampiri Yiping dan mengantarkan pesan dari seorang tamu. Yiping membaca pesannya dan kaget karena ayahnya sekarang berada di Da Shanhai. Ia dan Shuhuan langsung keluar ruangan.


Yiping dan Shuhuan langsung menemui Lu zhenhua. Ekspresi Lu Zhenhua kaget karena di sana ia juga melihat Shuhuan.

Yiping : “Aku tahu Erhao tak bisa menjaga rahasia, akhirnya kau datang.”
Shuhuan menyapa Lu Zhenhua, “Paman Lu!”

Lu zhenhua menyuruh keduanya duduk. Qin Wuye memperhatikan dan menyuruh manajernya untuk mengawasi.

Lu Zhenhua tanya pada Yiping, berapa gaji Yiping sebagai penyanyi di Da Shanghai? Yiping menjawab sekarang ia mendapat 300 yuan dan bulan depan akan naik lagi gajinya. Lu zhenhua menyuruh Yiping membereskan barang-barangnya dan meminta Yiping segera meninggalkan Da Shanghai dan ia akan memberikan 400 yuan setiap bulan pada Yiping.

Yiping : “Aku tak mau.”
Lu zhenhua : “Apa?”

Yiping mengatakan ia tak mau menerima uang ayahnya lagi, ia tak mau menjadi kelas peminta. Ia tak mau meninggalkan Da Shanghai dan tak mau berhenti menyanyi.

Lu zhenhua : “Aku bukannya berunding denganmu, tapi aku memerintahkanmu!”
Yiping : “Kau tak berhak memerintah apapun, aku bukan bawahanmu. Aku punya kebebasan aku bukan Lu Yiping yang dulu. Jangan ikut campur.”


Shuhuan menyarankan lebih baik mencari tempat lain untuk bicara jangan di Da Shanghai. Lu zhenhua heran pada Shuhuan kenapa Lompat sana lompat sini diantara kedua putrinya. Shuhuan mengatakan kalau Lu zhenhua sudah salah paham padanya.

Lu zhenhua : “Kau sedang berteman dengan Ruping atau Yiping?”
Shuhuan : “Mereka semua temanku, kalau anda tanya siapa yang ku cintai jawabannya adalah Yiping.”

Lu zhenhua merasa Shuhuan sudah akrab dengan suasana di Da Shanghai dan meminta shuhuan mengatakan pada pemilik Da Shanghai setelah malam ini Yiping tak akan menyanyi lagi. Shuhuan tak bisa melakukannya, karena itu merupakan hak Yiping.


Brakkkk, Lu zhenhua mengebrak meja (doyan banget gebrak meja), “Kau ini becus tidak kalau Yiping ini kekasihmu bagaimana kau bisa membiarkannya bekerja seperti itu di bawah tatapan pria.”

Yiping ikut emosi, “Apa maksudmu? Jangan sembarangan bicara. Aku menyanyi disini berbekal keahlianku.”


Tiba-tiba seorang pria mabuk menghampiri Yiping, “Bai Meigui aku kirimkan ratusan bunga untukmu asal kau mau minum denganku tapi kau tak mau. Kenapa kau setiap hari bersama pria ingusan ini!” katanya sambil menunjuk ke arah Shuhuan. Shuahun menepisnya. Pria itu tertawa, “Hari ini ditambah seorang tua bangka!” katanya menunjuk ke arah Lu zhenhua.

Karena sudah terlanjur emosi Lu zhenhua langsung nonjok pria mabuk itu pake bogemnya hahaha.. pria itu jatuh. Semua kaget. Shuhuan membangunkan pria mabuk secara paksa dan meminta pria itu mencabut kata-katanya kalau tidak ia akan memukulnya.


“Kenapa kalian memukul memangnya hanya kalian yang menyukai Bai Meigui?” kata pria itu. Shuhuan langsung menghajarnya ( kuereeeennnn )


“Berhenti...!” Qin Wuye datang. Anak buahnya langsung menangkap pria mabuk tadi.

Qin wu ye menghampiri Lu zhenhua dan mengenalkan dirinya. Keduanya berjabat tangan. “Bisakah kita cari tempat untuk bicara?”


Semuanya masuk ke ruang kerja Qin Wuye. Lu zhenhua mengawali pembicaraan dengan memuji keberhasilan usaha Qin wuye. Ia juga mengatakan kalau hari ini ia tak bermaksud mencari masalah di Da Shanghai hanya sekedar seorang ayah yang mencari anak gadisnya. Berapapun hutang Yiping ia akan melunasinya dan memohon agar Yiping bisa kembali ke rumah dan malam ini ia akan membawa Yiping pulang dan Yiping tak akan menyanyi lagi.

Qin wuye mengangguk mengerti, ia bertanya pada Yiping bagaimana pendapat Yiping.
Yiping memandang ayahnya dan mengatakan ia bukan lagi putri Lu zhenhua, “Aku adalah putri yang tak kau inginkan.” Lu zhenhua kaget mendengarnya.
Lu zhenhua kembali bertanya pada Yiping, “Kau mau pulang tidak?”
Yiping : “Aku tak mau!”
Lu zhenhua : “Apa kau akan menyanyi terus di sini?”
Yiping : “Benar!”


Qin wu ye mengatakan ia tak bisa ikut campur masalah orang tua dan anak tapi kalau masalah Da Shanghai ia akan ikut campur. Berkat Yiping Da Shanghai semakin ramai. “Aku sudah tanda tangan perjanjian dengan Bai Meigui. Segala sesuatu harus berjalan sesuai perjanjian.” Dan meminta Lu zhenhua jangan mencemaskan Yiping.

Lu zhenhua tanya bagaimana dengan pria mabuk tadi. Qin wuye mengatakan bukankah Lu zhenhua dan Shuhuan sudah menghajarnya, “Tukang pukul kami ada di mana-mana!”

“Aku menghormati perjanjian, menghormati Bai Meigui! Ku harap kau juga begitu.” jelas Qin Wuye. “Jika ingin mengurus putrimu lakukan di rumah jangan di Da Shanghai!” ucap Qin wuye tajam.


Lu zhenhua tak bisa berbuat apa-apa. Ia mengerti. Ia kemudian berjalan menghampiri Yiping dan berpesan agar Yiping hati-hati dan menjaga diri. Lu zhenhua keluar dari ruangan kerja Qin wuye. Shuhuan menatapnya iba...

###


Shuhuan mengantar Yiping pulang. Keduanya naik delman. Shuhuan diam tak bicara sepatah katapun. Yiping heran dan bertanya kenapa Shuhuan diam saja. Shuhuan mengatakan ada banyak hal di hatinya, ia bingung akan memulainya dari mana.

Shuhuan : “Hari ini kau melukai ayahmu.”
Yiping : “Sepertinya kau tak setuju.”

Shuhuan membenarkan, ia terharu ketika Lu zhenhua mengatakan ‘ia hanya seorang ayah yang datang mencari putrinya’

Shuhuan : “Aku tak paham kenapa kau tak tergerak sedikitpun.”
Yiping : “Kau tak paham? Biar ku beritahu. Itu karena dia plin plan. Jika hari ini dia menyayangiku, memperhatikanku maka ia tak akan mengusir aku dan ibuku dari rumah. Hari ini dia muncul di Da Shanghai bukan karena dia menyayangiku melainkan karena dia tak tahan aku kerja di Da Shanghai ini mencoreng wajahnya.”
Shuhuan “ Kau keterlaluan! Apa yang ku lihat bukan seperti itu.”
Yiping : “Apa yang kau lihat?”
Shuhuan : “Yang kulihat seorang ayah yang hatinya sakit, yang ingin menebus kesalahannya. Tapi kau bersikeras seperti besi tak memberi kesempatan sedikitpun.”
Yiping : “Maksudmu aku kejam!”
Shuhuan : “Benar!”

Yiping kesal, “BERHENTI...!” teriak Yiping pada supir delman. Delman berhenti Yiping langsung turun dan pergi, Shuhuan mengejarnya.


Shuhuan menarik Yiping, “Kenapa emosimu buruk? Apa aku tak punya hak untuk mengatakan pendapat?” Shuhuan mengerti keadaan keluarga Yiping yang rumit. Ia tahu kalau Yiping menderita. Sebelum ia masuk dalam kehidupan Yiping ia tak punya hak bicara. “Tapi sekarang kita saling mencintai.”

Yiping : “Apa kau merasa aku menyakiti ayahku. Apa kau tak melihat banyak luka di tubuhku dan ibuku?”
Shuhuan : “Kau tak perlu mencari keadilan untuk ibumu, itu masa lalu. Jika ibumu ingin bertengkar dengan ayahmu dia bisa melakukannya sendiri, kau tak perlu maju.”

Shuhuan sedih kenapa Yiping mengingkari kasih sayang ayahnya bahkan ia yang orang luar pun bisa melihatnya dengan jelas. Kenapa Yiping tak bisa melihatnya.

Yiping mengatakan ia tak bisa melihatnya karena sejak dulu ia tak pernah merasakan cinta seorang ayah. Menurut Yiping, Shuhuan tak pernah mengalami rasanya disakiti tak pernah seperti dirinya. Keluarga Shuhuan kaya tak pernah menderita, “Kau tak punya hak membicarakan masalah ini.”


“Aku tak mengenalmu!” Yiping yang Shuhuan kenal tak seperti ini. Yiping mengatakan yang Shuhuan inginkan adalah Yiping yang sempurna, sayang ia tak seperti itu. “Karena kau tak mengenalku kau boleh pergi!” kata Yiping.


“Baik aku pergi!” kata Shuhuan kemudian berbalik pergi meninggalkan Yiping seorang diri di jalan (yahhh)

###


Yiping sampai di rumahnya. Ia heran melihat ibunya menangis. Yiping tanya kenapa ibunya menangis.

Wenpei : “Rasanya pahit sekali, ternyata kau membohongiku. Aku begitu percaya padamu tak mencurigaimu.”
Yiping : “Apa ibu tahu?”

Wenpei mengangguk. Yiping tanya siapa yang memberi tahu. Wenpei mengatakan kalau Lu zhenhua datang dan bertanya kenapa dirinya menjerumuskan Yiping.

Yiping : “Ayah datang? sejak kita pindah ke sini ayah tak pernah datang. Sekarang dia datang untuk menghinamu. Punya hak apa dia menghinamu. Yang menjerumuskanku bukan ibu tapi ayah, aku akan bicara dengannya.”
Wenpei menahan Yiping, “Sampai kapan kau baru merasa puas?” Keduanya menangis.


Yiping berdiri kemudian tiba-tiba ia berlutut di hadapan ibunya dan meminta maaf. Ia terpaksa berbohong. Wenpei meminta yiping meninggalkan pekerjannya, Yiping menolak.

Yiping : “jika ibu mengingnkan aku menerima uang dari ayah itu lebih menyakitkan daripada membunuhku.”

Sekarang ia baik-baik saja, tak terjerumus, nyanyiannya di sukai ini lebih baik dari pada melihat wajah bibi Xue.

Yiping : “Jika ibu marah, makilah aku tamparlah aku. Hari ini ayah datang ke Da Shanghai dan mengatakan hal yang menyakitiku. Shuhuan juga memutuskan hubungan denganku. Meninggalkanku di jalan. Jika ibu tak memaafkanku aku harus bagaimana?”

Yiping terus menangis Wenpei membelai kepala putrinya. Keduanya menangis.

###

Shuhuan masih kesal ia terus memukul karung tinju miliknya. Du Fei meminta Shuhuan menghentikan tinjunya dan menyuruh tidur karena sudah hampir pagi. Yang dilakukan Shuhuan membuat Du Fei tak bisa tidur.

Du Fei : “Aku tak bisa duduk apalagi berbaring. Kau malah berisik.”

Shuhuan tak menghiraukannya. Ia terus memukul karung tinjunya. Du Fei heran kenapa Shuhuan seperti itu. “Kenapa tak bicara? kau lihat aku tidak?”

Shuhuan tetap diam.

Du Fei : “Kau kenapa? Apa kau kehilangan kemampuan bicara?” (hahahha)

Du Fei berusaha menghalangi karung tinuju yang akan di pukul Shuhuan tapi ia mundur lagi, tapi pantatnya yang masih luka malah mengenai kursi.. ia berteriak kesakitan.

Shuhuan sambil terus memukul karung pasir meminta Du Fei menyingkir dan mengatakan kalau ia dan Du Fei sama, siapapun yang berhubungan dengan putri keluarga Lu pasti sial.

Sambil menahan sakit Du Fei tanya, “Apa kau bertengkar dengan Yiping?”


Shuhuan berhenti memukul. Ia duduk di kursi. Du Fei juga duduk pelan-pelan. Du Fei tanya apa benar Shuhuan bertengkar dengan Yiping. bukankah Yiping itu gadis yang manis. Dia lembut, tegar, lemah, kuat, ramah, tak berdaya. “Mengapa bertengkar dengan wanita yang sempurna seperti itu?”

“Dia tak sempurna.” sahut shuhuan. “Aku tak pernah menganggap dia sempurna. Aku menyukainya termasuk juga dengan kekurangannya. Dia berani mencintai berani membneci. Tak pernah menundukkan kepala itulah kekuatannya.”

Du Fei heran dan mengatakan kalau Shuhuan mencintai Yiping karena kekurangannya, apa sekarang Yiping sudah berubah? apa kekurangannya tadi tak terlihat lagi? apa berubah jadi kebaikan?

Shuhuan diam. Du Fei meminta Shuhuan mengatakan semuanya dengan jelas apa yang terjadi dengan Yiping. “jam berapa kau mengantarnya semalam kenapa pulang lebih awal?”

“Kemarin aku meninggalkannya di jalan.” sahut Shuhuan.

Tiba-tiba Shuhuan berdiri ia memperhatikan pakaiannya dan segera mengambil kemejanya. Ia langsung pergi.
Du Fei berdiri, “Tunggu kau mau kemana?” Tapi Shuhuan tak menjawabnya.

“Orang yang pacaran semuanya seperti orang gila!” sahut Du Fei. Ia duduk lagi di kursi dengan cepat tapi ia langsung meringis kesakitan Wuhehehe.
###

Esok harinya Yiping berpamitan pada ibunya ia akan pergi belanja membeli sayur. Saat membuka pintu Yiping kaget melihat Shuhuan duduk menunggu dan langsung berdiri ketika pintu terbuka.

Shuhuan tanya apa ia boleh masuk. Yiping malah berbalik tanya untuk apa Shuhuan datang bukankah Shuhuan tak mengenalnya. Shuhuan mengatakan kalau ia ingin mengenal Yiping sekali lagi.


Yiping : “Mengapa aku harus memberimu kesempatan untuk mengenalku lagi?”

Wenpei melihat keduanya, ia meminta keranjang belanja yang dibawa Yiping. Ia yang akan pergi belanja dan meminta keduanya bicara baik-baik. Shuhuan masuk, Wenpei keluar dan menutup pintu ia pergi belanja.

Shuhuan minta maaf karena semalam sudah meninggalkan Yiping di jalan. “Kemarin malam aku tak tahan ingin mengoperasimu.”
Yiping : “Operasi? apa maksudmu?”

Shuhuan menjelaskan kalau dalam hati Yiping terdapat tumor beracun dan ia tak bisa membiarkannya terus membesar. Ia ingin mengoperasi Yiping.

Yiping : “Jadi semalam kau ingin mengoperasiku, kalau begitu untuk apa sekarang kau datang lagi?”
Shuhuan : “Untuk mengoleskan obat.”
Yiping : “Aku tak tahu kalau kau seorang dokter? Aku memiliki tumor, menderita luka sama sekali tak perlu bantuanmu. Jika kau kecanduan mengoperasi dan mengoleskan obat cari orang lain saja jangan mencariku.

Nice.....

Yiping berniat masuk ke dalam rumahnya tapi Shuhuan mencegah.

Yiping : “Apa hakmu melarangku?”
Shuhuan : “Aku tak berhak melarangmu, aku juga tak berhak mengobatimu. Selama ini aku orang yang tak mengukur kemampuan sendiri. Sejak bertemu denganmu di malam hujan itu, aku selalu saja melakukan hal-hal tanpa mengukur kemampuanku. Aku juga susah. Jika aku bisa mengurangi sedikit cintaku padamu, aku tak perlu berdirir di sini dan mempermalukan diriku sendiri.”

Dengan sedih Yiping mengatakan kalaupun dalam hatinmya ada luka itu tak ada obat yang menyembuhkannya.

Shuhuan : “Kenapa kau ingin hidup sekeras ini? Mengapa ingin hidup dalam kebencian? kenapa tak memilih hidup dalam cinta?”

Shuhuan bisa jelas melihat antara benci dan cinta itu semua ada pada Yiping, mengapa memilih kepedihan. apa Yiping tak merasa kalau Yiping sudah kejam pada diri Yiping sendiri.

Yiping mengatakan ia terpaksa berbuat seperti ini, karena seluruh ingatannya penuh penderitaan. ingin dilupakan tapi tak bisa. Usianya baru 19 tahun, alasan apa yang membuatnya mengalami semua ini. Tapi Yiping tak punya pilihan karena ia adalah putri Lu Zhenhua.

1 comment:

  1. mb, saran aj sih, kl bs ad tombol next nya tiap abis slese sinopsis per eps... mgkin bs di link gt? hehehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.