Friday 18 November 2011

Baby Faced Beauty Episode 5


Karena perkelahian Jin Wook di tahan di kantor polisi. Counter The Style di Rosemary pun terancam ditutup. So Young memohon pada Ketua Tim Ahn untuk membebaskan Jin Wook. Seketika itu pula pimpinannya Kang Yoon Seo datang menemui Ketua Tim Ahn.

Jang Ki Hong menjemput Jin Wook di depan kantor polisi.


Yoon Seo mengumpulkan stafnya. So Young tertunduk. Ia minta maaf karena sudah melibatkan ketua tim ke dalam masalahnya. Ia menjamin lain kali tak akan terjadi lagi.
Yoon Seo menyarankan bawahannya agar jangan melakukan pertemuan secara pribadi seperti itu lagi. Di masa mendatang jika seorang karyawan sementara menyebabkan masalah ia akan memastikan semua orang bertanggung jawab.


Yoon Seo keluar dari ruangan designer. Di luar ruangan Jin wook sudah menunggunya. Jin wook tanya apa Yoon Seo menemui Ketua Tim Ahn. Yoon Seo menjawab kalau ibunya memiliki banyak kenalan di Rosemary. Jin wook mengucapkan terima kasih dan akan membalas kebaikan Yoon Seo dimasa mendatang.


“Sesuatu tidak akan menjadi buruk kalau kita mampu berbicara dengan baik!” kata Jin wook menyadari kesalahannya. Yoon Seo mengerti. Ia lalu berjalan pergi meninggalkan Jin wook sendirian.


So Young keluar dari ruangan design dan mendapati Jin wook masih berada di sana. So Young tanya kapan Jin Wook keluar dari tahanan tapi Jin Wook tak menjawab dan hanya berlalu begitu saja dari hadapan So Young.
So Young bergumam, “Dia terlihat dewasa setelah sedikit menderita!”


Presdir Ji Sung Il berada di ruangannya ketika itu pula ponselnya berdering. Yang menelpon adalah Hyun Yi, putrinya. Hyun Yi mengatakan kalau dirinya sekarang sudah berada di The Style.
Hyun Yi berada di lantai dasar. Ia melihat Lee Min Ki membawa manekin dengan pakaian yang kerlap kerlip. Hyun Yi senang melihatnya dan berjalan mengikuti Lee Min Ki naik lift.

Presdir Ji Sung Il turun ke lantai dasar di mana Hyun Yi berada tapi terlambat Hyun Yi sudah naik lift. Presdir mencari-cari putrinya. Ia menelpon tapi tak di angkat.


Hyun Yi terus mengikuti Lee Min Ki sampai di ruang design. Lee Min Ki menaruh manekinnya dan segera masuk ke ruang pimpinan untuk mengikuti rapat.
Hyun Yi memandangi baju yang kerlap kerlip itu ia menghiraukan panggilan telepon ayahnya.


Di dalam ruangannya Yoon Seo bartanya apa orang yang berusia 20-an tahun akan memakai design seperti itu. Semua terdiam, So Young menunduk (apa itu design So Young yah)

Hyun Yi terus mengamati baju. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada tempat make up yang berada di atas meja. Ia pun bertanya pada boneka yang dibawanya, “Jessica aku akan memakaikan make up untukmu!”


Yoon Seo menginginkan untuk penjualan kali ini design pakaiannya harus dirancang untuk usia 20-an tahun jadi ia meminta stafnya untuk meriset ulang. Ia tak sabar ingin melihat model pakaian yang lucu dan ceria yang cocok untuk usia20-an tahun.

Rapat selesai semua staf design kembali ke meja masing-masing. Park Nara mengeluh bagaimana ia bisa tahu apa yang orang usia 20-an tahun pikirkan saat ini dan mengatakan kalau So Young sangat beruntung karena menjadi yang termuda diantara semuanya.


Nara memegang wajahnya yang menurutnya sudah terasa kering. Nara mencari tempat make up nya. Tapi ia tak menemukannya.

Karena So Young menjadi anggota yang termuda ia disuruh untuk mencari tempat make up itu. So Young nurut tapi sepanjang jalan ia ngedumel, “Dimana aku bisa menemukannya?”


So Young celingukan sampai akhirnya ia mendengar suara anak kecil yang tengah berbicara, “Ayo kita pergi ke pesta akhir pekan!”


So Young melihat seorang anak kecil tengah mendandani boneka. Ponsel Hyun Yi terus berdering tapi Hyun Yi tak menyadarinya. Ia asyik mendandani boneka Jessica-nya.


So Young langsung mendekat dan bertanya lembut dari mana mendapatkan tempat make up ini. “Ini milik Bibi, jadi berikan padaku ya!” sahut So Young.
So Young akan mengambil tempat make up itu tapi tangan Hyun Yi mencegahnya, “Ini milikku!”


Hyun Yi : “Apa Bibi bekerja di sini? Ini di beli dengan uang yang diberikan oleh ayahku. Jadi ini adalah milikku!”
So Young tak mengerti, apa?
Hyun Yi mengatakan kalau ayahnya adalah Presdir perusahaan The Style. So Young tertawa mendengar penjelasan Hyun Yi, “Jadi orang yang terlihat seperti kentang manis itu adalah ayahmu?”
“Dia ayahku!” jelas Hyun Yi.
So Young mengatakan kalau presdir itu benar-benar menakutkan. Ia menasehati Hyun Yi agar tak berbohong kalau tidak akan dimarahi oleh Presdir.


Hyun Yi kemudian menunjukkan foto di ponselnya, foto dirinya bersama ayahnya.


Dan ouw ouw.... wajah So Young menunjukkan kalau ia benar-benar terkejut, tak menyangka kalau gadis kecil di hadapannya adalah putri dari bosnya.
Hyun Yi mengancam akan memberi tahu ayahnya. So Young salah tingkah, ia gelisah dan mulai merayu Hyun Yi. Tapi Hyun Yi mengibaskan tangannya menyuruh So Young menjauh darinya. Suh.. suh.. suh.. hehe

Presdir Ji Sung Il terus mencari putrinya di tengah jalan ia berpapasan dengan Yoon Seo.
Yoon Seo tanya apa terjadi sesuatu. Presdir kembali berusaha menelpon putrinya dan kali ini Hyun Yi menjawab telepon ayahnya. Presdir menanyakan di mana Hyun Yi. Yoon Seo terkejut mendengar Hyun Yi ada di kantor The Style.
Hyun Yi mematikan teleponnya setelah memberi tahu di mana ia berada. Sedangkan So Young menatap cemas takut kalau Hyun Yi melaporkan dirinya pada bosnya itu.
So Young tanya apa Hyun Yi akan memberi tahu Presdir apa yang ia katakan tadi. Tentu saja jawab Hyun Yi.


So Young terus mencoba merayu supaya Hyun Yi tidak memberi tahu ke Presdir. Ia bersedia melakukan apapun yang Hyun Yi inginkan tapi tempat make up itu ia perlu membawanya.
So Young membereskan lipstik dan yang lain tapi tangan Hyun Yi mencegahnya. So Young kaget.
Hyun Yi mengambil boneka dan mulai berbicara dengan Jessica. Hyun Yi menjadikan dirinya seolah menjadi penata rias Jessica.
Gaya rambut seperti apa tanya Hyun Yi pada Jessica. Bagaimana kalau dikeriting? kata Hyun Yi.
So Young menemukan ide untuk menyenangkan Hyun Yi . So Young mengatakan kalau ia memiliki hiasan rambut yang indah. So Young mengeluarkan sisa kain percanya.
“Ini pasti akan membuat putri semakin cantik!” kata So Young sambil mengeluarkan sisa kain yang berwarna merah dan memakaikannya ke rambut Jessica.
“Wow.. Itu benar2 cantik!” kata So Young sambil tepuk tangan penuh senyuman. “Mari kita pergi ke fashoin show, aku hanya akan mengambil ini!” kata So Young mengambil tempat make up milik Nara.
Bagaimana reaksi Hyun Yi.


Hyun Yi menangis sekeras-kerasnya. So Young panik. “Maaf, Bibi yang salah! Apa yang harus kulakukan?” So Young berusaha menghibur Hyun Yi yang menangis.
Presdir Ji dan Yoon Seo bergegas ke tempat di mana Hyun Yi berada. Keduanya terus menaiki tangga.

Dan........ apa yang dilihat Presdir dan Yoon Seo.


Hyun Yi dengan penuh senyuman me-make up wajah So Young. So Young tanya dengan lembut apa make up-nya sudah selesai. Hyun Yi menjawab belum.
Yoon Seo akan maju menegur So Young tapi Presdir menarik lengan mencegahnya.
So Young kembali bertanya lembut apa setelah ia di dandani ia bisa membawa tempat make up itu. Hyun Yi mengangguk dan ia pun memoleskan lipstik ke bibir So Young.
Presdir tersenyum melihat tingkah putrinya. Yoon Seo memperhatikan Oppanya yang tersenyum dengan tatapan tak suka.

Hyun Yi melihat ayahnya, ia langsung memanggil , Appa!
So Young terkejut.
Presdir langsung menggendong putrinya dan ber tanya kenapa Hyun Yi sendirian datang ke kantor apa sudah memberi tahu ibu. Hyun Yi menggeleng dan beralasan kalau Jessica ingin membeli beberapa kue manis.
“Lee So Jin kenapa kau disini?” tanya Yoon Seo pada So Young.
“Aku disini untuk mengambil ini!” jawab So young sambil menunjukkan tempat make up milik Nara.


So Young akan segera pergi dari sana tapi Hyun Yi menghentikannya, “Bibi, bagaimana kau bisa pergi begitu saja. Kau harus membayar uang make up!” kata Hyun Yi membuka tangan meminta bayaran pada So Young.
Uang? So Young terkejut. Presdir hanya tersenyum mendengarnya. So young bingung. Presdir memberi kode agar So Young memberikan uang itu.
So Young mengerti dan segera merogoh saku celananya dan memeberikan Hyun Yi sejumlah uang. Tak Lupa So Young berbasa-basi mengucapkan terima kasih dan berharap Hyun Yi akan mendapatakan banyak uang.


“Ayah aku dapat uang!” seru Hyun Yi memamerkan uang itu pada ayahnya. “Apa kau senang?” tanya Presdir.

So Young segera kembali ke ruang design. Di tengah jalan ia berpapasan dengan Jin Wook.
Jin wook : “Hey.. Lee So Jin. Aigoo.. apa yang terjadi dengan wajahmu?”


Jin wook tertawa lebar melihat wajah So Young yang seperti badut. So Young sadar kalau make up tebal dari Hyun Yi tadi belum ia bersihkan.


So young segera menutupinya dengan tempat make up.
Jin wook tanya kegiatan apa yang tengah So Young ikuti. Jangan bilang So Young melakukan ini untuk mebuatnya senang. So Young kesal mendengarnya.
“Nona Lee So Jin!” terdengar sebuah panggilan dari Presdir.


So Young dan Jin Wook memberi hormat. Presdir langsung mengambil dompet dan memberikan uang pada So Young (uang pengganti yang So Young berikan ke Hyun Yi tadi)
So Young menerima uang itu tapi Jin Wook memandangnya heran. Tanpa bicara lagi Presdir segera berlalu dari sana.


Jin Wook yang masih heran merebut uang itu dan bertanya, apa ini? kenapa Presdir memberimu 1000 won. Terakhir dia memberimu 500 won dan sekarang 1000 won. Apa kau membuat kesepakatan dengan presdir?
So Young merebut uangnya dan mengingatkan Jin Wook jangan mengarang cerita yang tidak-tidak. So Young segera pergi meninggalkan Jin Wook yang masih heran.


Presdir, Yoon Seo dan Hyun Yi makan bersama. Tapi Hyun Yi tak memakan makanannya. Itu bukan makanan manis yang Jessica suka.
Yoon Seo berusaha bersikap manis di hadapan Hyun Yi. Tapi Hyun Yi memandang Yoon Seo dengan tatapan tak suka.


Yoon Seo mengatakan kalau Hyun Yi sangat lucu dan cerita tentang Jessica juga sangat lucu.
“Siapa bilang aku membuat cerita. Apa kau mengatakan kalau aku ini berbohong?”
Yoon Seo minta maaf. Kalau Hyun Yi sangat menyukai kue yang manis ia bisa membuat Injeolmi yang lezat (kue beras manis) dan bertanya kapan Hyun Yi akan pergi dengannya untuk makan kue-kue manis.
Hyun Yi menegaskan kalau kue manis itu kesukaan Jessica.
Hyun Yi tanya pada ayahnya kenapa tidak mengajak Bibi yang tadi. Presdir tanya Bibi yang mana. Hyun Yi menjawab Bibi yang memberinya pita rambut boneka (So Young). Presdir terdiam.
Ponsel Presdir berbunyi dan ia menjawab panggilan ponselnya menjauh dari Yoon Seo dan Hyun Yi.
Yoon Seo kembali bicara manis dengan Hyun Yi. Ia bertanya boneka yang ia berikan waktu itu apa baik-baik saja. Hyun Yi menjawab kalau boneka pemberian Yoon Seo itu sakit lalu meninggal. Yoon Seo kecewa dengan jawaban Hyun Yi.


“Bibi bukan yang pertama kali!” sahut Hyun Yi. Yoon Seo kurang paham.
Hyun Yi menjelaskan kalau Yoon Seo bukan wanita pertama yang makan dengan dirinya dan ayahnya.
Hyun Yi : “Bibi, kau tidak memiliki selera humor. Kau hanya tahu bertingkah dingin. kau kekasih terburuk ayah diantara semua pacar ayahku!”


So Young mengajak Jin Wook ke rumah makan Jokbal. Jin Wook heran bukankah So Young mau mentraktir makan. Diantara begitu banyak tempat makan kenapa ? (mengajaknya ke rumah makan jokbal) Jin wook tak suka mencium aroma daging babi.


So Young mengambilkan sepotong daging dan memberikannya ke Jin Wook tapi Jin Wook menolak. So Young tanya apa makan Jokbal membuat Jin Wook tersedak.
“Apa kau tidak mencium bau busuknya?” tanya Jin Wook. So Young mencium daging yang diambilnya. “Baunya enak!” kata So Young dan langsung memakannya dengan lahap.
“Kau bahkan tak mengerti, ini harus dibungkus. Lihatlah ini, ini juga bumbu!” jelas Jin Wook.


“Kau benar-benar seorang ahli jokbal!” sahut So Young. “Bukankah kau mengatakan kau membenci jokbal tapi bagaimana kau bisa tahu banyak?”
“Ah itu karena ....hanya seharusnya seperti itu!”
“Bagaimana kau membenci ini, ini sangat enak!” So Young kembali melahap jokbal-nya.
Jin Wook tersenyum melihatnya, “Bukankah wanita seharusnya membenci tempat ini? Kalau kau mengatakan pacarmu memiliki toko jokbal apa kau akan bangga memperkenalkan dia pada ibumu?”
“Apanya yang salah? Ini mimpiku sejak kecil untuk menikah dengan seseorang yang memiliki toko jokbal!”
“Benarkah?” Jin Wook tak percaya mendengarnya. So Young mengangguk.


“Apa itu enak!” Jin Wook tanya seraya tersenyum manis.


Ji Joo Hee mendengarkan curhat temannya. Teman Joo Hee bilang kalau suaminya ingin menceraikannya karena menyukai waita yang lebih muda.
Kemudian keduanya mendengar pasangan kekasih tengah bertengkar (itu Lee So Jin)
Si Pria mengatakan kalau ia benar-benar mencintai So Jin, “Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Aku membelikanmu pakaian dan tas. Aku bahkan membayar keanggotaan Gym-mu!”
Joo Hee berbisik ke temannya, apa yang salah dengan mereka.
Pria itu memegang tangan So Jin dan menolak putus.
So Jin menerima telepon dari seseorang, “Halo Sayang tentu saja!” So Jin menjawab telepon dengan mesra.
“Aku punya pacar baru!” sahut So Jin dan segera pergi meninggalkan pria itu tapi si pria terus mengejarnya sampai di luar restourant.
“Bukankah kau bilang menyukaiku?” tanya pria itu sambil menggenggam tangan So Jin.
So Jin menarik paksa tangannya dan menjawab itu dulu ketika ia belum mengetahui kalau pria itu sudah tak single. So Jin dengan cepat pergi dari sana membuat pria itu melongo.


Teman Joo Hee makin kesal seteleh melihat pasangan yang tadi bertengkar. Joo Hee meminta temannya itu untuk bergembira, “Lihat wajahmu!”
Joo Hee : “Lihatlah aku berpakaian seperti ini. Suamiku bahkan tidak melirik wanita lain!”
Benarkah?
“Kita harus membuat diri kita terlihat lebih muda!” kata Joo Hee. Temannya mengatakan kalau itu sangat merepotkan.
Kemudian Joo Hee mangajak temannya ke sutau tempat.


Dan berkumpulah para Ahjumma bertepuk tangan dan menyanyi di pimpin oleh seorang pemuda (pamannya So Young n So Jin – No Yong Joon)
Setelah selesai menyanyi Yong Joon mengatakan kalau ada Ahjumma yang sedang menderita flu. Para ibu-ibu itu pun saling memandang.


Yong Joon memberikan air pada Joo Hee, “Ahjumma. Kau kelihatannya kedinginan!”
Teman Joo Hee mengatakan kalau suara temannya memang seperti itu. Semua tertawa. Yong Joon minta maaf. Joo Hee kesal bukan main.


Yong Joon keluar dari ruangan dan langsung dikerumuni Ahjumma yang ada di kelas tadi. Ibu itu tanya apa guru haus dan memberikan minumannya.
Ibu itu memegang tangan Yong Joon bahkan meraba kakinya. Yong Joon teriak, apa yang Ahjumma lakukan. Joo Hee dan temannya lewat, keduanya hanya memperhatikan.

Saat itu pula Lee So Jin sampai disana dan membuat heran Joo Hee, oh dia...
“Oppa!” So Jin memanggil Yong Joon. So Jin langsung mengaitkan tangannya ke lengan dan menyandarkan kepalanya ke bahu Yong Joon.
Salah satu Ahjumma bertanya siapa wanita ini. Yong Joon menjawab kalau itu adalah pacarnya.
“Aku pacarnya, namaku Lee So Jin!”
Ajumma itu kembali bertanya pekerjaan So Jin. So Jin menjawab kalau ia adalah designer di The Style.
Dan itu membuat Joo Hee terkejut, Designer The Style?
Ajumma memuji Yong Joon beruntung mempunyai pacar yang cantik, muda, dan pintar. Yong Joon berterima kasih.


Setelah para Ahjumma pergi, Yong Joon memberikan sejumlah uang pada So Jin tapi So Jin protes karena jumlahnya tidak sesuai dengan perjanjian mereka. Joo Hee melihat semua itu.
So Jin marah. Yong Joon beralasan ia sudah berusaha keras. So Jin lalu meninggalkan pamannya itu. Yong Joon berterima kasih, gomawo, thank you. I love you.
Joo Hee masih di sana melihat semuanya, “Izinkan aku memberimu nasehat. Kau cukup tua untuk menjadi bijaksana!”
Yong joon tak mengerti, Apa?
Teman Joo Hee tiba dan langsung mengajak Joo Hee pergi dari sana.


So Jin belanja parfum seketika itu ponselnya berdering dan terdengar teriakan dari seberang sana, “Apa kau Lee So Jin?”
“Siapa kau?” tanya So Jin.
“Aku istri dari pria yang kau goda!” jawab wanita itu.
Wanita itu kemudian mengatakan kalau So Jin tak tahu malu, merayu suami orang dan marah-marah tak karuan. Wanita itu juga memarahi suaminya yang mungkin sedang berada di sampingnya.


Di ruangan design The Style, semua sibuk mendesign sesuai dengan keinginan Yoon Seo yaitu design pakaian yang lucu dan ceria. So Young berfikir keras.
So Young menerima telepon dari So Jin.


So Young menarik lengan adikknya. So Jin meminta uang pada kakaknya. So Young membuka dompetnya, dengan cepat So Jin merebut dompet kakaknya dan mengambil semua uang milik So Young. So Young meminta So Jin cepat pergi takut ada yang melihat.
So Young akan segera pergi tapi So Jin mengatakan apa ini benar-benar milik Presdir. So Jin memperlihatkan payung yang Presdir pinjamkan kepada So Young.
“Apa Presdirmu sangat tampan? haruskah aku mengembalikan ini padanya?”
So Young merebut payung itu dan memukul adiknya, “Perempuan gila!” dan ia pun segera pergi meninggalkan So Jin.


So Young akan kembali ke kantor, di jalan ia melihat Presdir sedang menelpon. So Young langsung memanggil Presdir sambil berlari.


Tapi sayang hak sepatunya tersangkut di lubang penutup gorong-gorong jalan. So Young kesulitan melepaskan diri. Presdir melihat So Young dan bertanya apa yang terjadi.
So Young melepaskan sepatunya dan berusaha menarik sepatu itu tapi ia tak berhasil.
Presdir tanya sepatu itu sudah lama kenapa tak membuangnya. Lalu apa yang harus ia pakai tanya So Young. Presdir mengerti dan berusaha membantu So Young menarik sepatu itu.


Di saat yang sama Park Nara dan Jang Mi Soon melihat kejadian itu.

Presdir menarik sepatu sekuat tenaga dan tesssss hak sepatunya patah... sepatunya bisa diselamatkan tapi haknya masih tersangkut di lubang.


“Jadi seperti ini!” kata Presdir. So Young menerima sepatunya yang rusak, tak lupa So Young mengembalikan payung milik Presdir.
So Young memperhatikan sepatunya. Sementara Nara dan Jang Mi Soon masih memperhatikan dan terheran –heran.

Nara dan Mi Soon masuk ke ruang design dengan keheranan mereka,”Apa yang mereka berdua lakukan?”
“Pokoknya Lee So Jin ini benar-benar baik!” sahut Jang Mi Soon. “Kita takut pada Presdir bahkan kita takut satu lift dengannya!”


“Apa ini?” Jang ki Hong mengagetkan rekannya. Ia meminta temannya melihat apa yang ia baca di halaman forum perusahaan.
Forum itu memuat tentang Lee So Jin designer The Style yang sudah merusak rumah tangga orang. Dan Kang Yoon Seo juga membaca isi yang tertulis di forum itu.
So Young berjalan tak nyaman dengan hak sepatu yang hanya sebelah. Semua orang memperhatikannaya, ia merasa malu dan segera masuk ke ruang design.


Nara tanya So Young dari mana. So Young menjawab kalau seseorang mencarinya, apa terjadi sesuatu tanya So Young.
Nara memandang sepatu yang dipakai So Young, “Sepatu yang kau terima dari pria itu apa sepatu ini?”
“Apa?” So Young bingung tak mengerti apa maksudnya.
“Kau tak membaca forum kan?”
So Young langsung membaca isi forum di komputer Nara dan terkejut. Ia menatap rekannya yang sudah mengacuhkannya.


Berita di forum sudah sampai ke meja Direksi. Direktur Hyun tanya dari tim mana karyawan yang sudah membuat skandal itu.
Yoon Seo menjawab kalau dia berasal dari timnya, “Dia Lee So Jin seorang staf sementara!”


“Buat dia mengundurkan diri!” tegas Direktur Hyun.


Presdir bersikap lebih bijaksana dengan mengatakan kalau postingan lewat internet bukankah sangat sulit untuk mengkonfirmasi itu sebagai fakta. Selain itu, ini adalah urusan pribadi.
Direktur Hyun menaggapi ucapan Presdir. Benar atau tidak isi forum itu apa bedanya lebih baik menangani masalah rumit sedini mungkin.


Direktur Baek berkomentar kalau memang dia staf sementara kita tidak bisa berbuat seperti ini setidaknya kita harus mendengarkan penjelasannya.
Direktur Hyun tak suka mendengar usulan Direktur Baek.
Yoon Seo : “Dia staf ku jadi aku akan membuat keputusan setelah penyelidikan!”
Yoon Seo kembali ke ruangannya setelah rapat. So Young langsung menemuinya dan ingin menjelaskan tentang isi berita forum itu.
Yoon Seo memandang semua stafnya dan menyampaikan kalau ia membebas tugaskan anak buahnya dan So Young pun tak diberi kesempatan untuk menjelaskan.


So Young berjalan lemas keluar dari runagan. Disana Jin Wook sudah menunggunya, ia mengajak So Young bicara.


Jin Wook tanya bagaimana So Young bisa menjadi seperti itu. Ia tak peduli apa yang orang lain katakan, “Aku percaya padamu!”
“Jadi katakan semuanya!” sambung Jin Wook. Ia lalu membuka buku catatan dan bertanya dimana So Young pertama bertemu dengan laki-laki itu? Kapan? berapa kali? Jin Wook meminta So Young mengatakannya dari awal sampai akhir.
So Young meminta Jin Wook jangan melakukan apapun.
“Apa kau tak menyadari situasimu? Kau akan dipecat!” Seru Jin wook.


So Young sadar kalau ia akan dipecat jadi ia minta Jin Wook jangan mencoba membelanya. Jin Wook merasa So Young melindungi laki-laki itu, “Dan jangan katakan kalau berita di forum itu semunya benar!”
“Pria buruk!” mata So Young sudah berkaca-kaca
Apa?
“Kau mungkin juga akan mengatakan hal yanga sama seperti orang lain. Bukankah kau mengatakan kau percaya padaku bahkan jika orang lain tidak percaya padaku. Bukankah kau mengatakan akan percaya padaku tapi akhirnya kau masih tak percaya padaku!
Untuk menyelamatkanmu aku menemui Ketua Tim Ahn dan berlutut padanya, sepertinya aku benar-benar gila!”
So Young pergi meninggalkan Jin Wook sendirian. Jin Wook berusaha mencerna ucapan So Young.


So Young berjalan tak nyaman dengan sepatu hak yang hanya sebelah, Presdir memperhatikan cara berjalan So Young yang kesusahan.
Karena merasa tak nyaman So Young melepas sepatu yang masih ber-hak dan mematahkan hak-nya.
Jadilah sepatu So Young keduanya tanpa hak. Presdir melihatnya dan mulai merasa iba.


Lee So Jin tiba di rumah. Ia melihat ibunya terburu-buru akan keluar membeli bubur untuk So Young.
Ibu bertanya bagaimana audisinya apa berhasil. So Jin menjawab ia gagal. Ibu sedih mendengarnya, “Apa karena bekas luka dipahamu?”


So Jin mengatakan ibunya tak perlu khawatir. Ibu memandang sedih putrinya. So Jin langsung masuk kamar.

So Jin melihat kakaknya berbaring dan bertanya apa kakaknya sakit. So Young langsung duduk dan menatap tajam adiknya.
“Apa? kenapa jadi menakutkan?”
So Young langsung menarik lengan So Jin, memaksanya duduk. Ia langsung mengambil koran yang ada di sampingnya dan memukulkannya pada So Jin.


So Young : “Kenapa kau hidup seperti ini? Bagaimana mungkin kau berani bertemu dengan pria yang sudah menikah?”
So Jin : “Apa kau memiliki hak mengatakan semua ini padaku? Bukankah kau menggunakan namaku untuk bekerja?”
So Young : “Karena namamu aku akan segera di pecat. Apa kau bahagia sekarang?”
So Jin : “Apa maksudmu?”
So Young menjelaskan kalau istri dari laki-laki itu memposting di forum perusahaan dan mengatakan kalau So Jin itu perusak rumah tangga orang.


So Jin terkejut, “Apa? Apa dia gila?” So Jin memandang kakaknya. Ia tahu kalau kakaknya marah tapi ia juga tidak tahu kalau laki-laki itu sudah menikah. Ia juga tertipu.


So Young duduk di luar sendirian dan bergumam, “Benar. Siapa yang bisa aku salahkan!” So Young menatap langit malam.

Jin wook berusaha menghubungi seniornya dan bertanya tentang beberapa hal.


Jin wook datang ke sebuah apartemen. Ia menekan bel beberapa kali tapi tak ada yang menjawab atau membukakan pintu, tak ada orang di rumah itu.
Semakin malam semakin dingin, Jin Wook masih di sana menunggu penghuni rumah datang. Ia menggerakkan tubuhnya untuk menghangatkan badan.
So Young gelisah ia tak bisa memejamkan matanya.

Hari semaki terang, Jin Wook masih di sana menunggu. Ia kedinginan.
So Young duduk di tempat tidurnya (kayaknya ga tidur semalaman deh)

Matahari sudah mulai tinggi, Jin Wook tertidur di depan rumah itu dan segera tersadar, “Kenapa dia belum kembali?” Ia merasa sudah membuang-buang waktu semalaman berada di sana.

So Young datang pagi-pagi sekali. Sebagai junior ia segera membereskan meja rekannya.
Kepala Jang, Park Nara dan Lee Min Ki tiba, ketiganya heran melihat So Young berada di sana. So Young berusaha menyapa rekannya tapi ia diacuhkan.


Nara mengatakan kalau tak ada pekerjaan untuk So Young hari ini dan meminta So Young jangan membuang tenaga. So Young mengerti ia segera keluar dan sepatu yang ia kenakan kali ini adalah sepatu bertali.

So Young berpapasan dengan Direktur Baek, ia langsung memberi hormat. Direktur Baek mengajak So Young minum.


Direktur Baek memperhatikan pakaian yang So Young kenakan, “Apa kau membuat pakaian ini?” So Young mengiyakan.
Direktur Baek kembali bertanya kenapa tidak membeli? kenapa membuat sendiri? So Young menjawab kalau harga pakaian itu sangat mahal dan juga karena ia ingin membuat baju.


Direktur Baek menemui Presdir dan membicarakan malasah perekrutan staf. Presdir meminta Direktur Baek yang mengurusnya, ia akan menghormati pilihan Direktur Baek.
Direktur Baek mengerti, kemudian ia membahas masalah staf sementara dari tim design (So Young) ia berharap Presdir serius mempertimbangkannya tapi keputusan akhir tetap ada di tangan Presdir.

Presdir menelpon Yoon Seo menanyakan staf Yoon Seo (So Young) Yoon Seo mengatakan tak perlu khawatir ia akan mendengarnya terlebih dahulu sebelum memutuskan.


So Jin berusaha menghubungi pria beristri itu tapi nomor yang ia hubungi tidak aktif, So Jin pun meninggalkan pesan.
“Hey pria yang sudah menikah. Apa yang kau lakukan? kau bahkan tak menjawab teleponmu apa kau mau mati?”


Setelah semalaman menunggu akhirnya Jin Wook bertemu si pemilik rumah dan memarahi pria itu. Ia menyeret baju pria itu tapi pria itu meronta minta dilepaskan.
Pria itu mengatakan kalau Lee So Jin sudah menghabiskan uangnya. Dia (So Jin) bahkan pernah membeli sepasang celana seharga 100 juta won.
“Ajhussi apa itu masuk akal?” Tanya Jin Wook. Bagaimana mungkin dia bisa memakai sepasang celana mahal. Dan bahkan kalau dia memakainya untuk orang sependek dia itu tak akan cocok.
“Tinggi. berapa tingginya? Dia 170 cm!” sahut pria itu.
“Apa? 170 cm?”
“Dia terlihat seperti 170cm!” ucap pria itu


Jin Wook heran ia mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan video ketika kecelakan di diskotik dulu, “Ajhussi gadis yang kau lihat apa dia?”
“Bukan. Aku baru pertama melihatnya!”
“Apa?”


So Young menjelaskan pada Yoon Seo kalau ia tak ada hubungannya dengan apa yang tertulis di forum.
Yoon Seo menyuruh Nara memberikan kotak pada So Young (kotak untuk memberekan barang-barang So Young yang artinya So Young dipecat)
So Young : “Ketua tim?”


Yoon Seo : “Kami akan mengitung gajimu sampai hari ini!”
“Itu bukan aku!” So Young kembali menjelaskan. “Itu benar-benar bukan aku!”
Yoon Seo meminta So Young jangan memohon seperti itu padanya dan mengatakan akan ada banyak pria yanga akan membantu So Young. Yoon Seo segera masuk ke ruangannya.
So Young pasrah matanya berkaca-kaca.


Presdir sibuk diruangannya dan ia pun mendapatkan email yang dikirim seseorang.
“Aku takut meninggalkan pesan yang akan menyebabkan kesalahpahaman jadi aku mengirim email padamu. Aku Jin Bing He suami Choi Yan Choo yang memposting di forum pelangganmu. Wanita yang terlibat denganku bukan Nona Lee So Jin The Style. Aku minta maaf atas kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Aku harap masalah ini akan dapat diselesaikan dengan memuaskan!”

So Young membereskan barang-barangnya, semua rekannya memperhatikan tapi ketika So Young menatap balik, rekannya malah memalingkan wajahnya. Sebelum pergi tak lupa So Young memberi hormat pada semua rekannya.
So Young keluar dari ruang design dengan tatapan sedih, di sana ia berpapasan dengan Presdir. Presdir melihat barang bawaan So Young.


Presdir masuk ke ruangan design. Staf design terkejut presdir datang ke ruangan mereka. Yoon Seo juga keluar dari ruangannya dan memberi hormat.
Raut wajah Yoon Seo berubah ketika So Young pun ikut masuk ke ruang design.
Presdir : “Nona Lee So Jin silakan kembali ke tempat dudukmu!”
Semua terkejut mendengarnya. Yoon Seo tak percaya ini dan mengatakan kalau So Young sudah dipecat.
Jin Wook masuk ke ruang design.
Presdir menjelaskan kalau semuanya ada kesalahan dan mempersilakan So Young kembali bekerja. Jin Wook tersenyum mendengarnya.
Presdir keluar dari ruang design diikuti Yoon Seo yang masih belum bisa menerima So Young kembali bekerja.


Presdir menjelaskan kalau suami dari wanita itu mengiriminya email dan mengatakan orang lain telah menggunakan nama Lee So Jin jadi Lee So Jin tak ada hubungannya dengan masalah ini. Apa itu tidak cukup? apa ada hal lain yang mecurigakan?


Yoon Seo mengerti tapi ia mengatakan kalau pesan ini tidak tepat. Bagaimanapun juga ia adalah ketua tim dan Lee So Jin adalah anggota tim design. Bukankah Presdir harus menghubunginya terlebih dahulu, “Kau memperlakukanku seperti orang bodoh!”
Presdir mengerti, ia merasa menyesal.

So Young menelpon adiknya tapi nomor So Jin tidak aktif dan So Young pun mengirim pesan, “Lee So Jin kau kan yang menelpon orang itu. Apa yang salah dneganmu melakukan itu untukku. Dalam kasus apapun, terima kasih.”


So Young kembali ke ruang design, tanpa sengaja ia mendengar rekannya tengah membicarakan dirinya.
Jang Mi Soon : “Aku tak berharap Lee So Jin menjadi anak yang menakutkan! Bukankah kita mendengar, apa yang dikatakan Presdir tentu yang terbaik!”
Nara : “Terlibat dengan pria yang sudah menikah tidak cukup dan sekarang dia menempel pada presdir juga. Benar apa kataku hubungan mereka tak normal!”
So Young mendengarkan dari balik tembok.
Kepala Jang : “Itu tidak mungkin, Presdir memiliki mata mungkin karena dia menyayanginya!”
“Lee So Jin pasti memiliki daya tarik yang entah bagaimana berhasil merayunya!”


Yoon Seo mengingat kejadian Presdir mempersilakan So Young bekerja kembali. Ia kesal mengingatnya.
Untuk menghilangkan kekesalannya ia mengajak stafnya minum bersama. Semua menyambut usul Yoon Seo dengan senang. Dan tinggallah So Young sendiri di sana.


Jin wook datang ke ruang design untuk mengucapkan selamat pada So Young karena sudah mendapatkan kembali posisinya.
Hari ini sebenarnya ada pertemuan kelompok tapi Jin Wook sudah meluangkan waktu khusus untuk So Young, “Apa kau tidak akan berterim kasih padaku?”
“Aku akan mencari waktu lain kali!” kata So Young. “Aku tidak punya mood untuk makan, ada banyak hal yang harus dilakukan!”
Jin Wook heran kenapa seorang maknae begitu pekerja keras, bukankah sekarang So Young merasa bahagia, “Kau bahkan memiliki Presdir!” sahut Jin Wook sambi tertawa dan bertanyam, “Apa rahasianya? Ada sesuatu diantara kalian berdua!” kata Jin wook


So Young kesal mendengarnya dan meninggikan suaranya, “Ada apa denganmu apa yang kau katakan?”
Jin wook heran kenapa So Young tiba-tiba marah.
So Young : “Apa kau mencoba mengatakan kalau aku juga merayu presdir? Pikirkan saja apa yang kau inginkan!”
Jin Wook emosi perkataannya yang hanya gurauan disalah artikan oleh So Young. Ia pun segera pergi dari ruang design, “Bagaimana bisa ada orang seperti ini?”


So Young merenung di meja kerjanya, ia melihat logo pin miliknya yang terjatuh. Ia memungut dan memperhatikan, ia pun memakainya di lengan sebelah kanannya.

Yoon Seo dan staf nya bersenang-senang di diskotik mereka menari bersama.
Yoon seo menelpon Sung Il (haha agak kaku nyebutin namanya Presdir) Ia berharap Presdir datang sekarang. Sung Il menebak bukankah akan lebih nyaman kalau dirinya tidak ada dan meminta Yoon Seo jangan minum teerlalu banyak.


Presdir masuk ke ruang produksi mencari Direktur Baek tapi ia tak menemukannya. Ia malah melihat So Young tertidur di salah satu meja di sana.


Presdir memperhatikan penampilan So Young dari mulai sepatu sampai pakaian yang dikenakan.


Presdir penasaran dengan gambar rancangan So Young yang tertindih badan So Young. Ia berusaha menarik gambar rancangan itu dengan tidak membangunkan So Young. Ia menariknya perlahan.


Bagaimanapun pelannya Presdir menarik tapi So Young merasakan tarikan juga.


So Young pun terbangun. Ia terkejut melihat Presdir ada dihadapannya.


Presdir salah tingkah dan berusaha menguasai diri dengan bertanya apa So Young tidak pergi ke pertemuan?
So Young masih melongo. Presdir mengajak So Young menyusul rekan yang lain.


Yoon Seo dan stafnya minum bersama, Presdir masuk ke ruang di mana Yoon Seo dan stafnya minum.
Yoon Seo senang melihat Presdir datang tapi ketika So Young masuk raut wajahnya pun berubah, staf yang lain tampak heran kenapa Presdir mengajak So Young.
Suasanan yang tadinya ceria berubah menjadi tegang. Presdir tanya kenapa suasanaya jadi berubah dingin, “Apa kalian benar-benar kalian tak ingin aku disini?”
Semua kompak mengatakan bukan begitu
“Atau mungkin kalian tak menyukainya!”(Presdir menunjuk ke arah So Young)
“Tidak.. tidak...!” sahut yang lain.
Nara mencoba bersikap sopan dihadapan Presdir dengan menanyakan kenapa So Young terlambat datang (yah padahal So Young kan ga di ajak)
Jang Ki Hong membenarkan bukankah So Young sudah di hubungi. (kapan?)


Kepala Jang memberikan Presdir minuman, semuanya bersulang. So Young langsung meminum minumannya.
Presdir tanya apa yang dikaukan semuanya ketika ia datang tadi, Kepala Jang menjawab kalau mereka tengah bermain Yaza Time, Presdir tanya apa itu?
Nara menawarkan presdir untuk ikut bermain, Yoon Seo menerangkan permainannya. Sementara So Young terus minum tanpa henti.
Mereka meminta Presdir untuk menyanyi kalau tidak Presdir harus minum. Presdir menolak minum karena ia harus mengemudi, Yoon Seo menawarkan menjadi mawar hitam dari presdir (mewakili minum)


Yoon Seo akan mengambil gelas berisi minuman tapi dengan cepat So Young merebutnya dan langsung meminum isinya sampai habis.
Semua memandang heran dengan apa yang dilakukan So Young.
“So Jin apa kau mabuk?” tanya Kepala Jang.
“Jang Ki Hong, jangan bergerak!” kata So Young yang sudah mulai mabuk.
So Young mengambil mangkuk besar berisi minuman dan ia langsung meminumnya dari mangkuk sampai habis.
Kemudian So Young mengatakan unek-uneknya untuk melampiaskan frustasinya, “Kalau terus seperti ini aku tak tahan lagi!”


“Hei... Jang Ki Hong!” So Young menunjuk ke arah Kepala Jang, “Bukanlah kau bilang tak perlu khawatir!” So Young mendorong kepala Jang Ki Hong dengan jarinya. “Bukankah kau bilang akan bertanggung jawab? Apa yang kau tahu tentang tanggung jawab? apa kau tahu artinya?”
“Waktu aku bilang aku tak mau kencan buta dengan Ketua Tim Ahn apa yang kau katakan, bukankah kau mengatakan kau akan bertanggung jawab? sekarang kau pura-pura tidak tahu apa-apa!”


“Kau juga Jang Mi Soon!” sahut So Young yang di tunjuk Park Nara.
“Bukan Jang Mi Ssoon tapi Park Nara!” kata Kepala Jang berusaha meralat.
So Young : “Kau juga membantu dengan meminta padaku untuk pergi kencan buta!”
Nara mengelak, “Aku? Kapan?”
“Kau selalu mengatakan padaku, aku berfikir itu karena kau suka disiplin dan menangunggnya tapi...
Unni telah mengamatimu (menunjuk ke diri So Young sendiri) Aku tidak berfikir kau begitu pemilih itu karena kau benar-benar buruk!”
“Apa?” Nara marah mendengarnya.
Presdir hanya tersenyum mendengar semua ocehan So Young.


“Dan kau juga (menunjuk Yoon Seo)aku tak suka denganmu!”
Lee Min Ki berusaha menarik So Young mencegah So Young bicara yang ngawur tapi tangan Lee Min Ki di tabok beberapa kali haha...
So Young ke Yoon Seo : “Bukankah kau kepala tim? bukankah kepala tnm seharusnya mendengarkan penjelasan anggotan timnya? Itu kepemimpinan yang nyata. Apa aku mengatakan sesuatu yang salah? Kau pikir begitu terhormat dirimu hingga kau bisa mebenciku?”
Presdir masih tersenyum melihat tingkah polah So Young, Yoon Seo memperhatikannya.
Nara meminta semuanya dihentikan sampai di sini, “Berhenti sekarang Lee So Jin!”
So Young menggertak, “Siapa Lee So Jin?” Semua terkejut mendengar teriakannya.
Tapat saat itu Jin Wook dan kepala timnya datang ikut bergabung.


So Young memanggil Jin Wook dan menariknya untuk duduk.
“Kau tak perlu bicara!” kata So Young sambil memukul kepala Jin Wook. So Young juga mendorong kepala Jin Wook beberapa kali dengan jarinya. “Dalam hal apa pun kau itu yang terburuk!” So Young kembali memukul kepala Jin Wook.
Jin Wook : “Apa yang salah denganmu? Apa kau gila?”
“Bagaimana seorang anak kecil jadi begitu sombong?” So Young akan kembali memukul tapi Jin Wook langsung menangkap tangan So Young.
Jin wook mengatakan kalau semua orang dewasa ada di sini, “Kau sudah mabuk apa yang kau lakukan?”
So Young : “Dewasa? Aku juga orang dewasa. Apa kau tahu berapa usiaku?”
Jin Wook : “25 tahun kan!”
So Young : “25 tahun? Aku... usiaku 34 tahun!”


Ooohhhhh.... semua terkejut mendengar pernyatan So Young yang mengejutkan......


Dan So Young pun hanya tersenyum dalam mabuknya....

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.