Saturday 14 June 2014

Sinopsis Queen of Ambition Episode 18 Part 2

Da Hae mendekatkan tangannya ke wajah Do Hoon. Ia menyentuh wajah Do Hoon. “Do Hoon-ssi, maafkan aku.” air mata Da Hae menetes. Matanya menatap tajam Do Hoon.

Do Kyung masuk ke ruang rawat Do Hoon. Disana hanya ada Do Hoon sendiri. Sepertinya Da Hae sudah pergi. Do Kyung menatap sedih kondisi Do Hoon yang masih belum sadarkan diri.

Da Hae sampai di luar gedung rumah sakit dan segera masuk ke dalam taksi. Ia segera pergi meninggalkan rumah sakit.
Dalam tidur panjangnya Do Hoon bermimpi. Mimpi ketika dirinya masih sekolah.

Saat itu Do Kyung mengantarnya menuju sekolah. Do Hoon ingin Do Kyung menurunkannya disini. Do Kyung tanya kenapa, apa Do Hoon akan kabur dari upacara sekolah. Do Hoon ngotot minta turun disini saja. Do Kyung pun menurut.
Keduanya keluar dari mobil. Do Kyung menyusul Do Hoon. Do Hoon heran apa kakaknya ini akan ikut dengannya ke sekolah, kenapa terus mengikutinya. Do Kyung bilang kalau hari ini upacara Do Hoon masuk SMA jadi ia harus datang. Do Hoon tak mau, ini bukan upacara masuk anak SD, sekarang ia siswa SMA, semua orang pasti akan melihat. Ia meminta kakanya pulang saja.
Do Kyung ngotot ingin masuk, sambil menepuk pantat Do Hoon. Diperlakukan seperti itu Do Hoon tentu saja tak suka, “Ah Noona sudah kubilang jangan melakukannya lagi.” Do Hoon merayu Do Kyung untuk segera pulang saja.

Do Kyun pun tak memaksa. Tapi ia mengingatkan Do Hoon kalau sudah pulang sekolah langsung pulang ke rumah. Ia berjanji akan membuatkan nasi goreng kimchi.
Do Hoon pun berjalan sendirian menuju gedung sekolahnya. Tapi baru beberapa langkah ia berjalan ia menoleh menatap Do Kyung. “Eomma!” Panggil Do Hoon tersenyum dan melambaikan tangan pada Do Kyung.
Do Kyung tersenyum bahagia mendengar Do Hoon memanggilnya Ibu. Do Hoon pun kembali berjalan seorang diri menuju gedung sekolahnya.
Do Kyung menggenggam tangan Do Hoon dan tertidur di samping Do Hoon. Tiba-tiba jemari Do Hoon bergerak. Do Kyung yang merasakan itu terbangun. Ia terkejut campur senang Do Hoon akhirnya sadar.
Perlahan Do Hoon membuka matanya. Ia seolah ingin memaggil Do Kyung tapi suaranya tak keluar. Tapi tak lama kemudian mata Do Hoon kembali terpejam dan ini untuk selama-lamanya.
Do Kyung terdiam mematung melihat Do Hoon kembali terpejam. “Do Hoon!” panggil Do Kyung lirh. Tak ada sahutan dari Do Hoon. Air mata Do Kyung pun menetes menyadari kalau putranya telah tiada.

Hiks hiks sumpeh masih aja nangis liat scene mimpi ini. Seolah itu adalah pamitannya Do Hoon.
Presdir Baek mendapat kabar tentang meninggalnya Do Hoon. Tubuhnya lemas. Jimi menanyakan pada kakaknya apa yang terjadi. Melihat kakaknya begitu sedih, ia pun bisa menebak kalau sesuatu terjadi pada Do Hoon.
Berita meninggalnya Do Hoon cepat tersebar ke media massa. Da Hae membaca berita di koran tentang kematian Do Hoon. Ia duduk diam mematung mengenang awal mula pertemuannya dengan Do Hoon. Pria yang mencitainya dan berjanji akan membuatnya bahagia. Da Hae menangis dalam diam.
Selesai melakukan upacara kematian Do Hoon, Do Kyung masuk ke kamar Do Hoon. Ia yang sedih kemudian berubah murka ketika melihat foto Da Hae. Do Kyung ngamuk menghancurkan semuanya. Terutama barang-barang Da Hae dan foto itu.
Ha Ryu menangis di kuburan Do Hoon. Ia menyesal Do Hoon turut menjadi korban dengan cara seperti ini. Ia menangis meminta maaf.
Do Kyung juga mengunjungi makam Do Hoon. “Tak peduli apapun itu aku ingin melakukannya untuknya. Tak peduli apa yang terjadi padaku, demi Do Hoon, aku akan melakukan segalanya. Menggantikanya... aku akan disini mengantikanya.” Air mata Do Kyung menetes, “Masih banyak yang belum kulakukan untuknya. Dan banyak hal yang belum kukatakan padanya.”

Ha Ryu akan menyentuh pundak Do Kyung tapi tak jadi ia lakukan.

Do Kyung yang menangis tak bisa menerima kecelakaan yang Do Hoon alami. Ia akan menyalahkan Ha Ryu. Ha Ryu pun mengakui kalau ini kesalahannya. Do Kyung mengatakan kalau ia tahu Do Hoon tak akan menyalahkan Ha Ryu.
Ha Ryu mengerti itu dan memberikan kekuatan kesabaran pada Do Kyung. Do Kyung menyandarkan kepalanya ke Ha Ryu. Ia menangis di pelukan Ha Ryu.
Bagi Da Hae kesedihan itu tak boleh berlarut-larut. Ia harus terus maju, tak boleh terus menangisi apa yang terjadi. “Jika Tuhan tak dipihakku aku harus lebih kuat.” Batin Da Hae.
Presdir Baek menerima kiriman video percakapan rahasianya dengan Seok Tae Il. Percakapan rahasia tentang kematian suamina Jimi.
Tepat saat itu Da Hae masuk ke ruangan Presdir Baek. Presdir tentu saja tak suka. Da Hae bertanya apa Presdir sudah melihat video yang ia kirim. Manajer masuk ke ruangan meminta Da Hae keluar. Tapi Da Hae diam saja. Presdir bilang tak apa. Manajer punkeluar ruangan Presdir.

Da Hae berkata kalau terakhir kali ia bertemu Presdir saat itu sepertinya ia dan Presdir banyak terjadi kesalahpahaman. Ia berharap bisa menyatukan perbedaan yang menjadi kesalahpahaman itu. “Kupkir ada yang ingin anda bicarakan jika aku datang sebelum anda memanggilku. Terakhir kali aku sudah banyak minta maaf. Kejadian itu, kita berdua yang salah. Aku ingin meminta maaf sekali lagi.”
Presdir Baek pun meminta maaf. Da Hae berkata kalau ia tak mendengar ucapan Presdir. Presdir sekali lagi mengucapkan permintaan maaf pada Da Hae. Da Hae puas mendengar permintaan maaf Presdir, ia pamit dan berkata sampai bertemu lagi.

(Nih perempuan, kayak ga ada rasa bersalahnya. Datang ke keluarga Baek dengan sikap angkuh)
Da Hae menemui Bibi Jimi. Jimi tecengang Da Hae datang menemuinya. Ia tak menyangka Da Hae datang seolah tak terjadi apa-apa. “Kau akan ditangkap dan dibunuh jika kau dtemuka disini.”

Da Hae tersenyum mengatakan kalau ia sudah berdamai dengan Presdir Baek. “Bibi, kau pasti marah dengan apa yang terjadi pada suamimu.” Jimi terkejut, “apa yang kau ketahui? Apa kau menemukan sesuatu?”

Da Hae berjanji kalau ia pati akan menemukan kebenaran tentang kematian suami Jimi. (padahal udah tahu) Jimi ingin tahu apa yang Da Hae lihat, dengar, katakan semua yang Da Hae ketahui.

Da Hae berterima kasih karena terakhir kali Bibi membantunya dengan koper itu. Jimi tak sabar ia ingin tahu apa yang terjadi dengan kematian suaminya, apa yang Da Hae tahu. Da Hae tersenyum berkata kalau Bibi Jimi ada dipihaknya kan, karena selanjutnya masih banyak yang harus keduanya lakukan.

Da Hae tak mengatakan apa-apa lagi. Ia terus tersenyum angkuh dan pamit pergi membuat Jimi penasaran apa saja yang sudah Da Hae ketahui perihal kematian suaminya.
Ha Ryu menyerahkan pada Soo Jung album foto dari kamar Jae Woong. Soo Jung berterima kasih karena dirinya ada didalam fotoi tu ia merasa tak nyaman meninggalkan itu disini.

Sebelum pergi Soo Jung teringat sesuatu, bagaimana dengan Direktur Baek Do Kyung. Ha Ryu merasa kalau Do Kyung pasti akan berusaha menjadi lebih baik lagi. Soo Jung menitip pesan agar Ha Ryu menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Do Hoon.

Ha Ryu berkata seperti apa yang Soo Jung katakan beberapa waktu lalu ia akan berhenti memanfaatkan perasaan orang lain. Ia akan mengatakan semuanya pada Do Kyung hari ini dan memohon maaf padanya. Ha Ryu berterima kasih pada Soo Jung atas semuanya.

Soo Jung heran kenapa Ha Ryu bicaraseperti itu, ia mengatakan kalau dirinya akan datang lagi minggu depan untuk beremu dengan ayah mertuanya jadi ia harap Ha Ryu jangan bersikap seperti keduanya bertemu untuk yang terakhr kali. Ia berharap ha Ryu juga bisa kembali ceria.

Soo Jung menerima telepon dari ayahnya yang meminta dirinya untuk bertemu.
Soo Jung terkejut melihat ayahnya bersama Da Hae. Soo Jung yang tak suka melihat Da Hae menyimpan rasa tidak sukanya itu. Da Hae tersenyum menyapa Soo Jung. Ia tak menyangka kalau Da Hae juga akan datang kesini. Da Hae yang tersenyum menanyakan kabar Soo Jung. Soo Jung menjawab kalau kabarnya baik, ia heran bagaimana Da Hae bisa datang dengan ayahnya.

Seok Tae Il memberi tahu putrinya kalau Da Hae akan bekerja dengannya sebagai juru bicara dan juga sebagai kepala kantor. Soo Jung tak mengerti juru bicara bagaimana, bukankah yang ia tahu kalau ayahnya ini tak jadi ikut pemilihan presiden tahun ini. Walikota Seok menegaskan pada putrinya kalau ia akan ikut pemilu.

Da Hae mengatakan kalau lusa ia dan walikota Seok akan mengadakan konferensi pers dengan wartawan. Walikota Seok merasa sebagai keluarga lebih baik berbagi hal ini pada Soo Jung, itu sebabnya ia dan Da Hae ingin bertemu dengan Soo Jung. Ia juga ingin secara resmi memperkenalkan Da Hae sebagai kepala kantor.

Soo Jung menebak apa Da Hae yang membuat keputusan untuk membuat kantor. Walikota Seok mengatakan kalau sebagian besar ini merupakan ide Da Hae. Soo Jung menatap curiga dan tak suka. Walikota Seok permisi ia harus menghadiri rapat di lantai 3 gedung ini.
Setelah walikota Seok pergi, Da Hae mengatakan bahwa Soo Jung merupakan bagian dari keluarga calon presiden jadi mulai sekarang Soo Jung harus memperhatikan sikap dan ucapan. Da Hae juga mengatakan kalau seseorang dari tim manajemn keluarga akan segera bekerja untuk Soo Jung.

Soo Jung bertanya sinis, kenapa harus ayahnya. “Kenapa kau menjadi kepala kantor untuk kampanye ayahku?”

Da Hae tersenyum mengatakan kalau Seok Tae Il adalah pria yang baik. Ia merasa kalau Soo Jung juga seharusnya bergabung dengannya sebagai staf kampanye karena yang namanya keterlibatan keluarga itu sangatlah penting. Da Hae melihat ada sesuatu yang ingin Soo Jung sampaikan.

Soo Jung mengingat ucapan Ha Ryu padanya. Ha Ryu meminta padanya agar ia lebih dekat dengan Da Hae. Karena satu-satunya orang yang bisa mendekati Da Hae tanpa kecurigaan adalah dirinya. Terlebih lagi ia adalah putri dari Seok Tae Il.

Soo Jung tersenyum pada Da Hae dan berusaha bersikap lebih bersahabat pada Da Hae. Ia mengatakan pada Da Hae kalau ia bisa lebih dekat dengan Da Hae. Da hae tersenyum karena merasa sudah bisa menaklukan putri Seok Tae Il.
Doo Kyung yang masuk ke ruangan kantor Do Hoon terkejut begitu melihat para pegawai mengemasi barang-barang Do Hoon. Ia meminta mereka jangan menyentuh apapun. Manajer mengatakan kalau Presdir yang menyuruh mereka untuk membersihkan ruangan Do Hoon. Do Kyung berkata kalau ia yang akan mengurusnya. Ia meminta manajer untuk memastikan tak ada yang masuk ke ruangan ini. Manajer mengerti.
Do Kyung melihat-lihat barang-barang Do Hoon yang sudah dirapikan. Ia menemukan copyan rekaman CCTV tempat parkir. Ia heran kenapa Do Hoon menyimpan rekaman cctv parkir. Do Kyun pun melihat rekaman itu di laptop.

Do Kyung terkejut melihat Da Hae dan HaRyu lah yang ada di rekaman CCTV. Ia tak mengerti kenapa pengacara Cha menyeret Da Hae untuk masuk ke mobil. Apa hubungan keduanya?

Do Kyung mencoba mencari tahu hal lain yang ada diantara barang-barang Do Hoon. Ia menemukan sebuah alamat, restoran Pho Bay yang dikelola Bibi Hong.
Do Kyung pun mendatangi restouran itu. Taek Bae menyambut ramah kedatangan Do Kyung yang menurutnya sebagai pelanggan. Taek Bae menyerahkan daftar menu pada Do Kyung.

Sambil menunggu Do Kyung memilih pesanan Taek Bbae bertanya pada Bibi Hong, “Bibi Hong apa kau sudah dengar Ha Ryu hyung menutup kantornya?” Bibi Hong terkejut senang apa Ha Ryu yang mengatakan begitu.
Do Kyung terkejut mendengar nama Ha Ryu disebut oleh mereka. Karena yang ia tahu Ha Ryu adalah saudara kembar pengacara Cha Jae Woong yang sudah meninggal.

Taek Bae mengatakan pada Bibi Hong kalau Ha Ryu sudah tak mau lagi berpura-pura menjadi Cha Jae Woong. Bibi Hong menilai itu keputusan yang tepat karena berpura-pura menjadi orang lain itu tak mudah.

Do Kyung mengingat saat ia membuka biodata Ha Ryu yang wajahnya mirip dengan pria yang ada di depannya. Saat itu ia sama sekali tak tahu bahwa Ha Ryu memakai identitas Jae Woong.
Tepat saat itu Ha Ryu sampai di restoran. Taek Bae dan Bibi Hong menyapa dan menyebut nama Ha Ryu.

Untuk memastikan apa yang menjadi kecurigaannya, Do Kyung menoleh pada Ha Ryu dan benar saja itu pria yang selama ini mengaku sebagai Jae Woong. Ha Ryu terkejut melihat keberadaan Do Kyung disana dan tahu identitas aslinya.
Ha Ryu dan Do Kyung bicara berdua di luar. Do Kyung tentu saja kecewa karena selama ini Ha Ryu membongi dan mempermainkannya. “Apa kau Ha Ryu? Kau bukan pengacara Cha yang kupanggil selama ini tapi kau Ha Ryu. Ha Ryu yang hidup bersama Joo Da Hae dan memiliki seorang putri. Itu kau kan? Apa alasanmu mendekatiku?”

“Aku ingin membalas dendam pada Joo Da Hae.” jawab Ha Ryu yang kemudian mendapatkan tamparan keras dari Do Kyung di pipinya.

Do Kyung yang kecewa tak menyangka bagaimana bisa Ha Ryu melakukan hal seperti itu. Ha Ryu minta maaf. Do Kyung menilai kalau apa yang Ha Ryu lakukan tak ada bedanya dengan perbuatan Joo Da Hae. “Tak peduli kau telah menipuku karena setidaknya aku masih hidup tapi Do Hoon meninggal karena dirimu dan Joo Da Hae.” Ia tak akan memaafkan Ha Ryu. “Aku akan membunuh Joo Da Hae.” Ucap Do Kyung penuh kebencian.
Do Kyung merenung di kamarnya. Ia yang sedih dan kecewa hanya bisa menitikan air mata.
Seok Tae Il mendeklarasikan diri untuk maju di pemilu presiden tahun ini. Joo Da Hae berdiri di belakangnya.

Rakyat Korea yang tercinta, saya Seok Tae Il akan mengumumkan pencalonan sebagai presiden. Dengan harapan dan ekspetasi dari setiap warga negara, saya berdiri disini hari ini dengan hati penuh kegembiraan. Sebuah negara untuk rakyat. Saya akan membangun negara yang adil. Republik Korea yang kokoh. Saya akan berjuang demi masa depan kalian. Saya tidak akan menyerah.

Bla bla bla bla......dari mulai pengangguran, perindungan anak anak, kesehatan sampai pendidikan.
Do Kyung yang menonton TV menyaksikan deklarasi pencapresan Seok Tae Il terkejut melihat Da Hae berdiri di belakang Seok Tae Il. Do Kyung sangat dendam pada Da Hae.
Tak beda dengan Ha Ryu, ia juga melihat berita mengenai pencapresan Seok Tae Il. Ia kemudian teringat akan ucapan Do Kyung yang ingin membunuh Da Hae. Ha Ryu cemas dan segera pergi ke suatu tempat.

Ha Ryu akan menemui Do Kyung di kantor tapi Do Kyung tak ada. Semakin cemaslah Ha Tyu karena TV di ruangan Do Kyung masih menayangkan berita tentang Seok Tae Il dan Tv masih menyala.
Presdir Baek juga demikian, ia menonton berita itu di TV di ruangannya. Ia tak mengerti bagaimana bisa Da Hae dan Seok Tae Il bersama.

Presdir Baek menelepon Seok Tae Il, “kau pikir apa yang kau lakukan?”

Seok Tae Il menebak kalau Presdir baek pasti sudah melihat berita. Presdir tak mengerti bagaimana bisa Da Hae ada disana. Seok Tae Il memperhatikan Da He yang sibuk menjawab pertanyaan. “Anda sekarang bisa melihat semuanya dengan jelaskan.” ucap Seok Tae Il pada Presdir Ia ingin mengundang wartawan untuk makan malam hari ini. “Bisakah anda datang untuk membayar makanmalamnya?”

Presdir Baek marah dan melempar ponselnya.
Joo Da Hae masih berada di gedung itu menerima ucapan selamat dari para reporter. Sebagian dari mereka bertanya bagaimana dengan jadwal capres, apa yang akan dilakukan capres seok tae ilselanjutnya. Da Hae tersenyum menikmati peran barunya sebagai juru bicara calon presiden.

Tak jauh dari saan Do Kyung mendengarkan mereka. Ia menatap Da Hae penuh kebencian.
Da Hae berada di ruang rias menelepon reporter Kim. Ia memuji reporter kim sudah melakukan yang terbaik hari ini. Tapi obrolannya terhenti ketika dirinya melihat Do Kyung ada di ruangan itu.
Do Kyung merebut ponsel Da Hae dan mematikannya. “Wanita iblis. Apa Ha Ryu dan kau memiliki pernikahan atas nama hukum? Kau juga punya seorang putri. Itu tak cukup bagimu untuk berbohong. Kau juga membunuh putraku. Kau pikir dirimu siapa.”

Do Kyung menahan tubuh Da Hae dan meninggikan suaranya, “setelah membunuh Do Hoon bagaimana kau masih bisa berjalan dengan sombong?”
Da Hae berkata kalau ia juga sedih mengenai apa yang terjadi pada Do Hoon. Do Kyung membentak meminta Da Hae jangan pernah menyebut nama Do Hoon. “Kenyataan kau telah menipu dan mempermainkan Do Hoon aku akan membuatmu menebusnya. Kau akan mati di tanganku.”

Da Hae mengingatkan kalau Do Kyung dan dirinya juga sama-sama telah menipu do Hoon. Da Hae yang tak peduli mengambil tas dan berlalu dari sana.
Do Kyung melihat di meja rias ada gunting. Ia mengambil gunting it dan keluar menyusul Da Hae.
Do Kyung mengikuti Da Hae dari belakang. “Joo Da Hae!”panggil Do Kyung.
Da Hae menghentikan langkahnya dan berbalik. Do Kyung berjalan maju menodongkan gunting ke arah Da Hae. Siap akan menusukkan benda tajam itu pada Da Hae. Mata Da Hae membesar terkejut.

Apa Do Kyung berhasil menusuk Da Hae?

1 comment:

  1. suka sama chemistrinya Ha Ryu sama Soo Jung...bukan HRnya sih tapi kembarannya apalagi pas kiss di mobil, padahal mereka mau menikah kejadian yang tak terduga terjadi...
    Doo Hoon kasian udah cinta mati sama Da Hae eh malah Da haenya kayak begitu....huffft...tapi keren banget ini drama...tanks buat Anis yang udah mau ngelanjutin...

    Fighting for u !!!!

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.