Pagi-pagi Woo Ri mengantar susu ke rumah Dong Joo. Ia mengambil dua kotak susu dari keranjang sepedanya, susu putih dan susu coklat.
“Orang yang seperti Batman!” panggil Dong Joo. Woo Ri tersenyum melihat Dong Joo. “Kau lebih suka Batman atau aku?” tanya Dong Joo sambil berjalan mendekati Woo Ri. Woo Ri tertawa dan berkata kalau Dong Joo seperti Kakaknya sangat menakutkan.
Dong Joo menggoda Woo Ri, jadi apa ia harus terlihat menakutkan dulu supaya Woo Ri memanggilnya Kakak. “Aku harus memukulmu!” Dong Joo mengangkat tangannya akan memukul tapi Woo Ri malah tertawa.
Dong Joo melihat dua kotak susu yang dibawa Woo Ri dan berkata kalau ia tak minum susu coklat. Woo Ri mengatakan setelah Dong Joo bergaul dengan Joon Ha, Dong Joo harus minum susu coklat juga, “Minuman manis bagus untuk orang yang haus akan cinta!” Dong Joo tanya siapa yang mengatakan itu. Woo Ri menjawab orang yang bukan Bong Ma Roo dan juga orang yang bukan Jang Joon Ha. Dong Joo menolak meminumnya dan segera masuk ke rumah, Woo Ri mengikutinya.
Dong Joo memberi makan ikan-ikannya. Woo Ri berdiri di seberang akuarium dan tersenyum memandang Dong Joo, “Wah... sudah besar!” sahut Woo Ri. Dong Joo tanya bagaimana Woo Ri bisa masuk ke rumahnya.
“Ah... Kau tampan sekali!” Cup.... Woo Ri langsung mencium akuarium. Dong Joo kaget dengan apa yang dilakukan Woo Ri, “Menjijikan. Kau mencium kapan saja sesukamu!”
“Kau bilang apa? Aku melakukannya untuk dia!” sahut Woo Ri sambil menunjuk salah satu ikan, “Siapa namanya?”
“Cha!” jawab Dong Joo jutek. Woo Ri mencium akuarium sekali lagi.
Dong Joo duduk di depan piano. Ia mulai merenggangkan tangan siap memainkan pianonya. Woo Ri ada di depannya dan bertanya apa Dong Joo mau memainkannya. Woo Ri berkata sejelas mungkin di depan wajah Dong Joo.
Dong Joo menatapnya apa Woo Ri mau diajari. Woo Ri langsung semangat dan duduk di samping Dong Joo, “Benarkah? Apa kau serius?” Dong Joo memberi syarat itu semua tergantung bagaimana sikap Woo Ri.
Dong Joo mulai memainkan nada yang seperti biasanya sambil sesekali menatap Woo Ri. Woo Ri menikmatinya dan berkata kalau menurut ibunya suaranya itu seperti piano. Dong Joo membenarkan suara Woo Ri memang sama seperti suara piano.
Dong Joo menekan nada yang sama tapi nadanya semakin tinggi, “Bagaimana menurutmu? Sama seperti suaramu kan?” Dong Joo kembali memainkan pianonya. Dong Joo meminta Woo Ri menceritakan tentang Ibu Woo Ri, “Orang seperti apa dia?”
Woo Ri mulai menjelaskan dan Dong Joo tetap memainkan pianonya tak menatap Woo Ri, “Siapapun yang masuk ke salon ibuku rambutnya dipotong dan menjadi cantik. Kemudian ....” Woo Ri menatap Dong Joo yang terus memainkan piano. “Dia orang yang melihat suara dengan matanya, seperti juga dirimu!”
Dong Joo berhenti memainkan piano dan menatap Woo Ri, “Apa lagi?”
Keduanya bertatapan, Woo Ri kembali melanjutkan kata-katanya, “Dia bukan orang yang tak bisa mendengar, tapi dia orang yang bisa melihat dengan baik!” Woo Ri tersenyum seperti itulah dirinya menunjukan suara pada ibunya.
“Menunjukan suara?” Dong Joo langsung teringat ketika Mi Sook Kecil mengatakan ini di rumahnya. Woo Ri langsung menyebutkan solmisasi seperti yang diucapkannya dulu dengan gaya yang sama.
Do....
Re
Mi
“Apa itu?” tanya Dong Joo sama seperti yang ia tanyakan dulu.
Fa...... Woo Ri mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
Dong Joo tertawa, “Dasar pianis palsu. Fa itu disini!” Dong Joo menekan tuts piano, “Fa Fa Fa!”
“Bukan. Faaaa....!” kata Woo Ri sambil memperagakan lagi. “Bagaimana bukankah sama saja?” Dong Joo tersenyum, “Benar. Itu sama!”
Dong Joo meminta Woo Ri memperhatikan baik-baik karena ia hanya menunjukkannya sekali. Woo Ri menolak, kalau Dong Joo mau mengajari ajarkan sampai ia bisa. Jangan hanya sekali tapi ajarkan sampai ia bisa. “Itu tergantung bagaimana kau bersikap!” sahut Dong Joo.
Dong Joo langsung menarik Woo Ri kepelukannya, “Kalau suaramu seperti suara piano lalu bagaimana dengan suaraku?” Mata Woo Ri berkaca-kaca mendengar Dong Joo menanyakan ini, “Hangat!” jawab Woo Ri. Dong Joo tak mengetahui jawaban Woo Ri tapi ia merasakan Woo Ri mengatakan sesuatu.
Woo Ri melepas pelukan Dong Joo dan mengulang ucapannya, “Hangat. Seperti hatimu, suaramu itu hangat!” Dong Joo memperhatikan apa yang diucapkan Woo Ri kemudian ia tersenyum dan kembali memeluk Woo Ri.
Presdir Choi tengah bersama Dir Kang di ruangannya. Ia mengatakan kalau sekarang istrinya menuduh dirinya membunuh Presdir Tae (Ayah Ny Tae Yeon Suk / Kakek Dong Joo)
Dir Kang penasaran sebenarnya apa yang terjadi ketika malam itu. Presdir Choi berkata jujur kalau ia sudah menarik oksigen. Dir Kang jelas terkejut mendengar ini. Presdir melanjutkan kata-katanya, karena Dir Kang sudah tahu yang sebenarnya awas saja karena Dir Kang sekarang sudah terlibat bersamanya.
Dir Kang berkata kalau ia sudah menutup mata ketika Presdir Choi mencuri kekayaan Presdir Tae. Presdir Choi tertawa siapa yang akan percaya itu setelah Dir Kang juga ikut menikmatinya.
Dir Kang marah apa sekarang Persdir Choi mengancamnya. Presdir bertanya dengan santai mengancam apa bukankah Dir Kang tahu hukumnya, yang dilihat Dong Joo bukankah semuanya bukti. Kalau Dir Kang merasa tak enak hati terhadap Dong Joo silakan kembalikan uang yang sudah Dir Kang ambil dan berlutut dihadapan Dong Joo.
Min Soo dan Joon Ha masuk ke ruangan Presdir. Presdir Choi meminta keduanya duduk. “Ya Ayah!” Ucap Joon Ha. Min Soo jelas terkejut mendengar Joon Ha menyebut Presdir Choi dengan sebutan ayah. Joon Ha tersenyum dengan keheranan Min Soo. Presdir tertawa dan berkata kalau Joon Ha adalah anaknya yang hilang.
Presdir Choi berpesan pada Dir Kang agar merahasiakan ini dari Dewan Direksi dan mengatakan kalau Joon Ha adalah penerus Woo Kyung.
Joon Ha bertanya pada Min Soo, bukankah Min Soo tak suka dengan yang namanya rahasia. Sekarang apa yang akan Min Soo lakukan setelah tahu semuanya. Min Soo tak tahu harus mengatakan apa.
Joon Ha dan Min Soo berada di ruangan Joon Ha (yang tadinya ruangan Dong Joo). Min Soo kesal bagaimana dengan Dong Joo apa yang terjadi dengan dia. Joon Ha berkata kalau ia akan membimbing Dong Joo dengan baik. Walaupun ia tak ada hubungan darah tapi ia dan Dong Joo sudah saling mengenal lama.
Min Soo : “Apa itu sebabnya kau mengambil kedudukannya dan mengusirnya ke bagian marketing?”
Joon Ha : “Kau jangan seperti itu. Aku pantas mendapatkan posisi ini. Apa kau sudah lupa? Selama 5 tahun ketika Energy Cell masih dibangun akulah orang yang paling berperan ini semua terlaksana. Kang Min Soo, aku akan membimbingmu dan mempekerjakanmu disini!”
Min Soo tak habis pikir dengan sikap Joon Ha yang sekarang, tetap saja Joon Ha jahat. Joon Ha seharusnya melakukan hal yang lain, kenapa harus Energy Cell. Ia tahu Joon Ha telah membantu tapi tetap saja ide tentang produk dan isinya adalah ide Dong Joo.
Joon Ha : “Lalu apa dia harus kukirim ke bagian riset?”
Min Soo : Apa?
Joon Ha menjelaskan kalau Dong Joo tak selamanya bisa mengendalikan Energy Cell. Lebih baik sekarang dari pada nanti tapi dia lebih menderita. Min Soo tanya kenapa. Joon Ha tak bisa mengatakannya kalau Min Soo masih penasaran lebih baik tanya langsung pada Dong Joo.
Joon Ha menyerahkan berkas persetujuan tentang Make Up Show dan meminta Min Soo menyiapkannya baik-baik. Min Soo masih menatap tak mengerti. Joon Ha mendesah apa Min Soo tak puas, kalian akan kesulitan tanpa dukungan dari Woo Kyung. Min Soo masih ingin tahu lebih jelas tapi Joon Ha memintanya jangan bertanya lagi dan kembali menegaskan kalau ia tak mencuri kedudukan Dong Joo tapi Dong Joo-lah yang duduk di kursinya.
Dong Joo masih di rumah. Ia mempersiapkan dirinya untuk acara Make Up Show. Dong Joo melepas jam tangan alarm dan menyimpannya di laci. Ia juga menyimpan kantung kacangnya di laci yang sama. Isi lacinya tertata rapi.
Semuanya tengah mempersiapkan acara Make Up Show. Dong Joo sampai di sana dan melihat Joon Ha tengah mengatur semuanya, mulai dari tata letak hingga tata lampu. Dong Joo memuji ini sangat hebat apa lagi dengan dukungan dari Woo Kyung dan meminta Joon Ha meneruskannya.
Joon Ha memberi tugas untuk Dong Joo. Joon Ha memanggil wartawan dan berkata pada wartawan kalau semua ini yang mempersiapkan adalah Dong Joo. Joon Ha mengatakan pada Dong Joo kalau wartawan ini yang nantinya akan meliput seluruh acara. Wartawan langsung memberondong pertanyaan ke arah Dong Joo. Wartawan yang berdiri di samping kanan kiri bertanya secara bersamaan.
Dong Joo menatap Joon Ha, “Kau tahu semua. Aku memang mempersiapkan semua ini. Tapi orang ini, dia perwakilan khusus dari Woo Kyung. Akan lebih baik kalau kalian bertanya padanya!” Dong Joo melempar balik umpan Joon Ha.
Ponsel Dong Joo bergetar Joon Ha mengetahui itu dan meminta Dong Joo menjawabnya. Staf Energy Cell dan Woo Ri datang, Woo Ri memperhatikan keduanya. Dong Joo akan menjauh menjawab telepon tapi Joon Ha menahan meminta Dong Joo menjawab teleponnya di sini.
Ny Tae yang menelepon Dong Joo. Dong Joo langsung menjawab dengan meletakkan ponsel di telinganya. Ia berkata pada ibunya kalau ia sibuk dan akan menelepon nanti.
Joon Ha merebut ponsel Dong Joo, ia tahu kalau itu dari Ny Tae. Joon Ha menggantikan Dong Joo menjawabnya, “Ya Ibu. dimana kau? Bisakah kau membawa file dari ruanganku ke sini?” Dong Joo memperhatikan apa yang diucapkan Joon Ha.
Wartawan heran Joon Ha menyebut kata ‘Ibu’ dan bertanya apa Dong Joo dan Joon Ha memiliki hubungan saudara. Dong Joo menatap Joon Ha penuh kekesalan. Joon Ha memberi kode supaya Dong Joo menjawab semua pertanyaan wartawan sementara ia sendiri menjawab telepon Ny Tae menggantikan Dong Joo.
Joon Ha membalikan badan dan berkata pada Ny Tae kalau Dong Joo tengah diwawancara. Mereka menanyakan dirinya dan Dong Joo. Joon Ha bertanya apa yang harus ia katakan pada wartawan. Dong Joo penasaran apa yang Joon Ha katakan pada ibunya.
Ny Tae terdengar marah apa yang sudah Joon Ha lakukan. Joon Ha balik bertanya kenapa sikap Ny Tae seperti itu bukankah ia sudah terbiasa menjawab telepon untuk Dong Joo. “Kalau kau marah apa yang akan kau lakukan?”
Wartawan kembali bertanya apa Dong Joo dan Joon Ha bersaudara dan datang lagi pertanyaan lain secara bersamaan.
Woo Ri yang melihat semua itu dan langsung berinisiatif maju. Ia menyentuh Dong Joo dan berkata kalau contoh hadiah ada padanya dan meminta Dong Joo mengeceknya lagi. Woo Ri minta maaf pada wartawan karena sudah mengganggu soalnya kalau ia salah ia takut akan dipecat (Woo Ri penyelamat)
Dong Joo langsung meminta wartawan bertanya langsung pada Joon Ha. Dong Joo dan Woo Ri langsung meninggalkan mereka semua. Joon Ha menahan diri dan menutup telepon. Sambil jalan Woo Ri berbalik menatap Joon Ha tapi Dong Joo membalikkan kepala Woo Ri agar tak melihat kemana-mana.
Young Kyu berada di taman botani ia merasa kalau ia tengah diikuti seseorang. Ia berhenti dan seseoarng yang dibelakangnya juga ikut berhenti. Young Kyu jalan lagi dan orang itu pun mengikuti langkahnya (seorang wanita mengenakan sepatu hak tinggi) Young Kyu mempercepat langkahnya wanita itu pun demikian (Na Mi Sook yang mengikuti Young Kyu)
Young Kyu berhenti mendadak dan berbalik badan menatap kesal kenapa Mi Sook terus mengikutinya. Mi Sook menjawab gelagapan dan berkata kalau ia manjual make up.
“Kau doggy yang tersesat!” sahut Young Kyu. Mi Sook marah mendengar sebutan Young kyu untuknya.
Young Kyu : “Kau selalu mengikutiku, mungkin saja kau doggy yang tersesat.”
Young Kyu melajutkan jalannya lagi, Mi Sook kembali mengikutinya. Kali ini Mi Sook berjalan di samping Young Kyu dan bertanya apa taman botani ini milik Young Kyu. Young Kyu menjawab bukan dan ia menunjukan dimana letak rumahnya yang sekarang dan rumahnya yang dulu. Ia ada di taman karena Mi Sook sangat menginginkan taman bunga.
Mi Sook heran dengan nama yang disebut Young Kyu, “Apa itu ibunya Bong Woo Ri yang mirip aku?”Young Kyu memperhatikan wajah Mi Sook dan berkata kalau Mi Sook ibunya Woo Ri tak mirip dengan Mi Sook yang ada di hadapannya, “Mi Sook-ku sangat cantik. Tapi orang yang ditinggalkan cinta, penuh tepung dimana-mana. Kau seperti kue tepung beras.”
Mi Sook sewot apa Young Kyu menyukai wanita yang tak memakai make up. Young Kyu mengatakan ia tak menyukainya. Mi Sook-nya tidak mengenakan make up. Mi Sook-nya satu-satunya wanita.
Mi Sook : “Satu-satunya wanita? Kalau semua pria di dunia ini seperti dirimu tak akan ada wanita yang tak bahagia!” (jadi wanita semuanya bahagia kalau semua pria di dunia seperti Young Kyu haha)
Young Kyu tak mengerti apa yang dikatakan Mi Sook. Dengan tatapan sedih Mi Sook mengatakan wanita tak bahagia artinya walaupun kau menginginkan cinta karena luka itu kau tak akan bisa. Walapun kau tak ingin sendirian karena luka itu kau akan tetap sendirian. Walapun dibawah sinar matahari sendiri kau merasa dalam kegelapan malam.
Young Kyu geleng-geleng tak mengerti maksudnya, “Menjadi wanita tak bahagia itu sulit. Berhentilah menjadi wanita yang tak bahagia!” Mi Sook juga inginnya seperti itu tapi ia tak bisa keluar dari sana. Ketidakbahagiaan selalu mengikuti seperti bayangan, menancap di bawah kakinya dan mengikutinya terus.
Young Kyu : “Kalau begitu ketidakbahagiaan adalah doggy yang tersesat. Mengikutimu terus seperti doggy yang tersesat. Yang harus kau lakukan adalah katakan ‘pergi pergi’ dan mengejarnya dengan sapu. Bisakah aku mengejar ketidakbahagianmu?”
Mi Sook terharu mendengarnya karena Young Kyu orang pertama yang mengatakan itu padanya. Mi Sook hampir menangis. Young Kyu meminta Mi Sook jangan menangis karena itu akan membuatnya ikutan menangis. Mi Sook berujar kalau Young Kyu juga orang pertama yang menangis bersamanya.
Young Kyu menyangkal kalau ini bukan yang pertama kalinya. Ketika di belakang rumah Seung Chul mereka menangis bersama. Young Kyu memperagakan bahasa isyarat ‘bersama’. Mi Sook tanya apa itu sambil memperagakan apa yang diperagakan Young Kyu.
“Bersama bersama!” jawab Young Kyu. Ini bahasa isyarat yang diajarkan mi sook padanya. Mi Sook heran, “Bahasa kode? Apa Mi Sook tak bisa bicara?”
Young Kyu : “Tidak. Dia bicara dengan tangannya dan dia sangat cantik.”
Young Kyu menunjukan beberapa kata menggunakan bahasa isyarat dan berkata kalau ia masuk surga nanti ia akan bicara dengan Mi Sook, banyak yang akan ia ceritakan pada Mi Sook jadi ia berlatih setiap hari dan sekarang ia sudah pandai berkata apa saja.
“Mi Sook pasti sangat bahagia di surga!” sahut Na Mi Sook. Young Kyu menatap langit, “Mi Sook apa kau bahagia di surga?” Na Mi Sook ikut menengadahkan wajahnya menatap langit.
Acara Make Up Show pun dimulai. Kang Min Soo menjadi MC acaranya. Semua tepuk tangan. Woo Ri berdiri di samping Dong Joo. Joon Ha berdiri sendirian jauh dari semuanya.
Woo Ri sangat antusias melihat para model Make Up Show. Dong Joo memperhatikannya apa Woo Ri juga mau ke atas panggung. Woo Ri menolak dan meminta Dong Joo saja yang ke panggung.
Dong Joo memperhatikan apa yang diucapkan Woo Ri, “Kau ini seperti kodok yang bermulut besar. Kenapa mulutmu kau buka lebar-lebar kalau bicara?”
Woo Ri : “Apa? Aku bilang kau lebih putih, kau saja yang ke atas!”
Dong Joo : “Apa bisa? Haruskah aku yang membawa finalisnya?”
“Apa kau serius?” Tanya Woo Ri tapi Dong Joo tak memperhatikannya. Woo Ri langsung berdiri di depan Dong Joo, “Apa kau benar-benar mau melakukan itu?”
Dong Joo tersenyum dan melorotkan bando yang dipakai Woo Ri hingga menutupi mata Woo Ri. Woo Ri tertawa.
Presdir Choi duduk di dekat istrinya dan berkata bakat Dong Joo itu pasti didapat dari Ny Tae.
Ny Tae : “Itu lebih baik dari pada terlantar. Cha Dong Joo sangat bagus menjalankan usaha Woo Kyung. Aku bangga padanya.”
Tiba-tiba Joon Ha menyentuh pundak Ny Tae, “Bisakah kau bangun agar aku bisa bicara dengan Ayah?”
Nya Tae mengatakan dengan ketus kalau itu bukan tempat duduk. Presdir Choi langsung berdiri ia akan meninggalkan tempat dan beralasan bosan.
Keduanya bicara, Presdir Choi mengatakan kalau ia sudah memberikan posisi yang Joon Ha inginkan, “Memangnya kau siapa mencoba menolongku dengan uang?”
Joon Ha Berpikir kalau Presdir Choi akan menghargainya. “Kita kehilangan moment untuk mengehentikan Energy Cell. Sekarang kita biarkan saja dia berkembang, setelah itu kita jual!”
Presdir : Jual?
Joon Ha : “Perusahaan itu berjalan atas nama Dong Joo, apa kau tetap akan melakukan itu? akan kuambil alih Energy Cell. Ayah, Kau bertanggung jawab mencarikanku nama!”
Presdir : apa?
Joon Ha : “Aku tak menyukai nama Jang Joon Ha. Tae Yeon Suk yang memberikanku nama itu. Aku mau menghilangkan nama itu!”
Presdir menyarankan tak usah terburu-buru karena banyak orang yang akan memperhatikan.
Joon Ha : “Bukankah itu penting, setelah kau temukan anak yang hilang setelah 30 tahun? Kau bilang kau mau memberikan apa saja!”
Presdir : “Kau tak tahu apa-apa. Kalau aku menendang Tae Yeon Suk tanpa rencana ....”
“Dia akan mengungkapkan statusmu sebagai pembunuh ayahnya!” Joon Ha memotong ucapan Presdir Choi. Presdir Choi terkejut Joon Ha mengetahui ini. Joon Ha tersenyum dan meminta Presdir Choi tak perlu khawatir karena dia (Ny Tae) tak akan begitu saja mengungkapkannya, “Ayah masukan aku ke dalam daftar anggota keluarga.”
Joon Ha akan pergi tapi Presdir Choi memanggilnya, “Kalau kau ingin mendapatkan sesuatu kau harus belajar bersabar. Bukannya aku tak mau mengabulkan keinginan anak yang hilang selama 30 tahun, cobalah mengontrolnya!”
Joon Ha berdiri menyendiri menatap Dong Joo dari kejauhan. Dong Joo bersama staf Energy Cell yang lain. Dong Joo berterima kasih pada staf Energy Cell karena sudah bekerja keras.
Tiba-tiba Woo Ri memberikan sebotol air mineral pada Joon Ha. Joon Ha memandang Woo Ri yang membawa banyak air mineral, “Apa kau tak merasa dilecehkan? Min Soo disorot lampu di panggung dan kau hanya memegang botol air. Tapi kau tetap senang selama kau berada di sebelah Dong Joo kan?”
Dong Joo melihat Joon Ha dan Woo Ri. Keduanya bertemu pandang, Dong Joo langsung kembali menatap panggung. Joon Ha menyuruh Woo Ri pergi ke Dong Joo karena sepertinya Dong Joo mencari Woo Ri. Joon Ha menerima air mineral pemberian Woo Ri.
Woo Ri akan pergi tapi ia menghentikan langkahnya dan kembali menatap Joon Ha, “Kau tahu kenapa aku merasa senang bersama Cha Dong Joo? Karena Cha Dong Joo menyukaiku meskipun kerjaku hanya memegang botol air. Aku merasa diriku hebat walaupun hanya seperti itu. Tapi sejak kau menanyakannya tiba-tiba aku merasa diriku menyedihkan. Jangan bicara seperti itu, aku kecewa!”
Woo Ri langsung menghampiri Dong Joo dan memberikan air mineral yang ia bawa. Dong Joo membagikannnya untuk staf Energy Cell. Joon Ha melihat kegembiraan dan kebersamaan mereka sementara dirinya sedih sendirian dan terluka.
Min Soo berbisik kalau jadwalnya agak terlambat dan ia harus segera memulai finalnya. Dong Joo memberikan kode setuju. Dong Joo langsung menyuruh staf untuk mengatakan pada panitia kalau finalnya dipercepat. Mereka semua tampak sibuk, Joon Ha hanya melihatnya saja.
Dong Joo masuk ke ruang ganti ia meminta semua penata rias agar ke ruang ganti di belakang panggung. Joon Ha menelepon Dong Joo. Woo Ri melihatnya dan menyadari situasi. Ia langsung mengusulkan akan mengantar penata rias ini ke belakang panggung dan meminta Dong Joo menyusul setelah selesai menelepon.
Ruang ganti sepi dan Dong Joo menjawab teleponnya. Ia memperhatikan layar ponselnya. Joon Ha tanya ada apa. Dong Joo mengatakan kalau ia mempercepat acara finalnya.
Joon Ha : Aku turut merasa cemas apa karena aku tahu masalahmu?
Pet... Tiba-tiba lampu di ruang ganti padam. Dong Joo celingukan dan melihat Joon Ha berdiri di pintu. Dong Joo terlihat marah, apa yang dilakukan Joon Ha sekarang.
“Mempermainkanmu!” jawab Joon Ha. “Seperti yang ibumu lakukan padaku. Apa kau takut? Kalau begitu datanglah ke sini.”
Tangan Joon Ha memperagakan meminta Dong Joo mendekat ke arahnya. Seperti Ny Tae dulu meminta Joon Ha mendekat. “Kemarilah Dong Joo!”
Dong Joo : “Kau bilang kau mau mengambil semua milikku kau harus merubah caramu. Dengan cara ini kau tak akan mendapatkan apa-apa!”
“Lalu bagaimana dengan cara ini?” Joon Ha menutup pintu ruang ganti.
Dong Joo berada di ruang gelap seorang diri. Terbayang dalam ingatannya Joon Ha pernah berkata ketika di saipan, “Kenapa? apa kau takut? kau takut kalah? Bodoh. Kotoran semut.” Teringat juga ucapan Joon Ha yang meminta Dong Joo gantian menjadi malaikat pelindung kalau tidak Joon Ha akan menderita dan patut dikasihani.
Dong Joo keluar dari ruang ganti dan menyusul Joon Ha, “Rubah caramu itu. Cara itu tak akan mempan untukku!”
Dengan tatapan dingin Joon Ha berkata ia berharap Dong Joo mati.
Dong Joo : “Setelah selama ini, aku tak akan mati semudah itu. Kau yang akan mati!”
Dong Joo langsung pergi Joon Ha berteriak meminta Dong Joo berhenti.
Kim Bi berkata kalau finalnya akan segera dimulai dan bertanya pada Woo Ri dimana Dong Joo. Woo Ri heran karena ia tadi meminta Dong Joo untuk menyusulnya ke belakang panggung.
Woo Ri langsung mencari Dong Joo dan berpapasan dengan Joon Ha, “Mana Cha Dong Joo?” tanya Joon Ha.
Dan pet.... Lampu aula acara Make Up Show padam. Ny Tae langsung mencemaskan putranya. Woo Ri dan Joon Ha juga terlihat cemas. Joon Ha menyuruh Woo Ri segera mencari Dong Joo.
“Ini bukan kecelakaan. Tenanglah sebentar!” tiba-tiba suara Dong Joo muncul ditengah kegelapan.
Byar.... Lampu menyala dan Dong Joo sudah berdiri di atas panggung, “Inilah dunia yang kujalani selama ini!” Wartawan langsung maju berdiri di depan panggung. Semua menatap heran.
Dong Joo memandang ibunya yang terlihat begitu mencemaskannya. “Telingaku.... tak bisa mendengar!”
Dong Joo memandang Joon Ha yang terlihat sangat terkejut karena Dong Joo mengatakan ini di depan umum. Ny Tae tambah cemas. Presdir tak mengerti apa yang dikatakan Dong Joo.
Woo Ri terharu mendengar pengakuan Dong Joo. Ny Tae meminta tolong pada Joon Ha agar mematikan microphone-nya sekarang. Min Soo dan semua Staf Energy Cell juga menyaksikan ini.
Dong Joo menatap Presdir Choi, “Aku kehilangan pendengaranku ketika kecelakaan pada usiaku 13 tahun dan aku tak bisa mendengarkan suaraku sendiri!” Presdir melongo atas apa yang baru saja Dong Joo katakan.
Dong Joo menatap Woo Ri. Woo Ri mengangguk setuju Dong Joo mengatakan semuanya. Dong Joo tersenyum, “Tapi aku baik-baik saja!”
Wartawan penasaran, “Apa ini bagian dari Make Up Show? Apa maksudmu kau tak bisa mendengar? Maksudmu apa kau tuna rungu?”
“Aku baik-baik saja karena ada seseorang yang mengatakan padaku dengan hatinya....” Dong Joo kembali menatap Woo Ri yang sudah menteskan air mata, “Cha Dong Joo. Kau bukan orang yang tak bisa mendengar tapi orang yang bisa melihat lebih baik!”
Woo Ri memperagakan bahasa kode, “Kau bodoh...” Dong Joo tersenyum melihatnya.
Dong Joo kembali menatap ke audiens, “Aku bukan orang yang tak bisa mendengar tapi orang yang bisa melihat labih baik!” Dong Joo mengulang kalimat itu beberapa kali dan tersenyum...
Huaaa terharu Dong Joo berani mengakui kekurangannya, mewek lagi deh :'( Sekalian aja bilang kalo Presdir yang ngebunuh kakeknya, biar tau rasa tuh :p
ReplyDeleteJoon Ha benar2 jahat kali ini :@
SALUT BANGET BUAT DONG JO......
ReplyDeleteSEBELUM ORANG LAIN MEMPERMALUKAN DIRINYA...
IA LEBIH DULU MENGATAKAN KEKURANGANNYA...
DENGAN BEGITU ORANG LAIN TAK KAN MEMANDANG RENDAH SEENAKNYA..
thx anis dah bikin sinopsisnya
ReplyDeletemaf bru coment skarang
habis aku baca ngebut pengen lihat kelanjutannya
seruuuuu.....bgt.....bgt.....getoh
ditunggu kelanjutannya^^
hwaitingggg!!!!
Aku semakin suka sam Dong Joo....
ReplyDeleteterimakasih ya kak,ttp dtunggu klnjutanya,,,
semangat...
salam kenal
Novi
^.^
hwaiting anis^^
ReplyDeleteaq suka banget dengan drama yang satu ini dan termasuk drama favoritq di tahun lalu
mewek mewek mewek, baca sinopsis mewek.....klo liat filmnya piye jall??
ReplyDeleteKeliatan jon ha masih care sm dong jo. Wkt mati lampu di aula dia lgsng cemas ~.~
ReplyDeletehuhuhu sedih
ReplyDeleteGILALAH KEREN PISAN NI DRAMA AAAAA SUKSES BIKIN GUA MEWEK!!!
ReplyDeleteMakasih banyak min udah buat sinopsisnyaa~ Tertolong banget laah tanpa mimin gua gaakan bisa menyaksikan ni drama aaaaa Gilalah salut sama Dong Joo... Tapi serius lah masih gak habis pikir kenapa Joon Ha mendadak jadi jahat pisan -_-"