Lee So Jin memperkenalkan dirinya atas nama Lee So Young, “Hallo semua, namaku Lee So Young!”
Semua pegawai design memberi hormat. So Young menatap tak percaya. Kang Yoon Seo mengajak So Jin ke ruangannya. So Young mengikuti diam2 bahkan ia juga mengintip.So Young masuk ke ruang pimpinan membawakan minuman. So Young memberikan minuman itu pada So Jin dan memberikan kode agar So Jin segera keluar. Dasar So Jin, ia malah mengacungkan gelasnya sambil terus tersenyum.
Yoon Seo tanya pada So Jin bagaimana So Jin tahu kalau The Style mengadakan kompetisi, apa So Jin sudah mempersiapkannya. So jin menjawab kalau ia memiliki seorang kakak perempuan yang mendorongnya untuk mengikuti kompetisi.
Yoon Seo : “Kelihatannya kakakmu sangat menyukai fashion designer?”
So Jin : “Dia sangat menyukainya tapi aku tidak!”So Young yang masih berada di dalam ruangan memberi tanda pada So Jin agar So Jin keluar. So Jin malah menatap So Young. Yoon Seo tanya kenapa So Young masih di sana. So Young menjawab ia membersihkan pakaian yang ada di sana. Yoon Seo meminta So Young keluar.
Yoon Seo : “Aku senang bisa bertemu denganmu designer Lee So Young. Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan padamu! Lee So Young ssi.. Berapa usiamu?”
Mendengar pertanyaan usia, So Young menjatuhkan nampannya tanpa sengaja karena kaget. So Young langsung minta maaf dan segera keluar sementara So Jin hanya tersenyum melihat kakaknya.
So Young melihat dari balik pintu ia penasaran jawaban apa yang diberikan oleh So Jin. “Apa yang dia katakan?” Park Nara menjitak kepala So Young dan menyuruh So Young pergi dari sana.
Yoon Seo terkejut dengan jawaban So Jin, “Jadi, Nona Lee So Young anda bukan designer tapi seorang model?”
So Jin : “Benar! Aku sudah mengatakan sebelumnya, merancang hanya kepentingan. Impianku adalah menjadi model!”
Yoon Seo belum pernah melihat seorang designer yang juga melakukan model. So Jin hanya tersenyum.
So Young menarik lengan So Jin. So Jin mengatakan kalau ia sudah menjelaskan pada Ketua Team dengan jelas kalau ia tak ingin menjadi seorang designer. So Young tanya kenapa, So Young mengatakan kalau menjadi designer itu sangat menjanjikan.
So Jin : “Apa kau gila? Apa aku harus makan debu setiap hari dan harus kerja lembur? Itu buruk untuk kulitku dan tak ada banyak uang di dalamnya!”
So Young memukul adiknya. So Jin teriak, “Sakitttt!!!!”
So Young menjelaskan apa adiknya tak punya otak, 1 jt sebulan. Bahkan ia pun harus berbohong tentang usianya dan menjadi seorang junior.
So Jin : “Apa yang salah ? Kau bermimpi menjadi designer setiap hari, sekarang aku membantumu menjadi designer!”
Jin Wook mengambil minuman di loker minuman. Setelah memasukan koin, minumannya tak juga keluar. Jin Wook menggedor-gedor bahkan merogohnya sambil jongkok. Tapi tak berhasil.
“Jin Wook Oppa...!!” Seseorang memanggil ternyata Kang Yoon Seo. “Apa kau benar Oppa Jin Wook?”
Jin Wook terkejut bertemu dengan Yoon Seo dan segera berdiri, “Bagaimana mungkin kau ada di sini?”
Yoon Seo : “Aku tak pernah berharap kalau kau juga bekerja disini. Dulu bukannya kau tak tertarik tentang fashion?”
Jin Wook tanya kapan Yoon Seo kembali ke Korea. Yoon Seo tak menjawab ia hanya mengatakan kalau sekarang ia harus bertemu dengan Direktur. “Telpon aku..!!!” Yoon Seo memberikan kartu namanya dan mengajak Jin Wook lain waktu makan bersamanya.
Yoon Seo berjalan meninggalkan Jin Wook tapi kemudian berbalik memberi tanda agar Jin Wook menelponnya. Jin Wook Cuma bengong doank.
Flash Back
Jin Wook memandang Yoon Seo yang tengah merancang dari balik jendela. Jin Wook tersenyum.
Jin Wook memberikan boneka untuk Yoon Seo. Keduanya tersenyum.
Jin Wook memberikan penjepit rambut untuk Yoon Seo dan Yoon Seo langsung mengenakannya.
Jin Wook memandangi kartu nama Yoon Seo.
Jin Wook berjalan turun dari tangga menuju kantin ia mendengar anggota team design membicarakan Yoon Seo.
Jang Mi Soon : “Berapa usia ketua team design ? Mana mungkin kalau dia masih single?”
Park Nara : “Ini aneh. Kenapa dia mengundurkan diri dari perusahaan di New York dan bekerja di perusahaan kita!”
Jang Mi Soon : “Jadi semua itu untuk pria. Wow.. begitu romantis!”
Park Nara : “Apa itu romantis? Aku tak peduli tentang kisah cinta orang lain. Kenapa dia harus datang ke sini? Karena itu kita dibawah kendali seorang pemimpin yang muda!”
Jin Wook mendengarkan semuanya sambil menggenggam erat ponselnya.
Jin Wook berada di luar kantor ia menatap langit kemudian membuka ponsel, dilihatnya foto dirinya bersama Yoon Seo dan Jin Wook langsung menghapusnya.
Seorang pria dengan rambut kurang rapi menyanyi dengan gitarnya di depan juri. Ketiga juri terpesona dengan suaranya. Ketiganya memberikan tepuk tangan.
“Tidak buruk!” kata salah satu juri. “Terima kasih!” ucap pria itu. “Aku pikir kau sangat luar biasa!” ucap juri yang lain. “Terima kasih. Apa aku lulus?” Tanya pria itu.
Ketiga juri langsung terdiam. Si penyanyi sadar kalau dirinya belum diterima.
“Siapa yang akan melihatmu sebagai seorang pria berusia 25 tahun. Aku sangat, sangat menyesal. Ini bukan hanya tentang menyanyi dengan baik, kau juga harus memperbaiki rambutmu. Potong rambut!”
Pria itu berjalan melewati lorong ruangan. Ia berhenti berjalan dan menatap poster yang terpasang di dinding (poster Boy Band)
So Young duduk di ayunan sambil meminum minumannya (kayaknya minuman favoritnya So Young) So Young mendesah, “Siapa yang bisa menyalahkan ? Aku sedang dihukum karena berbohong!”
So Young memegang pin logo designer-nya, “Itulah impian dalam hidupku. Bahkan untuk sehari saja. Jika aku menjadi seorang designer yang nyata, bukankah itu merasa baik!”
So Young pulang ke rumahnya di sana ada pria yang nyanyi tadi, ternyata dia Om-nya So Young.
Ibu So Young (Jung Ok) So Jin dan No Yong Joon (Om So Young) tangah makan daging. So Jin yang membelinya.
So Young heran : “Paman kau di sini?”
So Jin : “Hei, bukankah dia lebih muda 9 tahun darimu kenapa kau menyebutnya paman!”
So Young menggertak marah.
Yong Joon : “Apa ? kau tidak akan dapat paman jika kau 9 tahun lebih muda. Bukankah aku ini seperti ayah anak itu! Berapa kali aku harus mengatakan, aku pamanmu dalam keluarga ini!”
So Jin : “Kalau kau benar2 ingin disebut paman. Nanti kita sebut paman. Paman bisakah kau memberiku uang saku?”Ibu So Young meminta Yong Joon segera pergi setelah makan. Yong Joon mengatakan tak usah khawatir ia tak akan makan gratis lagi, ia sudah memiliki pekerjaan.
Ibu : “Apakah kau akan benar2 menjadi penyanyi?”
So Jin menjelaskan kalau pamannya mengajar para ahjumma menyanyi di kelas menyanyi.
Ibu : “Apakah akan mendapatkan uang yang banyak?”
Kesibukan melanda ruang design. Jin Wook masuk membawa banyak minuman.
Jin Wook teriak : “Hei semuanya perhatian. Ini semua karena Sunbae (senior) Yang. Ayo silakan ambil masing2!”
“Wah orang2 muda menyelesaikan pekerjaan mereka sangat cepat!” ujar kepala Jang Ki Hong.
“Oke ambil satu... ambil satu...” teriak Jin Wook.
Asisten Jang Mi Soon akan mengambil dua tapi Jin Wook malarangnya jangan mengambil dua. Young tidak mengambil.
Jin Wook teriak2 sambil menari-nari, “Ambil! Ambil!”
Park Nara tanya apa ada minuman yang rendah lemak. “Apa kau mau langsing? Kau sudah cukup cantik!” jawab Jin Wook.
Jin Wook ke So Young: “Hei... Hei... Kau ambil satu juga!”
So Young mengambil satu minuman rasa strawbery. Tapi Jin Wook mangambilnya lagi dan mengambilkan susu biasa untuk So Young, “Minum susu itu lebih baik untukmu!”
So Young menolak karena kalau ia meminumnya itu akan mengganggu pencernaannya. “Kalau minumnya sering akan baik2 saja!” ujar Jin Wook, “Itulah sebabnya kau begitu pendek!” (huwaaa kurang ajar nih anak hagaga)
Jin Wook mengambil minuman yang enak dan memberikan sisanya untuk So Young. Jin Wook pergi meninggalkan ruang design.
Kepala Jang ngedumel, “Apa sesuatu terjadi pada anak ini? Apa yang terjadi?”
Jin Wook masuk ke ruangannya dan menaruh minumannya, ia terdiam dan ponselnya pun berdering. Itu telepon dari temannya yang bekerja di salah satu Counter di Departement Rosemary.
Jin Wook menemui temannya itu di Departemen Store, “Merekonstrukturisasi bukan permainan anak kecil. Bagaimana bisa membiarkan dia mengambil posisi itu hanya karena dia teman sekelasnya. Jika perusahaan tahu meraka akan senang!”
“Ada cara untuk berurusan dengan ini!” sahut teman Jin Wook. Ia membisikan sesuatu ke Jin Wook.
Jin Wook : “Apa ? Memperkenalkan pacar setiap pertemuan? Mereka memintamu memperkenalkan pacar? Apa itu bukan lelucon?”
“Dia sudah berusia 40 tahun masih menginginkan wanita 25 tahun!” sahut teman Jin Wook.
“Ahhh.. 25 tahun!” Jin Wook menemukan ide.
So Young : “Aku tak mau melakukannya!”
Kepala Jang meminta bantuan Park Nara untuk membujuk So Young, “Lakukan! kalau tidak kau akan mati!” Ancam Park Nara.
Jin Wook memuji usaha Nara mengancam So Young, Ia langsung memijit bahu Nara. Sementara Kepala Jang memijit bahu So Young, “Maknae kami kelihatannya belum mengerti kalau penjualan Departemen Store itu sangat penting!”
Jin Wook membenarkan, “Ini bukan pengenalan sederhana pacar, ini tentang mangkuk beras kita. Masa depan The Style. Bagaimana ?”
Lalu kedua laki2 ini memijit bahu So Young. “Maknae kami yang berharga!” sahut Park Nara, “Tapi apa kita biarkan dia pergi seperti ini?”
Semuanya mendandani So Young memilihkan baju dan yang lainnya. Tapi baju yang dipakai tak ada yang cocok untuk So Young. Sampai akhirnya sebuah gaun ungu yang cantik pas dipakai So Young. “Ternyata ada pakaian yang cocok untukmu!” sahut Jin Wook.
So Young mendapatkan sms, Jin Wook langsung mengambil ponsel So Young. Jin Wook sempat membaca sekilas bunyi sms itu, ternyata sebuah ucapan selamat ulang tahun untuk So Young.
Jin Wook : “Jadi hari ini ulang tahunmu kan?”
So Young keluar membuka sms-nya, itu dari Sun Nam. Sun Nam mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 34 pada So Young dan semoga So Young bahagia.
Jin Wook mengantar So Young menemui seseorang di restauran. Jin Wook meminta So Young jangan tegang, “Apa yang kau lakukan hari ini, akan menjadi hal yang baik!”
Kemudian seorang pria datang. Jin Wook meninggalkan So Young dan pria itu. Pria itu Direktur di Departemen Store, Direktur Ahn Jung Nam.
Direktur Ahn memandang kagum So Young. So Young merasa tak enak dipandangi terus.
Direktur Hyun meminta sampel gaun. Direktur tanya kenapa memperlihatkan wajah seperti itu, apa ada masalah dengan sampelnya. Ternyata gaun yang dipakai So Young adalah sampel yang dimaksud.
Direktur Hyun tanya dimana Ketua Kang Yoon Seo. Park Nara menjawab Ketua Kang sedang keluar.
Kepala Jang mengatakan kalau sampelnya perlu dimodifikasi. Jin Wook menambahkan kalau besok ia akan memberikan sampel itu.
“Pukul 9 malam ini!” sahut Direktur Hyun.
“Apa ?” semua serempak.
“Presdir mengatakan bahwa dia ingin melihatnya jam 9 malam. Segera kirimkan ke Presdir!” ujar Direktur Hyun lalu pergi meninggalkan ruang design. Ketiga orang itu kebingungan.
Sementara So Young masih bersama Direktur Ahn. Keduanya minum anggur merah. Jin Wook menelpon So Young. So Young mengangkatnya dan menjawab ia akan menelpon Jin Wook nanti. So Young langsung mematikan dan menyimpan ponselnya di gaun ungu.
Direktur Ahn : “Apa kau menyukai anggur merah?”
So Young : “Bukan. Tapi jika dibandingkan, sebenarnya aku lebih suka soju!”
Direktur Ahn : “Kau benar2 wanita yang santai. Kalau begitu kita akan minum soju dilain waktu!”
“Oke..” jawab So Young
Ada yang menelpon Direktur Ahn, ternyata yang menelpon itu Choi Jin Wook.
Jin Wook berdiri di depan kantor, ia melihat jam tangannya sudah jam 9 malam, “Apa yang harus kulakukan? Aku akan gila?”
Sesaat kemudian mobil Presdir lewat, Jin Wook memanggil tapi mobil Presdir terus jalan. Jin Wook mengejar sampai terjatuh.
Tepat saat itu So Young datang. Jin Wook menyuruh So Young cepat. Jin Wook langsung manarik lengan So Young mengejar mobil Presdir.
Jin wook dan So Young turun dari taksi. “Tunggu! Tunggu!” teriak So Young. “Apa aku berpakaian seperti ini untuk bertemu orang?” tanya So Young yang masih menggunakan gaun sampel.
So Young menuju ke pegawai Cleaning Service dan memberikan makanan agar ia bisa dipinjami pakaian.
Apartemen Presdir ada di lantai 37. So Young keluar dengan menggunakan pakaian Cleaning Service. Jin Wook tertawa melihatnya.
“Kau masih bisa tertawa!” bentak So Young kemudian menyerahkan sampel gaun ungunya. “Aku pergi, semoga berhasil!”
Jin Wook menarik lengan So Young dan melarang pergi. “Ayo kita pergi sama-sama!” kata Jin Wook mengoyang-goyangkan lengan So Young.
So Young : “Apa?”
Jin Wook : “Kalau kau tak datang denganku, aku akan melaporkanmu memakai sampel ini!”
So Young tak percaya Jin Wook mengancamnya, “Bagaimana kau bisa melakukannya?”
Di apartemen Presdir, Ji Joo Hee keluar dari kediaman kakaknya. Ia mengatakan kalau sudah meletakan kimchi di lemari es dan meminta kakaknya jangan lupa memakannya.
Ji Seung il menyarankan adiknya agar lebih perhatian pada suaminya saja, “Apa karena kau sudah tinggal di LA terlalu lama?”
Joo Hee : “Apa yang kau katakan? Dia harus bergantung padaku. Oppa, kau tak tahu apa-apa!”
“Sampai jumpa!” Presdir Ji Seung Il menutup pintunya. Joo Hee pun meninggalkan kediaman kakaknya.
Jin Wook dan So Young sampai di depan pintu apartemen Presdir. Ia menekan tombol kemudian terdengar suara dari dalam, “Siapa itu?”
Jin Wook : “Presdir, ini aku. Aku minta maaf. Aku Choi Jin Wook membawakan sampel!”
Jin Wook memperlihatkan sampelnya sambil tertawa-tawa, “Karena anda menyuruh kami menemui anda sebelum jam 9 makanya kami kesini terlambat dan mengganggu anda!”
Jin Wook bicara panjang lebar, tapi ia merasa tak ada respon dari dalam. “Apakah dia mendengar kita?” Tanya Jin Wook. “Tidak tahu!” jawab So Young. ”Apa itu rusak?” So Young dan Jin Wook memajukan wajahnya, “Presdir, Presdir. Halo, Halo Halo!”
Woke adegan ini bikin aku ngakak dan pintu pun terbuka.
So Young meminta Jin Wook sendiri yang menyerahkan sampel itu pada Presdir dan ia akan segera pergi.
So Young berjalan keluar dari apartemen Presdir. Ketika di jalan ada mobil yang berhenti, “Astaga! bukankah ini So Young? Apa yang kau lakukan disini?” sapa Ji Joo Hee dari dalam mobilnya. Joo Hee memperhatikan So Young mengenakan seragam Cleaning Service, “Apa kau bekarja disini?”
“Tidak. Bukan begitu!” jawab So Young.
“Jika kau tak keberatan, aku akan mengantarmu menghentikan bus!” ajak Joo Hee. So Young menolak ia akan jalan kaki saja. Joo Hee mengerti dan ia segera berlalu meninggalkan So Young sendiri, dan hujan pun turun.
So Young berlari mencari tempat untuk berteduh. Ia berteduh di depan sebuah toko. So Young basah kuyup.
Terdengar suara ponsel berdering dan itu milik seseorang di sebalah So Young. So Young langsung merogoh saku baju untuk mencari ponselnya dan ia teringat kalau ponsel milikinya ia taruh di gaun sampel ungu. So Young cemas.
So Young teringat sms dari Sun Nam yang berisi ucapan selamat ulang tahun ke 34. Ia takut Presdir membaca pesan itu. So Young pun bergegas kembali ke apartemen Presdir untuk mengambil ponselnya.
So Young menekan tombol apartemen Presdir. Terdengar suara dari dalam, “Siapa itu?”
So Young : “Presdir, aku Lee So Young. Oh bukan aku Lee So Jin dari bagian designer!”
Presdir membukakan pintu dan So Young pun masuk dengan pakaian yang basah kuyup. Presdir tanya kenapa So Young datang. So Young mengatakan ponselnya tertinggal di sampel gaun ungu.
So Young akan maju tapi Presdir mencegah karena kaki So Young kotor dan basah. Presdir menyuruh So Young menunggu ia yang akan mengambilya. So Young mengerti. Presdir masuk mengambil ponsel So Young.
So Young melihat jaketnya basah kuyup dan air tumpahannya mengotori lantai apartemen Presdir.Ia kemudian berniat mengambil tisu dari dalam tasnya tapi yang terjadi malah uang koinnya berhamburan dan jatuh kesana kemari.
So Young berusaha mengambil uang koinnya. Ia menggapai dengan kaki tetap di tempat, mencoba mengambil koin uangnya satu per satu.
Presdir melihat apa yang dilakukan So Young. Ia menaruh ponsel So Young di meja dan mengambilkan koin uang So Young. So Young minta maaf.
So Young : “Di sebelah sana... Di situ!!!!”
Presdir mengambilkan koin berdasarkan instruksi So Young dan So Young minta maaf. Presdir kesal dan meminta So Young mengambilnya sendiri.
So Young maju berjalan dengan pakaian yang basah mengambil uang koinnya satu per satu. Presdir hanya tersenyum melihat tingkah polah So Young.
Ponsel So Young berbunyi, Presdir akan mengambilnya dari meja. So Young teringat sms ulang tahunnya. Dan dengan cepat So Young segera berlari akan mengambil ponselnya. Tapi ia terpeleset dan seketika itu pula menabrak Presdir Ji Seung Il hingga keduanya jatuh.
Presdir tak percaya kalau dirinya jatuh. So Young pun segera berdiri dan mengambil ponselnya. Presdir pun langsung berdiri.
Kang Yoon Seo tiba2 masuk, ia heran kenapa pintu rumah Presdir terbuka. Dan terkejut melihat So Young ada disana, So Young pun terkejut melihat ketua team nya berkunjung ke rumah Presdir malam2.
Yoon Seo : “Lee So Jin, kenapa kau ada di sini?”
So Young bingung ia langsung pamit. Presidr memanggil So Young, ia mengambil payung dan menyerahkannya pada So Young.
So Young menolak dan mengatakan kalau itu tidak perlu. Presdir memaksa So Young agar membawa payung. So Young menerima payungnya dan segera pamit. Yoon Seo memandang tak percaya.
So Young keluar dari apartemen Presdir dan berfikir kenapa ketua teamnya datang, “Apa mereka memiliki hubungan?”
Yoon Seo masih tak percaya atas apa yang dilihatnya tadi, “Oppa kau sudah berubah drastis, sekarang kau bisa menyambut orang ke rumahmu?” Presdir hanya tersenyum.
Presdir tanya Yoon Seo mau minum apa. Yoon Seo diam. Presdir segera beranjak hendak mengambilkan minum untuk Yoon Seo tapi langkah Presdir terhenti ketika melihat uang koin So Young masih ada yang tertinggal. Presdir mengambilnya dan tersenyum menatap uang koin itu. Yoon Seo semakin menatap heran.
Jin Wook berada di rumahnya ia heran kenapa So Young tak mengangkat teleponnya. Jin Wook pun mengirim sms pada So Young mengucapkan selamat ulang tahun, tapi kemudian So Young menelponnya.
So Young tanya ada apa tadi Jin Wook menelponnya apa terjadi sesuatu. Jin Wook mendengar suara hujan dan balik bertanya apa So Young masih di luar dan belum pulang?“Kenapa kau menelponku?” tanya So Young. “Tidak!!” jawab Jin Wook. So Young minta Jin Wook jangan menelponnya lagi jika tidak ada masalah. So Young langsung menutup telponnya.
Jang Ki Hong manghampiri Jin Wook, ia segera menyalakan tv-nya.
Jin Wook : “Apakah aku ini bodoh? Hyung, menurutmu bagaimana?”
“Apa yang kau katakan?” tanya Jang Ki Hong.
Jin Wook : “Memperkenalkan Lee So Jin pada Direktur Ahn. Dia ternyata jauh lebih tua!”
Mendengar itu Jang Ki Hong tertawa.
“Ah.. yang benar saja. Dia memang tampan, memiliki rumah, mempunyai pekerjaan yang baik. Selain usia semuanya baik!” Ujar Jin Wook, kelihatannya menyesal sudah memperkenalkan So Young pada Direktur Ahn.
Jang Ki Hong tertawa keras, “Lihatlah film itu lucu sekali!” ujar Jang Ki Hong (ternyata dia menonton acara yang lucu ga mendengarkan ucapan Jin Wook)
So Young menelpon adiknya dan marah2 karena So Jin membawa payung milik Presdir yang akan dikembalikannya. So Young juga batuk2.
So Young bertemu Jin Wook di depan lift. Jin Wook tanya apa So Young datang ke rumah Direktur Ahn sehingga sampai larut belum pulang, “Kau sangat cepat!” canda Jin Wook.
Jin Wook : “Apa kau bertemu lagi dengannya setelah berpisah denganku?”
So Young : “Aku katakan padamu, aku tak menemuinya lagi!”
So Young segera masuk ke lift dan Jin Wook menggodanya. Presdir Ji Seung Il masuk ke lift yang sama. Melihat ada Presdir, Jin Wook langsung diam tak menggoda So Young lagi. Ketiganya naik lift sama2.
So Young terus batuk2 di dalam lift. Presdir memperhatikannya.
Presdir mengatakan pada Jin Wook kalau departemen store akan membuka counter baru. Jin Wook mengerti dan mengatakan Presdir tak usah khawatir karena hubungannya dengan Direktur Ahn sangat baik. So Young terus batuk.
Presdir tanya kenapa So Young batuk. Jin Wook menatap heran kenapa Presdir begitu peduli pada So Young.
Ketiganya keluar dari lift. Presdir berbalik menatap So Young, “Lee So Jin...”
So Young langsung paham dan mengatakan kalau saudaranya membawa payung Presdir. “Bukan itu!” kata Presdir. “Aku hanya membawakan ini!” Presdir menyerahkan uang koin milik So Young yang semalam masih tertinggal. So Young menerimanya.
Tak jauh dari sana Kang Yoon Seo melihat apa yang dilakukan Presdir. Presdir segera berlalu. Jin Wook memandang aneh, “Kenapa Presdir memberimu uang 500 won?” So Young tak menghiraukannya. “Kenapa dengan uang 500 won dan payung?” Jin Wook terus bertanya. So Young tetap tak menjawabnya. Yoon Seo terus menatap So Young dengan tatapan tak suka.
So Young membersihkan ruangan atasannya, Kang Yoon Seo. Tanpa sengaja ia menjatuhkan buku milik Yoon Seo. Ketika akan meletakkannya kembali, So Young melihat foto Yoon Seo bersama Presdir. Ia terkejut melihatnya.
Tepat saat itu Yoon Seo masuk ke ruangnnya. So Young pun segera meletakkan buku itu kembali ke mejanya dan segera pergi dari ruangan Yoon Seo.
So Young berada di toilet. Ia berfikir Yoon Seo melihatnya di rumah Presdir dan menerima pinjaman payung. So Young berfikir pasti Yoon Seo sudah salah paham dengannya.
Yoon Seo menelpon So Young. So Young segera meneumui Yoon Seo di ruangnnya. Yoon Seo tengah menggambar design. So Young terbatuk-batuk, ia berusaha menjelaskan kejadian malam itu di rumah Presdir.
“Benar, aku hampir lupa. Apa kau selamat sampai rumah? Ku dengar kau datang untuk menyerahkan sampel!” ujar Yoon Seo.
Yoon Seo memperhatikan So Young yang terbatuk-batuk, “Apa kau sakit? Apa ada yang ingin kau katakan!”So Young meminta ketuanya tak perlu khawatir ia pulang dengan selamat sampai ke rumahnya. Ia kemudian keluar dari ruangan Yoon Seo.
Melihat So Young batuk2 Park Nara meminta So Young untuk pulang lebih awal. So Young mengerti ia pun pamit.
Jin Wook masuk ke ruang design dan bertanya di mana Lee So Jin. Nara menjawab kalau So Jin terkena batuk yang parah ia meminta So Jin beristirahat di rumah.
Kepala Jang Ki Hong tanya kenapa Jin Wook ingin bertemu dengan So Young, “Apa kalian berdua sangat dekat?”
“Tentu saja sangat dekat!” jawab Jin Wook. “Bahkan kami berdiskusi membahas masalah hubungan dan yang lainnya!”
Nara tanya apa masalah cinta. Jin Wook tertawa dan mengatakan kalau ia hanya bercanda. Jin Wook juga mengatakan kalau kencan So Young dan Direktur Ahn sangat sukses. Kepala Jang memuji So Young.
Nara mendesah dan ngedumel semua laki2 sama mereka selalu menginginkan yang lebih muda.
So Young tiduran berselimut di ranjang sedangkan So Jin sepertinya ia sedang melakukan yoga. Ponsel So Young berdering tapi So Young tak mengangkatnya.
So Jin marah karena itu membuatnya sulit berkonsentrasi. So Young meminta payungnya dikembalikan, So Jin mengatakan akan mengembalikannya besok.
So Young menjawab telepon ternyata itu dari Direktur Ahn, “Apa? Sudah di depan pintu!” teriak So Young langsung bangun.
Direktur Ahn mendengar kalau So Young sakit. Ia segera datang dan membawakan makanan. Lalu Direktur Ahn memberikan hadiah untuk So Young. Direktur Ahn bilang kalau itu akan sangat cocok jika dipakai di gaun So Young.
Tatapan So Young langsung berubah. Direktur Ahn tanya apa So Young tak menyukai hadiahnya. So Young menjawab ia merasa belum siap. Direktur Ahn merasa aneh bukankah wanita sangat senang menerima hadiah, kenapa So Young tak menerima hadiahnya, “Apa kau terpaksa mengikuti kencan buta? Apa karena aku lebih tua darimu dan kau tak menyukaiku?”
So Young menjawab bukan karena usia. Direktur Ahn memaksa So Young menerima hadiahnya. So Young menerima hadiahnya dan tersenyum terpaksa.
So Young menemui Jin Wook di tangga. Ia marah Jin Wook mengatakan alamat rumahnya pada Direktur Ahn. Jin Wook membela diri dan mengatakan ia tak pernah memberi tahu alamat rumah So Young, “Kapan aku tahu di mana rumahmu?” (Jin Wook sendiri ternyata belum tahu rumah So Young)
So Young marah dan mengatakan kalau ia tak menyukai kencan butanya, “Kenapa kau menyukai hal ini dan mengabaikan perasaan orang lain?”
Jin Wook : “Kapan aku mengabaikan perasanmu?”
So Young : “Apa kau tak ingat? Ketika aku ingin makan mie dengan keras kepala kau memesan sup tulang sapi. Ketika aku ingin minum susu rasa strawbery kau memberiku susu tanpa rasa. Kau selalu melakukan apa yang kau suka!”
Jin Wook : “Kau seperti anak kecil!”
So Young : “Benar, aku memang seperti anak kecil, kembalikan ini pada Direktur Ahn. Kau harus mengatakan yang sebenarnya!”
So Young memberikan hadiah pemberian Direktur Ahn. Jin Wook tanya apa yang harus ia lakukan. So Young mengatakan kalau ia tak memiliki perasaan pada Direktur Ahn, “Dan jangan katakan aku dimana!”
So Young hendak pergi tapi Jin Wook menahan dan memohon So Young melakukan ini hanya sampai selesai restrukturing pegawai. So Young tak peduli dan segera pergi dari sana.
So Young mendapat perintah pergi ke departemen Rosemary untuk mengambil jaket. So Young menaati perintah.
Presdir mengadakan pertemuan dengan Direktur Hyun, Direkrur Baek dan Yoon Seo. Sepertinya ada masalah tentang bahan baku dan itu membuat kerugian bagi perusahaan.
Direktur Hyun marah ia menganggap seolah Direktur Baek menyalahkannya. Presdir akan melakukan observasi dari awal untuk memecahkan masalah. Direktur Hyun menatap tajam Direktur Baek.
So Young sampai di Rosemary dan menemuin pegawai The Style disana yang juga teman Jin Wook. Setelah urusannya selesai So Young segera pergi. Di sana So Young berpapasan dengan Direktur Ahn.
Direkutr Ahn tanya kenapa So Young datang dan tak memberitahunya. So Young hanya menjawab kalau sepertinya Direktur Ahn sibuk, jadi So Young bergegas akan pergi.
Direktur Ahn kembali bertanya kapan So Young memiliki waktu luang ia akan mengajak So Young minum teh.
“Oh bukankah sekarang sebentar lagi waktunya istirahat? Kau pasti bisa minum dengannya!” tiba2 Jin Wook datang sambil tersenyum.
Direktur Ahn mengajak Jin Wook minum bersama. So Young memandang Jin Wook. Direktur Ahn permisi sebentar akan ke ruangannya terlebih dulu.
Setelah Direktur Ahn pergi So Young menarik Jin Wook dan bertanya apa yang sudah dilakukan Jin Wook. Jin Wook mengatakan kalau So Young harus melakukan ini hanya sampai selesai perubahan struktur pegawai. Jin Wook menambahkan bukankah So Young akan diajak makan makanan yang enak, seharusnya dinikmati.
Tanpa sengaja Direktur Ahn mendengar ucapan Jin Wook. Ia kemudian mengajak keduanya makan bersama. Jin Wook tentu saja senang.
Sampai di tempat makan Direktur Ahn bertanya berapa uang yang So Young dapatkan setiap bulan. So Young tak menjawab.
Direktur Ahn ke So Young, “Kau ingin mencari laki2 kaya untuk merubah takdirmu. Kau salah!” Lalu Direktur Ahn mengeraskan suaranya, “HEI... menurutmu kau masih muda? Apa aku bisa memberimu keuntungan?”
Jin Wook menenangkan dan menjelaskan kalau Direktur Ahn sudah salah paham. Direktur Ahn meminta So Young menuangkan minuman untuknya. Jin Wook ingin menggantikannya tapi Direktur Ahn menolak.
So Young menuangkan minuman ke gelas, ia mengambil gelasnya dan meminumnya sendiri.
So Young : “Ya! kau bodoh karena tidak bisa membedakan antara urusan pekerjaan dan pribadi hingga rencana ini jadi gagal. Kau tidak pernah ditolak perempuan Kan? Semua wanita yang datang padamu kau menyambut mereka dengan tangan terbuka. Apa semua wanita di dunia ini harus seperti kau. Jangan seperti ini. Pikirkan usiamu Ajusshi!”
Direktur Ahn teriak marah, “HEI.. Aku harus....” sambil mengacungkan kepalan hendak memukul So Young. Jin Wook menahan tangan Direktur Ahn, “Ini kesalahanku. Pukullah aku!” sahut Jin Wook.
“Apa kau kira aku tak bisa memukulmu!” ujar Direktur Ahn.. dan bukkkkk Direktur Ahn memukul Jin Wook membuat ujung bibir Jin Wook berdarah. “Apa kau sudah merasa lebih baik sekarang!” ucap Jin Wook.
Bukkk. Direktur Ahn memukul Jin Wook lagi. So Young cemas dan bertanya apa Jin Wook baik2 saja.
Jin Wook langsung berbalik dan mendorong Direktur Ahn hingga jatuh dan langsung memukulnya. Keduanya saling pukul. So Young membantu Jin Wook menggigit lengan Direktur Ahn.
Direktur Ahn menjerit dan akan memukul So Young, Jin Wook menangkap lengan Direktur Ahn dan menjatuhkan Direktur Ahn dengan kepalanya (apa ya namanya kepala lawan kepala heheh) dan itu membuat hidung Direktur Ahn berdarah.
Jin Wook dan Direktur Ahn dibawa ke pos keamanan. Direktur Ahn ngamuk2 ia mengatakan kalau Jin Wook dan So Young bersekongkol menipunya.
Jin Wook meminta pada Direktur Ahn agar masalahnya diselesaikan secara damai saja. Direktur Ahn menolak, “Di mana wanita itu.. Lee So Jin..”
So Young masuk, Jin Wook marah kenapa So Young datang bukankah ia meminta So Young untuk pulang. “Bagaimana aku bisa pulang sendirian?” ucap So Young.
“Mereka berdua bersekongkol menipuku!” kata direktur Ahn dan meminta polisi menahan keduanya 10 tahun.
Polisi menyuruh Direktur Ahn tenang. Ia meminta Jin Wook dan So Young menyerahkan kartu identitas. Jin Wook langsung menyerahkan kartu identitasnya. tapi So Young tidak ia beralasan tak membawanya.
Polisi meminta So Young memberitahu nomor registrasi penduduk. Dengan ragu So Young menjawabnya tapi So Young kemudian berbisik pada polisi ia akan mengatakannya nanti. Direktur Ahn merasa ini aneh, ada yang mencurigakan.
Polisi meminta So Young memberikan sidik jarinya. So Young ragu2 ibu jarinya hampir menempel tapi ia urungkan dan kembali berbisik pada polisi kalau ia akan mengatakan langsung semuanya pada polisi.
Direktur Ahn marah dan menuduh So Young mencuri penjepit rambutnya.. Jin Wook sadar penjepit rambutnya masih ada, “Ini aku kembalikan!”
Jin Wook dibawa ke kantor polisi. Ia minta izin sebentar ia harus bicara dengan So Young. Polisi meminta Jin Wook bicara cepat.
Jin Wook mengatakan pada So Young kalau ini adalah masalahnya, ia yang akan mengurusnya sendiri. So Young tanya apa yang ingin Jin Wook lakukan. Jin Wook mengatakan ia sangat menyesal melihat Direktur Ahn memperlakukan So Young seperti tadi. Ia juga merasa dirinya sangat buruk. “Aku minta maaf!”
Jin Wook meminta So Young tak perlu mengkhawatirkannya, “Dia tak mungkin membunuhku, keluargaku kaya bahkan kalau aku harus membayar 100 juta!”
So Young : “Apanya yang kaya. Kau bahkan tak bisa menggunakan kartu kreditmu!”
Jin Wook : “Apa kau tak percaya padaku?”Polisi meminta Jin Wook cepat. Jin Wook meminta So Young pergi dan segera pulang. Jin Wook segera masuk ke mobil polisi.
Para direksi The Style berkumpul membahas masalah pemukulan Choi Jin Wook terhadap Direktur Departemen Rosemary, Direktur Ahn. Dan itu membuat pihak Rosemari meminta counter The Style ditutup.
Direktur Oh selaku pimpiman Jin Wook meminta maaf ia sangat menyesal.
“Kita harus menghentikan penarikan mereka!” ujar Presdir (Presdir berusaha agar Counter The Style ga ditutup/ ga di tarik di Rosemary)
So Young merasa bersalah atas ditahannya Jin Wook. Ia datang ke Rosemary dan akan bertemu dengan Direktur Ahn.
So Young berdiri mematung menunggu Direktur Ahn. Ketika orang yang ditunggu datang So Young langsung memberi hormat.
Direktur Ahn : “Aigoo... kenapa kau mencari orang tua seperti aku?”
“Aku minta maaf datang tiba2!” sahut So Young. So Young meminta Direktur Ahn membebaskan Jin Wook.
“Aku sibuk!” kata Direktur Ahn. So Young memohon ia berlutut, “Aku minta maaf. Maafkanlah dia!”
Direktur Ahn heran, “Apa yang kau lakukan? Mempermalukan diri di depan orang banyak, tak ada gunanya. Bangunlah!”
Direktur Ahn akan pergi meninggalakan So Young, tapi So Young menahan kaki Direktur Ahn. Ia terus berlutut meminta maaf. Direktur Ahn berusaha melepaskan diri dan terkejut melihat seseorang yang datang, “Apa yang membuat anda datang ke sini?”
Ternyata yang datang Kang Yoon Seo. So Young terkejut melihat Ketua tim-nya datang.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...