Wednesday 27 November 2013

Sinopsis Suspicious Housekeeper Episode 10 Part 1

Hye Gyul memberikan kue yakgwa pada Bok Nyeo. Bok Nyeo memakan kue yang menjadi makanan kenangan masa kecilnya. Ia pun menyampaikan kalau ia akan menceritakan kisah masa lalunya.

Di Happy Company, Ny Hong juga menceritakan kisah masa lalu Bok Nyeo pada kakek, “Namanya Eun Soo...” Ny Hong pun mulai bercerita. Kakek terkejut jadi nama yang sebenarnya itu bukan Bok Nyeo. 

(note : Kisah ini diceritakan bergiliran oleh Bok Nyeo n Ny Hong)

Bok Nyeo : “Saya bertemu Ny Hong ketika sama seusia Hye Gyul.”

Ny Hong : “Ketika aku pertama kali bekerja di sebuah keluarga sebagai pembantu dan dibukakan pintu, aku tak pernah lupa senyum di wajah gadis kecil itu. Aku belum pernah melihat senyum semanis itu dalam hidupku. Aku pun mengetahui kalau dia tidak tersenyum karena dia bahagia. Dia tersenyum agar dia bisa menyembunyikan kesepiannya. Ayahnya meninggal setahun sebelum aku mulai bekerja disana. Dia meninggal karena mencoba menyelamatkannya yang jatuh ke sungai.”
Bok Nyeo : “Saya menyalahkan diri saya karena kematian ayah saya. Jadi, saya ingin membuat ibu saya bahagia. Saya belajar keras di bidang akademik, musik, dan seni. Saya berusaha keras untuk bisa disegala hal. Tapi saya tetap tak bisa meluluhkan hati ibu yang sudah membeku.”

Ny Hong : “Eun Soo terus tersenyum dalam keputus-asaan. Gadis kecil itu tersenyum disaat matanya penuh dengan air mata. Itu benar-benar mematahkan hatinya.”

Bok Nyeo : “Ketika saya sudah seusia Han Gyul. Ibu saya menikah lagi.”

Ny Hong : “Aku pikir ibunya tidak akan marah lagi karena dia menikah lagi. Tapi sayangnya, ayah tirinya mulai menyiksanya.”

Bok Nyeo : “Ibu saya melihatnya, tapi dia malah memarahi saya. Dia merasa ayah saya meninggal dan ayah tiri berbuat begitu karena senyuman saya.”
Ny Hong : “Setiap hari aku mengunci pintu kamarnya sebelum aku pulang. Eun Soo yang ketakutan belajar di kamarnya semalaman. Dia tidak tidur atau makan sampai dia hampir mati.”

Bok Nyeo : “Saya akhirnya bisa meninggalkan rumah ketika saya masuk ke perguruan tinggi. Saya bekerja sebagai pelayan dan pengirim barang, jadi saya tidak membutuhkan bantuan dari ayah tiri saya. Saya bekerja apa saja untuk mendapatkan uang. Dan suatu hari seorang teman memperkenalkan saya untuk mengajar bimbel. Ada satu anak laki-laki yang membuat semua orang kewalahan. Saya sangat senang melihatnya berubah menjadi seseorang yang baru karena saya.”

Ny Hong : “Setelah Eun Soo lulus dari perguruan tinggi, dia bilang akan ke Somalia untuk menjadi relawan. Aku menanyakan alasannya pergi, tapi dia menghindar tak menjawabnya. Dia hanya bilang dia tak mau hidup di Korea tapi sepertinya ada seseorang yang terus mengikutinya. Jadi aku tak bisa bertanya padanya lebih dari itu.”
Bok Nyeo : “Saya bertemu pria baik di Somalia dimana saya menjadi relawan. Suami saya adalah seorang dokter yang memberikan pelayanan medis disana. Saya menikah dengannya dan memiliki anak yang mirip seperti suami saya. Keduanya selalu mengatakan makanan saya yang paling enak. Saya begitu bahagia dengan hidup saya. Di akhir pekan kami selalu pergi ke taman hiburan.

Tepat saya merasakan kebahagaiaan itu, saat itulah... orang itu muncul lagi. Seo Ji Hoon. Seorang anak yang saya bimbing yang terus mengikuti kemanapun saya pergi hingga membuat saya harus meninggalkan Korea. Dia adalah Seo Ji Hoon. Dia muncul dan mengatakan kalau dia masuk ke perguruan tinggi terbaik di Korea karena saya. Dan suami saya yang tidak tahu apa-apa memperlakukannya seperti saudara saya. Bahkan anak saya memperlakukannya seperti pamannya. Seo Ji Hoon mengatakan dia masih mencintai saya dan jika saya tidak membalas cintanya dia akan memberi tahu suami saya kalau saya berselingkuh dengannya. Saya mencoba sebaik mungkin untuk meyakinkannya tapi tak berhasil. Saya memberi tahu suami saya tentang semuanya dan suami saya memperingatkan dia supaya jangan muncul lagi di depan keluarga kami.

Beberapa hari kemudian, Seo Ji hoon ingin bertemu dengan saya secara diam-diam. Ada sesuatu yang ingin ditunjukannya pada saya untuk yang terakhir kalinya. Dan jika saya tidak datang dia mengancam akan bunuh diri. Saat saya mencoba meyakinkan dia, rumah saya terbakar dengan sebab yang tidak diketahui. Ketika saya berlari ke dalam rumah, di dalam kebakaran itu, saya mendengar anak saya menangis. Kalau saja saya bisa menyelamatkan nyawanya, saya tak peduli saya mati atau tidak. Saya ingin masuk tapi petugas pemadam kebakaran menghentikan saya. Saya mendengar anak saya meminta tolong dengan sangat jelas tapi tak ada yang bisa saya lakukan padanya.
Dua orang yang sangat saya sayangi di dunia ini, seperti itulah bagaimana saya kehilangan mereka. Sama seperti itu, dalam hidup saya, senyuman, semangat, harapan, impian, cinta, kebahagiaan, suka cita, dan masa depan, semuanya menghilang.”
Bok Nyeo menceritakan semua kisah hidupnya dengan air mata berlinang. Gyul bersaudara yang mendengarkan kisah hidup Bok Nyeo pun tak kuasa membendung air mata mereka.
Bok Nyeo melanjutkan kisahnya, “Ibu mertua saya yang kehilangan anak dan cucunya menduga kalau saya dan Seo Ji Hoon yang merencanakan semua itu untuk membunuh mereka. Dia mengatakan, ‘kau yang membunuh mereka’ dan senyuman saya yang menghancurkan semuanya. Jadi sampai saya mati, saya tidak akan tersenyum.”

Bok Nyeo selesai menceritakan kisah masa lalunya dan seperti yang ia janjikan ia akan berhenti bekerja dari rumah keluarga Gyul. Anak-anak yang ikut merasakan kesedihan Bok Nyeo terkejut.
Ny Hong menangis tersedu-sedu menceritakan kisah kelas masa lalu Bok Nyeo pada kakek. Kakek pun tak kuasa menahan air matanya. Ia mengusap air matanya dengan sapu tangan dan memberikan sapu tangan itu pada Ny Hong.
Hye Gyul tak ingin Bok Nyeo pergi. Ia menahan tangan Bok Nyeo.

Sang Chul : “Apa itu alasanmu tidak tersenyum? Apa karena kau merasa bersalah dengan kematian suami dan anakmu? Itu bukan kesalahanmu. Kenapa kau harus hidup seperti seorang penjahat? Lupakan saja masa lalumu!”

Han Gyul membenarkan perkataan ayahnya, itu semua bukan kesalahan Bok Nyeo. Seo Ji Hoon, dia yang membunuh mereka. Han Gyul memohon Bok Nyeo menarik kembali perkataan Bok Nyeo yang akan berhenti bekerja. Mereka tak bisa membiarkan Bok Nyeo berhenti bekerja setelah mendengar kisah Bok Nyeo.

Se Gyul : “Tak bisakah kau tinggal bersama kami? Kami sekarang tahu alasanmu bertindak seperti itu. Kami akan tetap berada di sisimu.” Air mata Doo Gyul terus mengalir, “Kumohon jangan pergi. Ini perintah.”

Doo Gyul meminta maaf atas kesalahannya selama ini pada Bok Nyeo. Sang Chul ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya pada pria yang bernama Seo Ji Hoon itu. Bok Nyeo tak menjawab.

Bok Nyeo melepas celemek dan mengenakan jaket serta topinya. Tak lupa ia menyimpan kembali sandal miliknya. Bok Nyeo keluar dari rumah keluarga Gyul, Hye Gyul berlari masuk ke kamarnya.
Sang Chul dan anak-anak mengantar bok nyeo hingga keluar rumah. Bok Nyeo mengucapkan terima kasih atas semuanya. Sang Chul dan anak-anaknya tahu kalau Bok Nyeo tak akan mendengarkan perkataan mereka, tapi Bok Nyeo bisa kembali ke rumah mereka kapan saja.

Han Gyul : “Bok Nyeo-nim, kau tahu ketika kau tersesat, maka kau harus mencari bintang utara.”

Bok Nyeo menoleh melihat kotak surat yang bergambar bintang utara. Bok Nyeo pun pergi meninggalkan kediaman keluarga Gyul.
Di kamar, Hye Gyul mengemasi barang-barangnya. Ia menyimpan seragam dan pakaiannya ke kain yang ia siapkan. Tak lupa ia membawa kotak batu keluarga yang ia masukan ke tas sekolahnya. Hye Gyul berlari keluar rumah mengejar Bok Nyeo. Ia akan ikut kemana Bok Nyeo pergi. Ayah dan kakak2 Hye Gyul terkejut melihatnya.

“Bok Nyeo-nim!” teriak Hye Gyul berlari mengejar Bok Nyeo. Ayah dan kakak2 Hye Gyul mengejarnya. 
Bruk.... Hye Gyul terjatuh, ia menangis. “Bok Nyeo-nim, tolong bawa aku bersamamu!” Hye Gyul berdiri dan kembali berlari menyusul Bok Nyeo. “Bok Nyeo-nim!” panggil Hye Gyul.

Kedua Oppa Hye Gyul berhasil mengejar dan menahannya. Hye Gyul menangis tersedu-sedu dan terus memanggil, “Bok Nyeo-nim... Bok Nyeo-nim.”
Di persimpangan jalan Bok Nyeo menghentikan langkahnya mendengar suara tangis Hye Gyul yang memilukan hatinya. “Ibu ibu ibu jangan pergi.” Suara tangisan Hye Gyul membuat air mata Bok Nyeo pun menetes.
Sang Chul berusaha menghibur dengan memeluk putri kecilnya. Hye Gyul terus menangis memanggil Bok Nyeo dengan sebutan ‘Ibu’ berulang kali. Melihat adiknya menangis kehilangan Bok Nyeo, Han Gyul pun tak kuasa menahan air matanya. Hye Gyul sudah menganggap Bok Nyeo seperti ibu mereka. Bok Nyeo memantapkan hatinya untuk pergi meninggalkan tempat itu.
Ibu Eo Jin yang melihat kejadian memilukan itu ikut mennagis. Hingga membuat suaminya heran, apa yang terjadi pada istrinya. Sambil terus menangis Ibu Eo Jin mengatakan kalau pembantu di rumah sebelah sudah berhenti bekerja. Ayah Eo Jin heran kalau begitu kenapa istrinya menangis. Ibu Eo Jin berkata kalau ia merasa kasihan pada Hye Gyul. Ia merasa kalau Hye Gyul merindukan pelukan seorang ibu. Ayah Eo Jin pun membiarkan istrinya yang terus menangis sedih.
Telepon di rumah keluarga Oh berdering, Ibu Eo Jin menjawabnya. Terdengar suara seorang wanita disebrang sana mengatakan kalau ada sesuatu yang akan ia beritahukan pada Ibu Eo Jin. “Suamimu, Oh Nam Jae, dia berselingkuh.”

“Apa yang kau katakan?” Ibu Eo Jin seperti salah mendengar kabar mengagetkan itu. “Kau siapa?”

“Apa kau lupa suaraku? Aku penulis Kwan yang bekerja dengannya.” Jelas wanita itu yang ternyata Miss Kwan. Ibu Eo JIn terkejut, “Miss Kwan kenapa kau mengatakan itu?” Dengan sinis Miss Kwan berkata kalau Ibu Eo Jin harus mencari tahu sendiri kenapa ia mengatakan itu. Tangan Ibu Eo Jin gemeratan mengetahui hubungan gelap suaminya dengan wanita lain.
Se Gyul belajar seorang diri dan itu membuatnya teringat pada Bok Nyeo. Se Gyul kemudian menyalakan lampu kamar karena mendengar sesuatu, ia mendengar Hyung-nya menangis.

Doo Gyul masih sedih mengetahui kisah pahit hidup Bok Nyeo, “Kalau aku tahu dia begitu menderita. Aku akan bersikap baik pada Bok Nyeo-nim.” ucap Doo Gyul penuh penyesalan. Se Gyul heran karena ini pertama kalinya Doo Gyul memanggil Bok Nyeo dengan sebutan Bok Nyeo-nim.

Doo Gyul mengaku kalau ingin sekali memanggil Bok Nyeo dengan sebutan Bok Nyeo-nim. Ia menoleh manatap tulisan yang merupakan ungkapan motivasi dari Bok Nyeo.

Tak ada seorang pun yang berbakat dalam segala hal. Tapi tidak ada juga orang yang tidak bisa berbakat dalam segala hal.

Doo Gyul teringat ucapan Bok Nyeo meyakini bahwa pasti ada sesuatu yang menjadi bakatnya.
Sang Chul melihat sosok Bok Nyeo yang sedang memasak di dapur. Tapi tiba-tiba suara Han Gyul mengagetkan dan membuyarkan lamunannya. Han Gyul bertanya apa ayahnya belum tidur. Han Gyul mengikuti kemana arah pandang ayahnya tadi, pandangan yang tertuju ke dapur dimana Bok Nyeo biasanya bekerja. Han Gyul berkata kalau ia sengaja keluar kamar karena merasa Bok Nyeo sedang memasak di dapur. Sang Chul pun menyuruh putrinya segera pergi tidur.

Han Gyul khawatir apa Bok Nyeo akan baik-baik saja. “Aku berpikir mungkin ibu yang meminta Bok Nyeo-nim untuk mengurus kita sebelum dia meninggal.” Han Gyul penasaran kira-kira apa yang terjadi dengan pria itu, Seo Ji Hoon pria yang ada di cerita masa lalu Bok Nyeo. Sang Chul tidak tahu. Han Gyul heran kenapa Bok Nyeo tak memberitahu mereka apa yang terjadi dengan pria yang bernama Seo Ji Hoon itu.
Sang Chul pun mencari tahu lewat Ny Hong. Ny Hong memberitahu kalau Seo Ji Hoon sudah membayar dosanya sendiri. Sang Chul tanya apa Bok Nyeo tahu tentang hal itu. Ny Hong menjawab tentu saja bahkan Bok Nyeo sendiri yang memeriksa sertifikat kematian Seo Ji Hoon bersamanya. Sang Chul bertanya lagi apa Ny Hong pernah melihat Seo Ji Hoon. Ny Hong bilang belum, ia belum pernah melihat pria itu.

Ny Hong ingin tahu apa yang akan Sang Chul lakukan tanpa pembantu di rumah. Ia benar-benar berharap Bok Nyeo kembali ke rumah Sang Chul. Sang Chul ingin Ny Hong segera menghubunginya jika Bok Nyeo datang ke Happy Company. Ny Hong menatap heran kenapa Sang Chul memintanya melakukan itu. Sang Chul segera menambahkan kalau ia hanya mengkhawatirkan Bok Nyeo saja. Ny Hong sangat senang karena ada orang lain yang mengkhawatirkan Bok Nyeo selain dirinya.

Ponsel Ny Hong berdering, ternyata itu dari kakek yang meminta Ny Hong keluar untuk menemuinya.
Ny Hong dan kakek berada di warung makan kecil. hihi. Kakek makan siang lahap sementara Ny Hong mengamati sekeliling tempat itu. Ia tak segera memakan makan siangnya. Warung makan itu menjual makanan yang tentu saja murah. Ny Hong menyindir kalau kakek itu benar-benar orang yang tidak punya uang. Ny Hong berkata kalau ia yang akan mentraktir jadi silakan makan sebanyak yang kakek mau. Sambil terus makan kakek mengucapkan terima kasih hahaha.

Kakek pun akhirnya tahu kalau Bok Nyeo berhenti bekerja di rumah menantunya. Ia bertanya apa Sang Chul mempekerjakan pembantu baru. Ny Hong bilang tak tahu, karena menurutnya tak ada satu pun yang cocok.

Ny Hong mendengar dari anak-anak, kalau kakek memaksa ayah anak-anak (Sang Chul) untuk menyerahkan hak asuh anak-anak kepada kakek. Kakek heran apa Ny Hong sangat dekat dengan anak-anak. Ny Hong tersenyum mengatakan kalau ia sangat dekat dengan mereka. “Memangnya apa yang kau pikirkan? Kau bahkan tak punya uang.” Sindir Ny Hong.

Ny Hong ingin kakek membantu Bok Nyeo dan anak-anak menjadi satu keluarga. kakek tak mengerti apa maksudnya. Ny Hong berkata kalau anak-anak sangat menyayangi Bok Nyeo. Kakek bertanya maksud perkataan Ny Hong ini apa ia harus menjadikan Bok Nyeo ibunya anak-anak. Ny Hong balik bertanya kenapa tidak, bahkan ayahnya anak-anak pun mengkhawatirkan Bok Nyeo. Kakek tersedak terkejut. Ny Hong melihat kalau ayahnya anak-anak itu masih muda jadi akan sangat sedih kalau dia sudah tua dan hidup sendiri dan anak-anak juga membutuhkan seorang ibu. (Haha bahasanya nyindir kakek nih wakakaka) 

Kakek menilai tak ada sesuatu yang baik dengan hidup bersama seseorang yang seperti hantu dan memiliki begitu banyak kisah. Ia senang Bok Nyeo pergi, ia benar-benar senang. Hihi. Ny Hong kesal mendengarnya, ia mengaduk-aduk makanannya dengan kasar hehehe.
Gyul bersaudara mencari Bok Nyeo di taman hiburan. Keempatnya berharap bisa bertemu Bok Nyeo disana. Tapi sayang Bok Nyeo tak ada di tempat itu. Se Gyul heran kenapa Bok Nyeo tak ada di taman hiburan, padahal Bok Nyeo selalu datang ke tempat ini kalau hari libur. Han Gyul jadi bertanya-tanya apa Bok Nyeo pergi jauh. Hye Gyul merengek karena ia merindukan Bok Nyeo.
Pulang sekolah Hye Gyul menunggu yang menjemputnya. Ia tersenyum melihat seseorang yang mengenakan topi seperti Bok Nyeo. Tapi senyum itu langsung pudar ketika yang ia lihat bukanlah Bok Nyeo melainkan pembantu rumah tangga lain yang juga menjemput anak TK lain. Hye Gyul kembali menunduk sedih.
Sang Chul menerima telepon dari Jang Do Hyung yang meminta ganti rugi terhadap luka yang dialami akibat perlakukan Bok Nyeo tempo hari.

Sang Chul pun menemui Jang Do Hyung di sebuah kafe. Di kafe yang sama juga ada Yoon Song Hwa. Song Hwa menatap heran dengan pertemuan dua orang itu.

Sang Chul minta maaf pada Do Hyung karena seharusnya ia-lah yang menghubungi Do Hyung lebih dulu. Ia menanyakan apa luka Do Hyung masih sakit. Bukannya menjawab Do Hyung malah berkata kalau Sang Chul seharusnya berterima kasih pada pembantu Sang Chul. Karena Bok Nyeo yang menyebabkan keributan itu, ia bisa mengenal Sang Chul. Sang Chul tak mengerti kemana arah pembicaraan Do Hyung.

Do Hyung tahu kalau Sang Chul bekerja untuk perusahaan JK dan merancang bangunan untuk JK. Sang Chul berkata kalau ia sudah tak lagi bekerja di perusahaan itu. Ia sudah dipecat. Do Hyung tahu itu, saat ini ia membutuhkan orang yang bisa mengurus proyek besarnya dan kebetulan Sang Chul juga tidak terikat kerja dengan perusahaan manapun.

Song Hwa yang berdiri tak jauh dari sana terkejut mendengar rencana atasannya yang sepertinya akan merekrut Sang Chul.

Ponsel Sang Chul berdering, telepon dari Lee Dong Shik. Dong Shik menyampaikan kalau direktur perusahaan JK ingin bertemu dengan Sang Chul. Sang Chul heran kenapa direktur ingin bertemu dengannya. 
Sang Chul pun menemui direktur. Direktur ingin Sang Chul kembali ke perusahaan JK karena kekacauan yang dulu sudah dibereskan. Ia tak tahu apa yang Manajer Choi merencanakan dengan ayah mertuanya. Ia tak bisa memberikan Sang Chul sebuah proyek tapi bisa memberikan jabatan untuk Sang Chul di perusahaan.

Sang Chul bingung mengatakannya bagaimana karena ia baru saja mendapatkan tawaran proyek besar. Direktur yang melihat keragu-raguan di diri Sang Chul bertanya ada apa. Sang Chul pun berkata jujur kalau ia sudah memiliki sebuah rencana, kalau ia tak bisa mendapatkan proyek maka.... (huwaaa pada intinya sepertinya Sang Chul lebih memilih bekerja bersama Jang Do Hyung, karena proyek disana mungkin lebih baik untuknya)
Ketika sedang mempelajari pekerjaannya Sang Chul teringat ucapan Bok Nyeo ketika menceritakan kisah masa lalu tempo hari. (huwaaa Appa jadi kepikiran Bok Nyeo terus nih)

Sang Chul menerima sms dari Ny Hong, Bok Nyeo sedang dalam perjalanan ke kantorku. Cepatlah kemari. 
Bok Nyeo sampai di Happy Company. Ny Hong cemas melihat wajah Bok Nyeo yang tampak tak sehat. Bok Nyeo bertanya kenapa Ny Hong ingin menemuinya. Ny Hong berkata ia mendengar dari Sang Chul kalau Bok Nyeo bertemu dengan seseorang yang mirip dengan pria itu. Ia menebak Bok Nyeo pasti sangat terkejut.

Ny Hong menegaskan kalau pria jahat itu sudah meninggal. Ia dan Bok Nyeo bahkan sudah memeriksa sertifikat kematiannya. Bok Nyeo membenarkan, ia tak menyangkalnya. Ny Hong heran kalau begitu kenapa Bok Nyeo melakukan itu, ia berharap keadaan Bok Nyeo akan menjadi lebih baik lagi.

Bok Nyeo : “Bagaimana jika dia benar Seo Ji Hoon? Bagaimana jika dia belum meninggal dan masih hidup? Bukankah anda mengatakan jika Tuhan ada dia akan memberitahu kita alasan kenapa kita harus hidup? Bagaimana jika ini alasan untuk saya tetap hidup? Bagaimana jika Tuhan memberiku kesempatan untuk membunuh Seo Ji Hoon?”

Ny Hong menitikan air mata ikut merasakan betapa gelisahnya perasaan Bok Nyeo. “Bok Nyeo-ssi...” Ia kemudian menggenggam tangan Bok Nyeo, “Eun Soo... itu hanya sesuatu yang ingin kau percayai.”

Bok Nyeo menarik tangannya dan berjanji kalau ia akan memastikan sendiri dengan matanya, pria itu Seo Ji Hoon atau bukan.
Bok Nyeo keluar dari kantor Happy Company. Di depan Kantor ia bertemu dengan Sang Chul yang baru saja sampai karena mengkhawatirkannya.

Bersambung ke episode 10 part 2

10 comments:

  1. yey.. langsung dikebuuttt.. makasih anis.. semangat! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hampir ga ngenalin hihi.. Jeng Mumu ganti nama....

      Delete
    2. sama kayak mbak mumu yang dulu habis nyinop masters sun dan like a fairy tale :)
      @mbak anis:nama sebenernya juga? hihihihi

      Delete
  2. Thanks Nis...ternyata laptopnya dah sembuh dan udah bisa buat sinop Drakor ini.
    Wah...episode ini bikin termehek mehek lah. Nich baru baca sinop yg mengisahkan klu HG membungkus bekal dan berlari mengejar BY. Aduh...klu aq jadi BY, dah balik kanan karena sayang dan kasihan ama HG.
    *Dian*

    ReplyDelete
  3. ditunggu part 2.nya mba aniiiisss ^^

    ReplyDelete
  4. Sediih dengar cerita masa lalu bok nyeo :'(

    ReplyDelete
  5. fighting mb anis,ditunggu eps berikutnya
    yunnia :-)

    ReplyDelete
  6. lanjoooottt.. makin seru jha?! bwt neng anis, semangat ya! udh masuk pertengahan film.. ^^

    ReplyDelete
  7. whaaa,,,,versi korea lebih mengharubiru niiih,,,

    ReplyDelete
  8. Lanjutkan!! Udah kayak slogan kampanye pilkada aja.. Lanjutkan sinopnya Ɣªª ibu guru..baru sempat komen saya, kemarin senin kan ultah guru Ɣªª jd sibuk dgn urusan sekolah.ditunggu lanjutannya Ɣªª..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.