Bok Nyeo keluar dari kantor Happy Company dan bertemu dengan Sang Chul yang baru saja tiba. Bok Nyeo meminta Sang Chul minggir, jangan menghalangi jalannya.
Sang Chul tak mengerti kenapa Bok Nyeo harus hidup seperti itu. Apa Bok Nyeo akan terus hidup seperti itu. Ia sangat yakin kalau Bok Nyeo tak membunuh suami dan anak Bok Nyeo. Bok Nyeo menegaskan kalau ia lah yang membunuh suami dan anaknya.
Sang Chul pun menyamakan hal ini dengan kejadian yang ia alami sendiri. Jadi menurut pandangan Bok Nyeo, apa itu berarti ia yang membunuh istrinya. Sekarang ia sadar bagaimana Bok Nyeo berpikir tentangnya. Bahkan setelah ia membunuh istrinya, ia masih bisa makan, tersenyum dan bahkan tidak mengakhiri hubungannya dengan wanita lain. Di mata Bok Nyeo mungkin ia bukan manusia. Lalu apa ia harus hidup seperti Bok Nyeo juga.
Bok Nyeo berkata kalau ia tak pantas membicarakan kehidupan Sang Chul.
Bok Nyeo pun akan pergi tapi Sang Chul menarik dan menahan tangan Bok Nyeo. “Bisakah... bisakah keluargaku menjadi alasannya? Alasan untuk kau tetap hidup!” Bok Nyeo tak mengatakan apapun, ia pun pergi dari sana.
Song Hwa terkejut mendengar dari Do Hyung kalau atasannya ini sudah memilih seseorang untuk bertanggung jawab terhadap proyak yang akan perusahaannya kerjakan. Do Hyung berkata kalau ia akan memilih orang itu kalau orang itu menerimanya.
Song Hwa tanya siapa orang itu. Do Hyung memberitahu kalau orang itu bernama Eun Sang Chul. Song Hwa tak menyangka kalau Do Hyung benar-benar akan mempekarjakan Sang Chul untuk menjalankan proyek ini.
Do Hyung tanya apa tidak boleh, apa itu karena skandal masa lalu Sang Chul, memangnya kenapa, bukankah Song Hwa bilang itu masa lalu. Ia merasa kalau Song Hwa tidak senang dengan keputusannya, tapi memangnya apa yang bisa Song Hwa lakukan bukankan yang menjadi CEO itu dirinya, jadi segala bentuk keputusan ia yang mengambilnya.
Song Hwa ingin tahu apa ada alasan kenapa Eun Sang Chul yang harus bekerja di perusahaan Do Hyung. Do Hyung malah berkata bukankah tak ada alasan kenapa Song Hwa harus bekerja disini. Kalau disuruh memilih antara Song Hwa dan Sang Chul, maka ia akan lebih memilih mempekerjakan Sang Chul.
Song Hwa menilai kalau Do Hyung itu sangat kejam. Do Hyung tak tersinggung dibilang begitu, ia malah berkata itulah sebabnya ia menghaslkan banyak uang. “Bukankah kalian berdua sendiri sekarang, lalu apa masalahnya? Aku tak peduli jika kau berkencan dengannya lagi atau tidak, selama kau melakukan pekerjaanmu.” Song Hwa pun tak masalah dengan keputusan Do Hyung yang akan mempekerjakan Eun Sang Chul.
Dan orang yang dimaksud pun datang huwaaaa. Sang Chul terkejut melihat disana ada Song Hwa. Do Hyung mengatakan pada Sang Chul kalau ia baru saja selesai membicarakan Sang Chul. Sang Chul pun ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek Chinatown.
Song Hwa berusaha menyapa Sang Chul sopan dengan sebutan Manajer. Tapi Do Hyung meralat kalau jabatan Sang Chul di perusahannya adalah direktur. Song Hwa pun mengganti panggilannya terhadap Sang Chul menjadi direktur, keduanya berjabat tangan.
Sang Chul dan Song Hwa bicara berdua. Song Hwa mengatakan kalau melalui proyek ini ia mengajak Sang Chul untuk melupakan semua yang terjadi diantara keduanya. Untuk saat ini ia berharap dirinya dan Sang Chul akan saling menghormati terhadap rekan kerja. Sang Chul menerima niat baik Song Hwa, walaupun ia sedikit khawatir Song Hwa akan merasa tak nyaman jika bekerja sama dengannya. Song Hwa bilang kalau dirinya tak masalah, bukankah Sang Chul yang mencampakkannya disaat ia meminta Sang Chul memulai hubungan lagi dengannya.
Sang Chul menilai kalau Song Hwa sudah bersikap dingin seperti sebelumnya. Song Hwa berkata jika ia tak bersikap dingin seperti ini, maka ia akan mati seperti seseorang yang Sang Chul kenal. Tapi bagaimanapun juga, ia mengajak Sang Chul untuk melupakan semua yang terjadi diantara keduanya.
Di rumah, Sang Chul memberitahu anak-anak kalau ia sudah mendapatkan proyek pekerjaan. Anak-anak senang mendengarnya. Doo Gyul menilai kalau ayahnya ini sungguh berbakat. Sang Chul juga mengatakan bahwa pria yang dipukul oleh Bok Nyeo di restoran tempo hari ternyata seorang CEO disebuah perusahaan investasi. Jadi ia memutuskan untuk bekerja dengan orang itu.
Han Gyul merasa kalau itu pertemuan yang menguntungkan. Sang Chul mengangguk, ia menerima semuanya dan itu karena Bok Nyeo. Se Gyul jadi sedih karena ditengah-tengah mereka Bok Nyeo tak ada. Ia yakin kalau Bok Nyeo akan merasa senang mengetahui ayahnya mendapat pekerjaan. Sang Chul berkata kalau ia sudah bilang pada Ny Hong untuk meyakinkan Bok Nyeo supaya bekerja lagi di rumah ini. Anak-anak sennag mendengarnya, terutama Hye Gyul.
Han Gyul : “Tapi ayah, apa kau yakin kalau Bok Nyeo-nim berpikir dia (Jang Do Hyung) adalah orang lain?”
Sang Chul berkata kalau ia mengkhawatirkan tentang hal itu juga. Jadi ia pun bertanya pada Ny Hong tentang siapa itu Seo Ji Hoon. Dia sudah meninggal. Anak-anak mengerti dan menilai kalau Bok Nyeo pasti sudah salah mengenali orang.
Bok Nyeo kembali mendatangi taman hiburan. Ia membeli paket makanan keluarga. ketika berbalik, tiba-tiba keempat bersaudara Gyul sudah ada disana. Bok Nyeo menatap heran, kenapa keempat anak ini ada disini. Doo Gyul merebut paket makanan yang dibawa Bok Nyeo. Ia mengatakan kalau mulai sekarang mereka akan memakan makanan ini. Se Gyul menambahkan kalau meraka tidak akan membiarkan Bok Nyeo duduk dan melamun sendirian, mereka akan menemani Bok Nyeo.
Han Gyul : “Apa kau tahu kami sangat mengkhawatirkanmu? Kami tak bisa berhenti mengkhawatirkanmu setelah kau menceritakan semuanya pada kami.”
Doo Gyul yang sudah duduk langsung melahap paket makanan keluarga itu.
Han Gyul bertanya apa Bok Nyeo tahu kalau pria yang bernama Seo Ji Hoon itu sudah meninggal. Ayahnya bilang kalau pria yang Bok Nyeo temui di restouran adalah seorang pengusaha. Doo Gyul yang mengunyah makanan meminta Han Gyul memberi tahu Bok Nyeo kalau ayah mereka sekarang bekerja dengan pria itu.
Hye Gyul meraih tangan Bok Nyeo sambil tersenyum, “Bok Nyeo-nim, Hye Gyul merindukanmu, apa Bok Nyeo-nim merindukan Hye Gyul juga?” Bok Nyeo menatap penuh haru keempat anak yang sekarang mengkhawatirkannya.
Di perusahaan Sang Chul menjelaskan konsep proyak yang akan ia laksanakan. Tapi Do Hyung merasa aneh. Sang Chul heran bagian mana dari yang ia jelaskan yang membuat Do Hyung aneh.
“Siapa pria itu? pria yang mirip sepertiku?” Do Hyung menanyakan bukan hal yang Sang Chul jelaskan perihal konsep proyek. Ia merasa pembantu Sang Chul menyebutnya dengan nama Seo Ji Hoon. Sang Chul terlihat ragu mengatakannya. Do Hyung mengerti karena seorang pembantu juga pasti memiliki sebuah privasi. Ia minta maaf.
Tapi Do Hyung tetap penasaran dengan sosok Bok Nyeo. Ia pun kembali bertanya, “Apa dia dicampakan olehnya? Aku hanya ingin tahu alasan kenapa aku dipukul.” Sang Chul bilang kalau ia tak tahu mengenai hal itu.
Karena pembicaraan mereka sudah membahas tentang Bok Nyeo jadi Song Hwa pun ikut-ikutan bertanya, apa Sang Chul masih mempekerjakan Bok Nyeo sebagai pembantu. Sang Chul mengatakan kalau Bok Nyeo sudah berhenti bekerja. Do Hyung heran apa Sang Chul memecat Bok Nyeo karena Bok Nyeo sudah berlaku kasar padanya. Ia merasa kalau Sang Chul tak perlu melakukan itu. Sang Chul bilang kalau itu keinginan Bok Nyeo sendiri yang ingin berhenti. Sang Chul pun melanjutkan penjelasan mengenai rancangan proyak yang ia kerjakan.
Ketika sedang sibuk bekerja Sang Chul menerima telepon dari seseorang yang ingin bertemu dengannya. Sang Chul tanya siapa ini.
Sang Chul pun menemui orang yang tadi menghubunginya di kantor polisi. Dia seorang detektif di kepolisian, Lee Tae Shik (what jadi Tae Shik itu polisi?)
Sang Chul membaca berkas kejadian perkara di tahun 2008. Ia juga membaca sepotong artikel di koran yang mendukung berkas laporan itu.
Seorang tersangka melakukan serangan pembakaran. Seo Ji Hoon membunuh seorang ayah dan anak.
Tae Shik mangatakan kalau ia menemukan dia (Bok Nyeo) setelah beberapa tahun tapi dia bersembunyi lagi. Sang Chul bertanya apa Tae Shik benar-benar berfikir kalau dia tersangkanya. Tae Shik yakin itu, ia punya kesaksian ibu mertua Bok Nyeo dan juga Bok Nyeo bersama Seo Ji Hoon di hari kecelakaan itu. Ia berjanji akan menyelidiki kasus ini.
Tae Shik berkata kalau satu orang sudah bunuh diri dan yang lain masih hidup. Ia bertanya apa Bok Nyeo pernah melakukan penyerangan terhadap Sang Chul atau keluarga Sang Chul. Sang Chul bilang tidak pernah. Tae Shik merasa kalau Sang Chul seharusnya bersyukur Bok Nyeo sudah meninggalkan kediaman Sang Chul tanpa masalah apapun. Ia menyerahkan kartu namanya pada Sang Chul dan berpesan kalau Bok Nyeo kembali atau menghubungi Sang Chul, ia harap Sang Chul segera menghubunginya.
Sang Chul masih tak percaya kalau Bok Nyeo terlibat kasus ini, karena Bok Nyeo yang ia lihat tidak seperti seseorang yang melakukan itu pada keluarga sendiri. Tae Shik mencibir kalau Bok Nyeo kelihatannya saja seperti itu. Tae Shik menebak, apa mungkin Sang Chul ini menyukai Bok Nyeo. Ia dengar Bok Nyeo sangat berbakat dalam menggoda pria. Sang Chul berkata kalau Bok Nyeo bahkan mencoba membunuh seseorang yang mirip dengan Seo Ji Hoon. Kalau memang benar kedua orang itu terlibat kejahatan, tidak mungkin Bok Nyeo menyerang orang itu.
Tae Shik terkejut, apa Bok Nyeo melihat Seo Ji Hoon? orang yang sudah meninggal? Sang Chul bilang bukan karena menurutnya pria itu hanya mirip seperti Seo Ji Hoon. Tae Shik ingin tahu siapa pria itu.
Ayah Soo Hyuk mendatangi rumah tempat tinggal putranya. Ia akan membawa gitar kesayangan Soo Hyuk untuk dijual. Soo Hyuk melarang ayahnya membawa itu. Di luar pintu ternyata ada Han Gyul dan Woo Jae yang datang berkunjung. Keduanya mendengar pertengkaran ayah dan anak ini. Keduanya masuk perlahan ke dalam rumah.
Ayah Soo Hyuk berkata kalau Soo Hyuk tak bisa menghasilkan cukup uang dengan melakukan pekerjaan lain. Ia mencibir bukankah sekarang sangat mudah menghasilkan uang. “Kau punya warisan yang besar disini!” kata ayah Soo Hyuk menyentuh wajah putranya.
Soo Hyuk meminta ayahnya mengembalikan gitarnya. Ayah Soo Hyuk mengembalikan gitar itu tapi ia kemudian mengancam akan membuat keributan di restouran ibu Soo Hyuk. Soo Hyuk tak ingin ayahnya melakukan itu, ia pun rela gitar kesayangannya dibawa untuk dijual. Ayah Soo Hyuk dengan senang hati membawa gitar dan speaker miliknya.
Ketika ayah Soo Hyuk akan keluar, ia melihat dua teman putranya datang. Ia pun menyapa kedatangan Han Gyul dan Woo Jae dengan senyuman puas.
Setelah ayah Soo Hyuk pergi Han Gyul bertanya apa Soo Hyuk baik-baik saja. Soo Hyuk yang sedang kesal menegur teman-temannya apa kedua temannya ini tak punya sopan santun. Kalau kalian bertemu dengan orang yang lebih tua kalian harus memberi salam.
Woo Jae mengerti dengan suasana hati Soo Hyuk, ia menilai bukankah ada begitu banyak jenis ayah di dunia ini. Han Gyul juga tahu itu, tapi ia melihat kalau ayah Soo Hyuk ayah yang kejam. Ia tahu betul kalau barang-barang itu sangat berarti bagi Soo Hyuk.
Soo Hyuk tak ingin membahasnya, kalau kedua temannya ini mau menjelek-jelekan ayahnya lebih baik keduanya pergi. “Apapun yang terjadi, dia tetap ayahku.”
Soo Hyuk berusaha mencairkan suasana, ia bertanya apa kedua temannya ini mau minum. Ia punya sedikit sisa uang untuk membeli minuman.
Bok Nyeo berjalan kaki menuju suatu tempat.
Terdengar bunyi bel rumah di rumah keluarga Gyul. Hye Gyul membuka pintu dan mengira kalau yang datang itu Bok Nyeo. Tapi ia kecewa karena itu bukan Bok Nyeo. Itu pembantu baru dari Happy Company.
Han Gyul memberi tahu tantenya kalau di rumahnya punya pembantu baru. Na Young ingin tahu, bagaimana dia, Bagaimana dengan makanan dan kebersihannya. Ia khawatir Han Gyul akan mendapatkan pembantu yang aneh lagi. hahaha.
Usai menghubungi tantenya, Han Gyul melihat apa yang pembantu barunya kerjakan. Ya ampun masaknya berantakan hahaha. Han Gyul tentu saja kecewa dengan kinerja pembantu barunya yang tidak seperti Bok Nyeo yang rapi, bersih dan cepat.
Ha Gyul mengingat cerita yang disampaikan Bok Nyeo mengenai pria yang bernama Seo Ji Hoon. “Bok Nyeo-nim, apa kau baik-baik saja?” Han Gyul mencemaskan Bok Nyeo.
Jang Do Hyung sampai disebuah rumah besar yang merupakan tempat tinggalnya. Setelah ia masuk rumah, ada taksi yang berhenti di depan rumahnya. Taksi itu sepertinya mengikuti Do Hyung. Dari dalam taksi keluarlah Bok Nyeo. Bok Nyeo berdiri diam menatap rumah besar yang ada di depannya.
Jang Do Hyung belanja keperluan sehari-hari di Swalayan. Bok Nyeo juga berbelanja disana. Kayaknya Bok Nyeo sengaja deh ngikutin Do Hyung untuk memastikan pria itu Seo Ji Hoon atau bukan.
Keduanya pun bertemu disalah satu lorong Swalayan. “Bukankah kau mengikutiku?” tebak Do Hyung ketika keduanya berpapasan. Bok Nyeo tak menyangkal, ia membenarkan. Do Hyung tersenyum sinis bertanya kenapa, apa Bok Nyeo mau meminta maaf padanya. Bok Nyeo minta maaf atas kejadian di restouran. Do Hyung menyindir kalau ungkapan permintaan maaf Bok Nyeo kedengarannya tidak tulus. Ia pun menerima permintaan maaf Bok Nyeo dan mempersilakan Bok Nyeo pergi.
Bok Nyeo pun akan pergi tapi Do Hyung bertanya, “Memanganya apa yang dilakukan Seo Ji Hoon padamu? Apa dia mencampakanmu?”
Bok Nyeo menatap Do Hyung, “Bisakah anda membuktikannya?”
Do Hyung tak mengerti, “Membuktikan? Membuktikan apa?”
Bok Nyeo : “Membuktikan kalau anda bukan Seo Ji Hoon.”
Do Hyung tertawa, “Apa kau ingin aku menunjukkan kartu identitasku?” Do Hyung merogoh saku jaketnya tapi ia lupa membawa paspornya. “Kalau begitu apa kau mau datang ke rumah? Ah, apa yang kukatakan sekarang? Kedengarannya agak kasar.”
Bok Nyeo pun tak keberatan kalau harus datang ke rumah Do Hyung, “Jika saya pergi, akankah anda membuktikannya pada saya?” Do Hyung kembali tertawa tak menyangka kalau Bok Nyeo akan seberani itu.
Ternyata ada yang memperhatikan dua orang ini. Paman Shin dan istrinya yang juga lagi belanja di supermarket. Paman Shin tampak cemburu melihat Bok Nyeo bicara dengan pria tampan hahaha.
Mi Ja berkata kalau kesempatan suaminya berakhir sudah wakakaka. “Lihat itu, pemimpin agama sepertimu sedang menghadapi seekor kuda jantan.” Paman Shin tak mengerti apa maksudnya kuda jantan. Mi Ja berkata kalau suaminya ini bahkan tak bisa dibandingkan dengan pria itu.
Mi Ja memanas-manasi hati Paman Shin yang cemburu, “Dia terlihat masih muda dan tinggi.”
Paman Shin merasa kalau ia memiliki firasat yang buruk terhadap pria yang ia lihat sekarang bersama Bok Nyeo. Mi Ja terus memanas-manasi suaminya, “Tentu saja kau begitu. Jika pria lain seperti itu muncul maka semuanya berakhir untukmu.”
Mi Ja menarik suaminya untuk segera pergi dari sana. Lihat cara Mi Ja narik suaminya, dia narik kerah baju bagian belakang Paman Shin hahaha. Mi Ja bahkan nabok pantat suaminya hahaha.
Lee Dong Shik mengunjungi tempat kerja Song Hwa. Ia terkesan karena ruang kantor perusahaan itu sangat bagus. Ia bertanya apa bisa Song Hwa merekrutnya untuk masuk ke perusahaan ini. Dong Shik melihat keluar jendela dan terkejut melihat sesuatu. Song Hwa ikut melihat apa yang Dong Shik lihat. Song Hwa terkejut melihat Bok Nyeo ada di depan kantor tempatnya bekerja.
Song Hwa menemui Bok Nyeo menanyakan apa yang Bok Nyeo lakukan disini. Setahunya Bok Nyeo sudah berhenti bekerja di rumah Sang Chul, kenapa sekarang Bok Nyeo ada disini. Apa sekarang Bok Nyeo sedang menunggu Sang Chul. Bok Nyeo bilang tidak, ia tak menunggu mantan majikannya.
Song Hwa : “Apa sekarang kau sedang menggoda CEO Jang? Kenapa? Apa kau mau memukulinya lagi?”
Bok Nyeo berkata kalau itu tak ada hubungannya dengan Song Hwa. Song Hwa bilang ada, ia mengatakan kalau Jang Do Hyung adalah seseorang yang menyambung hidupnya yang bisa membantunya menapak kembali tangga hidupnya. Ia tak bisa membiarkan Bok Nyeo menghancurkannya lagi.
Sang Chul sampai disana dan terkejut begitu melihat Bok Nyeo ada disekitar tempatnya bekerja. Ia senang bertemu dengan Bok Nyeo, “apa yang kau lakukan disini?” tanya Sang Chul. Bok Nyeo berkata kalau ia bukan lagi pembantunya Sang Chul jadi bisakah Sang Chul tak mencampuri urusannya. Sang Chul tak mengerti bagaimana Bok Nyeo bisa melakukan itu setelah menceritakan semua padanya. “Apa ini karena CEO Jang?” tebak Sang Chul.
Dan si CEO Jang berdiri tak jauh dari sana memperhatikan ketiganya.
Sang Chul meminta Bok Nyeo jangan menyalahkan Jang Do Hyung, karena dia bukan Seo Ji Hoon. Bok Nyeo berkata kalau hal itu adalah sesuatu yang harus ia pastikan sendiri.
Song Hwa melihat kalau disana sudah ada Jang Do Hyung. “Aku tahu kau itu aneh, tapi apa kau yakin kau bukan psikopat?” Sang Chul tak menyangka Song Hwa bicara begitu pada Bok Nyeo. Ia harap Song Hwa tak menyebut Bok Nyeo dengan sebutan seperti itu.
Song Hwa heran kenapa Sang Chul juga bersikap seperti itu, terus membela Bok Nyeo. “Apa sebenarnya dia bagimu sampai kau tak takut sama sekali berada di sekitarnya? Apa mungkin kau mengakhiri hubungan kita bukan karena anak-anak tapi karena wanita aneh ini?” Sang Chul menahan kesal dengan segala tuduhan Song Hwa.
Do Hyung menghampiri ketiganya, ia mengatakan kalau wanita aneh ini (Bok Nyeo) biarkan ia menculiknya sebentar. Apa ada masalah? tanya Do Hyung pada Sang Chul. Sang Chul diam karena ia tak memiliki wewenang apapun terhadap Bok Nyeo. Ia juga tak bisa ikut campur perihal masalah Bok Nyeo.
Soo Hyuk mengantar barang ke suatu tempat. Ia melihat keramaian di jalan. ternyata itu band teman-temannya lagi manggung di pinggir jalan, bahasa kerennya ngamen lah hehe. Apa tujuannya?
Woo Jae mengatakan pada orang-orang kalau salah satu gitar anggotanya telah dicuri, jadi ia minta tolong agar temannya bisa bermain gitar lagi. Mereka pun memulai pertunjukan dengan menyanyikan lagu I Love Rock and Roll.
Soo Hyuk mendekat untuk melihat dengan jelas pertunjukan teman-temannya. Han Gyul pun melihat keberadaan Soo Hyuk diantara penonton. Soo Hyuk langsung pergi dari sana. Han Gyul mengejarnya. Woo Jae yang melihat Han Gyul mengejar Soo Hyuk ikut mengejarnya.
“Soo Hyuk Sunbae!” panggil Han Gyul. Soo Hyuk mengabaikan panggilan Han Gyul. “Hei Ha Soo Goo!” Panggil Han Gyul yang kali ini membuat Soo Hyuk menoleh.
Soo Hyuk kesal, “Apa kau tak merasa malu? Apa kau menyebut itu mengamen?” Han Gyul bilang kalau ia sangat malu jadi bisakah Soo Hyuk melihat dan menyemangatinya. Soo Hyuk mengenakan helm dan tancap gas pergi.
Woo Jae bertanya pada Han Gyul, “Kenapa kau bicara dengannya? Apa kau tak peduli dengan harga dirinya?” Han Gyul terdiam.
Usai ngamen Woo Jae dan anggota band-nya makan daging panggang bersama. Paman Shin lho yang nyiapin dagingnya hehehe. Woo Jae heran dengan ayahnya, apa ayahnya akan memberikan semua daging ini untuk mereka. Ia pun menyuruh teman-temannya untuk makan dagingnya sedikit saja, takut bisnis keluarganya rugi hehehe. Tapi Paman Shin menyuruh mereka untuk makan sebanyak yang mereka mau.
Han Gyul melihat wajah Paman Shin tampak sedih, apa semuanya baik-baik saja. Paman Shin bilang kalau semuanya baik. Ia pun bertanya kenapa Bok Nyeo tidak pernah kelihatan mengunjungi toko dagingnya. Han Gyul bilang kalau Bok Nyeo sudah berhenti bekerja. Paman Shin terkejut karena ia melihat Bok Nyeo di supermarket sedang bicara dengan seorang pria. Han Gyul menebak apa pria itu tinggi dan bermata besar dan terlihat seperti orang kaya. Paman Shin bicara lemas, seharusnya Han Gyul tidak membandingkannya dengan perkataan seperti itu. hahaha.
Bok Nyeo berada di dalam mobilnya Jang Do Hyung. Do Hyung bertanya bagaimana kalau seandainya ia-lah pria yang Bok Nyeo maksud. Apa yang akan Bok Nyeo lakukan kalau ia-lah pria yang Bok Nyeo cari. Apa Bok Nyeo akan membunuhnya.
Bok Nyeo : “Itulah yang saya rencanakan.”
Do Hyung mencengkeram setir mobilnya kuat dan menambah kecepatan laju mobillnya.
Sang Chul tentu saja mencemaskan keberadaan Bok Nyeo yang pergi dengan Jang Do Hyung. Berulang kali ia menelepon tapi tak dijawab dan itu membuatnya tambah cemas. Song Hwa yang sedang membahas masalah pekerjaan pun ia abaikan.
Song Hwa : “Apa kau sangat mengkhawatirkannya?”
Sambil terus mencoba menelepon Sang Chul membenarkan, ia sangat mengkhawatirkan Bok Nyeo.
Song Hwa : “Apa kau khawatir CEO Jang akan menyakitinya?”
Sang Chul berkata kalau Bok Nyeo dalam situasi yang berbahaya. Tapi menurut Song Hwa, Sang Chul lah yang berada dalam bahaya. “Kau kebingungan seolah-olah CEO Jang mengambil kekasihmu. Dia itu hanya pembantu yang bekerja sebentar di rumahmu.”
Sang Chul : “Dia memang pembantu tapi kenapa kau peduli aku cemas atau tidak? Aku lebih suka kau tak bicara masalah seperti itu padaku. Bukankah kau ingin melupakan semuanya?”
(Huwaaa Yes Appa.... Tos.. hahaha...)
Ponsel Do Hyung berdering, telepon dari Sang Chul. Tapi Do Hyung tak menjawabnya.
Han Gyul menceritakan pada ketiga adiknya apa yang dilihat Paman Shin di supermarket. Ia merasakan firasat buruk, ia juga merasa kalau Bok Nyeo masih berpikir kalau Jang Do Hyung itu Seo Ji Hoon. Hye Gyul mengajak eonni-nya untuk mencari Bok Nyeo.
Bok Nyeo dan Do Hyung berada disebuah ruangan sepi. Do Hyung tepat duduk di depan Bok Nyeo.
Do Hyung : “Kau benar. Seperti yang kau katakan, akulah orang itu. Seo Ji Hoon. Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?”
Bok Nyeo menatap marah Jang Do Hyung yang tersenyum mengerikan padanya. Apa Bok Nyeo akan membunuh pria itu.
Bersambung ke Episode 11
Beneran itu seo ji hoon?makin penasaran aja
ReplyDeleteaaaaakkkk makin penasaraaan ditunggu episode 11 dan seterusnya mba
ReplyDeletegomawo ^^
seperti yg trjadi dlm drama secret, sertifikat kematian bs saja dipalsukan. jd dsni yg psikopat itu sbnrnya Do Hyung / Ji Hoon yg kek nya khidupanya tuh cma bwt ngejar2 Bok Nyeo jha..
ReplyDeletehah...beneran seo ji hoon...waduh...kalo gitu mah...ntar pasti yg disalahin bok nyeo lagi deh....
ReplyDeletebetul...mingkin surat kematiannya palsu tuh....spt secret....
* masih galau ma drakor secret *
ditunggu lanjutannya yah mb Anis...tengkyu
san