Sunday 21 August 2011

Romance In The Rain Episode 20


Erhao tercengang mendengar ucapan Keyun. Ingatannya kembali kemasa lalu.

Flash Back


Erhao dan Keyun berlari di tepi kolam. Kemudian keduanya duduk beralaskan rumput. Erhao mengambil rumput liar dan mengaitkannya menjadi cincin. Keyun memperhatikan.


Erhao memberikan cincin rumput buatanya pada Keyun, “cincin rumput ekor anjing satu untukmu satu untukku dengan begitu kita telah menikah!”

“Sembarangan!” sahut Keyun. “Mana ada orang yang menikah hanya dengan cincin rumput ekor anjing!”

Erhao kemudian menggelitik Keyun. Keduanya bergulingan di atas rumput.

Flash Back End


Keyun di bawa pulang. Sampai di rumah ia terus menyebut cincin rumput ekor anjing. Erhao shock mendengarnya. Shuhuan menyentuh bahu Erhao berusaha menguatkan. Yiping tetap manatap sebal Erhao.

Shuhuan menyuruh Yiping memeriksa ke dalam kamar Keyun siapa tahu ada yang bisa dibantu Yiping.

Yiping masuk ke kamar Keyun, ia melihat Ajudan Li dan istrinya tengah memberikan obat pada Keyun agar Keyun lebih tenang.

Yuzhen menyuruh Keyun menelan obatnya. Ia heran kenapa Erhao bisa datang. Ajudan Li kesal dan mengatakan ini semua karena Yiping. Ajudan Li marah, punya hak apa Yiping berbuat seperti ini pada dirinya. Yuzhen menasehati suaminya agar tidak berbicara keras karena itu akan mengganggu Keyun.

Keyun membenturkan kepalanya ke dinding dan menyebutkan bilangan perkalian.
1 x 5 = 5, 2 x 5 = 10, 3 x 5 =15, 4 x 5 = 20, 5 x 5 = 25, 6 x 5 = 30

Ajudan Li mengambil bantal untuk melindungi kepala Keyun. Yiping sedih melihatnya.


Erhao mendengar Keyun menyebutkan bilangan perkalian dan itu membuat ingatannya kembali ke masa lalu.

Flash Back


Keyun kecil tengah membersihkan meja. Erhao masuk dan memanggil Keyun. Keyun sembunyi di bawah meja. Erhao menemukannya dan menyuruh Keyun keluar dari bawah meja karena ia membawakan kue tart untuk Keyun.

Keyun senang Erhao membawakan kue tart, ia akan memberikan itu pada ibunya. Erhao akan memberikan kue itu untuk Keyun dengan syarat Keyun harus menghafalkan perkalian yang sudah ia ajarkan pada Keyun.

Keyun menghafal perkaliannya, 1 x1 =1 1 x 2 = 2, 1 x 3 = 3, 1 x 4 = 4, 1 x 7 = 7 2 x 7 = 14 3 x 7 = 21

Flash Back End


Erhao tertunduk lesu mendengar ocehan Keyun menghafal perkalian. Yiping keluar dari kamar Keyun dan memarahi Erhao. Yiping mengatakan ini semua karena kesalahan Erhao dan keadaan Keyun parah sekali.

Erhao bingung. Ia tak tahu apa-apa dan bertanya kenapa Keyun bisa seperti itu.

Yiping menjelaskan 6 tahun lalu Keyun mengandung anak Erhao dan karena itulah Ajudan Li sekeluarga pergi meninggalkan Keluarga Lu. Keyun melahirkan seorang anak laki-laki dan itulah anak Erhao. Ketika berumur 1 tahun anak itu meninggal dan Keyun berubah menjadi seperti sekarang ini.

Erhao terkejut bukan main ia tak percaya. “Anak apa?”


Yiping meminta Erhao menanyakan sendiri pada Xueqin. Demi menutupi kelakuanmu agar bisa lari dari tanggung jawab dia mengusir Ajudan Li sekeluarga. Erhao mungkin tidak tahu masalah ini karena Erhao memiliki penyelamat yang hebat.

Erhao : “Tidak! Kau sembarangan bicara. Kau tak punya bukti!”

Erhao tetap tak percaya karena sepengetahunanya Keyun pergi ke Guangzhou dan menikah di sana. Keyun pergi tanpa jejak dan tak pernah menulis sepucuk surat pun untuknya.

Shuhuan menyahut sepertinya Erhao memang tidak tahu apa-apa tentang kejadian masa lalu dan minta Yiping jangan mengganggunya.

Yiping heran bukankah Erhao yang salah, “Dia yang sudah mencelakai Keyun. Dia pantas di hukum!”
Erhao menyangkal ia tak pernah mencelakai Keyun.

Yiping : “Apa kau tak pernah berhubungan dekat dengan Keyun? Kau tak ingat?”

Erhao diam tak menjawab.


Ajudan Li dan istrinya keluar dari kamar Keyun dan memarahi ketiganya kenapa berbuat keributan di rumahnya. Ajudan Li mengatakan ia sangat menghormati Yiping tapi kenapa Yiping mencelakai keluarganya.

Erhao menghampiri Ajudan Li dan minta Ajudan Li mengatakan kalau semua ini bukan kesalahanya. Bukan dia yang membuat Keyun jadi seperti itu.

Ajudan Li marah, “Kau anggap apa putriku. Kalau bukan kau apa ada orang lain. Jika bukan karena menghormati Komandan aku tak akan mengampunimu.”

Ajudan Li : “5 tahun ini Li Zhengde hidup menaggung malu tapi kau mengatakan bukan kau yang mencelakai Keyun.”

Yuzhen menambahkan demi Erhao, Keyun jadi seperti ini. Keyun menderita tapi dia tak bisa mengutarakannya. Anaknya meninggal dan hatinya pun ikut hancur. Jika Erhao mengatakan ada orang lain yang melakukannya Erhao sungguh kejam.

“Tidak! aku tak percaya!” teriak Erhao sambil berlari meninggalkan rumah Ajudan Li.


Shuhuan berniat mengejar Erhao tapi Ajudan Li menahan dan memarahi Shuhuan. Ajudan Li mengatakan Shuhuan sungguh barani membawa Erhao ke rumahnya, “Apa hakmu membawa orang keluar masuk rumahku!”

Yiping merasa tak enak karena ini kesalahannya dan tak ada hubungannya dengan Shuhuan. Ia yang mengajak Erhao.


Ajudan Li : “Nona Yiping, kau putri Komandan juga putri Nyonya ke 8. Kau menyanyi di luar untuk medapatkan uang agar membantu kami mengobati Keyun. Aku mematuhi kata-katamu.

Kau menyuruhku naik ke gunung aku tak akan berani menyelam di laut. Kau menyuruhku maju aku tak berani mundur. Kau menyuruhku berguling aku tak akan memanjat. Aku tak berani menentang apapun darimu!”

“Tapi aku bisa membuat perhitungan denganmu!” Ajudan Li menatap marah Shuhuan.


Shuhuan minta maaf, ia mengaku salah. Ia tak bisa menahan Yiping dan Erhao. Yiping meminta Shuhuan tak usah menggantikannya mengakui kesalahan.

Yiping mengaku salah pada Ajudan Li, “Kau boleh membuat perhitungan denganku, menyalahkanku, marah padaku!”

Yiping minta Ajudan Li mendengarkan kata-katanya. Ia membawa Erhao menemui Keyun untuk memberi tahu Erhao bencana seperti apa yang sudah diperbuat Erhao supaya bisa diketahui apa masih ada cara untuk memperbaikinya.

“Sudah 5 tahun, dia tahu apa tidak apa artinya untuk kami!” sahut Ajudan Li. “Apakah setelah dia tahu, dia akan menikahi Keyun yang kurang waras. Apa itu mungkin?” Ajudan Li berteriak pada Yiping.

Yuzhen meminta suaminya jangan berteriak pada Yiping dan mengatakan kalau ini sudah menjadi nasib mereka.

“Benar! Ini nasib kita!” suara Ajudan Li memelas. “Nasib kita adalah harus meninggalkan Keluarga Lu dan menggelandang. Baik! kita akan pergi. Kita tinggalkan Shanghai!”


Yiping tanya Ajudan Li mau pergi kemana. Ajudan Li menjawab dengan ketus ia akan pergi ke tempat di mana tak diganggu oleh semuanya.

Shuhuan mengatakan bukankah Keyun sudah susah payah mendapatkan perawatan dokter dan akhir-akhir ini sudah menunjukkan hasilnya apa Ajudan Li tega.

Ajudan Li marah karena ini bukan urusan Shuhuan dan Yiping. Keyun bisa disembuhkan atau tidak itu urusannya, Shuhuan tak perlu mencemaskannya dan menyuruh istrinya beres-beres

Yuzhen : “Kau tak sungguh-sungguh kan?”

Ajudan Li membentak : “Kenapa tak sungguh-sungguh! Cepat pergi bereskan barang-barang!”

Yuzhen gugup ia menurut.

Shuhuan melarang Ajudan Li pergi. Yiping berfikir hanya ada satu orang yang bisa mencegah Ajudan Li pergi. Yiping pergi menemui seseorang.


Erhao berjalan sempoyongan. Ia menabrak setiap orang yang lewat. Ingatannya kembali kemasa lalu.

Flash Back


Keyun mengahafalkan nama-nama hari dalam Bahasa Inggris. Keyun juga menyebutkan yang lainnya. Keyun menagih janji Erhao, katanya kalau ia bisa menghafal Erhao akan memberinya hadiah, “Mana hadiahnya?”

Erhao memandang Keyun, “Hadiahnya disini!” Erhao mengecup Keyun.

Flash Back End


Erhao menatap seorang wanita yang tengah memompa air.

Flash Back


Erhao dan Keyun bermain air. Keduanya saling menyiram.

Flash Back End


Erhao berjalan menuju sumur pompa. Ia mengambil satu ember air dan menyiramkan ketubuhnya. Semua yang ada di sumur terkejut di buatnya dan berusaha menghindar sambil mengatakan kalau Erhao orang gila.


Erhao kembali berjalan sempoyongan. Ia sampai di jalan raya dan menabrak setiap orang yang ada di sana. Ia terngiang-ngiang ucapan Yiping, “Semua karena kau. Kau yang sudah mencelakai Keyun!”

Erhao berjalan tak tentu arah. Tiba-tiba ada mobil dan Erhao tak sempat menghindar. Ia tertabrak dan jatuh berguling-guling.

Orang-orang membantu Erhao berdiri. Ia masih sadar. Supir menanyakan keadaan Erhao. Erhao minta jangan pedulikan dia. Erhao kembali berjalan dalam keadaan terluka.


Tangan Lu Zhenhua gemetaran mendengar penjelasan Yiping dan bertanya apa kata-kata Yiping itu benar. Yiping mengangguk.

Lu Zhenhua tanya kenapa masalah sebesar ini Yiping sembunyikan darinya kenapa tidak dikatakan sejak dulu.

Yiping mengatakan kalau bukan hanya dirinya yang tahu dan menyembunyikannya. Ajudan Li dan isrtinya, ibunya juga Xueqin. Jika saja dulu tak ada orang yang menyembunyikannya pasti ayahnya sudah mengambil tindakan dan tragedi ini tak akan terjadi.

Lu zhenhua minta supaya Yiping membawanya bertemu Ajudan Li. Yiping bersedia. Keduanya lekas pergi.


Lu Zhenhua menyuruh supirnya menyaiapkan mobil karen ia akan keluar. Xueqin tanya mau pergi kemana tapi tak di jawab, Xueqin jadi kesal.

Mengping : “Kurasa Yiping membuat masalah lagi!”


Yiping mengajak ayahnya ke rumah Ajudan Li. Lu Zhenhua melihat Ajudan Li dan istrinya sedang berkemas. Ajudan Li tak menyangka bisa bertemu kembali dengan komandannya.

Shuhuan dan Yiping beradu pandang. Shuhuan tersenyum melihat pertemuan dua orang tua ini. Yiping menghampiri Shuhuan.


Ajudan Li menghadap komandannya. Lu zhenhua tak menyangka bisa bertemu kembali dengan Ajudan Li. Ia menepuk bahu Ajudan Li dan berjabat tangan. Yuzhen terharu melihatnya.

Lu zhenhua mengatakan kalau Ajudan Li sudah bertambah tua. Ajudan Li menjawab bukankah komandan juga sama (tua).

Lu zhenhua mengatakan ternyata selama 5 tahun ini Ajudan Li begitu dekat dengannya tapi selama 5 tahun itu pula tak pernah bertemu, “Teringat saat itu antara hidup dan mati di dalam dan di luar perbatasan. Puluhan tahun bersama!”

Lu zhenhua : “Ajudan Li, kau sungguh tak menghargaiku!”

Ajudan Li mengatakan selama ia bernafas ia tak berani melupakan komandan walaupun hanya satu hari ia tak berani. Selama 5 tahun ini jika bukan karena terpaksa ia tak mungkin meninggalkan komandannya.

Lu zhenhua : “Kau pantas mati!”

Ajudan Li : “Benar! Aku pantas mati!”

Lu zhenhua melanjutkan kata-katanya kenapa ketika Ajudan Li mengalami masa-masa sulit justru pergi meninggalkan dirinya, tak satupun kata terucap padanya, “Kau anggap apa diriku. Kau pantas mati. Kau tak jujur padaku!”

Ajudan Li menangis. Yiping pun tak dapat membendung air matanya.

Lu zhenhua kembali mengatakan banyak hal yang harus ia bicarakan dengan Ajudan Li setelah berpisah sekian lama. Ajudan Li mengangguk. Yuzhen menangis haru.

Shuhuan mengajak Yiping pergi dari rumah Ajudan Li, “Biarkan mereka bicara dulu!” Yiping setuju.


Yiping bertanya pada Shuhuan apa yang dilakukannya tadi salah. Shuhuan menjawab sudah terlanjur dan meminta Yiping jangan bersedih, mungkin ini memang sudah takdir.

Shuhuan selalu merasa kalau Yiping selalu bertindak gegabah, tapi setelah melihat pertemuan Ajudan Li dan Lu zhenhua tadi ia sangat terharu. Mungkin jika saja Yiping tak membuat keributan seperti ini, siapa yang tahu mereka kapan bertemu kembali. 5 tahun untuk orang seusia mereka adalah waktu yang lama.

Yiping mencemaskan Keyun, bukankah ini tak baik untuk Keyun. Ketika melihat Erhao, Keyun langsung kumat. Yiping merasa sudah mengganggu ketenangan Keyun. Yiping menyesal kenapa ia selalu melakukan suatu tanpa ia pikirkan dulu.


Yiping menyandarkan kepalanya ke dada Shuhuan dan shuhuan huhuhu,... membelai kepala Yiping.

Shuhuan menenangkan Yiping dengan mengatakan bukankah Dokter Meng juga belum bisa memastikan hal apa yang baik atau buruk untuk Keyun. Bagaimanapun juga Erhao salah satu penyebab penyakit Keyun. Bertemu kembali dengan Erhao mungkin bisa membuat Keyun teringat sesuatu. “Siapa tahu bisa mengisi jiwa Keyun yang kosong!”


“Kau baik sekali padaku!” sahut Yiping. Sudah jelas ia melakukan kesalahan yang besar tapi Shuhuan masih memikirkan alasan untuk menenangkan perasaannya. Yiping berharap nanti ia bisa lebih tenang dan tak ceroboh lagi. Ia harus mendengarkan penjelasan dan analisa Shuhuan dulu.

Yiping mengatakan dirinya bagai seekor kuda liar yang selalu melesat liar ke depan. Yiping minta Shuhuan menariknya. Kalau tidak suatu hari nanti jika ia lepas kendali ia bisa masuk ke jurang.

Shuhuan memegang tangan Yiping dan mengatakan kalau ia akan menarik Yiping. Jikalau ia tak bisa menarik Yiping, ia akan menemani Yiping masuk jurang.


Yiping tersenyum mendengarnya dan menjatuhkan diri ke dalam pelukan Shuhuan, “Aku tak akan membiarkan dirimu jatuh. Aku sudah mendapat pelajaran. Kelak aku akan patuh padamu!”

Shuhuan : “Aku belum pernah bertemu dengan wanita sepertimu. Kadang kala bagai api yang siap membakar apapun. Kadang kala bagai ombak yang siap menenggelamkan segalanya. Adakalanya kau seperti sungai kecil yang cantik dan berpusar-pusar, juga bisa menyanyi.

Aku sungguh menyukaimu, walaupun terkadang aku resah karena tak bisa mengendalikanmu tapi siapakah yang bisa mengndalikan air dan api?”

Yiping : “Kata-katamu sungguh indah. Kau begitu menyayangiku, memaklumiku!”

Shuhuan meminta Yiping tak usah bicara lagi dan menenangkan diri karena sudah waktunya ke Da Shanghai.


Yiping tampil menyanyikan lagu sambil memainkan piano, Shuhuan memperhatikan.

Sementara dengan diiringi lagu Yiping kita beralih scene ke rumah Ajudan Li.


Lu Zhenhua dan Ajudan Li duduk bersama di meja makan keduanya minum arak dan berbagi cerita. Lu zhenhua juga memperhatikan Keyun yang tak sadarkan diri dengan keringat dingin yang terus mengalir, dengan sayang Yuzhen mengusapnya.

Yiping selesai menyanyi semua tepuk tangan.


Ajudan Li menuangkan minum untuk komandannya. Keduanya masih makan dan minum bersama.

Lu zhenhua mengungkapkan bahwa semua kejadian 5 tahun bisa terungkap kebenarannya hanya dalam satu hari. Ini seperti mimpi, tapi mimpi buruk untuk orang tua seperti dirinya. Ini sangat menyedihkan.

Ajudan Li meminta komandannya jangan terlalu sedih karena itu merupakan masa lalu.

Lu zhenhua meminta Ajudan Li membawa Keyun ke rumahnya, ia akan menyembuhkan penyakit Keyun. Ia ingin Keyun sehat kembali.

Ajudan Li menolak kembali ke rumah Keluarga Lu. Tapi Lu zhenhua bersikeras agar Ajudan Li kembali ke rumahnya. Dulu ia menuruti kemauan Ajudan Li keluar dari rumah Keluarga Lu. Sekarang ia ingin Ajudan Li kembali. “Giliranmu memantuhi keinginanku!”

Ajudan Li mengatakan ia sudah keluar dari pintu Keluarga Lu, tak ada rencana untuk kembali. Walaupun sudah tua dan tak bertenaga ia masih memiliki kehormatan. “Aku memang kehilangan semuanya tapi kehormatan satu-satunya yang kumiliki!”

Lu zhenhua mengerti dan mengatkan kehormatan Ajudan Li yang membuat Ajudan Li seperti ini.

Lu zhenhua : “Jika aku Lu zhenhua yang dulu, aku akan menghajarmu terlebih dulu baru kemudian bicara!”

Ajudan Li merasa tak enak. Ia merasa tak berguna. Bertahun-tahun Yuzhen dan Keyun bersamanya, mereka sangat menderita. Ia mengakui kalau dirinya sudah gagal tapi kami sekeluarga saling bergantung satu dengan yang lainnya. Kalaupun menderita kami menderita bersama. Siapa yang akan menerima Keyun dengan keadaannya kecuali kami orang tuanya.

Ajudan Li : “Tak mungkin kami kembali ke tempat anda di sana itu!”


Lu zhenhua mengatakan kalau Ajudan Li semakin tua semakin cerewet, untuk apa bicara omong kosong. Apa Ajudan Li pikir, Ajudan Li masih muda, “Kau menarik rickshaw untuk mencari nafkah bukankah usiamu sudah lanjut! Dalam keadaan seperti ini kondisi Keyun mana mungkin bisa di sembuhkan, tidak kah kau memikirkan hal ini?”

Ajudan Li : “Keyun putriku tentu saja aku mempedulikannya!”

Bertahun-tahun ia sudah berusaha agar Keyun sembuh. Jika memang bisa sembuh dia pasti sudah sembuh. Dokter Meng pernah mengatakan padanya peluang Keyun untuk sembuh sangat kecil, paling hanya mengurangi kekambuhan penyakitnya. Keyun tak mungkin bisa sembuh

“Alasan ini lah yang membuat kau sekeluarga harus pindah!” sahut Lu Zhenhua. “Biarkan keluarga Lu yang merawat Keyun, selama aku masih hidup biarkan aku menebus semuanya untuk Keyun.”

Ajudan Li akan selalu mengingat kebaikan komandan seumur hidupnya, tapi sayang Keyun tak beruntung. Ia sering berfikir lebih baik membunuhnya tapi dia adalah putrinya. “Walaupun dia gila dia tetap putriku!”

Lu zhenhua tetap meminta Ajudan Li kembali, “Aku memiliki hutang pada Keluarga Li. Beri aku kesempatan untuk menebusnya!”


Ajudan Li minta komandannya untuk berfikir. Sekarang bukan lagi di Manchuria. Dulu Komandan memiliki banyak peternakan dan rumah. Sekarang tak punya apa-apa. Ruping Mengping dan Erjie semuanya masih sekolah. Uang yang harus dikeluarkan juga banyak. Harus berhemat.

Lu zhenhua bertanya sejak kapan Ajudan Li jadi keras kepala seperti itu. Ajudan Li menjawab kalau masing-masing memiliki sifat dan emosi. Ia juga meminta komandannya menghargai keputusannya.

Lu zhenhua tak bisa lagi memaksa dan meminta Ajudan Li jangan pindah rumah dan mengijinkannya menjenguk Ajudan Li karena banyak hal yang harus ia bicarakan setelah 5 tahun berpisah.


Erhao mengtuk rumah Fang Yu. Fang Yu terkejut melihatnya dan bertanya kenapa dengan Erhao kenapa bisa terluka. Orang tua Fang Yu pun bertanya apa yang terjadi pada Erhao.

Erhao ingin bicara empat mata dengan Fang Yu. Fang Yu membawa Erhao ke kamarnya.


Fang Yu membersihkan luka Erhao dan memberinya perban. Erhao gugup dan menggenggam tangan Fang Yu.

Erhao : “Tamatlah riwayatku. Aku harus bagaimana? Duniaku hancur dalam sekejap. Aku tak tahu apakah aku terperangkap dalam perangkapku sendiri atau perangkap Yiping. Tapi aku sungguh takut. Apapun yang terjadi kau tak boleh meninggalkanku. Aku tahu aku jahat tapi waktu itu aku masih kecil. Aku tak tahu akan terkadi seperti ini. Tak ada yang memperingatkanku, tiba-tiba jadi seperti ini aku menderita sekali.”


Erhao menagis tak karuan. Fang Yu masih belum mengarti kata-kata Erhao, “Perangkap apa?”

“Aku tak tahu!” jawab Erhao. “Yang kutahu aku dikurung seperti masuk pusaran, airnya begitu dalam dan dingin aku terseret ke dalamnya. Semakin lama semakin dalam aku akan segera tenggelam!”

Erhao berteriak minta tolong, “Tolong aku, aku hampir kahabisan nafas!”

Fang Yu : “Baik! Aku akan menolongmu tapi bagaimana caranya?”

Erhao diam sesaat kemudian mengatakan kalau tak ada orang yang bisa menolongnya. Masalahnya ada pada sikapnya yang tak bisa mengabaikan kesalahannya dulu. “Aku tak cukup jahat, seharusnya aku sedikit lebih jahat. Seharusnya aku berfikir mungkin aku dijebak orang.”

Erhao : “Ya. Yiping menjebakku!”


Fang Yu menangis tak mengerti minta penjelasan. Apa yang sudah dilakukan Yiping sampai Erhao begitu terpukul seperti ini.

Erhao : “Aku tak bisa mengatakannya. Aku tak berani mengatakannya!

Erhao mengajak Fang Yu, “Kita pergi saja. Kita tinggalkan Shanghai. Kita pergi ke Nanjing, Guangzhou , Amerika kita pergi sejauh-jauhnya!”

Fang Yu tak tahan lagi dan meminta Erhao menemaninya ke Da Shanghai menemui Yiping. Ia ingin menanyakannya sampai jelas apa yang sudah dilakukan Yiping pada Erhao.

Erhao marah, “Kau tak boleh menemui Yiping. Berjanjilah! Jangan menemuinya!”

Ibu Fang Yu masuk ke kamar Fang Yu dan bertanya kenapa ribut. Erhao merasa ia harus pergi, tak semestinya ia datang ke rumah Fang Yu. Ia pamit pulang. Ia akan merenungi dan memikirkannya sampai jelas.


Wenpei kaget mendengar penjelasan Yiping kalau suaminya sudah tahu masalah yang dihadapi Ajudan li.Ia tahu semenjak Ajudan Li datang meminjam uang padanya dulu dan Yiping memergokinya. Ia sudah mencemaskan kalau suatu hari nanti rahasia ini pasti akan Yiping bongkar.

Wenpei mengatakn bahwa dalam hidup ada banyak rahasia yang hanya bisa disembunyikan. Masalah Ajudan Li adalah salah satunya, setelah terbongkar tak akan ada baiknya bagi semua orang. Sekarang Yiping sudah membuat kesalahan, bagaimana cara Yiping menebusnya.

Yiping menyesal, tapi Erhao sudah memaksanya berbuat seperti itu. Tapi menurut Shuhuan ini mungkin takdir. Ia menceritakan pertemuan ayahnya dengan Ajudan Li sungguh mengahrukan, ia sampai menangis. Ia juga mengatakan berkat pengaruh Shuhuan ia sudah tak seperti dulu lagi.


Erhao pulang ke rumah. Semua orang menunggunya di ruang tamu. Erhao terkejut melihatnya. Ruping langsung menghampiri kakaknya dan berkata kalau ayah sedang marah.

Lu zhenhua menggebrak meja, “Kau masih berani pulang. Aku sudah melihat Ajudan Li dan Keyun.”

Erhao tertawa dan ini membuat ayahnya makin marah.

Erhao : “Seluruh keluarga menungguku disini dan akan membuat perhitungan dengan perbuatanku ketika aku masih 16 tahun.

Baik aku akan memulainya. Waktu itu aku berumur 16 tahun. Aku dan Keyun bermain pengantin-pengantinan. Memangnya kenapa? Apa aku harus dihukum mati?”

Lu zhenhua berdiri, “Kau pantas mati! Kau menggunakan kalimat itu untuk manggambarkan hubunganmu dengan Keyun?

Keyun hilang ingatan karena makhluk brengsek seperti kau. Sungguh menyedihkan. Sangat tak pantas.”


Ruping meminta Erhao jangan emosi dan lebih baik bicara terus terang dengan ayah dan lihat apa yang bisa kita lakukan untuk Keyun.

Erhao mengatakan ini sudah terlanjur, ia tak memiliki apa-apa lagi, “Aku memang brengsek yang tak tahu membalas budi!” Kemudian Erhao meninggikan suaranya, “Aku yang bersalah!”

Xueqin menyahut, “lihat putramu sudah hampir gila kerena masalahnya!”


Lu zhenhua meminta istrinya menutup mulut dan beralih memandang Erhao, “Kenapa aku bisa memiliki anak sepertimu. Ajudan Li dan Bibi Li melihatmu tumbuh. Sangat melindungimu, tapi apa yang kau lakukan pada mereka. Kau mencelakai Keyun. Kau bahkan lebih buruk dari pada binatang buas!”

1 comment:

  1. Yah cuma sampai ep 20 ya ... Di lanjutin dong mba please kangen nih sama drama ini :) ya mbak ya di lanjut dong

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.