Tuesday 3 April 2012

Sinopsis Can You Hear My Heart Episode 29 Part 2

Dua orang polisi datang ke kantor Woo Kyung untuk menangkap Choi Jin Chul. Choi Jin Chul menolak diborgol, ia bersedia diborgol nanti ketika ia sudah di luar kantor.
Young Kyu dan Paman Lee datang ke kantor Woo Kyung untuk melabrak Choi Jin Chul. Tanpa ba bi bu Yoang Kyu langsung menyeruduk ke arah Choi Jin Chul hingga jatuh terjengkang. Semua wartawan mengabadikan momen ini. Choi Jin Chul marah, ia menyebut Young Kyu sudah gila dan minta Young Kyu ditangkap.

Dengan sikap polosnya Young Kyu mengenalkan diri, “Namaku Bong Young Kyu, aku tidak gila tapi bodoh. Walaupun aku bodoh tapi aku tahu kalau Mi Sook meninggal saat pabrikmu terbakar.”
“Choi Jin Chul, aku berterima kasih kau sudah merawat Ma Roo dan menjadikannya seorang dokter. Terima kasih.” Young Kyu membungkuk mengucapkan terima kasih. Semua orang memandang aneh, Paman Lee tersenyum puas. Ny Tae dan Sek Kim memperhatikan dari lantai atas.

Young Kyu : “Choi Jin Chul ketika Mi Sook meninggal aku ketakutan. Tapi aku sudah tak membencimu karena kau sudah membesarkan Ma Roo dengan baik, tapi kenapa kau membakar lagi pabrik dan mau membunuh Ma Roo?”

Choi Jin Chul marah dan mengajak polisi segera pergi dari sana dan mengatakan kalau Young Kyu sudah gila. Polisi menahan Choi Jin Chul.
Young Kyu menangis kemudian berlutut, “Choi Jin Chul tolong selamatkan Ma Roo. Sekali ini saja, aku mohon. Jangan bunuh Ma Roo, selamatkan dia. Aku ini bodoh, tak tahu malu, tapi kau punya banyak uang. Kalau kau pemilik Woo Kyung, kenapa kau mencoba membunuh Ma Roo? Mata Ma Roo terluka karena kebakaran itu. Dia menangis. Aku sakit disini (menunjuk dadanya) ketika Mi Sook meninggal aku tak bisa bernafas dan terluka disini. Tapi Ma Roo terluka parah. Kumohon padamu, jangan bunuh Ma Roo selamatkan dia. Sekali ini saja Choi Jin Chul kumohon padamu.”
Choi Jin Chul lemas mendengar Young Kyu terus memohon. Ia berjalan ditopang oleh dua orang polisi menuju kantor polisi.

Young Kyu terus menangis memegangi dadanya. Paman Lee berusaha menghibur sobatnya. Ia memuji Young Kyu sudah bagus melakukannya. Nya Tae yang memandang dari lantai atas dan ikut terharu.
Joon Ha sadar ia langsung meraba matanya yang masih diperban. “Dong Joo?” panggil Joon Ha tapi tak ada yang menjawab.
“Ayah?” Tapi tak ada sahutan, “Apa tak ada orang disini?”
Di samping Joon Ha ternyata ada Ny Tae. Ia tak sanggup bicara melihat kondisi Joon Ha, ia hanya bisa menangis. Joon Ha menyadari ada orang di sebelahnya dan bertanya siapa itu, Ny Tae masih belum berani bicara kalau itu dirinya.
“Woo Ri?” tebak Joon Ha. Tapi Ny Tae tetap diam tak bicara. Joon Ha kembali bertanya, “Siapa itu? dimana ini aku tak bisa melihat apa-apa? Tolong.” ucap Joon Ha meraba dengan tangannya. “Tolong hubungi keluargaku!”
Ny Tae meraih tangan Joon Ha dan menggenggamnya. Joon Ha meraba tangan Ny Tae dan ia menyadari tangan siapa yang ia genggam. Ia langsung menepisnya, “Mau apa kau? Apa yang terjadi dengan Dong Joo? bukan aku, bukan aku pelakunya.”
Ny Tae kembali menggenggam tangan Joon Ha, “Aku tahu Joon Ha.”
Joon Ha menyingkirkan kembali tangan Ny Tae dan meminta memanggilkan keluarganya.
Ny Tae meminta Joon Ha tenang, ia mengaku kalau ia yang salah, “Ibu salah padamu.”
Joon Ha menyurh Ny Tae pergi. Ny Tae terus mengaku salah. Joon Ha tak percaya, ia tak mau lagi termakan jebakan Ny Tae (huhu padahal Ny Tae sudah menyadari kesalahannya tapi Joon Ha masih belum percaya)
Joon Ha berteriak memanggil orang-orang, “Ada siapa disini? Woo Ri? Ayah Ayah Ayah?” tangis Joon Ha.
Ny Tae tak kuasa membendung tangis. Joon Ha tak mau memaafkannya.

Perawat datang kerena mendengar teriakan Joon Ha dan meminta Joon Ha untuk lebih tenang. Joon Ha menangis mencari keluarganya.
Joon Ha sudah lebih tenang, di kamarnya pun tak ada siapa-siapa. Ia memegang perban di matanya. Joon Ha kembali menangis. walaupun air matanya tak terlihat tapi raut wajahnya benar-benar menunjukan kalau ia sangat sedih.
Ny Tae meninggalkan rumah sakit dengan perasaan terluka dan tak tahu harus berbuat apa.
Young Kyu memberi makan ikan milik Joon Ha. Di depannya Paman Lee tertawa terbahak-bahak membaca berita di koran. Nenek hanya duduk melamun.
Paman Lee membaca kembali berita di koran, ‘Ketika pemeriksaan polisi Choi Jin Chul pingsan karena stroke’ Paman Lee tertawa girang.

Nenek : “Apa-apaan kau ini? tingkahmu seperti orang baik saja. Kenapa kau tertawa melihat orang pingsan?”
Paman Lee : “Dia bukan manusia, dia Choi Jin Chul.”
Young Kyu kesal dan menepuk meja karena sobatnya sangat berisik. Ibunya sedang sakit dan meminta Paman Lee jangan berisik.

Woo Ri keluar kamar, Paman Lee langsung menunjukan berita di koran, “Lihat siapa yang jahat aku atau Choi Jin Chul?” Woo Ri menyarankan agar koran itu dibuang saja.
Woo Ri menawarkan diri akan memijat kaki Nenek. Young Kyu juga ingin memijat kaki ibunya. Nenek menolak, ia tak apa-apa. Paman Lee merengut karena ia dituduh yang tidak-tidak, ia langsung mencari istri dan putranya.
Ketika tengah memijit ibunya, Young Kyu mendengar ada sesuatu yang jatuh dari arah dapur. Shin Ae tengah membuat bubur dan buburnya jatuh berantakan. Young kyu melihat disana ada Na Mi Sook dan ia langsung kesal melihatnya. Kenapa Mi Sook selalu berada di rumahnya dan membuat keributan. Mi Sook berkata kalau ia hanya ingin membantu.
Nenek mambantu membersihkan tumpahan bubur. Shin Ae berkata kalau ia sengaja membuat bubur untuk Ma Roo tapi ia merasa kalau hari ini tak ada yang berjalan baik. Shin Ae langsung sedih. Nenek menghibur putrinya dan berkata Shin Ae bisa membuat bubur lagi. Nenek menawarkan diri akan membuatkan bubur untuk cucunya.

Shin Ae tak mau, biar ia saja yang melakukannya. Ia tak bisa berbuat apa-apa dan meminta ibunya menjaga kesehatan saja. Shin Ae mulai menunjukan baktinya sebagai seorang anak. Woo Ri mengajak ayahnya dan Mi Sook keluar dari dapur.
Young Kyu takut dengan sikap Shin Ae terhadap Ibunya. Ia mengira kalau Shin Ae mulai mengganggu Ibunya lagi. Woo Ri berkata bukan begitu, ia menjelaskan kalau Shin Ae sedang memberi perhatian pada Nenek.
Mi Sook menambahkan kalau seorang anak perempuan selalu seperti itu terhadap ibunya, “Bong Young Kyu kau anak laki laki kau tak akan mengerti dengan yang seperti ini.”

Woo Ri mendapat sms dari Dong Joo, ‘Aku tak mau makan sendirian, db?’ (db = bersama, maksudnya makan bersama)

Mi Sook sepertinya tahu kalau itu sms dari Dong Joo. Ia mengerti dan meminta Woo Ri keluar mencari udara segar, “Tinggalkan Nenek ke Bibimu dan Ayahmu padaku.” (wehehehe)
Young Kyu mundur ketakutan. Woo Ri hanya tersenyum geli.
Woo Ri langsung masuk ke rumah Dong Joo tanpa pemisi. Tapi kemudian ia dikejutkan dengan suara benda jatuh, glomprang....

Dong Joo di dapur tengah membuat sesuatu. Ia tak tahu kalau ia sudah menjatuhkan peralatan masak. Woo Ri hanya memandang dengan senyum. Woo Ri mengendap-endap mendekat pada Dong Joo dan secara tiba-tiba Woo Ri mengagetkan Dong Joo. Sontak Dong Joo kaget setengah mati.
“Kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu? Kau pikir bel itu cuma untuk pajangan?” Dong Joo menunjukan lampu bel yang terpasangan di dapur.
Woo Ri keluar dan mencoba belnya. Ting nong dan lampu bel pun menyala. Woo Ri tersenyum kagum. “Bagaimana caranya kau memasang bel pintu ini?”

Dong Joo : “Baguskan? Aku mencoba membiasakan diri mendengar dengan mataku. Kalau kau rindu padaku dan datang ke sini, kau tak perlu mengintip. Cukup tekan saja bel-nya. Kalau tak ada jawaban berarti aku tak ada, mengerti?”
Woo Ri : “Memangnya kau mau pergi kemana?”
Dong Joo : “Bukankah sudah kubilang, cita-citaku yang pertama adalah menjadi Indiana Jones. Aku punya misi pertama.”
Woo Ri : “Apa itu?”
Dong Joo : “Mencari wanita cantik.”
Woo Ri kaget mendengarnya, apa?
Dong Joo mengatakan kalau ibunya menghilang. Tapi ia tahu dimana keberadaan ibunya dan ia tak tahu kapan ia akan pulang. Dong Joo minta maaf karena kemungkinan ia pergi agak lama. “Kau akan tetap menungguku kan?”
Woo Ri berfikir sejenak, “Tidak.” Ucap woo Ri.
Dong Joo : Apa?
Woo Ri : “Aku tak mau hanya menunggu saja. Aku juga mau menggapai cita-citaku.”
Dong Joo ingin tahu apa itu. Tapi Woo Ri tak mau mengatakannya. Kalau Dong Joo penasaran segera selesaikan misi Dong Joo dan cepat kembali.
Dong Joo meminta Woo Ri mencoba masakananya. Woo Ri memakan sesuap dan mengatakan kalau itu enak. Dong Joo menilai Woo Ri berbohong, itu masakan pertamanya. Dong Joo mencoba masakannya dan menilai apa masakannya terlalu asin. Woo Ri berkata kalau itu benar-benar enak.

Dong Joo menawarkan apa Woo Ri mau pergi bersama menemui ibunya. Mendengar itu Woo Ri langsung tersedak, Dong Joo langsung memberinya minum. Woo Ri meyakinkan kalau Dong Joo mau pergi, pergi saja ia bisa menunggu.
Dong Joo ingin tahu apa Woo Ri membenci ibunya. Woo Ri menyangkal dan berkata tidak. Dong Joo tersenyum dan menjitak kepala Woo Ri. Woo Ri langsung memegang dahinya dan merengut. Woo Ri kemudian melanjutkan kata-katanya, “Sebenarnya aku bukan membencinya aku hanya takut padanya.”
Dong Joo tersenyum, “Baiklah hanya untuk Bong Woo Ri aku akan membawanya pulang dan tidak menakutkan.”

Dong Joo akan menyuapai Woo Ri. Tapi Woo Ri menolak dan berkata kalau sebenarnya masakan Dong Joo rasanya tak enak. “Aku tak mau makan ini lagi!” Wahahah keduanya tertawa.
Di rumah sakit, Dokter membuka perban mata Joon Ha. Perlahan-lahan Joon Ha membuka matanya. “Apa kau bisa melihat?” tanya Dokter.

Joon Ha menatap bayangan kabur di depannya. Lama kelamaan terlihat jelas, di depannya Young Kyu, Woo Ri dan Seung Chul menatapnya cemas.
Joon Ha tersenyum dan menjawab ya aku bisa melihat.
Young Kyu senang sekali, “Ma Roo. Ma Roo bisa melihat.” Woo Ri dan Seung Chul tersenyum lega.
Dokter merasa kalau kornea mata Joon Ha sudah sehat tapi Joon Ha harus terus minum obat dan menjaga matanya agar jangan sampai terinfeksi. Joon Ha mengerti saran dokter (Ya iyalah dia juga kan dokter hehe)
Young Kyu mengantar dokter keluar. Seung Chul pamit akan ke bagian adiministrasi.

Woo Ri menghala nafas leganya dan berkata kalau ayahnya sangat mengkhawatirkan Joon Ha.
Joon Ha tahu itu, “Aku senang bisa melihatmu lagi Bong Woo Ri.”
Woo Ri akan mengemasi barang-barang Joon Ha, “Kakak matamu merah. Tutup matamu!”
Woo Ri menutup mata Joon Ha dengan telapak tanganya. Joon Ha menggenggam tangan Woo Ri yang menutup matanya. “Aku ingin melihatmu. Aku ingin melihat semua orang.” sahut Joon Ha dan keduanya pun tersenyum.
Akhirnya Joon Ha keluar dari rumah sakit dan pulang naik mobilnya Seung Chul (ah ini pengusaha ayam sukses haha) Di dalam mobil Woo Ri duduk di samping Seung Chul. Sementara Joon Ha di samping Young Kyu.

Joon Ha memandang pemandangan yang dilaluinya. Seung Chul dan Woo Ri tak tahu harus bicara apa. Keduanya serba salah dan tak tahu harus memulai percakapan dari mana. Young Kyu juga tak kalah gugup.

Untuk menghilangkan suasana canggung Woo Ri memberanikan diri bertanya pada Joon Ha, “Kakak akan pulang ke rumah kami kan? Karena badanmu belum sehat.. oh ya ikan kakak juga ada di rumah kami. Walaupun rumah kami kecil...”
“Aku bisa tidur di lantai. Aku suka lantai.” ucap Young Kyu.
“Kalau kamar di lantai 2 terlalu kecil. Kau bisa pakai kamarku.” ujar Seung Chul menawarkan kamarnya untuk ditempati Joon Ha. “Aku ahlinya lari dari rumah, jadi aku bisa tidur dimana saja. Aku bisa tidur sambil berdiri.”
Joon Ha tersenyum dan berkata kalau ia juga bisa tidur sambil bergelantungan. “Aku ahlinya lari dari rumah.” (Ya iyalah kan kabur dari rumah sampai 16 tahun)
“Wuhahahaaha...” Seung Chul langsung tertawa terbahak-bahak, “Katanya dia bisa tidur sambil bergelantungan hahahaha lucu sekali ya Woo Ri.”
Melihat Seung Chul tertawa Woo Ri ikut tertawa tapi sepertinya ini dipaksakan deh hehe, “Kakak kau pandai melucu. Lucukan ayah?”
Young Kyu hanya menjawab ya dan ikut tertawa haha hehe. Joon ha tersenyum manis (ah seneng deh kalau liat Joon Ha senyum :P)
Joon Ha mengehela nafas dan menyandarkan kepalanya ke bahu Young Kyu, “Aku merasa pusing karena sudah lama tak keluar. Ayah, bangunkan aku kalau sudah sampai di rumah.”

Young Kyu gugup Joon Ha menyandarkan kepala ke bahunya. “Ya ya tidurlah. Tidur Ma Roo. Tiduralah!” Joon Ha memejamkan matanya sambil tersenyum.
Woo Ri dan Seung Chul mengintip memen manis ini. Young Kyu memberi tanda agar tak berisik.
Nenek mengamati ikan milik Joon Ha, “Cantik!” sahutnya. Bibi Lee datang dan merasa heran kenapa mereka belum sampai. Nenek tanya siapa yang belum sampai.
“Anak yang sudah meninggalkan rumah selama 16 tahun akan pulang.” ucap Bibi Lee. Nenek hanya diam. Ah sepertinya pikun Nenek kembali lagi.
Bibi Lee menunjukan foto Ma Roo pada Nenek. Nenek melihat foto itu, “Aigoo dia masih sangat muda. Dia pasti mengalami kesusahan.”
Paman Lee berteriak kegirangan karena mereka sudah sampai. Melihat Joon Ha datang Bibi Lee langsung berseru, “Ya ampun. Dia benar-benar pulang. Ma Roo apa kau ingat aku?”
Joon Ha menjawab ya. Anda tak berubah sama sekali.
Bibi Lee : “Anakku senang kau sudah pulang.”
Young Kyu berkata pada ibunya kalau Ma Roo sudah pulang. Ia langsung ke kamar menyiapkan selimut untuk Joon Ha.
Joon Ha memandang Neneknya. Nenek mundur ketakutan, Woo Ri memeganginya.
“Nenek...” Panggil Joon Ha. “Aku pulang....”
“Aigoo selamat datang!” kata Nenek lirih dalam kepikunannya.
Air mata Joon Ha hampir menetes melihat kondisi Neneknya, “Maafkan aku baru bisa pulang!”
Semua menatap haru.
Shin Ae mondar-mandir di kamar Woo Ri. Ia masih belum berani menemui putranya. Woo Ri masuk membawa nenek ke kamarnya agar nenek bisa istirahat.

Shin Ae tanya bagaimana dengan Ma Roo apa dia sudah lebih sehat. Woo Ri menjawab ya dan meminta Shin Ae segera menemui kakaknya. Tapi Shin Ae masih belum berani. Woo Ri keluar akan mengambilkan obat untuk Neneknya.
Shin Ae menggenggam tangan ibunya, “Ibu apa ibu mau ikut aku ke amerika? Cepatlah sembuh lalu kita ke Amerika. Kita lupakan semua dan tinggal bersama.”
“Semua keluargaku disini.” sahut Nenek. “Dan putriku Shin Ae mungkin akan pulang mencariku. Shin Ae tak boleh sepertiku. Dia cantik dan pintar. Dia selalu juara pertama di sekolah.”

Shin Ae sedih mendengar ibunya mengetakan hal-hal yang baik tentang dirinya dimasa lalu, “Kalau begitu kita tinggal bersama-sama. Kenapa ibu tinggal bersama Young Kyu? Kalau kau tinggal bersama Shin Ae pasti hidupmu lebih baik.”
Shin Ae mencoba menghibur Ibunya dengan mengatakan kalau ia kenal dengan Shin Ae, “Aku mengenal putrimu Shin Ae. Kata Shin Ae, kalau bukan karena Young Kyu dia akan tinggal bersama ibunya. Apa kau tahu itu?”
Nenek : “Tapi aku harus merawatnya. Karena orang tua Young Kyu memberiku uang untuk merawatnya dan uang itu sudah kugunakan untuk membayar biaya sekolah Shin Ae. Aku tak mau Shin Ae menjadi bodoh seperti diriku. Aku ingin dia mendapat suami yang baik.”
Hiks hiks hiks... Nenek langsung merebahkan tubuhnya, “Young Kyu dulunya adalah tuan muda, aku kasihan pada Shin Ae.”
Air mata Shin Ae tak terbendung lagi. Pengorbanan dan harapan ibunya sangat besar. Dan Young Kyu ternyata bukan anak kandung nenek.
Huhuhu nangis liat adegan ini.
Setelah liat adegan nangis kita pindah ke kamar sebelah dimana Joon Ha duduk manis dan terus dipandang Paman dan Bibi Lee. Joon Ha merasa tak enak terus dipandangi seperti itu.
Paman Lee : “Aku tak memperhatikan ini sebelumnya. Tapi matamu itu mirip mataku. Kau tampan.” (wuhehehe)
Joon Ha tertawa manis mendengarnya. Bibi Lee langsung berseru, “Lihat tawanya. Ya Tuhan. Aku sudah hidup begitu lama.”
Young Kyu membawakan nasi untuk Joon Ha. Tapi Bibi Lee tak mengizinkan Joon Ha makan nasi karena Joon Ha baru sembuh. Ia mengambil makanan yang dibuat Young Kyu dan akan menggantinya dengan bubur.
Paman Lee memohon agar makanan itu tak dibawa pergi, “Selama 16 tahun aku menunggu untuk melihat Ma Roo makan nasi.”

Bibi Lee tak peduli pokoknya Joon Ha belum boleh makan nasi. Bibi Lee langsung keluar kamar dan segera membuatkan bubur untuk Joon Ha, Paman Lee menyusul istrinya.

Young Kyu berkata pada Joon Ha kalau nasi itu ia yang membuatnya. Joon Ha berjanji kalau lain kali ia akan memakannya. Young Kyu senang dan menyuruh Joon Ha istirahat.
Joon Ha ingin tahu tentang keadaan Dong Joo. Young Kyu mengatakan kalau Dong Joo pergi ke suatu tempat. Joon Ha tanya kemana. Young Kyu menjawab kalau ia tak tahu, Dong Joo tak ada di rumah tapi ia selalu memberi makan ikan-ikan Dong Joo. Joon Ha berfikir, sepertinya ia tahu Dong Joo pergi kemana.

Woo Ri pamit dan barkata kalau Kakaknya butuh apa-apa hubungi saja dirinya. “Ayah aku kuliah dulu.” Kata Woo Ri pamit pada ayahnya.
Malam hari di Saipan. Ternyata Ny Tae menyendiri di Saipan. Ia di kamar tiduran dengan seluruh tubuh tertutup selimut.
Dong Joo merayu ibunya untuk segera makan, “Tae Yeon Suk anakmu akan mati kelaparan. Ayo kita makan. Mau kare? Aku pandai membuat kare.”
Ny Tae diam saja.

Dong Joo terus membujuk ibunya, “Ny Tae Yeon Suk apa kau mau bermain air di luar dan mendapat sorotan sinar matahari?”
Ny Tae tak ingin bicara dengan siapun dan meminta Dong Joo meninggalkannya. Dong Joo menarik selimut ibunya, “Kalau ibu tutupi aku tak bisa melihat Ibu.”
Ny Tae kesal dan kembali meminta Dong Joo meninggalkannya sendiri.
Dong Joo : “Aku datang bukan untuk mengganggumu, Bu. Aku tahu kau sedang sedih.”
Ny Tae : “Tidak. Aku tak tahu apa-apa lagi. kuharap ini hanya mimpi. Setiap aku tidur aku selalu memimpikanmu, Joon Ha dan aku. Kita bertiga hidup bahagia, itu mimpiku. Jadi pergilah. Tak usah menghiburku. Semakin kau mencoba akan semakin sulit.”
Ny Tae kembali menutup tubuhnya dengan selimut.
Dong Joo : “Ibu, berteriaklah dan menangislah aku akan menemanimu. Seperti pertama kali kita ke rumah ini.”
Young Kyu di rumah Dong Joo memberi makan ikan-ikan, “Makan yang banyak jangan bertengkar dan bermain. Aku akan datang lagi besok.”

Young Kyu tersnyum memandang gambar Dong Joo yang dibuat olehnya, “Cha Dong Joo. Ma Roo sudah tak sakit lagi. Karena kau sudah menyingkirkan orang jahat itu. Jadi kau tak boleh sakit lagi Cha Dong Joo dan pulanglah!”
Joon Ha bersiap akan pergi tapi ia melihat Nenek keluar kamar kepayahan. Nenek merangkak, Joon Ha membantunya. Nenek berkata kalau ia mau ke kamar mandi. Joon Ha akan membantu nenek tapi nenek menolak dan berkata kalau ia bisa sendiri, ia malu kalau ke kamar mandi diantar laki-laki.

Tepat saat itu Shin Ae kembali dari pasar. Ia canggung dan berusaha pergi lagi tapi Joon Ha memanggilnya (tanpa memanggil nama ataupun sebutan ibu)

Joon Ha berkata kalau nenek mau ke kamar mandi dan sepertinya Nenek tak nyaman ke kamar mandi dengannya. Shin Ae langsung mengerti dan segera memapah ibunya. Nenek berterimakasih.
Nenek memandang Joon Ha kemudian beralih memandang Shin Ae, “Dia pasti anakmu.” Joon Ha dan Shin Ae diam saja.
Shin Ae menyadari sesuatu sepertinya Joon Ha akan keluar. Shin Ae mengijinkannya dan ia yang akan mengurus nenek. Ia berpesan agar putranya cepat pulang. Joon Ha hanya menjawab ya.
Joon Ha pergi ke tempat dimana Woo Ri kuliah (Jurusan apa ya bahasa isyarat hehe bahasa kode) Yang dipelajari tentu saja semua hal tentang gerak tangan tanpa bicara.
Joon Ha tersenyum memperhatikan Woo Ri yang sangat serius belajar. Yang dipelajari banyak mulai dari bahasa isyarat tentang politik sampai tentang ekonomi.

Joon Ha menyadari kenapa Woo Ri mempelajari ini. Mata Joon Ha berkaca-kaca, ia berusaha menghapus air matanya dan segera pergi dari sana.
Dong Joo membawakan jus untuk ibunya. Ia mencari ibunya di kamar tapi tak ada. Ternyata Ny Tae duduk menangis di bawah ranjang. Dong Joo sedih melihat kondisi ibunya yang begitu terpuruk sedih karena menyesali perbuatannya.

Dong Joo meletakan jus yang ia bawa dan membiarkan ibunya menyendiri. Ny Tae hanya bisa menangis tanpa suara.
Dong Joo berdiri di tepi tebing yang sama ketika Ny Tae menyeretnya untuk mati bersama. Dong Joo memejamkan mata dan menutup kedua telinga dengan tangannya.

(Wow Great pemandangan lautnya cantik banget dan pengambilan gambar Dong Joo dari berbagai posisi, keren)
Dong Joo menyadari sesuatu jatuh di kakinya. Ia membuka mata dan melihat apa yang ada di kakinya. Dong Joo berbalik badan dan tersenyum memandang siapa yang datang.


Note :
Benar-benar episode yang menguras emosi, setelah kita menangis sesenggukan kita akan dihadapkan pada scene yang yang membuat kita tersenyum....

Minta saran ya.... Episode 30 enaknya dibuat satu bagian apa dibagi dua kayak episode 29. Bingung nih....

20 comments:

  1. mmmm,,,
    klo boleh jujur sih mimu lbh sreg jd 1 bagian, biar serasa nonton dramanya langsung mba anis,,,

    Tp smua trgantung sm mba anis sndiri seh, ini sih cm skdar saran ajah..

    Semangat yah mb anis..
    Fighting..!! Fighting..!! ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anis juga berpendapat sama, ok deh... Skalian aja ya biar enak..

      Tapi jangan protes pikunya kebanyakan coz sayang bnget kan episode terakhir hehe...

      Delete
  2. wuihh...
    memang nguras air mata ya nih drama, sampek jadi telaga nih air mata
    aku juga lebih sreg 1 bagian,,,
    tapi 2 bagian juga boleh, khan sinopsisnya lebih lengkap....

    -PHEEBBY-

    ReplyDelete
  3. 1 bagian aj unnie... biar gak kelamaan penasrn'a...

    ReplyDelete
  4. wwaahhh aq baca sinopsis nie g bisa fokus gara2 keributan keluargaku karena keluarga besar kumpul mau bikin hajatan.

    alhamdulillah ternyata Joon Haa g buta, bisa kumpul sama keluarga wori, dan belajar menerima shin ae...

    kasihan ny. Tae, krn menyesali perbuatannya sama Joon Haa....aq menebak siapa yg mendatangi Dong joo, pasti Joon Haa.......

    uniie semnagat semangat semangat 45!!!!

    ReplyDelete
  5. yang datang pasti Joon ha... seneng Liat Joon Ha deket lagi ama Keluarganya ^^ Dong jo Senyummu sungguh memikat...

    Thank mbak Anis sinopsisnya ^^

    ReplyDelete
  6. satu...satu...satu...!!!!

    ifah

    ReplyDelete
  7. makasih yah kak, Q udh nunggu eps nich
    makasih bgsts,
    dibuat 1 ajah, jagn 2 bagian,
    gomawo

    ReplyDelete
  8. satu aja uniie, coz uda g sabar ni pengen liat ending nya

    semangat ya uniie...

    *arti*

    ReplyDelete
  9. @All : OK episode terakhir 1 bagian ya...

    ReplyDelete
  10. wahwah tinggal 1 lagi...karena penasaran si maunya satu saja cuma untuk lebih detail memang bikin 2 bagian lbh ok...hehehe..gak jelas ya jawabku? seneeeeng banget deh... 1 bagian atau dua bagian tetep aku tunggu. makasih

    ReplyDelete
  11. kak, kpan ep 30.nya ????
    Q udh gag sbar bangets pengen bca

    salm knal nanda

    ReplyDelete
  12. makasih banyak chingu buat review nya :)

    sangat sangat sangat membantu dan pas banget nulisinnya, berasa nonton langsung. banyak nangisnya episode ini -___-

    ReplyDelete
  13. makasih chingu, udah bikin sinopsisnya...
    jadi tau endingnya gimana...
    gomawoyo :)

    ReplyDelete
  14. wah..keren,,gomawo yh ka anis..gra2 liat di tv pnsaran endingnya eh ktmu blog ini deh.. thxs yh ka :-)

    ReplyDelete
  15. Thanks yaa mbak buat link nya,
    maaf juga sebelumnya ^^
    Semangat !!!

    ReplyDelete
  16. Hallooo... salam kenal, aku dita.. btw aku mau tanya kenapa sinopsis CYHMH ep. 29 yg part 2 ini gak bs dibuka kalo dari hp yah??? Thanks..

    ReplyDelete
    Replies
    1. eeeehhh??? Udh bisa?? Wuah makasih banyak... maaf merepotkan...

      Delete
  17. sukses bwt q Y,Y nangis

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.