Kim Yeon Woo jelas tercengang melihat yang menjadi direktur medis adalah orang yang pernah berselisih dengannya di lift rumah sakit. Ia tertunduk cemas karena ia pasti akan tak diterima.
Park Ji Heon tak bisa berdiri. Pelatih menyuruh Ji Heon dibawa ke ruang kesehatan. Kaki kanannya bermasalah lagi.
Wawancara pun dimulai. Mereka meminta alasan kenapa para dokter ini datang ikut wawancara di pelatnas Taereung. Yeon Woo menjawab sebagai penjawab terakhir. Dir Lee meliriknya dengan tatapan meremehkan. Yeon Woo ditanya kenapa keluar dari rumah sakit tempat bekerja dulu. Yeon Woo ragu mengatakannya. Belum sempat ia mengatakan tiba-tiba ada perawat yang masuk memberitahukan kalau ada atlit yang terluka.
Mereka semua datang ke ruang kesehatan dimana yang terluka adalah Park Ji Heon. Yeon Woo dan Ji Heon kaget mereka bertemu disana. Dir Lee menjadikan Ji Heon sebagai pasien dan menyuruh peserta tes untuk melakukan diagnosa terhadap Ji Heon. Mereka langsung memeriksa kondisi kaki Ji Heon. Yeon Woo yang sudah tahu kondisinya hanya diam saja.
Ji Heon lupa nama sindrom yang menyerang kakinya dan bertanya pada Yeon Woo. Yeon Woo canggung tapi ia menjelaskan dengan lengkap apa yang terjadi dengan kaki Ji Heon. Dir Lee menanyakan apa Ji Heon pasien Yeon Woo. Yeon Woo menjawab bukan ia bertemu saat di arena judo.
Ji Heon ikut bicara kalau saat itu dokter Kim Yeon Woo menyelematkan kakinya kalau bukan karena pertolongan darurat itu ia tak tahu apa yang akan terjadi dangan kakinya. Ji Heon juga mengatakan kalau Yeon Woo dokter yang hebat, “Bagiku dia penyelamatku,” (padahal dulu dia marah-marah)
Banyak yang Yeon Woo jelaskan disini tapi saya ga ngerti coz istilah kedokteran semua.
Di luar ruang kesehatan Ji Heon berbangga diri, kalau seandainya Yeon Woo diterima bekerja bukankah itu karena dirinya. Tapi Yeon Woo tak butuh bantuan Ji Heon. Ji Heon mengira Yeon Woo masih marah karena masalah kondom dan ia mengatakan kalau benda itu bukan miliknya.
Dir Jung memberi tahu kalau salah satu dari yang diwawancarai tadi itu merupakan menantu dari direktur dana pelatnas kalau dia terpilih bukankah akan menguntungkan untuk pelatnas. Dir Lee berfikir sejenak.
Yeon Woo menunggu panggilan telepon dari pelatnas apa ia diterima atau tidak. Ia gelisah menunggunya. Dan inilah telepon nyasar yang membuat saya tertawa...
“Jaksa Ma ini aku Seo In Woo.”
“Kau salah sambung.” Ucap Yeon Woo.
“Aneh. Bukankah ini telepon jaksa Ma?”
“Aku bilang bukan,”
Hahaha.... kenapa pengacara Seo dibawa-bawa ya.
Yeon Woo memberikan uang untuk ibunya dan itu ia harap yang terakhir kalinya. Ibunya masih kesal karena Yeon Woo belum mendapat pekerjaan dan keduanya kembali cek cok.
Disaat kekesalannya memuncak Yeon Woo mendapat telepon dari Dir Lee yang menyuruhnya datang ke kantor medis pelatnas Taereung besok. Mendengar putrinya diterima kerja ibu Yeon Woo langsung memasang senyum untuk putrinya.
Langsung deh esok harinya. Dir Lee langsung memperkenalkan Yeon Woo sebagai dokter pada semua perawat. Ia menunjukan ruangan dokter Kim Yeon Woo. Perawat berbisik kenapa kaki Dir Lee seperti itu. Dir Lee mendengarnya ia tak marah tapi mengingatkan kalau ia tak suka dengan orang yang suka bergosip di belakangnya kalau ada pertanyaan lebih baik langsung diungkapkan padanya.
Dengan pedenya perawat itu menanyakan kenapa kaki Dir Lee seperti itu. Dir Lee tak menjawab ia malah berkata kalau pertanyaan seperti itu adalah pertanyaan yang kasar.
Dir Lee melihat melalui jendela ruangannya pelatih kang bersama anak didiknya Kwon Yoo Ri. Muncul kesedihan dari sorot matanya karena sudah kehilangan wanita itu. Ia melamun dan tak menyadari kalau dari tadi Yeon Woo memanggilnya.
Yeon Woo mempertanyakan kenapa Dir Lee memilihnya bukankah Dir Lee pernah bilang kecuali orang itu tertembak di kepalanya tak akan ada orang yang mau menerimanya.
“Mungkin akulah orang yang tertembak dikepala,” sahut Dir Lee.
Yeon Woo di ruangannya dan tersenyum menatap jas yang bertuliskan namanya. Dan inilah pasien pertama Yeon Woo. seorang atlit nasional anggar yang bernama Nam Hyeon Hui.
Yeon Woo yang tak tahu perkembangan olahraga jelas tak tahu siapa yang ada di depannya. Sampai-sampai ia pun salah menyebut nama sang atlit. Perawat yang mengantar cuma senyum-senyum aja hihi.
Bukan hanya dokter Kim Yeon Woo yang menerima pasien tapi Dir Lee juga. Ia menerima pasien dari atlit panahan. si atlit Park Su Yeon ditemani pelatihnya. Park Su Yeon mengatakan kalau ia tak mengalami keluhan apapun tapi pelatihnya mengatakan kalau kondisi Su Yeon tak baik dan juga konsentrasinya menurun.
Dir Lee memeperhatikan wajah si atlit yang memang cantik. Dir Lee malah bertanya apa Su Yeon menggunakan ponsel untuk foto-foto ia ingin melihatnya. Dir Lee mengambil ponsel sambil memegang tangan Su Yeon. Pelatih marah karena menganggap Dir Lee sudah tak sopan terhadap atlitnya.
Dir Lee melihat foto-foto Su Yeon dan mengatakan kalau Su Yeon tampak lain dan sudah kehilangan berat badan. Akhirnya Su Yeon mengaku kalau ia meminum obat diet ia pun dimarahi pelatihnya. Dir Lee mengingatkan seandainya Su Yeon terbukti menggunakan obat-obatan atau bahkan doping itu akan membuat Su Yeon tak bisa tambil di Guangzhou (Asian Games 2010) atau bahkan London (Olimpiade 2012) dan medali emas akan melayang.
Kita ke arena latihan judo.
Latihan Atlit judo diawali dengan pemanasan peregangan otot. Latihan berguling ke depan dan kebelakang. Latihan salto, menjatuhkan badan ke lantai dan juga latihan ketangkasan menggotong temannya.
Latihan tanding judo. Ji Heon mendapat lawan sang pemimpin, Taek Woo. Taek Woo senang bisa menjatuhkan Ji Heon. Ketika akan memulai lagi Ji Heon pamit ia harus ke toilet dulu.
Di toliet Ji Heon memegang kakinya yang masih sakit. Pelatih menyusulnya, tahu ada yang datang Ji Heon langsung bersikap wajar. Pelatih sepertinya tahu kalau kondisi kaki Ji Heon sedang tak baik. Ji Heon pun kembali ke arena dan siap melawan Taek Woo.
Dokter Kim Yeon Woo menerima seorang atlit yang akhir-akhir ini sering merasa lelah. Yeon Woo memberikan resep vitamin yang sama seperti yang digunakan atlit itu sebelumnya.
Ji Heon yang merasakan sakit di kakinya memeriksakan diri ke ruang kesehatan dan ia terkejut kalau yang menjadi dokter disana itu Yeon Woo. Ia tak menyangka kalau Yeon Woo akan diterima disana.
Ji Heon langsung berbangga diri kalau ia ini malaikat penjga untuk yeon woo. mengambilkan tas yang dijambret, membantu menyalakan lentera dan membantu mendapatkan pekerjaan.
Karena saking terkejutnya ia sampai lupa maksud kedatangnnya. Yeon Woo langsung memeriksa kaki Ji Heon dan marah-marah karena luka itu bertambah parah. Tapi Ji Heon tak mau berhenti latihan.
Seorang pria mengajak pelatih Kang makan siang. Pelatih Kang kesal mendengar ocehan pria yang di sebelahnya ini.
“Sebenarnya kau tak perlu membenciku, karena keinginan kuat itu 2 tahun di pelatnas apa kau pernah menyiapkan makanan untukku?”
“Apa itu sebabnya kita bercerai?” ucap pelatih Kang.
Oh oh jadi itu mantan suaminya. Ternyata sudah bercerai.
Pelatih Kang melihat Dir Lee dan Yeon Woo naik mobil bersama. Dir Lee mengajak Yeon Woo makan bersama dan juga berdiskusi mengenai rumah sakit yang akan bekerja sama dengan pelatnas. Dokter Kim Yeon Woo terkejut mengetahui rumah sakit yang dimaksud adalah rumah sakit tempat ia bekerja dulu dan yang lebih membuatnya terkejut kalau Dir Lee membuat janji bertemu dengan Dokter Seo.
Dokter Seo jelas mengatakan hal yang bukan-bukan tentang dokter Kim Yeon Woo. Mulai dari Yeon Woo yang tak memiliki kompetensi sampai pembawa masalah. Karena di pelatnas Dir Lee mempekerjakan Yeon Woo ia pun mengajukan syarat kerjasamanya. Rumah sakitnya akan bekerja sama dengan pelatnas asalkan Dir Lee memecat Dokter Kim Yeon Woo. kalau tidak ia akan mempertimbangkan lagi kontraknya. Tapi besok adalah hari terakhir keputusan.
Yeon Woo jelas menahan amarahnya. Dokter Seo tak perlu melakukan sampai sejauh ini hanya karena dirinya. Bukankah keluarga pasien Jo Min Ji sudah menarik kembali tuntutannya. Yeon Woo tak tahan lagi dan menyiram wajah Dokter Seo dengan air.
Dir Lee mulai tahu sifat asli Yeon Woo yang mudah marah ia sebenarnya ingin membuat Yeon Woo dan Dokter Seo berdamai tapi Yeon Woo malah membuat semuanya jadi kacau. Ini ia lakukan karena Dokter Seo memiliki pengaruh yang besar.
Setelah kejadian ini Yeon Woo jadi sadar kalau ia sebentar lagi pasti akan dipecat. Ia mengira kalau direkturnya ini berbeda dengan orang-orang yang selalu meremehkannya tapi ternyata sama saja ia berterima kasih karena sudah dipekerjakan. Yeon Woo di dalam lift menangis sendirian.
Tim judo melakukan fitnes. Pelatih dan asisten pelatih melihat kesungguhan Ji Heon selama latihan padahal dokter sudah menyuruh Ji Heon untuk istirahat selama seminggu tapi Ji Heon tetap ngeyel tak mau kehilangan waktu latihan sedikitpun. Pelatih menyuruh Ji Heon untuk istirahat.
Hubungan Ji Heon dan Sang Bong pun belum akur walaupun keduanya satu kamar. Sang Bong tak peduli dengan apa yang dilakukan Ji Heon tapi yang harus Ji Heon ingat tiap sebelum jam 11 malam jangan menyalakan lampu dan jangan bicara padanya.
Suara sms benar-benar mengganggu waktu istirahat Ji Heon. Sms dari Yu Ri. Ji Heon panik dan bergegas menemui Yu Ri yang jongkok sendirian di luar. Tapi Yu Ri tak apa-apa hanya kakinya kesemutan karena terlalu lama jongkok. Yu Ri memberikan suplemen yang biasa dikonsumsi Eun Suk (atlit renang)
Yu Ri mengajak Ji Heon jalan-jalan menikmati malam dan mengatakan barang siapa yang melihat hantu di malam hari dia akan mendapatkan medali emas. Ji Heon tak percaya dan yakin kalau ia bisa memenangkan medali emas tanpa melihat hantu.
Ji Heon mendapat kabar dari temannya yang memberitahukan kalau Lee Suk Ran, kakak iparnya bekerja sebagai penyanyi di karaoke. Ji Heon langsung kesana mencarinya. Ia langsung menyeret kakak iparnya keluar. Tapi ada pria mabuk yang melarangnya. Pria itu akan menyerang Ji Heon tapi Ji Heon menghindar pria itu jatuh dan tangannya terkilir. Ia tak terima dan melaporkan itu ke kantor polisi.
Polisi tentu saja tak percaya karena pria ini mabuk. Si pria mabuk menunggu adiknya datang. Dan ternyata si adik perempuannya itu dokter Kim Yeon Woo. Ji Heon dan Yeon Woo benar-benar terkejut. Yeon Woo minta maaf atas kelakuan kakaknya, ia mengajak kakaknya pulang. Tapi kakak Yeon Woo bersikeras meminta biaya pengobatan karena ia terluka.
Yeon Woo dan kakaknya sudah berada di luar kantor polisi. Yeon Woo mengira kakaknya bekerja tapi kakak Yeon Woo mengatakan kalau ia tengah menunggu undian berhadiah dan berjanji akan membuatkan rumah sakit untuk Yeon Woo. Yeon Woo menolak ia hanya ingin kakaknya tak berhutang lagi. Kakak Yeon Woo merasa diremehkan adiknya karena selalu berhutang apalagi Yeon Woo sudah sombong karena sudah menjadi dokter. Kakak Yeon Woo segera pergi dari sana.
Ji Heon dan kakak iparnya akan pulang. Sepengetahuan Ji Heon kakak iparnya itu bekerja di swalayan tapi kenapa ia menemukan kakaknya di tempat karaoke. Lee Suk Ran tak peduli ucapan adik iparnya, ia malah mengungkit masa lalu. Kalau bukan karena Ji Heon suaminya tak akan meninggal. Yeon Woo yang belum jauh mendengar semuanya.
Ji Heon mengatakan kalau ia mendapat bayaran dari pusat pelatihan dan ia akan memberikan semuanya itu untuk kakak iparnya, jadi ia minta jangan meninggalkan Yi Rum seorang diri di rumah ketika malam.
Yeon Woo sendirian di halte bis. Ji Heon juga tiba disana akan kembali ke asrama pelatnas. Ji Heon mengira kalau Yeon Woo membawa mobil. Ia tak mengira keadaan keluarga Yeon Woo seperti itu karena menurut perkiraannya keluarga Yeon Woo itu semua dokter.
hehehehe sweet
Karena tak ada kendaraan umum yang lewat keduanya mencari taksi. Ji Heon melihat pakaian yang dikenakan Yeon Woo dan ia tahu kalau Yeon Woo kedinginan. Ia pun melepas jaket dan memakaikannya pada Yeon Woo.
Keduanya naik taksi bersama ini karena Ji Heon tak punya ongkos taksi dan di dalam taksi keduanya berebut untuk mengantar ke tempat mereka terlebih dahulu membuat si sopir taksi bingung. Karena sekarang sudah jam 4 Ji Heon minta taksi mengantarnya ke pusat latihan atlit dulu karena jam 5 nanti ia ada latihan. Yeon Woo mengingatkan bukankah ia sudah menyuruh Ji Heon untuk tak latihan dulu. Tapi Ji Heon tak mau kalau ia harus bolos latihan.
Yeon Woo tahu kalau Ji Heon itu sudah berlatih sangat keras tapi tetap saja musuh Ji Heon itu lebih kuat dan akan bermain curang. Jika itu terjadi apa yang akan dilakukan Ji Heon. Ji Heon tak masalah ia akan terus bekerja keras dengan semua kemampuannya dan akan menjadi kuat seperti musuhnya. Ia akan menang dengan kejujuran tanpa bermain curang. Yang bermain curang akan terkena diskualifikasi karena disana ada juri yang melihatnya.
Setelah obrolan ini Ji Heon terus menatap Yeon Woo. Sepertinya ia makin menyukai dokternya. Perasaannya pun makin tak karuan ketika supir taksi membanting setir yang membuat Yeon Woo terhempas ke arah Ji Heon. Ji Heon pun hanya terbengong-bengong tak karuan.
Atlit judo berkumpul di lapangan. Pelatih mengatakan kalau hari ini tak ada latihan dan sebagai gantinya semua lari keliling lapangan sebanyak 50 kali dalam waktu 1:2 kalau tidak maka lari harus diulang lagi. Ini dilakukan karena ada salah seorang dari atlit yang keluar di jam malam. (oh oh itukan Ji Heon)
Ji Heon berkata jujur dan mengaku kalau itu dirinya. Ia rela menerima hukuman itu sendirian. Tapi pelatih tak mengijinkan Ji Heon lari ia menghukum semuanya kecuali Ji Heon. Ji Heon jadi merasa bersalah karena dirinya teman-temannya dihukum.
Yeon Woo menemui Dir Lee untuk mengucapkan selamat tinggal karena ia pasti akan dipecat tapi Dir Lee tak memecat Yeon Woo ia malah menyuruh Yeon Woo untuk mempersiapkan pertemuan yang akan membahas penandatangan kontrak dengan rumah sakit.
Semuanya selesai melakukan hukuman. Woo Ram berlari paling akhir. Ji Heon hanya bisa berdiri menyaksikan kawan-kawannya yang kelelahan dihukum karena kesalahannya. Tentu saja yang lain kesal karena mereka ikut terkena akibatnya. Taek Woo jelas marah tapi Ji Heon berusaha tersenyum dan minta maaf. Ji Heon juga minta maaf pada semuanya.
“Kalau kau terus seperti ini, kenapa kau tak segera keluar. Daripada membuat susah mereka yang tak bersalah,” ucap Sang Bong.
Ji Heon tahu kalau Sang Bong ada dibalik semua ini. Sama seperti dulu ketika ia keluar dari tim. Sang Bong jelas marah dan langsung memukul Ji Heon. Tentu saja Ji Heon tak bisa hanya diam saja ia pun melawan. Keduanya dipisahkan oleh teman-teman yang lain.
Keduanya dulu pernah masuk tim judo bersama dan karena suatu masalah Ji Heon keluar dari tim dan sekarang ia kembali masuk tim judo lagi tapi Sang Bong kembali yakin kalau sekarang pun Ji Heon tak akan bisa bertahan lama. Pelatih juga tahu kalau 5 tahun yang lalu Ji Heon sendiri yang meminta keluar dari tim. Ia menjadwalkan anak asuhnya akan latihan di luar pelatnas.
Kita pindah ke arena renang, dimana Kwon Yu Ri dan Chae Eun Suk latihan ditemani pelatih Kang. Catatan waktu yang dibuat Eun Suk cukup bagus. Tapi lain halnya dengan Yu Ri.
Yu Ri beralasan kalau kondisi badannya sedang tak bagus. Ia tak bisa tidur karena Thusy. Pelatih Kang tanya siapa Thusy. Yu Ri menjawab kalau Thusy itu pria yang benar-benar manis. (maksudnya Ji Heon)
Usai latihan Pelatih Kang meminta Eun Suk mengganti pakaian karena ia akan mengajaknya hadir dalam penandatangan MOU pelatnas dengan rumah sakit. Eun Suk menolak karena ia tak mau datang ke rumah sakit itu. Yu Ri menawarkan diri kalau Eun Suk tak mau datang biar ia saja. Tapi pelatih Kang memberi syarat kalau Yu Ri mau ikut ke acara seperti itu Yu Ri harus memenangkan medali emas dulu paling tidak di Asian Games.
Dir Lee meminta Yeon Woo membawakan amplop di laci meja kerjanya, karena itu berkas penandatanganan kontrak dengan rumah sakit.
Setiap cabang olahraga membawa atlit kebanggaan mereka yang pernah meraih medali emas. Dari cabang judo tentu saja Yu Sang Bong. Dari cabang renang siapa lagi kalau bukan cowok manis Chae Eun Suk. Ia datang bersama pelatih Kang. Raut wajah Dir Lee mulai berubah ketika melihat kedatangan pelatih Kang. Keduanya saling menyapa tapi sikap Dir Lee sangat dingin.
Dir Lee duduk bersama Direktur RS dan Dokter Seo. Dokter Seo celingukan mencari keberadaan Yeon Woo. ia mengira kalau Dir Lee sudah melaksanakan apa yang ia minta.
Yeon Woo sampai di tempat acara. Han Gi Young juga ada disana. Ia senang Yeon Woo bekerja di pusat pelatihan atlit tapi Yeon Woo tak peduli ia mengacuhkannya. Dir Lee menghubunginya dan Yeon Woo melihatnya. Tapi ia terkejut melihat dengan siapa Dir Lee duduk.
Yeon Woo memberanikan diri menemui pimpinannya untuk menyerahkan dokumen dan tentu saja ini membuat Dokter Seo tak suka karena Dir Lee masih mempekerjakan Yeon Woo.
Ada yang harus disampaikan Dr Lee terhadap Dir Myung selaku pimpinan RS sebelum penandatangan kontrak. Ia ingin Dr Seo keluar dari pertemuan ini. Dir Myung dan Yeon Woo terkejut mendengar apa yang yang dikatakan Dir Lee. Dr Seo tak menyangka Dir Lee bersikap berani seperti itu padanya.
Bersambung Episode 4, tapi ga tahu kapan di post.....
jadi penasaran sm ceritanaya,,, lanjut eps 4 ya mba anis aq tunggu,, pokok nya hrs dipost aq tnggu (maksa.com :))
ReplyDeletehehehehe
semangat
Akhirnya diposting juga ep. 3 Dr. Champ, setelah bolak-balik celingukan di blog ini nyari lanjutan Dr. Champ...
ReplyDeleteTerserah mau kapan lanjutan postingnya dilanjutkan, I'm waiting,,..
Jangan sampai kaya blognya Kak Elok, yg gara-gara dramanya usai main di Antv, sinopnya berhenti ditengah jalan (pembaca kecewa)
daebak sinopsisnya, btw Jangan ga' tau donk mba anis.. hiks..hiks.. lanjuutin lagi ya mba anis.. jangan mmbuat kami kecewa, hehehehehehe by ayu
ReplyDelete•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶...... Mbak,,sinopsisnya,kmi tggu lanjutannya..
ReplyDeletedi tgg kelanjutan nya.tq ya mbak
ReplyDeleteKlanjutannya ditunggu yah,,,
ReplyDeleteada yang nungguin ya, saya kira ga ada yang nungguin sinopsis drama ini.
ReplyDeletePlis dong kk,,, lanjutin sinopsis nya
ReplyDeletemaaf mbak,,, sinopsisnya kpan akan dilanjutin lgi??? saya penasaran kli lho ma drama ni, dah nyari di blog yg laen tp g ktemu juga... n klo bleh request tolong buatin sinopsisnya three sister dong mbak... semangat ya mbak... kmi tunggu kelanjutan dr. champ nya............ PLEASE
ReplyDeletetolong lanjutin ya kak anis :)
ReplyDeletemakasih...