Sunday 3 February 2013

Sinopsis Queen of Ambition Episode 5 Part 1

Eun Byul memaksa ayahnya agar segera menelepon ibunya yang berada di Amerika. Ha Ryu mengatakan kalau di Amerika sekarang malam hari jadi kemungkinan ibu Eun Byul sudah tidur. Tapi Eun Byul yakin kalau ibunya belum tidur, dia sekarang pasti sedang belajar.

Bibi Hong mengatakan kalau 3 hari lagi ibu Eun Byul akan datang. bukankah Eun Byul sudah menunggu selama 2 tahun, tak bisakah sabar menunggu selama 3 hari. Eun Byul tetap merengek meminta ayahnya cepat menelepon ibunya, ia ingin bertanya apakah ibunya sudah mendapatkan ikat rambut yang besar untuknya.
Ha Ryu akan melakukannya. Tapi ia menyodorkan pipinya minta dicium dulu. Eun Byul maju untuk mengecup pipi ayahnya tapi Ha Ryu menoleh dan bertemulah bibir keduanya hahaha. Keduanya tertawa.
Telepon di kamar asrama Da Hae berdering. Yang mengangkat teman sekamar Da Hae. Ha Ryu yang tak bisa berbahasa inggris bingung. Ia pun bicara menggunakan Bahasa Korea, ingin bicara dengan Da Hae. Teman sekamar Da Hae sepertinya mengerti maksud ucapan Ha Ryu, ia menjawab menggunakan bahasa inggris dan berkata kalau Da Hae sudah berangkat ke bandara dan akan kembali ke Korea.

Ha Ryu ga ngerti tuh bule ngomong apa. Ia pun kembali bertanya bolekah bicara dengan Joo Da Hae. Teman sekamar Da Hae ngerti kalau yang diajak bicara ga ngerti bahasa Inggris, ia pun bicara sejelas mungkin. “I means, Da Hae gone to Korea.” (bener ga ya ga ada teks-nya sih hahaha) Mendengar kata Korea, Ha Ryu kaget. “Kapan dia berangkat ke Korea? morning?”

Ha Ryu tersenyum ceria Da Hae pulang ke Korea hari ini. Ia segera menuju bandara.
Di dalam pesawat Amerika – Korea Selatan. Da Hae pulang bersama Do Hoon. Da Hae terlihat khawatir. Do Hoon menggenggam tangannya dan oh lihat ada cincin di jari manisnya. Do Hoon berkata kalau Da Hae terlihat cantik, ia pun mengajak Da Hae untuk hidup bersama. Da Hae tersenyum mengangguk. Terdengar suara pengumuman kalau pesawat sebentar lagi mendarat di bandara Incheon.
Da Hae menatap tajam ke depan dalam hati ia berkata, “Ketika aku turun dari pesawat ini. aku akan berpisah dengan kehidupanku yang dulu. Aku akan memiliki kehidupan yang berbeda.”
Ha Ryu ke bandara menggunakan taksi. Ia meminta agar supir lebih cepat karena pesawat yang membawa istrinya dari Amerika akan segera mendarat. Dengan bangga ia mengatakan kalau istrinya baru pulang dari Amerika setelah menyelesaikan studinya.
Turun dari pesawat Do Hoon dan Da Hae naik mobil limousin (jelas ini mobil mewah milik keluarga Baek)
Ketika Da Hae sudah berada di mobil, taksi yang membawa Ha Ryu baru saja sampai. Ha Ryu keluar dan lewat begitu saja di samping limousin. Ha Ryu berhenti sejenak dan menoleh ke arah mobil mewah tapi sesaat kemudian ia masuk ke dalam bandara.
Do Hoon membawa Da Hae menginap di hotel. Da Hae khawatir karena Do Hoon pulang ke Korea tanpa pemberitahuan kepada keluarga. Do Hoon mengatakan seandainya ia memberi tahu keluarga setidaknya akan ada 10 orang di bandara. Ia tak enak karena Da Hae sendiri tak ada yang menjemput. Do Hoon pamit akan pulang ke rumahnya. Sebelum pergi ia memeluk Da Hae.
Ha Ryu menunggu kedatangan Da Hae. Satu persatu para penjemput pergi dengan seseorang yang mereka jemput. Tapi Ha Ryu, sampai ia sendirian disana Da Hae tak juga muncul. Kecewa, jelas. Ia mengira kalau Da Hae bukan pulang hari ini.
Do Hoon sampai di rumahnya. Bibi Ji Mi terkejut melihat kepulangannya. Ia langsung berteriak histeris dan memeluknya. Presdir Baek dan Do Kyung pun tak menyangka kalau Do Hoon akan pulang hari ini. Do Hoon langsung memberi hormat pada keluarganya. Presdir Baek tersenyum menilai Do Hoon selalu melakukan apapun yang diinginkan. Do Hoon memperlihatkan ijazah S2 yang didapatnya. Presdir Baek tentu saja bangga dan memuji putranya.
Do Kyung kesal karena Do Hoon tak memberi kabar kepulangan, ia menepuk pantat adiknya. Do Hoon menyahut kalau ia sangat merindukan tepukan kakaknya.
Bibi Ji Mi pun ingin diadakan perayaan atas kedatangan Do Hoon. Ia berteriak memanggil Bibi pembantu untuk membawakan minuman. Tapi Presdir Baek melarang ia tak membolehkan adiknya ini minum-minum di depannya. Bibi Ji Mi nyolot kenapa kakaknya ini selalu menyalahkannya. Ia tak peduli pokoknya kedatangan Do Hoon ini harus dirayakan dengan minum-minum. Presdir Baek kesal dengan tingkah adiknya, “Dia akan menangis lagi setelah minum!”
Do Kyung hanya bisa tersenyum geli. Do Hoon merasa suasana seperti ini ia benar-benar berada di rumah. Plok, Do Kyung kembali menepuk pantat adiknya dan berkata kalau ia masih marah karena Do Hoon tak mengabari kepulangan. Do Hoon tersenyum memberi hormat pada kakaknya.
Do Kyung merasa lega karena keadaan adiknya baik-baik saja. Semula ia berfikir kalau Do Hoon akan terlihat menderita di Amerika. Do Hoon memuji kakaknya terlihat lebih muda. Do Kyung menyahut bahkan adiknya terlihat semakin sopan padanya.
Do Kyung penasaran bagaimana rasanya berada di Amerika. Do Hoon tak menjawab, ia malah bertanya tentang jadwal kakaknya besok karena ia ingin mengenalkan kakaknya pada seseorang. Do Kyung menebak apa itu seorang wanita.
Da Hae di kamar hotel membuka kotak kecil berisi ikat rambut. Benda yang diinginkan Eun Byul. Dalam hati ia berkata, “Eun Byul, ibu tak akan membuatmu menderita. Ibu tak akan membiarkanmu menjalani hidup sepertiku. Ibu akan memastikan kau tak mengalami hidup miskin. Aku akan membuat hidupmu bahagia!”
Ha Ryu meminta tolong pada penjaga mini market untuk bicara menggunakan bahasa Inggris dengan teman sekamar Da Hae di Amerika. Penjaga minimarket itu bilang kalau menurut teman sekamar, Da Hae sudah berangkat ke Korea pagi ini. Ha Ryu heran, kalau memang benar Da Hae pulang ke Korea hari ini, kemana dia.
Di rumah Eun Byul malas makan. Bibi Hong mengatakan kalau sudah bebarapa kali ia menyuruh tapi tetap saja Eun Byl tak mau makan, katanya dia akan menunggu ayah dan ibunya. Eun Byul menanyakan kapan ibunya pulang. Ha Ryu berkata kalau ia tak begitu paham bahasa inggris dan mengatakan kalau ibu Eun Byul akan pulang sesuai jadwal 2 hari lagi. Eun Byul menarik nafas kecewa.

Bibi Hong menanyakan apa Ha Ryu bicara dengan Da Hae di telepon. Da Hae berbohong mengiyakan. Ia mengeluh siapa yang akan memakan semua selada ini, karena hanya Da Hae yang memakan selada. Ha Ryu hanya bisa terdiam.
Ha Ryu menyendiri di luar rumah. Ia teringat mobil mewah di bandara tadi. Ia melihat Da Hae berada disana. Tapi ia segera menepis apa yang dipikirkannya, tak mungkin Da Hae berada di mobil itu.
Taek Bae duduk membaca koran di lobi hotel. Tiba-tiba Da Hae melintas. Ia terkejut dan berusaha mengejar tapi sayang Da Hae sudah masuk ke lift. Ia heran apa Da Hae sudah pulang dari Amerika.
Taek Bae menemui Ha Ryu di rumah. Ia bertanya apa ada kemungkinan Da Hae sudah kembali dari Amerika. Ha Ryu yang tiduran santai terkejut dan langsung terbangun. Ia bertanya kenapa Taek Bae punya pikiran begitu. Taek Bae mengatakan kalau pagi ini ia melihat wanita mirip dengan Da Hae. Ha Ryu merasa itu tak mungkin kalau dia sudah pulang untuk apa berada di hotel. Ha Ryu kembali merebahkan tubuhnya.

Tapi Taek Bae merasa kalau wanita itu sangat mirip dengan Da Hae, Taek Bae kemudian mengatakan kalau ia mendapat pekerjaan di kafe yang besar. Ia pun menyuruh Ha Ryu untuk mencari pekerjaan. Ha Ryu yang memikirkan ucapan Taek Bae tiba-tiba bangun dan langsung bertanya di hotel mana Taek Bae melihat wanita yang mirip Da Hae.
Do Hoon menyerahkan kunci mobil pada Da Hae. Ia mengatakan kalau ini mobil perusahaan yang sudah di parkir di lantai bawah dan ia akan mendapatkan mobil baru nanti. Da Hae mengajak Do Hoon makan malam keluar. Tapi Do hoon mengatakan kalau keduanya akan makan di hotel jadi tak perlu keluar kata Do Hoon sambil tertawa. Da Hae melihat cara tertawa Do Hoon ini ada udang dibalik batunya. Ia pun mengatakan kalau ada seseorang yang ia ingin Da Hae temui. Da Hae penasaran siapa.
Do Kyung ke hotel tempat Da Hae menginap. Di ruangan yang sudah disediakan, Do Hoon menunggu kakaknya untuk makan bersama. Do Kyung menanyakan kenapa adiknya sendirian. Do Hoon menyampaikan kalau seseorang yang akan ia kenalkan sedang bersiap-siap. Karena akan bertemu dengan kakaknya wanita itu gugup. Do Kyung penasaran wanita seperti apa yang akan Do Hoon kenalkan padanya, ia juga gugup.
Do Hoon mengatakan kalau ia tak bertemu wanita ini di Amerika. Ia merasa kalau dirinya akan benar-benar kehilangan kontrol. Ketika ia berangkat ke Amerika setelah kecelakaan yang menimpa kakinya ia tak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Tapi wanita itu memberinya semangat untuk hidup. Karena wanita itu, ia bisa fokus pada kuliahnya. Jadi ia harap kakanya bisa bersikap baik pada wanita itu.

Do Kyung makin penasaran, apa wanita itu sehebat yang dikatakan adiknya. Do Hoon bingung kalau harus menggambarkan wanita itu, “Dia itu cantik, cerdas, menarik dan menyukaiku.” Do Kyung ingin ia yang memutuskan setelah bertemu. Do Hoon menambahkan kalau wanita ini adalah wanita yang paling ia sukai.
Da Hae di depan cermin mengingat apa yang Do Hoon katakan padanya. Do Hoon akan mengenalkan dirinya dengan Do Kyung, kakak Do Hoon. Saat itu, Do Hoon mengatakan kalau kakaknya selalu berada dipihaknya, ia yakin kalau kakaknya pasti akan menyukai Da Hae. Da Hae pun memantapkan hati untuk bertemu dengan seseorang yang pernah bersitegang dengannya.
Ha Ryu sampai di hotel tempat Da Hae menginap. Ia melihat sekeliling dan tanpa ia sadari Da Hae barusan lewat di belakangnya. Tapi pas ia menoleh ke belakang Da Hae sudah tak ada.
Do Hoon memberi tahu kakaknya kalau ia berniat menikahi pacarnya. Ia minta tolong agar kakaknya mengatakan pada ayahnya dengan baik supaya ia direstui. Ia sengaja mengenalkan pacarnya pada kakaknya terlebih dahulu karena takut ayahnya pasti akan mengatakan hal-hal tentang keluarganya dan pasti tak akan disetujui karena ayahnya selalu memikirkan keuntungan perusahaan. Kalau itu terjadi, ia pasti akan melakukan hal bodoh. Do Hoon mengatakan kesungguhannya, ia pasti akan melakukan hal bodoh kalau tak direstui. Jadi ia harap Do Kyung bisa membujuk ayahnya.
Do Kyung semakin ingin tahu dan penasaran wanita seperti apa yang membuat adiknya seperti ini. Tepat saat itu Da Hae tiba disana. Do Kyung menoleh dan tekejut melihat kalau wanita itu ternyata Da Hae.
Da Hae tersenyum memberi salam dan memperkenalkan dirinya. Do Kyung jelas tak suka karena ia menganggap Da Hae hanya memanfaatkan adiknya yang berasal dari keluarga kaya.
Ha Ryu ke resepsionis mencari tahu apa benar ada tamu yang bernama Joo Da Hae menginap disini. Tapi petugas tak bisa memberitahu karena itu kebijakan hotel. Ha Ryu tentu saja kesal. Ia mengatakan kalau ia ini suaminya Da Hae, ia hanya ingin tahu apa istrinya benar menginap disini.
Do Kyung meminta Do Hoon keluar sebentar karena ia ingin bicara berdua dengan Da Hae. Do Hoon ingin tahu memangnya apa yang akan kakaknya bicarakan dengan Da Hae tanpa dirinya, ia akan tetap disini. Da Hae paham maksud Do Kyung, ia pun berkata pada Do Hoon kalau ia membawakan hadiah untuk Do Kyung tapi hadiahnya ketinggalan di kamar. Do Hoon pun menawarkan diri akan mengambilkannya. Do Kyung terlihat kesal karena Do Hoon lebih mendengarkan apa yang Da Hae katakan.
Dengan sikap dingin Do Kyung bertanya apa yang Da Hae lakukan. Tanpa berkata lagi Da Hae bangkit dari tempat duduknya dan berlutut di depan Do Kyung. Do Kyung tentu saja terkejut dengan sikap Da Hae. Da Hae menyadari kesalahannya 2 tahun lalu karena ia masih naif. Ia minta maaf atas perilakunya yang tak dewasa ketika itu.
Do Kyung menyuruh Da Hae berdiri dan duduk lagi di kursi. Ia menilai kalau tindakan Da Hae sungguh konyol, ia ingin tahu apa yang sedang da hae rencanakan. Apa yang sudah Da Hae lakukan terhadap Do Hoon. Da Hae mengatakan kalau ia dan Do Hoon tulus saling mencintai, tak ada motif lain.
Do Kyung jelas tak percaya, karena siapapun yang mendengar akan menertawakan perkataan Da Hae. Sejauh ini ia salut pada tindakan Da Hae, ia bahkan memuji karena sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Tapi semuanya cukup berakhir sampai disini ia harap Da Hae pergi menjauh dengan tenang. Da Hae mengatakan kalau itu keputusan melepaskan Do Hoon adalah yang sulit baginya. Ia ingin jujur dengan perasaannya, ia harap Do Kyung percaya pada ketulusannya. Do Kyung berkata kalau saja Do Hoon tahu Da Hae sengaja mendekati dengan sengaja maka ini akan segera berakhir. Apa Da Hae mau ia mengatakan tujuan Da Hae mendekati Do Hoon.
Da Hae dengan tenang berkata kalau entah itu disengaja atau tidak jikalau Do Kyung bertanya pada Do Hoon maka Do Hoon akan memberi tahu tentang apa yang terjadi antara pria dan wanita yang sebenarnya hanya diketahui oleh mereka yang terlibat.
Do Kyung mengumpat marah menilai Da Hae ini sampah. Da Hae masih bersikap tenang kalau Do Kyung tak menyukai ia pacaran dengan Do Hoon, daripada membujuknya bukankah akan lebih cepat kalau Do Kyung meyakinkan Do Hoon.
Do Kyung marah dan menyiram Da Hae dengan segelas air hingga membuat baju Da Hae basah. Tepat saat itu Do Hoon kembali. Ia terkejut melihat pakaian Da Hae basah tapi ia tak tahu kalau itu akibat disiram oleh kakaknya. Ia khawatir tapi Da Hae bilang kalau ia tak apa-apa. Ia sendiri yang menumpahkan air karena gugup. Do Hoon merasa kegugupan Da Hae karena bertemu kakaknya.

Do Kyung yang marah langsung berdiri ia harus bicara dengan Do Hoon di rumah. Ia pun meninggalkan ruangan membuat Do Hoon terheran-heran. Da Hae berkata kalau ia merasa Do Kyung tak menyukainya jadi ia harap perlahan saja dalam meyakinkan keluarga Do Hoon.
Do Hoon dan Da Hae mengantar Do Kyung sampai di depan lift. Da Hae bersikap sopan berkata sampai bertemu lagi dilain waktu. Tapi Do Kyung yang marah diam saja. Do Hoon mengingatkan kakaknya kalau Da Hae baru saja berpamitan. Do Kyung menoleh menatap tajam. Da Hae kembali mengucapkan sampai jumpa. Do Kyung jelas muak dengan sikap manis Da Hae ia pun segera masuk ke lift.
Do Hoon menyuruh Da Hae kembali ke kamar untuk istirahat. Da Hae mengerti dan meminta Do Hoon segera menyusul Do Kyung. Sebelum pergi Do Hoon memeluk Da Hae dan meminta maaf. Ia harap Da Hae tak memikirkan kemarahan kakaknya. Do Hoon pun masuk ke lift.
Da Hae akan kembali ke kamarnya tapi ia terkejut melihat seseorang, Ha Ryu. Pria itu kini tepat berada di hadapannya. Keduanya tak menyangka akan bertemu di tempat ini.
Ha Ryu menarik Da Hae ke perkiran. Ia ingin penjelasan apa arti semua ini. Ia tak bisa memahaminya. Ia melihat semuanya tapi ia masih belum bisa memahaminya. “Siapa pria itu? kenapa dia memelukmu?”

Da Hae mencoba menjelaskan, ia minta Ha Ryu menganggap keduanya sudah bercerai. Ha Ryu yang terkejut menilai Da Hae sudah gila. “Bercerai? Apa maksudmu bercerai? Mengingat apa yang sudah kita alami bersama bagaimana kau bisa melakukan ini padaku?”
Da Hae bertanya memangnya apa yang sudah Ha Ryu lakukan untuknya. “Uang? Aku akan membayar semuanya.” Ha Ryu membentak kalau ini bukan tentang uang. “Bagaimana dengan Eun Byul? Apa yang akan kau lakukan terhadap Eun Byul?”

Da Hae tak peduli apa yang Ha Ryu lakukan karena Ha Ryu tak akan bisa keluar dari tempat kotor itu. Ia akan membuat Eun Byul keluar dari sana. Ha Ryu menilai Da Hae sudah gila. Da Hae tak masalah kalau Ha Ryu tak memaafkannya. Daripada kembali ke tempat kotor itu, labih baik ia menjadi wanita jahat disini.
Ha Ryu tak mengerti kenapa Da Hae melakukan ini bukankah keduanya hidup bahagia bersama, keduanya bahkan bisa lebih bahagia. Tapi Da Hae berkata kalau ia tak pernah hidup bahagia. Ia membenci kenyataan kalau ketika ia melihat Ha Ryu, itu mengingatakn dirinya pada semuanya. Ia membencinya karena itu mengingatkannya pada hal-hal yang ingin ia lupakan dan ia benci. Sekarang ia benar-benar ingin hidup bahagia.

Ha Ryu masih tak mengerti apa yang Da Hae lakukan, ini membuatnya gila. “Apa yang kau inginkan? Akan kulakukan apapun untukmu. Apa aku telah melakukan kesalahan? Apa yang bisa kulakukan untukmu?”

“Yang bisa kau lakukan adalah melepaskanku!” ucap Da Hae dengan mata berkaca-kaca.
Plak... Ha Ryu menampar Da Hae. Da Hae tak marah karena ia merasa pantas mendapatkannya. Sekarang ia merasa lebih baik. Ia berterima kasih karena Ha Ryu sudah menamparnya. Da Hae berjalan menuju mobilnya.
Ha Ryu menyesal sudah menampar Da Hae, ia berteriak memanggil Da Hae berkali-kali. Tapi Da Hae tak mempedulikannya, ia masuk ke mobil. Da Hae mengunci pintu mobil dan menangis di dalam. Ha Ryu memohon Da Hae membuka pintu mobil. Da Hae menjalankan mobil tapi Ha Ryu menghalangi laju mobilnya. Da Hae mengklakson memanggil petugas keamanan.
Karena tak ada cara lain membuka pintu mobil, Ha Ryu mengambil tabung pemadam kebakaran dan menghantamkannya pada kaca mobil. Berkali-kali ia menghantamkan benda keras itu hingga membuat kaca mobil rusak. Da Hae yang berada di dalam berusaha menghindari pecahan kaca.
Petugas keamanan datang dan mengamankan Ha Ryu. Ha Ryu meronta berteriak memanggil Da Hae. Petugas keamanan menyeret Ha Ryu, membawanya ke kantor polisi. Ha Ryu pun masuk jeruji besi. Ia terdiam menahan marah.
Do Hoon menemui kakaknya mempertanyakan kenapa kakaknya bertindak seperti it pada Da Hae dan itu membuat Da Hae merasa malu, kenapa kakaknya ini tak menyukai Da Hae. Do Kyung menyampaikan itu karena Do Hoon belum tahu wanita seperti apa Da Hae. Do Hoon bilang ini karena kakaknya belum mengenal Da Hae.
Do Kyung mengatakan tujuan Da Hae mendekati Do Hoon hanya karena kekayaan. Do Hoon tertawa kesal ternyata itu yang ada di pikiran kakaknya, bahkan orang yang ia percaya beranggapan seperti itu tentang Da Hae. Apa kakaknya ini mau bilang kalau Da Hae mendekatinya karena uang.
Do Hoon memberi tahu kalau dua tahun lalu, ia dan Da Hae bertemu di kereta. Itu adalah cinta pada pandangan pertama baginya. Do Kyung bertanya lalu bagaimana Da Hae pergi ke Amerika bukankah itu untuk mendekati Do Hoon. Do Hoon mengatakan kalau ia yang meminta Da Hae pergi bersamanya. Kalau ia pergi ke Amerika bersama Da Hae, ia pikir setidaknya ia akan baik-baik saja karena itulah ia memintanya. Do Hoon mohon kakaknya jangan bersikap begini.

Ponsel Do Hoon berdering dari Da Hae yang meminta bertemu. Do Hoon akan segera kesana. Sebelum pergi Do Hoon berkata kalau ia benar-benar hampir marah dengan sikap kakaknya. Ia menggenggam tangan Do Kyung dan bertanya bukankah kakaknya ini selalu berada di pihaknya. Jadi ia harap kakaknya bersikap baik pada Da Hae.
Do Kyung memikirkan perkataan Da Hae dan adiknya tadi. Ia masih tak percaya kalau keduanya menjalin hubungan dan ia yakin kalau Da Hae pasti merencanakan sesuatu terhadap adiknya.
Setelah mengetahui ada yang menyerang mobil Da Hae, Do Hoon membawa Da Hae ke tempat tinggal baru. Tapi sepertinya Da Hae tak mengatakan siapa pria yang memecahkan kaca mobilnya. Do Hoon menilai orang itu sudah gila. Ia kemudian memberi tahu kalau tempat ini memiliki keamanan yang ketat, jadi Da Hae tak perlu khawatir. Do Hoon juga berkata kalau sekarang tempat ini menjadi rumah Da Hae. Da Hae terkejut apa Do Hoon memintanya untuk tinggal disini. Do Hoon tak menjawabnya ia hanya mengatakan kalau ia akan meminta tempat ini dibersihkan besok.
Wajah Da Hae masih terlihat cemas dan takut. Untuk menenangkannya Do Hoon memeluk Da Hae. Ia mengerti kalau orang itu membuat Da Hae terkejut. Ia harap Da Hae tak usah khawatir, dia itu hanya orang gila.
Ha Ryu meringkuk di tahanan, ia mengingat ketika pertama kali Da Hae memberi tahu kalau bahwa dia diterima di perguruan tinggi, ketika itu ia senang bukan main. Ia juga mengingat kebersamaannya dengan Da Hae dan Eun Byul yang bahagia. Tapi itu berbanding terbalik dengan yang Da Hae katakan. Da Hae tak bahagia hidup dengannya dan mengganggap keduanya sudah bercarai. Ha Ryu merasakan sesak di dadanya, antara marah dan sedih semuanya campur jadi satu, air matanya perlahan menetes.
Di sebuah rumah sakit. Kesehatan ayah Jae Woong berangsur membaik (lha berarti di rumah sakit selama 2 tahun ya) Ayah Jae Woong ingin putranya mencarikan seseorang untuknya. Ia pun mengatakan sesuatu yang mengejutkan bahwa Jae Woong memiliki saudara kembar. Tentu saja ini mengagetkan Jae Woong. Ayahnya berharap mulai sekarang bisakah Jae Woong mencari saudara kembar itu.
Jae Woong masih tak mengerti apa yang ayahnya katakan. Ayah Jae Woong mengatakan kalau ia ingin sekali menemukan saudara kembar Jae Woong. Soo Jung yang ikut mendengar menilai ini luar biasa ternyata Jae Woong punya saudara kembar.
Presdir Baek bermain golf. Do Hoon dan Da Hae menemani memperhatikan permainannya. Do Hoon memuji pukulan ayahnya sangat bagus. Presdir Baek senang dengan pemainan terbaiknya, ia meminta pendapat Da Hae tentang permainannya.
Da Hae minta maaf walaupun itu bagus tapi Presdir Baek memukul bolanya melewati batas. Presdir memperhatikan tempatnya berdiri dan ternyata benar ia melewati batas hehe. Da Hae pun mengatakan karena Presdir memukul bola melebihi batas maka presdir mandapatkan 2 pukulan pinalti. “Maaf Presdir, anda harus memukul lagi!” Do Hoon tersenyum geli melihatnya.
Presdir Baek tampak kesal tapi Da Hae tersenyum minta maaf karena tak ada yang bisa ia lakukan. Presdir Baek kemudian tertawa keras, “Baik aku akan melakukan pinalti.” Do Hoon melirik ke arah Da Hae. Ia tersenyum ternyata Da Hae cepat akrab dengan ayahnya.
Presdir Baek memuji kemampuan Da Hae. Ia bertanya pada putranya apa Do Hoon yakin kalau Da Hae ini seorang pemula. Do Hoon membenarkan, ia dan Da Hae memulai bemain golf bersama di lapangan golf Amerika. Presdir Baek menyindir kalau memulai bersama kenapa kemampuan Do Hoon tak sebagus Da Hae. Do Hoon berkata itu karena ia mirip ayahnya hahaha. Ketiganya tertawa.
Ketiganya menemui Do Kyung yang tengah sibuk dengan pekerjaan. Do Kyung terkejut Da Hae datang bersama ayah dan adiknya. Ia tak menyangka kalau Da Hae sudah bertindak sejauh ini, mendekati ayahnya pula. Do Kyung bertanya pada ayahnya bukankah ayahnya ini bilang sedang bermain golf dengan para direktur. Presdir berkata sebenarnya ia akan pergi tapi Do Hoon mengajaknya bermain jadi ia membatalkannya. Da Hae menyapa Do Kyung dengan sopan, tapi Do Kyung menanggapinya dingin kenapa Da Hae ada disini.
Presdir Baek meminta Do Kyung untuk memberikan jabatan pada Da Hae di perusahaan sebelum Da Hae diambil oleh perusahaan lain. Do Kyung yang terkejut dengan permintaan ayahnya menilai kalau itu urusan bagian personalia. Presdir membenarkan tapi ia mendengar keberhasilan Do Hoon di Amerika itu berkat Da Hae. Ditambah lagi ia mendapat laporan kalau Da Hae ini kandidat terbaik pelamar kerja. Dan juga ia bisa mengetahui kemampuan seseorang ketika ia bermain bersama mereka.
Presdir Baek kemudian membahas tentang lokasi kota menunggang kuda kenapa Do Kyung tak menjelaskan itu padanya bukankah akan ada rapat dengan pejabat eksekutif. Do Kyung berkata kalau ia juga akan ke tempat konstruksi. Ia menjelaskan detailnya. Mereka akan membangun area berkuda. Presdir Baek pun menyerahkan sepenuhnya pada Do Kyung.
Do Hoon mengusulkan bagaimana kalau Da Hae juga dilibatkan bekerja dengan kakaknya untuk proyek ini. Presdir Baek menilai itu usul yang bagus, ia setuju. Do Hoon mengatakan ini akan membuat Do Kyung lebih dekat dengan Da Hae. Da Hae tersenyum siap bekerja dengan keras, tapi Do Kyung menatapnya tak suka.
Da Hae menyusul Do Kyung hingga ke pintu lift. Da Hae mengungkapkan kalau ia ingin bisa bekerja sama dengan Do Kyung. Jadi ia harap Do Kyung dapat membimbingnya. Do Kyung mengabaikan ucapannya ia masuk begitu saja ke dalam lift.
Da Hae ke perusahaan Baek Hak. Ia datang bersama Presdir dan Do Hoon. Manajer Yoon dan pagawai lain yang dulu magang bareng Da Hae terkejut melihat Da Hae datang bersama Presdir dan putra Presdir. Manajer Yoon yang cemas pun mengingatkan agar bersiap-siap menyerahkan surat pengunduran diri (mungkin mereka berfikir kalau kedatangan da Hae ini akan membuat mereka terdepak)
Ha Ryu dibebaskan dari penjara karena pihak perusahaan Baek Hak selaku pemilik mobil tak melakukan tuntutan lanjutan atau pun ganti rugi. Ha Ryu terkejut, “Apa kau bilang Baek Hak?” Petugas mengatakan kalau mobil yang Ha Ryu rusak ini milik anggota keluarga perusahaan Baek Hak.

Apa Ha Ryu akan mendatangi perusahaan Baek Hak, nantikan di part 2.

Komentar :

Do Hoon, Do Hoon, Do Hoon, hidungnya udah dicucuk sama Da Hae. Nurut banget sama perkataan Da Hae. Apa dia akan jadi the next Ha Ryu, pria yang mau melakukan apapun untuk wanita yang dicintainya. 

Hiyaaaa ternyata Jae Woong benar-benar saudara kembarnya Ha Ryu. Apa alasan ayah Jae Woong menaruh Ha Ryu ke panti asuhan.

Rasanya pengen gampar Da Hae ketika dia tanya memangnya apa yang sudah Ha ryu lakukan untuknya, uang ? Benar-benar deh, padahal dia tahu gimana banting tulangnya Ha Ryu nyari duit buat biaya kuliahnya dia. Sampai-sampai meninggalkan harga dirinya segala. Apa setelah Da Hae berhasil, dia akan memisahkan ayah dan anak. Oh tidak. Aku lebih suka Eun Byul diasuh sama bapaknya.

gara-gara pernikahan ga terdaftar Da Hae merasa menang bisa lepas dari Ha ryu dengan mudah, tapi bagaimana reaksi Do Hoon ketika tahu Da Hae udah punya anak. Masihkah dia menyukai Da Hae.

13 comments:

  1. sis anis nonton ini bener2 bikin emosi.....Da Hae ini seperti punya magic yang buat pria cepet suka en nurut ama dia....yuk kita gampar Da Hae rame2, aku udah gemes....:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sabaaarrr, Sabaaarrrrrr,,,,
      g usah digampar rame"
      Buang Ke laut ja,
      kekekekekeekekek

      Delete
  2. kesel bnget dh ma da hae,da hae minta pelet dmn ya hehehe,q curiga jngan2 da kyung itu ibux do hoon perhatianx itu lho.,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Da Hae memiliki pesona alami yg kuat jd gak perlu pake pelet,Do Hoon memang anak Do Kyung d luar nikah (udh sok yakin banget nih aku!)..kesel bgt ama perhatiannya Do Kyung yg over ituu,pdhl sebenarnya Da Hae d awal2 gak ada niat kok deketin Do Hoon. ~Kiki~

      Delete
  3. ikut,,ikut,, ikutan donk gamparin Da Hae ...*ups...

    Lanjut mba Anis sinopnya...

    Kamsha,,

    ReplyDelete
  4. pokoknya lanjut jangan sampe putus sinopsisnya!! errgghh mati gemes lama-lama lihat si da hae >,<

    ReplyDelete
  5. Coba Da Hae bs sedikit lebih bersabar pasti berbuah manis krn trnyata Ha Ryu anak org kaya hahaha.Da Hae udh trlanjur sakit hati sih sama penghinaan Do Kyung n pemecatan yg dilakukan terhadap dirinya.Sayang sakit hatinya hrs mengorbankan suami n anaknya ckckck. ~Kiki~

    ReplyDelete
  6. Rasanya si dae ha pengen dijatohin dari langit biar tuh otak bener deh!! Dia pikir semua bisa selesai sm duit terus kalo dia udh ngasih uang ke ha ryu harga diri yg dijual bisa balik engga kan huft bgt!! Agak2 mirip miss ripley gak sih mungkin endingnya kyk miss ripley yaa mbak anis just comment :D

    ReplyDelete
  7. Kasian dengan kebodohan Da Hae. Emang dengan menjadi kaya Eun Byul pst bahagia?

    Penasaran juga kenapa Ha Ryu dipisahin dari sodaranya juga ya?
    Makin penasaran deh...

    ReplyDelete
  8. Maaf tapi Aku lebih pengen nampar mukanya Do Kyung ketimbang Da Hae,menurutku gara2 sifat over protectednya ama Do Hoon (menghina Da Hae)nih Da Hae berubah jd jahat,manusia itu biasa dasarnya baik tapi klo ada hal yg trlalu menyakitkan bs berubah jd jahat.Aku suka Da Hae balas dendam ama Do Kyung cuma caranya aja yg salah,aku gak bs maafkan caranya yg mengorbankan anak n suaminya,terutama anaknya! Dan cerita Ha Ryu trnyata anak org kaya,yg ini drama banget!! Hehe. Btw d korea klo prnikahan gak trdaftar,wanitanya yg merasa bebas dari tanggung jawab terhadap anak n anak milik bpknya klo d indonesia beda lagi klo prnikahan gak trdaftar (nikah siri),pria yg merasa bebas dari tanggung jawab terhadap anaknya krn anak milik ibunya.Maaf klo kepanjangan,it's just my comment. ~Kiki~

    ReplyDelete
    Replies
    1. huwaaaaaa asyik banget baca komentar kalian...

      Pada awalnya Da hae emang berupaya untuk merubah nasibnya ketika ibunya meninggal n ambisinya itu semakin ditambah ketika Do Kyung menghinanya sebagai cewek matre yang ngejar cowok kaya, so dia lanjutkan deh...

      Delete
    2. Iya dasarnya emg Da Hae ambisius (sesuai judul dramanya) cuman ambisinya msh d jalan yg wajar2 aja,d belakangan sejak Do Kyung menghina n mecat Da Hae,dia jd menghalalkan segala cara utk wujudkan ambisinya. ~Kiki~

      Delete
  9. ya betul akibat dari sakit hati dan trauma jadi begitu deh sifat da hae......

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.