Monday 11 February 2013

Sinopsis Queen of Ambition Episode 7 Part 1

Detektif Park menunjukkan dua ponsel yang ikut terkubur bersama korban. Yang satu ponsel milik korban, Joo Young Tae dan ponsel yang satunya milik Ha Ryu. Detektif Park bertanya apa salah satu dari putra putri korban ini mengenal Ha Ryu.

Da Hae yang tak menyangka ponsel itu ikut terkubur merasakan sesak nafas. Melihat ada yang aneh dengan sikap Da Hae Detektif Park bertanya apa Da Hae mengenal Ha Ryu. Da Hae mengangkat wajah menatap si Detektif.
Mobil polisi dikerahkan, mereka menuju kediaman Ha Ryu. Mereka akan menangkap Ha Ryu. Detektif Park meminta rekannya mengajukan surat penangkapkan terhadap Ha Ryu.

(mau menangkap tapi surat penangkapannya kok belum siap ya, apa takut tersangka kabur duluan jadi surat penangkapannya menyusul)
Di sebuah kafe Ha Ryu, Taek Bae dan Bibi Hong merayakan ulang tahun Eun Byul yang ke 6 (karena jumlah lilinnya ada 6) Eun Byul tersenyum ceria meniup lilin ulang tahunnya. Ia juga menerima kado dari Bibi Hong dan Taek Bae. Tapi Eun Byul tak tersenyum, ia celingukan mencari sesuatu. “Mana hadiah dari Ayah?”
“Oh ya ampun hadiah untukmu ya?” Ha Ryu kaget memasang wajah lupanya.
Eun Byul mengerti ayahnya tak perlu memberikannya kok. Wajah Eun Byul menunjukan kekecewaan. Tapi sesaat kemudian Ha Ryu berteriak menunjukan sesuatu dibalik pelayan kafe.
“Wow sepeda!” teriak Eun Byul langsung berdiri loncat-loncat kegirangan. Eun Byul langsung menuju ke sepeda barunya.
Di kantor polisi ternyata bukan hanya Da Hae dan Yang Hoon saja yang dimintai keterangan bahkan Manajer Kim juga dimintai keterangan sebagai saksi. Detektif menanyakan kapan waktu penggalian. Manajer Kim melirik ke arah Da Hae, ia mengatakan kalau prosesnya itu dimulai sekitar pukul 8.

Manajer Kim kemudian bertanya siapa pria yang duduk di sebelah Joo Da Hae. Detektif mengatakan kalau dia keluarga korban. Manajer Kim terkejut jadi keduanya keluarga korban.
Manajer Kim melaporkan hal ini pada Do Kyung. Ia mengatakan kalau mayat yang ditemukan di lokasi adalah ayah tiri Joo Da Hae. Do Kyung yang terkejut menilai pasti Manajer Kim ini salah dengar. Tapi Manajer Kim yakin kalau itu benar karena ia mendengar langsung dari detektif. Manajer Kim merasa hal ini suatu kemalangan bagi Da Hae, ia merasa ikut prihatin. Tapi tidak bagi Do Kyung ia merasa ini ada yang aneh.
Ha Ryu menemani Eun Byul mengayuh sepeda di lapangan sepak bola. Eun Byul tersenyum riang mengendarai sepeda barunya.
Eun Byul sangat berterima kasih pada ayahnya karena sudah memberikan hadiah untuknya. Ha Ryu bertanya apa Eun Byul menyukai hadiah pemberiannya. Eun Byul mengiyakan dan berharap bisa cepat bisa mengendari dan mengayuhnya dengan cepat. Keduanya bersenang-senang dan tertawa riang.
Dua Detektif sampai di rumah Ha Ryu. Tapi rumah itu kosong. Keduanya pun memutuskan untuk menunggu. Detektif Park heran apa mereka yang tinggal disini membiarkan pintu rumah terbuka seperti ini. (Ya kan ga punya harta banyak, maling juga mikir2 kalau mau nyolong disana haha)
Eun Byul menunjukan batu yang ia temukan. Ia menganggap batu-batu itu adalah dirinya, ibunya dan ayahnya. Ha Ryu terdiam teringat kalau Da Hae pernah menganggap dadu hitam putih itu dirinya dan Da Hae. Eun Byul tertawa menunjuk batu yang ia anggap sebagai ayahnya adalah batu yang paling jelek. Ha Ryu pun ingn Eun Byul menukar batu itu dengan yang lebih cantik. Eun Byul pun berlari mencari batu yang lebih cantik.
Bibi Hong sampai di rumah dan terkejut melihat dua orang asing di depan rumah Ha Ryu. “Siapa kalian? Kenapa sembarangan masuk ke rumah orang?” Detektif Park menunjukan identitasnya mengatakan kalau keduanya ini polisi. Detektif Chang menerima telepon dari kantor.

Detektif Park bertanya apa Bibi Hong mengenal Ha Ryu. Bibi Hong mengiyakan dan ia tinggal bersama Ha Ryu. Detektif Park pun meminta Bibi Hong untuk menghubungi Ha Ryu. Detektif Chang memberi tahu Detektif Park kalau surat penangkapan pembunuhan sudah dikeluarkan.
Bibi Hong tercengang mendengar kata pembunuhan. Apa maksud kedua detektif ini dengan pembunuhan, siapa. Detektif Park tersenyum bertanya, “Ha Ryu-ssi dimana dia sekarang?” Bibi Hong terkejut tak percaya, apa maksud kedua Detektif ini Ha Ryu seorang pembunuh.
Taek Bae sampai di pintu depan dan mendengar semuanya. Ia teringat apa yang dikatakan Ha Ryu malam itu. Saat itu Ha Ryu mengatakan padanya kalau sesuatu terjadi pada dirinya bukankah Taek Bae akan menjaga Eun Byul. Taek Bae tercengang mengingat itu dan segera lari menyusul Ha Ryu.
Taek Bae lari tergesa-gesa di lapangan. Ia memberi tahu Ha Ryu kalau di rumah ada polisi. “Apa maksud mereka dengan pembunuhan?” Ha Ryu terdiam ternyata secepat ini semuanya terjadi.
Taek Bae menuntut penjelasan Ha Ryu. Tapi Ha Ryu hanya menatap Eun Byul yang tengah memilih-milih batu. Taek Bae kini mengerti kenapa Ha Ryu meminta dirinya untuk menjaga Eun Byul. Ha Ryu berkata kalau ia bukanlah seorang pembunuh.
Terdengar teriakan Eun Byul kalau dia menemukan batu cantik dan meminta ayahnya melihat batu itu. Ha Ryu melihat batu itu, Ia kemudian berkata pada putrinya kalau ia harus pergi ke suatu tempat, bisakah Eun Byul bermain dengan Samchoon. Ha Ryu meminta Teak Bae menjaga Eun Byul.

Eun Byul menanyakan kapan ayahnya kembali, Ha Ryu tersenyum mengatakan kalau ia akan segera kembali. Eun Byul pun berharap ayahnya cepat kembali. Ia akan meminta nenek (Bibi Hong) untuk membuat makanan kesukaan ayahnya. Sebelum pergi Ha Ryu meminta Eun Byul menciumnya. Eun Byul langsung mencium pipi ayahnya.
Yang Hoon dan Da Hae duduk disebuah bangku taman. Yang Hoon mengatakan setelah polisi melakukan investigasi mereka akan menyerahkan jenazahnya. Ia bersyukur setidaknya keduanya bisa mengubur ayahnya dengan layak.
Yang Hoon menawarkan kalau ia yang akan melakukan penguburan kalau seandainya Da Hae merasa tak nyaman. Da Hae berkata tak masalah, ia akan mencoba hadir disana dan masalah biaya pemakaman ia akan menyiapkannya.
Ponsel Da Hae berdering, dari Ha Ryu. Ia tak segera menjawabnya dan itu membuat Yang Hoon heran. Da Hae pun menjawabnya menjauh dari Yang Hoon. Ha Ryu memberi tahu kalau polisi datang mencarinya. Ia bertanya apa polisi juga mendatangi Da Hae.

Da Hae berkata kalau ia juga baru pulang dari kantor polisi. Ha Ryu mengatakan kalau polisi menuduhnya yang melakukan pembunuhan. Ia bertanya apa yang terjadi kenapa ia yang jadi tertuduh. Da Hae berbohong menjawab kalau ia tak tahu.
Ha Ryu meninggikan suara kenapa polisi mencoba menangkapnya atas kasus pembunuhan kalau Da Hae tak mengatakan apapun pada pihak kepolisian. Da Hae kembali mengatakan kalau ia tak tahu.

Ha Ryu mengajak Da Hae bertemu dengannya, bagaimana pun keduanya harus menebus atas kejahatan itu. Tubuh Da Hae menegang dan menjawab tentu saja. Dimana Ha Ryu ingin bertemu dengannya. Ha Ryu mengatakan kalau ia akan sampai di tempat janjiannya 1 jam lagi.
Eun Byul berteriak memanggil ayahnya dan berkata kalau sekarang ia bisa mengendarai sepeda. Ha Ryu tersenyum dan memuji putrinya hebat. Keduanya melambaikan tangan.

“Appa saranghe!” teriak Eun Byul.
“Appa to..” seru Ha Ryu tersenyum menatap putrinya.
Yang Hoon bertanya siapa yang menelepon Da Hae barusan. Ia menebak apa itu Ha Ryu. Da Hae diam. Yang Hoon membentak, “Itu Ha Ryu kan?” Yang Hoon terlihat marah. ia bertanya dimana Da Hae akan bertemu Ha Ryu. “Katakan dimana? Apa kau melakukan itu bersamanya? Tidak kan?”
Da Hae diam. Yang Hoon memaksa Da Hae mengatakan tempat keduanya akan janjian bertemu. Yang Hoon menatap tajam Da Hae dengan tatapan marah.
Detektif Park menerima telepon dari Yang Hoon. “Kau bilang Ha Ryu akan pergi kemana?” Hmm Yang Hoon sepertinya mengatakan pada Detektif Park kemana Ha Ryu akan pergi.
Ha Ryu masuk ke sebuah kafe dan disana sudah ada Detektif Park dan Detektif Chang. Detektif Park membuka buku catatan dan melihat pria yang barusan masuk adalah ha Ryu. Pria yang sama seperti di foto yang ia miliki. Detektif Park memberi isyarat pada temannya kalau itu orang yang keduanya cari.
Keduanya menghampiri meja Ha Ryu. “Apa kau Ha Ryu?” tanya Detektif Park. Ha Ryu mengangkat wajahnya menatap kedua orang ini satu persatu. Sadar lah ia kalau keduanya adalah polisi yang tengah mencarinya.
Ha Ryu akan mencoba kabur tapi Detektif Chang menahannya, “Kami akan menagkapmu atas tuduhan pembunuhan dan menelantarkan mayat.”

Ha Ryu meronta berusaha melepaskan diri tapi kedua polisi ini berhasil meringkus dan memborgolnya. Ha Ryu berteriak kalau pembunuhan itu bukan perbuatannya. Sadarlah ia kalau Da Hae dibalik ini semua. Ia bertanya dimana Joo Da Hae.

Detektif Park mengatakan, “Kau memiliki hak untuk diam dan berhak berbicara dengan pengacaramu”.

Ha Ryu membela diri mengatakan kalau ia tak melakukan pembunuhan. Ia berteriak meminta dilepaskan dan mencari dimana Da Hae.
Ha Ryu dibawa paksa ke kantor polisi. Ia membela diri kalau ia bukan seorang pembunuh jadi tolong panggilkan Da Hae dan Saat Da Hae datang pasti ia akan mengatakan semuanya.
Detektif Park marah, “Kau ini siapa beraninya menyuruh keluarga korban untuk datang?”

Ha Ryu mengatakan kalau Joo Da Hee tahu semuanya jadi ia mohon agar Joo Da Hae disuruh datang kesini.
Yang Hoon sampai di kantor polisi. Melihat Ha Ryu, ia langsung melayangkan pukulan. “Kenapa kau membunuh ayahku?” Polisi yang lain menahan tindakan brutal Yang Hoon. Yang Hoon meronta berteriak kenapa Ha Ryu membunuh ayahnya.
Da Hae sampai di apartemennya dan terduduk lemas. Ia gemetaran karena sudah melemparkan kesalahan pada Ha Ryu.
Di Kantor, Do Kyung mengingat perbincangannya dengan Manajer Kim yang memberitahukan kalau Joo Da Hae adalah keluarga korban, Penemuan mayat terjadi di lokasi konstruksi. Dan ternyata Korban itu ayah tiri Joo Da Hae. Ia juga mengingat hari dimana Da Hae tergesa-gesa ke rumahnya untuk makan malam. ia melihat saat itu Da Hae membersihkan badan dari kotoran dan ia juga melihat sepatu Da Hae yang belepotan. Ia juga merasa aneh karena Da Hae tiba-tiba menyuruh pekerja menyingkirkan peralatan di lokasi konstruksi. Do Kyung pun menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan mobil, ia akan pergi ke suatu tempat.
Da Hae memutuskan untuk menelepon rumah Ha Ryu. Eun Byul yang menjawabnya. Eun Byul senang menerima teleponn dari ibunya, “Ibu apa kau menelepon dari Amerika?” Da Hae membenarkan dan mengucapkan selamat ulang tahun pada putrinya. Eun Byul berterima kasih dan mengatakan kalau ayahnya membelikan hadiah sepeda padanya. Ia sangat menyukai hadiah pemberian ayahnya.

Da Hae menanyakan apa Eun Byul menerima hadiah yang ia kirim dari Amerika. Eun Byul berkata kalau ia sedang memgang boneka kiriman ibunya, bonekanya sangat cantik.

Da Hae : “Ibu sangat merindukanmu dan sangat mencintaimu.”

Eun Byul : “Ibu, aku juga sangat meridukanmu. Kapan ibu pulang?”
Belum sempat Da Hae menjawab, ada yang menekan bel rumahnya. Ia melihat siapa yang datang, Do Kyung. Ia berkata pada Eun Byul kalau ia akan menghubungi putrinya lagi nanti.

Karena dirasa lama membuka pintu, Do Kyung akan menekan bel pintu lagi tapi tepat saat itu Da Hae membuka pintu menayakan apa keperluan Do Kyung berkunjung ke tempatnya. Bukankah seharusnya Do Kyung mmeberi kabar dulu kalau mau datang. Do Kyung ingin bicara dengan Da Hae, keduanya bicara di dalam.
Da Hae menawarkan minuman tapi Do Kyung malah berkata kalau ia turut berduka atas apa yang menimpa ayah tiri Da Hae. Do Kyung mendengar kalau jenazah yang ditemukan di lokasi proyek itu adalah ayah tiri Da Hae. Da Hae terkejut Do Kyung mengetahui hal ini. Ia membenarkan dan sebenarnya ia berencana akan memberi tahu Do Kyung.

Do Kyung menyela dan mengatakan kalau ia yakin Da Hae tak punya waktu untuk meebritahukan itu padanya. Ia mengerti itu, kudengar itu ayah tirimu. “Aku tak tahu, apa tidak apa-apa aku menanyakan ini tapi bagaimana ayah kandungmu meninggal?”
Da Hae mengatakan pada saat usianya 6 tahun ayah kandungnya bunuh diri. Do Kyung kemudian menanyakan bagaimana dengan ibu Da Hae. Da Hae mengatakan kalau ibunya meninggal saat usianya 20 tahun.

Do Kyung kemudian menanyakan anggota keluarga Do Hae yang lain. “Apa kakak tirimu adalah satu-satunya keluargamu yang tersisa?” Da Hae terkejut Do Kyung mengetahui perihal kakak tirinya. Ia menjawab ya. Ia jarang berkomunikasi dengan kakak tirinya.
Do Kyung mengatakan kalau gunung tempat lokasi konstruksi perusahaan adalah gunung yang sama tempat ditemukannya mayat. “Kenapa kau menolak meratakannya sejak awal?”

Da Hae mengatakan itu karena penolakan dari organisasi lingkungan hidup Tapi menurut do kyung itu terlihat seperti da hae sudah melakuka kejahatan. Kau mencoba segala cara untuk mengehntikan konstruksi kemudian mayat ditemukan di gunung itu bukankah menurutmu itu aneh?”
Da Hae mencoba bersikap tenang dan bertanya apa maksud Do Kyung dengan kata-aneh itu. Ia hanya mengikuti keyakinannya. Ketika mayat itu ditemukan ia juga terkejut. Do Kyung bertanya apa itu yang Da Hae katakan pada polisi. “Kalau kau telah menentang penggalian gunung karena keyakinanmu.”

Da Hae bertanya kenapa Do Kyung memojokannya seperti ini, “Kenapa kau tak bisa membiarkan aku sendirian?”
Do Kyung mengangkat wajahnya menatap Da Hae. “Joo Da Hae. Sungguh menakutkan saat aku berfikir kau mungkin ada hubungannya dengan hal ini.”

Da Hae pura pura tak mengerti bia harap Do Kyung mengatakannya lagi supaya ia bisa mengerti. Apa menurut Do Kyung ia ada hubungannya dengan kematian ayah tirinya. 

Do Kyung berkata kalau saat semua rahasia kelam Da Hae terungkap ia tak ingin berada disini untuk melihatnya. Itu sangat menakutkan. Jadi sebelum itu terjadi ia harap Da Hae memutuskan hubungan dengan keluarganya. Ia sengaja datang untuk memberitahukan ini. “Keluar dari kehidupan kami!”
“Bagaimana kalau aku menolaknya?” Da Hae menantang. Do Kyung mengatakan kalau dari depertemen legal perusahaan ia akan menerima semua laporan tentang kasus ini. Mereka juga akan melakukan penyelidikan pada keluarga Da Hae, “Karena aku tak percaya satupun perkataanmu. Ketika semuanya terkuak, Do Hoon pun tak akan tertipu lagi olehmu.”

Do Kyung tahu kalau Da Hae orang yang cerdas. Ia yakin Da Hae pasti mengerti apa yang dikatakannya, “Jauhi Do Hoon.” Tak ada cara lain baginya untuk mengatakan ini, jadi ia langsung saja mengatakannya. “Do Hoon tak selevel denganmu, kalau kau tak pergi dengan sukarela aku akan menggunakan semua kekuasaanku dan aku akan menghancurkanmu!” Setelah mengatakan itu Do Kyung pun pergi dari kediaman Da Hae.
Soo Jung kedinginan di depan warung makan Bibi Hong. Bibi Hong keluar menyapa Soo Jung. Soo Jung mengatakan kalau kedatangannya untuk mencari seseorang. “Bukankah kau dulu di panti asuhan Ye Rim?” Bibi Hong terkejut bingung membenarkan.
Soo Jung berkata diantara anak laki-laki di panti asuhan itu ia ingin bertanya apa ada anak laki-laki ini. “Dia mungkin sekarang sudah 30 tahun. Tahun 1983 ada seorang anak berusia 3 tahun yang membawa sebuah foto. Ketika kau di panti asuhan Ye Rim apa kau mengenal anak laki-laki dengan ciri-ciri seperti itu?”
Bibi Hong terbata-bata mengatakan kalau ia tak mengenal anak laki-laki dengan ciri seperti itu. Soo Jung meminta Bibi Hong mengingat-ingat kembali. Bibi Hong menyela mengaskan kalau ia tak tahu. “Maaf aku sibuk!” Bibi Hong kembali ke warungnya. Soo Jung menarik nafas kecewa karena pencariannya tak membuahkan hasil.
Taek Bae menggendong Eun Byul memperhatikan Soo Jung dari dalam warung. Ia merasa aneh dan bertanya pada Bibi Hong siapa wanita itu. Bibi Hong berkata kalau wanita itu terlihat seperti seorang polisi, dia bahkan bertanya tentang masa lalu Ha Ryu. Bibi Hong yang khawatir bertanya apa yang terjadi. Taek Bae heran apa polisi datang lagi. Ia kesal karena tak bisa menghubungi Ha Ryu.
Eun Byul terbangun menanyakan kapan ayahnya pulang. Taek Bae menyuruh Eun Byul tidur lagi dan berkata kalau pulang nanti ayah Eun Byul pasti suda ada. Bibi Hong cemas dan merasa kalau dirinya akan mengalami serangan jantung. (Bibi Hong mengira kalau Soo Jung ini polisi yang mau nangkep Ha Ryu)
Ayah Cha terbatuk-batuk menatap foto masa kecil kedua putra kembarnya. Di depannya Jae Woong dan Soo Jung hanya bisa menunduk diam karena tak bisa menemukan saudara kembar Jae Woong.
Soo Jung minta maaf ia berfikir kalau ia hampir menemukannya. Tapi Bibi itu bilang dia tak tahu apa-apa. Ia tak tahu lagi bagaimana menemukannya.
Ayah Cha menebak apa ini artinya mereka tak kan bisa menemukan saudara kembar Jae Woong. “Jae Woong-ah kenapa kau tak bisa menemukan saudara kembarmu padahal kau seorang pengacara?”
Jae Woong menyarankan agar ayahnya jangan terlalu memikirkannya bukankah ayahnya ini sedang tak sehat. Ayah Cha terlihat sedih, “Kalau kita tak bisa menemukannya bagimana aku bisa menghadapi ibumu kalau aku mati nanti?”
Tiba-tiba Ayah Cha merasakan sakit di dadanya. Jae Woong tentu saja khawatir. Soo Jung berkata karena jantung ayah Cha lemah sesuatu bisa terjadi kalau dia mengalami trauma. Ia berjanji pasti akan menemukan saudara kembarnya Jae Woong. Jadi ia harap ayah Cha jangan terlalu memikirkannya. “Percayalah padaku, aku pasti akan menemukannya!” Selain foto dua anak kecil yang bersama.
Ada juga foto yang sama tapi itu tersobek. (hmm jelas sekali kalau sobekannya ada di tangan Ha Ryu seperti di episode 1)
Di ruang interogasi Detektif Park menanyai Ha Ryu. Sudah lama mereka melakukan interogasi tapi Ha Ryu tak juga mengaku, “Kau tinggal di klub berkuda Bi Wol yang dekat dengan gunung Bi Wol tempat mayat itu ditemukan.”

Ha Ryu mengangkat wajah menatap Detektif Park, “Aku tak membunuhnya.”
“Lalu siapa yang membunuhnya?” tanya Detektif Park. “Bahkan keluarga korban menganggap kau pelakunya.”

Ha Ryu : “Keluarga korban? Apa Joo Da Hae keluarga korban?”
Detektif Park kembali bertanya apa motif Ha Ryu melakukan pembunuhan ini. Kenapa kau membunuhnya?” 

Ha Ryu tak menjawab ia malah bertanya. “Apa maksudmu kalau Da Hae menunjukku sebagai pembunuhnya?”
Detektif Park kesal karena setiap pertanyaannya dibalas dengan pertanyaan lagi, Ia menggebrak meja, ia lelah karena sudah mengintorigasi Ha Ryu seharian, “Apa kau akan seperti ini terus, kenapa kau terus-menerus membawa nama keluarga korban?”
Ha Ryu mengatakan kalau Joo Da Hae bukanlah keluarga korban tapi anggota keluarganya. Detektif Park tertawa tak percaya, ia menilai Ha Ryu sedang bercanda. Ha Ryu mengatakan kalau Joo Da Hae adalah ibu dari putrinya. Detektif Park tak mengerti apa yang Ha Ryu bicarakan. “Joo Da Hae yang membunuh pria itu!” bentak Ha Ryu.
Da Hae datang ke kantor polisi. Ia membenarkan kalau ia adalah anggora keluarga Ha Ryu. Ia dan Ha Ryu menikah secara hukum adat dan memiliki seorang putri. Ia bukannya mau mencoba untuk menyembunyikannya, ia hanya tak memiliki kesempatan untuk memebri tahu Detektif Park. Tapi sekarang ia dan Ha Ryu sudah berpisah.
Detektif Park menebak sepertinya Ha Ryu memiliki dendam terhadap Da Hae. Da Hae berkata sejak perpisahan itu Ha Ryu sangat membencinya. Detektif Park mengerti.
Da Hae mengungkapkan permintaan pada Detektif Park, “Sekarang aku mencoba untuk memulai hidup baru. Aku juga mempunyai seseorang yang akan kunikahi. Aku ingin semua ini dirahasiakan. Aku mohon padamu.” Detektif Park mengerti ia akan melakukan sesuai permintaan Da Hae.
Detektif Park kembali ke ruang interogasi. Ia menjelaskan tentang rincian kasus Joo Young Tae. Ha Ryu sudah bosan mendengarnya dan mengatakan kalau ia tak membunuh pria itu.

7 tahun lalu. Joo Da Hae dan Ha Ryu pergi ke laut timur. Mereka kembali ke klub berkuda Bi Wol. Korban pembunuhan adalah Joo Young Tae. Pada hari mereka kembali dari laut timur dia ke klub berkuda untuk melihat putrinya, Joo Da Hae. Ha Ryu pergi ke peternakan terdekat untuk pesta makan daging babi hutan. Tapi dia tahu kalau Joo Young Tae datang ke klub berkuda. Ketika dia kembali ke klub berkuda, Joo Da Hae telah membunuh Joo Young Yae dan membantu mengubur mayat Joo Young Tae di gunung.

“Jadi ini pernyataanmu?” ucap Detektif Park. Ia mengatakan kalau saksi lain menceritakannya sangat berbeda dengan cerita yang disampaikan Ha Ryu.
Da Hae bersaksi, “Bukan begitu. Setelah aku kembali dari laut timur. Aku langsung ke toko buku Dae Young di Seoul untuk membeli buku pelajaran. Karena sudah larut malam aku menghabiskan malam itu di toko 24 jam. Aku kembali ke peternakan keesokan harinya.”
Bibi Hong bersaksi, “Pesta makan daging babi hutan tahunan di peternakan, Ha Ryu tidak datang kesana. Hari itu mereka kembali dari laut timur, aku tak melihat Ha Ryu. Tapi bukan berarti Ha Ryu telah membunuh seseorang.” (Bibi, dia sampai di depan gerbang peternakan tapi balik lagi ke Bi Wol)
Detektif Park bertanya bagaimana Ha Ryu akan menjelaskan kenapa ponsel Ha Ryu ditemukan di mayat itu. Ia juga menunjukan sekop yang ditemukan di TKP, ia tahu kalau sekop ini baru digunakan di TKP dan disana ada sidik jari Ha Ryu. Detektif Park menebak ketika Ha Ryu mendengar tentang rencana konstruksi apa mungkin Ha Ryu sedang mencoba untuk memindahkan mayat itu.
Ha Ryu mengingat malam itu, katika ia mencoba menggali tanah untuk mengembalikan Da Hae ke Da Hae yang dulu. (Ya ampun ternyata sekopnya tertinggal disana) Ha Ryu tak bisa berkutik dengan bukti yang mengarah padanya.
“Tidak, aku tak membunuhnya!” ucap Ha Ryu di dalam jeruji besi. Polisi memberi tahu kalau ada seseorang yang ingin bertemu Ha Ryu. Siapa itu, Da Hae.
“Apa kau yang ingin bertemu denganku?” Ha Ryu menatap sinis. “Kali ini apalagi yang kau rencanakan?” “Tenanglah!” ucap Da Hae santai.
Ha Ryu menyela walau bagaimanapun ia akan mengungkap kebenarannya di pengadilan. “Ini tak akan berjalan sesuai dengan keinginanmu. Kalau aku tinggal disini lebih lama. aku tak tahu apa yang bisa kulakukan.”

Ha Ryu berkata pada penjaga kalau ia sudah selesai menemui tamunya. Tapi Da Hae meminta Ha Ryu mendengarkannya karena yang akan ia bicarakan adalah mengenai Eun Byul. Ha Ryu yang sudah berdiri akan meninggalkan tempat kembali duduk siap mendengarkan.
Da Hae mengatakan kalau Ha Ryu tak akan bisa membuktikan di pengadilan kalau Ha Ryu tak bersalah. Sebaliknya, lebih baik mengaku saja bahwa Ha Ryu yang mengubur mayat itu. “Katakan pada mereka kau tak tahu siapa pembunuhnya. Mereka tak punya bukti itu. Jadi kau tak akan dihukum lama.”

Ha Ryu mengabaikan perkataan Da Hae ia bertanya apa yang ingin Da Hae katakan tentang Eun Byul. Da Hae berkata kalau ia akan mengurus Eun Byul. Ia akan memberikan segalanya untuk Eun Byul.
“Memangnya siapa yang kau pikir akan menjaganya?” Tanya Ha Ryu.

Da Hae tahu walaupun Bibi Hong bersikap baik pada Eun Byul, tapi Bibi Hong bukanlah ibunya Eun Byul. “Eun Byul seharusnya dibesarkan oleh ibunya. Aku sangat ingin menjadikannya yang terbaik. Aku bersumpah atas Eun Byul. Eun Byul itu putriku aku tak mungkin menyakitinya. Jadi, akui saja kalau kau yang mengubur mayat itu dan kau tak tahu apa-apa tentang si pembunuh. Mereka tak punya bukti.”

Da Hae berjanji ia tak berbohong tentang dirinya akan menjaga Eun Byul. Ia akan membesarkannya dengan baik.
Di dalam tahanan Ha Ryu memikirkan perkataan Da Hae.
Dengan tangan gemetaran Ha Ryu pun mengaku pada Detektif Park kalau ia yang mengubur mayat itu. “Aku melakukannya karena aku takut. Setelah kami kembali dari laut timur, aku sendirian di peternakan. Ketika aku pergi ke kandang untuk memberi makan kuda. Pria itu sudah terbaring mati disana. Sebelumnya aku mengatakan beberapa kali pada Da Hae, kalau aku akan membunuh ayah tirinya kalau dia muncul. Aku takut kalau aku akan dicurigai. Jadi aku mengubur tubuhnya di gunung. Aku tak tahu apa-apa tentang si pembunuh dan caranya membunuh. Aku takut kalau aku akan dicurigai. Dan aku berakhir dengan melakukan hal yang bodoh. Aku melakukannya karena aku takut....”

Busyet Ha Ryu.... Ternyata dia ngikutin sarannya Da Hae... Apa yang akan terjadi pada Ha Ryu selanjutnya.

12 comments:

  1. Ya ampuuuunnnn masih aja nuruti cewek kayak gitu. Kasian banget sih Ha Ryu. Geregetan deh....

    ReplyDelete
  2. aaarrrrghhh.. Apa sih yg ada di pikiran Ha Ryu.. Ceritakan ajah yg sebenarnya toh dia kan emank bkn pembunuh dia hanya berusaha menutupi pembunuhan ..

    polisinya jg aneh bknnya diselidiki dulu pernyataan ha ryu,,malah anggap bohong ajah..

    Smg saudara kembar yg saling terpisah bs secepatnya dipertemukan ya...

    ReplyDelete
  3. Penasaran banget kok Da Hae bisa jd ibu negara???
    yang jadi presidennya siapa ya,.??
    Jangan2 ayah Do Hoon,..hahaha,..imajinasi tingkat tinggi,..:P

    ReplyDelete
  4. Jangan salah tanggap ya. Da Hae tidak menyuruh Ha Ryu untuk mengakui pembunuhan tapi menyuruh Ha Ryu mengaku menguburkan mayat. karena memang semua bukti penguburan mengarah padanya. Da hae menyarankan seperti ini agar hukuman ha ryu tidak lama.... jadi jangan salah tanggap ya... tapi tetep aja ya bikin kesel...

    ReplyDelete
  5. drama ini bener2 bikin geregetan,... tp juga penasaran. kenapa juga cowok2 di drama ini terkesan lemah ya? kurang beraksi gitu,.. haha

    ReplyDelete
  6. Perkiraanku sepertinya Tuan Cha memang ayah kandung Jae Woong n Ha Ryu,kayaknya mereka berpisah krn org tuanya bercerai,Ha Ryu mgkn msk panti krn ibunya meninggal saat dia msh kecil dan gak ada yg tau klo Ha Ryu msh pny keluarga kandung lainnya.

    Aku nonton di akhir episode 7 ini Eun Byul meninggal ditabrak truk krn kelalaian Da Hae dan Ha Ryu tambah dendam ama Da Hae trus berniat utk balas dendam klo udh keluar penjara.Hmm..apakah Ha Ryu akan balas dendam kayak Kang Ma Ru d Nice Guy? Apa Ha Ryu akan memanfaatkan Do Kyung n buat dia jatuh cinta?? Jiahhaha..klo Ha Ryu sampe ngelakuin hal itu mgkn krn Ha ryu trlalu bny nonton Nice Guy *abaikan* :D

    ReplyDelete
  7. beneran deh geregetan sama si da hae, apalagi do hoon tuh bodoh banget (padahal nonton yawang cuma mau liat yunho awalnya lol)
    ya ampun, jadi si eunbyul meninggal gara2 kelalaian da hae ya.. pantesan si ha ryu mau bales dendam.. mikir2 ini sebenernya gak mungkin banget ada orang sejahat da hae di kehidupan nyata yah ckck
    aku juga penasaran kenapa si da hae jadi ibu negara di ep awal, masa do hoon jadi presiden hahaha enggak mungkin banget yaa
    aku mikir mungkin nanti si ha ryu jadinya ama do kyung trus pas ha ryu udah ketemu sama jaewoong dia bakal dibantu sama jaewoong buat menguak rahasia kelam si da hae di ep awal itu secara jaewoong kan pengacara hehe
    thanks for sharing ya ^^/

    ReplyDelete
  8. Orang sejahat Da Hae gak ada di kehidupan nyata??
    yg lebih jahat banyak lagiiii,lebih jahat cuma caranya aja yg beda....
    Penasaran gimana caranya Da Hae Jadi First Lady ?dan siapa yg ketembak?
    Feeling aku sih Sad Ending,mungkin mereka mati sama sama,soalnya gak lucu kan kalau salah satu dari mereka masuk penjara karena membunuh.

    ReplyDelete
  9. Jd tmbh penasaran....
    Lanjut terus mba anis....

    ReplyDelete
  10. Aduhh,,, ceritanya makin seru
    koq lanjutannya belum ada sihhh
    penasaran soalnya....

    ReplyDelete
  11. Aduhh jadi penasaran banget nihh
    truss lanjutan mana
    jdi gak sabar banget nihh

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.