Guru Yang menyerahkan laporan pada ibu kepsek di ruangan kepala sekolah. Ibu kepsek memuji kalau Guru Yang sudah mengalami banyak peningkatan dalam menyusun berkas laporan. Guru Yang tersenyum berterima kasih. Ibu kepsek pun menandatanganinya.
Ada yang ingin Guru Yang tanyakan pada ibu kepsek, “Apa anda mendengar kabar mengenai Guru Ma?”
Ibu kepsek malah balik bertanya, apa Guru Ma itu terlihat seperti orang yang akan memberi kabar, ia juga tak tahu. Guru Yang tersenyum, ia sudah bisa menjawabnya sendiri. Ya Guru Ma tak akan menyampaikan kabarnya pada siapapun.
Ibu kepsek bertanya apa ada lagi yang ingin Guru Yang katakan padanya.
Guru Yang berkata kalau ia memiliki sesuatu yang sangat membuatnya penasaran sejak dulu. Ia mendengar kalau Guru Ma pernah di penjara.
Ibu kepsek : “Oh tentang itu, kalau kau mendengar sebagian saja, maka akan terlihat kalau Guru Ma telah melakukan hal yang jahat tapi dipemeriksaan kedua, dia dinyatakan tidak bersalah dan dilepaskan.”
Guru Yang penasaran, “Apa Guru Ma dijebak atau bagaimana?”
Ibu kepsek : “Sepertinya begitu. Beruntung siswa yang mengaku korban kemudian merubah pernyataannya jadi kebenaran terbukti. Dipemeriksaan itu, aku ikut sebagai anggota departemen pendidikan dan itu pertama kalinya aku bertemu dengan Guru Ma.”
Guru Yang : “Lalu, setelah departemen pendidikan mendengar pernkataan Guru Ma saat pemeriksaan, dia diperbolehkan ke sekolah kita?”
Ibu kepsek : “Kalau diam bisa dianggap bicara, kurasa begitu. Guru Ma tidak mengatakan sepatah katapun saat pemeriksaan.”
Guru Yang kaget mengetahu Guru Ma sama sekali tak berkata apa-apa saat pemeriksaan untuk membela diri, “Kenapa?”
Ibu kepsek : “Karena kesalahan apapun yang dilakukan oleh siswa adalah tanggung jawabnya. Seperti yang kau tahu, kalau tentang anak-anak dia sedikit keras kepala.”
Ha Na, Dong Goo, Seo Hyun dan Bo Mi bersih-bersih di kelas. Sambil bersih-bersih, Dong Goo memotret tiap sudut kelas menggunakan ponselnya.
Ha Na : “Ini dunia tempat kita hidup selama setahun.”
Seo Hyun : “Ini tahun yang mengesankan.”
Dong Goo : “Sungguh banyak hal yang terjadi disini.”
Bo Mi : “Hei Oh Dong Goo cepat bersihkan!”
“Baik...baik.. ketua kelompok.” sahut Dong Goo.hahaha. Dong Goo kemudian berkelakar, “Inilah Oh Dong Goo, di kelas enam dimulai dengan membersihkan kelas dan diakhiri dengan membersihkan kelas juga.”
Ha Na berkata kalau besok adalah kelulusan yang sebenarnya. Mereka terdiam sedih karena akan berpisah dengan teman-teman yang lain. Dong Goo berceloteh kalau sekarang kelompok siswa terburuk sedang membersihkan kelas untuk yang terakhir. Mereka pun bersenang-senang membersihkan kelas.
Keempatnya akan pulang. Ha Na bertanya pada Dong Goo apa Nyonya Oh akan datang ke upacara kelulusan. Dong Doo mengangguk, “Dia sedang mencoba mencari apa yang harus dipakai, sudah dua hari begitu.” Seo Hyun bersyukur karena Nyonya Oh sampai sekarang masih sehat.
Ha Na melihat di depan pintu gerbang ada seorang wanita yang berdiri menunggu seseorang. Wanita itu membawa boneka Miss Rosa. Ha Na mengenali wanita itu sebagai wanita yang Guru Ma temui di depan klub malam dan wanita yang sembunyi ketika kelas bersama orang tua. Ya itu Rosa.
“Oh Dong Goo!” panggil Ha Na membuat Rosa tersingkap kaget mendengar nama Dong Goo dipanggil. Dong Goo dan yang lain berbalik menoleh. Ha Na menoleh ke arah Rosa. Dong Goo mengikuti arah pandang Ha Na. Ia terdiam melihat seorang wanita menatapnya.
Ha Na menghampiri Dong Goo, “Itu sepertinya ibumu. Kurasa dia datang untuk menemuimu.” Dong Goo diam saja. Ha Na menyuruh Dong Goo untuk kesana tapi Dong Goo enggan. Ha Na pun memaksa menarik Dong Goo untuk menemui Rosa. Setelah menarik Dong Goo, Ha Na pun menjauh dari sana membiarkan ibu dan anak ini melepas rindu.
Rosa tak tahu harus berkata apa di depan putranya. Ia menyerahkan kembali boneka Miss Rosa, “Gurumu memberikan ini padaku.”
Dong Goo : “Apa kau datang untuk mengembalikan ini?”
Rosa : “Gurumu selalu mencari dan memarahiku.”
Dong Goo : “Saat Guru Ma marah, dia memang agak menakutkan.”
Rosa mengangguk dengan mata berkaca-kaca menahan tangis. “Dong Goo, aku minta maaf. Ibu minta maaf.” Rosa pun tak bisa lagi menahan tangisnya. Ia berulang kali mengucapkan permintaan maaf pada putranya.
Rosa memeluk Dong Goo yang selama ini ia tinggalkan dengan pelukan erat. Pelukan yang seakan ia tak ingin melepaskannya lagi. Dong Goo menangis karena akhirnya ia bertemu kembali dengan ibunya dan merasakan pelukan hangat ibunya.
Ha Na, Seo Hyun dan Bo Mi yang tak jauh dari sana ikut terharu melihatnya.
Hari kelulusan pun tiba. Anak-anak kelas enam datang bersama orang tua mereka. Seo Hyun datang dengan ibunya. Di pintu masuk auditorium ia bertemu dengan Bo Mi yang datang juga dengan ibunya. Kedua ibu pun saling menyapa. Mereka masuk ke ruang auditorium bersama.
Di depan pintu masuk tampak pula Guru Yang dan Justin. Guru Yang sibuk membetulkan dasi Justin. Hihihi. Ketika akan masuk ke ruang auditorium Justin menggandeng tangan Guru Yang. Wakakaka.
Seo Hyun dan Bo Mi keluar ruangan lagi. Di depan ruangan ia melihat Ha Na sekeluarga baru saja tiba. Ibu Ha Na memberikan ucapan selamat pada anak-anak ini. Ibu, ayah dan Ha Yoon pun masuk ke ruangan lebih dulu.
Ketiga cewek ini melihat Dong Goo datang bersama Nyonya Oh. Nyonya Oh senang melihat tiga gadis cantik ini, “Omo three musketeer kami yang cantik, selamat atas kelulusan kalian ya!”
Ketiga gadis ini heran dan melihat ke belakang Dong Goo yang tidak ada siapa-siapa.
Dong Goo menoleh ke belakang, “Ah kalian jangan khawatir. Miss Rosa kami bilang dia agak sedikit terlambat.”
Nyonya Oh menegur, “Kau memanggilnya Miss Rosa lagi.”
“Oh iya bukan. Maksudnya urri Omma,” Dong Goo cengengesan.
Terdengar pengumuman kalau upacara kelulusan akan segera dimulai. Anak-anak pun bergegas masuk.
Kelulusan SDN Sandeul tahun 2014 angkatan ke 37
Anak-anak duduk di tempat yang sudah disediakan berdasarkan kelas masing-masing sementara para orang tua berdiri di belakang mereka. (Kenapa ga pakai kursi, biar duduk. Kan capek berdiri terus hahaha) Oh iya orang tua bawa bucket bunga lho.
Guru Jung berkata kalau sekarang saatnya mereka melepas anak-anak lagi. Guru Yang tak bisa menahan sedih melepas mereka. Ia merasa kalau dirinya ingin menangis. Guru Jung menyindir kalau sikap Guru Yang itu jelas sekali menunjukan itu seperti guru baru.
Guru Goo mengerti perasaan Guru Yang, ini pertama kali bagi Guru Yang melepas siswa sendiri setelah menjadi guru kelas. Guru Yang pun berusaha menenangkan dirinya.
Wakasek yang berposisi sebagai guru kelas 6-3 berdiri di tengah-tengah para guru.
Upacara pun dimulai. Ya pertama diperkenalkan satu persatu guru kelas enam-nya. Mulai dari kelas 6-1 guru Goo Ja Song. Kelas 6-2 guru Yang Min Hee. Kelas 6-3, Song Young Man dan kelas 6-4 guru Jung Hwa Shin. Keempat guru ini pun kemudian duduk di depan siswa mereka.
Bo Mi menunduk lesu, “Aku merindukan Guru Ma.” Ha Na merasa akan bagus sekali kalau Guru Ma ada disini. Ha Na melihat sekeliling siapa tahu ia melihat Guru Ma ada disana tapi ia kecewa.
Seseorang masuk ke ruang guru. Ya itu Guru Ma ia menuju meja kerjanya.
Ibu kepala sekolah menyampaikan sambutannya, ia mengucapkan selamat pada semua siswa kelas enam yang lulus. “Hari ini bersama kalian aku melewati 43 tahun mengajar. Para guru tolong beri aku selamat ya!” (hahaha)
Suara tepuk tangan pun terdengar meriah.
Ibu kepsek : “Saat aku merasa memenuhi kewajiban sebagai guru, saat bersama kalian di sekolah nanti, 10 atau 20 tahun lagi, saat melihat siswa yang kudidik sudah dewasa dan mereka memperlihatkan betapa bahagianya mereka, itulah saat aku merasa telah melakukan sesuatu. Kalian semua, ibu harap kalian tidak akan melupakannya, bahkan 10 atau 20 tahun yang akan datang. Tahun ini, tanpa melupakan apa yang telah kalian pelajari, dan apa yang telah kalian bagi bersama guru kalian, dengan memperlihatkan kalau kalian tumbuh dengan baik itu akan menjadi hadiah yang sangat berharga bagi guru kalian.”
Di ruang guru, Guru Ma membuka laptop-nya. Ia membuka file yang memuat data dan foto siswa kelas 6-3.
Sementara itu, di ruang auditorium dilaksanakan pembagian ijazah pada para siswa. Mereka satu persatu dipanggil dan maju untuk menerima ijazah dari ibu kepala sekolah.
Kim Tae Sung menjadi yang pertama menerima ijazah. Bersamaan dengan itu juga Guru Ma menyebut nama siswa dan menghapus foto serta data Kim Tae Sung di laptopnya.
Begitu pun seterusnya ketika satu anak maju untuk menerima ijazah, tepat saat itu juga Guru Ma menyebut nama mereka dan menghapus data itu di laptopnya.
Hingga akhirnya tibalah pada siswa yang terakhir Shim Ha Na.
Guru Ma pun menghapus foto dan file Ha Na. Kosonglah data siswa kelas 6-3 di laptopnya. Guru Ma pun menutup laptopnya.
Guru Ma akan pergi dari sana tapi ketika berbalik ia berhadapan dengan wakasek. “Apa anda datang untuk melihat kelulusan, Guru Ma?” tanya wakasek. Guru Ma tak menjawab ia hanya memberi hormat.
“Aku tahu anda akan datang.” sahut wakasek. Guru Ma melangkah dan tepat berhenti di depan wakasek.
Wakasek : “Aku terkejut dengan siswa kelas 6-3. Tidak ada siswa yang nakal atau bahkan terlambat. Membersihkan dan melakukan tugas lainnya dibagikan secara adil diantara mereka. Dan juga tidak ada yang dikucilkan. Melihat mereka berusaha sebaik mungkin, berbahagia bersama, ini berbeda sekali dari anak lain. Bukankah anda mengetahuinya? Aku tahu Guru Ma, kau terus memperhatikan mereka.”
“Aku pergi dulu!” ucap Guru Ma tanpa merespon ucapan wakasek, ia kemudian pergi dari hadapan wakasek. Wakasek terdiam menatap Guru Ma yang berlalu semakin menjauh.
Guru Ma masuk ke ruang kelas 6-3. Ruangan yang sepi. Ia berdiri di tempatnya biasa berdiri, ia menatap setiap tempat duduk siswa. Ada kerinduan terpancar di wajahnya, kerinduan akan anak didiknya.
Guru Ma akan pergi tapi ia dikejutkan dengan kedatangan siswa kelas 6-3 yang berlari menuju kelas. Anak-anak segera berdiri di tempat mereka masing-masing. Mereka tak menyangka Guru Ma akan datang.
Dong Goo : “Pak wakasek, beliau pada awalnya terus membuat kami belajar sendiri. Tapi setelah mengenal kami, beliau terus mengajak kami bermain bola bersamanya. Beliau itu guru yang aneh, Bu. Ya walaupun tidak seaneh ibu.”
Ha Na hampir menangis melihat Guru Ma datang, “Bu Guru ada sesuatu yang ingin kami perlihatkan pada ibu.”
Jung Soo, Do Jin dkk membawa proyek kelulusan yang sudah mereka buat bersama-sama. Sesuatu yang masih tertutupi kain putih.
Mereka pun membukanya, Lukisan kelulusan kelas 6-3. Ke 25 anak tergambar dengan konsep cita-cita dan ciri khas mereka. Di lukisan itu ada seorang guru yang memeluk mereka dengan penuh cinta.
Guru Ma terdiam memandang lukisan itu. Ia tak bisa berkata-kata.
Ha Na : “Ini lukisan kelulusan, semuanya bekerja sama membuatnya.”
Bo Mi hampir menangis, “Kami sangat ingin memperlihatkannya pada ibu. Bagiku yang selalu dikucilkan hingga kelas 5. Ibu memberikanku sebuah kesempatan untuk memiliki teman.” Air mata Bo Mi perlahan menetes, ia tersenyum. “Bu guru terima kasih.”
Seo Hyun berusaha menahan untuk tak menangis, “Ibu telah membantuku menemukan hidup yang aku inginkan. Terima kasih telah mengizinkan kami belajar dari ibu.”
Na Ri tak bisa membendung tangisannya. Ia masih merasa bersalah pada Guru Ma. “Bu Guru aku minta maaf, karena aku tangan ibu terluka. Aku benar-benar minta maaf. Mulai sekarang aku akan melindungi harga diriku sendiri.” Nari menangis paling keras.
Do Jin : “Setelah bertemu dengan ibu, aku bisa memiliki teman. Jadi aku tak sendirian lagi. Bu guru terima kasih!”
Soo Jin : “Bu guru, aku tidak akan menyerah akan impianku. Aku akan datang menemui ibu saat dewasa nanti.”
In Bo : “Bu guru, aku sangat berterima kasih pada ibu. Aku akan menjadi siswa yang tidak akan membuat ibu malu.”
Mereka menangis sesenggukan hiks hiks.
Min Jae : “Bu guru, saat aku menjadi seorang desainer, aku akan membuatkan baju yang bagus untuk ibu.”
Ga Eul : “Aku sangat benci saat berpisah. Awalnya aku selalu menyebarkan gosip kalau ibu sangat aneh. Bu, aku minta maaf.”
Kyung Hyun : “Sebelumnya aku khawatir aku akan menjadi anak yang kesepian. Tapi sekarang aku tidak khawatir lagi.”
Ji Min : “Kami sangat sedih ibu tidak ada di album kelulusan kami. Bu Guru, tolong jangan lupakan kami!”
Isak tangis terdengar di seluruh penjuru kelas. Ya semuanya menangis.
Dong Goo : “Bu Guru, terima kasih telah menemukan ibuku. Ibuku juga sangat berterima kasih pada ibu. Bu guru, saat ibu membutuhkanku, hubungi aku kapanpun. Kalau ibu menghubungiku aku akan berlari menemui ibu. Itu karena ibu adalah guruku.”
Ha Na : “Ibu membuat kami berjuang dan membuat semuanya sulit bagi kami. Tapi dibalik itu, ibu sangat peduli pada kami dan mengkhawatirkan kami. Tak peduli apapun kata orang, aku percaya kalau ibu adalah guru kami yang luar biasa. Aku berharap ibu terus memperhatikan kami tumbuh dewasa.”
Guru Ma memperhatikan mereka dengan tatapan berkaca-kaca tapi ia berusaha sekuat tenaga untuk tak menunjukannya. Ia tetap menatap tajam siswanya dengan tatapan dingin. Semuanya siswanya terisak menangis.
Guru Ma : “Kalian jangan cengeng. Berhentilah bertingkah seperti anak-anak!”
Guru Ma yang tak bisa menahan perasaannya berusaha menutupi dengan cara pergi dari sana. Tapi langkahnya terhenti mendengar siswanya menyanyikan lagu untuknya. Sebuah lagu tentang tulus dan besarnya hati seorang guru.
Guru Ma yang terharu seakan-akan ingin menangis tapi ditahannya. Ia berbalik menatap tajam siswa-siswanya.
“Berapa lama lagi kalian akan larut dalam kenangan? Ini bukan tempat kalian lagi. sekarang lanjutkan ke SMP.” Guru Ma keluar dari kelas meninggalkan siswanya yang terus menangis sesenggukan. Hiks hiks.
Beberapa waktu pun berlalu, sebelum anak-anak masuk SMP.
Ha Na menemui Dong Goo yang sedang menunggunya di sungai. Ha Na tersenyum senang karena Dong Goo tidak jadi ke panti asuhan. Dong Goo berkata kalau ia sudah memutuskan untuk tinggal dengan ibunya dan Nyonya Oh.
Dong Goo memberikan boneka Miss Rosa untuk Ha Na. Ha Na terkejut campur heran, apa Dong Goo benar-benar memberikan boneka itu untuknya.
Dong Goo : “Kau tak mau ya?”
Ha Na : “Bukan begitu. Boneka ini memiliki banyak kenangan antara kau dan ibumu.”
Dong Goo : “Kenangan kita juga ada disini. Apa kau mau menerimanya?”
Ha Na pun menerima boneka itu dan tersenyum berterima kasih. Tapi ia merasa tak enak karena tidak membawakan Dong Goo hadiah. Ha Na juga kembali mengucapkan terima kasih untuk tahun ini dan untuk Dong Goo yang sudah menepati janji.
Dong Goo berkata kalau sekarang sudah tidak ada nenek sihir lagi, tapi kapan pun Ha Na membutuhkan teman untuk berjuang, katakan saja padanya. Ia akan berada di sisi Ha Na.
“Dan ibuku bilang begini....” Dong Goo terbata-bata, “Di SMP nanti aku akan tumbuh tinggi... ya karena ibuku tinggi....”
“Oh benar. Ibumu benar-benar tinggi.” sahut Ha Na.
“Ya. Jadi saat aku tumbuh tinggi.....” Dong Goo kembali terbata-bata, ia gugup. “Lalu aku akan menjadi keren... lalu hmmm lalu...” Dong Goo kebingungan ngomongnya, ia celingukan ga jelas. “Aku ingin menjadi namja.......”
“Oh iya benar....” Ha Na buru-buru menyela, “Aku harus mengambil seragam sekolahku. Ibuku mungkin sedang menungguku.”
Dong Goo kecewa, “Baiklah. Kalau begitu kau pergilah.”
Ha Na pun jadi ikutan gugup nih ngomongnya, “Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu ya!”
(Dong Goo tadi mau bilang namja chingu-teman pria alias pacar wakakaka)
Keceriaan Ha Na tak pernah hilang. Sepanjang jalan ia terus tersenyum menyambut pagi yang cerah. Ia berlari menuju sekolah.
Di tengah jalan ia bertemu dengan teman-temannya.
Dong Goo, Seo Hyun dan Bo Mi. Lihat baju SMP Dong Goo dan Bo Mi sama. Itu artinya keduanya sekolah di tempat yang sama. hehe.
Ha Na memuji seragam yang dikenakan Seo Hyun cantik dan pas dibadan Seo Hyun yang tinggi. Seo Hyun memuji kalau seragam SMP Ha Na juga cantik.
Bo Mi terheran-heran melihat seragam Dong Goo, “Hei Oh Dong Goo ada apa dengan seragammu? Kenapa kau harus melipatnya?”
Dong Goo : “Oh... Nyonya Oh bilang aku harus memakai seragam yang pas. Tapi ibuku bilang aku harus memakai yang lebih besar karena aku akan besar. Jadi mereka berdua beradu mulut sepanjang malam.” (hahaha)
Seo Hyun iri melihat Dong Goo dan Bo Mi pergi ke sekolah yang sama. Sedangkan ia dan Ha Na harus ke sekolah yang terpisah.
Tapi tidak bagi Bo Mi, dia sebel, masa sekolahnya sama Dong Goo terus haha. Dong Goo juga merengut, memangnya Bo Mi pikir ia suka sekolahnya bareng terus. Ha Na dan Seo Hyun tertawa melihat keduanya cek cok.
Seo Hyun : “Apa kita tidak akan sering bertemu lagi?”
Dong Goo : “Apa yang kau katakan? Nyonya Oh kita ingin bertemu dengan tiga gadis cantik ini. Berkunjunglah kapanpun. Welcome welcome.”
Mereka tertawa.
Ha Na melihat jam tangan dan merasa sudah akan terlambat. Ia pun mengajak teman-temannya untuk berkumpul di tempatnya Dong Goo akhir pekan nanti. Mereka setuju.
Dong Goo dan Bo Mi pergi ke sekolah bersama-sama. Bo Mi mendorong Dong Goo untuk menjauh, “Ih sana ah jangan nempel-nempel.” Dong Goo juga mendorong Bo Mi, “Kau saja yang jangan nempel-nempel.” Hahaha. Keduanya tertawa.
Ha Na dan Seo Hyun juga menuju sekolah mereka masing-masing.
Di SD Sandeul. Wakasek Song Young Man masih menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Ia mencari ibu kepala sekolah yang selalu berada di luar gedung sekolah.
Wakasek tanya apa yang ibu kepsek lakukan.
Ibu kepsek menunjukan dinding yang ada disana, “Di dinding ini aku mau membiarkan pohon anggur tumbuh, bukankah itu cantik?”
Wakasek menjawab, “Ya silakan lakukan sesuka anda!”
Ibu kepsek : “Kau itu tidak suka anggur atau tidak suka aku menunda pensiun selama 3 tahun lagi dan aku terus menjabat sebagai kepala sekolah?”
Wakasek tertawa, “Tidak. Tidak sama sekali kok Bu.”
Ibu kepsek : “Wakil kepala, kau juga menolak jabatan di departemen pendidikan dan tetap di sekolah ini.”
Wakasek terkejut campur heran dari mana ibu kepsek mendengar hal itu. Ibu kepsek pun memutuskan akan menanam anggur di dinding itu. “Kau boleh pergi wakasek, sekarang awal sekolah kau pasti sangat sibuk.”
Ibu kepsek teringat sesuatu, “Oh iya wakasek, aku meninggalkan ruang kepala sekolah kosong. Jadi kau bisa menggunakan kapan saja. Kau juga tahu cara membuat tanda tangannya kan?”
Wakasek tertawa, baik aku mengerti. Dan ibu kepsek pun tetap menyerahkan pengelolaan sekolah pada wakasek hahaha.
Guru Goo berdiri di depan pintu masuk sekolah menyambut kedatangan siswa, kali ini dia ga pegang-pegang hape haha. Guru Jung menghampiri Guru Goo. Ia menunjukan ke arah yang ia lihat itu aneh.
“Lihat itu...” Guru Jung menunjukan pada Guru Goo dimana Guru Yang berada.
Guru Yang mengenakan pakaian warna hitam ala Guru Ma. Bukan hanya pakaian saja tapi sikap dan raut wajahnya juga sama.
Wajah Guru Yang dingin bin tegas ketika menjumpai siswa yang ketahuan membawa mainan ke sekolah. Tapi bedanya Guru Yang memberi peringatan dulu ke siswa, sebelum ia benar-benar merampas benda itu.
Guru Goo heran, “Apa dia baik-baik saja?”
Guru Jung menggeleng, “Aku tak tahu.”
Guru Goo : “Kelas berapa Guru Yang mengajar tahun ini?”
Guru Jung : “Kelas 1. Anak umur 8 tahun.” (wakakaka)
Guru Goo : “Apa kau pikir cara Guru Ma akan bekerja pada mereka?”
Ngakakkkkk saya..... masa kelas 1 dididik pake jurusnya Guru Ma. hahaha...
Ha Na berlari menuju sekolahnya. Senyum ceria selalu tersungging di wajahnya. Tiba-tiba langkahnya terhenti karena melihat sesosok yang dikenalnya. Ha Na melihat Guru Ma berjalan seorang diri. Ha Na yang terkejut tersenyum gembira dan segera berlari ke arah gurunya.
Di depan Guru Ma, Ha Na menyapa dengan sopan. “Bu Guru, sekarang aku sudah menjadi siswa SMP. Aku agak gugup sih, tapi aku bersemangat.” Guru Ma diam saja menatap Ha Na dengan tatapan dingin yang seperti biasa.
Ha Na ingat ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada Guru Ma, “Kami mengalahkan ibu kan? Bu Guru senang kalah dari kami kan?” Guru Ma tetap diam saja. Ha Na tak kecewa Guru Ma tak menjawab pertanyaannya. Ia bisa menyimpulkan sendiri kalau itu benar. ia pun tersenyum lebar.
Ha Na : “Bu Guru, ibu akan kembali kan?” (kembali mengajar)
Guru Ma : “Tentu saja.”
Jawaban Guru Ma semakin membuat Ha Na tersenyum lebar.
Ha Na menyadari kalau ia akan terlambat ke sekolah. Ia pun permisi pada Guru Ma.
Ha Na bergegas berlari menuju sekolahnya.
Guru Ma menoleh memandang Ha Na yang berlari semakin jauh.
Melihat anak itu, melihat keceriaan anak itu, Guru Ma tersenyum sangat manis. Ia bangga pada siswa-siswanya.
--------------THE END----------
Drama yang benar-benar mak nyess di hati, mungkin bukan hanya hati saya tapi hati kalian juga. Setiap kalimat di drama ini berisi kata-kata mutiara yang membuat kita berfikir dan merenungkannya.
Go Hyun Jung, wow acungi jempol deh. Saya semakin suka sama aktris yang satu ini. Mami, saya akan menunggu proyek drama / movie Mami selanjutnya. Acungan jempol pun saya akan diberikan pada anak-anak yang sudah berakting dengan sangat keren.
Ya ya ya stok aktor n aktris Korea Selatan tidak akan habis. Mereka baru beranjak remaja dan kesempatan mereka untuk melebarkan sayap di jalur akting semakin lebar.
Kim Hyang Gi, Cheon Bo Geun, Kim Sae Ron, Seo Shin Ae, Lee Young Yoo, Kang Chan Hee, Lee Ji Oh dan semuanya, saya akan menunggu drama / movie kalian selanjutnya.
Hmmm... mungkin ada sebagian yang tidak puas dengan drama ini termasuk saya. Ending drama ini sama kok dengan ending versi J-Dramanya, dimana Akutsu sensei juga tersenyum manis pada Kazumi yang lari menjauh. Mungkin yang jadi pertanyaan apa Guru Ma mengajar dengan cara seperti itu sudah dari dulu? Kasus apa yang membuat dia hingga masuk penjara. Bagian itu mungkin tidak dijelaskan secara lengkap hanya lewat obrolan saja dan tidak digambarkan dengan sebuah adegan dan menurut saya itu kekurangannya.
Saran saya, tonton yang versi J-dramanya. Hehe. Mungkin tidak semanis versi K-drama karena menurut penilaian saya versi J-drama jauh lebih dark. The Queen’s Classroom versi J-drama ada 11 episode ditambah 2 episode special. Alasan kenapa si guru memilih mengajar dengan cara seperti itu ada di kehidupan masa lalunya di 2 episode special.
Jadi yang namanya sebuah tayangan pasti ada kekurangan dan kelebihannya donk ya. Tidak mungkin sempurna. Hmm so, tidak perlu menghakimi sebuah tayangan. Ambilah apa yang menurut kita berguna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ok terima kasih buat para reader yang sudah setia menunggu postingan sinopsis saya. Sampai jumpa di sinopsis drama selanjutnya.
Hore pertama...karena baca sinop disini, jadi pengen liat versi doramanya. Baik K-drama dan J-drama punya kekurangan dan kelebihan masing-masing..sosok guru maya akutsu dalam j-droma lebih dingin, dan kisah hidupnya di 2 episode special benar2 bikin nyesek. TOP dech buat 2 drama ini. Thanks sis anis udah buat recapnya hingga end. Keren.
ReplyDeleteChingu versi j-droma.nya dengan judul yg sama kah?
Deletepenasaraaaaaan hihii
Iya sama
Deleteyg sama judul nya aja apa seluruh nya sama
Deletepenasaraaaaaan hihii
:D akhir nya...
ReplyDeletesaya suka senyum guru ma,,
trimakasih unnie.. sinopsis drama yang bagus
Hiks hiks hiks,, aq sampe nangiss,.,.,
ReplyDeleteTerimakasih sinop ny sampe episode terakhr,. ^^
Kerenzzzz....
ReplyDeleteAq baruuu ♏☺◦°◦ mesen kasetnyaaa...
Makasiehhh mbaaa...
Aq termehek-mehek looo bacanyaaa...
Pokoknyaaa aq sukaaa...
Ikutan sediih .. T.T
ReplyDeleteMakasih buat sinopsis ny anis ..
(ง'̀⌣'́)ง buat sinopsis yg lain ny ..
aaaaaaa.... aku sampe nangis baca nya :D
ReplyDeletemba mau buat project apa nih? Two Weeks kah?
Untuk drama baru yg rencana saya recaps nanti bulan september 'Suspicious Housekeeper' nya Choi Ji Woo
Deletesemoga sama bagusnya seperti Queen's Classroom
buat bmak anis makasi udh menayang kan /membuatfilm the Queen's Classroom aq sangat sukak dengan flm nya,tpi npa episode nya cuma sampek 16 saja klok lebih kan lebih bagus dan klok bisa the Queen's Classroom di tayangkan lagi tapi dengan judul the Queen's Classroom 2/persahabatan epat orang anak /empat sekawan(Eun Bo-mi, Kim Seo-hyun,Oh Dong-gu dan Shim Ha-na)&klok bisa pemeran nya jugak sama dengan pemain the Queen's Classroom.
Deletefilim 'Suspicious Housekeeper' nya Choi Ji Woo akan ditanyang kan kpn dan tgl brapa,d tv apa dan apakah pemain nya sama dengan the Queen's Classroom.
DeleteSuka deh sama sinopsis drama yang
ReplyDeletesatu ini :*:*
Terima kasih ya
Ditunggu proyek selanjutnya (:
Mba maksih buat semua sinopnya selama ini. Keren..keren...
ReplyDeleteMudah-mudahan ada drama yang bahas kehidupan sekolah lagi dan penuh pesan inspirasi. hehe
Di tunggu project berikutnya.
-Yumenas-
terharu .. yang bikin kesel adalah kenapa aku tidak memiliki teman seperti mereka .. malah kebalikannya #curcol
ReplyDeleteDrama ini bikin terharu banget,, selain itu juga banyak nasehat dan amanat yang terkandung. Terimakasih mbak!
ReplyDeletedrama ini sangat mengharukan :')
ReplyDeletebanyak sekali pelajaran yang bisa diambil..
makasih ya mbak udah buat sinopsis ini :)
Suka suka.. Thx mba anis dh slesein sinopnya, jd pgen nnton lgsung
ReplyDeletekeren pisan... dramana luar biasa sinopsisna top yang nulisna bravo... kamsahamnida anis oenni...;-)
ReplyDeleteHuwaaaaaaaa keren bangeeet, sedih bacanyaa :') ,, oiya mba rencana mau bikin sinopsis apa lagi nih selain queen's classroom?? Aku tunggu proyek mbaa selanjutnyaaa :)
ReplyDeletetiap episode selalu ada yang adegan meneteskan air mata.......
ReplyDeleteHiks....hiks....hiks....
ReplyDeleteNangissss.....TOP....kerennn
Jempollllllll
ReplyDeleteDaebak daebak daebak... Ceritanya penuh pesan moral. Makasih banyak mba anis, mami 'mishil' memang keren :D kapan yah sinetron kita bisa pnya ide cerita kya gni?
ReplyDeleteAkhir'a drama yg aq tunggu tiap minggu'a slesai jg. Cerita'a baguus bgt, ending'a antara sedih dan bahagia pokok'a top. Jarang bgt ada drama meningful kyk gini rata" cerita'a cinta"an mulu
ReplyDeleteAKHIRNYA END AKHIRNYA END
ReplyDeleteMBAK ANIS, MAKASIH BANYAK!!! berasa terbayar sudah sinop school 2013 yang tidak sempat disinop kan wkwkwkwk
tetep semangat mbak^^
em, tambahan juga OSTNYA keren-keren semua lho, meski gatau artinya tapi kayaknya sama-sama manisnya deh...
so dont miss this drama
yeahhh... finish..
ReplyDeleteKerennnnnnnn.... nih drama... :)
Eps terakhir bikin nangis.. mengharu biru...
Mkasih anis... di tunggu sinop drama terbaru baru nya ...
Semangat...
:)
ReplyDeleteusai baca sinopsis Queens Classroom dan I Hear Your Voice
dan,,,, karena tanggal 26 dah mulai ngisi KRS so... saya akan fokus kuliah lagi.. hahaha...
Terima kasih banyak Mbak Anis... buat sinopsisnya...
:D
>>rain
coba sinop Indonesia punya cerita anak spt ini.....
ReplyDeleteNgakak ddeehh ngeliat guru yang
ReplyDeleteMb Anis.. Makasih banyak atas kerja kerasnya merampungkan sinopsis ini. Banyak hikmah yg bisa kita petik dr drama ini. Thank you :)
ReplyDeleteMb Anis.. Makasih banyak atas kerja kerasnya merampungkan sinopsis ini. Banyak hikmah yg bisa kita petik dr drama ini. Thank you :)
ReplyDeleteHani Fatma Yuniar
Terima kasih untuk sinopsisnya (ɔˆ ³(ˆ⌣ˆc)
ReplyDeletemengharukan..
ReplyDeletebanyak banget pelajaran yang kita dapet dari drama ini,..
makasih eonii udah buatin sinopnya..
tapi di kehidupan aku gx ada temen yang seperti itu :'(
salam kenal ya eonii..
ardhia^^
Keren,,, emg susah berhti seperti guru mma,a pribdi seorg guru ada kalanya anak ngeselin bnget a cuexin tp guru mma tampa disadari anak merangkul anak yg memusuhinya dg cara nya sendiri,,, pelajaran
ReplyDeleteKarena uda nonton versi jepangnya...jd kurang pas yg ini...:(....pdhl bagus juga
ReplyDeleteCerita yang menarik dan bagus.....
ReplyDeleteYup !! drama korea ini berhasil telah membuat aku menitikan air mata.......
ReplyDeleteWalau ini bukan drama korea kesukaanku ( Ya iyalah bukan,kan yang mainnya bukan idolaku )
Telat baca episode terakhirnya....
ReplyDeleteEpsd in sungguh mengharukan. Aku jd ingat guru SDku dlu wkt kelas 5. Dy kejam dan dingin. Konsisten pd peraturan yg ia buat. Tp itu smua untuk siswanya biar rajin blajar.
Akting anak2 ini jg keren...kl guru ma 'Mishil' aktingnya mengagumkan. Mamaku sampe takjub liat aktingnya.
daebak drama!!!! perfect!!!! :')
ReplyDeletemakasih buat writer yang udah mau buat sinopsis drama satu ini, drama yang daebak....
ReplyDeletesejak awal aq berada di pihak anak-anak. tapi beberapa episode terakhir benar-benar ngusik jiwaku sebagai guru sd...drama ini sukses bikin aq smakin nyadarin kekuranganku sebagai guru. kini aq juga mulai bikin file siswa2ku secara detil...blum banyak sih tapi aq jd tambah smangat ngajar...
buat teman2 guru yg punya file2 siswanya...bisa ngga kita saling share perlengkapan ngajar kita khususnya file tentang perkembangan siswa2 kita??????????????
maaf ya komenx malah kmana2
oennie yg jadi do jin nama aslinya siapa?
ReplyDeleteKang Chan Hee
Deletedramanya bagus sekali, membuka mata, membuka hati, membuka pikiran, sebagai guru saya harus lebih baik lagi seperti guru Ma, ....briliant, genius, pintar,.....
ReplyDeleteIni mirip Gokusen versi SD ya hahaha
ReplyDeleteSeru juga.
Thanks sinopsis nya
aku mau tanya ... do jin itu suka ga sih sama ha na ??? trus ha na juga suka ga sih sama do jin hehe
ReplyDeletekira kira kang chan hee bakal main drama lagi gak tahun ini ?
Daebak eonni~ -(^^)/
ReplyDeleteGomawo buat sinopsisnya.. :v huwaaa :'
makasih eonni uda nulis sinopsisnya, ini drama paling mengharukan yang pernah kubaca. banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari drama ini. terima kasih banyak.
ReplyDeleteKEEEREEEEEN BANGET
ReplyDeletemeskipun ada beberapa prilaku guru Ma yang sy kurang setuju, tapi ni drama keren beeuutt!!
Ceritanya beda dari drama lain(y) KERENNN!
ReplyDeletedrama nya keren tpi sayangepisodenya cuma 16 doang klok lebih banyak kan lebih enak&klok bisa drama The Queen's Classroom nya di lanjutkan dengan The Queen's Classroom yang ke 2 dan dengan pemain yang sama.
ReplyDeletedri episode 1sampek episode 16 bawaan nya nangis terus apalagi yg episode 1,2,5,6,7,10.16 tapi gpp aq sukak cerita nya aplagi yang episode 1,2,5,6,7,10.16 aq paling sukak dan aq jugak sukak perjuangan 4 sekawan ( Ha-na,Dong-gu,Seo-hyun,Eun Bo-m) termasuk ha na walupun sering dibully temanya tpi hana tdk marah/dendam aq kagumdengan ha na ,coba aja episode nya lebih banyak pasiti jauh lebih bagus dan klok bisa ada ceita yg sama bagus nya kyak The Queen's Classroom dengan episode yg legih banyak pasti akan keren.
DeleteBaru kali ini baca sinopsis nyampe mbrebes mili...gaya penulisannya menaeik..bikin enak dibaca..mudah dicerna..makasih sinopsisnya mba... :)
ReplyDeleteyang pasti dag dig dug terus klo diajar sm guru kyk guru ma...hahaha..
ReplyDeleteGilaa.. Keren abis ni drama.. Sampe bikin nangis gak berhenti"..
ReplyDeleteLove banget guru Ma,,
thanks sinopsisnya mba.. :)
Drama ini di putar ulang di RTV aku nonton dan buka2 web karna bnyak eps yg ketinggalan,, terima kasih yg sudah membuat blog ini..
ReplyDeleteAku jadi tau kelanjutan cerita nya sampai tamat..
Nangiiis deh baca nya...hihihi
Top markotop
ReplyDeleteMba judul lagu yg dinyanyikan sim ha na dkk di auditorium itu judulnya ap? Rasanya ad versi lainnya (bkn bhs korea) sama judul ost nya ap? Salut deh sma guru ma bener bener muka tembok, senyumnya ajha ngirit ngirit, cma di episode terakhir ajha yg senyumnya manis
ReplyDeleteAda yg tau ga pidato guru Ma itu episode brp y
ReplyDeleteTerimakasih telah tersedia membuat sinopsisnya....kalau menonton langsung sepertiny terlihat cepat dan kata2 mutiaranya menjadi tidak bisa secara langsung dipahami/dimengerti. Dengan sinopsis ini membuat saya mengerti apa maksud sebenarnya karena bisa di baca berulang-ulang dan memahaminya
ReplyDeletemakasiiiiih banyak yaaaaa.....
ReplyDeleteaku suka banget film ini......
awalnya aq gk suka film ini....
eh... ternyata yang jadi tokoh utama kim hyang gi..... jadi aq mulai suka..... apalagi awal film nya dia ciuman dengan si tampan chan hee..... aq suka kim hyang gi sejak dia main heart is sama yoo seong hoo....
terimakasih untuk sinopsisnya..... mbk
umurku sama dengan kim hyang gi ......
jadi kupanggil mbk .... thanks
Keren Banget.. terharu saya jadinya
ReplyDeletemb yang episode 11 part 1 sinopsisnya gak ada yaaa...
ReplyDelete