Masih bingung antara mau nulis recaps Scandal atau tidak. Berhubung airingnya bareng sama The Queen’s Classroom saya pun jadi galau. Tapi lihat urri Oppa jadi kagak tahan. Hahaha.
Scandal : a Shocking and Wrongful Incident Episode 1-3
Apa jadinya kalau kita mengetahui bahwa seseorang yang selama ini kita hormati dan cintai adalah seseorang yang menyebabkan kita terpisah dari keluarga kandung kita. Ya itulah yang dialami oleh Ha Eun Joong. Dia yang merupakan anggota satuan polisi mengetahui bahwa Ha Myung Geun, orang yang selama ini ia panggil ayah adalah orang yang menculik dirinya dari keluarganya. Perasaaan marah, sedih, dan kecewa pun campur aduk jadi satu. Dengan perasaan yang berkecamuk itulah ia menodongkan pistol ke arah orang yang selama ini ia panggil ayah. Tapi hati kecilnya seakan menolak, ia tak bisa membunuh orang itu. Woo Ah Mi, seorang wanita yang tinggal dengan keluarga Ha pun terkejut dengan niat nekat Ha Eun Joong. Apakah Ha Eun Joong tega melakukannya?
Flashback di tahun 1988 dimana Korea Selatan menjadi tuan rumah olimpade ke 24.
Ha Myung Geun seorang anggota polisi hidup bertiga dengan putra-putrinya, Ha Gun Young dan Ha Soo Young. Istrinya sudah meninggal. Myung Geun menyayangi kedua putra putrinya. Ia menyiapkan segala keperluan anak-anaknya, dari mulai menyiapkan makan hingga mengantar Gun Young ke TK yang berada di gedung Taeha Plaza. Tapi yang jadi pertanyaan buat saya si Soo Young dititipin sama siapa ya ketika Myung Geun menjalankan tugas hahaha.
Dilain pihak ada seorang wanita bernama Yoon Hwa Young bersama putranya Jang Eun Joong. Hwa Young menanamkan dalam diri putranya agar ingat siapa mereka, terutama nama kakek Eun Joong yang tak lain adalah ayahnya, Yoon Cheon Ha yang sudah meninggal. Hwa Young berharap putranya menjadi orang hebat seperti sang kakek. Ia ingin agar suatu saat nanti bisa kembali merebut perusahaan ayahnya yang sudah direbut oleh Jang Tae Ha, suaminya yang akan ia ceraikan. Hwa Young sendiri seorang pengacara, dia membuka firma hukum bersama salah seorang temannya. Keberadaan Jang Eung Joong hingga anak itu berusaia 5 tahun tak diketahui oleh Tae Ha.
Jang Tae Ha, suami resmi Hwa Young merupakan Presdir perusahaan kontruksi. Ada laporan yang menyebutkan bahwa salah satu bangunan mereka, Taeha Plaza ditemukan beberapa bagian gedung yang mengalami retakan. Tn Kim yang melaporkan hal ini khawatir gedung akan rubuh. Tapi Tae Ha bersikap santai, kalau memang ada retakan ya ditambal dan dicat sebelum penyewa melihatnya. Ia tak bisa ditakuti hanya dengan retakan. Tuan Kim yang kecewa menyinggung perihal Presdir terdahulu, Presdir Yoon yang tak lain ayah Hwa Young. Tae Ha tentu saja marah, ia menghancurkan lemari kaca dimana ada beberapa foto dan penghargaan Presdir Yoon. Kang Hoo, si asisten Tae Ha yang datang membawakan minuman dingin mengambil alih memukul lemari kaca. Kang Hoo bahkan memukulnya lebih keras hingga tongkat pemukul golf bengkok. Tae Ha yang marah bahkan mengunyah es batu kuat-kuat (ngilu saya haha).
Kenapa Yoon Hwa Young menggugat cerai suaminya. Selain karena Tae Ha yang berbuat licik pada ayahnya, pria itu juga ternyata memiliki wanita simpanan lain. Go Joo Ran, salah satu artis yang terkenal di jamannya. Bahkan dari perselingkuhan ini keduanya mendapatkan seorang anak perempuan yang diberi nama Jang Joo Ha (diambil dari nama Joo Ran dan Tae Ha) Joo Ran sangat menginginkan pengakuan pernikahan sah dari Tae Ha, ia bahkan menyuruh Tae Ha untuk segera menceraikan Hwa Young.
Bagaimana Myung Geun dan Tae Ha bertemu. Ya pertemuan yang tak menyenangkan ini terjadi ketika Myung Geun berusaha menenangkan massa yang tak ingin tempat tinggal mereka digusur. Tae Ha yang tak sabaran menggunakan mobil pengeruk untuk menghancurkan bangunan. Ia bahkan menabrak mobil polisi yang dipakai Myung Geun. Atas insiden ini Myung Geun pun menangkap Tae Ha. Tapi pimpinan di kantor polisi menyuruh Myung Geun membebaskan Tae Ha. Walaupun kesal dan marah Myung Geun mau tak mau melepaskan Tae Ha.
Joo Ran jelas memiliki sifat yang menyebalkan. Dia bahkan datang ke firma hukum Hwa Young dan sengaja memberikan video rekaman percintaannya dengan Tae Ha. Ah benar-benar menyebalkan si Joo Ran. Hwa Young pun jadi tambah marah.
Retakan gedung di Taeha plaza semakin melebar tapi Tae Ha hanya menyuruh orang untuk menambalnya saja. Alhasil orang yang disuruh menambal tewas mengenaskan tertimpa runtuhan.
TK tempat Gun Young belajar juga ada di gedung itu. Anak manis ini melambaikan tangan pada ayahnya sebelum ia masuk TK. Ia menyerahkan 3 permen karamel pada ayahnya, sementara 3 sisanya ia yang bawa. Myung Geun harap Gun Young tak pergi kemana pun sebelum ia datang menjemput.
Mendengar kabar Taeha plaza akan runtuh Tae Ha meminta anak buahnya untuk membuat alasan lain. Bukan karena kontruksi yang buruk melainkan ada teror bom supaya ia tak disalahkan. Mereka pun mulai mengevakuasi orang-orang yang ada di gedung dengan alasan ada teror bom. Gun Young yang tadinya sudah keluar kelas tapi karena ingat janji terhadap ayahnya ia pun kembali masuk ke kelas.
Myung Geun yang sampai disana mendapat kabar kalau dalam gedung ada bom. Perlahan gedung itu pun roboh dari atas hingga ke bawah. Sapuan debunya menyapu bagai angin puyuh. Myung Geun yang mencemaskan putranya menerobos masuk ke dalam gedung.
Kang Joo Pil salah seorang reporter mencoba mencari informasi insiden ini dari korban. Ia menemukan kenyataan bahwa gedung itu roboh terlebih dahulu sebelum bom meledak.
Petugas yang mengevakuasi TKP dan korban menarik Myung Geun agar keluar dari TKP. Tae Ha yang melihat kejadian itu berjanji pada Myung Geun kalau tim pencari korban akan menemukan putra Myung Geun. Ia beralasan kejadian ini murni karena teroris jadi ditakutkan akan adanya ledakan bom susulan. Tapi Myung Geun ngotot ingin mencari putranya, ia tak peduli walaupun ia juga ikut terluka. Jikalau terluka ia berjanji tak akan meminta pertanggung jawaban Tae Ha.
Myung Geun pun ikut tim evakuasi mencari keberadaan putranya yang berada di bawah reruntuhan puing-puing. Tapi sayang ia sendiri terkena luka bakar di lengannya dan tertimba sesuatu hingga membuat kepalanya terluka. Ia tak sadarkan diri padahal dia sudah menemukan tempat dimana putranya terkubur puing-puing. Gun Young yang masih bernafas mencoba bertahan hidup dengan memakan permen karamel miliknya.
Joo Ran semakin tak tahu malu. Ia berniat tinggal di rumah Tae Ha. Ia bahkan membawa putrinya Jang Joo Ha. Tapi karakter Joo Ha sepertinya beda dengan ibunya. Ia menyebut ibunya ini setengah setan dan setengah malaikat hahaha. Di rumah itu Joo Ha memainkan piano milik Hwa Young. Hwa Young yang datang ke rumah itu terkejut mengetahui perselingkuhan Tae Ha dan Joo Ran memiliki seorang anak perempuan. Joo Ran yang mengetahui ada berkas surat cerai di ruang kerja Tae Ha senang bukan main, itu artinya ia akan menjadi istri sah Tae Ha. Tapi ia terkejut mengetahui ada nama seorang anak lelaki disana. Ia marah dan merobek karena Hwa Young memiliki anak lelaki.
Myung Geun yang dibawa ke rumah sakit berusaha kembali ke lokasi kejadian. Ia tak peduli dengan lukanya. Ia melihat dari saku baju ada permen karamel pemberian putranya. Ia menangis.
Tae Ha berlutut memohon pada seorang kakek untuk membantunya membungkam mulut polisi dan media agar memberikan alasan menyamarkan ledakan bom untuk kegagalan kontruksi. Si kakek menyiram Tae Ha dengan air kolam yang penuh ikan. Tae Ha berjanji jikalau kakek mau membantunya maka ia akan setia menjadi budak kakek. Si kakek sepertinya juga sama licik, ia tak butuh budak yang ia butuhkan adalah anjing pemburu. Tae Ha menyanggupinya ia berterima kasih. Tapi kakek bilang sebaiknya Tae Ha berterima kasih pada Hwa Young karena ia yang menolong Tae Ha.
Sebagai reporter Kang Joo Pil pun berusaha mencari tahu lebih detail lagi kenapa bangunan itu bergetar lebih dulu sebelum bom meledak. Ia menilai hal ini tak masuk akal apalagi untuk plaza kecil seperti Taeha plaza. Kenapa tempat itu dijadikan sasaran bom teroris.
Ketika Myung Geun kembali ke TKP gedung itu sudah rata dengan tanah. Ia berteriak mengatakan kalau putranya masih ada di bawah reruntuhan. “Kenapa kalian membersihkan TKP tanpa menunggu penyelidikan?” Jo Chil Gook menunjukan kalau mereka sudah memiliki izin resmi untuk meruntuhkan gedung. Karena dianggap melakukan keributan Myung Geun pun diseret keluar.
Myung Geun melihat ada sesuatu yang jatuh ketika mobil pengangkut reruntuhan lewat. Ia melihat sepatu putranya. Ia mengejar mobil itu untuk berhenti. Truk berhenti ketika mobil Kang Joo Pil menghalangi dirinya yang akan ke TKP. Myung Geun memohon untuk memeriksa isi di bak truk. Diatas bak truk ia menemukan tangan kecil seorang anak diantara tumpukan reruntuhan yang ia yakini itu adalah Gun Young karena jelas di tangan itu ada tulisan tangannya. Ditambah lagi tangan kecil itu menggenggam bungkus permen karamel. Myung Geun menangis sejadi-jadinya.
Secara mengejutkan Hwa Young berkunjung menemui Tae Ha. Ia menyerahkan secarik kertas yang kemarin disobek Joo Ran. Tae Ha terkejut membaca disana ada nama anak lelaki yang bernama Jang Eun Joong. Hwa Young pun menjelaskan semuanya bahwa pada awalnya ia berniat menggugurkan kandungan, itu sebabnya ia diam-diam keluar negeri. Joo Ran yang juga ada disana tak percaya anak laki-laki itu putranya Tae Ha. Tapi lain dengan Tae Ha, ia penasaran dan ingin bertemu untuk memastikannya, baru setelah itu ia bisa bercerai dengan Hwa Young. Tapi Hwa Young sudah membuat keputusan lain. Ia tak mau bercerai dengan Tae Ha. Ia ingin hubungannya dengan Tae Ha kembali membaik demi anak mereka. Hwa Young bahkan menunjukan foto putranya pada Tae Ha.
Myung Geun melakukan upacara pemakaman untuk putranya. Joo Pil yang datang melayat memberi tahu kalau sesuai prediksinya putra Myung Geun bukan meninggal karena kecelakaan melainkan dibunuh. Bukan ledakan bom yang menghancurkan gedung. Ia masih belum memiliki bukti karena ini hanya teorinya saja. Ia pun berjanji akan menulis artikel ini. Ia merasa aneh karena tak ada satu pun media Korea yang memberitakan kejadian ini.
Hwa Young akan pulang ke rumahnya tapi sebelum pergi ia menitipkan rekaman video itu pada Kang Hoo untuk diserahkan pada Tae Ha. Tae Ha senang bukan main mengetahui ia memiliki seorang putra. Ia tak bosan-bosan memandangi foto Eun Joong. Hal ini jelas membuat Joo Ran tak suka. Apalagi Tae Ha sangat antusias ingin bertemu dengan anak itu.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari Kang Joo Pil. Myung Geun menemui Tae Ha di depan perusahaan Taeha grup. Ia mencegat mobil, menyeret dan memukul Tae Ha. Tapi karena Tae Ha punya bodyguard Kang Hoo, Myung Geun tak bisa berkutik. Myung Geun mengatakan kalau ia tahu bangunan itu tetap akan runtuh meskipun tak ada bom dan itu karena kesalahan kontruksi dan Tae Ha menutupi itu. Tae Ha menantang kalau memang begitu silakan tunjukan buktinya, kalau menuduh tanpa bukti ia akan menuntut Myung Geun dengan tuduhan mencemarkan nama baik dan fitnah. Myung Geun berjanji kalau ia akan menemukan bukti itu. Tae Ha tak bisa membiarkan Myung Geun berkeliaran bebas. Ia menyuruh Kang Hoo mengikuti Myung Geun.
Kang Hoo melihat Myung Geun bersama seorang reporter membicarakan artikel terkait runtuhnya Taeha plaza. Myung Geun ingin kepastian waktu terbitnya agar ia bisa meminta penyelidikan ulang. Joo Pil berjanji artikelnya akan terbit senin depan. Joo Pil bahkan punya bukti rekaman dengan pekerja kontruksi yang sudah disuap pihak Tae Ha, gedung itu bukan runtuh kerana bom melainkan kegagalan kontruksi. Myung Geun ingin ia yang menyimpan rekaman tapi Joo Pil melarang, ia akan menyerahkan rekaman ini begitu artikelnya selesai.
Kang Hoo yang mendengar hal itu tak bisa membiarkan Joo Pil menerbitkan artikel dengan bebas. Ia mendatangi percetakan majalah tempat Joo Pil bekerja. Joo Pil pun diminta menemui Tae Ha. Joo Pil memperingatkan agar Tae Ha jangan coba-coba menyuapnya. Bukan Tae Ha namanya kalau menyerah begitu saja. Ketika telepon di ruang kerja bunyi ia mempersilakan Joo Pil untuk menjawabnya. Meskipun bingung Joo Pil menjawabnya. Itu telepon dari si kakek penguasa dan tentu saja melarang Joo Pil menerbitkan artikel itu. Tae Ha menyerahkan video rekaman perselingkuhannya dengan Joo Ran sebagai pengganti artikel. Apa terjadi kesepakan diantara mereka, kayaknya begitu.
Di lapak majalah Myung Geun mencari artikel tulisan Joo Pil terkait gedung Taeha plaza yang roboh tapi artikel itu tak ada. Yang ada malah berita skandal seks artis. Myung Geun tentu saja marah.
Kabar skandal antara Joo Ran dengan Tae Ha pun diketahui sang sutradara. Akibatnya Joo Ran pun diberhentikan dari produksi dramanya. Semua orang memandanginya dengan tatapan mencemooh. Bahkan para reporter pun sudah menonton rekamannya. Joo Ran marah karena popularitasnya sebagai artis sudah tamat. Ia pun bisa menebak siapa yang melakukan ini, pasti Hwa Young karena ia menyerahkan rekaman video itu pada Hwa Young.
Dalam perjalanan pulang ke rumah, Tae Ha bicara dengan Eun Joong di telepon. Ia bahagia mendengar suara putranya dan berjanji akan bertemu dalam 10 menit lagi. Ucapan Eun Joong benar-benar membuat hatinya melunak. Eun Joong bercerita kalau ia membuat surat dan berharap ayahnya menerima surat itu meskipun tidak suka.
Joo Ran yang juga datang ke rumah terkejut melihat Eun Joong. Hwa Young yang tak ingin putranya mendengar apa yang Joo Ran ucapkan. Ia menyuruh putranya keluar sebentar.
Tapi rencana pertemuan tinggal rencana. Myung Geun yang dendam sekali pada Tae Ha menunggu di depan rumah Tae Ha. Ia bahkan sudah menyiapkan pistol. Eun Joong keluar rumah dan melihat Myung Geun. Karena sebentar lagi akan bertemu ayahnya, Eun Joong mengira pria yang ada di depan rumah itu ayahnya. Ia melihat Myung Geun membawa pistol dan dirinya juga membawa pistol mainan. Hmm pikiran anak kecil yang menyangka itu ayahnya berpikiran kalau sang ayah akan mengajak bermain pistol-pistolan. “Dor, ayah aku baru saja menambakmu!” Myung Geun bingung anak kecil ini memanggilnya ayah dan ia pun bisa menebak kalau anak lelaki ini pasti putranya Jang Tae Ha. Ia menatap benci menangis teringat putranya yang meninggal. Ia pun pura-pura terkena tembakan dan kesakitan. Melihat pria yang ia kira ayahnya menangis kesakitan Eun Joong ikut menangis, “Ayah jangan menangis.” Eun Joong memeluk Myung Geun.
Myung Geun melihat dari kejauhan ada mobil yang mendekat, mobil Tae Ha. Tanpa pikir panjang ia menggendong Eun Joong dan membawa pergi. Tae Ha yang keluar dari mobil melihatnya sekilas, tapi ia tak curiga.
Di dalam rumah Tae Ha melihat Joo Ran ngamuk pada Hwa Young. Ia memarahi Joo Ran karena sudah ribut dihari spesial pertemuannya dengan Eun Joong. Joo Ran juga marah karena hari ini karirnya sebagai artis top berakhir karena Hwa Young sudah menyerahkan rekaman video itu pada media. Hwa Young menyangkal karena ia sudah mengembalikan rekaman itu melalui Kang Hoo. Tae Ha mengaku kalau ia yang melakukannya ia harus menghentikan sesuatu dengan itu dan ia tak suka Joo Ran ada di dunia entertainment. Joo Ran yang marah menampar Tae Ha. Ia menumpahkan kekecewaannya dengan menangis di luar.
Tapi kekacauan di rumah itu tak hanya sampai disana. Tae Ha menanyakan dimana putranya. Ia yang kegirangan mencari putranya disetiap penjuru rumah tapi tak ketemu. Mereka pun mencarinya hingga keluar rumah tetap saja tak ketemu. Semua panik.
Joo Ran yang kembali ke dalam rumah untuk mengambil tas menemukan surat yang dibuat Eun Joong, surat bergambar pinguin. Ia akan merobeknya tapi tak jadi karena ada pelayan yang melihat. Ia menyimpannya di tas. Ia ingin tahu apa yang sedang dilakukan orang serumah. Pelayan mengatakan kalau tuan muda menghilang. Pelayan itu mengira kalau Eun Joong diculik jadi ia akan menghubungi polisi.
Myung Geun membawa Eun Joong ke rumahnya. Eun Joong memainkan mainan milik Gun Young dengan gembira. Anak kecil ini tak tahu kalau pria yang di depannya bukan ayahnya. Myung Geun bukanlah orang yang kejam, ia memberi Eun Joong makan. Eun Joong terus bertanya dan berkata ini itu membuat Myung Geun teringat pada Gun Young dan itu membuatnya menangis karena merindukan putranya. Ia pun berencana akan membawa Eun Joong kembali ke rumah itu.
Ada seseorang yang datang ke rumah Myung Geun, Joo Pil. Dia datang dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan mabuk Joo Pil mengatakan kalau ia akan bekerja di harian Daehan, bukan sebagai reporter kelas tiga melainkan kelas satu. Ia tak mempercayai dirinya yang sudah menjual jiwa keprofesionalannya. Ia juga mengungkapkan bahwa semuanya dikendalikan oleh Jang Tae Ha dan Tae Ha dilindungi oleh seseorang yang sangat berkuasa. Kalau Myung Geun ingin balas dendam bunuh saja Tae Ha dengan pistol yang dimiliki Myung Geun. Tapi ia yakin Myung Geun tak akan bisa mengalahkan Tae Ha.
Polisi ke rumah Tae Ha menebak kalau Eun Joong mungkin hanya tersesat. Jadi ia harap keluarga Tae Ha menunggu siapa tahu ada seseorang yang akan menemukannya. Polisi juga menebak mungkin saja ini kasus penculikan. Hwa Young yang mencemaskan putranya menangis menunggu di luar rumah. Tae Ha berjanji kalau ia akan menemukan Eun Joong dan memastikan anak itu akan selamat.
Myung Geun yang kembali diliputi kemarahan atas apa yang Joo Pil sampaikan menghubungi kediaman keluarga Jang. Ia memberitahu bahwa putra Jang Tae Ha ada bersamanya dan jangan pernah dicari. Tae Ha melaporkan penculikan ini pada polisi. Polisi mengira kalau penculik pasti meminta uang tebusan jadi tunggu kabar selanjutanya. Tapi jika penculik menculik karena motif dendam mereka tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada putra Tae Ha.
Myung Geun mengajak Eun Joong menuju suatu tempat dengan kereta. Ia menyamarkan penampilan Eun Joong menggunakan topi.
Myung Geun membawa Eun Joong ke sebuah desa tempat ia dibesarkan dulu. Disana ada Bibi yang dulu membesarkannya. Bibi menanyakan apa Myung Geun sudah mengunjungi makam istri Myung Geun. Myung Geun berjanji akan mengunjunginya. Bibi akan merawat anak Myung Geun jadi tak usah khawatir. Hmm si Bibi ini mengira Eun Joong anaknya Myung Geun. Eun Joong tampak asyik bermain.
Joo Ran mencari keberadaan Eun Joong menggunakan bantuan cenayang. Cenayang yang tentu saja kayaknya ga bisa apa-apa ngomongnya ngawur. Bilang langit lah turun lah hujan lah.
Hwa Young menghubungi seseorang untuk mencari keberadaan putranya. Ia mengatakan kalau Eun Joong memiliki bekas luka 12 jahitan di dekat mata kaki kanan. Ia meyakini surat yang ditulis Eun Joong pasti dibawa anak itu karena surat itu juga hilang. Surat dengan gambar pinguin yang ditulis menggunakan crayon warna biru. Joo Ran yang sampai disana mendengarkan semuanya.
Joo Ran berbasa-basi kalau mereka pasti menemukan Eun Joong. “Kau harus berhasil menemukannya atau Tae Ha akan menyiksamu.” Hwa Young yang tak ingin diganggu menyuruh Joo Ran pergi. Sebelum pergi, Joo Ran menyerahkan amplop yang ia dapatkan dari cenayang. Keluar dari kediaman Tae Ha, Joo Ran ketawa kegirangan. Ia senang putra Hwa Young hilang.
Jang Tae Ha yang berada di kantor polisi marah karena yang ia lihat polisi hanya duduk diam sementara putranya diculik. Kemarahannya semakin bertambah karena polisi meminta padanya daftar seseorang yang memiliki dendam padanya. Tae Ha mengatakan kalau semua orang dendam padanya karena ia seorang pebisnis.
Myung Geun sampai kembali di kantor polisi tempatnya bekerja dan melihat selebaran anak hilang. Ia melihat di kantor polisi ada Tae Ha. Tae Ha yang terus marah-marah menyuruh polisi untuk segera keluar dan menemukan orang yang menculik putranya.
Karena Myung Geun sudah tiba disana Kepala Song meminta bantuan Myung Geun untuk mengatasi kasus penculikan. Tapi kedatangan Myung Geun ke kantor polisi adalah untuk menyerahkan surat pengunduran diri.
Tae Ha yang melihat Myung Geun jadi teringat sesuatu. Ia melihat luka perban di lengan Myung Geun sama seperti luka perban orang yang ia lihat malam itu. Ketika Myung Geun akan pergi dari kantor polisi Tae Ha mencegatnya. Tae Ha menuduh Myung Geun yang menculik anaknya. Myung Geun mengingatkan kalau mau menuduh Tae Ha harus menunjukkan bukti jangan hanya bicara karena kalau menuduh tanpa bukti ia akan menuntut atas pencemaran nama baik dan fitnah. Tae Ha ngamuk dan meminta polisi merekam suara Myung Geun agar dianalisa dengan suara orang yang menculik putranya.
Di ruang interogasi Tae Ha yakin kalau Myung Geun lah yang menculik putranya. Myung Geun juga tahu kalau Tae Ha yang membunuh putranya. Hwa Young ada di ruangan yang sama. Kepala Song menyuruh Myung Geun untuk membaca tulisan agar suaranya bisa direkam tapi Myung Geun tak juga bicara. Tae Ha semakin yakin kalau Myung Geun lah penculik anaknya. “Anakmu ada bersamaku, jangan mencarinya.” ucap Myung Geun membaca tulisan sebelum keluar dari ruangan dan itu mengagetkan Tae Ha dan Hwa Young.
Bukan hanya menggunakan bantuan polisi saja, Tae Ha juga menyuruh Kang Hoo untuk menyelidiki rumah Myung Geun tapi disana Kang Hoo tak menemukan siapapun. Ia sudah menggeledah rumah dan tak ada yang ditemukan. Hwa Young menanyakan apa yang membuat Tae Ha yakin menuduh Myung Geun penculiknya dan apa yang sudah Tae Ha lakukan hingga membuat Myung Geun memiliki dendam. Tae Ha tak mengatakannya. Di kantor polisi, Myung Geun memperhatikan rekaman yang dibereskan oleh Detektif Lee.
Joo Ran mengajak Joo Ha ke acara konferensi pers. Ia mengumumkan kalau dirinya akan mengundurkan diri dari dunia entertainment. Hwa Young juga melihat acara jumpa pers itu di TV. Joo Ran mengungkapkan awal pertemuannya dengan pria itu dan hubungan keduanya. Ia juga mengenalkan Joo Ha sebagai putri mereka. Ia pun dengan berani mengungkapkan bahwa pria itu adalah Jang Tae Ha, Presdir Perusahaan Konstruki Taeha grup.
Berita diculiknya Eun Joong sudah masuk ke TV. Tapi kabarnya belum juga diketahui. Tae Ha tak mengerti kenapa Hwa Young tak membawa anak itu sejak dulu. Andai saja Hwa Young membawanya sejak dulu, ia akan bisa memeluk anak itu paling tidak sekali. “Apa kau sangat membenciku? Kenapa kau kembali? Apa itu demi anak kita?” Hwa Young hanya menjawab dengan anggukan.
Tae Ha sudah mendapatkan hasil dari rekaman suara Myung Geun. Hasilnya bahwa suara Myung Geun dengan suara orang yang memberi tahu penculikan itu orang yang berbeda. Tae Ha yang marah menyuruh polisi melakukan analisa ulang karena ia yakin Myung Geun lah yang menculik putranya. Detektif Lee yang jengkel dengan sikap Tae Ha menyuruh Myung Geun segera pergi. Tapi Tae Ha menahan menawarkan berapa banyak yang Myung Geun minta sebagai pengganti anak Myung Geun yang meninggal. Ia akan memberikan apapun pada Myung Geun. Tapi Myung Geun tak tertarik dengan uang Tae Ha. Ia tak perlu uang, ia hanya ingin anaknya kembali.
Myung Geun berjanji pada dirinya bahwa ia akan membuat Tae Ha hidup di neraka yang ia buat karena Tae Ha sudah membuatnya hidup di neraka yang Tae Ha buat. Kita akan menderita bersama.
Kening Tae Ha terluka karena ia terus-menerus memukulkan kepalanya ke meja. Ia marah dan menyalahkan Hwa Young, “Apa kau masih menganggapku pelayan? Apa kau masih melihatku sebagai anak yatim piatu kotor dan miskin yang dipungut ayahmu? Itu sebabnya kau tak mau memiliki anak dariku. Itu sebabnya kau menyembunyikan anakku. Kau menganggapku rendah dan kau malu memiliki anak dariku. Kau tak bisa menerimanya. Itu sebabnya kau menyembunyikannya. Penculik itu bukan satu-satunya yang bersalah. Kau adalah pelaku utamanya. Kau yang membuatku seperti ini. kau yang menyebabkan anak kita hilang.”
Tae Ha berjanji pada dirinya kalau ia akan membawa kembali putranya. Ia masih yakin kalau pelakunya itu Myung Geun. Ia tak percaya dengan hasil analisis suara itu pasti terjadi kesalahan atau mungkin saja Myung Geun menggunakan suara orang lain. Ia dan Kang Hoo memeriksa rumah Myung Geun. Ia menemukan sesuatu sebuah tiket kereta. Tae Ha pun bergegas kesana.
Di stasiun Myung Geun melihat seseorang yang ia mintai tolong untuk merekam suara. Ia berusaha menghindar untuk tak bertemu orang itu. Benar, Myung Geun yang menukar rekaman itu. Ia segera naik ke kereta.
Tae Ha sampai di stasiun mencari Myung Geun. Ia menemukan Myung Geun di dalam kereta yang sebentar lagi akan berangkat.
Komentar :
Wow Park Sang Min tahun ini sudah 2 drama dia yang saya tonton. Tiba-tiba jadi fans-nya Om yang satu ini. Entah kenapa saya suka sama tipe suaranya. Agak serak tapi kalau sudah marah dan berteriak keren banget. Kayak Om Lee Duk Hwa. Hehe. Saya aneh ya kenapa malah suka sama pemeran antagonis. Saya bukan suka sama karakternya tapi sika sama pembawaan karakter yang dia mainkan. Total banget.
Saya sudah menonton drama ini sampai episode 10. Karakter yang dimainkan setiap pemain ok semua. Lihat Shin Eun Kyung (Hwa Young) kok saya jadi ingat sama Tante Yang Mi Kyung ya, mirip sih hehehe.
Ketika membaca preview drama ini saya jadi khawatir dengan karakter yang dimainkan oleh Park Sang Min. Di tahun 1988 dia berperan sebagai pria yang berusia 30-an dan di tahun 2013 dia berperan sebagai pria berusia 60-an. Waktu itu penasaran kayak gimana ya muka kerennya Om yang satu ini kalau dibuat 60 tahun. Ternyata oh ternyata bikin saya ketawa, tapi untung si Om yang satu ini masih tetep keren hehehe.
Recaps juga ga apa2 nis, biar ga pas nontonnya ga bingung,,, sama ceritanaya.. hehehhe :)
ReplyDeleteDitunggu Recaps epas selanjutnya... :)
Semangat...