Kyu Jik menyendiri di sebuah ruangan untuk melampiaskan kekesalannya. Ia mengingat petemuan awalnya dengan Miss Kim di pesawat. Hingga perbuatannya yang memalukan karena gembira bertemu Miss Kim lagi.
Mengingat itu ia jadi marah sendiri, ia berteriak dan memukul-mukul tak karuan. “Dasar memalukan memalukan memalukan!” Ia meminum air di botol. Tapi air di botol itu sudah kosong dan saking kesalnya Kyu Jik meremas botol itu.
Kyu Jik masuk ke dapur kantor dan disana ia melihat Miss Kim membuang sampah berdasarkan jenisnya. Kyu Jik mengingatkan Miss Kim, “Meskipun telah terjadi kecelakaan yang malang di pesawat tapi ini adalah tempat kerja. Jadi sebaiknya tidak ada kesalahpahaman diantara kita.”
Miss Kim menatap heran, “Kesalahpahaman apa yang anda maksud? Apa anda bicara tentang bagaimana anda menyelinap ke bangku saya?”
“Ya itu....” Kyu Jik terbata-bata.
Miss Kim : “atau bagaimana anda nyaris mati karena tersedak kue beras saya?”
“Ya itu juga.” sambung Kyu Jik.
Miss Kim : “atau anda bicara tentang bagaimana saya menampar wajah anda?”
“Iya semuanya semuanya. Maksudku semuanya.” ucap Kyu Jik mulai kesal.
Miss Kim : “Sepotong sampah adalah sepotong sampah untuk dibakar.”
“Apa?” Kyu Jik tertawa, “Apa maksudmu satu sen yang ditabung, satu sen yang dihasilkan, begitu kan?”
Miss Kim mengingatkan agar jangan membawa sampah dari luar ke dalam tempat kerja. Sampah yang dibuat diluar harus ditangani diluar. Miss Kim mengambil botol minuman kosong yang ada di tangan Kyu Jik dan membuangnya ke tempat sampah.
Miss Kim kemudian mendekat pada Kyu Jik, sangat dekat menatap tajam. “Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Kyu Jik menjawab tidak. Miss Kim pun segera menyingkir dari tempat itu ia harus memasang air galon.
Kyu Jik menggumamkan perumpamaan yang diucapkan Miss Km tadi, “sepotong sampah adalah sepotong sampah untuk dibakar. Kau ternyata lebih waras dari yang kuduga.”
Kyu Jik berkata pada Miss Kim kalau ia menanyakan ini hanya karena ia yakin ini ada hubungannya dengan kerja. Ia ingin tahu bagaimana Miss Kim bisa berada di kabin kelas 1 karena harga tiket itu hampir sama dengan penghasilannya selama setahun. Bagaimana bisa membeli tiket kelas 1 padahal Miss Kim hanya seorang pegawai kontrak. Kyu Jik menebak apa Miss Kim berasal dari keluarga kaya.
Hupppp.... Miss Kim mengangkat kuat-kuat galon hingga membuat Kyu Jik terkejut. Setelah melakukan tugasnya ia pun akan keluar dari dapur kantor.
Kyu Jik menyuruh Miss Kim jangan pergi karena ia belum selesai bicara.
Miss Kim pemperlihatkan jam tangannya. Ia menatap Kyu Jik tajam, ini sudah waktunya makan siang. Kyu Jik tentu saja kesal omongannya diabaikan begitu saja.
Joo Ri mengejar Miss Kim dan menyebutnya dengan sebutan Sunbae-nim. Joo Ri minta izin bergabung makan siang dengan Miss Kim. Dengan tegas Miss Kim menjawab tidak boleh. Ia mendekat ke arah Joo Ri seperti akan berbisik, “dan saya bukan Sunbae-nim. Saya Miss Kim!”
Joo Ri pun makan siang dengan pegawai kontrak wanita lain. Da Ra menilai Miss Kim itu wanita yang aneh, ia menebak kalau Miss Kim pasti akan menjadi batu sandungan untuk Joo Ri. Tapi paling tidak Joo Ri bisa bekerja pada Manajer Moo lembek daripada Nabi Jang. Joo Ri tak mengerti apa maksudnya Nabi Jang dan Mu lembek.
Ji Rang : “Begitulah orang-orang memanggil Manajer Jang dan Manajer Moo. Nabi Jang, karena dia memuja perusahaan ini seperti pemujaan. Moo lembek karena dia tak punya keberanian.”
Bong Hee yang duduk di sebelah Joo Ri mengingatkan agar Joo Ri jangan sampai masuk catatan hitamnya Nabi Jang karena dia pasti akan membuat hidup Joo Ri di perusahaan ini menderita. Bong Hee ingin tahu berapa lama masa kontrak Joo Ri. Joo Ri menjawab tiga bulan. Bong Hee berpesan Joo Ri bekerja keras selama 3 bulan ini agar masa kontrak diperpanjang.
Joo Ri mengerti itu kalau ia berhasil dengan baik selama 2 tahun, bukankah ia akan mendapatkan posisi tetap di perusahaan. Ji Rang menjawab mungkin iya. Da Ra menambahkan mungkin juga tidak. Bong Hee mengingatkan agar Joo Ri cepat makan karena jam isirahat siang hambir habis.
Tn Go duduk di kursinya dan ngantuk-ngantuk. Ia hampir tertidur kalau saja suara tangan Miss Kim saat mengetik tak membuyarkan kantuknya. Miss Kim mengetik dengan sangat cepat. Jari-jarinya menari dengan lincah diatas keyboard. Joo Ri dan Tn Go sampai terbengong-bengong melihatnya. Jung Han dibuat terkesan dengan kegesitan Miss Kim.
Kyu Jik bertanya pada anak buahnya kuisioner survei konsumen apa sudah beres. Min Goo menjawab belum. Kyu Jin mengatakan kalau ia memerlukan itu untuk rapat besok. Min Goo beralasan kalau ia sibuk melakukan tugas lain. Kyu Jik tak mau tahu, “Sudah berapa lama kau disini? Apa masih belum bisa mengatur pekerjaan?” Min Goo minta maaf ia akan segera menyelesaikan pekerjaannya.
Young Shik berkata kalau kuisioner itu bukan bagian dari pekerjaan tim mereka. Bukankah itu pekerjaannya tim penunjang. Kyu Jik menoleh ke ruangan tim penunjang, ia tampak menyeringai.
Kyu Jik meletakan tumpukan kertas ke meja Miss Kim yang tengah mengetik (ga tahu ngetik apaan haha) Ia menyuruh Miss Kim menyusun data itu ke dalam excel hari ini juga. Miss Kim tak peduli, ia tetap menatap layar komputernya.
“Hei apa kau tuli?” Kyu Jik kesal karena perintahnya diabaikan. “Ini harus segera disusun!”
Miss Kim menatap tajam Kyu Jik. Keduanya bertatapan tajam. “Manajer Moo!” suara Miss Kim terdengar keras.
“Ya...?” Jung Han menyahut panggilan Miss Kim.
Miss Kim : “Kepala kubis ini bukanlah bos saya.”
“Kepala kubis?” Kyu Jik terkejut Miss Kim menyebutnya dengan panggilan kepala kubis.
Miss Kim menunjukan isi di buku petunjuknya. “Menurut pasal 1 ‘Tugas dan Tanggung jawab’ saya hanya bekerja untuk depertemen saya atas perintah atasan saya langsung. Ini bukan pekerjaan depertemen saya dan kepala kubis ini bukan atasan saya langsung. Jadi ini bukan tugas dan tanggung jawab saya.” ucap Miss Kim sambil membanting tumpukan kertas yang diberikan Kyu Jik tadi.
Emosi Kyu Jik sampai diubun-ubun, “Hei.. ahjumma...!” teriaknya. Jung Han menarik temannya untuk menjauh dari sana.
“Kau bilang kepala kubis?” Kyu Jik mencak-mencak. Jung Han meminta bawahannya yang lain untuk membantu tugas yang diberikan Kyu Jik tadi. Joo Ri berkata kalau ia akan melakukannya. Jung Han pun mengamankan Kyu Jik. Miss Kim cuek bebek aja. Ia meneruskan pekerjaannya. Hahaha.
Pegawai kontrak wanita berada di toilet, Oh Ji Rang menilai Miss Kim ini lain yang lain. Bagaimana bisa Miss Kim menolak tugas dari Jang Kyu Jik. Da Ra sendiri bertanya-tanya siapa wanita ini, dia bukan microwave, kenapa ada petunjuk penggunaan segala.
Bong Hee merasa kasihan pada Joo Ri, karena sudah mendapatkan banyak pekerjaan di hari pertama bekerja. ia mengatakan kalau Kyu Jik membutuhkan data-data itu untuk rapat besok. Joo Ri tahu itu, “makanya aku bertanya, apa kalian bisa membantu?” Tapi ketiganya langsung beralasan kalau ada pekerjaan yang harus segera mereka selesaikan.
Kyu Jik dan Jung Han menemui Dir Hwang. Kyu Jik tak bisa menerima penghinaan dari seorang pegawai kontrak rendahan yang hanya melakukan pekerjaan kasar. Dir Hwang berkata kalau Miss Kim ini sangat ahli dalam pekerjaannya. Ia harap Kyu Jik bisa bersikap baik pada Miss Kim.
Tapi Kyu Jik kesal, “Katanya dia Miss Kim. Tapi dia bertindak sepeti Ratu Kim. Tolong batalkan kontraknya, Direktur.”
Dir Hwang ikut kesal dengan ocehan Kyu Jik, ia meninggikan suaranya. “Kau itu yang bertindak seperti ratu, Ratu Drama. Kalian berdua itu senjata besar Y-Jang. kalian harus bisa mengendalikan pegawai kontrak tiga bulan. Merengek seperti anak kecil saat kita ada rapat besok.”
Kyu Jik yang mengekerut mendengar omelan Dir Hwang langsung minta maaf. Dir Hwang menyuruh keduanya jangan membuang waktu, pastikan rapat besok berjalan lancar. Kalau tidak, besok Kyu Jik akan menangisi sesuatu yang penting, misalnya pekerjaan.
Jung Han bertanya pada Joo Ri apa yakin bisa menyelesaikan tugas itu sendirian sebelum rapat besok. Joo Ri berkata kalau ia harus bisa melakukannya. Jung Han berkata pada Miss Kim kalau ia dan Tn Go akan ada rapat malam ini, bisakah Miss Kim membantu Joo Ri menyelesaikan data yang dibutuhkan untuk rapat besok.
Tiba-tiba terdengar suara seperti lagu rohani. Mereka heran suara apa itu.
Miss Kim mengenakan jaket dan mengambil tas-nya. Ia melihat jam tangan dan mematikan suara alarm itu. “Sudah pukul 6 sore. Sampai jumpa.” Miss Kim pun permisi dan segera pulang tak mempedulikan tugas yang tadi diminta Jung Han. Joo Ri berkata kalau ia tak apa-apa melakukannya sendirian. Ia bisa melakukannya. Walaupun dilihat dari raut wajahnya ia sendiri tak yakin.
Sampai di rumah Joo Ri pun lembur menyelesaikan tugas kantor. Ia baru menyelesaikannya ketika jam menunjukan pukul 5 pagi. Ia tak menyangka bisa menyelesaikan semua sendirian. Ia menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk rapat di USB. Ia bicara pada USB nya, “Lihat kan. Aku akan berjalan ke kantor bersama ini dengan kepala tegak.” Ia pun tidur.
Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi tapi Joo Ri masih tidur dengan tangan tetap menggenggam USB pororo.
Joo Ri berada di dalam taksi, wajahnya terlihat kalau ia masih ngantuk. Ia membongkar isi tas untuk mengambil cermin. Ia berkaca untuk merapikan penampilannya.
Moo Jung Han, hmmm dia ini ke kantor selalu mengayuh sepeda. Kayaknya bisa dijadikan contoh yang bagus supaya tidak terjadi polusi ya hehehe. Ia memarkir sepedanya diantara sepeda lain yang terparkir di halaman. Ia melihat Miss Kim juga baru datang. Ia menyapa Miss Kim dengan sopan. Miss Kim membalas menyapa.
Joo Ri yang baru keluar dari taksi menyapa Jung Han dan Miss Kim. Miss Kim mencibir melihat Joo Ri menggunakan taksi menuju kantor. Ia pun berlalu dari sana.
Jung Han bertanya apa Joo Ri sudah menyusun semua data untuk rapat. Joo Ri dengan perasaan senang mengatakan kalau ia sudah menyelesaikan semuanya. Ia merogoh tas untuk mengambil USB. Tapi.... “Kenapa tidak ada?” Joo Ri bingung.
Dan USB itu tertinggal di kursi belakang di dalam taksi.
Jung Han berusaha menghubungi perusahaan taksi. “USB dengan gantungan pororo.” Ia bertanya pada Joo Ri pororo anak ayam atau bebek. Joo Ri menjawab itu pinguin.
Kyu Jik yang mengetahui data untuk rapat tertinggal di taksi bertanya pada Jung Han apa copy-an-nya. Jung Han bilang tak ada, hanya di USB itu. Ia memberi tahu Kyu Jik kalau ia sudah menghubungi perusahaan taksi, jadi bisa menunggu sebentar lagi. Ia ingin tahu bagaimana dengan direktur. Kyu Jik mengatakan kalau Dir Hwang belum kembali dari pertemuannya dengan klien. Joo Ri masih panik, ia merasa bersalah. Ia masih gemetaran ketakutan.
Mereka melihat Miss Kim hanya duduk santi melepas klip menempal di kertas. Kyu Jik menegur, “Ini bukan saatnya kau melakukan hal bodoh seperti itu. Apa kau tidak lihat kita dalam keadaan yang gawat?”
Miss Kim berkata kalau untuk melakukan hal bodoh inilah ia dipekerjakan disini. Kyu Jik benar-benar kesal, tapi ia berusaha menahan emosinya.
Jung Han : “Miss Kim, berhenti mendaur ulang kertas dan bantu kami mencari USB,”
Miss Kim pun berhenti, “Apa yang bisa saya bantu?” tanyanya dengan sopan. Jelas itu membuat Kyu Jik tambah jengkel karena apa yang ia katakan diabaikan oleh Miss Kim sedangkan sekalinya Jung Han bicara Miss Kim langsung melakukan perintah hahaha.
Jung Han mengusulkan kenapa mereka semua tidak pergi ke perusahaan taksi. Miss Kim menyela, “Menurut pasal 4 ‘Tugas dan tanggung jawab’ saya bisa menghubungi perusahaan taksi. Tapi saya tidak bisa pergi kesana langsung. Kalau saya dikirim untuk pergi ke perusahaan taksi saya berhak mendapatkan upah tambahan.” Miss Kim menunjukan lembar pernyatan upah tambahan alias lembur.
Kyu Jik yang jengkel setengah mati merebut dan meremas kertas itu. “Lupakan saja!” teriaknya dan itu membuat kepala belakangnya sakit. Darah tinggi bo... haha
Kyu Jik terus mencak-mencak pada Miss Kim, “Itu sebabnya kau menjadi pegawai kontrak. Kau tidak memiliki rasa tanggung jawab, kerja tim atau tenggang rasa.”
Miss Kim membuka lembaran kertas permohonan upah lembur yang diremas Kyu Jik tadi. Ia pun melanjutkan tugasnya dan bersikap santai mengabaikan omelan Kyu Jik, “Dan itu sebabnya anda menjadi pegawai tetap. Mereka menggaji anda lebih untuk kualitas yang tidak berguna. Pegawai kontrak hanya mengerjakan tugas yang tertera di kontrak. Mengerjakan pekerjaan diluar tanggung jawab akan membahayakan pekerjaan.” Ucap Miss Kim.
Telepon di ruangan tim penunjang berdering. Jung Han menjawabnya dan itu dari perusahaan taksi. USB pororo nya sudah ditemukan. “Apa? taksinya ada di tempat cuci mobil?”
Mereka pun segera ke tempat cuci mobil yang dimaksud dan bertemu dengan pekerja disana. “UFO? Apa itu?” tanya pekerja tak mendengar jelas apa yang diucapkan mereka.
“Bukan. USB.” jelas Joo Ri. “Apa kau melihat boneka pororo?”
“Oh boneka ayam itu, itu diambil Young pal.”
Mereka pun menemui Young Pal yang tengah berada di warnet.
“Ah bebek itu ya? Kuberikan kepada Kyung Sik di tukang antar makanan. Aku menemukan sesuatu yang menyenangkan dan memasukan itu kesana untuk dia.” Jung Han bertanya, “Apa maksudmu sesuatu yang menyenangkan itu?”
Mereka pun menemui si Kyung sik, “Oh kepala ayam itu? sudah kuberikan pada Soo Cheol di tempat kontruksi.”
Mereka kesal, karena sudah dilempar kesana kemari. Kyung Sik bilang Soo Cheol sedang kesal jadi ia berfikir kalau Soo Cheol bisa menonton sesuatu yang menyenangkan. Kyu Jik jengkel, “Hei tukang antar, mulai sekarang simpan barang menyenangkanmu itu sendiri.” Kyung Sik bergumam kalau yang menyenangkan itu seharusnya dibagi-bagi.
Mereka pun sampai di tempat kontruksi. Soo Cheol berada di atas, “Apa?” teriak Soo Cheol.
Joo Ri berteriak kencang, “USB pororo.”
Soo Cheol tak mendengar, “apa?” teriaknya.
“Boneka kartun pororo!” Jung Han ikut berteriak. “Itu ayam, eh bukan bebek, eh bukan bukan itu pinguin.”
Soo Cheol tertawa, oh... ia merogoh saku celana dan menunjukan USB dengan gantungan pororo, “ini ya?”
“Iya itu iya itu.” teriak mereka yang ada di bawah. Mereka pun lega karena berhasil menemukan benda itu.
“Tunggu disana kami akan naik!” teriak Kyu Jik.
“Oh baiklah. Ini dia!” Soo Cheol melempar USB ke bawah. Sepertinya dia salah mendengar hahaha.
Plenggggg..... USB pororo itu pun terbang melintasi mereka yang ada di bawah dan mendarat di gunungan pasir yang tinggi, sangat tinggi.
Mereka pun kesal. “Kenapa kau melemparnya?” teriak Kyu Jik marah.
“Ah sama-sama, terima kasih kembali. Santai saja.” Soo Cheol tersipu. wakakaka.
Joo Ri berusaha untuk naik tapi sia-sia karena itu terlalu tinggi. Jung Han berteriak khawatir karena itu sangat berbahaya. Joo Ri yang nekat naik pun gagal, ia merosot turun tak bisa naik. Jung Han menuntun Joo Ri karena itu berbahaya.
Joo Ri terduduk lemas, “Young Pal, Kyung Sik, Soo Cheol, kenapa harus diberikan kepada orang lain? Kenapa harus dilempar?” Keluh Joo Ri. “Manajer, kalau aku dipecat, kau bisa mencarikanku pekerjaan kan?” Mereka hanya bisa diam karena kemungkinan buruknya Joo Ri bakal dipecat karena ceroboh.
Kyu Jik menghubungi Tn Go yang berada di kantor. “Tolong katakan pada Dir Hwang bahwa kita harus membatalkan rapat.”
Tiba-tiba terdengar suara yang semakin mendekat, mereka menoleh ke sumber suara. Sebuah kendaraan alat berat datang, eskavator alias mobil cakruk hahaha. Dan yang mengendarai itu Miss Kim. Mereka terkejut Miss Kim bisa mengendarai alat berat. Miss Kim memberi kode pada mereka untuk minggir. Mereka pun menyingkir.
Dengan mudah Miss Kim berhasil mengambil USB pororo dari atas. Ia akan menjatuhkan benda itu ke bawah tapi tiba-tiba alat beratnya berhenti.
Mereka bingung kenapa tiba-tiba berhenti padahal sedikit lagi akan mereka dapatkan. “Apa? kenapa kau lakukan itu? kenapa kenapa?” teriak Kyu Jik karena Miss Kim seperti mempermainkan mereka.
Miss Kim menunjukan jam tangannya, kalau sekarang saatnya jam istirahat makan siang. Hahahaa. Kyu Jik pun mencak-mencak tak karuan. “Ah keterlaluan. Yang benar saja.”
Sebagai atasan Miss Kim, Jung Han pun harus menandatangani permohonan upah lembur karena Miss Kim melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja. Miss Kim menurunkan USB bersama pasir-pasir yang ikut terbawa. Mereka senang karena USB itu berhasil didapatkan. Miss Kim membawa alat berat itu pergi, tugasnya pun selesai hahaha.
Rapat berjalan lancar. Joo Ri dan Miss Kim bertugas menyuguhkan kopi. Dir Yeo dari Tim Pengambangan Produk bertanya apa mereka mengganti kopinya karena itu terasa enak. Jung Han menoleh ke arah Miss Kim, ia ingat betul ketika wawancara Miss Kim sendiri yang akan membuat kopi.
Tn Go duduk santai membaca koran sambil ngemil, “Miss Kim kudengar kau berjasa besar hari ini. Bagaimana kau bisa tahu harus kemana, dan bagaimana kau belajar mengendarai eskavator?”
Miss Kim : “Saya tahu harus kemana karena anda berisik bukan main saat menjawab telepon mereka dan saya memang belajar mengendarai eskavator sendiri. Kenapa?”
“Tidak apa-apa.” jawab Tn Go.
Joo Ri mengucapkan terima kasih atas bantuan Miss Kim. Tapi bersamaan dengan itu lagu alarm di jam tangan Miss Kim bunyi. Itu artinya pekerjaan hari ini untuk Miss Kim selesai, kalau Joo Ri ingin bicara dengannya lebih baik besok saja. Ia pun pulang.
Tn Go bengong, “Sangat mustahil bisa menyukai dia. Semua perkatannya sangat dingin dan menusuk.” (kayak Guru Ma haha)
“Tidak..!” Joo Ri memiliki pandangan lain tentang Miss Kim. “Mungkin sebenarnya dia tidak seperti itu. Miss Kim sunbae-nim bagaimana pun juga sangat berhati lembut dan berjiwa hangat.”
Joo Ri diminta menemui agensinya, Tn An. Ia terkejut bukan main ketika mengetahui bahwa dirinya yang harus membayar upah lembur Miss Kim. “900ribu won? apa Miss Kim menagihku 900ribu won?”
Tn An mengatakan kalau tarif lembur karena melibatkan penggunaan alat berat. Ia mengingatkan kalau tarif lembur Miss Kim itu sangat tinggi.
Joo Ri mengeluh, “900 ribu won itu uang yang banyak. Padahal ini hanya menyita 20menit istirahat makan siangnya. Ini tak masuk akal.” Joo Ri mulai kesal.
Tn An : “Lalu mau bagaimana lagi? kalau kita menagih ke perusahaan dan Dir Hwang melihat ini, maka kau akan dipecat.”
Joo Ri menggenggam tangan Tn An, “Kalau begitu, aku akan membayarnya. Aku harus membayar sekalipun dia meminta 9 juta won.”
Disaat semua pegawai sudah pulang, Kyu Jik dan Jung Han masih di kantor menonton sesuatu yang menyenangkan di USB pororo. Kyu Jik menilai yang mereka tonton ini mengecewakan, sudut pandang kameranya tidak bagus, begitu juga dengan pemainnya. Karena ia pernah melihat yang lebih bagus dari ini.
Jung Han heran, “Apa ada yang lebih bagus dari ini?”
Kyu Jik : “Hei apa yang sudah kau lakukan selama 30 tahun ini? ya ampun.”
Wakaka kira-kira keduanya nonton apa ya.
Tiba-tiba Dir Hwang datang menegur, “Apa kalian akan menikmati hal yang menyenangkan itu sendirian?” Saking kagetnya, Keduanya langsung menutup laptop. Dir Hwang meminta kedunya untuk ikut dengannya.
Di jalan Kyu Jik bertanya kemana Dir Hwang akan mengajak mereka. Dir Hwang berkata kalau Kyu Jik dan Jung Han sudah melalui hari yang melelahkan. Ia akan membawa keduanya ke tempat yang sangat menyenangkan.
Dir Hwang mengajak anak buahnya ke sebuah bar ‘Machu Picchu’ di bar itu
Dir Hwang menari salsa dengan pengelola bar. Semenatra Kyu Jik dan Jung Han hanya melihat sambil menikmati minuman. Kyu Jik bergumam, apa ini yang disebut menyenangkan? Bar malam.
Jung Han ingin tahu pendapat Kyu Jik tentang Miss Kim, kira-kira orang seperti apa dia.
Kyu Jik : “Orang seperti apa? dia itu perawan tua yang tidak memiliki kehidupan selain pekerjaan. Coba pikir, wanita macam apa yang punya waktu untuk mendapatkan sertifikat mengemudikan eskavator.”
Jung Han : “Apa kau berpikir begitu? Aku punya firasat kalau dia sangat spesial.” (cie cie haha)
Kyu Jik terkejut dengan pemikiran temannya, “Spesial? Dia tidak terlihat seperti itu. Dengan selera modenya yang kuno, dia jelas tidak pernah pacaran. Dia bersembunyi di apartemen setelah pulang kerja, kemudian menonton drama. Dia perawan tua yang tidak mendapatkan posisi tetap.”
Dir Hwang menyudahi menari salsanya. Kyu Jik dengan sopan mengambilkan minuman. Dir Hwang meminta pendapat kedua anak buahnya, bagaimana keren kan tari salsanya. Kyu Jik membual mengatakan kalau Dir Hwang tidak pernah gagal membuat kejutan terhadapnya. Dir Hwang berkata bahwa ada kehidupan lain selain bumbu makanan hahaha.
Tiba-tiba lampu di bar menjadi sedikit padam. Keluarlah sepasang penari salsa yang menari dengan sangat baik. Seorang pria dan wanita, wajah mereka tak jelas karena kurangnya cahaya. Kyu Jik dan Jung Han terkesan dengan tarian gemulai si wanita.
Joo Ri dalam perjalanan pulang, ia kembali melihat catatan upah lembur Miss Kim yang harus ia bayar. Ia hanya menarik nafas lemas. Langkah Joo Ri terhenti disebuah jalan yang memberinya kenangan. Kenangan saat ia menerima sebuah kecupan dan cincin dari pacarnya.
Suara Joo Ri : ‘Kita semua menganggap diri kita istimewa seperti pohon natal. Tapi kemudian kita menyadari kalau kita hanyalah satu dari sekian banyak lampu cahaya pohon itu.’
Joo Ri juga mengingat malam itu terjadi ledakan di bank dan mengakibatkan kebakaran. Ia melihat seorang wanita berlari ke arah bank yang terbakar. Satuan pengaman polisi mencegah wanita yang ingin menerobos masuk.
Joo Ri sampai di rumah mencari informasi tentang kejadian di tahun 2007. Kebakaran Bank Dae Han tahun 2007 yang mengakibatkan pegawai kontrak tewas.
Suara Joo Ri : ‘Dan kemudian kita terbentur pada kenyataan hidup yang lebih kejam, walaupun lampu-lampu itu beraneka warna.’
Ternyata wanita yang ingin menerobos masuk ke bank itu adalah Miss Kim.
Lampu ditempat menari salsa pun menyala. Seorang wanita dengan senyum yang sangat cantik selesai menari. Itu Miss Kim.
Kyu Jik dan Jung Han yang melihat itu terkejut setengah mati. Mereka melihat sisi lain kehidupan Miss Kim.
Bersambung ke episode 2
Ah saya benar-benar cocok dengan drama ini. Ya walaupun saya bukan pekerja kontrak hehe. Tapi dengan melihat drama ini saya bisa mempelajari sisi dari seorang pekerja kontrak. Hahaha.
Untuk episode 1 masih dalam tahap pengenalan ya. Miss Kim yang penuh dengan sisi misteriusnya, pasti ada alasan kenapa dia memilih menjadi pegawai kontrak. Ini sama seperti Guru Ma yang mengambil cara mendidik siswa dengan keras.
Agak aneh juga ketika Miss Kim mengajukan sebuah persyaratan padahal ia seorang pegawai kontrak. Tapi syarat itu dibalas dengan pekerjaan yang super duper sempurna. Walaupun memang agak mengesalkan karena dia tidak akan melakukan pekerjaan jika pekerjaan itu tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak disuruh oleh atasannya langsung hahaha.
Jang Kyu Jik disini menggambarkan seorang pegawai tetap yang mau menjilat atasannya ya haha. Sepertinya dia rela melakukan apapun demi mendapatkan pengakuan bahwa dia loyal pada pimpinan dan perusahaan. Tapi ini berbanding dengan Moo Jung Han, walaupun mereka masuk ke perusahaan bersamaan, tapi prestasi Jung Han masih dibawah Kyu Jik, mungkin karena Jung Han kurang berani melakukan terobosan dan terlalu berhati lembut hahaha.
Pagiiiii sekali updatex
ReplyDeleteMERDEKAAAAA
salam kenal mba
Idadedabes
Ngakak abis pas yg eskavator berenti dijam makan siangnya miss kim .. Like thiss mba anis, merdekaa!!
ReplyDeleteanis,jd bikin sinopsis two weeks???
ReplyDeletequeen's classroom bikin aliran sungai air mata...tp sarat petuah dan realita, sepertinya queen of office bakal bikin terpingkal-pingkal nih...kl mbak anis...pastinya "queen of sinopsis" ya, hehehe...
ReplyDeletemakasih mbak anis drama rekomended mbak emg keren2, semangaat...!