Tuesday, 5 March 2013

Sinopsis Queen of Ambition Episode 9 Part 1

Sebagai pengelola Droptop, Joo Da Hae tentu saja menempati posisi penting di Baek Hak. Langkah tegapnya ketika memasuki perusahaan terlihat mantap. Seluruh pegawai menyapa dan memberi hormat padanya.
Sebelum memasuki ruangan, pegawainya menunjukan kiriman faks yang ditujukan padanya.
Joo Da Hae, aku akan bebas tujuh hari lagi. Tunggu aku. Ha Ryu.
Da Hae tercengang membaca kiriman faks tersebut tapi ia berusaha bersikap normal di depan pegawainya. Ternyata tak hanya satu faks yeng dikirimkan, beberapa pegawainya yang lain pun menerima hal yang sama. Mereka menerima kiriman faks dengan tulisan yang sama. Da Hae yang terlihat panik berusaha bersikap tenang. Ia mengatakan kalau faks itu bukan apa-apa, sepertinya ada orang iseng yang sengaja mengirimkannya. Ia menyuruh pegawainya kembali bekerja.
Da Hae berada di ruangannya mencoba menenangkan diri. Tetapi sesaat kemudian ia dikejutkan dengan suara mesin faks yang memunculkan kiriman yang sama. Ia marah sekaligus panik.
Di lapas, tepatnya di ruang tahanan Ha Ryu. Ia dan teman sekamarnya tengah bersantai. Ha Ryu membaca koran. Sam Do tiduran sambil makan sosis dan dua teman lain tengah bermain catur. Sam Do bergumam seharusnya sekarang Da Hae sudah menerima kiriman faks-nya.
Ha Ryu menyahut kalau Taek Bae bilang padanya dia akan mengirim faks hari ini sesuai rencana. Ia merasa kalau faks itu seharusnya sudah sampai di tangan Da Hae. Sam Do mengambil sosis miliknya dan memberikan itu pada Ha Ryu. Ia menyuruh Ha Ryu memakan sosis pemberiannya. Ia harap perut Ha Ryu selalu kenyang. Karena begitu Ha Ryu kelaparan, itu akan membuat Ha Ryu menjadi lemah. Tanpa rasa sungkan Ha Ryu pun memakannya.
Benar saja, Taek Bae lah yang mengirim faks itu. Ia tersenyum senang karena sudah membantu Ha Ryu.
Do Kyung sampai di kantor. Ia bertanya pada Sekretarisnya apa ada faks untuknya. Sekretaris Moon bilang tak ada, tapi ada satu faks yang ditujukan untuk Manajer Joo Da Hae yang terkirim kesini. Ia merasa itu tak sengaja terkirim kesini. Do Kyung ingin tahu apa isi faks itu. Sekretaris Moon menebak kalau ini hanya faks dari orang yang iseng saja. Do Kyung penasaran ingin tahu dan meminta faks itu.
Do Kyung mengkerutkan keningnya ketika membaca kiriman faks. Ia memerintahkan Sekretarisnya agar mencari tahu lebih lengkap tentang faks ini. Cari tahu siapa Ha Ryu.
Kembali ke lapas. Sam Do dipanggil ke ruang kantor polisi. Pak sipir mengatakan bukankah Sam Do akan dibebaskan minggu depan. “Tentang kehidupanmu setelah keluar dari sini seorang pengacara akan ditugaskan membantumu secara gratis, apa kau bersedia mencobanya?”
 
Sam Do bilang tak perlu. Tapi Pak sipir berkata kalau ini memang tak wajib, ia mengatakan kalau pengacara ini cantik. “Benarkah?” Sam Do pun tersenyum tertarik, ia berubah pikiran. Hahaha.
Pak sipir mengantar Sam Do kesebuah ruangan dimana pengacara yang akan membantunya berada. Sam Do masuk ke ruangan dan terkejut tak melihat pengacara wanita yang akan membantunya. Ia menilai kalau dirinya sudah salah masuk ruangan. Karena di ruangan itu tak ada wanita melainkan seorang pria.
Sam Do akan keluar tapi ia kembali berbalik menatap pria itu. Pria pengacara itu mengangkat wajahnya dan tersenyum, “Aku minta maaf karena menjadi pengacara pria!” sahut Pengacara Cha Jae Woong. Ia mempersilakan Sam Do duduk.
Mata Sam Do membesar melihat pria yang ada di depannya. Jelas ini sangat mengejutkannya. Seorang pria yang sangat mirip dengan teman satu sel-nya, Ha Ryu. Ia hanya berdiri mematung tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jae Woong tersenyum dan berkata kalau ia akan melakukan yang terbaik untuk Sam Do. Sam Do kehilangan kata-kata, ia tak mampu menyelesaikan kalimatnya karena saking terkejut melihat pria yang ada di depannya.
Dengan mata tetap menatap Jae Woong, Sam Do duduk di kursi depan Jae Woong. Jae Woong memastikan nama Sam Do, apa benar bernama Uhm Sam Do. Sam Do membenarkan.
 “Tapi apa ada seseorang yang mirip denganmu?” tanya Sam Do tiba-tiba karena penasaran.

Kini giliran Jae Woong yang terkejut, “Seseorang yang mirip denganku?”

Sam Do mengatakan kalau Jae Woong ini mirip sekali dengan seseorang yang ia kenal. “Dia sangat mirip denganmu!”

“Apa kau mau bilang kalau dia mirip denganku?” tanya Jae Woong.

“Ya.” Ucap Sam Do yakin.

“Apa kau tahu siapa nama orang yang mirip denganku itu?” tanya Jae Woong lagi seperti mendapat pencerahan atas pencarainnya selama ini.

“Ya. Dia ada disini. Di penjara ini.” jelas Sam Do.

“Disini?” Jae Woong makin terkejut.
Sam Do tergesa-gesa berlari kembali ke ruang tahanannya untuk menemui Ha Ryu. Ia berteriak memanggil Ha Ryu. Pak sipir yang ikut terburu-buru membuka pintu sel bertanya ada apa, kenapa Sam Do tampak terburu-buru.
Ha Ryu bertanya apa yang terjadi, kenapa Sam Do tergesa-gesa begini. Dengan nafas terengah-engah Sam Do memberi tahu kalau Ha Ryu memiliki seorang saudara bahkan saudara kembar. Ha Ryu tertawa menilai itu omong kosong. Tapi Sam Do meyakinkan kalau benar Ha Ryu memang punya saudara kembar.
Sam Do terus berusaha meyakinkan, “Foto itu lho. Foto yang ada di dompetmu. Foto ulang tahun pertamamu.” Ha Ryu terdiam menatap Sam Do.

Untuk menghilangkan rasa penasarannya Ha Ryu pun akan menemui pria yang Sam Do maksud saudara kembarnya. Sambil berjalan menuju kesana Ha Ryu tersenyum menilai kalau yang Sam Do katakan hanyalah sebuah omong kosong.
Ha Ryu sampai di depan sebuah ruangan. Pak sipir menyuruh Ha Ryu segera masuk. Perlahan Ha Ryu membuka pintu ruangan.
Di ruangan itu, ia melihat seorang pria tampan duduk menatapnya. Ha Ryu diam membeku. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jae Woong pun sama terkejut, ia tak menyangka kalau ia akan dipertemukan kembali dengan suadara kembar yang selama ini ia dan ayahnya cari.
Keduanya berdiri berhadapan. Keduanya seolah tengah berdiri di depan cermin. Antara rasa gembira dan terharu keduanya masih tak percaya. Jae Woong meminta Ha Ryu duduk. Ha Ryu yang masih belum mempercayai penglihatannya bertanya apa Jae Woong benar saudara kembarnya, apa benar kakaknya. Jae Woong mengangguk mengiyakan. Ha Ryu merasa kalau ini akan terasa aneh kalau keduanya tidak kembar. Tapi ia dan Jae Woong benar-benar mirip.
Ha Ryu mengeluarkan foto masa kecilnya. Jae Woong juga mengeluarkan foto dari sobekan yang sama. Sobekan kedua foto pun disatukan. Ha Ryu berseru kalau foto itu tertukar karena ia sama sekali tak memiliki tanda lahir di tangan sementara foto yang ia bawa ada tanda lahirnya. Jae Woong membenarkan, ia memiliki tanda lahir di lengannya. Ia menunjukan yang mana foto dirinya dan yang mana Ha Ryu.
Dua saudara kembar ini pun berpelukan erat. Mata keduanya berkaca-kaca.
Ha Ryu melepas pelukan dan bertanya siapa lagi yang masih ada di keluarga mereka, apa masih memiliki ibu dan ayah. Jae Woong mengatakan kalau keduanya sekarang hanya memiliki ayah. Ha Ryu bertanya lagi apa keduanya masih memiliki saudara yang lain. Jae Woong bilang kalau mereka hanya berdua, tak ada saudara yang lain.

Ha Ryu menitikan air mata meminta maaf karena bertemu dengan Jae Eoong dalam keadaan ia dipenjara. Jae Woong berkata kalau ia lah yang seharusnya minta maaf.

“Kenapa kau begitu lama datangnya? Kau seharusnya datang lebih cepat!” ucap Ha Ryu sedih. Jae Woong berkata kalau selama ini ia dan ayahnya sudah mencari Ha Ryu.

Ha Ryu terus menitikan air mata, “Kalau aku memiliki ayah, kalau aku memiliki saudara aku tak akan hidup seperti ini. Apa kau tahu bagaimana kehidupan yang kujalani?” Jae Woong kembali minta maaf. Ia kemudian bertanya apa selama ini Ha Ru hidup sendiri. Ha Ryu mengatakan kalau ia memiliki seorang putri dan segalanya. Ia memiliki putri yang cantik.
Melihat air mata Ha Ryu yang terus berlinang itu membuat Jae Woong sedih. Perlahan ia mengusap air mata Ha Ryu dengan tangannya. Usapan lembut seorang kakak yang melihat penderitaan adiknya. “Hyung, ini sungguh tak adil. Ini sangat tak adil.” air mata Ha Ryu kembali mengalir deras.

Jae Woong memeluk berusaha menghibur turut merasakaan penderitaan yang dialami adiknya selama ini. 
Malam harinya ketika tahanan lain sudah pulas beristirahat, Ha Ryu tak bosan-bosannya memandangi foto masa kecilnya bersama sang Kakak. Ia tersenyum ceria. Sam Do yang tahu keceriaan itu merebut satu foto dan tertawa.
“Apa kau senang?” tanya Sam Do. Ha Ryu tersenyum menjawab ya. Ia mendekatkan kembali foto dirinya dengan kakaknya. “Kami terlihat sama persis.” Ha Ryu tersenyum lebar.
Di kantornya Jae Woong menceritakan perihal ia menemukan saudara kembarnya pada Soo Jung. Soo Jung tentu saja terkejut. ditambah lagi Jae Woong menemukan saudara kembar di penjara. Ia yang masih belum percaya terus bertanya apa Jae Woong benar-benar bertemu saudara kembar di penjara. Jae Woong mengangguk mengiyakan.
Soo Jung bingung tak tahu apa yang harus dilakukan, “Kenapa dia dipenjara?” Jae Woong belum tahu pasti kenapa karena ia belum bertanya lebih banyak. Soo Jung bingung kalau ia dan Jae Woong memberi tahu Ayah Cha kalau saudara kembar Jae Woong ada di penjara itu akan membuat Ayah Cha terkena serangan jantung. Ia menyarankan agar Jae Woong lebih baik mengatakan kalau Jae Woong belum menemukannya. Jae Woong yang khawatir dengan kesehatan ayahnya berfikiran sama. Ia tak mungkin memberi tahu ayahnya tentang keadaan sebenarnya yang menimpa saudara kembarnya.

Soo Jung penasaran apa yang menyebabkan saudara kembar Jae Woong di penjara. “Kau memiliki ayah yang menemanimu tumbuh tapi ini pasti sangat sulit bagi saudara kembarmu.” Soo Jung merasa kasihan padanya. Ia menitikan air mata ibanya.
“Ya ampun, kau seperti bayi yang sedang menangis.” Jae Woong mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi Soo Jung. “Berhenti menangis!” pinta Jae Woong.
Jae Woong menunjukan foto masa kecil ketika ia berulang tahun yang pertama. Ia memberi tahu kalau foto ini sobekannya tertukar dengan saudaranya. Ia menunjukan tanda lahir yang ada di foto. Soo Jung ingin melihat tanda lahir itu. Jae Woong menggulung lengan bajunya memperlihatkan tanda lahir yang ada di lengan kirinya. Soo Jung menilai ini menakjubkan ternyata Jae Woong memiliki tanda lahir sejak lahir.
Jae Woong menyarankan agar ketika saudara kembarnya keluar dari penjara keduanya harus bersikap baik pada Ha Ryu.

“Tentu saja, dia itu kan adik iparku. Aku ini kakak iparnya.” sahut Soo Jung penuh senyuman. “Oh ya kalau begitu apa aku harus bicara seperti kepada seorang adik padanya?” (pake bahasa non formal gitu)

Jae Woong : “Apa maksudmu? Kita lihat saja keadaannya nanti. Saling menyapa saja secara formal. Dia akan memanggilmu kakak ipar dan kau akan memanggil dia adik ipar.”
“Tapi kau tetap ayang-ku lho ya.” Seru Soo Jung sambil merangkulkan tangan ke lengan Jae Woong. Haha. 

Jae Woong terkekeh, “Kau ini yang benar saja. Bagaimana bisa kau lulus dengan peringkat pertama, sedangkan kau tak paham tentang hal ini?”

Soo Jung tersenyum dan berkata itu mungkin karena pesona yang ia miliki. Keduanya tertawa dan kembali memandang foto masa kecil Jae Woong dan Ha Ryu. (gemes sama couple yang ini hehe)
Hari dimana Sam Do bebas dari penjara pun tiba. Ia pamitan dengan teman satu sel-nya. Ha Ryu sedih karena harus berpisah tapi ia juga senang karena Sam Do bisa keluar dari penjara. Ha Ryu memeluk Sam Do. Sam Do berkata kalau sekarang ia keluar lebih dulu. Ia berjanji akan bertemu dengan Ha Ryu diluar penjara sana.
Ha Ryu ikut bahagia Sam So sudah bisa keluar dari penjara. Ia menyarankan agar Sam Do beristirahat dengan baik menunggu sampai ia juga keluar. Karena ketika ia keluar segalanya pasti akan menjadi sulit. Akan ada banyak hal yang harus dilakukan. Sam Do mengerti. Ia pun keluar dari ruang tahanan.
“Guru!” panggil Ha Ryu pada Sam Do. “Terima kasih. Jaga dirimu!” Sam Do terkejut tak menyangka kalau Ha Ryu memanggilnya dengan sebutan guru. Ia berbalik mengedipkan mata dan tersenyum menatap Ha Ryu. Keduanya saling melambaikan tangan. “Aku akan menemuimu saat aku sudah keluar!” teriak Ha Ryu.
Ada beberapa napi yang bebas berbarengan dengan Sam Do. Mereka dijemput oleh keluarga masing-masing. Sam Do menghirup segarnya udara bebas setelah sekian lama mendekam dibalik jeruji besi.
“Sam Do Hyung-nim!” tiba-tiba ada sekelompok orang berjas rapi menyapanya. Sam Do mengenal mereka dan menghampirinya.

Mereka senang Sam Do bebas dari penjara. Mereka juga senang bertemu kembali dengan Sam Do. Salah satu dari mereka mengenalkan pada anak buahnya siapa Sam Do ini. Mereka mengajak Sam Do makan di restouran dan membicarakan hal yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Sam Do menebak apa mereka sedang merencanakan sesuatu lagi. “Aku harus melakukan penipuan lagi kan?” Tebak Sam Do. “Sudah kubilang aku berhenti.”

Mereka berkata kalau yang akan mereka lakukan ini tak akan berhasil jika tanpa yang namanya strategi. Mereka tahu kehebatan Sam Do dalam menyusun rencana. Mereka ingin Sam Do membuatkan rencana untuk yang terakhir kalinya.
Tapi Sam Do menolak, ia minta maaf dan menegaskan kalau ia sudah berhenti melakukan penipuan. Bukannya mengajak mereka meninggalkan tindak penipuan Sam Do malah menyuruh mereka mempertahankan pekerjaan dengan baik dan jangan sampai tertangkap. Sam Do pun meninggalkan mereka.
Di tempat berkuda, Do Hoon mengajak Da Hae kesana. Ia mengatakan kalau pada awalnya ia juga tak suka menunggang kuda tapi ini termasuk olahraga yang cukup bagus. “Kalau kau suka menunggang kuda kau akan cepat akrab dengan kakakku.”

Tapi menurut Da Hae cara seperti ini akan terlihat seperti ia sedang mencari perhatian Do Kyung. Sedangkan ia sendiri tak pandai melakukan sesuatu yang bisa menyenangkan seseorang. Do Hoon memohon kalau Da Hae dan Do Kyung terus berselisih ia-lah yang menjadi gelisah dan frustasi. Da Hae menyarankan lebih baik keduanya berpura-pura sudah menunggang kuda tak perlu menunggang kuda betulan dan segera kembali ke Seoul. Tapi Do Hoon memohon dan mengajak Da Hae ke suatu tempat, ada yang iangin ia tunjukan pada Da Hae.
Do Hoon menunjukan kuda kesayangan Do Kyung yang bernama Lisa. Ia memberi tahu kalau Lisa ini kuda kesayangan kakaknya. Kuda ini dirawat seperti anak kakaknya sendiri.
“Benarkah?” Da Hae mengira kalau Do Hoon lah yang paling dipedulikan oleh Do Kyung. Menurut Do Hoon, Lisa yang terbaik dan selalu diperhatikan kakaknya. Diperhatikan oleh kakaknya setinggi tubuhnya. Kalau dirinya mungkin hanya diperhatikan oleh kakaknya hanya batas pinggang saja. Da Hae pun menebak kalau dirinya pasti hanya rendah sekali. (Haha) Do Hoon tertawa itu tak mungkin.

Do Hoon berkata kalau Lisa sakit, kakaknya bahkan akan membatalkan bisnis yang sedang dilakukan di New York. Dia akan segera naik pesawat untuk pulang. “Bukankah ini mengejutkan?” Da Hae merasa iri karena kuda itu sangat diperhatikan.
Do Hoon meraih tangan Da Hae menyuruh agar Da Hae menyentuh Lisa lebih dekat. Belum sempat Da Hae menyentuh si Lisa, tiba-tiba kuda itu meringkik karena kaget. Spontan Da Hae menarik tangannya karena kaget juga. “Ya ampun, dasar penakut!” seru Do Hoon. Ia pun akan membantu Da Hae menyentuh si Lisa. Tapi Lisa menyingkir dan itu kembali membuat Da Hae kaget. Keduanya tertawa.
Sekretaris Moon melapor pada Do Kyung bahwa ia telah mendapatkan laporan tentang Ha Ryu seperti yang Do Kyung minta. Do Kyung membaca dokumen itu. Sek Moon memberi tahu kalau sekarang Ha Ryu di penjara karena mayat yang ditemukan di lokasi berkuda di gunung 3 tahun lalu.
Do Kyung tentu saja kaget, “Jadi faks yang berisi ‘aku akan keluar dalam 7 hari’ itu artinya kalau dia?” Sek Moon membenarkan kalau Ha Ryu akan dibebaskan 3 hari lagi. Do Kyung melihat catatan kecil yang bertuliskan alamat rumah Ha Ryu. Sek Moon keluar dari ruangan atasannya. Do Kyung mencoba berfikir apa hubungan antara Ha Ryu dengan Da Hae. Ia yakin kalau ada sesuatu yang Da Hae sembunyikan.
Bibi Ji Mi datang menemui Do Kyung. Ia minta maaf karena datang terlambat dan meminta Do Kyung cepat pergi sekarang dengannya. “Aku akan sedih kalau kau berbohong akan membelikanku mantel bulu hari ini.” kata Bibi.

Do Kyung diam saja. Bibi heran apa yang Do Kyung lihat. Do Kyung minta maaf ia tak bisa mengajak Bibi-nya shopping hari ini lain kali saja karena ia harus pergi ke suatu tempat. Bibi Ji Mi jelas kesal, “Hei bukankah kau bilang akan membelikanku mantel bulu.” Tapi Do Kyung mengabaikannya ia keluar meninggalkan Bibinya sendirian.
Bibi Ji Mi heran kenapa Do Kyung tiba-tiba seperti itu. Ia melihat dokumen tentang Ha Ryu dan membacanya. Ia juga membaca faks yang ditujukan untuk Da Hae. Ia tak mengerti dan teringat hari ketika ia melihat Da Hae berbelanja pakaian dnegan seorang anak kecil yang memanggil Da Hae dengan sebutan ibu. “Siapa pria ini? Apa dia menemukan ayah anaknya?”

Bibi Ji Mi tersenyum sinis, “Ini terlalu cepat. Hal ini belum boleh terjadi.” Sambungnya. (apanya Aunty, apa kau akan bersekongkol dengan Da Hae)
Usai menunggang kuda Do Hoon bertanya bagaimana rasanya menungang kuda, bukankah ini lebih menyenangkan dan lebih mudah dari yang Da Hae duga. Da Hae membenarkan, tadi itu menyenangkan. Do Hoon menyarankan lain kali keduanya harus datang dengan kakaknya. Da Hae setuju.

Pegawai pria disana melapor pada Do Hoon kalau ada seseorang yang ingin bertemu. Do Hoon keluar sebentar untuk menemui orang itu, ia meminta Da Hae menunggunya sebentar.
Bersamaan dengan itu Da Hae menerima telepon dari Bibi Ji Mi. Ia mengatakan kalau sekarang sedang berada di klub berkuda bersama Do Hoon. Sedangkan Bibi Ji Mi memberi tahu kalau sekarang ia sedang berada di kantornya Do Kyung. Ia ingin pergi berbelanja dengan Da Hae tapi ia merasa kalau Da Hae juga sangat sibuk.

Bibi Ji Mi kemudian bertanya tentang seseorang yang bernama Ha Ryu, “Apa kau kenal dengan seseorang yang bernama Ha Ryu?”
“Apa?” Da Hae kaget mendengar nama Ha Ryu keluar dari mulut Bibi Ji Mi. Bibi Ji Mi mengatakan kalau di meja kerja Do Kyung ada kiriman faks dari seseorang yang bernama Ha Ryu dan juga laporan tentang siapa Ha Ryu. Ia hanya penasaran saja siapa tahu Da Hae mengenalnya. Ia sebenarnya sengaja datang ke kantor Do Kyung untuk pergi berbelanja bersama.
Bibi Ji Mi juga bertanya apa itu Min Ah-Dong. Do Kyung mengambil alamatnya dan segera pergi. Da Hae tambah terkejut. Bibi Ji Mi menyudahi pembicaraannya tak lupa ia mengucapkan selamat bersenang-senang pada Da Hae.

Si Bibi ini sengaja menelepon Da Hae untuk memberi tahu kemana Do Kyung pergi. Ia ingin tahu apa yang akan dilakukan Da Hae untuk mencegah Do Kyung. Ia tahu kalau jarak klub berkuda itu 3 jam dari Mi Ah Dong. Ia penasaran bisa kah Da Hae menghentikan Do Kyung. Ia juga penasaran siapa pria yang bernama Ha Ryu ini. Sepertinya Bibi Ji MI tak ingin masa lalu Da Hae terungkap sedemikian cepat.
Da Hae jelas panik dan gelisah mengetahui Do Kyung menuju ke rumah Ha Ryu. Ia jelas takut Do Kyung akan menemukan sesuatu tentang dirinya disana. Ia mencoba berfikir apa yang harus dilakukannya untuk mencegah Do Kyung.
Do Kyung sampai di wilayah yang ia tuju. Dengan berbekal alamat yang ia dapatkan dari sekretarisnya ia berjalan menyusuri jalanan mencari tempat tinggal Ha Ryu.

Dalam kegelisahannya Da Hae terus berupaya berfikri keras. Ia pun menemukan sebuah ide.

Do Kyung melihat sekeliling berusaha mencari alamat rumah Ha Ryu.
Sementara di klub berkuda Da Hae mendekati kandang Lisa. Ia menatap tajam kuda itu.
Di rumah itu, Bibi Hong tengah bebersih menyapu halaman depan. Ia melihat kursi yang di atasnya ada tempelan mainannya Eun Byul (kayaknya). Ia bergumam kalau sebentar lagi Ha Ryu akan bebas, ia menebak kalau hati Ha Ryu pasti akan sangat terluka lagi.
Do Kyung sampai di depan rumah yang ia cari. Ketika ia akan masuk tiba-tiba ponselnya berdering. Bukan kabar yang menyenangkan baginya, ia terkejut.
“Lisa kenapa?” Do Kyung pun bergegas akan ke klub berkuda. Ia tak jadi ke rumah Ha Ryu.

Bersamaan dengan perginya Do Kyung, Bibi Hong keluar untuk membuang sampah. Ia hanya melihat seorang wanita yang tergesa-gesa pergi. Ia tak melihat wajahnya hanya punggungnya saja.
Do Hoon merangkul menenangkan Da Hae. Keduanya berdiri di depan kandang Lisa yang kosong. “Sudahlah tak apa-apa!” hibur Do Hoon. Tapi dengan tampang sok memelas Da Hae berpura-pura sedih.
Do Kyung sampai disana dan bertanya apa yang terjadi. “Bagaimana Lisa keluar ketika aku tak berada disini?” Do Hoon tak bisa menjawab.

Da Hae minta maaf. Mendengar permintaan maaf Da Hae, Do Kyung menebak kalau ini pasti karena ulah Da Hae. “Apa kau yang melakukannya?”
Da Hae berkata kalau ia melihat Lisa tampak stres jadi ia berinisiatif membawa Lisa jalan-jalan keluar. Tapi tiba-tiba Lisa mlompat dan lepas, ia tak bisa berbuat apa-apa.
 
Do Kyung tentu saja marah, “Memangnya siapa kau berani membawa Lisa keluar?” Do Kyung membentak. 

Do Hoon berusaha menenangkan kakaknya dan mengatakan kalau para pegawai sedang mencari Lisa. Ia yakin kalau Lisa akan kembali. Do Kyung jelas emosi apalagi Do Hoon selalu membela Da Hae. Ia menyuruh Do Hoon diam.
Pegawai disana datang dan melapor kalau pegawai yang lain telah menemukan Lisa, Do Kyung terlihat lega. 

“Lihat apa kubilang.” Seru Do Hoon yang yakin kalau Lisa akan ditemukan dan kembali.
Tapi pegawai itu mengatakan kalau terjadi kecelakaan truk di jalan dan itu menyebabkan Lisa mati di tempat kejadian. Wow. Do Kyung shock ia seolah tak kuat berdiri dan sempoyongan. Do Hoon membantu Do Kyung yang akan jatuh.
Do Kyung yang shock mendengar kematian Lisa langsung melayangkan tamparan pada Da Hae. Melihat itu  Do Hoon meninggikan suaranya, “Noona, apa yang kau lakukan?”
“Kau yang sudah membunuh Lisa.” tuduh Do Kyung pada Da Hae. Da Hae menunduk minta maaf. Tapi Do Kyung tak membutuhkan permintaan maaf Da Hae. Haruskah ia juga meminta maaf seperti ini setelah ia membunuh Da Hae juga. Pegawai yang lain datang memberi tahu kalau truk yang membawa Lisa telah kembali. Do Kyung yang marah segera menuju kesana.
Do Hoon mengkhawatirkan Da Hae, “Apa kau baik-baik saja?” Da Hae bilang kalau ia tak apa-apa. (Ya jelas tidak apa-apa yang penting dia kan sudah mencegah Do Kyung ke rumah Ha Ryu. Ah kasian si Lisa, dia jadi korban padahal dia ga salah apa-apa ya)
Jae Woong memberi tahu ayahnya kalau ia sudah menemukan saudara kembarnya. Ayah Cha tentu saja senang sekali. Jae Woong berkata kalau ia akan menemui saudara kembarnya itu besok.
Ayah Cha jelas senang, “Sejak aku melepaskan tangannya aku tak bisa tidur nyenyak di malam hari. Sekarang aku bisa meninggal tanpa penyesalan. Tapi bukankah kita harus mengadakan pesta.” ucap Ayah Cha.
Soo Jung bilang tentu saja, ia yang akan menyiapkan pesta besar ini. Ayah Cha setuju, ia menyerahkan persiapan pesta penyambutan ini pada Soo Jung. Ketiganya tertawa bersama. Jae Woong tersenyum menatap Soo Jung. (ah ga kuku liat senyumnya Jae Woong)
Jae Woong dan Soo Jung berada di dalam mobil. Jae Woong berkata kalau selama dalam pencarian saudara kembarnya Soo Jung-lah yang paling berusaha keras. Ia sangat berterima kasih. Soo Jung ikut senang, ia turut bahagia.
Jae Woong terdiam, ia mengambil sesuatu di saku jas-nya. “Soo Jung-ah!” panggil Jae Woong lirih sambil membuka kotak kecil yang berisi cincin. (ah....)

Soo Jung terkejut, ia tak menyangka ini tiba tiba untuknya. Jae Woong menyematkan cincin itu ke jari manis Soo Jung. Ia menggenggam tangan Soo Jung.
“Bersediakah kau menikah denganku?” Ucapnya gemetaran. (sesak nafas saya)
Mata Soo Jung berkaca kaca, ia menutup wajahnya.

“Soo Jung-ah, apa kau menangis?” Jae Woong khawatir karena melihat Soo Jung terus menutup wajah. “Hei jangan menangis.”
Soo Jung membuka tangannya dan tertawa terbahak-bahak.

“Apa ini?” Jae Woong cemberut.
“Jae Woong-ssi, di pengadilan, didepan penjahat yang kejam kau sama sekali tak gugup. Kenapa kau seperti itu sekarang? ah manis sekali.” ucap Soo Jung sambil mencubit pipi Jae Woong.
Jae Woong yang tadinya cemberut jadi tersenyum. Soo Jung mengangkat tangan Jae Woong dan berteriak. “Aku akan menikah dengan Cha Jae Woong, Horay!”
Soo Jung memeluk erat, “Jae Woong-ssi I Love you.” Ucapnya lirih. Keduanya melepas pelukan, sekali lagi Soo Jung mengatakan kalau ia mencintai Jae Woong.
And then, Jae Woong memberikan ciuman mesra sebagai ungkapan perasaannya.
Karena kematian Lisa, tentu saja ini membuat Do Kyung sedih. Ia melampiaskan kesediahnnya dengan minum alkohol. Lisa adalah pelipur lara dikala ia sedih, tapi kini ia harus kehilangan sang pelipur laranya.
Bibi Ji Mi yang terbangun menuju dapur. Ia terkejut melihat Do Kyung duduk sendirian dengan nuansa cahaya gelap. Ia heran kenapa Do Kyung masih minum alkohol. Ia juga melihat kalau Do Kyung menangis, “Apa terjadi sesuatu?” Tanya Bibi Ji Mi.
Dengan perasaan sedih Do Kyung berkata kalau Lisa sudah mati dan yang menyebabkan kematian Lisa adalah Joo Da Hae. Bibi Ji Mi tak mengerti kenapa Joo Da Hae membunuh Lisa. Do Kyung bekata kalau Da Hae itu tahu apa yang bisa membuat hatinya sakit karena seperti itulah sifat Da Hae. “Joo Da Hae, aku tak akan memaafkannya!”

Do Kyung akan menuang minuman lagi tapi Bibi Ji Mi mencegahnya, “Kau sudah mabuk berhentilah minum!” Do Kyung pun berjalan sempoyongan menuju kamarnya.
Bibi Ji Mi tak menyangka ternyata jalan ini yang ditempuh oleh Da Hae. “Apa dia yang membunuh kuda itu?” 
keesokan harinya, Jae Woong pamitan pada ayahnya kalau ia akan menjemput saudara kembarnya. Tapi tentu saja ia tak mengatakan kalau ia akan menjemput di penjara. Ayah Cha berpesan agar Jae Woong hati-hati mengemudi. Jae Woong meminta ayahnya tak perlu khawatir ia akan segera kembali. Ia berpesan pada Soo Jung untuk menjaga ayahnya. (Ya ampun dandanannya kenapa mirip Ha Ryu ya)
Soo Jung mengedipkan mata pada calon mertuanya untuk segera masuk. Ayah Cha pun masuk ke kamarnya.
Setelah Ayah Cha pergi dengan cepat Soo Jung mengecup bibir Jae Woong. Jae Woong yang terkejut kemudian tersenyum. Keduanya tersenyum hihi.

“Hei Soo Jung aku bisa mendengar semuanya lho!” teriak Ayah Cha dari dalam kamar haha. (Ayah dengar apaan haha) Soo Jung pun segera menyusul Ayah Cha.
Jae Woong menerima telepon dari Sam Do. Sam Do bertanya kapan Jae Woong datang menjemputnya. “Kenapa kau membuatku terus menunggu padahal aku menemukan saudara kembarmu yang sudah lama hilang?” Jae Woong tersenyum mengatakan kalau ia akan menuju kesana sekarang.
Joo Yang Hoon berada di mobilnya menghubungi Da Hae. Ia mengatakan kalau ia dalam perjalanan menuju penjara. Ia meminta Da Hae tak perlu khawatir, ia yang akan membereskan Ha Ryu. Da Hae mengerti, ia harap kakak tirinya ini jangan pernah membiarkan Ha Ryu muncul di hadapannya.
Jae Woong dan Sam Do sampai di depan penjara. Sam Do tiba-tiba teringat kalau ia lupa membeli tahu. Ia akan pergi membeli tahu sebentar. Jae Woong bilang tak apa-apa, mereka bisa membeli tahu dalam perjalanan pulang ke rumah nanti.

“Hei, kau ini bicara apa, begitu dia keluar kau harus memasukan tahu ke dalam mulutnya. Begitulah caranya!” jelas Sam Do. (tradisi makan tahu setelah keluar dari penjara buat buang sial hehe)
Sam Do pun keluar dari mobil Jae Woong akan membeli tahu. Ia berhenti dan merogoh sakunya. Kosong. Dia ga bawa duit haha. Sam Do mengetuk kaca mobil Jae Woong. “Aku lupa bawa dompetku!” katanya hahaha. Jae Woong tertawa mengerti, ia memberikan uang 10rb won pada Sam Do. Jae Woong tersenyum dan meletakan dompet di samping jok-nya.
Ha Ryu mengganti pakaian napi dengan pakaiannya. Ia menatap dirinya dalam cermin dan segera keluar.
Jae Woong menunggu adiknya keluar dari tahanan. Ia berdiri di depan pintu masuk yang masih tertutup. Ia melihat ponselnya.

Tak jauh dari Jae Woong berdiri ada mobil hitam yang parkir disana. Ternyata itu Yang Hoon. Ia memperhatikan Jae Woong yang berdiri membelakangi mobilnya. Jae Woong menoleh ke belakang dan dengan cepat Yang Hoon memalingkan wajahnya agar tak terlihat oleh Jae Woong yang ia kira Ha Ryu.

Jae Woong tak curiga dengan mobil itu. Ia menganggap kalau pengemudi mobil itu sama seperti dirinya tengah menunggu sanak saudara yang keluar dari penjara hari ini.
Yang Hoon keluar dari mobilnya, ia melihat sekeliling dan dengan cepat membekap Jae Woong dengan sapu tangan yang sebelumnya sudah ia beri obat bius. Jae Woong meronta berusaha melepaskan diri tapi ia tak sadarkan diri karena pengaruh obat bius. Ponselnya terjatuh. Yang Hoon segera memasukkan Jae Woong yang sudah tak sadar ke mobilnya.
Sam Do tiba disana usai membeli tahu. Dari kejauhan ia melihat Jae Woong dimasukan ke mobil hitam.

“Pengacara Cha!” teriak Sam Do berlari mengejar mobil yang sudah tancap gas. Ia tak sanggup mengejar mobil yang berlalu dengan cepat. Ia melihat disana ada ponsel Jae Woong, ia memungutnya.
Tepat saat itu pintu gerbang penjara dibuka. Beberapa napi yang bebas hari ini segera keluar, diantara mereka terlihat pula Ha Ryu. Ha Ryu melihat sekeliling dan mendapati Sam Do berdiri tak jauh dari sana. Ia tersenyum memanggil Sam Do, “Sam Do Hyung-nim!”
Sam Do pun mengatakan pada Ha Ryu kalau Jae Woong baru saja diculik oleh seseorang. Sam Do menunujukan ke arah mana penculik itu pergi.
“Apa? Siapa yang menculiknya? Siapa?” Ha Ryu terkejut menoleh ke arah yang ditunjukan Sam Do.

Sam Do bilang kalau keduanya harus segera mengejar si penculik. Ia akan menjelaskannya di mobil nanti. Ia menyuruh Ha Ryu cepat masuk ke mobil. “Kita harus segera menemukannya sebelum sesuatu terjadi padanya!”
Ha Ryu pun dengan cepat mengendari mobil kakaknya untuk mengejar orang yang menculik Jae Woong. Sam Do menghubungi petugas kepolisian. Ia ingin polisi itu memeriksa sebuah plat nomor mobil untuknya. (huwaa ternyata Sam Do ingat plat mobil Yang Hoon)

Berhasilkah mereka menemukan Jae Woong.

Komentar :
Mendengar ucapan Ayah Cha yang mengatakan kalau dulu ia melepaskan tangan saudara kembarnya Jae Woong, aku jadi ingat komentarnya Kiki. Dia beranggapan kalau hilangnya Ha Ryu ini seperti kisah 49 days, dimana Yi Kyung dan Ji Hyun terpisah. Apa drama ini juga akan mengisahkan seperti itu. Kita lihat saja nanti.

15 comments:

  1. Kisahnua makin seru,,,,,,,,,,, gregeten ama dae ha juga bibi ji mi

    ReplyDelete
  2. wah...mangkin menegangkan...setega itu,yak...si da hae..bener2 ratu ambisi..segala cara digunaken...

    ReplyDelete
  3. lemessssss bener2 lemes di bikin ini drama hiksss ngak rela kalo sampe pengacara cha mati ngak relaaaaaaaaaa :(

    ReplyDelete
  4. Mba anis,mana sinopsis may queen ny????ayo semangat....

    ReplyDelete
  5. yaampun... baru juga seneng lhat ha ryu ketemu kembarannya dan juga keromantisan jae woong dan so jung.. malah udah bkin nyesek lg, hwaaa gak rela kalo jae woong mati, kasian sojung nyaa.. ntar dia nikah sama sapa coba :v
    do kyung juga kasihan, lisa nya mati. da hae bner2 dah bkin aku gondok, golok mana golok :v

    mba anis kutunggu part 2nya.. semangat ya!

    ReplyDelete
  6. Wah gk sabar nunggu kelanjutan'a
    Fighting mbak anis ^^

    ReplyDelete
  7. huwwaaaa...

    Makin penasaran sama kelanjutannya..
    Suka banget sma couple jae woon dan soo jung...
    Lanjutkan

    ReplyDelete
  8. Hmmmm,,, baru juga mendapatkan kembali kebahagiannya,, kasian ha ryu,, jangan sampe terjadi apa" sama pengacara Cha,,,
    Ditunggu lanjutannya ya mbg,,,
    (ง'̀⌣'́)ง

    Ree

    ReplyDelete
  9. Iya mbak anis makasih msh inget commentku,itu aku yg beranggapan Ha Ryu n Jae Woong seperti kisahnya Yi Kyung n Ji Hyun..waktu itu aku comment blum pny akun google..tapi aku pny anggapan lain juga..mungkin juga org tua mereka bercerai trus ayahnya lepaskan Ha Ryu utk ikut ibunya,Ha Ryu msk panti krn ibunya meninggal n gak ada yg tau dia pny keluarga kandung yg lain.Yup liat saja anggapan yg mana yg benar..atau dua-duanya malah salah hehe

    Kasian Lisa yg ngerti apa2 juga ikutan mati,Da Hae nih bukan cuma gak berprikemanusiaan lagi tapi juga gak berprikehewanan.Gantung aja di monas :Lol

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha tidak berprikehewanan hahahah... ga bisa berhenti ketawa baca komen nya Kiki... :D

      Setiap komentar aku pasti baca kok, apalagi komentar yang memberikan gambaran2 yang sama sekali ga terfikirkan olehku. Itu sangat membantu..



      Delete
  10. penasaran banget sama kejadian setelah ini, meski harus sedih krn nasih Jae Woong malang banget... Padahal mau nikah sama Soo Jung. Apakah nanti Ha Ryu pulang ke rumah bapaknya sbg Jae Woong juga ya? T.T

    @Kiki: Da Hae udah pernah bunuh manusia, bunuh hewan ga ada apa2nya buat dia.

    ReplyDelete
  11. @Melissa: Iya ya,Da Hae udh trlalu! Sebenarnya Da Hae gak berencana utk membunuh org2 yg udh mati itu (Eun Byul,si kuda Lisa,Jae Woong) semuanya itu mati diluar rencana Da Hae,cuma itu semua trjadi krn niat awal Da Hae sih yg emg udh gak baik

    ReplyDelete
  12. inni ep nya ampe brpa ya..?? seru bget nie..
    trmakasih kakak..!!!^^

    ReplyDelete
  13. Masukin aj si da hae ke kandng buaya di taman safari noh

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.