Thursday 14 August 2014

[Rekap] Mama - Nothing to Fear Episode 3

Ji Eun menafsirkan keinginan Seung Hee itu dirinya sebagai pengasuh Geu Roo. Ia menyadari itulah kelebihannya sebagai pengasuh karena ia sudah pernah mengasuh keponakannya, anaknya Sena si Hyun Soo. Seung Hee pun akan mempercayakan segalanya tentang Geu Roo pada Ji Eun.

Seung Hee tak mengerti dengan kehidupan Ji Eun yang memiliki hutang tanpa diketahui suami, bagaimana Ji Eun bisa melakukan pekerjaan ini bahkan jika Ji Eun putus asa. Ji Eun mengatakan tentang mengambil pinjaman untuk biaya pendidikan, hal ini sangat umum dilakukan di Korea. Ia tak bisa membayar tagihan hingga pihak bank hampir menyita barang-barangnya. Ji Eun menanyakan alasan kenapa Seung Hee membantunya. Seung Hee ingin tahu wanita seperti apa Ji Eun ini.
Ji Eun merasa dirinya sangat buruk di mata Seung Hee, tapi bagi dirinya kehadiaran Seung Hee yang sudah membantunya itu seperti ia mendapatkan bonus dalam hidupnya. Ia pikir dirinya akan menghancurkan keluarganya sampai-sampai ia ingin mati karena terlalu takut.

Seung Hee memberikan sapu tangannya karena Ji Eun menangis, kenapa Ji Eun selalu meangis di depannya. Ia tak bisa mempercayakan anaknya pada wanita lain. Ji Eun berjanji akan merawat Geu Roo seperti merawat anak sendiri. Ia bahkan tak akan mengambil gaji jikalau Seung Hee menawarkan padanya karena ia memiliki hutang pada Seung Hee. Seung Hee akan menjamin kehidupan keuangan Ji Eun, jadi tak perlu mengkhawatirkan itu. “Apa kau bisa melakukan pekerjaan ini sepanjang sisa hidupmu? Kumohon rawatlah anakku mulai dari sekarang!” Ji Eun tentu saja heran dengan permintaan Seung Hee.
Tae Joo terbangun dari tidur dan menyadari dirinya sudah dimanfaatkan oleh Kang Rae Yeon. Untung semalam tidak terjadi apa-apa karena dirinya sudah terlanjur tak sadarkan diri karena mabuk. Ia sangat kesal pada wanita licik itu. Tae Joo yang terburu-buru akan kembali ke kantor shock ketika menerima telepon dari Seung Hee yang ingin bertemu dengannya.
Ada restouran yang menjadi kenangan Seung Hee bersama Tae Joo. Ia berada disana menunggu Tae Joo. 
Tae Joo hampir datang ke restouran itu namun niat itu ia urungkan dan malah menyendiri di tepi sungai Han mengingat saat dimana ia memutuskan hubungan dengan Seung Hee. Ia cemas jika dirinya menikah dengan Seung Hee masa depan keluarganya bersama Seung Hee tidak terjamin baik. Ia masih memiliki ibu dan adik sementara Seung Hee tidak memiliki siapapun. Seung Hee hanya bisa menangis menerima pelukan terakhir dari Tae Joo yang memohon padanya untuk melepaskan dia.
Di kantor Rae Yeon kesal karena Tae Joo tak bisa dihubungi padahal mereka akan segera mengadakan rapat. Rumor pun tersebar kalau Direktur Kang Rae Yeon mendekati Tae Joo, hingga dia pun memiliki julukan sebagai si pembunuh pernikahan.
Orang suruhan Seung Hee mengabarkan ketidakhadiran Tae Joo di kantor dan menebak kalau dia pasti sengaja menghindar dari Seung Hee. Seung Hee ingin tahu pendapat orang suruhannya ini bagaimana jika seseorang dari masa lalu tiba-tiba muncul dan meminta untuk membesarkan anak. Orang suruhan Seung Hee tak tahu, ia harus bertanya pada istrinya dulu, tapi kemungkinan istrinya itu akan membunuhnya.
Koo Ji Sub yang tak mau meninggalkan tempat tinggal yang sekarang ditempati Seung Hee sebagai galeri mendirikan tenda di depan rumah itu. Ia mengatakan pada Seung Hee dirinya akan tetap disini. Seung Hee yang dalam keadaan sakit mengabaikan omongan Ji Sub. Ji Sub mendengar dari agen perumahan bahwa Seung Hee hanya menyewa tempat ini untuk enam bulan saja, kenapa Seung Hee tidak membuat kesepatan saja dengannya. Seung Hee yang penyakitnya kambuh masuk ke dalam rumah. Ji Sub merasakan sentuhan tangan Seung Hee yang panas. Tapi ia tak merasa curiga.
Ji Sub mengintip melalui jendela melihat Seung Hee panik mencari sesuatu. Ia mengetok jendela menunjukan botol kecil yang ada di tangannya. Botol kecantikan tempat Seung Hee menyimpan obat. Ji Sub menemukan itu di jalan, semula ia akan membuangnya tapi botol ini berisi pil yang disimpan dalam botol kecantikan jadi ia tak jadi membuangnya. Ia menebak apa Seung Hee memiliki gula darah rendah, apa ini obat untuk itu. Seung Hee tak mengatakan apapun, ia merebut obatnya.
Tae Joo yang masih menyendiri kembali ke mobil dan menemukan bungkusan makanan yang dibawakan oleh Ji Eun. Itu kimchi, bungkusnya sudah melembung dan duarrrrr meledak deh kimchinya. Maklum makanan fermentasi, padahal istrinya sudah berpesan agar itu jangan dibiarkan didalam mobil. hahahaha. Kotor deh tuh dalam mobil dan bajunya Tae Joo.
Ibu Tae Joo ingin menitipkan minuman herbal untuk Ji Eun agar segera mendapatkan anak laki-laki. Tae Hoon, adik Tae Joo melihat disana ada minuman herbal, ia mengambil satu dan meminumnya. Ibunya marah karena itu ramuan herbal untuk wanita hahahaha.
Bukannya pulang ke rumah Tae Joo malah menemui Rae Yeon. Ia setuju atas kesepakatan yang ditawarkan Rae Yeon padanya. Rae Yeon tersenyum sudah tahu banyak mengenai keluarga Tae Joo. Tae Joo menegaskan kalau ia menyepakati kesepaatan bukan karena menyukai Rae Yeon. Ia pun tak pulang ke rumah dan mengirim kabar pada istrinya kalau dirinya lembur. Ia berada di apartemennya Rae Yeon.
Ji Eun mengatakan pada Bona tentang dirinya yang akan mengasuh Geu Roo. Begitu juga dengan Seung Hee yang mengatakan pada Geu Roo kalau mulai sekarang ibunya Bona akan membantu Geu Roo belajar dan memasakan makanan untuk Geu Roo. Geu Roo merasa heran kenapa ibunya slalu berubah-ubah begini, kemarin bilang itu, sekarang ini, apa besok akan berubah lagi. Sung Hee bilang tidak ia akan menetap di Korea, mulai besok Geu Roo akan sekolah dan masuk di kelas 5 dan yang akan mendaftarkan itu Ji Eun.
Seung Hee memberikan ponsel untuk Geu Roo dan menyimpan panggilan cepat No 1 itu ibu tiri (Ji Eun) itu karena Ji Eun akan menjadi seperti ibunya Geu Roo. Ia berpesan agar Geu Roo bersikap hormat pada Ji Eun.
Ketika Tae Joo pulang ke rumah Ji Eun membuat banyak makanan. Ji Eun mengatakan anak laki-laki yang ditemui Tae Joo kemarin ibunya sangat sibuk jadi dia meminta dirinya mengurus Geu Roo. Ia melakukan ini tanpa mendapatkan bayaran kok.
Tae Joo melakukan presentasi tentang peluncuran merk baru. Direktur Kang Rae Yeon membantu menjelaskan bahwa mereka akan menggunakan jasa Stella Han untuk desain lukisan. Namun direktur Kim selalu saja bertolak belakang dengan ide-ide yang disampaikan Tae Joo. Presdir Koo menegurnya kenapa Direktur Kim bersikap begitu.
Koo Ji Sub ternyata putra dari Presdir Koo. Ia mendatangi kantor ayahnya memprotes wanita yang tinggal di tempatnya. Presdir Koo menyewakan tempat itu bukan karena Ji Sub menyewanya tapi karena rumah itu sangat berarti bagi Ji Sub. Ia merasa putranya ini sudah menyia-nyaiakna waktu dengan tinggal di tempat itu dan meminta agar mulai besok Ji Sub datang dan belajar tentang manajemen bisnis. Ia sudah menghabiskan hidupnya untuk mendirikan perusahaan ini, jadi kalau bukan Ji Sub yang melanjutkannya siapa lagi. Apa Ji Sub hanya ingin menjadi fotografer saja.
Tapi Ji Sub tak mau menjalankan bisnis perusahaan ia hanya ingin menjadi fotografer karena ia tak ingin hidup seperti ayahnya, ayahnya mungkin membanggakan perusaahan ini dan semua yang sudah dilakukan tapi ia tidak mau seperti itu. Ayahnya selalu membuat alasan sibuk di kantor dan meninggalkan ibunya sendirian. Apa karena kesibukan hingga membuat ayahnya bahkan tidak datang pada hari meninggalnya ibu.

Presdir Koo terdiam mendengar ucapan keras putranya yang menusuk hatinya. Ia mengerti maksud Ji Sub maka dari itu ia ingin hidup Ji Sub lebih baik. Ji Sub tak pernah meminta ayahnya untuk berubah, ia akan tetap menjalani kehidupannya dan ayahnya silakan melanjutkan kehidupan ayahnya sendiri. Rumah itu sangat berarti baginya, mungkin ayahnya tak tahu tapi itu adalah tempat bahagia ibunya. Disana ada jejak ibunya. Dalam hati Ji Sub menyesal sudah mengatakan hal yang kasar pada ayahnya.
Ji Eun ke rumah Seung Hee membawa banyak makanan, Disana ia melihat-lihat isi rumah yang dipenuhi perabotan bagus. Ibu dan anak ini heran melihat banyak makanan yang Ji Eun bawa. Geu Roo menolak ketika Ji Eun akan menyuapkan makanan ke mulutnya namun Ji Eun dengan wajah cute memaksa. Ji Eun bahkan menyebut Geu Roo dengan sebutan ‘putraku’. Seung Hee mengingatkan kalau Geu Roo tidak suka pada orang yang terlalu ramah.
Ji Eun masuk ke ruangan dimana Seung Hee tengah berganti berpakaian. Disana banyak tersimpan baju-baju bagus, sepatu dan tas milik Seung Hee. Ia membantu Seung Hee agar berpenampilan lebih fashionable. Bukankah hari ini Geu Roo akan mendaftar di sekolah jadi Seung Hee harus terlihat cantik disana. Tapi Seung Hee mengingatkan bukankah ia sudah menyerahkan itu sepenuhnya pada Ji Eun, ia tak akan kesana. Ia ingin Ji Eun menjaga jarak dengannya, jangan terlalu akrab. Tapi menurut Ji Eun jika ia dekat dengan Seung Hee maka akan lebih mudah baginya untuk bisa dekat juga dengan Geu Roo. Ia minta maf jika dirinya sudah terlalu kelewatan.
Di sekolah, ibu Min Joo mengeluhkan biaya pendidkan yang semakin mahal. Ia sudah tak bisa menghitung berapa jumlah uang yang sudah ia keluarkan. Min Joo berkata pada ibunya bahwa yang namanya mendidik anak itu salah satu tugas dari seorang ibu.
Ibu Han Se yang ada disana menyuruh Han Se agar segera masuk kelas. Tapi Han Se enggan karena ia benci pelajaran bahasa inggris. Ibunya bertanya apa impian Han Se, Han Se kesal karena itu ibunya yang memutuskan, itu bukan impiannya. Tapi bagi ibu Han Se apa yang menjadi keputusannya itulah yang menjadi impian Han Se.
Ji Eun datang bersama Geu Roo dan Bona. Tahu kalau anak laki-laki yang bersama Ji Eun itu anak laki-laki Seung Hee yang kaya, ibu Min Joo menoba bersikap baik dan memuji. Namun Geu Roo anak yang risih akan sentuhan perhatian. Ia kesal dan menimpalinya menggunakan bahasa inggris.
Min Joo pindah tempat duduk di samping Geu Roo. Hal itu membuat Han Se sebal hahaha.
Ibu Han Se melihat Ji Eun sering ke rumah Seung Hee, ia harap Ji Eun mengajak Seung Hee bergabung bersama membahas pendidikan anak-anak. Han Se itu akan lebih tertarik belajar ketika memiliki saingan. Tapi Seung Hee tidak suka mengenai itu. Ibu Min Joo menyadari itu karena Seung Hee berasal dari Kanada yang kemungkinan memilki gaya mendidik anak yang berbeda. Ibu Han Se akan meminta bantuan pada Ji Eun untuk memberikan tumpangan pada anaknya namun Ji Eun tak bisa karena ia sangat sibuk. Ibu Min Joo terkejut Ji Eun menolak permintaan ibu Han Se.
Ji Sub ditempat kerjanya melakukan pemotretan. Tae Hoon ada disana berkata bukankah Ji Sub bisa tinggal ditempat itu. Menurut Ji Sub wanita yang tinggal ditempatnya itu bukanlah wanita melainkan manusia. “Dia bahkan sudah memiliki ayam dan bir ketika aku masih bayi.” Tae Hoon tertawa karena dirinya bahkan mencari wanita yang usianya lebih tua. Tapi yang membuat Ji Sub heran wanita itu memiliki obat yang diletakan di botol kosmetik. Tae Hoon menilai itu aneh dan menebak itu pasti pil tidur. Mungkin dia mengumpulkan satu persatu untuk bunuh diri atau sesuatu.
Seung Hee yang melihat Ji Eun kerepotan membawa barang-barang memberikan tumpangan mobil. Di Kanada ia juga menawarkan layanan ini pada karyawannya. Ji Eun yang selalu menggunakan mobil Sena, adik iparnya dikira memiliki mobil sendiri oleh tetangga. Ji Eun terus saja ngoceh tentang kelas Geu Roo dan membuat Seung Hee lelah mendengarnya. Ia malah menyalakan musik keras-keras. Hahaha. Ji Eun sadar kalau yang dilakukan Seung Hee ini agar dirinya diam tapi tetap saja dia ngoceh terus. Hahaha.
Ji Eun mengundang Seung Hee ke rumahnya namun Seung Hee menolak. Ia memiliki beberapa buku yang bagus untuk Geu Roo baca jadi ia meminta Seung Hee menunggu sebentar. Ketika akan menuju rumah Ji Eun berpapasan dengan Sena. Sena baru saja mengantar ibu Ji Eun ke rumah Ji Eun. Ibu akan tinggal di rumah Ji Eun untuk sementara.

Sena adalah orangnya tidak bisa melupakan begitu saja apa yang sudah Ji Eun lakukan padanya, bukankah dulu Ji Eun menentang pernikahannya dengan Young Jin. Apa Ji Eun sangat benci teman Ji Eun berubah menjadi adik ipar. Ia tahu dulu Ji Eun memiliki keluarga yang kaya bersama orang tua Ji Eun namun sekarang ia lah yang menikmati semuaya. Tapi itu tidak cukup meringankan kemarahannya. Ia yang menampar Ji Eun akhirnya bisa lega.

Seung Hee yang melihat semuanya membantu Ji Eun memunguti buah yang terjatuh. Ji Eun malu menangis di depan Seung Hee lagi, kenapa dirinya selalu terlihat menyedihkan di depan Seung Hee.
Ji Eun menanyakan kapan ibunya akan pulang ke rumah Sena. Ibu yang bertengkar dengan Sena tak ingin kembali kesana. Karena ada mertuanya Tae Joo sebisa mungkin bersikap manis dengan mengatakan ibu mertuanya ini harus menjadi bintang golf. Tapi ibu Ji Eun sekarang sudah tak main golf lagi karena ketika ia berada di lapangan golf teman-temanya selalu membual tentang menantu mereka yang membelikannya klub baru atau tentang liburan keluar negeri. Jadi ia malas pergi kesana. Tae Joo berjanji akan melakukan itu untuk ibu mertuanya. Tapi ibu Ji Eun tak yakin dengan bualan menantunya ini. Ia menyindir posisi Tae Joo yang terus-terusan hanya seorang manajer dan kenapa ibu Yae Joo selalu mengirimi Ji Eun ramuan herbal itu, bukankah itu seperti racun bagi Ji Eun. Ji Eun merasa tak enak pada suaminya. Ibu yang sedang marah pada Sena melampiaskannya pada Ji Eun, di rumah Sena ia diminta melakukan pekerjaan rumah tangga. Ia tak sudi melakukannya, memangnya ia ini pembantu. Ia kesal di rumah putranya diperlakukan tidak baik, eh di rumah putrinya juga sama.
Young Jin berusaha menghubungi nomor ponsel ibunya namun tak aktif. Sena memebritahu kalau ibu pergi ke rumah Ji Eun karena marah padanya. Young Jin berencana menjemput ibunya pulang, apa Sena akan terus seperti ini, ia sudah lelah melihat tingkah antara Sena dan ibunya. Sena berkata kalau ibu selalu saja memandang rendah dirinya, ibu mertuanya itu selalu bermuka dua, dia benar-benar berbeda ketika Young Jin tidak disana. Apa suaminya ini tahu apa julukan Hyun Soo pada neneknya, ratu labil.
Seung Hee mengajak Ji Eun ke klinik kecantikan milik Sena. Mengetahui tamu VIP yang datang ke tempatnya ini adalah Ji Eun, Sena benar-benar kesal apalagi ia harus melayani Ji Eun. Tapi ia harus bersikap profesional pada pelanggannya karena semua biaya ini Seung Hee yang membayarnya. Keluar dari klinik kecantikan Ji Eun mendapatkan mobil dari Seung Hee.
Ji Eun benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran Seung Hee, kenapa melakukan ini padanya. Bukankah hubungan keduanya hanya sebatas kerja saja, bukankah ia harus melakukan apa yang Seung Hee katakan tapi ia berpikir Seung Hee sedang mempercayakan anak Seung Hee padanya karena Seung Hee menyukainya. Seung Hee bilang tidak tapi itulah yang Ji Eun rasakan. Ji Eun berterima kasih Seung Hee membawanya ke klinik adik iparnya tapi memberinya mobil, ini tidaklah benar. Ia tahu Seung Hee orang kaya tapi Seung Hee tidak harus memendang rendah dirinya. Cukup perlakukan dirinya seperti seorang teman. Jika Seung Hee menjadi temanya ia tak akan merasa sakit hati menerima mobil ini.

Seung Hee : “Jika ada orang yang tak pernah bsa berteman dnegan satu sama lain maka itu adalah kita.”

Hal itu membuat Ji Eun heran, apa karena kondisi ekonomi dirinya dan Seung Hee berbeda jadi ia tak bisa berteman dengan Seung Hee. Seung Hee tak menjawabnya.
Tae Joo dan Rae Yeon mendatangi galeri Seung Hee. Keduanya hanya tahu kalau itu tempat Stella Han bukan Seung Hee. Namun Ji Sub yang ada disana menyuruh dua orang itu pergi. Tae Joo menanyakan apa Ji Sub kenal Stella Han, Ji Sub bilang tidak kenal, jadi cepat pindahkan mobil sekarang karena itu menggangu. Keduanya pun tak jadi bertemu Stella Han.
Ada satu tempat yang ingin Ji Eun datangi bersama Tae Joo. Ia ingin suaminya pulang lebih awal karena hari ini adalah hari pernikahan keduanya. Tapi Rae Yeon tak mengijinkan Tae Joo pulang lebih awal karena hari ini ulang tahunnya.

Ji Eun berancana menonton film di bioskop dengan suaminya tapi Tae Joo tak bisa ikut karena sibuk. Jadi Bona ingin Seung Hee yang ikut dengan mereka nonton film. Tapi Seung Hee tak suka nonton film. Bona memohon dengan wajah cute-nya. Geu Roo ingin tahu memangnya hari ini ada perayaan apa. Bona mengatakan kalau hari ini ulang tahun pernikahan orang tuanya. Ji Eun bahkan sudah menyiapkan tiket anak-anak untuk nonton juga. Bona memohon pada Seung Hee agar mau ikut nonton. Seung Hee mempersilakan jika Ji Eun ingin nonton tapi Ji Eun tak mau nonton sendirian.

“Kenapa kita tidak pergi saja?” kata Geu Roo. “Aku tak pernah pergi ke bioskop dengan ibu.”
Seung Hee pun akhirnya mau. Tontonan film mereka tentu saja beda. Geu Roo dengan Bona, Seung Hee dan Ji Eun. Ji Eun berpesan pada anak-anak agar jangan kemana-mana setelah film selesai, tunggu disini.
Ternyata Tae Joo dan Rae Yeon berada ditempat yang sama. Seung Hee yang melihat dua orang itu tentu saja kaget. Ia tak ingin Ji Eun mengetahui ini.

Bersambung ke episode 4

Tadinya mau membuat review singkat tapi kok ya malah agak banyak.

Setelah sekian drama yang saya tonton selalu menampilkan Bromance, kali ini beda Sismance, hubungan dekat dua wanita yang bukan bersaudara, ini manis banget.

Bona n Geu Roo semakin dekat nih. Kalau Ji Eun tahu Geu Roo itu anak suaminya gimana ya? Akankah dia bersikap seperti JI Sun di Temptation, hmm rasanya tidak akan. Sifat keduanya kan beda.


Eh eh kira-kira bakal ada scene sweet antara Ji Sub n Seung Hee ga ya. Kalau ada wah romance antara Noona-Dongsaeng ya hahaha. 

1 comment:

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.