Monday, 25 August 2014

Sinopsis Temptation Episode 11 Part 1

Di pesta Presdir Jang, mereka berempat kembali bertemu. Hong Joo yang semula menjauh tak ingin melihat Seok Hoon dan Se Young akhirnya kembali menemui mereka usai mendengar ucapan Min Woo.

Dengan sikap dingin Hong Joo menanyakan perjalanan Seok Hoon ke Brazil. Seok Hoon tak menjawabnya ia berkata kalau Hong Joo sekarang terlihat lebih baik. Hong Joo beralih menatap Se Young dengan tatapan sinis, apa Se Young terkejut melihat dirinya di pesta ini. Se Young berusaha tersenyum mengatakan kalau ia sedikit terkejut. Ia merasa Min Woo pasti sudah tahu ia akan datang kenapa Min Woo tak mengatakan pada Hong Joo. Min Woo tak tahu Seok Hoon juga akan datang, ini sungguh tak bisa dipercaya Se Young datang ke pesta bersama Seok Hoon.

Seok Hoon berkata kalau ia yang memutuskan untuk ikut ke pesta ini. Ia penasaran ingin tahu apa yang orang-orang kelas tinggi bicarakan. Min Woo bilang yang dibicarakan itu hal biasa, uang, wanita, dan rumor buruk, itu sama seperti yang Seok Hoon bicarakan dengan teman-teman Seok Hoon. Tapi Seok Hoon menilai itu tidaklah sama karena ketika ia dan teman-temannya berkumpul yang mereka debatkan itu tentang kedamaian, lingkungan dan hal semacam itu. Min Woo menyahut ia tertarik ingin bergabung dalam pertemuan seperti itu.

Hong Joo menarik tangan Min Woo mengajaknya pergi dari sana. Masih dengan sikap dingin Hong Joo permisi pada Seok Hoon dan Se Young. Tapi ketika berjalan pergi Hong Joo berjalan lebh dulu mendahului Min Woo. Se Young melihat kalau Hong Joo sedang berusaha keras menguasai diri di depannya.
Hong Joo menyendiri di luar. Seok Hoon datang menghampirinya. Hong Joo melirik ke tangan Seok Hoon dimana ada jam tangan mewah. Ia mencibir Seok Hoon yang sekarang memakai jam tangan mahal. Seok Hoon tersenyum mengatakan jam tangan itu hadiah dari seseorang. Hong Joo bisa menebak kalau sekarang hidup Seok Hoon pasti baik-baik saja. Ia heran kenapa Seok Hoon menemuinya, bagaimana jika pacar Seok Hoon yang kaya itu cemburu, tidak seharusnya Seok Hoon berada di luar bersamanya.
Seok Hoon menanyakan kabar ayah dan Hong Gyu. Hong Joo merasa kalau kabar mereka sama sekali bukan urusan Seok Hoon lagi. Ia tak perlu menghargai pertanyaan Seok Hoon yang menanyakan kabar tentang keluarganya.
Seok Hoon mengatakan ia memiliki banyak waktu untuk berpikir ketika di Brazil. Ia sudah memikirkan hal-hal yang telah terjadi pada dirinya dan Hong Joo seperti berjalan mundur dalam permainan catur. Hong Joo berkata kalau itu dimulai ketika Seok Hoon pergi ke kemar Se Young disaat ia menunggu Seok Hoon hingga di bandara.

Seok Hoon berkata tidak, karena itu sudah dimulai jauh sebelumnya. “Tadinya kau tak ingin ikut tapi aku memaksa membeli dua tiket. Sejak itulah segalanya berjalan salah. Jika hanya aku yang shock dan kecewa di Hongkong kemudian aku pulang ke rumah, kita pasti sudah menyelesaikan semua meskipun itu berarti kita mengalami masa-masa sulit.”

Hong Joo : “Lalu, apa sekarang kau menyesalinya?”

Seok Hoon berkata kalau kita tidak berjalan mundur mengingat masa lalu untuk menyesali yang telah terjadi. “Aku sedang mengatakan bahwa aku melihat pilihan yang kita buat dan bagaimana itu mengantarkan kita ke tempat kita sekarang tanpa menghiraukan apakah itu pilihan yang baik atau buruk.”

Hong Joo : “Kau salah. Seharusnya kau lebih jauh ke belakang di hari dimana pertama kali kau memintaku berkencan denganmu.”
Tanpa keduanya sadari ada seseorang yang memperhatikan dari jauh, Se Young. Min Woo menghampiri Se Young, ia melihat Hong Joo dan Seok Hoon yang sedang bicara.
Min Woo berkata pada Se Young ia mendengar rumor bahwa Se Young benar-benar putus asa tentang keuangan, tapi ia tak mempercayai rumor itu. Tapi dari apa yang ia lihat sekarang sepertinya itu rumor yang benar. Se Young tersenyum mengatakan itu tidaklah benar. Min Woo tahu kedatangan Se Young kesini pasti bertemu dengan Presdir Jang, lebih tepatnya membicarkan masalah keuangan.

Se Young berkata kalau ia datang ke pesta ini karena ia benci jika dirinya harus membayar denda. Min Woo mengerti tentang denda itu, apa Yoo Se Young yang telah melajang sepanjang hidupnya mengajak seorang karyawan sebagai teman kencannya karena dia tidak mau membayar denda. “Bukankah kau sedang berusaha memanfaatkan acara berkumpul ini untuk memastikan Cha Seok Hoon dikenal sebagai pacarmu?”

Se Young melihat sepertinya Min Woo benar-benar senang. Min Woo tanya tentang apa. Se Young tahu kalau Min Woo sudah menendang istri Min Woo keluar menjadi gelandangan dan sekarang Min Woo bersenanag-senang dengan wanita yang sudah bercerai. Ia melihat sepertinya itu menyenangkan. Min Woo menyindir berterima kasih sekarang Hong Joo sudah bebas berkat Se Young. Se Young juga menyindir kalau yang ia lakukan ini hanya untuk Min Woo.
Hong Joo yang berusaha menenangkan diri di toilet terkejut melihat Se Young juga ada disana. Se Young mengomentari Kang Min Woo yang menurutnya selalu bertindak bodoh. Hong Joo menatap sinis mendengarnya.

Se Young juga sama sekali tidak tahu Hong Joo akan datang. Hong Joo tersenyum mengatakan perceraiannya dengan Seok Hoon pasti mengganggu Se Young. “Kau mungkin berpikir bahwa kau bisa menemuinya dengan bebas tapi sekarang kami bertemu disini secara tidak sengaja.” Se Young membenarkan, jujur saja ia sekarang tidak terlalu nyaman bertemu Hong Joo disni.
Hong Joo heran apa Se Young ini memiliki hati nurani. Se Young tersenyum dan berkata sepertinya Kang Min Woo memperlakukan Hong Joo dengan baik. Ia tahu itu sisi baik yang dimiliki oleh Min Woo, dia memperlakukan para wanita yang sombong dengan uang dan memperlakukan para wanita yang kesepian dengan perhatian. Dia akan menjadikan wanita itu miliknya tidak peduli bagaimana pun.

Hong Joo tertawa mendengarnya, ia merasa tiba-tiba dirinya sudah menjadi muridnya Se Young. Ia berterima kasih untuk pelajaran dari Se Young yang konyol ini. “Tapi kenapa kau mengeluarkan bau tidak enak ya?”

Se Young tak mengerti bau apa.

Hong Joo menatap tajam, “Seok Hoon tidak pernah kesepian dan tidak pernah penuh kesombongan. Kau telah menggoda seorang pria tanpa cacat dan menghancurkan keluarganya. Itulah tepatnya yang telah kau lakukan dan itu membuatmu berbau busuk.”
Se Young pun membalas menatap Hong Joo, “Na Hong Joo tidakkah menurutmu kau keterlaluan terhadap orang yang telah menyelamatkan nyawamu? Aku minum banyak air laut ketika berusaha menyelamatkanmu malam itu. Aku dengan sopan meminta kau pikirkan perilakumu terhadapku bahkan jika kau membenciku.”

Hong Joo tertawa remeh, “Seandainya aku mati dan pergi ke neraka saat itu, aku tidak akan menjalani kehidupan seperti di neraka ini. Tidak lama lagi kau juga akan terjatuh ke dalam neraka itu.”

Hong Joo keluar dari toilet lebih dulu. Se Young menarik nafas mencoba menenangkan diri.
Mereka duduk mengitari meja bersama Presdir Jang dan pasangan masing-masing dari mereka. Mereka penasaran karena baru pertama kalinya Se Young mengajak seorang pria datang ke pesta ini. Mereka menebak Se Young mungkin sudah bosan membayar denda. Tapi mereka kecewa mengetahui kalau pria yang dibawa Se Young itu hanya karyawan biasa.

Presdir Jang minta maaf pada Seok Hoon dan Hong Joo yang datang sebagai pasangan Se Young dan Min Woo atas obrolan yang blak-blakan karena mereka semuanya ini berteman walaupun pemimpin perusahaan yang berbeda. Seok Hoon bilang tidak apa-apa. Hong Joo juga bilang tak apa-apa, ia cukup bersenang-senang di pesta ini, hanya saja ia memiliki pertanyaan untuk Yoo Se Young.
Hong Joo ingin menanyakan ini pada Se Young seandainya bertemu langsung. Ia mendengar rumor yang aneh tentang diri Se Young. Se Young tanya rumor apa.

“Bahwa kau menggoda seorang pria yang sudah menikah dan membuat pernikahan pria itu berakhir.” ucap Hong Joo tajam di depan rekan bisnis Se Young.

Se Young terdiam terkejut. Pertanyaan ini benar-benar membuat Se Young tak bisa mengatakan apa-apa. Rekan-rekan Se Young pun mulai berpandangan tak menyangka ternyata seorang Yoo Se Young melakukan hal seperti itu

Hong Joo berkata kalau ia tak percaya dengan rumor omong kosong itu. “Apa mungkin pria yang datang bersamamu hari ini adalah pria yang terlibat dalam rumor itu?” Hong Joo berkata tajam sambil menatap Seok Hoon.

Pistol yang siap ditembakkan seolah sedang ditodongkan pada Seok Hoon dan Se Young. Seok Hoon melihat Se Young sangat gugup menghadapi ucapan Hong Joo ini. Namun Se Young berusaha terlihat tetap anggun dan penuh senyuman. Seok Hoon menggenggam tangan Se Young agar lebih tenang.
Seok Hoon membenarkan ucapan Hong Joo. Ia mengaku kalau dirinya adalah pria yang ada di rumor itu. Hong Joo dan Min Woo terkejut mendengar Seok Hoon mengakui hal itu di depan rekan bisnis lain. Seok Hoon menambahkan kalau apa yang Hong Joo katakan itu kabar yang salah, alasan ia bercerai dengan istrinya bukan karena Yoo Se Young tapi karena istrnya tak bisa mempercayainya lagi. Ia sudah berusaha mengambalikan semuanya tapi itu tak cukup membantu menyelamatkan rumah tangganya.

Hong Joo berkata apa yang Seok Hoon katakan ini kedengarannya sangat percaya diri. Seok Hoon berkata itu karena ia tidak malu. Ia sudah berusaha yang terbaik dengan mantan istrinya dan ia tidak menyesali apapun yang terjadi selama pernikahannya. Sekarang ini ia sedang berusaha yang terbaik untuk menjadi seorang pria yang seperti itu bagi Se Young. Mendengar itu benar-benar membuat Hong Joo benci dan muak pada keduanya.

Min Woo berusaha mencairkan suasana dengan mengatakan kalau disini sangat menyesakakan. Ia mengajak Hong Joo keluar.
Dalam perjalanan pulang Hong Joo diam saja. Min Woo yang mengerti bagaimana suasana hati Hong Joo sekarang pun tak membahas apapun selama perjalanan pulang.
Seok Hoon mengantar Se Young pulang. Se Young berterimakasih atas apa yang Seok Hoon lakukan untuk membelanya tadi. Seok Hoon menebak kalau mulai sekarang Se Young pasti akan kelelahan tentang rumor yang pasti akan menyebar cepat.

Se Young tersenyum jika semua rumor itu benar ia akan menikah diam-diam tiga kali sekarang ini dan memiliki cukup anak untuk memulai tim sepak bola. Seok Hoon menyahut bukankah sekarang rumor ini benar adanya. Se Young berkata ada banyak orang yang tidak tahu seperti apa saat ia menunggu Seok Hoon dan betapa saat itu ia merindukan Seok Hoon. Bahkan Seok Hoon pun tak tahu tentang semua itu.

Seok Hoon tanya apa Se Young menyesal. Se Young sedang memikrikan itu apakah ia harus menyesal atau tidak. Seok Hoon berjanji akan membuat Se Yyoung tidak menyesal saat apapun atau pemikiraan apapun yang Se Young habiskan untuknya.

Se Young terpana mendengar ucapan Seok Hoon. Seok Hoon yang menatap Se Young perlahan mendekatkan wajahnya akan mencium namun suapa ponsel Se Young yang berdering menggagalkannya. Se Young pamit akan masuk ke apartemennya. Ia menjawab panggilan telepon dari Se Jin karena ayahnya ingin bicara.
Se Young sampai didalam apartemennya. Ia mengatakan pada ayahnya kalau dirinya baik-baik saja. Masalah keuangan perusahaan yang mendesak sudah diurus jadi ayahnya tak perlu mengkhawatirkan itu. Semuanya akan berjalan baik begitu mereka mengumumkan menu baru. Tn Yoo meminta Se Young datang ke rumah, ia ingin mendengar penjelasan lebih detailnya. Se Young mengerti.

Se Jin ikut bertanya dengan siapa kakaknya datang ke pesta hari ini. Se Young tak menjawab ia malah menutup teleponnya.
Hong Joo yang sudah berada di kamarnya tak menyangka dengan ucapan Seok Hoon di depan semua orang. Ia benar-benar muak dan semakin marah pada Se Young.
Keesokan harinya, Se Young tersenyum malu ketika mengingat kebersamaannya dengan Seok Hoon semalam. Ia tersentak kaget ketika dering telepon di ruangannya bunyi. Sekretarisnya memberi tahu Tim yang di manajeri oleh Seok Hoon menelepon mengatakan mereka sudah siap melakukan rapat dengan Se Young.
Jo Young Chul menjelaskan mengenai rencana produk Es Krim yang akan diluncurkan. Se Young dan peserta rapat mencoba memakan es krim itu. Ia tanya kapan es krim ini diluncurkan. Young Chul menjawab itu akan diluncurkan pada akhir minggu ini. Se Young memuji mereka sudah melakukan kerja yang bagus. Ia berharap semua pelanggan menyukai produk baru ini dan itu bisa mencerminkan hasil kerja keras mereka. Rapat pun selesai. Mereka bubar.
Seok Hoon menyodorkan map pada Se Young, ia ingin Se Young menyetujui penawaran pribadi yang ia ajukan ini. Se Young membuka map itu dan terkejut ketika membacanya. Persetujuan untuk kencan di akhir minggu. Se Young menahan senyum, ia bilang penawaran ini terlalu mendadak. Seok Hoon bilang ini mendesak jadi ia meminta persetujuan Se Young lebih dulu.

Ketika Young Chul menghampiri keduanya, Se Young menutup map yang Seok Hoon berikan padanya tadi. Ia akan mempertimbangkan ini dengan baik. Setelah Se Young pergi, Young Chul yang penasaran bertanya persetujuan apa lagi itu. Seok Hoon hanya mengatakan kalau itu hanya antara dirinya dengan Se Young.
Ketika sedang melipat baju ayah menemukan kaos yang bukan milik dirinya ia tanya apa kaos ini milik Hong Gyu. Hong Joo yang tahu kaos itu milik siapa mengambil itu dari tangan ayahnya dan membawanya masuk ke kamar. Ayah pun sepertinya bisa menebak kaos siapa itu. Ia tak bertanya apapun lagi.

Hong Joo yang masuk ke dalam kamar membuang kaos itu ke tempat sampah. Ponsel Hong Joo berdering telepon dari ibunya Min Woo.
Young Chul membantu Seok Hoon pindahan rumah. Ia yang kelelahan meminta Seok Hoon memesankan mie untuknya. Ia juga ingin tidur sebentar setelah makan. Tapi Seok Hoon akan pergi setelah menyelesaikan menata barang-barangnya. Young Chul heran kenapa Seok Hoon harus pergi.
Seok Hoon bilang bukankah mereka akan meluncurkan menu baru hari ini. Ia ingin melihat-lihat di sekitar toko. Young chul tanya haruskah ia ikut pergi juga. Seok Hoon yang sudah ada acara dengan Se Young tentu saja tak mau Young Chul ikut dan berkata bukankah Young Chul ini direktur, biarkan ia yang seorang menajar yang melakukan hal semacam ini. Young Chul tertawa senang, ia harap Seok Hoon memastikan semuanya berjalan lancar.
Atas undangan ibu Min Woo, Hong Joo bertandang ke kediaman keluarga Kang. Disana ibu Min Woo memberikan tas mewah. Ibu ingin berterima kasih pada Hong Joo karena sudah merawat Roy. Namun Hong Joo menolaknya dengan halus, jika ibu Min Woo tetap memberinya barang-barang seperti ini ia merasa tak bisa datang untuk mengunjungi Roy lagi.

Min Woo datang memberi tahu kalau anak-anak mencari Hong Joo di luar. Hong Joo pun keluar untuk menemui mereka.

Ibu Min Woo tersenyum mengatakan pada Min Woo kalau Hong Joo ini tidak sombong ataupun serakah. Jika dia seperti ibu Yoon Ah (Ji Sun) dia akan menerima tas ini tanpa berpikir dua kali. Ia menilai satu-satunya kekurangan yang dimiliki Hong Joo adalah keluarganya bukan orang kaya. Min Woo tertawa mendengar ucapan ibunya.
Min Woo dan Hong Joo duduk memperhatikan Roy dan Song Ah yang bermain pistol air. Mereka tampak riang tertawa bersama-sama.
Roy mulai menembakan pistol air ke ayahnya sementara Song Ah menembakan pistol air ke Hong Joo. Min Woo terlihat berusaha melindungi Hong Joo dari tembakan air. Min Woo mengambil pistol air itu dan menembakannya ke Hong Joo.
Meraka yang bersenang-senang berfoto bersama. Supir Kim membantu memotret. Mereka sudah tampak seperti keluarga bahagia. Mereka mencetak fotonya.
Yoon Ah yang menatap dari lantai dua, iri, kesal sekaligus sedih.
Seok Hoon menjemput Se Young. Ia melihat penampilan Se Young yang terlihat rapi. Se Young bilang ia akan pergi bekerja tapi Seok Hoon bilang ia akan berkencan. Se Young menilai Seok Hoon ini tidak membedakan antara bekerja dan keperluan pribadi dengan baik. Seok Hoon berkata kalau begitu apa Se Young akan memecatnya. Se Young akan mempertimbangkan itu karena ia presdir.
Seok Hoon mengerti karena Se Young memposisikan sebagai presdir ia pun mempersilakan Se Young duduk di kursi belakang. Se Young mendelik dan mengancam apa Seok Hoon benar-benar ingin dipecat karena sudah bercanda dengan presdir. Seok Hoon tertawa dan membuka pintu mobil depan mempersilakan Se Young masuk.
Keduanya berjalan menyusuri area pertokoan. Seok Hoon mengajak Se Young mencicipi makanan yang mungkin belum pernah Se Young coba.
Se Young mampir ke penjual aksesoris. Ia mencoba jepit rambut dan akan membayarnya namun Seok Hoon melarang, ia yang akan membayarnya.
Se Young melihat ada sepasang kekasih yang ber-selfie ria di depan tanda love. Seok Hoon yang mengerti pun mengajak Se Young foto selfie disana. Se Young yang menolak karena malu akhirnya mau juga.
Keduanya berjalan bergandengan tangan. Seok Hoon menunjukan dimana toko milik mereka. Ia akan kesana sendiri, tapi Se Young mengajak lebih baik kesana bersama. Seok Hoon melarang karena disana ada Se Jin yang sedang bekerja ditambah lagi jika karyawan melihat presdir mereka di lokasi mereka pasti akan lebih beku daripada es krim.

Seok Hoon meminta Se Young menunggu disini, “Jangan mengikuti orang lain jika mereka berusaha untuk menggodamu.”

Se Young terkekeh, “bagaimana jika dia lebih tampan darimu?”

Seok Hoon menilai itu tidak mungkin. Kalau begitu sepertinya ia tak bisa pergi meninggalkan Se Young. Keduanya tertawa, Se Young mempersilakan Seok Hoon pergi ke toko. Seok Hoon berjanji ia hanya akan ke toko selama 10 menit saja.
Seok Hoon masuk ke dalam toko dan suasana di toko sangatlah ramai. Ia tersenyum senang. Ia bertemu pandang dengan Se Jin yang sedang bekerja. Se Jin menyapanya dengan anggukan. Seok Hoon menghubungi rekan kerjanya menanyakan bagaimana dengan es krim yang dijual di toko cabang lain. Ia senang karena semuanya berjalan lancar.
Hong Gyu yang akan ke toko tempat Se Jin bekerja melihat Se Young berdiri sendirian. Ia tersenyum menyapa Se Young yang pernah ia temui ketika mengantar Se Jin pulang ke rumah Se Young. Se Young terkejut bertemu Hong Gyu lagi disini. Hong Gyu bertanya apa Se Young datang ke tempat ini untuk menemui Se Jin. Ia juga akan kesana. Se Young berkata kalau ia kesini untuk urusan lain.

Se Young belum tahu siapa nama Hong Gyu. Ia memperkenalkan namanya, Yoo Se Young. Hong Gyu menjabat tangan Se Young menyebutkan namanya adalah Na Hong Gyu. Se Young terkejut mendengar nama yang sepertinya tak asing.
Seok Hoon kembali dari toko dan minta maaf karena sudah memebuat Se Young menunggu. Ia terkejut begitu melihat Hong Gyu ada disana.

Hong Gyu pun sama terkejutnya, “Kakak ipar?”

Yang lebih terkejut tentu saja Se Young yang mendengar Hong Gyu memanggil Seok Hoon dengan sebutan kakak ipar. Itu artinya Hong Gyu ini adik dari Hong Joo.

Hong Gyu menatap Seok Hoon dan Se Young bergantian, kenapa Seok Hoon bisa bersama dengan Se Young yang merupakan kakaknya Se Jin. Se Young memberi tahu Seok Hoon kalau Hong Gyu ini pacarnya Se Jin. Ia meminta kunci mobil pada Seok Hoon, ia akan pergi lebih dulu.
Hong Gyu bicara berdua dengan Seok Hoon. Ia bertanya apa Seok Hoon dan Se Young ini sedang berkencan. Seok Hoon tak menjawab dan itu cukup untuk membuat Hong Gyu mendapat jawaban pembenaran. Hong Gyu bertanya lagi apa Seok Hoon menemui Se Young setelah bercerai dari kakaknya atau apa sudah berkencan sebelum itu. Seok Hoon berusaha menjelaskan kalau masalahnya tidak sesederhana itu.

Ucapan Seok Hoon ini sudah menjelaskan bahwa Seok Hoon memang sudah berhubungan dengan Se Young sebelum bercerai dari kakaknya. Ia benar-benar tak menyangka, “Aku sudah menuduh kakakku yang malang tanpa alasan. Kau tahu itu selingkuh kan? Ketika seorang pria yang sudah menikah berkencan dengan wanita lain seperti itu.” Hong Gyu pun sudah tak sudi disebut adik ipar oleh Seok Hoon. “Kau sudah membuat kakakku menangis, sementara kau diluar sini gembira dan tertawa-tawa sepert ini. Sepertinya wanita itu memang kaya. Apa itu ambisimu?”

Seok Hoon balik bertanya apa ia terlihat seperti orang yang seperti Hong Gyu tuduhkan. “Apa kau pikir aku adalah kakak ipar yang menyedihkan itu?”
Hong Gyu marah Seok Hoon masih menyebut diri sebagai kakak ipar. Ia ingin sekali meninju Seok Hoon tapi ia melampiaskan kemarahannya dengan meninju batang pohon di sampingnya. Tangannya yang mengepal tampak terluka.
Hong Gyu menatap marah, “Kakakku memang bodoh melayanimu sebagai suaminya. Aku juga sudah tertipu.” Seok Hoon akan menjelaskan namun Hong Gyu tak sudi lagi mendengarnya, ia harap dirinya dan Seok Hoon tak pernah bertemu lagi.
Seok Hoon menyusul Se Young di mobil. Se Young memberi tahu kalau Se Jin sangat menyukai pemuda itu. Seok Hoon tersenyum tadinya ia pikir Se Jin itu hanya seorang anak kecil tapi ternyata dia bisa memilih pria yang baik. Hong Gyu mungkin terlihat jahat tapi dia adalah pria baik yang berhati hangat. Ia yakin Hong Gyu akan memperlakukan Se Jin dengan baik.
Hong Joo memperhatikan foto kebersamaannya dengan Min Woo dan anak-anak yang tampak bahagia. Hong Gyu masuk ke kamarnya tiba-tiba, ia segera menyembunyikan foto itu.

Hong Gyu yang masih marah meminta penjelasan kenapa kakaknya tidak mengatakan semua padanya, bahwa kakak iparnya berselingkuh dan bercerai karena itu. Hong Joo tanya dari mana Hong Gyu mendengar itu. Hong Gyu mengatakan ia baru saja bertemu Seok Hoon dan dia bersama wanita itu. Ia tadinya mengira Hong Joo lah yang berbuat salah, mengira kakaknya yang polos tertipu oleh bujuk rayu playboy Kang Min Woo. Ia begitu merasa bersalah pada Seok Hoon karena dikhianati tapi ternyaa bukan seperti itu.
Hong Joo meminta adiknya tenang, jangan marah-marah tentang hal itu. Hong Gyu heran kenapa kakaknya ini begitu bodoh, kenapa merahasiakan ini sendiri. Hong Joo bilang itu semua masa lalu dan sekarang sudah berakhir. Ia harap Hong Gyu tak mengatakan apapun pada ayah. Hong Gyu semakin kesal saja dengan sikap kakaknya. Ia pun pergi sambil membanting pintu.

Bersambung ke part 2

Heuuuu maaf ya lama nulisnya, lagi males nulis. Hehehe. Nulis Mama aja dari kemarin ga selesai2 karena ga mood nulis dan lebih mood buat nonton.


Setelah tahu apa yang terjadi pada pernikahan kakaknya akankah Hong Gyu tetap berhubungan dengan Se Jin? Tetap donk, kan saya paling suka pasangan Hong Gyu – Se Jin hahahaha. Saya pengen lihat balas dendamnya Hong Joo. Hahaha.

11 comments:

  1. Wanita yg sdg cemburuan sgt menakutkan, tp aq suka istilah wanita sombong diperlakukan dgn uang, wanita kesepian diperlakukan dgn perhatian

    ReplyDelete
  2. Wanita sombong diperlakukan dgn uang, wanita kesepian diperlakukan dgn perhatian (I like that) dan wanita yg sdg cemburuan sangat menakutkan.

    ReplyDelete
  3. But i still love seok young couple 😘

    ReplyDelete
  4. Ikutan muak krn ucapanny SH dpesta...
    Jelas2 stlh pulang dr hongkong SH ga bisa lupain SY..kok malah bilang HJ ga bisa percaya SH???laki laki mang suka bggituu yaa...gaa mau dsalahinn...
    Bener benci bgt sm SH 'n SY...

    ReplyDelete
  5. SH-SY bahagia diatas penderitaan HJ, sebel banget ame pasangan ini, semoga MW mengobati luka HJ dan hidup bahagia bareng anak2nya MW,,,,
    HJ-MW shipper


    Ofie Queen

    ReplyDelete
  6. Hmmm...sama sebel banget sama pasangan SH - SY...apalagi sama SH...cuma ada yang sedikit aneh dengan SH...jreng,,,jreng...apa nggak SH yang balas dendam ke SY karena gara2 SY menawarkan uang jadi menghancurkan keluarganya...soalnya aneh sih masak sih SH cepat banget move on dari HJ yang da puluhan tahun jadi istrinya??? Tuing...tuing...pemikiran yang aneh....

    ReplyDelete
  7. ga suka ma SH&SY. aku harap adiknya HJ ga mau jalan lagi ma adiknya SY. biar SY tahu kalo itu akibat dia juga dan biar adiknya sendiri juga tahu kalo kakaknya kayak gitu. karena memang terkadang perbuatan kita sedikit banyaknya pasti berpengaruh pada hidup org lain krn kita ga hidup sendiri.

    ReplyDelete
  8. sikap sy emang salah caranya dia mempekerjakan sh dengan embel2 duit dalam bbrp hari, namun sebenernya dia jg ga ada maksud kali di awalnya, just business...namun sebagai seorang istri hj juga terlalu cemburu sih wajar, perempuan mana yang mau suami bbrp hari bersama wanita lain, tp diakan sbg istri lebih tau gmn sifat suaminya sendiri, apalagi suami jg sdh menjelaskan apa yang terjadi.....come on sbg istri saya jg ga mau suami spt sh, tp kita berumah tangga jg ga bisa egois mungkin krn mereka belum ada anak kali ya....kalo udah ada anak....mikir panjang deh...

    ReplyDelete
  9. Muna banget sih SH, jelas-jelas dia ngaku kalo suka sama SY sewaktu masih berstatus sebagai suami sah HJ. Bisa2nya dia nyalahin HJ yang gak bisa percaya dia lagi. Semakin jelas kan, setelah cerai dari HJ, SH langsung lari ke SY, dia juga ndak merasa menyesal tuch dengan percerainnya. Kasian HJ. Lebih kasihan lagi kalau HJ jadi jagi nikah sama MW, terus sifat playboynya MW gak ilang-ilang meski udah nikah sama HJ. Duh....double sakit hati nich jadinya HJ.

    ReplyDelete
  10. Antara suka sama SH & SY tapi juga kesel-..- lebih kesel sama SH siiii, ih geregetaaaaan
    Menurut aku si SY gak salah, dia kan cuma nawarin bantuan pas di Hongkong trus jg ga ngapa2in -_- si SH nya aja ih muna bingit haha
    Duh entahlaaaah
    Makasih udh publish :)
    Di one channel baru samle episode 8 sih, krna ga sabar jdi baca sinopsisnya deh hehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.