Di pesta Presdir Jang, mereka
berempat kembali bertemu. Hong Joo yang semula menjauh tak ingin melihat Seok Hoon
dan Se Young akhirnya kembali menemui mereka usai mendengar ucapan Min Woo.
Dengan sikap dingin Hong Joo
menanyakan perjalanan Seok Hoon ke Brazil. Seok Hoon tak menjawabnya ia berkata
kalau Hong Joo sekarang terlihat lebih baik. Hong Joo beralih menatap Se Young
dengan tatapan sinis, apa Se Young terkejut melihat dirinya di pesta ini. Se Young
berusaha tersenyum mengatakan kalau ia sedikit terkejut. Ia merasa Min Woo
pasti sudah tahu ia akan datang kenapa Min Woo tak mengatakan pada Hong Joo. Min
Woo tak tahu Seok Hoon juga akan datang, ini sungguh tak bisa dipercaya Se Young
datang ke pesta bersama Seok Hoon.
Seok Hoon berkata kalau ia
yang memutuskan untuk ikut ke pesta ini. Ia penasaran ingin tahu apa yang orang-orang
kelas tinggi bicarakan. Min Woo bilang yang dibicarakan itu hal biasa, uang,
wanita, dan rumor buruk, itu sama seperti yang Seok Hoon bicarakan dengan teman-teman
Seok Hoon. Tapi Seok Hoon menilai itu tidaklah sama karena ketika ia dan
teman-temannya berkumpul yang mereka debatkan itu tentang kedamaian, lingkungan
dan hal semacam itu. Min Woo menyahut ia tertarik ingin bergabung dalam
pertemuan seperti itu.
Hong Joo menarik tangan Min
Woo mengajaknya pergi dari sana. Masih dengan sikap dingin Hong Joo permisi
pada Seok Hoon dan Se Young. Tapi ketika berjalan pergi Hong Joo berjalan lebh
dulu mendahului Min Woo. Se Young melihat kalau Hong Joo sedang berusaha keras
menguasai diri di depannya.
Hong Joo menyendiri di
luar. Seok Hoon datang menghampirinya. Hong Joo melirik ke tangan Seok Hoon
dimana ada jam tangan mewah. Ia mencibir Seok Hoon yang sekarang memakai jam
tangan mahal. Seok Hoon tersenyum mengatakan jam tangan itu hadiah dari
seseorang. Hong Joo bisa menebak kalau sekarang hidup Seok Hoon pasti baik-baik
saja. Ia heran kenapa Seok Hoon menemuinya, bagaimana jika pacar Seok Hoon yang
kaya itu cemburu, tidak seharusnya Seok Hoon berada di luar bersamanya.
Seok Hoon menanyakan kabar
ayah dan Hong Gyu. Hong Joo merasa kalau kabar mereka sama sekali bukan urusan Seok
Hoon lagi. Ia tak perlu menghargai pertanyaan Seok Hoon yang menanyakan kabar
tentang keluarganya.
Seok Hoon mengatakan ia
memiliki banyak waktu untuk berpikir ketika di Brazil. Ia sudah memikirkan hal-hal
yang telah terjadi pada dirinya dan Hong Joo seperti berjalan mundur dalam
permainan catur. Hong Joo berkata kalau itu dimulai ketika Seok Hoon pergi ke
kemar Se Young disaat ia menunggu Seok Hoon hingga di bandara.
Seok Hoon berkata tidak, karena
itu sudah dimulai jauh sebelumnya. “Tadinya kau tak ingin ikut tapi aku memaksa
membeli dua tiket. Sejak itulah segalanya berjalan salah. Jika hanya aku yang shock
dan kecewa di Hongkong kemudian aku pulang ke rumah, kita pasti sudah menyelesaikan
semua meskipun itu berarti kita mengalami masa-masa sulit.”
Hong Joo : “Lalu, apa
sekarang kau menyesalinya?”
Seok Hoon berkata kalau
kita tidak berjalan mundur mengingat masa lalu untuk menyesali yang telah
terjadi. “Aku sedang mengatakan bahwa aku melihat pilihan yang kita buat dan
bagaimana itu mengantarkan kita ke tempat kita sekarang tanpa menghiraukan
apakah itu pilihan yang baik atau buruk.”
Hong Joo : “Kau salah.
Seharusnya kau lebih jauh ke belakang di hari dimana pertama kali kau memintaku
berkencan denganmu.”
Tanpa keduanya sadari ada
seseorang yang memperhatikan dari jauh, Se Young. Min Woo menghampiri Se Young,
ia melihat Hong Joo dan Seok Hoon yang sedang bicara.
Min Woo berkata pada Se Young
ia mendengar rumor bahwa Se Young benar-benar putus asa tentang keuangan, tapi
ia tak mempercayai rumor itu. Tapi dari apa yang ia lihat sekarang sepertinya
itu rumor yang benar. Se Young tersenyum mengatakan itu tidaklah benar. Min Woo
tahu kedatangan Se Young kesini pasti bertemu dengan Presdir Jang, lebih
tepatnya membicarkan masalah keuangan.
Se Young berkata kalau ia
datang ke pesta ini karena ia benci jika dirinya harus membayar denda. Min Woo
mengerti tentang denda itu, apa Yoo Se Young yang telah melajang sepanjang
hidupnya mengajak seorang karyawan sebagai teman kencannya karena dia tidak mau
membayar denda. “Bukankah kau sedang berusaha memanfaatkan acara berkumpul ini
untuk memastikan Cha Seok Hoon dikenal sebagai pacarmu?”
Se Young melihat sepertinya
Min Woo benar-benar senang. Min Woo tanya tentang apa. Se Young tahu kalau Min Woo
sudah menendang istri Min Woo keluar menjadi gelandangan dan sekarang Min Woo
bersenanag-senang dengan wanita yang sudah bercerai. Ia melihat sepertinya itu
menyenangkan. Min Woo menyindir berterima kasih sekarang Hong Joo sudah bebas
berkat Se Young. Se Young juga menyindir kalau yang ia lakukan ini hanya untuk Min
Woo.
Hong Joo yang berusaha
menenangkan diri di toilet terkejut melihat Se Young juga ada disana. Se Young mengomentari
Kang Min Woo yang menurutnya selalu bertindak bodoh. Hong Joo menatap sinis
mendengarnya.
Se Young juga sama sekali
tidak tahu Hong Joo akan datang. Hong Joo tersenyum mengatakan perceraiannya dengan
Seok Hoon pasti mengganggu Se Young. “Kau mungkin berpikir bahwa kau bisa menemuinya
dengan bebas tapi sekarang kami bertemu disini secara tidak sengaja.” Se Young
membenarkan, jujur saja ia sekarang tidak terlalu nyaman bertemu Hong Joo
disni.
Hong Joo heran apa Se Young
ini memiliki hati nurani. Se Young tersenyum dan berkata sepertinya Kang Min Woo
memperlakukan Hong Joo dengan baik. Ia tahu itu sisi baik yang dimiliki oleh Min
Woo, dia memperlakukan para wanita yang sombong dengan uang dan memperlakukan
para wanita yang kesepian dengan perhatian. Dia akan menjadikan wanita itu
miliknya tidak peduli bagaimana pun.
Hong Joo tertawa mendengarnya,
ia merasa tiba-tiba dirinya sudah menjadi muridnya Se Young. Ia berterima kasih
untuk pelajaran dari Se Young yang konyol ini. “Tapi kenapa kau mengeluarkan
bau tidak enak ya?”
Se Young tak mengerti bau
apa.
Hong Joo menatap tajam, “Seok
Hoon tidak pernah kesepian dan tidak pernah penuh kesombongan. Kau telah
menggoda seorang pria tanpa cacat dan menghancurkan keluarganya. Itulah
tepatnya yang telah kau lakukan dan itu membuatmu berbau busuk.”
Se Young pun membalas
menatap Hong Joo, “Na Hong Joo tidakkah menurutmu kau keterlaluan terhadap
orang yang telah menyelamatkan nyawamu? Aku minum banyak air laut ketika berusaha
menyelamatkanmu malam itu. Aku dengan sopan meminta kau pikirkan perilakumu
terhadapku bahkan jika kau membenciku.”
Hong Joo tertawa remeh, “Seandainya
aku mati dan pergi ke neraka saat itu, aku tidak akan menjalani kehidupan
seperti di neraka ini. Tidak lama lagi kau juga akan terjatuh ke dalam neraka
itu.”
Hong Joo keluar dari
toilet lebih dulu. Se Young menarik nafas mencoba menenangkan diri.
Mereka duduk mengitari
meja bersama Presdir Jang dan pasangan masing-masing dari mereka. Mereka
penasaran karena baru pertama kalinya Se Young mengajak seorang pria datang ke
pesta ini. Mereka menebak Se Young mungkin sudah bosan membayar denda. Tapi mereka
kecewa mengetahui kalau pria yang dibawa Se Young itu hanya karyawan biasa.
Presdir Jang minta maaf
pada Seok Hoon dan Hong Joo yang datang sebagai pasangan Se Young dan Min Woo
atas obrolan yang blak-blakan karena mereka semuanya ini berteman walaupun
pemimpin perusahaan yang berbeda. Seok Hoon bilang tidak apa-apa. Hong Joo juga
bilang tak apa-apa, ia cukup bersenang-senang di pesta ini, hanya saja ia
memiliki pertanyaan untuk Yoo Se Young.
Hong Joo ingin menanyakan
ini pada Se Young seandainya bertemu langsung. Ia mendengar rumor yang aneh
tentang diri Se Young. Se Young tanya rumor apa.
“Bahwa kau menggoda
seorang pria yang sudah menikah dan membuat pernikahan pria itu berakhir.” ucap
Hong Joo tajam di depan rekan bisnis Se Young.
Se Young terdiam terkejut.
Pertanyaan ini benar-benar membuat Se Young tak bisa mengatakan apa-apa. Rekan-rekan
Se Young pun mulai berpandangan tak menyangka ternyata seorang Yoo Se Young
melakukan hal seperti itu
Hong Joo berkata kalau ia
tak percaya dengan rumor omong kosong itu. “Apa mungkin pria yang datang
bersamamu hari ini adalah pria yang terlibat dalam rumor itu?” Hong Joo berkata
tajam sambil menatap Seok Hoon.
Pistol yang siap
ditembakkan seolah sedang ditodongkan pada Seok Hoon dan Se Young. Seok Hoon melihat
Se Young sangat gugup menghadapi ucapan Hong Joo ini. Namun Se Young berusaha
terlihat tetap anggun dan penuh senyuman. Seok Hoon menggenggam tangan Se Young
agar lebih tenang.
Seok Hoon membenarkan
ucapan Hong Joo. Ia mengaku kalau dirinya adalah pria yang ada di rumor itu. Hong
Joo dan Min Woo terkejut mendengar Seok Hoon mengakui hal itu di depan rekan
bisnis lain. Seok Hoon menambahkan kalau apa yang Hong Joo katakan itu kabar
yang salah, alasan ia bercerai dengan istrinya bukan karena Yoo Se Young tapi
karena istrnya tak bisa mempercayainya lagi. Ia sudah berusaha mengambalikan semuanya
tapi itu tak cukup membantu menyelamatkan rumah tangganya.
Hong Joo berkata apa yang Seok
Hoon katakan ini kedengarannya sangat percaya diri. Seok Hoon berkata itu
karena ia tidak malu. Ia sudah berusaha yang terbaik dengan mantan istrinya dan
ia tidak menyesali apapun yang terjadi selama pernikahannya. Sekarang ini ia
sedang berusaha yang terbaik untuk menjadi seorang pria yang seperti itu bagi Se
Young. Mendengar itu benar-benar membuat Hong Joo benci dan muak pada keduanya.
Min Woo berusaha
mencairkan suasana dengan mengatakan kalau disini sangat menyesakakan. Ia
mengajak Hong Joo keluar.
Dalam perjalanan pulang Hong
Joo diam saja. Min Woo yang mengerti bagaimana suasana hati Hong Joo sekarang
pun tak membahas apapun selama perjalanan pulang.
Seok Hoon mengantar Se Young
pulang. Se Young berterimakasih atas apa yang Seok Hoon lakukan untuk membelanya
tadi. Seok Hoon menebak kalau mulai sekarang Se Young pasti akan kelelahan
tentang rumor yang pasti akan menyebar cepat.
Se Young tersenyum jika semua
rumor itu benar ia akan menikah diam-diam tiga kali sekarang ini dan memiliki
cukup anak untuk memulai tim sepak bola. Seok Hoon menyahut bukankah sekarang rumor
ini benar adanya. Se Young berkata ada banyak orang yang tidak tahu seperti apa
saat ia menunggu Seok Hoon dan betapa saat itu ia merindukan Seok Hoon. Bahkan Seok
Hoon pun tak tahu tentang semua itu.
Seok Hoon tanya apa Se Young
menyesal. Se Young sedang memikrikan itu apakah ia harus menyesal atau tidak.
Seok Hoon berjanji akan membuat Se Yyoung tidak menyesal saat apapun atau
pemikiraan apapun yang Se Young habiskan untuknya.
Se Young terpana mendengar
ucapan Seok Hoon. Seok Hoon yang menatap Se Young perlahan mendekatkan wajahnya
akan mencium namun suapa ponsel Se Young yang berdering menggagalkannya. Se Young
pamit akan masuk ke apartemennya. Ia menjawab panggilan telepon dari Se Jin
karena ayahnya ingin bicara.
Se Young sampai didalam
apartemennya. Ia mengatakan pada ayahnya kalau dirinya baik-baik saja. Masalah
keuangan perusahaan yang mendesak sudah diurus jadi ayahnya tak perlu
mengkhawatirkan itu. Semuanya akan berjalan baik begitu mereka mengumumkan menu
baru. Tn Yoo meminta Se Young datang ke rumah, ia ingin mendengar penjelasan lebih
detailnya. Se Young mengerti.
Se Jin ikut bertanya
dengan siapa kakaknya datang ke pesta hari ini. Se Young tak menjawab ia malah
menutup teleponnya.
Hong Joo yang sudah berada
di kamarnya tak menyangka dengan ucapan Seok Hoon di depan semua orang. Ia
benar-benar muak dan semakin marah pada Se Young.
Keesokan harinya, Se Young
tersenyum malu ketika mengingat kebersamaannya dengan Seok Hoon semalam. Ia
tersentak kaget ketika dering telepon di ruangannya bunyi. Sekretarisnya
memberi tahu Tim yang di manajeri oleh Seok Hoon menelepon mengatakan mereka
sudah siap melakukan rapat dengan Se Young.
Jo Young Chul menjelaskan
mengenai rencana produk Es Krim yang akan diluncurkan. Se Young dan peserta
rapat mencoba memakan es krim itu. Ia tanya kapan es krim ini diluncurkan.
Young Chul menjawab itu akan diluncurkan pada akhir minggu ini. Se Young memuji
mereka sudah melakukan kerja yang bagus. Ia berharap semua pelanggan menyukai
produk baru ini dan itu bisa mencerminkan hasil kerja keras mereka. Rapat pun
selesai. Mereka bubar.
Seok Hoon menyodorkan map
pada Se Young, ia ingin Se Young menyetujui penawaran pribadi yang ia ajukan
ini. Se Young membuka map itu dan terkejut ketika membacanya. Persetujuan untuk
kencan di akhir minggu. Se Young menahan senyum, ia bilang penawaran ini
terlalu mendadak. Seok Hoon bilang ini mendesak jadi ia meminta persetujuan Se
Young lebih dulu.
Ketika Young Chul
menghampiri keduanya, Se Young menutup map yang Seok Hoon berikan padanya tadi.
Ia akan mempertimbangkan ini dengan baik. Setelah Se Young pergi, Young Chul
yang penasaran bertanya persetujuan apa lagi itu. Seok Hoon hanya mengatakan
kalau itu hanya antara dirinya dengan Se Young.
Ketika sedang melipat baju
ayah menemukan kaos yang bukan milik dirinya ia tanya apa kaos ini milik Hong Gyu.
Hong Joo yang tahu kaos itu milik siapa mengambil itu dari tangan ayahnya dan
membawanya masuk ke kamar. Ayah pun sepertinya bisa menebak kaos siapa itu. Ia
tak bertanya apapun lagi.
Hong Joo yang masuk ke
dalam kamar membuang kaos itu ke tempat sampah. Ponsel Hong Joo berdering
telepon dari ibunya Min Woo.
Young Chul membantu Seok Hoon
pindahan rumah. Ia yang kelelahan meminta Seok Hoon memesankan mie untuknya. Ia
juga ingin tidur sebentar setelah makan. Tapi Seok Hoon akan pergi setelah
menyelesaikan menata barang-barangnya. Young Chul heran kenapa Seok Hoon harus
pergi.
Seok Hoon bilang bukankah
mereka akan meluncurkan menu baru hari ini. Ia ingin melihat-lihat di sekitar
toko. Young chul tanya haruskah ia ikut pergi juga. Seok Hoon yang sudah ada
acara dengan Se Young tentu saja tak mau Young Chul ikut dan berkata bukankah Young
Chul ini direktur, biarkan ia yang seorang menajar yang melakukan hal semacam
ini. Young Chul tertawa senang, ia harap Seok Hoon memastikan semuanya berjalan
lancar.
Atas undangan ibu Min Woo,
Hong Joo bertandang ke kediaman keluarga Kang. Disana ibu Min Woo memberikan
tas mewah. Ibu ingin berterima kasih pada Hong Joo karena sudah merawat Roy.
Namun Hong Joo menolaknya dengan halus, jika ibu Min Woo tetap memberinya
barang-barang seperti ini ia merasa tak bisa datang untuk mengunjungi Roy lagi.
Min Woo datang memberi
tahu kalau anak-anak mencari Hong Joo di luar. Hong Joo pun keluar untuk menemui
mereka.
Ibu Min Woo tersenyum mengatakan
pada Min Woo kalau Hong Joo ini tidak sombong ataupun serakah. Jika dia seperti
ibu Yoon Ah (Ji Sun) dia akan menerima tas ini tanpa berpikir dua kali. Ia
menilai satu-satunya kekurangan yang dimiliki Hong Joo adalah keluarganya bukan
orang kaya. Min Woo tertawa mendengar ucapan ibunya.
Min Woo dan Hong Joo duduk
memperhatikan Roy dan Song Ah yang bermain pistol air. Mereka tampak riang
tertawa bersama-sama.
Roy mulai menembakan
pistol air ke ayahnya sementara Song Ah menembakan pistol air ke Hong Joo. Min Woo
terlihat berusaha melindungi Hong Joo dari tembakan air. Min Woo mengambil pistol
air itu dan menembakannya ke Hong Joo.
Meraka yang bersenang-senang
berfoto bersama. Supir Kim membantu memotret. Mereka sudah tampak seperti
keluarga bahagia. Mereka mencetak fotonya.
Yoon Ah yang menatap dari
lantai dua, iri, kesal sekaligus sedih.
Seok Hoon menjemput Se Young.
Ia melihat penampilan Se Young yang terlihat rapi. Se Young bilang ia akan pergi
bekerja tapi Seok Hoon bilang ia akan berkencan. Se Young menilai Seok Hoon ini
tidak membedakan antara bekerja dan keperluan pribadi dengan baik. Seok Hoon
berkata kalau begitu apa Se Young akan memecatnya. Se Young akan mempertimbangkan
itu karena ia presdir.
Seok Hoon mengerti karena
Se Young memposisikan sebagai presdir ia pun mempersilakan Se Young duduk di
kursi belakang. Se Young mendelik dan mengancam apa Seok Hoon benar-benar ingin
dipecat karena sudah bercanda dengan presdir. Seok Hoon tertawa dan membuka
pintu mobil depan mempersilakan Se Young masuk.
Keduanya berjalan
menyusuri area pertokoan. Seok Hoon mengajak Se Young mencicipi makanan yang
mungkin belum pernah Se Young coba.
Se Young mampir ke penjual
aksesoris. Ia mencoba jepit rambut dan akan membayarnya namun Seok Hoon
melarang, ia yang akan membayarnya.
Se Young melihat ada
sepasang kekasih yang ber-selfie ria di depan tanda love. Seok Hoon yang mengerti
pun mengajak Se Young foto selfie disana. Se Young yang menolak karena malu akhirnya
mau juga.
Keduanya berjalan
bergandengan tangan. Seok Hoon menunjukan dimana toko milik mereka. Ia akan
kesana sendiri, tapi Se Young mengajak lebih baik kesana bersama. Seok Hoon
melarang karena disana ada Se Jin yang sedang bekerja ditambah lagi jika
karyawan melihat presdir mereka di lokasi mereka pasti akan lebih beku daripada
es krim.
Seok Hoon meminta Se Young
menunggu disini, “Jangan mengikuti orang lain jika mereka berusaha untuk
menggodamu.”
Se Young terkekeh, “bagaimana
jika dia lebih tampan darimu?”
Seok Hoon menilai itu
tidak mungkin. Kalau begitu sepertinya ia tak bisa pergi meninggalkan Se Young.
Keduanya tertawa, Se Young mempersilakan Seok Hoon pergi ke toko. Seok Hoon
berjanji ia hanya akan ke toko selama 10 menit saja.
Seok Hoon masuk ke dalam
toko dan suasana di toko sangatlah ramai. Ia tersenyum senang. Ia bertemu
pandang dengan Se Jin yang sedang bekerja. Se Jin menyapanya dengan anggukan. Seok
Hoon menghubungi rekan kerjanya menanyakan bagaimana dengan es krim yang dijual
di toko cabang lain. Ia senang karena semuanya berjalan lancar.
Hong Gyu yang akan ke toko
tempat Se Jin bekerja melihat Se Young berdiri sendirian. Ia tersenyum menyapa
Se Young yang pernah ia temui ketika mengantar Se Jin pulang ke rumah Se Young.
Se Young terkejut bertemu Hong Gyu lagi disini. Hong Gyu bertanya apa Se Young
datang ke tempat ini untuk menemui Se Jin. Ia juga akan kesana. Se Young
berkata kalau ia kesini untuk urusan lain.
Se Young belum tahu siapa
nama Hong Gyu. Ia memperkenalkan namanya, Yoo Se Young. Hong Gyu menjabat
tangan Se Young menyebutkan namanya adalah Na Hong Gyu. Se Young terkejut
mendengar nama yang sepertinya tak asing.
Seok Hoon kembali dari
toko dan minta maaf karena sudah memebuat Se Young menunggu. Ia terkejut begitu
melihat Hong Gyu ada disana.
Hong Gyu pun sama
terkejutnya, “Kakak ipar?”
Yang lebih terkejut tentu
saja Se Young yang mendengar Hong Gyu memanggil Seok Hoon dengan sebutan kakak
ipar. Itu artinya Hong Gyu ini adik dari Hong Joo.
Hong Gyu menatap Seok Hoon
dan Se Young bergantian, kenapa Seok Hoon bisa bersama dengan Se Young yang
merupakan kakaknya Se Jin. Se Young memberi tahu Seok Hoon kalau Hong Gyu ini
pacarnya Se Jin. Ia meminta kunci mobil pada Seok Hoon, ia akan pergi lebih
dulu.
Hong Gyu bicara berdua dengan
Seok Hoon. Ia bertanya apa Seok Hoon dan Se Young ini sedang berkencan. Seok Hoon
tak menjawab dan itu cukup untuk membuat Hong Gyu mendapat jawaban pembenaran. Hong
Gyu bertanya lagi apa Seok Hoon menemui Se Young setelah bercerai dari kakaknya
atau apa sudah berkencan sebelum itu. Seok Hoon berusaha menjelaskan kalau
masalahnya tidak sesederhana itu.
Ucapan Seok Hoon ini sudah
menjelaskan bahwa Seok Hoon memang sudah berhubungan dengan Se Young sebelum
bercerai dari kakaknya. Ia benar-benar tak menyangka, “Aku sudah menuduh
kakakku yang malang tanpa alasan. Kau tahu itu selingkuh kan? Ketika seorang
pria yang sudah menikah berkencan dengan wanita lain seperti itu.” Hong Gyu pun
sudah tak sudi disebut adik ipar oleh Seok Hoon. “Kau sudah membuat kakakku menangis,
sementara kau diluar sini gembira dan tertawa-tawa sepert ini. Sepertinya wanita
itu memang kaya. Apa itu ambisimu?”
Seok Hoon balik bertanya
apa ia terlihat seperti orang yang seperti Hong Gyu tuduhkan. “Apa kau pikir
aku adalah kakak ipar yang menyedihkan itu?”
Hong Gyu marah Seok Hoon
masih menyebut diri sebagai kakak ipar. Ia ingin sekali meninju Seok Hoon tapi
ia melampiaskan kemarahannya dengan meninju batang pohon di sampingnya.
Tangannya yang mengepal tampak terluka.
Hong Gyu menatap marah, “Kakakku
memang bodoh melayanimu sebagai suaminya. Aku juga sudah tertipu.” Seok Hoon
akan menjelaskan namun Hong Gyu tak sudi lagi mendengarnya, ia harap dirinya
dan Seok Hoon tak pernah bertemu lagi.
Seok Hoon menyusul Se Young
di mobil. Se Young memberi tahu kalau Se Jin sangat menyukai pemuda itu. Seok Hoon
tersenyum tadinya ia pikir Se Jin itu hanya seorang anak kecil tapi ternyata
dia bisa memilih pria yang baik. Hong Gyu mungkin terlihat jahat tapi dia
adalah pria baik yang berhati hangat. Ia yakin Hong Gyu akan memperlakukan Se Jin
dengan baik.
Hong Joo memperhatikan
foto kebersamaannya dengan Min Woo dan anak-anak yang tampak bahagia. Hong Gyu
masuk ke kamarnya tiba-tiba, ia segera menyembunyikan foto itu.
Hong Gyu yang masih marah
meminta penjelasan kenapa kakaknya tidak mengatakan semua padanya, bahwa kakak
iparnya berselingkuh dan bercerai karena itu. Hong Joo tanya dari mana Hong Gyu
mendengar itu. Hong Gyu mengatakan ia baru saja bertemu Seok Hoon dan dia
bersama wanita itu. Ia tadinya mengira Hong Joo lah yang berbuat salah, mengira
kakaknya yang polos tertipu oleh bujuk rayu playboy Kang Min Woo. Ia begitu
merasa bersalah pada Seok Hoon karena dikhianati tapi ternyaa bukan seperti
itu.
Hong Joo meminta adiknya
tenang, jangan marah-marah tentang hal itu. Hong Gyu heran kenapa kakaknya ini
begitu bodoh, kenapa merahasiakan ini sendiri. Hong Joo bilang itu semua masa
lalu dan sekarang sudah berakhir. Ia harap Hong Gyu tak mengatakan apapun pada
ayah. Hong Gyu semakin kesal saja dengan sikap kakaknya. Ia pun pergi sambil
membanting pintu.
Bersambung ke part 2
Heuuuu maaf ya lama
nulisnya, lagi males nulis. Hehehe. Nulis Mama aja dari kemarin ga selesai2
karena ga mood nulis dan lebih mood buat nonton.
Setelah tahu apa yang
terjadi pada pernikahan kakaknya akankah Hong Gyu tetap berhubungan dengan Se
Jin? Tetap donk, kan saya paling suka pasangan Hong Gyu – Se Jin hahahaha. Saya
pengen lihat balas dendamnya Hong Joo. Hahaha.
Wanita yg sdg cemburuan sgt menakutkan, tp aq suka istilah wanita sombong diperlakukan dgn uang, wanita kesepian diperlakukan dgn perhatian
ReplyDeleteWanita sombong diperlakukan dgn uang, wanita kesepian diperlakukan dgn perhatian (I like that) dan wanita yg sdg cemburuan sangat menakutkan.
ReplyDeleteBut i still love seok young couple 😘
ReplyDeleteIkutan muak krn ucapanny SH dpesta...
ReplyDeleteJelas2 stlh pulang dr hongkong SH ga bisa lupain SY..kok malah bilang HJ ga bisa percaya SH???laki laki mang suka bggituu yaa...gaa mau dsalahinn...
Bener benci bgt sm SH 'n SY...
SH-SY bahagia diatas penderitaan HJ, sebel banget ame pasangan ini, semoga MW mengobati luka HJ dan hidup bahagia bareng anak2nya MW,,,,
ReplyDeleteHJ-MW shipper
Ofie Queen
Hmmm...sama sebel banget sama pasangan SH - SY...apalagi sama SH...cuma ada yang sedikit aneh dengan SH...jreng,,,jreng...apa nggak SH yang balas dendam ke SY karena gara2 SY menawarkan uang jadi menghancurkan keluarganya...soalnya aneh sih masak sih SH cepat banget move on dari HJ yang da puluhan tahun jadi istrinya??? Tuing...tuing...pemikiran yang aneh....
ReplyDeletega suka ma SH&SY. aku harap adiknya HJ ga mau jalan lagi ma adiknya SY. biar SY tahu kalo itu akibat dia juga dan biar adiknya sendiri juga tahu kalo kakaknya kayak gitu. karena memang terkadang perbuatan kita sedikit banyaknya pasti berpengaruh pada hidup org lain krn kita ga hidup sendiri.
ReplyDeletesikap sy emang salah caranya dia mempekerjakan sh dengan embel2 duit dalam bbrp hari, namun sebenernya dia jg ga ada maksud kali di awalnya, just business...namun sebagai seorang istri hj juga terlalu cemburu sih wajar, perempuan mana yang mau suami bbrp hari bersama wanita lain, tp diakan sbg istri lebih tau gmn sifat suaminya sendiri, apalagi suami jg sdh menjelaskan apa yang terjadi.....come on sbg istri saya jg ga mau suami spt sh, tp kita berumah tangga jg ga bisa egois mungkin krn mereka belum ada anak kali ya....kalo udah ada anak....mikir panjang deh...
ReplyDeleteMuna banget sih SH, jelas-jelas dia ngaku kalo suka sama SY sewaktu masih berstatus sebagai suami sah HJ. Bisa2nya dia nyalahin HJ yang gak bisa percaya dia lagi. Semakin jelas kan, setelah cerai dari HJ, SH langsung lari ke SY, dia juga ndak merasa menyesal tuch dengan percerainnya. Kasian HJ. Lebih kasihan lagi kalau HJ jadi jagi nikah sama MW, terus sifat playboynya MW gak ilang-ilang meski udah nikah sama HJ. Duh....double sakit hati nich jadinya HJ.
ReplyDeleteDitunggu ya kak anis,part 2nya
ReplyDeleteAntara suka sama SH & SY tapi juga kesel-..- lebih kesel sama SH siiii, ih geregetaaaaan
ReplyDeleteMenurut aku si SY gak salah, dia kan cuma nawarin bantuan pas di Hongkong trus jg ga ngapa2in -_- si SH nya aja ih muna bingit haha
Duh entahlaaaah
Makasih udh publish :)
Di one channel baru samle episode 8 sih, krna ga sabar jdi baca sinopsisnya deh hehe