Akhirnya tiba juga kita di
episode terakhir Triangle.
Triangle Episode 26 -End-
Yang Ha berjalan seorang
diri menuju Kasino Daejung. Ia berjalan santai tak mengetahui bahaya tengah
mengintainya.
Dong Soo dan Young Dal
yang mengetahui Yang Ha dalam bahaya segera berlari untuk menyelamatkan adik
mereka.
Gangster anak buah Go Bok Tae
berbaris menunggu perintah. Go Bok Tae tiba disana dan memberikan instruksi
pada anak buahnya bahwa mereka harus mambawa Yoon Yang Ha padanya. Tidak, ralat
Go Bok Tae, tidak perlu membawa Yang Ha padanya kalau bisa bunuh langsung saja
si Yoon Yang Ha. Semua serempak menjawab ya.
Young Dal berusaha
menghubungi Yang Ha untuk mencari tahu dimana Yang Ha sekarang. Tapi Yang Ha
tak menjawab panggilan teleponnya. Ia dan Dong Soo cemas sekali. Dong Soo
merasa ia dan Young Dal harus menghentikan Go Bok Tae. Karena Bok Tae bekerja
sama dengan Hyun Pil Sang, mereka mungkin sudah mengawasi kasino Daejung.
Keduanya pun bergegas menuju kasino.
Man Bong dan Ny Min
mengumpulkan anak buahnya. Ny Min mengatakan pada mereka bahwa gengster dari Perusahaan
Chung Jin sedang berada di kasino Daejung dan tugas mereka adalah menghentikan
gengster dari perusahaan Chung Jin itu.
Man Bong mengatakan kalau gengster
Chung Jin sudah bertekad untuk membunuh jadi kalau kita tidak membulatkan tekad
maka kita yang akan mati. Ny Min memerintahkan jika anak buahnya melihat Go Bok
Tae bawa orang itu padanya. Mereka menjawab serempak mengerti.
Huwaaaa perang antar
gengster.
Jung Hee juga berusaha
mencari tahu keberadaan Yang Ha. Tapi Yang Ha tak menjawab panggilan
teleponnya. Ia turut cemas.
Yang Ha sampai di kasino Daejung
dan terkejut melihat gerombolan gengster ada disana menghampirinya.
Salah stau dari mereka
bertanya, “apa kau Direktur Yoon Yang Ha? Kau harus ikut dengan kami.” Yang Ha
menolak dan memperingatkan jika mereka tak segera pergi ia akan memanggil
petugas keamanan.
Mereka pun membawa Yang Ha
secara paksa. Yang Ha meronta berusaha melepaskan diri namun ia malah
mendapatkan pukulan. Tubuhnya lemas dan mereka pun membawanya.
Tepat saat itu Dong Soo
dan Young Dal sampai di kasino. Keduanya menghajar mereka untuk menyelamatkan Yang
Ha. Perkelahian mereka tidak seimbang, Dong Soo yang hanya berdua saja dengan Young
Dal kewalahan menghadapi mereka yang berjumlah banyak.
Pasukan Man Bong pun sampai
disana dan langsung menyerang mereka. Pasukan Man Bong unggul karena mereka
membawa senjata alat pemukul.
Yang Ha yang terus-menerus
dipukuli berdiri sempoyongan. Salah satu gengster mengeluarkan pisau dan
menikam perut Yang Ha. Young Dal yang sedang menghajar lawan melihat hal itu pun
terkejut. Ia menghajar orang yang menusuk Yang Ha.
Yang Ha sempoyongan
merasakan sakit dibagian perutnya, pandangannya kabur. Tubuhnya ambruk ke
lantai. Young Dal berhasil menangkap tubuhnya.
Dengan sisa-sisa tenaganya
Yang Ha yang sudah terluka disekujur tubuh menatap Young Dal, “Maafkan aku, Hyung.”
Panggilan ‘hyung’ akhirnya keluar dari mulut Yang Ha yang tenaganya hampir
habis. Matanya berkaca-kaca, “seharusnya aku lebih cepat memanggilmu hyung.”
Young Dal meminta Yang Ha
yang terluka jangan banyak bicara. Yang Ha kembali mengucapkan kata maaf pada Young
Dal. Young Dal yang tak kuasa menahan air matanya berteriak meminta Yang Ha
jangan banyak bicara. Dong Soo yang melihat Yang Ha terluka segera berlari
menghampiri adiknya.
Man Bong menginstruksikan
pada anak buahnya untuk menangkap mereka semua. Mereka yang kabur dikejar oleh Man
Bong dan anak buahnya.
Dong Soo yang melihat luka
tusukan Yang Ha memohon agar Yang Ha terus sadar.
Air mata Yang Ha berlinang
ketika menatap Dong Soo, “Kenapa kau membuangku? Selama ini aku kesepian.
Sangat kesepian.”
Dong Soo mengakui ini semua
salahnya.
“Yoon Tae Joon yang
membesarkan aku.” Tubuh Yang Ha yang sudah lemas berusaha mengangkat tangan
untuk menggenggam tangan kakaknya. “Aku tak ingin kehilangan ayah untuk yang kedua
kalinya. Hyung, hentikan semua ini, aku mohon.” pinta Yang Ha dengan suara yang
hampir habis.
Dong Soo dan Young Dal
menangis. Air mata keduanya mengalir deras melihat kondisi Yang Ha yang
sekarat.
Yang Ha sudah tak sanggup lagi bertahan, perlahan kedua matanya pun tertutup. Tangannya yang semula menggenggam
tangan Dong Soo pun akhirnya jatuh terkulai.
Dong Soo dan Young Dal
berteriak memanggil nama Dong Woo sambil menangis. Ia meminta Yang Ha membuka
mata. Namun Yang Ha telah pergi untuk selama-lamanya.
Dong Soo dan Young Dal
ditemani Jung Hee manabur abu Yang Ha ditempat mereka menabur abu Jang Jong Guk,
ayah mereka. Kesedihan mendalam karena kehilangan orang terkasih jelas
terpancar di wajah mereka. Mereka hanya bisa meneteskan air mata mengenang
orang yang mereka sayangi.
Di Daejung Grup, Direktur Kim
menyampaikan pada Presdir Yoon bahwa ia sudah memberikan sepenuhnya proses
pemakaman Yang Ha pada Dong Soo dan Young Dal. Mereka menabur abu Yang Ha ditempat
yang sama mereka menabur abu Jang Jong Guk. Presdir Yoon yang sejak tadi diam
saja hanya menjawab ya.
Presdir Yoon mengingat
pertemuannya dengan Dong Soo sebelum prosesi pemakaman Yang Ha.
Flashback
Dong Soo meminta ijin pada
Presdir Yoon agar ia dan Young Dal yang menyelenggarakan pemakaman Yang Ha. Presdir
Yoon menolak, Yang Ha itu putranya jadi Dong Soo jangan ikut campur.
Dong Soo menunjukan
rekaman video bukti kerja sama antara Hyun Pil Sang dan Go Bok Tae yang
berencana menyingkirkan Yang Ha. Presdir Yoon terkejut melihat video itu, ia
tak menyangka Hyun Pil Sang yang merencanakan pembunuhan ini.
Dong Soo mengatakan
sekarang bukan saatnya saling menyalahkan siapa yang bertanggung jawab terhadap kematian Dong Woo. Ia
menyarankan agar Presdir Yoon jangan mengabaikan begitu saja Go Bok Tae dan Hyun
Pil Sang yang sudah mengkhianati Presdir Yoon.
Flashback End
Presdir Yoon memanggil Hyun
Pil Sang ke ruangannya. Hyun Pil Sang mengatakan sekarang Go Bok Tae sudah
menjadi buronan, nama Go Bok Tae sudah tercantum dalam DPO. Kejaksaan juga
sudah tahu Go Bok Tae melarikan diri dan mereka mengetahi rute pelariannya Go Bok
Tae.
“Pil Sang-ah,” Presdir
menatap Hyun Pil Sang. “Kenapa kau melakukannya? Aku sangat tahu kau
menginginkan posisi Yang Ha sebagai pewaris Daejung Grup. Aku tidak menyalahkan
ambisimu. Aku menganggap persainganmu dengan Yang Ha tidak akan melukai Daejung
Grup. Tapi kau malah membunuh sainganmu dengan kejam.”
“Presdir...!” Hyun Pil Sang
menyangkal tuduhan itu. Apa yang Presdir Yoon bicarakan, yang membunuh Yang Ha
adalah Go Bok Tae.
Presdir Yoon menunjukan
rekaman pembicaraan antara Hyun Pil Sang dan Go Bok Tae ketika berencana
membunuh Yang Ha.
Wajah Hyun Pil Sang pusat pasi. Ia yang sudah ketahuan berlutut di depan Presdir Yoon. Ia memohon Presdir mengampuninya.
Wajah Hyun Pil Sang pusat pasi. Ia yang sudah ketahuan berlutut di depan Presdir Yoon. Ia memohon Presdir mengampuninya.
Presdir Yoon : “Kau tak
bisa mengabaikan ini bahkan jika aku mengampunimu. Yang memberikan ini padaku
adalah Jang Dong Soo. Jang Dong Soo dan Heo Young Dal ingin membayar kesedihan
atas kehilangan Yang Ha, mereka akan membuatmu dihukum. Jika kau tak ingin mati
di tangan mereka serahkan dirimu ke pihak berwajib dan akui semuanya. Tapi
sebelum itu serahkan semua saham yang kau miliki di Kasino Daejung. Dengan
begitu setidaknya masih ada yang tersisa untukmu.”
Untuk mencari buronan Go Bok
Tae dan kawanannya, kepolisian memberlakukan pemeriksaan secara ketat disetiap
jalan. Mereka menutup jalan guna mencari buronan yang mereka cari.
Sekretaris Gong Soo Chang yang akan menuju tempat persembunyian Go Bok Tae menyamarkan diri dengan memakai topi dan kacamata agar tak dikenali.
Ketika salah seorang
polisi memeriksa dirinya, ia berusaha bersikap tenang. Polisi itu tak mengenali
wajahnya. Loloslah ia dari situasi yang membahayakannya.
Sekretaris Gong Soo Chang sampai
ditempat persembunyian Go Bok Tae. Go Bok Tae tanya kenapa lama sekali. Gong Soo
Chang mengatakan pemeriksaan di jalan semakin ketat jadi sulit sekali untuk
bergerak.
Go Bok Tae tanya lagi bagaimana
dengan uangnya. Gong Soo Chang menunjukan uang tunai yang ia bawa di tas. Ia
sudah menukarnya dengan uang dollar, semuanya ada sekitar 2 juta dollar. Go Bok
Tae menilai ini cukup untuk dirinya kabur.
Go Bok Tae tanya tentang rute pelarian, bagaimana dia kabur nanti akan lewat jalan mana. Gong Soo Chang
menjelaskan jalan menuju Gunsan sudah diblokir, ia akan mencari tahu wilayah Shinan
dan Sooncheon.
Sebelum kabur Go Bok Tae
ingin menghabisi Young Dal dan Dong Soo dulu. Kalau dua orang itu belum mati,
kedua orang itu akan menghantui dirinya terus. Gong Soo Chang bilang akan menyiapkannya
dan meminta Go Bok Tae lebih baik menunggu saja.
Setelah menabur abu Yang Ha,
Young Dal mendatangi kantor Ny Min. Disana sudah ada Jang Soo dan Jerry.
Young Dal bertanya
bagaimana pekembangan Go Bok Tae. Ny Min menebak kalau Go Bok Tae berusaha
kabur melalui Gunsan tapi itu gagal. Man Bong yakin Go Bok Tae belum jauh.
Young Dal berkata kalau kita tak boleh melepaskan Go Bok Tae begitu saja.
Ny Min meminta Young Dal
tak perlu khawatir, anak buah Cheon Ahn (suaminya) sudah menutup semua jalur.
Jadi selama Go Bok Tae tidak melakukan bunuh diri dia pasti akan tertangkap.
Young Dal menyuruh Jerry
agar menugaskan Jun Ho untuk mencari tahu keberadaan Hyun Pil Sang sekarang.
Di kasino, Jun Ho memberi
tahu Young Dal kalau sekarang Hyun Pil Sang diinvestigasi oleh kejaksaan. Young
Dal, Jang Soo dan Jerry terkejut kenapa, apa yang terjadi. Jun Ho mengatakan Hyun
Pil Sang menyerahkan diri, sebelum pergi ke kejaksaan dia menyerahkan semua
saham Kasino Daejung pada Presdir Yoon.
Jerry merasa penyerahan
diri Hyun Pil Sang ini aneh. Jang Soo membenarkan, ia yakin Hyun Pil Sang pasti
merencanakan sesuatu.
Jung Hee sampai di rumah
usai ikut menabur abu Yang Ha. Nenek tanya apa pemakamannya sudah selesai. Jung
Hee mengangguk pelan.
Nenek ikut sedih dan
prihatin, ibu mereka belum lama meninggal sekarang si bungsu juga meninggal. Ia
menilai Dong Soo dan Dong Chul pasti sedih sekali. Jung Hee setalah kejadian ini pasti Young Dal tidak
akan mampu menangis lagi. Ia ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa Young Dal.
Nenek juga menyadari itu,
mereka tumbuh tanpa kasih sayang jadi sekarang Jung Hee harus menjadi sandaran
bagi mereka, terutama Young Dal.
Jung Hee duduk sendirian
di depan rumah. Ia menatap langit mengenang Yang Ha. Air matanya tiba-tiba
menetes, “Selamat jalan, Yang Ha.”
Usai menabur abu Yang Ha, Dong
Soo mendatangi Perusahaan Daejung. Ia harus bertemu dengan Presdir Yoon. Ia
mengingat ucapan terakhir Yang Ha, bahwa Yang Ha tak ingin kehilangan ayah
untuk yang kedua kalinya, jadi ia minta kakaknya menghentikan semua pertikaian
ini.
Di ruangan Presdir, Dong Soo
mengatakan kalau sekarang Dong Woo sudah pergi dengan tenang. “Permintaan
terakhir Dong Woo adalah dia tak ingin kehilangan ayahnya 2 kali. Kematian
ayahku dimasa lalu dan kematian Dong Woo, semua ini dimulai karena keserakahan
anda.”
Presdir Yoon terdiam
sambil memejamkan mata.
Dong Soo : “Jika anda sangat
ingin menebus semuanya seperti keinginan Dong Woo, Dong Chul dan aku akan memaafkan
anda dan mengakhiri takdir buruk kita.”
Presdir Yoon membuka mata
dan menoleh menatap Dong Soo, “Aku tak pernah melakukan apapun yang membutuhkan
maaf dari kalian. Alasan kematian Yang Ha adalah karena kalian menghalangi
jalanku. Semua ini tidak akan terjadi jika kalian tidak muncul.”
Dong Soo terkejut dengan
ucapan Presdir Yoon, “Apa anda akan meneruskan ke-keraskepala-an anda? Tidakkah
anda merasa bersalah pada Yang Ha yang tetap memikirkan anda hingga nafas
terakhirnya?” Bentak Dong Soo. “Selama anda masih berpegang pada keserakahan
itu, aku tak akan pernah memaafkan anda.”
“Diam!” bentak Presdir Yoon
murka. “Beraninya kau mengatakan memaafkan aku? Jika kau ingin mengakhiri
takdir buruk kita, menyingkirlah dari hadapanku.”
Dong Soo terdiam menahan marah.
Dong Soo bicara dengan Young
Dal di atap. Ia mengatakan dirinya sudah bicara dengan Presdir Yoon dan dia tetap
tak mau mengalah. Young Dal sudah bisa menebaknya, Presdir Yoon akan menyadari
kesalahannya jika dia kehilangan semuanya, tapi tidak menurutnya hingga akhir
pun sepertinya Presdir Yoon tidak akan menyerah.
Dong Soo tanya apa rencana
Young Dal selanjutnya. Young Dal mengatakan kalau jantung Daejung Grup adalah Kasino
Daejung, ia berencana mengambil alih kasino Daejung. Dong Soo tak bisa membantu
jadi silakan Young Dal mengurus itu. Ia sendiri akan tetap mencari keberadaan
Go Bok Tae.
Dong Soo yakin Go Bok Tae
pasti sedang mengincar Young Dal, jadi ia harap Young Dal berhati-hati. Young
Dal juga berpesan sama pada kakaknya agar berhati-hati.
Jang Soo dan Jerry memanggil
Manajer Bae yang lewat di depan mereka. Jang Soo tahu pasti Manajer Bae
mengalami kesulitan setelah meninggalnya Yoon Yang Ha dan Hyun Pil Sang yang
diinvestigasi oleh kejaksaan. Manajer Bae menjawab dengan suara pelan tidak
juga. Jerry mengingatkan bahwa sekarang belum terlambat bagi Manajer Bae untuk
berubah dan bergabung bersama mereka.
Jang Soo : “Seperti yang
kau lihat Young Dal itu tidak akan mengabaikan keluarganya.”
Manajer Bae bingung lalu
ia harus bagaimana.
Jang Soo : “Jika kau
bicara dengan Young Dal dan mengakui kesalahanmu, dia akan memaafkanmu. Saat Young
Dal dalam kesultan kau membantunya, Young Dal tak akan melupakan itu.”
Manajer
Bae tampak berpikir haruskan ia berada di kubu Young Dal. Kayaknya sih ga ada
pilihan lain ya. Hahaha.
Young
Dal mengabarkan kematian Yang Ha pada Yoo Jin. Ia janjian bertemu dengan Yoo Jin
disebuah kafe. Yoo Jin sangat terpukul mendengar kabar kematian Yang Ha. Yoo Jin
mengatakan kalau ia sudah meluruskan kesalahpahamnnya dengan Yang Ha. Ia
sungguh tak menyangka Yang Ha akan pergi untuk selamanya secepat ini.
Young
Dal : “Apa kau tahu? Nama Yoon Yang Ha sebelum diadopsi adalah Jang Dong Woo.
Nama asliku Jang Dong Chul. Dong Woo adalah adikku.”
Yoo
Jin terdiam terkejut.
Young Dal berkata hari ini ia sudah mengirim Dong Woo ke tempat yang jauh. Alasannya ingin bertemu dengan Yoo Jin karena ia ingin mundur dari bisnis yang sudah ia dan Yoo Jin rencanakan. Sejak awal itu milik Dong Woo tapi ia merampas itu dari adiknya dan membuat Dong Woo dalam kesulitan. Saat ia memikirkan Dong Woo ia tak sanggup melanjutkannya.
Yoo
jin mengerti, sejak kapan Young Dal tahu bahwa Yang Ha itu Dong Woo, adik Young
Dal. Young Dal bilang belum lama, bahkan setelah ia tahu kalau Yang Ha itu
adiknya ia dan Yang Ha masih sering bertengkar mempertahankan keegoisan masing-maisng.
Ia tahu kedengarannya lucu dirinya berkata begini karena ia menyadari dirinya tak
berhak menjadi kakak Yang Ha, tapi yang pasti ia tahu kalau adiknya itu sangat
kesepian.
Mata
Yoo Jin berkaca-kaca mendengarnya. Young Dal berharap Yang Ha akan menjadi
kenangan indah bagi Yoo Jin. Ia juga berterima kasih karena selama ini Yoo Jin
sudah membantuya. Young Dal pun pamit.
Air
mata Yoo Jin pun akhirnya jatuh juga. Ia yang sudah mengenal Yang Ha lama
menyadari bahwa pria itu hidup dalam penderitaan dan kesepian. Sekarang ia
hanya bisa mengenang Yang Ha dalam hatinya. Yoo Jin tertunduk menitikan air
mata, ia merasa kehilangan.
Young
Dal sampai di parkiran dan ketika ia akan masuk mobil tiba-tiba ada pria
misterius yang menyerangnya. Young Dal yang melihat pria itu dari pantulan kaca
mobil menghindar dan langsung melumpuhkanya dalam sekejap. Ia tahu pria itu
pasti suruhan Go Bok Tae, ia yang marah berteriak, “Dimana Go Bok Tae sekarang?”
Ny
Min kaget menerima telepon dari Young Dal yang mengatakan kalau Young Dal baru
saja diserang oleh orang suruhannya Go Bok Tae. Ny Min tanya dimana Young Dal
sekarang, ia akan mengirim Man Bong ke tempat Young Dal.
Ny
Min mengatakan pada Man Bong kalau Young Dal baru saja diserang oleh anak buahnya
Go Bok Tae tapi untung saja Young Dal tak apa-apa. Kalau kita bisa menangani
orang suruhan Go Bok Tae, kita pasti bisa menemukan keberadaan Go Bok Tae. Man Bong
pun lekas bergerak menuju tempat Young Dal menahan pria itu.
Sekretaris
Gong Soo Chang membawakan makanan untuk Go Bok Tae. Go Bok Tae yang tampak
kelaparan memakannya dengan lahap. Sementara Gong Soo Chang hanya berdiri diam
melihatnya saja.
Go
Bok Tae bertanya bagaimana dengan jalur pelarian, apakah ada jalan yang aman
untuk dirinya kabur. Gong Soo Chang mengatakan kalau sekarang polisi sudah menutup
semua jalan yang bisa digunakan untuk melarikan diri. Jadi kalau bisa anda
harus menunggu sampai keadaan lebih tenang. Go Bok Tae tak suka mendengar kabar
yang kurang bagus itu, ia marah. Berani sekali kau mengatakan itu? Mau berapa
lama lagi ia harus hidup seperti ini.
Gong
Soo Chang meminta Boss-nya untuk mengerti keadaan. Mereka tak ada pilihan lain
selain bertahan disini hingga kondisi aman. Go Bok Tae semakin marah ucapannya
dibantah, “Beraninya kau membantahku,” ia menampar Gong Soo Chang keras berkali-kali.
Gong Soo Chang diam tak melawan. Go Bok Tae semakin marah dan menjambak rambut Soo
Chang, apa kau juga meremehkanku sekarang?
Go
Bok Tae semakin murka dan menghajar Gong Soo Chang hingga tersungkur. Ia
menendang dan memukul. Soo Chang yang merasakan sakit diam tak melawan. Go Bok Tae
tak mau tahu pokoknya Gong Soo Chang harus mencari jalan keluar untuknya
bagaimana pun caranya.
Go
Bok Tae kembali menyantap makannaya. Soo Chang berdiri merasakan sakit di
tubuhnya usai dipukuli Go Bok Tae. Tatapan matanya berubah, ia menatap tajam Go
Bok Tae. Ia sepertinya sudah tak tahan lagi menerima perlakukan buruk dari Go Bok
Tae sementara dirinya begitu setia dan selalu melaksanakan perintah.
Ny
Min bertanya dengan suara keras pada pria yang menyerang Young Dal untuk
mengatakan dimana Go Bok Tae sekarang. Pria itu terbata-bata mengatakan dirinya
tidak tahu. Man Bong meminta ijin pada Ny Min biar ia yang mengurus pria itu. Ny
Min bilang kita harus mengurus ini cepat jika tidak Go Bok Tae pasti sudah
pergi jauh.
Man
Bong merangkulkan lengaannya ke leher pria itu dan berbicara dengan nada penuh
ancaman, “Hei jangan membuang tenagamu, cepat selesaikan semua ini!”
Young
Dal sampai di ruangannya, disana sudah ada Jun Ho, Jang Soo dan Jerry. Ia yang
heran bertanya ada apa. Jang Soo menyuruh lebih baik Jun Ho saja yang
menjelaskannya.
Jun
Ho mengatakan hari ini ia dan Yoon Ah membereskan meja kerja Yang Ha. Di laci
meja Yang Ha, ia menemukan sebuah USB dan isinya sangat mengejutkan. Jun Ho
menyerahkan USB itu pada Young Dal.
Young
Dal tanya memangnya apa isinya. Jun Ho berkata kalau Young Dal melihatnya Young
Dal pasti akan terkejut juga. Jerry merasa USB ini pasti hadiah terakhir Dong Woo
untuk Young Dal.
Detektif
Tak dan Detektif Min memberi tahu Dong Soo bahwa kepolisian sudah menemukan
keberadaan Go Bok Tae berdasarkan ponsel yang berhasil mereka lacak. Dong Soo
tanya dimana Go Bok Tae sekarang. Detektif Tak mengatakan sekarang Go Bok Tae
berada disekitar Gangwon-do. Kepolisian pusat akan menuju kesana. Dong soo
tanya lagi apa ketua tim sudah diberi tahu. Detektif Tak menjawab belum.
Dong
Soo minta ini diserahkan padanya saja. Ia yang akan menangkap Go Bok Tae dan
menyerahkannya pada Detektif Tak. Detektif Tak yang paham betul temperamen Dong
Soo cemas, ia tak bisa melakukan itu.
Dong
Soo memaksa, apa Detektif Tak tidak tahu kenapa ia melakukan ini. “Go Bok Tae
yang membunuh ayahku dan juga membunuh adikku, Dong Woo. Banyak masalah yang
harus aku dan Go Bok Tae selesaikan.”
Go
Bok Tae terbangun dari tidurnya dan ketika ia memanggil Gong Soo Chang, tak ada
sahutan dari sekretarisnya itu. Ia menemukan sebuah kertas berisi tulisan Gong Soo
Chang.
Go
Bok Tae, kau sialan. Apa artinya aku bagimu? Aku sudah setia padamu selama
bertahun-tahun. Dan sekarang aku sudah lelah diperlakukan seperti anjing. Aku
pergi, jadi lebih baik kau merencanakan sendiri bagaimana hidupmu selanjutnya.
Aku membawa semua uangnya. Jangan menguntukku untuk harga yang aku dapat
setelah selama ini hidup sebagai budakmu. Kalau kau berhasil melarikan diri aku
harap kau hidup dengan mengingat dan bertobat atas semua dosamu.
Dong
Soo sampai ditempat persembunyian Go Bok Tae. Ia masuk ke gudang tempat Go Bok Tae
selama ini tinggal. Go Bok Tae mendongak melihat siapa yang datang. Ia sudah
menduga, ia tahu yang akan mengakhiri hidupnya itu adalah Dong Soo. Ia sudah
muak dengan semua ini.
Dong
Soo yang masih menahan diri meminta Go Bok Tae untuk berdiri. Go Bok Tae
tertawa remeh, ia juga ingin berdiri tegak di hadapan Dong Soo tapi tenaganya
sudah terkuras habis.
Dong
Soo : “Setiap kali kau lolos dari genggamanku aku selalu memimpikan saat ini.”
Dong
Soo menaik paksa Go Bok Tae untuk berdiri. Go Bok Tae pun marah, apa Dong Soo
pikir ia tak punya mimpi, “Yang aku impikan adalah mengunyahmu dan
memuntahkanmu. Kita lihat apa mimpimu atau mimpiku yang akan menjadi kenyataan.”
Go
Bok Tae melepaskan diri dari cengkeraman Dong Soo. Ia akan melawan Dong Soo.
Keduanya pun bertarung. Dong Soo menghajar Go Bok tae sekuat tenaga. Ia memukul,
mencekik dan menjatuhkannya.
Dong
Soo melilitkan kabel ke genggaman tangannya. Ia menggunakan itu untuk memukul Go
Bok Tae. Ia terus memukul penuh nafsu hingga tak terkontrol.
Man
Bong dan anak buahnya sampai disana. Man Bong melihat Dong Soo menghajar Go Bok
Tae hingga babak belur, ia pun berusaha menahan Dong Soo. Ia menyuruh anak
buahnya membawa Go Bok Tae keluar. Man Bong mengingatkan Dong Soo agar lebih
tenang dan pikirkan Young Dal.
Ny
Min sampai di kasino Daejung memberi tahu Young Dal bahwa Go Bok Tae sudah
berhasil ditangkap. Dong Soo yang menangkap Go Bok Tae dan menyerahkannya ke
polisi. Jang Soo yang mendengar itu merasa lega. Namun Young Dal terlihat
murung.
Ny
Min mengatakan Man Bong sampai berusaha keras menghentikan Dong Soo yang begitu
bernafsu menghajar Go Bok Tae. Young Dal menitip pesan agar disampaikan rasa terima
kasihnya pada Man Bong. Ia juga berterima kasih pada Ny Min. Ia beralasan sibuk
dan berlalu dari sana.
Ny
Min heran ada apa dengan Young Dal, kelihatannya tidak sehat. Jang Soo mengatakan
Young Dal sedang memkirkan sesuatu yang berat, diantara barang-barang Yang Ha
ada dokumen tentang korupsi yang dilakukan oleh Presdir Yoon. Tapi setelah
bukti itu ada di tangan Young Dal, dia malah jadi seperti itu.
Ny
Min tambah heran untuk apa lagi dipikirkan, bukankah bukti itu bisa membuat Presdir
Yoon ditahan dan semuanya akan berakhir. Itulah yang Jang Soo tidak mengerti,
ia benar-benar tak mengerti dengan sikap Young Dal.
Young
Dal di ruangannya menatap USB yang ada di tangannya. Ia bimbang haruskah ia menggunakan
dokumen yang ada USB ini untuk menjebloskan Presdir Yoon ke dalam penjara.
Namun ia mengingat pesan terakhir Dong Woo yang tak ingin kehilangan ayah untuk
yang kedua kalinya.
Jun
Ho, Jang Soo dan Jerry masuk ke ruangannya karena ia memanggil ketiganya. Young
Dal pun mengambil keputusan, ia tak mau menggunakan USB ini untuk menyeret Presdir
Yoon ke penjara. Ia menyuruh Jun Ho untuk menyingkirkan USB itu. ketiganya
terkejut kenapa disingkirkan. Jang Soo membenarkan bukankan Young Dal bisa menggunakan
bukti itu untuk melakukan apapun.
Young
Dal tak ingin menjatuhkan Presdir Yoon dengan hadiah terakhir Dong Woo. Mungkin
bukan itu yang Dong Woo inginkan. Jerry tanya lalu apa rencana Young Dal, bagaimana
caranya menjatuhkan Presdir Yoon.
Young
Dal : “Go Bok Tae dan Hyun Pil Sang lah yang akan menjatuhkan Presdir Yoon.
Presdir Yoon akan hancur oleh kaki tangannya sendri.”
Young
Dal memanggil Hwa Ran untuk bicara berdua dengannya di atap Kasino Daejung.
Young Dal tahu Hwa Ran pasti masih berhubungan dengan Hyun Pil Sang. Hwa Ran
ragu menjawabnya, seperti yang Young Dal tahu bukankah Hyun Pil Sang sedang
diperiksa kejaksaan. Young Dal tahu Hyun Pil Sang tidak ditahan melainkan
sebagai tahanan rumah. Hwa Ran pun akhirnya buka suara kalau ia beberapa kali
menghubungi Hyun Pil Sang. Young Dal meminta tolong untuk disampaikan pesannya
pada Hyun Pil Sang.
Dong
Soo bertanya pada Detektif Tak apa interogasi terhadap Go Bok Tae sudah
dimulai. Detektif Tak menjawab belum. Dong Soo tanya lagi siapa yang memimpin
interogasi. Detektif menjawab dirinya yang memimpin. Dong Soo menilai itu
bagus.
Dong
Soo menyarankan ketika Detektif Tak menginterogasi Go Bok Tae jangan hanya
mengandalkan pertanyaan tentang pembunuhan Dong Woo. Apa ada cara lain, tanya Detektif
Tak.
Dong
Soo : “Hubungan Go Bok Tae dan Yoon Tae Joon. Go Bok Tae pasti sangat
mengetahui korupsi Presdir Yoon dan kelemahannya. Dia mungkin memiliki bukti
untuk membuktikan korupsi itu.”
Detektif
Tak mengerti ia akan menambahkan itu ke dalam daftar pertanyaan interogasinya.
Dong
Soo menelepon Young Dal, ia tanya bagaimana perkembangannya. Young Dal
mengatakan seharusnya itu sudah sampai pada Hyun Pil Sang sekarang. Dong Soo
berkata kalau Go Bok Tae juga akan mengungkap korupsi yang dilakukan Presdir Yoon
ketika di interogasi nanti. Jadi polisi juga pasti akan mulai meng-investigasi Presdir
Yoon.
Young
Dal teringat ucapan Yang Ha sebelum meninggal, “Dia tak mau kehilangan ayahnya
2 kali. Apa dia akan memahami kita?” Dong Soo berkata kalau Dong Woo pasti
memahami apa yang ia dan Young Dal lakukan. Jadi ia harap Young Dal jangan
terlalu terbebani.
Direktur
Kim menyampaikan kabar buruk pada Presdir Yoon. Hyun Pil Sang menyerahkan
dokumen tentang dana haram Presdir Yoon pada polisi. Presdir Yoon shock mendengarnya,
apa Hyun Pil Sang sudah gila, teganya dia melakukan itu. Ia menyuruh Direktur Kim
untuk segera menghubungi Pengacara Kim.
Presdir
Yoon menghubungi Hyun Pil Sang, “Kenapa kau tiba-tiba melakukan itu? apa kau
sudah lupa dengan janjiku untuk selalu mendukungmu tidak peduli bagaimana
keadaanmu saat ini?” Hyun Pil Sang tidak lupa itu tapi ia tak bisa sepenuhnya
percaya pada Presdir Yoon.
Presdir
Yoon : “Apa kau tidak sadar ketidakpercayaamu padaku itu berarti juga
kegagalanmu?”
Hyun
Pil Sang : “Aku akan mengkhawatirkan hidupku sendiri. Jadi pikirkanlah
bagaimana anda bisa lolos dari semua ini.”
Presdir
Yoon akan bicara lagi tapi Hyun Pil Sang menutup teleponnya. Itu tentu saja
membuat Presdir Yoon panik.
Presdir
Yoon pun menghubungi seseorang, “Senator Kim, ada masalah. Dana yang anda
berikan padaku untuk bisnis Yeongjongdo mungkin terungkap di polisi. Sebelum
ada penyelidikan, ada yang harus aku katakan. Jadi kita harus bertemu. Tidak,
aku yang akan menemui anda.”
Di
ruangan interogasi. Detektif Tak memperdengarkan rekaman percakapan antara Go Bok
Tae dengan Presdir Yoon tentang Jang Jong Guk yang dulu mereka singkirkan dan tentang
Jang Dong Soo yang rencananya akan disingkirkan juga. Go Bok Tae mengatakan rekaman
itu tentang perintah dari Yoon Tae Joon padanya untuk membunuh Jang Dong Soo.
Detektif
Tak berkata jadi Go Bok Tae memerintahkan Go Dae Chul untuk menusuk Jang Dong Soo.
Ia tanya dimana Go Dae Chul sekarang. Go Bok Tae menjawab mana ia tahu dimana Go
Dae Chul sekarang. Ia punya permintaan bolehkah ia bicara dengan Yoon Tae Joon.
Detekfit Tak berpikir sejenak dan membolehkan Go Bok Tae menelepon Yoon Tae Joon
menggunakan ponselnya.
Go
Bok Tae menebak Presdir Yoon mungkin terkejut karena ia bisa menelepon disaat
dirinya sudah ditahan. Presdir Yoon meminta Go Bok Tae jangan banyak bicara,
lebih baik katakan saja apa yang ingin Go Bok Tae sampaikan.
Go
Bok Tae : “Aku tak bisa diam saja membiarkanmu berjalan di udara sementara aku
sekarat. Aku akan mengungkap semua hubungan lama kita kepada polisi. Sampai bertemu
di penjara Presdir Yoon.”
Tubuh
Presdir Yoon gemetaran dan lemas. Ponsel yang semula berada di tangannya tiba-tiba
terjatuh. Tubuhnya pun nyaris saja ambruk jika tidak ditopang oleh Direktur Kim.
Presdir
Yoon berdiri diam di tepi jendela memandang keluar. Ia tampak memikirkan
sesuatu. Ia tak boleh jatuh seperti ini, dirinya tak boleh masuk penjara dengan
cara seperti ini.
Sekretarisnya
masuk memberi tahu kedatangan Young Dal. Presdir Yoon mempersilakan Young Dal masuk.
Presdir
Yoon menanyakan maksud kedatangan Young Dal menemuinya. Young Dal berkata ini
mungkin terakhir kalinya ia bisa bicara dengan Presdir Yoon untuk itulah ia
datang kesini.
Presdir
Yoon tersenyum remeh apa Young Dal pikir dirinya sudah tamat. Young Dal tahu Presdir
Yoon mungkin bisa memulihkan kembali bisnis yang gagal, tapi bukankah Presdir
Yoon sudah diabaikan oleh orang sendiri (Ditinggalkan gitu sama orang
kepercayaan) maka akan sulit untuk memperbaiki itu.
Young
Dal ingin bertanya untuk yang terakhir kalinya, “apakah semua yang anda
pertahankan mati-matian ini sebanding dengan nyawa seseorang?”
Presdir
Yoon terdiam mendengar pertanyaan Young Dal.
Young
Dal : “Jika anda tak bisa menjawab berikan jawaban itu pada Dong Woo, agar Dong
Woo bisa beristrahat dengan tenang.”
Usai
mengatakan itu Young Dal permisi.
Presdir
Yoon nampak memikirkan ucapan Young Dal yang teramat dalam menusuk hatinya. Daejung
grup yang mati-matian ia bangun dan ia pertahankan, akan ia berikan pada siapakah
nanti sementara dirinya tak memiliki seorang penerus. Bahkan orang-orang
kepercayaannya pun mengkhianatinya. Yang Ha putra adopisinya sekarang telah
tiada, jadi kepada siapakah akan ia berikan jerih payahnya ini. Akankah dirinya
tetap keras kepala dengan keserakahannya. Apa guna keserakahannya ini sekarang.
Direktur
Kim tergesa-gesa masuk ke ruangan Presdir Yoon memberitahukan bahwa polisi
sudah datang dengan membawa surat perintah penahanan. Ia akan menahan polisi di
lantai dasar jadi Presdir bisa kabur lewat jalan lain dan memikirkan jalan
keluarnya setelah ini.
Presdir
Yoon menyahut dengan suara pelan, ia tahu jadi silakan Direktur Kim pergi saja.
Direktur Kim cemas. Presdir Yoon sekali lagi meminta dengan sopan agar Direktur
Kim keluar dari ruangannya. Direktur Kim mengerti.
Presdir
Yoon kembali merenung, ia melihat sekeliling ruangannya. Ia kemudian menurunkan
lukisan besar yang ada di ruangannya. Dibalik lukisan itu ada brankas yang
tersembunyi. Ia mengambil sesuatu dari dalam brankas. Sebuah pistol. Tangannya gemetaran
mengambil benda itu.
Presdir
Yoon kembali duduk di kursinya dengan membawa pistol di tangannya. Tangannya terus
gemetaran memegang senjata itu. Ia kini menyadari keserakahannya hanyalah
sia-sia belaka dan itu telah membuat dirinya kehilangan orang kepercayaannya,
termasuk putra angkatnya. Ia tak ingin orang lain menghukumnya, ia akan
menghukum dosanya sendiri. Matanya memerah berkaca-kaca.
Darrrrr....
Young Dal yang berjalan belum jauh dari ruangan Presdir tiba-tiba dikejutkan dengan
suara pistol. Ia yang terkejut menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
Presdir Yoon mengambil jalan sendiri
atas hukuman yang patut diterimanya di dunia ini.
Beberapa
waktu kemudian di Kasino Daejung. Orang-orang berkumpul di ruang rapat Kasino Daejung.
Diantara mereka ada Madam Jang, Man Kang dan Tn Yang.
Tn
Yang heran kenapa Madam Jang dan Man Kang ada disini. Man Kang bilang bukankah
semua orang diundang datang kesini maka dari itu ia dan Madam Jang juga datang.
Memangnya ia tak boleh kesini. Tn Yang mengingatkan bukankah Madam Jang dan Man
Kang berasal dari Kasino Ilegal, kalian tak berhak ada disini. Ini tempat untuk
orang baik yang taat pada hukum.
Madam
Jang kesal disindir begitu, ia menilai tn yang sudah keterlaluan menyindirnya
begitu. Teganya Young Dal melakukan ini padanya. Ia bertanya pada Man Kang
bukankah Man Kang mendapatkan telepon undangan dari Young Dal. Man Kang menjawab
tidak. Madam Jang pun terdiam kaget hahaha. Tn Yang kembali meminta keduanya
lebih baik pergi jangan mempermalukan Young Dal disini.
Young
Dal dkk masuk ke ruang rapat. Jang Soo mengeluh kenapa orang-orang
di ruangan ini berisik sekali seperti pasar. Ia pun mempersilakan mereka duduk
dengan tenang untuk menyambut CEO Kasino Daejung.
CEO
Kasino Daejung yang baru diangkat itu adalah Jang Dong Chul. Dia akan memberikan
sambutan singkatnya. Dong Chul menyapa mereka semua, mereka bertepuk tangan.
Aku
rasa kalian pasti sudah tahu siapa aku. Selama ini aku hidup dari belas kasihan
kalian. Jadi aku sangat mengerti perjuangan kalian. Selama aku menjadi CEO aku
akan berusaha keras menjadikan Kasino Daejung menjadi tempat bersama untuk
berjuang.
Sambutan
singkat Dong Chul mendapatkan tepuk tangan yang meriah.
(Sepertinya
Young Dal sudah meninggalkan identitas Heo Young Dal-nya dan sekarang ia
menggunakan identitas keluarganya Jang Dong Chul)
Dong Chul berada di ruangannya bersama Ny Min dan Man Bong, Dong Chul ingin menjadikan Ny Min sebagai salah satu pemegang saham
terbesar di Kasino Daejung. Ny Min terkejut benarkah begitu. Dong Chul bilang Ny
Min memenuhi syarat untuk itu. Ny Min senang mendengarnya ia berterima kasih. Man
Bong merasa sekarang Ny Min bisa melepas bisnis peminjaman uang.
Dong
Chul merasa jika dibandingkan dengan semua bantuan yang Ny Min berikan padanya
itu bukanlah apa-apa. Ia akan membayar sedikit demi sedikit kebaikan Ny Min. Ny
Min tersipu malu dibuatnya Dong Chul tak perlu melakukan sejauh itu.
Dong
Chul juga punya sesuatu untuk Man Bong. Ia menyerahkan sebuah amplop pada Man Bong.
Man Bong heran apa ini. Dong Chul mengatakan itu hutangnya pada Man Bong. Man Bong
yang tentu saja ingin menerimanya malah bertanya bolehkah amplop itu ia terima.
Dong Chul bilang Man Bong sudah menang bertaruh jadi tentu saja boleh diterima.
Man Bong senang sekali, ia berterima kasih pada Dong Chul.
Dong
Chul dan Jung Hee berada di bandara mencari keberadaan Dong Soo yang akan
bertolak ke Amerika menyusul Shin Hye. Ketika melihat Dong Soo, ia memanggil
kakaknya itu.
Dong
Soo tanya apa yang Dong Chul lakukan disini bukankah adiknya ini pasti sibuk di
Kasino. Dong Chul tak mau mendengar omelan Dong Soo nanti jika dirinya tak bisa
mengantar ke bandara. Dong Soo tertawa orang pasti menganggap ia orang
pendendam. Ia menegaskan pada Jung Hee dirinya bukan orang seperti itu.
Jung
Hee mendnegar dari Dong Chul bahwa Dong Soo mengancam Dong Chul ketika pertama
kali bertemu. Dong Chul mengangguk membenarkan. Dong Soo tak terima dibilang begitu,
ia minta Dong Chul jangan bohong pada Jung Hee. Dong Chul bilang ia bicara yang
sebenarnya kok, keduanya tertawa.
Dong
Chul memberikan kartu kredit pada kakaknya. Ia tak mau Dong Soo di Amerika
merepotkan Kakak ipar (Shin Hye). Dong Soo bilang tak usah karena ia sendiri
masih memiliki tabungan. Dong Chul pun menyombongkan diri ia hanya ingin
kakaknya juga mendapatkan keuntungan memiliki saudara yang sukses seperti
dirinya. Dong Soo pun menerimanya. Dong Chul berjanji ia dan Jung Hee akan
mengunjungi Dong Soo di Amerika tahun depan.
Dong
Soo meminta pada Jung Hee agar menjaga Dong Chul. Jung Hee dan Dong Chul
tersenyum berpandangan. Jung Hee berjanji dan meminta Dong Soo tak perlu mengkhawatirkan.
Dong Soo tersenyum berterima kasih.
Sebelum
berpisah kedua kakak adik ini saling berpelukan. Dong Soo sangat bersyukur karena
Tuhan sudah menjadikan Dong Chul sebagai adiknya. Dong Chul tersenyum memeluk
erat kakaknya.
Dong
Chul dan Jung Hee berada di mobil usai mengantar Dong Soo. Selama perjalanan di
mobil Jung Hee selalu tersenyum dan itu membuat Dong Chul heran, “apa yang kau
pikirkan?” Dong Chul penasaran.
Jung
Hee terus tersenyum ia mengingat kejadian ketika Dong Chul lari hanya memakai
celana dalam di persimpangan sabuk. Dong Chul malu sekali mengingat kejadian
itu, kenapa Jung Hee mengungkitnya. Jung Hee berkata setiap kali ia memikirkan Dong
Chul, ia selalu terkaget-kaget. Ia pikir orang akan terus berubah selamanya.
Dong
Chul : “Dulu, ada pemeran utama dalam film judi profesiaonal. Dia memasukan
berlian ke dalam jari kakinya setelah permainan terakhirnya. Aku menganggap itu
sangat keren. Jadi aku pikir setelah bisa menghasilkan banyak uang aku akan
meletakan berlian ke suatu tempat dalam tubuhku setelah permainan terakhirku. Tapi
setalah kupikir lagi, tak ada gunanya melakukan itu.”
“Kenapa?”
tanya Jung Hee.
Dong
Chul : “Aku bisa memenangkan pertarungan apapun sekarang karena sudah memenangkan
hatimu.”
Jung
Hee tersipu, ia dan Dong Chul tersenyum berpandangan.
Di
kasino Daejung, Sebagai seorang CEO Kasino Daejung Jang Dong Chul berkeliling
melihat kegiatan di Kasino. Ia ditemani orang-orang kepercayaannya, Jang Soo, Jerry
dan Jun Ho.
Sebuah
kasino adalah akhir untuk ambisi seseorang. Penah sekali dalam hidupku ambisi itu menjadi
pemicu hidupku. Tapi sekarang aku menyadarinya. Akhir dari sebuah ambisi apapun adalah kematian.
Dong
Chul bertemu pandang dengan Jung Hee yang menjalankan tugas sebagai dealer. Jung
Hee mengedipkan matanya pada Dong Chul. Keduanya
tersenyum berpandangan.
Ayahku
seorang penambang. Mereka bilang akhir nasib seorang penambang adalah kebutaan.
Debu batu bara dan panasnya hawa dibawah tanah membuat bekerja ditempat itu
seperti di neraka.
Dulu
hidupku adalah terowongan gelap tanpa setitik pun cahaya.
Dan
diujung terowongan itu muncul orang yang sangat menakjubkan. Disaat aku mulai
mencintai dia, aku mulai memiliki impian. Dan sekarang aku berada dibawah
cahaya matahari.
Jika
ingin melepaskan diri dari kebutaan hidupmu cobalah untuk mencintai. Kau mungkin
akan merasa telah memenangkan jackpot.
------THE
END-----
*****
Yang Ha yang selama ini hidup paling menderita akhirnya dia yang lebih dulu pergi untuk selamanya mendahului kedua kakaknya. 10
menit pertama di episode terakhir ini kita disuguhi scene yang membuat banjir
air mata. Kenapa kenapa kenapa Yang Ha harus pergi untuk selamanya. Malam hari
ketika drama ini selesai tayang saya bener benar nyesek deh, alasan utama saya
nonton drama ini kan karena Siwan tapi ending peran dia huwaaaa bikin nyesek. Tapi
beberapa hari setelahnya muncul berita yang membuat saya mengerti dan berpikir
positif.
Dalam
news yang saya baca, Jaejoong mengungkapkan ending drama ini yang sebenarnya
sebelum ditambah 2 episode. Drama ini awalnya berjumlah 24 episode, menurut Jaejoong
endingnya tidak akan seperti ini. Katanya ending Triangle di episode 24 itu Young
Dal meninggal tidak jelas setelah memenangkan judi. Namun berhubung drama ini
ditambah 2 episode skenario pun berubah. Oh Yeon Soo tidak bisa ikut syuting
episode tambahan karena harus segera bertolak ke Amerika bersama keluarganya. Jadi
praktis 2 episode tambahan tidak ada Hwang Shin Hye, yang di drama ini
diceritakan kalau dia pun ke Amerika. Siwan dia hanya bisa ikut syuting
tambahan 1 episode saja karena jadwalnya bentrok dengan syuting iklan yang memang
sebelumnya sudah dijadwalkan. Maka dari itu diputuskan ending yang seperti ini.
Apa
jadinya kalau drama ini tetap 24 episode dengan ending kematian Young Dal yang
tidak jelas. Penonton pasti ngamuk-ngamuk haha. Tapi melihat tampilan ending yang CUKUP indah
seperti ini, itu bisa mengobati luka hati saya yang sedih akibat kematian Yang Ha.
Saya pun jadi berpikir positif, mungkin dengan kematian Yang Ha ini bisa
meredam keserakahannya Yoon Tae Joon. Dia pun pada akhirnya menyadari hasil keserakahan
yang dia lakukan ini tidak akan dia berikan ke siapa-siapa, ini sia-sia. Dia yang
mati-matian memperjuangkan harta tak tahu akan ia berikan pada siapa, keturunan ga punya. Pada akhirnya
setelah ia kehilangan Yang Ha yang merupakan anak angkatnya, ia pun menyesalinya.
Ada
yang masih mengganjal dalam diri saya dengan drama ini, Bapaknya Shin Hye yang
sudah tidak muncul. Tn Ahn Chang Bong yang komanya belum juga sadar. Sekretaris
Gong Soo Chang yang kabur, dia ketangkep ga ya. Ny Kim yang suka sama Young Dal, dia lama ga dimunculin. Trus yang penting nih, saya
masih bingung Kasino Ilegal yang dikelola Madam Jang itu milik siapa ya hahaha. Terserah lah ya mungkin tidak
terlalu penting sih haha. Saya juga sudah mengikhlaskan Yang Ha pergi untuk selamanya, semoga dia
tenang disana bersama dua ayah (kalau memang Yoon Tae Joon mati haha) dan
ibunya.
Drama
ini banyak positif dan negatifnya. Judi, itu jelas dilarang ya. Jadi harap
jangan diikuti. Saya merecap drama ini bukan bermaksud mengajak kalian untuk
berjudi lho. Tapi untuk mengajak kita melihat sisi lain dari dunia itu. Kita
ambil positifnya saja. Ok.
Keserakahan
hanya akan mendatangkan bencana. Railah apa yang bisa engkau capai. Hargai dan
pergunakan apa yang engkau capai itu dengan baik.
Terima
kasih sudah membaca sinopsis Triangle.
terima kasihh
ReplyDeletewehh sad ending
ReplyDeletePadahal berharap 3 bersaudara itu hidup dgn damai ,aku suka bgdd chemistry siwan ,jaejoong ,& lbs sbgai kakak beradik dibanding love scene young dal - jun hee hehhee *mian .
ReplyDeleteTerimakasih...
ReplyDeleteEnding nya sad n happy
Sedih pas yoon ha mati........
Dan sangat" bahagia akhir nya yg jahat" dlm drama ini mendapat balasan nya
Dan
Young dal jun hee berakhir bahagia :D
Terima kadih bny buat anis n inda yg udh recap smp tamat..
ReplyDeleteSemangat buat temptation nya
.mamanya teemo.
Aku padahal berharap yang ha dan yoo jin sama sama di ending, yah yaudahlah namanya juga drama --"
DeleteKenapa harus Yang Haa yg harus mati T______T ?????? Pdhl ngarep yang haa bersatu sama dong soo dan young dal ._.
ReplyDeleteMaksi bnyk kak udh bkin sinopsis drama ini,,
ReplyDeleteMeski ending'a kyk gni, tp oke lah mnurut'q,,inti'a aq stuju sma pndapat kaka tentang ending drama ini :)
Kak aq jg pngen comen pake ID sndri, tp ga bisa,hehe
Di tunggu sinop drama lain'a ya kak..
Finally end juga drama ini u,u
ReplyDeleteHuaaaaa pas scene dongwoo manggil hyung ke dongcul &dongsoo itu buat nangis kejer emangT.T nyesek abis;-; masih ngga terima kenapa harus dongwoo yang meninggal,padahal pinginnya ketiga saudara ngumpul lagi dalam keadaan bahagia;u; tapi yasudahlah~ setujudah sama komen mba anis:-D
Junghee dongchul sweetnyaa♡,♡ tatapan jaejoong ituloh bikin melting*,*
Biarpun agak kurang puas sama endingnya,tp drama ini tetep masuk dilist kdrama favoritku. Because Triangle is such a great drama!(Y)
trimakasih mba anis dan mba inda yang udah luangin sinopsisnya buat triangle:-) Trimakasih banyak!!
ditunggu next projectnya!
Jeongmal gomawo...y 10mnit awal bikin mewek(g ada tissu lg) nyesek pas YH bilg ke JDS "knpa dia d buang,menderita&ksepian"...nyeesseeeekkk T.T....Triangel & Authorx Awesome Inda&Anis duet maut gomawo
ReplyDeleteWalaupun endingnya yangha yg mati.tp ak jd penasaran sm ending yg kmrn sblm di tambah episodenya.tp tetep triangle daebak!gomawo eonnie
ReplyDeleteWahhh,,, trimaksih kerja kerasnya Kak !!!!!
ReplyDeletetrimakasih kak :) sy sangat menikmatiii
ReplyDeletedomang
Sebel aja.. Siwan melas gitu jalan sendirian... Masyaallah... Dia dihadapkan sama pilihan yang sulit. Dia gak sedewasa kakak-kakaknya. Dia masih butuh bimbingan jadi dia labil gitu mau milih yang mana. Berharap dia bahagia setelah masa-masa sulit. Berharap dia ada temen walaupun cuma kakak-kakaknya. Tapi kenapa..... HADOOHHHH...Sumpah... Siwannnnn
ReplyDeleteGomawo .. ^_^
ReplyDeleteDrama korea seringkali memiliki ending yg mengharukan. Pdhl q berharap mereka bisa bersama sbg saudara.
ReplyDeleteAkhirnya sad ending sma happy ending. Sad nya pas yanha meninggal. Gak ikhlas bnget dia meninggal. Knpa ga bersatu lgi sma saudranya yg lain. Udh cnta bertpk sblah tngan, mati duluan. Ksihan bnget. Happy endingnya, dong soo dam dong chul bhgia . yg jht nerima hkman.
ReplyDeleteMksih buat author. Ditunggu sinopsisyg lainnya.