Monday 4 August 2014

Sinopsis Triangle Episode 26 -End-

Akhirnya tiba juga kita di episode terakhir Triangle.

Triangle Episode 26 -End-
Yang Ha berjalan seorang diri menuju Kasino Daejung. Ia berjalan santai tak mengetahui bahaya tengah mengintainya.
Segerombolan gengster anak buah Go Bok Tae sampai di parkiran luar kasino.
Dong Soo dan Young Dal yang mengetahui Yang Ha dalam bahaya segera berlari untuk menyelamatkan adik mereka.
Gangster anak buah Go Bok Tae berbaris menunggu perintah. Go Bok Tae tiba disana dan memberikan instruksi pada anak buahnya bahwa mereka harus mambawa Yoon Yang Ha padanya. Tidak, ralat Go Bok Tae, tidak perlu membawa Yang Ha padanya kalau bisa bunuh langsung saja si Yoon Yang Ha. Semua serempak menjawab ya.
Young Dal berusaha menghubungi Yang Ha untuk mencari tahu dimana Yang Ha sekarang. Tapi Yang Ha tak menjawab panggilan teleponnya. Ia dan Dong Soo cemas sekali. Dong Soo merasa ia dan Young Dal harus menghentikan Go Bok Tae. Karena Bok Tae bekerja sama dengan Hyun Pil Sang, mereka mungkin sudah mengawasi kasino Daejung. Keduanya pun bergegas menuju kasino.
Man Bong dan Ny Min mengumpulkan anak buahnya. Ny Min mengatakan pada mereka bahwa gengster dari Perusahaan Chung Jin sedang berada di kasino Daejung dan tugas mereka adalah menghentikan gengster dari perusahaan Chung Jin itu.

Man Bong mengatakan kalau gengster Chung Jin sudah bertekad untuk membunuh jadi kalau kita tidak membulatkan tekad maka kita yang akan mati. Ny Min memerintahkan jika anak buahnya melihat Go Bok Tae bawa orang itu padanya. Mereka menjawab serempak mengerti.

Huwaaaa perang antar gengster.
Jung Hee juga berusaha mencari tahu keberadaan Yang Ha. Tapi Yang Ha tak menjawab panggilan teleponnya. Ia turut cemas.
Yang Ha sampai di kasino Daejung dan terkejut melihat gerombolan gengster ada disana menghampirinya.
Salah stau dari mereka bertanya, “apa kau Direktur Yoon Yang Ha? Kau harus ikut dengan kami.” Yang Ha menolak dan memperingatkan jika mereka tak segera pergi ia akan memanggil petugas keamanan.
Mereka pun membawa Yang Ha secara paksa. Yang Ha meronta berusaha melepaskan diri namun ia malah mendapatkan pukulan. Tubuhnya lemas dan mereka pun membawanya.
Tepat saat itu Dong Soo dan Young Dal sampai di kasino. Keduanya menghajar mereka untuk menyelamatkan Yang Ha. Perkelahian mereka tidak seimbang, Dong Soo yang hanya berdua saja dengan Young Dal kewalahan menghadapi mereka yang berjumlah banyak.
Yang Ha yang sudah lemah dipukuli bertubu-tubi oleh mereka.
Pasukan Man Bong pun sampai disana dan langsung menyerang mereka. Pasukan Man Bong unggul karena mereka membawa senjata alat pemukul.
Yang Ha yang terus-menerus dipukuli berdiri sempoyongan. Salah satu gengster mengeluarkan pisau dan menikam perut Yang Ha. Young Dal yang sedang menghajar lawan melihat hal itu pun terkejut. Ia menghajar orang yang menusuk Yang Ha.
Yang Ha sempoyongan merasakan sakit dibagian perutnya, pandangannya kabur. Tubuhnya ambruk ke lantai. Young Dal berhasil menangkap tubuhnya.
“Dong Woo-ya...” Melihat adiknya terluka Young Dal khawatir. Air matanya perlahan menetes.

Dengan sisa-sisa tenaganya Yang Ha yang sudah terluka disekujur tubuh menatap Young Dal, “Maafkan aku, Hyung.” Panggilan ‘hyung’ akhirnya keluar dari mulut Yang Ha yang tenaganya hampir habis. Matanya berkaca-kaca, “seharusnya aku lebih cepat memanggilmu hyung.”
Young Dal meminta Yang Ha yang terluka jangan banyak bicara. Yang Ha kembali mengucapkan kata maaf pada Young Dal. Young Dal yang tak kuasa menahan air matanya berteriak meminta Yang Ha jangan banyak bicara. Dong Soo yang melihat Yang Ha terluka segera berlari menghampiri adiknya.

Man Bong menginstruksikan pada anak buahnya untuk menangkap mereka semua. Mereka yang kabur dikejar oleh Man Bong dan anak buahnya.
Yang Ha beralih manatap Dong Soo, “Hyung.” Sebutnya dengan suara lemah.

Dong Soo yang melihat luka tusukan Yang Ha memohon agar Yang Ha terus sadar.

Air mata Yang Ha berlinang ketika menatap Dong Soo, “Kenapa kau membuangku? Selama ini aku kesepian. Sangat kesepian.”

Dong Soo mengakui ini semua salahnya.
“Yoon Tae Joon yang membesarkan aku.” Tubuh Yang Ha yang sudah lemas berusaha mengangkat tangan untuk menggenggam tangan kakaknya. “Aku tak ingin kehilangan ayah untuk yang kedua kalinya. Hyung, hentikan semua ini, aku mohon.” pinta Yang Ha dengan suara yang hampir habis.
Dong Soo dan Young Dal menangis. Air mata keduanya mengalir deras melihat kondisi Yang Ha yang sekarat.
Yang Ha sudah tak sanggup lagi bertahan, perlahan kedua matanya pun tertutup. Tangannya yang semula menggenggam tangan Dong Soo pun akhirnya jatuh terkulai.
Dong Soo dan Young Dal berteriak memanggil nama Dong Woo sambil menangis. Ia meminta Yang Ha membuka mata. Namun Yang Ha telah pergi untuk selama-lamanya.
Dong Soo dan Young Dal ditemani Jung Hee manabur abu Yang Ha ditempat mereka menabur abu Jang Jong Guk, ayah mereka. Kesedihan mendalam karena kehilangan orang terkasih jelas terpancar di wajah mereka. Mereka hanya bisa meneteskan air mata mengenang orang yang mereka sayangi.
Di Daejung Grup, Direktur Kim menyampaikan pada Presdir Yoon bahwa ia sudah memberikan sepenuhnya proses pemakaman Yang Ha pada Dong Soo dan Young Dal. Mereka menabur abu Yang Ha ditempat yang sama mereka menabur abu Jang Jong Guk. Presdir Yoon yang sejak tadi diam saja hanya menjawab ya.

Presdir Yoon mengingat pertemuannya dengan Dong Soo sebelum prosesi pemakaman Yang Ha.

Flashback
Dong Soo meminta ijin pada Presdir Yoon agar ia dan Young Dal yang menyelenggarakan pemakaman Yang Ha. Presdir Yoon menolak, Yang Ha itu putranya jadi Dong Soo jangan ikut campur.
Dong Soo menunjukan rekaman video bukti kerja sama antara Hyun Pil Sang dan Go Bok Tae yang berencana menyingkirkan Yang Ha. Presdir Yoon terkejut melihat video itu, ia tak menyangka Hyun Pil Sang yang merencanakan pembunuhan ini.
Dong Soo mengatakan sekarang bukan saatnya saling menyalahkan siapa yang bertanggung jawab terhadap kematian Dong Woo. Ia menyarankan agar Presdir Yoon jangan mengabaikan begitu saja Go Bok Tae dan Hyun Pil Sang yang sudah mengkhianati Presdir Yoon.

Flashback End
Presdir Yoon memanggil Hyun Pil Sang ke ruangannya. Hyun Pil Sang mengatakan sekarang Go Bok Tae sudah menjadi buronan, nama Go Bok Tae sudah tercantum dalam DPO. Kejaksaan juga sudah tahu Go Bok Tae melarikan diri dan mereka mengetahi rute pelariannya Go Bok Tae.
“Pil Sang-ah,” Presdir menatap Hyun Pil Sang. “Kenapa kau melakukannya? Aku sangat tahu kau menginginkan posisi Yang Ha sebagai pewaris Daejung Grup. Aku tidak menyalahkan ambisimu. Aku menganggap persainganmu dengan Yang Ha tidak akan melukai Daejung Grup. Tapi kau malah membunuh sainganmu dengan kejam.”

“Presdir...!” Hyun Pil Sang menyangkal tuduhan itu. Apa yang Presdir Yoon bicarakan, yang membunuh Yang Ha adalah Go Bok Tae.
Presdir Yoon muak mendengar alasan Hyun Pil Sang. Ia pun menamparnya.

Presdir Yoon menunjukan rekaman pembicaraan antara Hyun Pil Sang dan Go Bok Tae ketika berencana membunuh Yang Ha.
Wajah Hyun Pil Sang pusat pasi. Ia yang sudah ketahuan berlutut di depan Presdir Yoon. Ia memohon Presdir mengampuninya.

Presdir Yoon : “Kau tak bisa mengabaikan ini bahkan jika aku mengampunimu. Yang memberikan ini padaku adalah Jang Dong Soo. Jang Dong Soo dan Heo Young Dal ingin membayar kesedihan atas kehilangan Yang Ha, mereka akan membuatmu dihukum. Jika kau tak ingin mati di tangan mereka serahkan dirimu ke pihak berwajib dan akui semuanya. Tapi sebelum itu serahkan semua saham yang kau miliki di Kasino Daejung. Dengan begitu setidaknya masih ada yang tersisa untukmu.”
Untuk mencari buronan Go Bok Tae dan kawanannya, kepolisian memberlakukan pemeriksaan secara ketat disetiap jalan. Mereka menutup jalan guna mencari buronan yang mereka cari.

Sekretaris Gong Soo Chang yang akan menuju tempat persembunyian Go Bok Tae menyamarkan diri dengan memakai topi dan kacamata agar tak dikenali.
Ketika salah seorang polisi memeriksa dirinya, ia berusaha bersikap tenang. Polisi itu tak mengenali wajahnya. Loloslah ia dari situasi yang membahayakannya.
Sekretaris Gong Soo Chang sampai ditempat persembunyian Go Bok Tae. Go Bok Tae tanya kenapa lama sekali. Gong Soo Chang mengatakan pemeriksaan di jalan semakin ketat jadi sulit sekali untuk bergerak.

Go Bok Tae tanya lagi bagaimana dengan uangnya. Gong Soo Chang menunjukan uang tunai yang ia bawa di tas. Ia sudah menukarnya dengan uang dollar, semuanya ada sekitar 2 juta dollar. Go Bok Tae menilai ini cukup untuk dirinya kabur.
Go Bok Tae tanya tentang rute pelarian, bagaimana dia kabur nanti akan lewat jalan mana. Gong Soo Chang menjelaskan jalan menuju Gunsan sudah diblokir, ia akan mencari tahu wilayah Shinan dan Sooncheon.

Sebelum kabur Go Bok Tae ingin menghabisi Young Dal dan Dong Soo dulu. Kalau dua orang itu belum mati, kedua orang itu akan menghantui dirinya terus. Gong Soo Chang bilang akan menyiapkannya dan meminta Go Bok Tae lebih baik menunggu saja.
Setelah menabur abu Yang Ha, Young Dal mendatangi kantor Ny Min. Disana sudah ada Jang Soo dan Jerry.

Young Dal bertanya bagaimana pekembangan Go Bok Tae. Ny Min menebak kalau Go Bok Tae berusaha kabur melalui Gunsan tapi itu gagal. Man Bong yakin Go Bok Tae belum jauh. Young Dal berkata kalau kita tak boleh melepaskan Go Bok Tae begitu saja.

Ny Min meminta Young Dal tak perlu khawatir, anak buah Cheon Ahn (suaminya) sudah menutup semua jalur. Jadi selama Go Bok Tae tidak melakukan bunuh diri dia pasti akan tertangkap.

Young Dal menyuruh Jerry agar menugaskan Jun Ho untuk mencari tahu keberadaan Hyun Pil Sang sekarang.
Di kasino, Jun Ho memberi tahu Young Dal kalau sekarang Hyun Pil Sang diinvestigasi oleh kejaksaan. Young Dal, Jang Soo dan Jerry terkejut kenapa, apa yang terjadi. Jun Ho mengatakan Hyun Pil Sang menyerahkan diri, sebelum pergi ke kejaksaan dia menyerahkan semua saham Kasino Daejung pada Presdir Yoon.

Jerry merasa penyerahan diri Hyun Pil Sang ini aneh. Jang Soo membenarkan, ia yakin Hyun Pil Sang pasti merencanakan sesuatu.
Jung Hee sampai di rumah usai ikut menabur abu Yang Ha. Nenek tanya apa pemakamannya sudah selesai. Jung Hee mengangguk pelan.

Nenek ikut sedih dan prihatin, ibu mereka belum lama meninggal sekarang si bungsu juga meninggal. Ia menilai Dong Soo dan Dong Chul pasti sedih sekali. Jung Hee  setalah kejadian ini pasti Young Dal tidak akan mampu menangis lagi. Ia ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa Young Dal.

Nenek juga menyadari itu, mereka tumbuh tanpa kasih sayang jadi sekarang Jung Hee harus menjadi sandaran bagi mereka, terutama Young Dal.
Jung Hee duduk sendirian di depan rumah. Ia menatap langit mengenang Yang Ha. Air matanya tiba-tiba menetes, “Selamat jalan, Yang Ha.”
Usai menabur abu Yang Ha, Dong Soo mendatangi Perusahaan Daejung. Ia harus bertemu dengan Presdir Yoon. Ia mengingat ucapan terakhir Yang Ha, bahwa Yang Ha tak ingin kehilangan ayah untuk yang kedua kalinya, jadi ia minta kakaknya menghentikan semua pertikaian ini.
Di ruangan Presdir, Dong Soo mengatakan kalau sekarang Dong Woo sudah pergi dengan tenang. “Permintaan terakhir Dong Woo adalah dia tak ingin kehilangan ayahnya 2 kali. Kematian ayahku dimasa lalu dan kematian Dong Woo, semua ini dimulai karena keserakahan anda.”

Presdir Yoon terdiam sambil memejamkan mata.

Dong Soo : “Jika anda sangat ingin menebus semuanya seperti keinginan Dong Woo, Dong Chul dan aku akan memaafkan anda dan mengakhiri takdir buruk kita.”
Presdir Yoon membuka mata dan menoleh menatap Dong Soo, “Aku tak pernah melakukan apapun yang membutuhkan maaf dari kalian. Alasan kematian Yang Ha adalah karena kalian menghalangi jalanku. Semua ini tidak akan terjadi jika kalian tidak muncul.”

Dong Soo terkejut dengan ucapan Presdir Yoon, “Apa anda akan meneruskan ke-keraskepala-an anda? Tidakkah anda merasa bersalah pada Yang Ha yang tetap memikirkan anda hingga nafas terakhirnya?” Bentak Dong Soo. “Selama anda masih berpegang pada keserakahan itu, aku tak akan pernah memaafkan anda.”

“Diam!” bentak Presdir Yoon murka. “Beraninya kau mengatakan memaafkan aku? Jika kau ingin mengakhiri takdir buruk kita, menyingkirlah dari hadapanku.”

Dong Soo terdiam menahan marah.
Dong Soo bicara dengan Young Dal di atap. Ia mengatakan dirinya sudah bicara dengan Presdir Yoon dan dia tetap tak mau mengalah. Young Dal sudah bisa menebaknya, Presdir Yoon akan menyadari kesalahannya jika dia kehilangan semuanya, tapi tidak menurutnya hingga akhir pun sepertinya Presdir Yoon tidak akan menyerah.

Dong Soo tanya apa rencana Young Dal selanjutnya. Young Dal mengatakan kalau jantung Daejung Grup adalah Kasino Daejung, ia berencana mengambil alih kasino Daejung. Dong Soo tak bisa membantu jadi silakan Young Dal mengurus itu. Ia sendiri akan tetap mencari keberadaan Go Bok Tae.

Dong Soo yakin Go Bok Tae pasti sedang mengincar Young Dal, jadi ia harap Young Dal berhati-hati. Young Dal juga berpesan sama pada kakaknya agar berhati-hati.
Jang Soo dan Jerry memanggil Manajer Bae yang lewat di depan mereka. Jang Soo tahu pasti Manajer Bae mengalami kesulitan setelah meninggalnya Yoon Yang Ha dan Hyun Pil Sang yang diinvestigasi oleh kejaksaan. Manajer Bae menjawab dengan suara pelan tidak juga. Jerry mengingatkan bahwa sekarang belum terlambat bagi Manajer Bae untuk berubah dan bergabung bersama mereka.

Jang Soo : “Seperti yang kau lihat Young Dal itu tidak akan mengabaikan keluarganya.”

Manajer Bae bingung lalu ia harus bagaimana.

Jang Soo : “Jika kau bicara dengan Young Dal dan mengakui kesalahanmu, dia akan memaafkanmu. Saat Young Dal dalam kesultan kau membantunya, Young Dal tak akan melupakan itu.”

Manajer Bae tampak berpikir haruskan ia berada di kubu Young Dal. Kayaknya sih ga ada pilihan lain ya. Hahaha.
Young Dal mengabarkan kematian Yang Ha pada Yoo Jin. Ia janjian bertemu dengan Yoo Jin disebuah kafe. Yoo Jin sangat terpukul mendengar kabar kematian Yang Ha. Yoo Jin mengatakan kalau ia sudah meluruskan kesalahpahamnnya dengan Yang Ha. Ia sungguh tak menyangka Yang Ha akan pergi untuk selamanya secepat ini.

Young Dal : “Apa kau tahu? Nama Yoon Yang Ha sebelum diadopsi adalah Jang Dong Woo. Nama asliku Jang Dong Chul. Dong Woo adalah adikku.”

Yoo Jin terdiam terkejut.

Young Dal berkata hari ini ia sudah mengirim Dong Woo ke tempat yang jauh. Alasannya ingin bertemu dengan Yoo Jin karena ia ingin mundur dari bisnis yang sudah ia dan Yoo Jin rencanakan. Sejak awal itu milik Dong Woo tapi ia merampas itu dari adiknya dan membuat Dong Woo dalam kesulitan. Saat ia memikirkan Dong Woo ia tak sanggup melanjutkannya.
Yoo jin mengerti, sejak kapan Young Dal tahu bahwa Yang Ha itu Dong Woo, adik Young Dal. Young Dal bilang belum lama, bahkan setelah ia tahu kalau Yang Ha itu adiknya ia dan Yang Ha masih sering bertengkar mempertahankan keegoisan masing-maisng. Ia tahu kedengarannya lucu dirinya berkata begini karena ia menyadari dirinya tak berhak menjadi kakak Yang Ha, tapi yang pasti ia tahu kalau adiknya itu sangat kesepian.

Mata Yoo Jin berkaca-kaca mendengarnya. Young Dal berharap Yang Ha akan menjadi kenangan indah bagi Yoo Jin. Ia juga berterima kasih karena selama ini Yoo Jin sudah membantuya. Young Dal pun pamit.
Air mata Yoo Jin pun akhirnya jatuh juga. Ia yang sudah mengenal Yang Ha lama menyadari bahwa pria itu hidup dalam penderitaan dan kesepian. Sekarang ia hanya bisa mengenang Yang Ha dalam hatinya. Yoo Jin tertunduk menitikan air mata, ia merasa kehilangan.
Young Dal sampai di parkiran dan ketika ia akan masuk mobil tiba-tiba ada pria misterius yang menyerangnya. Young Dal yang melihat pria itu dari pantulan kaca mobil menghindar dan langsung melumpuhkanya dalam sekejap. Ia tahu pria itu pasti suruhan Go Bok Tae, ia yang marah berteriak, “Dimana Go Bok Tae sekarang?”
Ny Min kaget menerima telepon dari Young Dal yang mengatakan kalau Young Dal baru saja diserang oleh orang suruhannya Go Bok Tae. Ny Min tanya dimana Young Dal sekarang, ia akan mengirim Man Bong ke tempat Young Dal.

Ny Min mengatakan pada Man Bong kalau Young Dal baru saja diserang oleh anak buahnya Go Bok Tae tapi untung saja Young Dal tak apa-apa. Kalau kita bisa menangani orang suruhan Go Bok Tae, kita pasti bisa menemukan keberadaan Go Bok Tae. Man Bong pun lekas bergerak menuju tempat Young Dal menahan pria itu.
Sekretaris Gong Soo Chang membawakan makanan untuk Go Bok Tae. Go Bok Tae yang tampak kelaparan memakannya dengan lahap. Sementara Gong Soo Chang hanya berdiri diam melihatnya saja.
Go Bok Tae bertanya bagaimana dengan jalur pelarian, apakah ada jalan yang aman untuk dirinya kabur. Gong Soo Chang mengatakan kalau sekarang polisi sudah menutup semua jalan yang bisa digunakan untuk melarikan diri. Jadi kalau bisa anda harus menunggu sampai keadaan lebih tenang. Go Bok Tae tak suka mendengar kabar yang kurang bagus itu, ia marah. Berani sekali kau mengatakan itu? Mau berapa lama lagi ia harus hidup seperti ini.
Gong Soo Chang meminta Boss-nya untuk mengerti keadaan. Mereka tak ada pilihan lain selain bertahan disini hingga kondisi aman. Go Bok Tae semakin marah ucapannya dibantah, “Beraninya kau membantahku,” ia menampar Gong Soo Chang keras berkali-kali. Gong Soo Chang diam tak melawan. Go Bok Tae semakin marah dan menjambak rambut Soo Chang, apa kau juga meremehkanku sekarang?
Go Bok Tae semakin murka dan menghajar Gong Soo Chang hingga tersungkur. Ia menendang dan memukul. Soo Chang yang merasakan sakit diam tak melawan. Go Bok Tae tak mau tahu pokoknya Gong Soo Chang harus mencari jalan keluar untuknya bagaimana pun caranya.
Go Bok Tae kembali menyantap makannaya. Soo Chang berdiri merasakan sakit di tubuhnya usai dipukuli Go Bok Tae. Tatapan matanya berubah, ia menatap tajam Go Bok Tae. Ia sepertinya sudah tak tahan lagi menerima perlakukan buruk dari Go Bok Tae sementara dirinya begitu setia dan selalu melaksanakan perintah.
Ny Min bertanya dengan suara keras pada pria yang menyerang Young Dal untuk mengatakan dimana Go Bok Tae sekarang. Pria itu terbata-bata mengatakan dirinya tidak tahu. Man Bong meminta ijin pada Ny Min biar ia yang mengurus pria itu. Ny Min bilang kita harus mengurus ini cepat jika tidak Go Bok Tae pasti sudah pergi jauh.
Man Bong merangkulkan lengaannya ke leher pria itu dan berbicara dengan nada penuh ancaman, “Hei jangan membuang tenagamu, cepat selesaikan semua ini!”
Young Dal sampai di ruangannya, disana sudah ada Jun Ho, Jang Soo dan Jerry. Ia yang heran bertanya ada apa. Jang Soo menyuruh lebih baik Jun Ho saja yang menjelaskannya.

Jun Ho mengatakan hari ini ia dan Yoon Ah membereskan meja kerja Yang Ha. Di laci meja Yang Ha, ia menemukan sebuah USB dan isinya sangat mengejutkan. Jun Ho menyerahkan USB itu pada Young Dal.
Young Dal tanya memangnya apa isinya. Jun Ho berkata kalau Young Dal melihatnya Young Dal pasti akan terkejut juga. Jerry merasa USB ini pasti hadiah terakhir Dong Woo untuk Young Dal.
Detektif Tak dan Detektif Min memberi tahu Dong Soo bahwa kepolisian sudah menemukan keberadaan Go Bok Tae berdasarkan ponsel yang berhasil mereka lacak. Dong Soo tanya dimana Go Bok Tae sekarang. Detektif Tak mengatakan sekarang Go Bok Tae berada disekitar Gangwon-do. Kepolisian pusat akan menuju kesana. Dong soo tanya lagi apa ketua tim sudah diberi tahu. Detektif Tak menjawab belum.

Dong Soo minta ini diserahkan padanya saja. Ia yang akan menangkap Go Bok Tae dan menyerahkannya pada Detektif Tak. Detektif Tak yang paham betul temperamen Dong Soo cemas, ia tak bisa melakukan itu.
Dong Soo memaksa, apa Detektif Tak tidak tahu kenapa ia melakukan ini. “Go Bok Tae yang membunuh ayahku dan juga membunuh adikku, Dong Woo. Banyak masalah yang harus aku dan Go Bok Tae selesaikan.”
Go Bok Tae terbangun dari tidurnya dan ketika ia memanggil Gong Soo Chang, tak ada sahutan dari sekretarisnya itu. Ia menemukan sebuah kertas berisi tulisan Gong Soo Chang.
Go Bok Tae, kau sialan. Apa artinya aku bagimu? Aku sudah setia padamu selama bertahun-tahun. Dan sekarang aku sudah lelah diperlakukan seperti anjing. Aku pergi, jadi lebih baik kau merencanakan sendiri bagaimana hidupmu selanjutnya. Aku membawa semua uangnya. Jangan menguntukku untuk harga yang aku dapat setelah selama ini hidup sebagai budakmu. Kalau kau berhasil melarikan diri aku harap kau hidup dengan mengingat dan bertobat atas semua dosamu.
Go Bok Tae murka, ia merobek-robek surat itu.
Dong Soo sampai ditempat persembunyian Go Bok Tae. Ia masuk ke gudang tempat Go Bok Tae selama ini tinggal. Go Bok Tae mendongak melihat siapa yang datang. Ia sudah menduga, ia tahu yang akan mengakhiri hidupnya itu adalah Dong Soo. Ia sudah muak dengan semua ini.

Dong Soo yang masih menahan diri meminta Go Bok Tae untuk berdiri. Go Bok Tae tertawa remeh, ia juga ingin berdiri tegak di hadapan Dong Soo tapi tenaganya sudah terkuras habis.

Dong Soo : “Setiap kali kau lolos dari genggamanku aku selalu memimpikan saat ini.”
Dong Soo menaik paksa Go Bok Tae untuk berdiri. Go Bok Tae pun marah, apa Dong Soo pikir ia tak punya mimpi, “Yang aku impikan adalah mengunyahmu dan memuntahkanmu. Kita lihat apa mimpimu atau mimpiku yang akan menjadi kenyataan.”
Go Bok Tae melepaskan diri dari cengkeraman Dong Soo. Ia akan melawan Dong Soo. Keduanya pun bertarung. Dong Soo menghajar Go Bok tae sekuat tenaga. Ia memukul, mencekik dan menjatuhkannya.
Dong Soo melilitkan kabel ke genggaman tangannya. Ia menggunakan itu untuk memukul Go Bok Tae. Ia terus memukul penuh nafsu hingga tak terkontrol.
Man Bong dan anak buahnya sampai disana. Man Bong melihat Dong Soo menghajar Go Bok Tae hingga babak belur, ia pun berusaha menahan Dong Soo. Ia menyuruh anak buahnya membawa Go Bok Tae keluar. Man Bong mengingatkan Dong Soo agar lebih tenang dan pikirkan Young Dal.
Ny Min sampai di kasino Daejung memberi tahu Young Dal bahwa Go Bok Tae sudah berhasil ditangkap. Dong Soo yang menangkap Go Bok Tae dan menyerahkannya ke polisi. Jang Soo yang mendengar itu merasa lega. Namun Young Dal terlihat murung.

Ny Min mengatakan Man Bong sampai berusaha keras menghentikan Dong Soo yang begitu bernafsu menghajar Go Bok Tae. Young Dal menitip pesan agar disampaikan rasa terima kasihnya pada Man Bong. Ia juga berterima kasih pada Ny Min. Ia beralasan sibuk dan berlalu dari sana.
Ny Min heran ada apa dengan Young Dal, kelihatannya tidak sehat. Jang Soo mengatakan Young Dal sedang memkirkan sesuatu yang berat, diantara barang-barang Yang Ha ada dokumen tentang korupsi yang dilakukan oleh Presdir Yoon. Tapi setelah bukti itu ada di tangan Young Dal, dia malah jadi seperti itu.

Ny Min tambah heran untuk apa lagi dipikirkan, bukankah bukti itu bisa membuat Presdir Yoon ditahan dan semuanya akan berakhir. Itulah yang Jang Soo tidak mengerti, ia benar-benar tak mengerti dengan sikap Young Dal.
Young Dal di ruangannya menatap USB yang ada di tangannya. Ia bimbang haruskah ia menggunakan dokumen yang ada USB ini untuk menjebloskan Presdir Yoon ke dalam penjara. Namun ia mengingat pesan terakhir Dong Woo yang tak ingin kehilangan ayah untuk yang kedua kalinya.
Jun Ho, Jang Soo dan Jerry masuk ke ruangannya karena ia memanggil ketiganya. Young Dal pun mengambil keputusan, ia tak mau menggunakan USB ini untuk menyeret Presdir Yoon ke penjara. Ia menyuruh Jun Ho untuk menyingkirkan USB itu. ketiganya terkejut kenapa disingkirkan. Jang Soo membenarkan bukankan Young Dal bisa menggunakan bukti itu untuk melakukan apapun.

Young Dal tak ingin menjatuhkan Presdir Yoon dengan hadiah terakhir Dong Woo. Mungkin bukan itu yang Dong Woo inginkan. Jerry tanya lalu apa rencana Young Dal, bagaimana caranya menjatuhkan Presdir Yoon.

Young Dal : “Go Bok Tae dan Hyun Pil Sang lah yang akan menjatuhkan Presdir Yoon. Presdir Yoon akan hancur oleh kaki tangannya sendri.”
Young Dal memanggil Hwa Ran untuk bicara berdua dengannya di atap Kasino Daejung. Young Dal tahu Hwa Ran pasti masih berhubungan dengan Hyun Pil Sang. Hwa Ran ragu menjawabnya, seperti yang Young Dal tahu bukankah Hyun Pil Sang sedang diperiksa kejaksaan. Young Dal tahu Hyun Pil Sang tidak ditahan melainkan sebagai tahanan rumah. Hwa Ran pun akhirnya buka suara kalau ia beberapa kali menghubungi Hyun Pil Sang. Young Dal meminta tolong untuk disampaikan pesannya pada Hyun Pil Sang.
Dong Soo bertanya pada Detektif Tak apa interogasi terhadap Go Bok Tae sudah dimulai. Detektif Tak menjawab belum. Dong Soo tanya lagi siapa yang memimpin interogasi. Detektif menjawab dirinya yang memimpin. Dong Soo menilai itu bagus.

Dong Soo menyarankan ketika Detektif Tak menginterogasi Go Bok Tae jangan hanya mengandalkan pertanyaan tentang pembunuhan Dong Woo. Apa ada cara lain, tanya Detektif Tak.

Dong Soo : “Hubungan Go Bok Tae dan Yoon Tae Joon. Go Bok Tae pasti sangat mengetahui korupsi Presdir Yoon dan kelemahannya. Dia mungkin memiliki bukti untuk membuktikan korupsi itu.”

Detektif Tak mengerti ia akan menambahkan itu ke dalam daftar pertanyaan interogasinya.
Dong Soo menelepon Young Dal, ia tanya bagaimana perkembangannya. Young Dal mengatakan seharusnya itu sudah sampai pada Hyun Pil Sang sekarang. Dong Soo berkata kalau Go Bok Tae juga akan mengungkap korupsi yang dilakukan Presdir Yoon ketika di interogasi nanti. Jadi polisi juga pasti akan mulai meng-investigasi Presdir Yoon.

Young Dal teringat ucapan Yang Ha sebelum meninggal, “Dia tak mau kehilangan ayahnya 2 kali. Apa dia akan memahami kita?” Dong Soo berkata kalau Dong Woo pasti memahami apa yang ia dan Young Dal lakukan. Jadi ia harap Young Dal jangan terlalu terbebani.
Direktur Kim menyampaikan kabar buruk pada Presdir Yoon. Hyun Pil Sang menyerahkan dokumen tentang dana haram Presdir Yoon pada polisi. Presdir Yoon shock mendengarnya, apa Hyun Pil Sang sudah gila, teganya dia melakukan itu. Ia menyuruh Direktur Kim untuk segera menghubungi Pengacara Kim.
Presdir Yoon menghubungi Hyun Pil Sang, “Kenapa kau tiba-tiba melakukan itu? apa kau sudah lupa dengan janjiku untuk selalu mendukungmu tidak peduli bagaimana keadaanmu saat ini?” Hyun Pil Sang tidak lupa itu tapi ia tak bisa sepenuhnya percaya pada Presdir Yoon.

Presdir Yoon : “Apa kau tidak sadar ketidakpercayaamu padaku itu berarti juga kegagalanmu?”

Hyun Pil Sang : “Aku akan mengkhawatirkan hidupku sendiri. Jadi pikirkanlah bagaimana anda bisa lolos dari semua ini.”

Presdir Yoon akan bicara lagi tapi Hyun Pil Sang menutup teleponnya. Itu tentu saja membuat Presdir Yoon panik.
Presdir Yoon pun menghubungi seseorang, “Senator Kim, ada masalah. Dana yang anda berikan padaku untuk bisnis Yeongjongdo mungkin terungkap di polisi. Sebelum ada penyelidikan, ada yang harus aku katakan. Jadi kita harus bertemu. Tidak, aku yang akan menemui anda.”
Di ruangan interogasi. Detektif Tak memperdengarkan rekaman percakapan antara Go Bok Tae dengan Presdir Yoon tentang Jang Jong Guk yang dulu mereka singkirkan dan tentang Jang Dong Soo yang rencananya akan disingkirkan juga. Go Bok Tae mengatakan rekaman itu tentang perintah dari Yoon Tae Joon padanya untuk membunuh Jang Dong Soo.
Detektif Tak berkata jadi Go Bok Tae memerintahkan Go Dae Chul untuk menusuk Jang Dong Soo. Ia tanya dimana Go Dae Chul sekarang. Go Bok Tae menjawab mana ia tahu dimana Go Dae Chul sekarang. Ia punya permintaan bolehkah ia bicara dengan Yoon Tae Joon. Detekfit Tak berpikir sejenak dan membolehkan Go Bok Tae menelepon Yoon Tae Joon menggunakan ponselnya.
Go Bok Tae menebak Presdir Yoon mungkin terkejut karena ia bisa menelepon disaat dirinya sudah ditahan. Presdir Yoon meminta Go Bok Tae jangan banyak bicara, lebih baik katakan saja apa yang ingin Go Bok Tae sampaikan.

Go Bok Tae : “Aku tak bisa diam saja membiarkanmu berjalan di udara sementara aku sekarat. Aku akan mengungkap semua hubungan lama kita kepada polisi. Sampai bertemu di penjara Presdir Yoon.”

Tubuh Presdir Yoon gemetaran dan lemas. Ponsel yang semula berada di tangannya tiba-tiba terjatuh. Tubuhnya pun nyaris saja ambruk jika tidak ditopang oleh Direktur Kim.
Presdir Yoon berdiri diam di tepi jendela memandang keluar. Ia tampak memikirkan sesuatu. Ia tak boleh jatuh seperti ini, dirinya tak boleh masuk penjara dengan cara seperti ini.

Sekretarisnya masuk memberi tahu kedatangan Young Dal. Presdir Yoon mempersilakan Young Dal masuk.
Presdir Yoon menanyakan maksud kedatangan Young Dal menemuinya. Young Dal berkata ini mungkin terakhir kalinya ia bisa bicara dengan Presdir Yoon untuk itulah ia datang kesini.

Presdir Yoon tersenyum remeh apa Young Dal pikir dirinya sudah tamat. Young Dal tahu Presdir Yoon mungkin bisa memulihkan kembali bisnis yang gagal, tapi bukankah Presdir Yoon sudah diabaikan oleh orang sendiri (Ditinggalkan gitu sama orang kepercayaan) maka akan sulit untuk memperbaiki itu.
Young Dal ingin bertanya untuk yang terakhir kalinya, “apakah semua yang anda pertahankan mati-matian ini sebanding dengan nyawa seseorang?”

Presdir Yoon terdiam mendengar pertanyaan Young Dal.

Young Dal : “Jika anda tak bisa menjawab berikan jawaban itu pada Dong Woo, agar Dong Woo bisa beristrahat dengan tenang.”

Usai mengatakan itu Young Dal permisi.
Presdir Yoon nampak memikirkan ucapan Young Dal yang teramat dalam menusuk hatinya. Daejung grup yang mati-matian ia bangun dan ia pertahankan, akan ia berikan pada siapakah nanti sementara dirinya tak memiliki seorang penerus. Bahkan orang-orang kepercayaannya pun mengkhianatinya. Yang Ha putra adopisinya sekarang telah tiada, jadi kepada siapakah akan ia berikan jerih payahnya ini. Akankah dirinya tetap keras kepala dengan keserakahannya. Apa guna keserakahannya ini sekarang.
Direktur Kim tergesa-gesa masuk ke ruangan Presdir Yoon memberitahukan bahwa polisi sudah datang dengan membawa surat perintah penahanan. Ia akan menahan polisi di lantai dasar jadi Presdir bisa kabur lewat jalan lain dan memikirkan jalan keluarnya setelah ini.

Presdir Yoon menyahut dengan suara pelan, ia tahu jadi silakan Direktur Kim pergi saja. Direktur Kim cemas. Presdir Yoon sekali lagi meminta dengan sopan agar Direktur Kim keluar dari ruangannya. Direktur Kim mengerti.
Presdir Yoon kembali merenung, ia melihat sekeliling ruangannya. Ia kemudian menurunkan lukisan besar yang ada di ruangannya. Dibalik lukisan itu ada brankas yang tersembunyi. Ia mengambil sesuatu dari dalam brankas. Sebuah pistol. Tangannya gemetaran mengambil benda itu.
Presdir Yoon kembali duduk di kursinya dengan membawa pistol di tangannya. Tangannya terus gemetaran memegang senjata itu. Ia kini menyadari keserakahannya hanyalah sia-sia belaka dan itu telah membuat dirinya kehilangan orang kepercayaannya, termasuk putra angkatnya. Ia tak ingin orang lain menghukumnya, ia akan menghukum dosanya sendiri. Matanya memerah berkaca-kaca.
Darrrrr.... Young Dal yang berjalan belum jauh dari ruangan Presdir tiba-tiba dikejutkan dengan suara pistol. Ia yang terkejut menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.  Presdir Yoon mengambil jalan sendiri atas hukuman yang patut diterimanya di dunia ini.
Beberapa waktu kemudian di Kasino Daejung. Orang-orang berkumpul di ruang rapat Kasino Daejung. Diantara mereka ada Madam Jang, Man Kang dan Tn Yang.

Tn Yang heran kenapa Madam Jang dan Man Kang ada disini. Man Kang bilang bukankah semua orang diundang datang kesini maka dari itu ia dan Madam Jang juga datang. Memangnya ia tak boleh kesini. Tn Yang mengingatkan bukankah Madam Jang dan Man Kang berasal dari Kasino Ilegal, kalian tak berhak ada disini. Ini tempat untuk orang baik yang taat pada hukum.

Madam Jang kesal disindir begitu, ia menilai tn yang sudah keterlaluan menyindirnya begitu. Teganya Young Dal melakukan ini padanya. Ia bertanya pada Man Kang bukankah Man Kang mendapatkan telepon undangan dari Young Dal. Man Kang menjawab tidak. Madam Jang pun terdiam kaget hahaha. Tn Yang kembali meminta keduanya lebih baik pergi jangan mempermalukan Young Dal disini.
Young Dal dkk masuk ke ruang rapat. Jang Soo mengeluh kenapa orang-orang di ruangan ini berisik sekali seperti pasar. Ia pun mempersilakan mereka duduk dengan tenang untuk menyambut CEO Kasino Daejung.

CEO Kasino Daejung yang baru diangkat itu adalah Jang Dong Chul. Dia akan memberikan sambutan singkatnya. Dong Chul menyapa mereka semua, mereka bertepuk tangan.
Aku rasa kalian pasti sudah tahu siapa aku. Selama ini aku hidup dari belas kasihan kalian. Jadi aku sangat mengerti perjuangan kalian. Selama aku menjadi CEO aku akan berusaha keras menjadikan Kasino Daejung menjadi tempat bersama untuk berjuang.

Sambutan singkat Dong Chul mendapatkan tepuk tangan yang meriah.

(Sepertinya Young Dal sudah meninggalkan identitas Heo Young Dal-nya dan sekarang ia menggunakan identitas keluarganya Jang Dong Chul)
Dong Chul berada di ruangannya bersama Ny Min dan Man Bong, Dong Chul ingin menjadikan Ny Min sebagai salah satu pemegang saham terbesar di Kasino Daejung. Ny Min terkejut benarkah begitu. Dong Chul bilang Ny Min memenuhi syarat untuk itu. Ny Min senang mendengarnya ia berterima kasih. Man Bong merasa sekarang Ny Min bisa melepas bisnis peminjaman uang.

Dong Chul merasa jika dibandingkan dengan semua bantuan yang Ny Min berikan padanya itu bukanlah apa-apa. Ia akan membayar sedikit demi sedikit kebaikan Ny Min. Ny Min tersipu malu dibuatnya Dong Chul tak perlu melakukan sejauh itu.
Dong Chul juga punya sesuatu untuk Man Bong. Ia menyerahkan sebuah amplop pada Man Bong. Man Bong heran apa ini. Dong Chul mengatakan itu hutangnya pada Man Bong. Man Bong yang tentu saja ingin menerimanya malah bertanya bolehkah amplop itu ia terima. Dong Chul bilang Man Bong sudah menang bertaruh jadi tentu saja boleh diterima. Man Bong senang sekali, ia berterima kasih pada Dong Chul.
Dong Chul dan Jung Hee berada di bandara mencari keberadaan Dong Soo yang akan bertolak ke Amerika menyusul Shin Hye. Ketika melihat Dong Soo, ia memanggil kakaknya itu.

Dong Soo tanya apa yang Dong Chul lakukan disini bukankah adiknya ini pasti sibuk di Kasino. Dong Chul tak mau mendengar omelan Dong Soo nanti jika dirinya tak bisa mengantar ke bandara. Dong Soo tertawa orang pasti menganggap ia orang pendendam. Ia menegaskan pada Jung Hee dirinya bukan orang seperti itu.
Jung Hee mendnegar dari Dong Chul bahwa Dong Soo mengancam Dong Chul ketika pertama kali bertemu. Dong Chul mengangguk membenarkan. Dong Soo tak terima dibilang begitu, ia minta Dong Chul jangan bohong pada Jung Hee. Dong Chul bilang ia bicara yang sebenarnya kok, keduanya tertawa.
Dong Chul memberikan kartu kredit pada kakaknya. Ia tak mau Dong Soo di Amerika merepotkan Kakak ipar (Shin Hye). Dong Soo bilang tak usah karena ia sendiri masih memiliki tabungan. Dong Chul pun menyombongkan diri ia hanya ingin kakaknya juga mendapatkan keuntungan memiliki saudara yang sukses seperti dirinya. Dong Soo pun menerimanya. Dong Chul berjanji ia dan Jung Hee akan mengunjungi Dong Soo di Amerika tahun depan.
Dong Soo meminta pada Jung Hee agar menjaga Dong Chul. Jung Hee dan Dong Chul tersenyum berpandangan. Jung Hee berjanji dan meminta Dong Soo tak perlu mengkhawatirkan. Dong Soo tersenyum berterima kasih.
Sebelum berpisah kedua kakak adik ini saling berpelukan. Dong Soo sangat bersyukur karena Tuhan sudah menjadikan Dong Chul sebagai adiknya. Dong Chul tersenyum memeluk erat kakaknya.
Dong Chul dan Jung Hee berada di mobil usai mengantar Dong Soo. Selama perjalanan di mobil Jung Hee selalu tersenyum dan itu membuat Dong Chul heran, “apa yang kau pikirkan?” Dong Chul penasaran.

Jung Hee terus tersenyum ia mengingat kejadian ketika Dong Chul lari hanya memakai celana dalam di persimpangan sabuk. Dong Chul malu sekali mengingat kejadian itu, kenapa Jung Hee mengungkitnya. Jung Hee berkata setiap kali ia memikirkan Dong Chul, ia selalu terkaget-kaget. Ia pikir orang akan terus berubah selamanya.
Dong Chul : “Dulu, ada pemeran utama dalam film judi profesiaonal. Dia memasukan berlian ke dalam jari kakinya setelah permainan terakhirnya. Aku menganggap itu sangat keren. Jadi aku pikir setelah bisa menghasilkan banyak uang aku akan meletakan berlian ke suatu tempat dalam tubuhku setelah permainan terakhirku. Tapi setalah kupikir lagi, tak ada gunanya melakukan itu.”

“Kenapa?” tanya Jung Hee.

Dong Chul : “Aku bisa memenangkan pertarungan apapun sekarang karena sudah memenangkan hatimu.”
Jung Hee tersipu, ia dan Dong Chul tersenyum berpandangan.
Di kasino Daejung, Sebagai seorang CEO Kasino Daejung Jang Dong Chul berkeliling melihat kegiatan di Kasino. Ia ditemani orang-orang kepercayaannya, Jang Soo, Jerry dan Jun Ho.

Sebuah kasino adalah akhir untuk ambisi seseorang. Penah sekali dalam hidupku ambisi itu menjadi pemicu hidupku. Tapi sekarang aku menyadarinya. Akhir dari sebuah ambisi apapun adalah kematian.
Dong Chul bertemu pandang dengan Jung Hee yang menjalankan tugas sebagai dealer. Jung Hee mengedipkan matanya pada Dong Chul.  Keduanya tersenyum berpandangan.
Dong Chul mengendarai sepeda motornya menuju suatu tempat.

Ayahku seorang penambang. Mereka bilang akhir nasib seorang penambang adalah kebutaan. Debu batu bara dan panasnya hawa dibawah tanah membuat bekerja ditempat itu seperti di neraka.

Dulu hidupku adalah terowongan gelap tanpa setitik pun cahaya.
Dong Chul berdiri diatas tebing menatap pemandangan gunung yang berdiri tegak di depannya.

Dan diujung terowongan itu muncul orang yang sangat menakjubkan. Disaat aku mulai mencintai dia, aku mulai memiliki impian. Dan sekarang aku berada dibawah cahaya matahari.

Jika ingin melepaskan diri dari kebutaan hidupmu cobalah untuk mencintai. Kau mungkin akan merasa telah memenangkan jackpot.

------THE END-----


*****

Yang Ha yang selama ini hidup paling menderita akhirnya dia yang lebih dulu pergi untuk selamanya mendahului kedua kakaknya. 10 menit pertama di episode terakhir ini kita disuguhi scene yang membuat banjir air mata. Kenapa kenapa kenapa Yang Ha harus pergi untuk selamanya. Malam hari ketika drama ini selesai tayang saya bener benar nyesek deh, alasan utama saya nonton drama ini kan karena Siwan tapi ending peran dia huwaaaa bikin nyesek. Tapi beberapa hari setelahnya muncul berita yang membuat saya mengerti dan berpikir positif.

Dalam news yang saya baca, Jaejoong mengungkapkan ending drama ini yang sebenarnya sebelum ditambah 2 episode. Drama ini awalnya berjumlah 24 episode, menurut Jaejoong endingnya tidak akan seperti ini. Katanya ending Triangle di episode 24 itu Young Dal meninggal tidak jelas setelah memenangkan judi. Namun berhubung drama ini ditambah 2 episode skenario pun berubah. Oh Yeon Soo tidak bisa ikut syuting episode tambahan karena harus segera bertolak ke Amerika bersama keluarganya. Jadi praktis 2 episode tambahan tidak ada Hwang Shin Hye, yang di drama ini diceritakan kalau dia pun ke Amerika. Siwan dia hanya bisa ikut syuting tambahan 1 episode saja karena jadwalnya bentrok dengan syuting iklan yang memang sebelumnya sudah dijadwalkan. Maka dari itu diputuskan ending yang seperti ini.

Apa jadinya kalau drama ini tetap 24 episode dengan ending kematian Young Dal yang tidak jelas. Penonton pasti ngamuk-ngamuk haha. Tapi melihat tampilan ending yang CUKUP indah seperti ini, itu bisa mengobati luka hati saya yang sedih akibat kematian Yang Ha. Saya pun jadi berpikir positif, mungkin dengan kematian Yang Ha ini bisa meredam keserakahannya Yoon Tae Joon. Dia pun pada akhirnya menyadari hasil keserakahan yang dia lakukan ini tidak akan dia berikan ke siapa-siapa, ini sia-sia. Dia yang mati-matian memperjuangkan harta tak tahu akan ia berikan pada siapa, keturunan ga punya. Pada akhirnya setelah ia kehilangan Yang Ha yang merupakan anak angkatnya, ia pun menyesalinya.

Ada yang masih mengganjal dalam diri saya dengan drama ini, Bapaknya Shin Hye yang sudah tidak muncul. Tn Ahn Chang Bong yang komanya belum juga sadar. Sekretaris Gong Soo Chang yang kabur, dia ketangkep ga ya. Ny Kim yang suka sama Young Dal, dia lama ga dimunculin. Trus yang penting nih, saya masih bingung Kasino Ilegal yang dikelola Madam Jang itu milik siapa ya hahaha. Terserah lah ya mungkin tidak terlalu penting sih haha. Saya juga sudah mengikhlaskan Yang Ha pergi untuk selamanya, semoga dia tenang disana bersama dua ayah (kalau memang Yoon Tae Joon mati haha) dan ibunya.

Drama ini banyak positif dan negatifnya. Judi, itu jelas dilarang ya. Jadi harap jangan diikuti. Saya merecap drama ini bukan bermaksud mengajak kalian untuk berjudi lho. Tapi untuk mengajak kita melihat sisi lain dari dunia itu. Kita ambil positifnya saja. Ok.

Keserakahan hanya akan mendatangkan bencana. Railah apa yang bisa engkau capai. Hargai dan pergunakan apa yang engkau capai itu dengan baik.

Terima kasih sudah membaca sinopsis Triangle.

17 comments:

  1. terima kasihh

    ReplyDelete
  2. wehh sad ending

    ReplyDelete
  3. Padahal berharap 3 bersaudara itu hidup dgn damai ,aku suka bgdd chemistry siwan ,jaejoong ,& lbs sbgai kakak beradik dibanding love scene young dal - jun hee hehhee *mian .

    ReplyDelete
  4. Terimakasih...
    Ending nya sad n happy
    Sedih pas yoon ha mati........
    Dan sangat" bahagia akhir nya yg jahat" dlm drama ini mendapat balasan nya
    Dan
    Young dal jun hee berakhir bahagia :D

    ReplyDelete
  5. Terima kadih bny buat anis n inda yg udh recap smp tamat..
    Semangat buat temptation nya
    .mamanya teemo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku padahal berharap yang ha dan yoo jin sama sama di ending, yah yaudahlah namanya juga drama --"

      Delete
  6. Kenapa harus Yang Haa yg harus mati T______T ?????? Pdhl ngarep yang haa bersatu sama dong soo dan young dal ._.

    ReplyDelete
  7. Maksi bnyk kak udh bkin sinopsis drama ini,,
    Meski ending'a kyk gni, tp oke lah mnurut'q,,inti'a aq stuju sma pndapat kaka tentang ending drama ini :)
    Kak aq jg pngen comen pake ID sndri, tp ga bisa,hehe
    Di tunggu sinop drama lain'a ya kak..

    ReplyDelete
  8. Finally end juga drama ini u,u
    Huaaaaa pas scene dongwoo manggil hyung ke dongcul &dongsoo itu buat nangis kejer emangT.T nyesek abis;-; masih ngga terima kenapa harus dongwoo yang meninggal,padahal pinginnya ketiga saudara ngumpul lagi dalam keadaan bahagia;u; tapi yasudahlah~ setujudah sama komen mba anis:-D
    Junghee dongchul sweetnyaa♡,♡ tatapan jaejoong ituloh bikin melting*,*
    Biarpun agak kurang puas sama endingnya,tp drama ini tetep masuk dilist kdrama favoritku. Because Triangle is such a great drama!(Y)
    trimakasih mba anis dan mba inda yang udah luangin sinopsisnya buat triangle:-) Trimakasih banyak!!
    ditunggu next projectnya!

    ReplyDelete
  9. Jeongmal gomawo...y 10mnit awal bikin mewek(g ada tissu lg) nyesek pas YH bilg ke JDS "knpa dia d buang,menderita&ksepian"...nyeesseeeekkk T.T....Triangel & Authorx Awesome Inda&Anis duet maut gomawo

    ReplyDelete
  10. Walaupun endingnya yangha yg mati.tp ak jd penasaran sm ending yg kmrn sblm di tambah episodenya.tp tetep triangle daebak!gomawo eonnie

    ReplyDelete
  11. Wahhh,,, trimaksih kerja kerasnya Kak !!!!!

    ReplyDelete
  12. trimakasih kak :) sy sangat menikmatiii

    domang

    ReplyDelete
  13. Sebel aja.. Siwan melas gitu jalan sendirian... Masyaallah... Dia dihadapkan sama pilihan yang sulit. Dia gak sedewasa kakak-kakaknya. Dia masih butuh bimbingan jadi dia labil gitu mau milih yang mana. Berharap dia bahagia setelah masa-masa sulit. Berharap dia ada temen walaupun cuma kakak-kakaknya. Tapi kenapa..... HADOOHHHH...Sumpah... Siwannnnn

    ReplyDelete
  14. Drama korea seringkali memiliki ending yg mengharukan. Pdhl q berharap mereka bisa bersama sbg saudara.

    ReplyDelete
  15. Akhirnya sad ending sma happy ending. Sad nya pas yanha meninggal. Gak ikhlas bnget dia meninggal. Knpa ga bersatu lgi sma saudranya yg lain. Udh cnta bertpk sblah tngan, mati duluan. Ksihan bnget. Happy endingnya, dong soo dam dong chul bhgia . yg jht nerima hkman.
    Mksih buat author. Ditunggu sinopsisyg lainnya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.