Se Young terbangun dari
tidurnya. Ia melihat ke samping dimana Seok Hoon terlelap di sebelahnya. Ya
Seok Hoon semalam mampir ke apartemen Se Young dan keduanya menghabiskan malam
bersama.
Se Young yang terbangun
lebih dulu memperhatikan Seok Hoon yang masih terlelap. Ia meraba wajah tampan
Seok Hoon. Seok Hoon yang merasakan ada sentuhan di wajahnya terbangun. Se Young
kembali memejamkan mata pura-pura masih tertidur.
Seok Hoon yang sudah
membuka mata membelai kepala Se Young dan mengecup keningnya. Seok Hoon bangun
dari tempat tidur lebih dulu.
Seok Hoon sudah berpakaian
rapi, ia terkejut melihat Se Young sudah bangun, apa ia membangunkan Se Young.
Ia bahkan berjingkat supaya tak membangunkan Se Young. Se Young heran melihat Seok
Hoon sudah berpakaian rapi, apa Seok Hoon akan pergi. Seok Hoon bilang ia harus
pulang, mandi dan berganti pakaian. Ia tak bisa pergi bekerja dengan pakaian
sama yang ia pakai kemarin.
Se Young menawarkan apa Seok
Hoon mau kopi. Seok Hoon akan membuatnya sendiri tapi Se Young memaksa akan
membuatkannya karena ini adalah rumahnya.
Ketika Se Young membuat
kopi, Seok Hoon menghampiri dan memeluknya dari belakang. Seok Hoon merasa dirinya
tak ingin pergi bekerja. Se Young tersenyum apa yang Seok Hoon katakan itu
bukan sesuatu yang seharusnya dikatakan di depan Presdir. Seok Hoon mengusulkan
kenapa Se Young juga tak mengambil cuti. Se Young diam seperti tak setuju. Seok
Hoon bilang hanya bercanda.
Seok Hoon akan mencium
namun Se Young menutup rapat-rapat mulutnya. Seok Hoon heran apa Se Young
marah. Se Young beralasan ia belum menggosook giginya. Seok Hoon tersenyum, ia
kemudian mengecup lembut kening Se Young. Namun setelahnya ia mengecup bibir Se
Young.
Hong Joo duduk di depan
meja riasnya. Ia melihat cincin lamaran dari Min Woo yang melingkar di jari
manisnya. Ia pun mengingat janji Min Woo yang akan membantunya untuk
melemparkan Seok Hoon dan Se Young ke dalam neraka.
Hong Joo yang akan pergi
melihat ayahnya bersiap-siap akan pergi bekerja. Ia tanya apa ayahnya akan
langsung pulang ke rumah usai bekerja. Ayah balik bertanya kenapa apa terjadi
sesuatu. Hong Joo bilang nanti malam ada tamu yang akan datang. Ayah tanya
siapa. Hong Joo berjanji akan mengatakannya nanti pada ayah.
Hong Joo juga berpesan
pada Hong Gyu agar tak pergi keluyuran malam ini, diam saja di rumah. Hong Gyu
heran memangnya ada apa. Ia juga heran kenapa Hong Joo bersikap dingin begitu,
cobalah pertahankan senyum yang Hong Joo miliki, bercerai itu bukan suatu
kejahatan kenapa menghilangkan senyum juga. Ayah sewot Hong Gyu membahas itu di
depan Hong Joo. Ia harap putranya ini bisa menjaga omongan.
Seok Hoon sampai di
perusahaan, ia melihat Se Young berdiri di depan lift. Ketika Se Young melihat Seok
Hoon datang, ia berlalu lebih dulu masuk ke lift. Seok Hoon mengejar namun
terlambat, lift yang Se Young naiki sudah berjalan naik. Se Young tersenyum
melambaikan tangannya. Seok Hoon terkekeh.
Seok Hoon dan Young Chul
masuk ke ruangan Se Young. Young Chul menyerahkan laporan presentasi waralaba
untuk hari ini. Se Young tanya apa Manajer Cha yang akan memimpin ini. Seok Hoon membenarkan ia dan satu anggota TF lain yang akan menangani ini. Se Young
mengerti dan menilai sepertinya jalan di depan akan berat untuk dilalui.
Ketika Seok Hoon dan Young
Chul akan keluar dari ruangan, Se Young memanggil Seok Hoon. Se Young
mengomentari kemeja yang Seok Hoon pakai kemarin terlihat lebih bagus. Seok Hoon
menyahut seharusnya ia tak mengganti pakaian. Se Young dan Seok Hoon tampak
tersipu membuat Young Chul yang ada disana terheran-heran.
Hong Gyu menemui Han Soo.
Ia heran kenapa Han Soo menarik nafas ketika melihatnya, ia tanya kenapa Han Soo
meneleponnya. Han Soo menanyakan kabar Hong Joo. Hong Gyu bilang itu bukan
urusan Han Soo. Han Soo memberi tahu kalau ia menerima pekerjaan dari Presdir Kang
Min Woo dan nama kakak ipar Hong Gyu (Seok Hoon) ada dalam daftar hitamnya. Hong
Gyu tak mengerti kenapa Kang Min Woo melakukan sesuatu seperti itu.
Hong Gyu kembali
menanyakan kenapa Han Soo meneleponnya. Han Soo mengatakan kalau Presdir Kang Min
Woo dan Yoo Se Young adalah musuh bebuyutan. Mereka itu seperti anjing dan
kucing. “Tapi wanita itu dan kakak iparmu sepertinya memiliki hubungan yang
tidak sepantasnya. Apa yang akan kukatakan ini bukan mengenai kakakmu yang
berselingkuh duluan. Kakak iparmu yang....”
“Aku tahu.” sela Hong Gyu
membuat Han Soo terkejut, Han Soo heran bagaimana Hong Gyu bisa mengetahui itu.
Hong Gyu tanya kenapa Kang Min Woo berusaha menggali hubungan Se Young dan Seok
Hoon. Han Soo kembali mengatakan bukankah tadi ia sudah bilang Min Woo dan Se Young
itu seperti anjing dan kucing, keduanya berusaha untuk saling mengalahkan lebih
dulu. Jika mereka mengetahui kelemahan hukum atau etika apapun dalam diri yang
lain, mereka akan menyerang tanpa ragu-ragu.
Hong Gyu curiga apa jangan-jangan....
Han Soo menegaskan kalau ini tak ada yang mencurigakan atau ilegal, yang ia
temukan hanya skandal. Hong Gyu menebak apa Han Soo sekarang akan jadi
penggosip, apa Han Soo akan mengatakan pada dunia tentang kakak iparnya dan wanita
itu.
Han Soo bilang ia sudah
memberikan semua bukti pada Min Woo, jadi terserah Min Woo untuk menarik
pelatuk itu atau tidak. Tapi jika nama kakak ipar Hong Gyu sampai muncul...
Hong Gyu yang sedari tadi
mendengar ocehan Han Soo mulai emosi. Ia mencengkeram baju Han Soo. Han Soo
mengingatkan tidak seharusnya Hong Gyu bersikap begini padanya. Hong Gyu
mengatakan kalau ia juga sangat marah dan ingin menghajar kakak iparnya karena
sudah menghianati kakaknya tapi apa yang sedang Han Soo lakukan ini jauh lebih
buruk. Ia berpesan agar Han Soo jangan menjalani hidup dengan hal yang tidak
sehat begitu. Hong Gyu pun pergi dari sana.
Han Soo ngomel-ngomel,
memangnya ia yang menyuruh kakak ipar Hong Gyu untuk berselingkuh.
Min Woo melihat foto-foto
antara Se Young dan Seok Hoon yang ia dapatkan dari Han Soo. Ia tersenyum dan
bergumam, “hubungan asmara di usia yang lebih tua memang bersemangat.”
Se Young menjawab telepon
dari Seok Hoon mengatakan terakhir kali ia nonton di bioskop itu terjadi ketika
ia masih kuliah. Seok Hoon tak percaya dan menilai Se Young sedang berbohong.
Se Young membenarkan apa Seok Hoon pikir mudah bagi seorang wanita untuk pergi
nonton film sendirian. Seok Hoon berkata bukankah Se Young memiliki adik dan
teman. Se Young bilang bahkan ketika suatu film yang ingin ia lihat keluar adik
dan temannya ini selalu pergi melihatnya lebih dulu. Seok Hoon pun akan
mengajak Se Young nonton di bioskop malam ini.
Ketika masih asyik
menelepon Young Chul memangggil Seok Hoon untuk segera masuk ke ruang
presentasi. Seok Hoon pun menyudahi bicaranya dengan Se Young namun sebelum
ditutup ia harap Se Young memilih satu film yang ingin Se Young tonton.
Mereka yang datang melihat
presentasi diberi sampel dua cup es krim. Young Chul meminta pendapat mereka
mengenai dua sampel es krim itu. diantara mereka banyak yang menyukai sampel es
krim cup biru. Dan itulah produk es krim perusahaan mereka. Seok Hoon dan yang
lainnya tersenyum puas karena es krim produk mereka banyak disukai.
Se Young tersenyum akan
ajakan nonton di bioskop dari Seok Hoon. Telepon di ruangannya bunyi, sekretarisnya
memberi tahu bahwa Presdir lama (ayah Se Young) datang kesini.
Tn Yoo datang bersama Bibi
Jung, ia tampak marah. Se Young tanya kenapa ayahnya datang, ia dengan suara
lirih bertanya juga pada Bibi Jung apa Se Jin melakukan sesuatu yang salah
lagi. Bibi Jung diam tak menjawab.
Se Young mengatakan kalau Se
Jin itu sedang bekerja keras di toko dan sepertinya Se Jin sudah sedikti lebih
dewasa. Bibi Jung menyela kalau ini bukan tentang hal itu, “kami tadi makan siang
dengan Presdir Yang dari Youngsan grup, kami makan dan ngobrol lalu pembicaraan
mengenai dirimu muncul.” Se Young heran kenapa dirinya dibahas, memangnya apa
yang mereka katakan.
Tn Yoo yang marah
menghentakan tongkatnya, “Bawa dia kesini sekarang juga!” bentak Tn Yoo. Se Young
menatap bingung, tak mengerti apa maksud ayahnya.
Tn Yoo : “Pria yang pergi
bersamamu ke pesta itu. Pacarmu atau siapapun dia.”
Se Young tercengang
ayahnya sudah tahu mengenai ini.
Young Chul mengatakan pada
tamu yang datang bahwa es krim yang mereka pilih adalah buatan perusahaan Dongsung
dengan menggunakan bahan-bahan alami. Perusahannya ingin berbagi hal positif
melalui presentasi hari ini. Mereka pun memberikan tepuk tangan.
Se Young ingin tahu apa
tepatnya yang sudah ayahnya dengar. Tn Yoo sudah mendengar tepat seperti apa
yang sudah Se Young lakukan. “Kau membuat seorang pria yang sudah menikah
bercerai dan sekarang kau menjadikan dia duduk di sampingmu di kantor.”
Bibi Jung menambahkan pihak
keluarga yang tahu ini berusaha untuk merahasiakannya. Tapi rumor sudah
terlanjur menyebar, Presdir dari Youngsan grup itu teman keluarga yang baik
jadi mereka memberitahukan ini pada kita karena dia khawatir.
Tn Yoo yang marah heran
kenapa Se Young masih diam saja seperti ini, cepat bawa pria itu sekarang. Se Young
mengingatkan ayahnya bahwa sekarang ini ia berada di kantor. Tn Yoo tanya
memangnya kenapa, apa tidak seharusnya ia ada disini, bukankah ini adalah perusahaan
yang ia dirikan dan ia besarkan seumur hidupnya.
Se Young kembali
menegaskan kalau sekarang ini ia lah presdir perusahaan ini. jika ayah ingin membicarakan
masalah pribadi kita bisa bicara di rumah. Jika ayah menaikan volume suara disini
itu akan menyebabkan masalah.
Tn Yoo mencibir, jadi apa Se
Young bangga dengan apa yang sudah Ss Young lakukan. Se Young berjanji akan
mendengarkan ceramah dan nasehat ayahnya di rumah nanti. Tak lama lagi ia ada
pertemuan dengan perwakilan dari perusahaan distribusi. Se Young menatap
memohon agar ayanya tak membicarakan masalah ini di kantor.
Tn Yoo yang masih marah
berpesan agar Se Young cepat datang ke rumah selepas kerja. Ia juga harus
bertemu dengan pria itu, jadi ajak pria itu datang bersama Se Young ke rumah.
Rombongan Seok Hoon
berpapasan dengan Tn Yoo yang baru saja keluar dari ruangan Se Young.
Seok Hoon masuk ke ruangan
Se Young mengatakan kalau produknya ia yakin akan laris karena reaksinya sangat
positif. Se Young senang mendengarnya ia tahu itu pasti akan berjalan dengan
baik.
Sebagai perayaan Seok Hoon
ingin ia dan Se Young nonton di bioskop malam ini, film apa yang ingin Se Young
tonton. Se Young diam saja. Seok Hoon heran apa Se Young belum memutuskan film
mana yang ingin ditonton. Se Young tak bisa nonton di bioskop malam ini, ia
harus ke rumah untuk alasan pribadi.
Seok Hoon berkata kalau
tadi ia juga berpapasan dengan Presdir lama, apa ada sesuatu yang serius. Se Young
tak mengatakannya pada seok hoon, ia menjawab tidak ada, itu bukan sesuatu yang
perlu Seok Hoon khawatirkan. Ia minta maaf tak bisa nonton film malam ini. Seok
Hoon tak masalah karena ia dan Se Young bisa nonton film lain kali, “tapi apa
kau bebas malam setelahnya, aku akan merindukanmu.” Se Young menjawab belum
tahu ia akan menelepon Seok Hoon. Seok Hoon mengerti.
Hong Joo mengatakan pada
ayahnya dan Hong Gyu mengenai dirinya yang akan menikah dengan Kang Min Woo.
Ayah tentu saja kaget. Hong Joo menjelaskan kalau ia dilamar dan ia pun
menjawab ya atas lamaran itu, dia akan segera tiba disini untuk memperkenalkan
diri. Ayah terkejut tak menyangka kenapa secepat ini Hong Joo akan menikah
lagi.
Hong Gyu menuduh kakaknya
ini wanita matre. Ia mendengar kalau Kang Min Woo itu kaya raya, apa kakaknya
ini terpesona dengan kekayaan itu. Hong Joo tak suka adiknya ini menuduhnya
begitu. Ayah heran bagaimana Hong Gyu tahu pria itu. Hong Gyu mengatakan ia
baru saja tahu, pria itu ayah dari anak yang diasuh oleh Hong Joo di Yangpyeong.
Ayah tanya kalau begitu
ini juga bukan pernikahan pertama dari Min Woo. Hong Gyu tertawa sinis, tidak mungkin
ini pernikahan Min Woo yang pertama. Hong Joo kesal dan menyuruh Hong Gyu
menutup mulut. Hong Gyu yang juga kesal akan menutup mulutnya, ia akan pergi dan
tak ingin membuang-buang waktunya bicara dengan Hong Joo.
Ayah tanya kemana Hong Gyu
akan pergi. Hong Gyu bilang kita akan kedatangan tamu jadi ayahnya boleh
menyapa menantu baru tapi ia tak tertarik memiliki kakak ipar lain. Ayah menaikkan
suara memanggil Hong Gyu, tapi Hong Gyu mengabaikannya dan tetap pergi. Hong Joo
bilang biarkan saja karena mungkin lebih baik Hong Gyu tidak disini saat dia
bersikap dingin seperti itu. Mereka mungkin bisa bertemu di lain waktu.
Ayah ingin Hong Joo menceritakan
satu persatu kenapa bisa mengambil keputusan akan menikah lagi, apa sebenarnya
yang terjadi. Hong Joo mengatakan kalau Min Woo berdiri di sisinya dan banyak membantu
disaat ia mengalami masa-masa sulit. Bahkan ketika ia jahat padanya, Min Woo menunggunya.
Min Woo sampai di rumah Hong
Joo. Ia memberi homat pada ayah Hong Joo dan memperkenalkan diri.
Min Woo menyadari ini
sangat tidak sopan tiba-tiba datang mengunjungi ayah, ia memang terburu-buru.
Tapi untungnya Hong Joo sudah menerima lamarannya. Ayah sudah mendengar dari Hong
Joo kalau Min Woo juga baru saja bercerai. Ia takut keputusan ini terlalu cepat
diambil, “kalian berdua pernah gagal sebelumnya jadi aku rasa kalian harus
lebih berhati-hati.”
Min Woo minta maaf tapi
menurutnya bercerai bukanlah suatu kegagalan. Jika ayah melihat dengan cara
lain melanjutkan suatu pernikahan yang tidak ada harapan itu juga bukan suatu
keberhasilan. Menikah dan bercerai adalah pilihan yang layak setelah berusaha
melakukan yang terbaik.
Ayah menoleh melihat
barang-barang yang dibawa Min Woo, baginya yang namanya pernikahan seharusnya
antara keluarga yang sama. Itu hal yang tak bisa dianggap enteng. Ia khawatir
nantinya Hong Joo akan menjadi susah karena latar belakang keluarga yang
miskin.
Min Woo sangat memahami
itu jadi wajar saja jika ayah khawatir. Ia akan melewatkan semua langkah yang
tidak perlu yang mengganggu Hong Joo dengan cara apapun, ini akan menjadi
pernikahan kecil yang dihadiri keluarga saja. Ia tak menginginkan apapun dari Hong
Joo, ia hanya ingin Hong Joo menjadi wanita di sisinya. Ayah pun mengerti, ia
juga mendengar Min Woo sudah memiliki anak.
Hong Joo dan Min Woo
berjalan berdua di luar. Min Woo merasa sepertinya ayah Hong Joo terkejut
ketika mendengar bahwa ia sudah memiliki empat anak. Ia khawatir bagaimana jika
ayah tak merestui pernikahan ini.
Hong Joo tanya apa Min Woo
juga takut. Min Woo mengaku ia menjadi gugup dan takut jika itu berhubungan dengan
keluarga Hong Joo, “Kau sudah mengubah pria yang cakap ini menjadi seseorang
yang cacat.” Hong Joo terkekeh mendengarnya.
Min Woo kemudian
mengatakan kalau ia bisa mengatakan pada media mengenai Yoo Se Young dan Cha Seok
Hoon kapan pun. “Keinginanmu akan menjadi perintahku.” Ia tanya apa Hong Joo
sudah berubah pikirnan. Ia menyadari dilema yang dirasakan Hong Joo ketika membenci
seseorang dengan sepenuh hati dan melakukan tindakan kebencian itu benar-benar
hal yang berbeda, terutama untuk orang seperti Hong Joo.
Hong Joo menjawab tidak, “Dilemaku
karena sesuatu yang lain. Ini berakhir kapan dan dimana aku harus melakukannya
agar mereka menderita sesengsara mungkin. Itulah yang ada dipikiranku. Itu akan
menjadi hadiah pernikahan terbaik yang bisa kau berikan padaku.” ucap Hong Joo
sungguh-sungguh.
Seok Hoon yang sampai di
apartemen merebahkan tubuhnya yang lelah ke sofa. Ia kemudian duduk kembali
mengambil ponsel berniat menghubungi seseorang. Namun ia bimbang, ia pun keluar
lagi dan pergike suatu tempat.
Se Young sampai di rumah
ayahnya. Tn Yoo marah kenapa Se Young datang sendirian, mana pria itu. Se Young
meminta ayahnya jangan bicara tentang pria itu dengan nada marah seperti itu
karena itu mengganggunya.
Tn Yoo : “Aku sudah
mengatakan padamu jutaan kali untuk mencari seorang pria baik lalu menikah. Apa
seorang pria yang sudah menikah adalah yang terbaik yang bisa kau temukan?”
Se Young menegaskan kalau
sekarang pria itu sudah bercerai.
“Dia bercerai gara-gara
kau.” ucap Tn Yoo sambil menunjuk-nunjuk pada Se Young. “Dia iblis yang
sesungguhnya. Dia meninggalkan istri dan anak-anaknya demi ketamakan dan
ambisi. Orang-orang seperti dia tidak berguna di dunia ini.”
Se Young membela kalau Seok
Hoon bukan pria seperti itu, dia berbeda dari apa yang ayahnya pikirkan. Tn Yoo
berkata itu karena Se Young sudah dibutakan oleh cinta. Se Young tak menyangkal
ia membenarkan, ia yang jatuh cinta pada Seok Hoon lebih dulu. Dia sudah
berusaha menyelamatkan pernikahannya sampai akhir tapi sayangnya tidak
berhasil.
Tn Yoo tanya apa Se Young
pikir dunia ini tidak akan tahu, Apa Se Young pikir kata-kata tidak bisa
membunuh seorang pria. Se Young tak peduli dengan gosip dan rumor, “Ayah pernah
mengatakan, menemukan pria yang sempurna adalah kebahagiaan sejati bagi wanita.
Aku bahagia sekarang karena aku sudah menemukan seseorang seperti yang ayah
katakan.” Tn Yoo bilang itu tergantung orangnya. “Dia penuh kekurangan. Kenapa
kau memilih sampah seperti dia?”
Bibi Jung menyuguhkan
minuman dingin untuk Se Young. Se Young langsung meneguknya untuk mendinginkan
pikirannya. Tn Yoo merasa tak perlu bicara lebih banyak lagi, “Pecat dia dari
perusahaan sekarang juga dan akhiri hubunganmu dnegan dia.”
Se Young tentu saja tak
setuju. Tn Yoo tahu Se Young sudah berusaha keras untuk merahasiakannya tapi
begitu ada kata yang keluar maka Se Young tak akan bisa tetap sebagai presdir. “Kau
sudah mengahncurkan sebuah keluarga dan menggoda seorang pria. Siapa yang akan
menghormatimu?”
Se Young tak peduli
bagaimana dunia memandangnya atau apa yang ayahnya katakan ia tak bisa
melepaskannya. Tn Yoo tanya apa Se Young serius dengan ucapan Se Young itu. Se Young
tentu saja serius, ia tak akan pernah melakukan itu.
Tn Yoo : “Jika kau tak
bisa melepaskan pria itu kau harus menggundurkan diri sebagai presdir. Aku tak
mau menerima perusahaan kita kehilangan harga diri dan orang-orang mencemooh
kita gara-gara hubungan asmaramu.”
Se Young : “Apa ini ancaman
lain? Ayah menyuruhku untuk mengundurkan diri setiap kali ayah marah.”
Tn Yoo meminta Se Young
memperhatikan ucapannya, “Jika kau akan tetap keras kepala aku bersumpah akan
memanggil semua pemegang saham dan mengadakan rapat untuk memecatmu.” Mata Se Young berkaca-kaca.
Ia yang kesal pergi dari sana.
Se Jin yang tak sengaja mendengar percakapan
ayahnya dengan Se Young hanya bisa terdiam terkejut. Bibi Jung memberi tanda
pada Se Jin agar diam. Se Jin menutup mulutnya mengangguk mengerti. Namun ia
masih heran kenapa ini bisa terjadi.
Dalam perjalanan pulang
menuju apartemennya Se Young bimbang haruskah ia memilih antara cinta atau
pekerjaannya.
Ketika sampai di depan
apartemen Se Young melihat Seok Hoon ada disana menunggunya. Se Young berusaha
tersenyum di depan Seok Hoon.
Keduanya barada di apartemen
Se Young. Se Young memuji kopi yang Seok Hoon bawa dari Brazil ini enak. Seok Hoon
berkata kalau ia tak pergi ke Brazil untuk berlibur jadi tak heran jika ia
mendapatkan sesuatu yang bagus disana untuk dibawa pulang ke Korea.
Seok Hoon tanya apa
terjadi sesuatu di rumah Se Young. Se Young bilang itu hanya ceramah biasa, ia
mendengarnya dari waktu ke waktu untuk menjadi seorang putri yang baik. Seok Hoon
tanya lagi apa ada yang lain yang terjadi. Se Young malah balik bertanya apa
mungkin Seok Hoon malah bermain-main ketika presentasi, seharusnya kaki Seok Hoon
sudah mati rasa jika Seok Hoon benar-benar bekerja keras disana. Seok Hoon berkelakar
kalau ia ini gelandangan yang dibayar. Se Young terkekeh dan memijat bahunya
yang tampak lelah.
Melihat itu Seok Hoon meminta
Se Young berbalik. Ia memijat bahu Se Young. Se Young tersenyum nyaman
merasakan pijatan tangan Seok Hoon. Ia rasa Seok Hoon bukan hanya gelandangan
yang dibayar, ia memuji pijatan Seok Hoon ini enak.
Seok Hoon harap jika ada
sesuatu yang mengganggu dan membuat Se Young khawatir beritahukan saja itu
padanya. Mari kita sama-sama pikirkan dan berusaha menyelesaikannya bersama, jangan
menderita sendirian.
Se Young menggenggam
tangan Seok Hoon yang tengah memijat bahunya, “apa kau ingin tahu masalahku?”
Seok Hoon mengangguk menjawab ya, ia ingin Se Young mengatakan itu padanya.
Se Young bertanya-tanya, “seandainya
aku kehilangan semua yang kumiliki apa aku masih akan mencintaimu? Sebaliknya
jika aku tak punya apapun yang tersisa di tanganku apa kau masih akan mencintaiku?”
Seok Hoon tanya kenapa. Se Young berkata kalau ia hanya penasaran. Seok Hoon
menatakan kalau Se Young akan tahu jawabannya saat hal itu terjadi.
Hong Joo mengetuk pintu
kamar Hong Gyu. Hong Gyu yang masih terjaga menyahut kalau dirinya sudah tidur.
Menyadari adiknya masih terjaga Hong Joo masuk ke kamar adiknya. Ia tanya
kemana tadi Hong Gyu pergi, apa pergi minum-minum. Hong Gyu bilang ia sudah
mencoba untuk tidak minum tapi gadis-gadis itu terus memberinya minuman.
Hong Joo heran gadis-gadis
apa. Hong Gyu menjawab kakaknya dan yang lainnya. Ia menoleh melihat bingkisan
kiriman dari Min Woo, “kakak ipar baruku benar-benar tahu cara belanja karena
dia seorang yang kaya raya. Kau beruntung, Kak.”
Hong Joo tak ingin
membahas lebih jauh lagi ia menyuruh Hong Gyu lekas tidur. Hong Gyu tanya apa Hong
Joo tahu orang seperti apa Kang Min Woo yang memperlakukan Hong Joo dengan baik
dan akan menikah dengan Hong Joo ini. Hong Joo tak mengerti apa maksud
perkataan adiknya.
Hong Gyu memberi tahu
kalau Kang Min Woo diam-diam menyelidiki hubungan asmara Seok Hoon dan Se Young.
“Dia akan membocorkan cerita itu ke publik dan media.”
“Aku tahu.” ucap Hong Joo
membuat Hong Gyu terkejut. Hong Joo bicara jujur kalau ia yang meminta Min Woo
melakukan itu. Hong Gyu tak mengerti kenapa kakaknya meminta Min Woo melakukan
itu. Hong Joo berkata bukankah Hong Gyu bilang dirinya ini bodoh lagipula ia
tak bisa membiarkan orang-orang terus mengambil keuntungan darinya, “aku akan
balas dendam atas apa yang telah terjadi padaku.”
“Na Hong Joo, bagaimana
kau bisa berubah seperti ini?” Hong Gyu tak menyangka kakaknya akan mengambil
langkah demikian.
Hong Joo : “apa kau benar-benar
tidak tahu siapa penyebabnya?”
Hong Gyu menyadari itu
pertanyaan yang tak perlu dijawab karena ia tahu jawabannya. Ia tahu kakak
iparnya seorang pria jahat. “Bunuh dia, cincang dia menjadi potongan kecil.
Lakukan apapun semaumu.”
Hong Gyu juga menegaskan bahwa
ia tak akan datang ke pernikahan kakaknya.
Bersambung ke part 2
Kenapa ya hong joo harus balas dendam.. Ita ga ngerti- ngerti sampai sekarang.
ReplyDeletekayaknya yg memulai semua ini kan hong joo..
Pendukungnya hong joo, can you tell me why?
Bukan berarti ita pendukungnya seok hoon ya coz i think dua2nya salah.
Ita
Halo mba ita... sy pendukung hong joo...^^
Deletesy mendukung hong joo dengan min woo...
bukan mendukung balas dendamnya hong joo..
saya justru kasian sama min woo jadi alat balas dendam hong joo padahal sepertinya dia tulus pada hong joo...
kenapa hong joo balas dendam ?
mungkin dia ga rela org yang menghancurkan rumah tangga nya bahagia , terlebih itu dengan mantan suaminya ...
**cuma nebak aja**
mba anis ..... gmn mbaa menurut mba ....? ^^
Salam kenal bak anis...menurut saya gak akan jadi hiburan juga buat Hong joo saat nanti SH-SY hancur...itu memperlihatkan bagaimana menyedihkannya HJ...karena sesungguhnya perceraian ke 2 nya salah ke 2nya juga...BTW trims bak anis sinopnya ,piece yeorobun....
Deletetitarha : asyik aja kali ya kalau ada yang balas dendam gini, bikin drama semakin seru. hahahaha. ya memang sih ini ga akan membuat Hong Joo menjadi terhibur malah akan semakin menyiksa dia, tapi dramanya ga akan menarik kalau Hong Joo cuma nrimo saja hahahaha.... piss ah...
DeleteHahaha... iyah yah... klo Hong Joo cuma nrimo sj... dramax nggak akan seru...
DeleteEia sampe lupa.. Makasih Anis sinopnya.
ReplyDeleteIta
Pendukung hong joo jugaa..
ReplyDeleteMungkin balas dendamny cm scene biar critany mnarik..krn critany mau apa lg coba??
Tp,nantiny hj juga bakal maafin sh dan sy saat liat sy skarat,mnurut gw sih bgituu..
..suka bgt yaa liat mw sm hj..
Kata kata tn.yoo bener bgt kan???
Makasii mba aniss sinopsisnya?btw sinopsis ini kluar tiap hari apa yaa??
Baru kali ini baca sinopsis nyimak bgt..tiap episode dtunggu, sblmnyaa ga pernah..
.:KeYCHa:.
keycha : ga tahu deh sinop keluar tiap hari apa, saya nulis ketika waktu senggang. kalau udah selesai ditulis pasti langsung di update. harap maklum dengan kesibukan saya ya...
Deletelebih suka baca sinopsis nya daripada nntn langsung.
ReplyDeletemakasih mba anis ^^ ditunggu part selanjutnya
Meski udah nonton ampe 14 eps tetep aja ga pernah absen buat baca sinopnya.. Terima kasih unnie..
ReplyDeleteEntah kenapa makin kesini aku makin dan makin jatuh cintrong sama kang min woo-sshi.. Sumpah keren bangett..hahha..
Jadi aku dukung banget na hong joo 💖 kang min woo
Semoga ajah hubungan mereka berdua berakhir bahagia hingga eps akhir
mbk milla ridho udh liat yang eps 14 yaa? gimana tuh ceritanya?? bisa sharing gak? soalnya lagi penasaran nech...
DeleteDear melody saiiang..Karena unnie anis msh ngepost yg eps 12 part 1 rasanya ga etis yah kalo aku mesti cerita eps 14 disini heheh..ntr ga seru jadinya..
DeleteSabar ajah ntr juga keluar sinopsisnya hheheh
wah Mylla trims ya ga komen spoiler hehehe. saya sendiri belum nonton full kelanjutannya.
Deleteeh iyaaa... tapi penasaran juga sich...heheheheh,,
Deleteabis sebel banget ma SH dan SY.. gag rela klo mereka bahagia.. :(
kenapa semua dukung hong jo? kenapa nggak SY kan kasihan dia nggak ada yg dukung
ReplyDeleteoh iya, nuna terima kasih udah buat sinopsis drama ini thank you very khamsa nuna
-aldi
salam kenal,
ReplyDeletekasian banget hong joo yaa, dy harus ngrasain sakit karna dkhianatin..
sesuatu yang berbekas gak akan bisa kembali spt semula, termasuk kepercayaan.. harusnya kan seon hok mikir gitu...
setuju banget dah min woo ma hong joo,,, sipp bingit..
buat mbk annis mksih yaa, ditunggu kelanjutan sinopnya,,,
eh buat yang laninnya, menurut kalian gmn ending ceritanya nech??
Makasih sinopsisnyaa :)
ReplyDeleteEntah knpa gasuka liat SH, tpi sbnrnya si SY kesian juga, HJ juga, MW entahlah
Aaaah bikin geregetannnn
gue suka drama stairway to heaven .... semoga mereka bersatu di temptation ini .. krn di stairway to heaven see young nya metong ... hikss hiksss ...
ReplyDelete