Hong Gyu menemui Se Jin di
toko. Se Jin melihat tangan Hong Gyu yang terluka. Ia cemas dan akan
membalutnya namun Hong Gyu menarik paksa tangannya.
Hong Gyu mencibir pasti
hebat ya seseorang yang menjalani hidup dengan begitu mudah. Se Jin tak mengerti
apa maksudnya. Hong Gyu berkata ia sudah bosan mendengar Se Jin yang terus
mengomel sepanjang waktu. Ia sudah cukup sedikit menikmati kesenangan bersama
Se Jin jadi mulai sekarang Se Jin jangan menghubunginya lagi.
Setelah mengatakan itu Hong
Gyu pergi dari toko mengabaikan panggilan Se Jin yang tak mengerti kenapa sikap
Hong Gyu tiba-tiba seperti ini.
Seok Hoon dan Se Young
duduk di bangku taman memperhatikan pasangan muda-mudi. Seok Hoon tanya apa
pertemuan dengan Hong Gyu tadi masih mengganggu Se Young. Se Young menjawab
tidak, ia sejak tadi diam itu karena memikirkan Seok Hoon. Ia menyadari bahwa
yang namanya bercerai itu bukan perpisahan antara suami dan istri saja. Namun
itu adalah akhir untuk semua hubungan yang terbentuk karena pernikahan. Ia merasa
sedih setelah memikirkan itu, Seok Hoon pasti sudah mengalami masa-masa sulit.
Tapi ia dengan egoisnya mencintai kenyataan bahwa Seok Hoon tersenyum di
depannya namun mengalami masa sulit di belakangnya.
Seok Hoon menggenggam
tangan Se Young, “Itu saja yang kau butuhkan. Jangan memikirkan hal lain. Masa-masa
yang bagus dan masa-masa yang buruk sering tidak berarti setelah semua itu
berlalu.”
Seok Hoon tanya apa Se Young
tahu kenapa ia membawa Se Young ke tempat ini. Se Young melihat sekeliling
tempat itu. Ia melihat beberapa pasang kekasih bersepeda dan berjalan bergandengan
tangan. Mata Se Young melihat mereka yang bersepeda. Itu membuat dirinya terkenang
akan dirinya ketika bersepeda bersama Seok Hoon di Hongkong.
Seok Hoon berkata kalau ia
tak memikirkan hal lain selain Se Young. Ia harap Se Young juga melakukan hal
yang sama. Se Young tersenyum mengangguk.
Keduanya pun bersepeda, Se
Young membonceng di belakang. (Mau donk boncengan sepeda kayak gini hahahaha)
Yoon Ah masuk ke kamar Roy
ketika Roy tidak ada. Ia mencetak foto yang terakhir kali di cetak oleh alat
itu. Muncullah foto kebersamaan ayahnya dengan Roy, Song Ah dan Hong Joo yang
bahagia.
Se Young mampir ke rumah
ayahnya. Tn Yoo mengatakan kalau Direktur Park dari kantor pusat menelepon
mengabarkan kalau bisnis berjalan dengan lancar. Se Young menilai ini awal yang
bagus, ia tanya dimana Se Jin. Tn Yoo mengatakan kalau Se Jin mengurung diri di
kamar sepulang bekerja. Se Jin bahkan tidak mau makan malam. Tn Yoo meminta
putrinya duduk menceritakan semua bisnis padanya. Tapi Se Young harus menemui Se
Jin dulu, ia akan menceritakan itu nanti.
Se Young masuk ke kamar
adiknya. Se Jin terkejut melihat kakaknya datang. Se Young mendengar kalau toko
tempat Se Jin bekerja memiliki banyak pelanggan hari ini, ia menilai ini pasti
hari yang berat buat Se Jin. Se Jin bilang tidak apa-apa karena waktu akan
berlalu ketika kita sibuk. (kayaknya Se Jin dah betah kerja ya hehehe)
Se Young mengingatkan
bukankah ini akhir pekan apa Se Jin tak menemui pacar Se Jin. Se Jin langsung
teringat pada Hong Gyu, ia mengatakan pada kakaknya kalau Hong Gyu ini benar-benar
pria yang aneh. “Dia mengatakan padaku untuk tak menghubunginya lagi. Dia
bilang dia bosan mendengarku mengomel.”
“Benarkah?” Sahut Se Young
pelan, ia tentu saja sudah tahu alasan kenapa Hong Gyu bersikap begitu.
Se Jin menebak Hong Gyu pasti
mengalami hari yang buruk. Tapi ia tak peduli karena ia sudah kenal baik dengan
Hong Gyu seperti punggung tangannya sendiri. “Dia hanya sedang mencoba jual
malah denganku. Dia akan menelepon lebih dulu jika aku membiarkan dia dalam
seminggu.” ucapnya sambil mengutak-atik mencari sesuatu di internet.
Se Young tanya apa Hong Gyu
mengatakan hal lain. Se Jin balik bertanya seperti apa. Se Young tak ingin
membahasnya dan berkata lupakan saja.
Se Jin memberi tahu kakaknya
kalau Hong Gyu itu sangat menyukai komputer. “Aku akan membelikan dia monitor
baru setelah gajian.” ucapnya sambil menunjukan merk dan harga monitor yang ia
lihat di internet. Ia yakin sekali Hong Gyu yang akan rugi jika tidak
meneleponnya dalam waktu seminggu. Kalau Hong Gyu mengabaikannya ia akan menurunkan
dari ia yang akan membelikan monotor menjadi mouse.
Se Young tak tahu harus
berbuat apa untuk adiknya yang begitu menyukai Hong Gyu.
Hong Joo masih menyimpan
cincin pernikahannya dengan Seok Hoon. Ia tentu saja tak ingin menyimpan benda
itu lagi. Ia memasukan cincin ke dalam laci mejanya. (sepertiny ia sudah
memikirkan sesuatu akan cincin itu)
Han Ji Sun mengunjungi
keluarga Kang untuk bertemu putri-putrinya. Ibu Min Woo mengijinkan Ji Sun
membawa mereka jalan-jalan asalkan pulangnya tepat waktu dan jangan jalan-jalan
diluar karena matahari sangat terik. Ji Sun berkata ia tahu akan melakukan apa
yan perlu ia lakukan dengan putri-putrinya, jadi bisakah ibu Min Woo ini meyakinkan
Min Woo supaya ia mendapatkan mall itu. Bukankah ibu masih bisa memberi makan
diri sendiri dengan baik bahkan jika bangkrut sekalipun, tidakkah menurut ibu
terlalu murah hanya dengan mall yang kecil.
Ibu Min Woo mencibir memangnya
apa yang Ji Sun tahu tentang bisnis, kenapa ingin mengelola mall. “Apa yang kau
tahu tentang mall selain belanja?”
Ji Sun tanya apa ibu Min Woo
khawatir akan iri jika nanti mall itu sukses ketika ia yang mengelola atau akan
merasa sia-sia jika ia membuat mall itu bangkrut. Tapi bagaimana pun juga ia
akan mengurusnya. Jadi ia harap ibu Min Woo membantu menyelesaikan semua
secepatnya.
“Apa bercerai itu seperti
dipromosikan?” sindir ibu Min Woo. Ji Sun menegaskan bahwa ia tak meminta untuk
bercerai karena Min Woo yang lebih dulu berselingkuh.
Ketika melihat kedua
putrinya datang Ji Sun memeluk mereka. Yoon Ah dan Song Ah tersenyum senang
karena bisa kembali bertemu ibu mereka.
Ji Sun mengajak kedua
putrinya makan bersama dan dihibur dengan musik dan nyanyian di kafe itu.
Song Ah tanya kapan ibunya
ini akan pulang ke rumah. Ji Sun tentu saja tak bisa menjawabnya. Song Ah
berkata kalau ini sudah lebih dari 10 hari ibunya meninggalkan rumah, ia benar-benar
bosan tanpa ibunya di rumah. Ji Sun mengatakan pada putrinya kalau nenek (ibunya)
ingin ia tinggal disana sedikit lebih lama bersama Soo Ah.
Yoon Ah menunjukan foto
yang ia cetak pada ibunya. Ji Sun tentu saja kaget melihat foto Hong Joo ada
bersama keluarganya dan mereka tampak bahagia.
Ji Sun melabrak Hong Joo
di rumah sakit. Tak segan-segan, Ji Sun langsung menampar Hong Joo. Ia
mengatakan bahwa dirinya belum menandatangani surat perceraian, bagaimana bisa Hong
Joo bermain mata dengan Min Woo yang masih menjadi suami sah-nya di mata hukum.
Hong Joo marah
diperlakukan kasar tiba-tiba begini, apa Ji Sun sudah gila. Ji Sun bilang ia
belum gila jadi Hong Joo jangan membuatnya menjadi gila. Jika Hong Joo merasa
apa yang ia lakukan ini tidak adil silakan pergi mengadu pada Min Woo biar
secepatnya Min Woo mengakhiri semuanya.
Se Young menerima berkas
laporan dari Jo Young Chul dan Seok Hoon. Ia memuji ini awal yang bagus. Young Chul
mengatakan kalau tim yang bertanggung jawab terhadap bisnis itu juga merasa senang,
ia akan memastikan mempertahankan semangat dan mengadakan presentasi tentang
bisnis yang baru.
Se Young mengangkat
wajahnya menatap Young Chul. Young Chul jadi gugup dan meralat omongannya, ia
rasa peluncuran bisnis baru belum saatnya tapi Manajer Cha Seok Hoon bersikeras
dan percaya diri atas peluncuran produk baru nanti.
Se Young berkata jika dua
orang memiliki pendapat yang sama untuk masalah bisnis, maka 1 orang tidak
berguna. Kalau begitu ia sendiri atau Manajer Cha yang tidak berguna. Young Chul
bingung mengatakannya, ia menoleh pada Soek Hoon. Seok Hoon akan menganggap Se
Young mengatakan ya untuk presentasi produk baru nanti. Se Young meminta Young Chul
mentraktir tim TF makan malam yang enak karena mereka sudah bekerja keras.
Se Young penasaran dan
ingin tahu seperti apa wajah Presdir Kang Min Woo sekarang, mungkin dia mulai
marah.
Tentu saja Min Woo marah atas
apa yang Se Young lakukan dengan menguasai pasar domestik. Ia membanting
ponselnya. Pengacara Choi yang ada disana mengambil ponsel Min Woo dan kembali meletakannya
di meja.
Pengacara Choi menyarankan
agar Min Woo berpikir jernih dan tenang dalam menghadapi situasi ini. Ia rasa Min
Woo harus lebih fokus pada pasar luar negeri seperti rencana semula dari pada
memikirkan pasar domestik.
Min Woo tak mau mendengar
itu, ia menghubungi Park Han Soo. Han Soo yang saat itu sedang bersantai di
mobilnya terkejut mendapat panggilan telepon dari Min Woo. Dengan mata yang
masih setengah terpejam ia menjawab panggilan telepon Min Woo yang memintanya
segera datang ke kantor.
Han Soo mengeluh lelah
melaksanakan tugas-tugas dari Min Woo hehehe.
Pengacara Choi tanya apa Min
Woo akan mempekerjakan Han Soo lagi. Min Woo berkata jika segalanya tidak
berjalan maka kita harus meyakinkan mereka, itulah mottonya. Jika kita mulai
dengan Presdir Yoo Se Young dan beberapa karyawannya maka dengan mudah kita akan
menemukan sedikit kelemahan mereka. Min Woo tanya kenapa, apa Pengacara Choi
tak suka dengan rencananya ini. Pengacara Choi menjawab tidak.
Min Woo menerima telepon dari
Hong Joo, semula ia tersenyum namun raut wajahnya berubah terkejut.
Min Woo menemui Han Ji Sun,
ia tanya kenapa Ji Sun menemui Hong Joo. Ji Sun berkata kalau ia hanya
penasaran akan tujuan Hong Joo, ia tak yakin apakah Hong Joo itu pengasuh anak
yang baik atau buruk. Tapi ia tak bisa menahan tangannya sendiri ketika ia melihat
akting Hong Joo yang polos dan tanpa bersalah.
Min Woo terkejut, “apa kau
tak menahan tanganmu?
“Apa kau tak mendengarnya?”
Ji Sun tertawa, “dia itu cerdas.”
Min Woo menahan marah apa Ji
Sun menampar Hong Joo. Ji Sun tak menyangkal dan mengatakan itu sebabnya
mempunyai istri yang sah itu menakutkan, apa Min Woo tak tahu itu. Jika Min Woo
menginginkan tanda tangannya di dokumen perceraian cepat selesaikan semuanya. Min
Woo tak sudi memberikan mall itu untuk Ji Sun. Apa Ji Sun sudah melupakan
nasehatnya (ancamannya), apa kali ini Ji Sun juga ingin peringatan darinya
lagi.
Ji Sun tahu peringatan
yang sebelumnya Min Woo sampaikan mengenai cinta pertamanya, ia sudah tak
peduli lagi Min Woo akan melakukan apa terhadap cinta pertamanya itu karena ia
sudah bosan mengenang kembali masa lalu. Silakan jika Min Woo ingin
menghancurkan keluarga cinta pertamanya atau bahkan membuat orang itu dipecat dari
universitas, lakukan saja semau Min Woo.
Ji Sun tahu bukankah Min Woo
ini sedang marah mengenai Hong Joo, “kau ingin membawa dia pulang secepatnya dengan
mengakhiri perceraian kita. Bukankah kau bersikap murah atas mall itu?”
Min Woo tertawa, “Han Ji Sun...
jika aku harus memilikimu sebagai karyawan bukannya sebagai istriku, tetap tidak
akan ada yang menghalangi jalanku.” Ji Sun harap Min Woo segera mengakhiri ini.
Ancaman dirinya terjadap Ji
Sun sudah tak mempan, Min Woo pun menghubungi manajer mall agar menemuinya ke
kantor pusat. Ji Sun tersenyum puas. Min Woo kembali memperingatkan Ji Sun agar
jangan pernah mendekati Hong Joo.
Hong Joo masuk ke ruangan
atasannya, dr Myung Hwa. Ia tanya apa dokter memanggilnya. Dokter yang tengah
membereskan barang-barangnya bertanya apa Hong Joo sudah menjadwalkan ulang
janji pertemuannya. Hong Joo menjawab sudah ia sudah mengalihkan janji pasien
yang mendesak pada dokter lain dan menjadwalkan ulang sisanya setelah simposium
medis yang akan dokter lakukan.
Myung Hwa kebingungan
mencari charger-nya. Hong Joo tersenyum mengatakan kalau tadi Myung Hwa baru
saja memasukan charger ke dalam tas. Myung Hwa ngomel-ngomel pada chargernya,
kenapa kau ada disana ga bilang-bilang. hahahaha.
Myung Hwa teringat akan
pasien yang juga temannya, Yoo Se Young yang akan segera datang. Hong Joo heran
bukankah Se Young tak memiliki janji dengan dokter. Myung Hwa berkata kalau ia
membujuk Se Young untuk mampir karena ia pikir Se Young akan melewatkan jadwal
check up sementara ia pergi untuk simposium. Ia mengeluhkan itulah masalah
memiliki teman yang sebagai doktermu. “Kau tidak menerima saran mereka dengan
serius sebagai seorang dokter itu akan lebih mirip nasehat seorang teman yang
kau abaikan saja.” Ia meminta bantuan Hong Joo.
Hong Joo berpapasan dengan
Se Young yang baru saja datang. Se Young bertanya apa Hong Joo pulang dengan
selamat malam itu. Hong Joo tak ingin menjawabnya, ia bilang silakan Se Young
ikut dengannya untuk mengganti pakaian. Se Young menyahut ia tahu dimana ruang
gantinya.
Se Young heran tidakkah
menurut Hong Joo keduanya perlu mminta maaf atas apa yang terjadi di pesta itu.
Hong Joo tertawa, “bukankah kau mengacaukan permohonan maaf dan kelakuan baik?”
Ia tahu Se Young pasti sudah puas, “Pria yang kau cintai dengan bangga
mengumumkannya ke publik.”
Se Young mengingatkan
kalau saat itu Hong Joo lah yang memintanya, Hong Joo lah orangnya yang
menanyakan pertanyaan kasar itu padanya lebih dulu. Hong Joo tahu Se Young
mengambil semua itu sebagai keuntungan bagi Se Young. Tapi bagi Se Young tak
ada alasan untuknya berpura-pura seolah ia lah yang dirugikan. Ia tidak bisa
berpura-pura ia lah korban yang malang.
Hong Joo tak ingin membahasnya
lebih jauh, ia menunjukan dimana ruang gantinya. Se Young kembali mengatakan
kalau ia tahu dimana ruang gantinya. Hong Joo menahan kesal, kalau tahu silakan
pergi ganti pakaian sendiri lalu kembali, ia akan mengirimkan perawat lain
untuk Se Young. Hong Joo berlalu pergi.
Hong Joo menerima telepon
dari Min Woo yang mengingatkan janji makan malam dengannya. Hong Joo heran apa
makan malam itu malam ini. Min Woo berkata kalau seharian ini ia sudah menerima
pukulan serangan. Ia sudah mendengar tentang yang dilakukan Ji Sun pada Hong Joo
ia dengan tulus minta maaf. Hong Joo bilang itu bukan salah Min Woo jadi tak
perlu minta maaf. Min Woo berkata ada sesuatu yang penting yang ingin ia
katakan pada Hong Joo, ia harus bertemu Hong Joo malam ini.
Se Young berdiam diri di
ruangan kerjanya di kantor. Seok Hoon yang baru keluar dari makan bersama
rekan-rekannya menerima sms dari Se Young.
Aku merindukanmu, aku tak
tahu malu kan?
Seok Hoon membalas sms
mengatakan kalau ia dan rekan-rekan baru selesai putaran pertama makan malam,
ia akan menemui Se Young segera.
Rekan-rekan Seok Hoon
ingin putaran kedua dilakukan di karaoke. Young Chul yang sebagai direktur
enggan. Salah satu dari mereka heran kenapa Young Chul bergabung dengan meeeka
bukankah Young Chul ini direktur. Young Chul bilang manajar Cha sudah
mengijinkannya ikut. Seok Hoon berkata posisi direktur itu hanya di kartu nama
Young Chul saja, tapi hatinya masih ingin menjadi manajer. Hahaha.
Seok Hoon tak ingin
memaksa siapapun untuk ikut ronde kedua jadi terserah mereka jika ingin pulang.
Mereka malah menyuruh Young Chul lebih baik pulang saja dan Seok Hoon yang
tetap bersama mereka. Young Chul sewot apa mereka pikir ia ini direktur yang
tak berguna. Mereka pun tertawa. Seok Hoon pamit tak bisa ikut ke ronde dua
pesta mereka.
Anggota tim TF meminta
kartu kredit Young Chul untuk pesta ronde kedua mereka di karaoke. Young Chul
yang setengah sewot memberikan kartu kreditnya hahaha.
Min Woo mengajak Hong Joo
ke suatu tempat. Hong Joo heran kenapa Min Woo membawanya ke tempat ini. Suasana
ditempat itu agak gelap. Min Woo tersenyum dan ketika Hong Joo menoleh ke
samping perlahan lampu-lampu disana menyala. Hong Joo benar-benar dibuat
bingung kenapa Min Woo melakukan ini.
Min Woo tersenyum
mengulurkan tanganya. Hong Joo yang masih dalam keadaan bingung menerima uluran
tangan Min Woo. Min Woo menggendeng Hong Joo berjalan menyusuri diantara patung-patung
yang sudah dihias lampu membuat kesan bahwa malam itu sungguh romantis.
Keduanya berhenti, tiba-tiba
lampu di depan mereka menyala dan terlihatlah tulisan ‘Will You Marry Me.
Huwaaaa... Min Woo dan Hong Joo menoleh melihat tulisan itu. Hong Joo terdiam
terkejut, kini ia pun mengerti bahwa Min Woo tengah melamarnya.
Min Woo mengeluarkan sebuah
cincin, “Mau kah kau menikah denganku, Hong Joo-ssi?” Hong Joo bingung karena
ini terlalu mendadak.
Min Woo : “Jika kau
menyukai Kang Min Woo katakan ‘ya’, kau boleh mengatakan ‘tidak’ jika kau tak
bisa mempercayaiku.”
Min Woo takut Hong Joo
akan bersembunyi darinya jika ia terus hanya menunggu saja. Ia tahu ini
tindakan gila tapi ia memang membiarkan dirinya menjadi gila, “aku tak pernah
segugup ini di depan wanita lain manapun.”
“Apa kau benar-benar
membutuhkanku?” tanya Hong Joo.
“Aku tak bisa menemukan
alasan apapun bahwa kau bukan orang yang sempurna. Sebaliknya aku punya ratusan
alasan yang mengatakan bahwa kau adalah wanita yang tepat. Aku hanya
menginginkanmu dan aku membutuhkanmu.” ucap Min Woo sungguh-sungguh.
Se Young mengajak Seok Hoon
ke sebuah tempat. Ia mengatakan dirinya memulai bekerja dari tempat ini dan
belajar ketika perusahannya bergerak dalam bidang arsitektur. Ini adalah
bangunan yang ayahnya berikan padanya sebagai tugas pertamanya. Ia yang
bertanggung jawab atas perencanaan, pemetaan dan membangun bahkan menyelesaikannya.
Seok Hoon memperhatikan bangunan yang mewah itu dan berkata kalau itu adalah
pekerjaan pertama superwoman Yoo Se Young.
Se Young : “Aku
menjanjikan sesuatu pada diriku sendiri ketika aku memotong pita seremonialnya.
Aku mengatakan ada diriku sendiri ‘aku akan menikah dengan pekerjaanku mulai
hari ini, aku tak akan berselingkuh dan aku akan menjadi istri terbaik yang
bisa kulakukan’”
Seok Hoon setuju Se Young
memang seorang istri yang setia (terhadap pekerjaan). Se Young tersenyum mengatakan
kalau ia juga manusia, ia datang kesini setiap kali mengalami masa-masa sulit
untuk mendapatkan kembali kekuatannya.
Seok Hoon : “Jadi apa kau
mengajakku kesini untuk membuatku merasa cemburu?”
“Tidak.” jawab Se Young.
Ia menatap Seok Hoon lekat-lekat, “Aku ingin bercerai sekarang. Aku juga ingin
mengatakan bahwa aku single sepertimu.”
Mendengar ucapan Se Young,
Seok Hoon mendekat. Tangannya meraih wajah Se Young, ia mendekatkan wajahnya
dan mencium Se Young. Se Young merasakan tubuhnya bergetar dan membalas ciuman
Seok Hoon. (Dalem banget bo kissu-nya)
Seok Hoon melepas
ciumannya, mata keduanya bertemu pandang. Seok Hoon mencium Se Young lagi.
Kembali ke tempat Min Woo
melamar Hong Joo.
Hong Joo : “Kau pernah
mengatakan sebelumnya bahwa kau akan membuatku menginginkanmu lebih dulu jika
kau benar-benar menginginkan aku, benar kan?”
Min Woo membenarkan. Hong
Joo bicara jujur bahwa ia tak mencintai Min Woo, tentu saja ini membuat raut
wajah Min Woo terlihat kecewa.
Hong Joo melanjutkan
perkataannya, “Tapi aku menginginkanmu. Jika aku menjadi wanitamu aku akan
mempunyai uang dan kekuasanaan yang kau miliki dan dengan itu Cha Seok Hoon, Yoo
Se Young, aku bisa melempar mereka berdua ke dalam neraka.”
Min Woo mengerti bagaimana
perasaan Hong Joo, “Jika kau mau aku akan melemparkan mereka ke tempat yang
jauh lebih buruk dari neraka. Apakah itu yang benar-benar kau inginkan?”
Hong Joo mengangguk pelan.
Ia pun menerima lamaran Min Woo. Min Woo menyematkan cincin ke jari manis Hong Joo.
Min Woo mendekat ke arah Hong
Joo. Hong Joo memejamkan matanya. Min Woo mengecup bibir Hong Joo. Air mata Hong
Joo menetes.
Seok Hoon mengantar Se Young
pulang. Ia mempersilakan Se Young segera masuk ke rumah, ia akan menitipkan
kunci mobil ke satpam. Se Young diam saja tampak memikirkan sesuatu. Seok Hoon
heran dan memanggil Se Young.
Se Young berkata kalau ia
masih memiliki kopi yang Seok Hoon berikan padanya. “Apa kau mau minum kopi
bersamaku? Aromanya wangi.” ucap Se Young mengajak Seok Hoon mampir ke
apatemennya.
Seok Hoon menggenggam
tangan Se Young. Ia menatap Se Young.
Bersambung ke episode 11
Hayoo.... Hong Joo siap
untuk balas dendam hahahaha. Memang ya lebih seru balas dendam begini daripada Hong
Joo yang dengan mudah melupakan (membiarkan) Seok Hoon bersama wanita lain, apalagi wanita itu Se Young.
Ayolah Hong Gyu - Se Jin jangan marahan ya hehehe
Iya wis silahkan bls dendam saja. Biar puas dia.
ReplyDeleteTp tetep ak pilih dia yg hoon joo yg ancur krn sejak awal dia yg labil
Tambah seru niihhh ^^ di tunggu sinopsis eps 12 nya.... fighting :)
ReplyDeletePengen bgt liat SH sengsara krn ninggalin HJ truss SY mati krn penyakitnyaa..hahahaa..
ReplyDeleteFix..gw jahat!!
kayany gw ga bakal nonton nih film...tlalu emosi ngliatnyaa...kcuali SH dan SY masuk ketempat yg lebih BURUK dr nerakaa...
ReplyDeleteTp, sprtiny HJ msh sayang SH yaa..ampe dcium MW ajaa dia nanggis krn ngrasa udh mhianati SH..
Ost nya keren loh...dnyanyiin eru dan moon myung jin...
Hj labil?? Coba deh inget lg awalny, bahkan hj rela bunuh diri biar sh dpt asuransi kematian hj utk nutupin utang2 sh..
ReplyDeleteSh yg awalny jual diri buat bayar utang,malah suka sm sy..emang sih dia pernah brenti kerja buat mperbaiki rumah tanggany..tp buat apa nyerahin badan ke hj klo hati dan pikirnny ada d sy..
Sy yg awalny mau nolong rmh tangga sh dan hj malah diam diam bharap mreka pisah..
Jd kliatan kan mana yg labil??
Tp sprtiny tokoh utama drama ini sh dan sy..krn kliatan bgt, walaupun mreka salah, mreka mnikmati ksalahn mreka..ga ada pnyesalan..dan mungkin akan ada happy ending buat mreka..
Klo memang akan brakhir happy ending buat sh dan sy, drama ini benar benar nunjukin ke kita arti dari uang dan kekuasaan...krn hal itu lah awal dr konflik drama ini..
Nama nya juga manusia mbak..pdhl kan seok hoon ngambil uang itu buat keluarga nya sm mertua nya ya kl ada rasa2 dikit ya wajar nama nya juga bareng2 slma bbrp hr dnhongkong tp kan sh g nglakuin apapun dia pun brusaha mmperbaiki hubungan nYa sm hongjoo tp harga diri nya trlalu tinggi dan ego nya tinggi..sh sm sy pacaran pun pas mrka udh cerai dan sh prgi ke brazil slma bbrp bln.. Hong joo mah nyiksa diri sndiri itu mah... Hehehe piece
DeleteSetujuuuuuuu
DeletePeran choi ji woo sering ginian ya, kasihan byk yg sebel ama tokohnya...kecuali kita mgkn mbak ..he he
Aq gak sebel kok sm SY & SH. Soalnya kalo dipikir SY Itu wanita yg Elegant, Gila kerja, Challengging. Jadi nglihat Kusah hidup SH & HJ Yg mungkin membuatnya tertantang sept Ibarat yg muncul mereka membangun istana pasir & SY adalaj ombaknya. Mgkn awalnya dy hanya ngetest, tp malah gak sengaja kena sendiri / terjebak ma cinta. Lagian HJ jg salah... karena dg sikap HJ Yg seperti itu sendirilah yg mrusak pernikahan mereka sbnrx.
Deletegak tau yah aku malah seneng liat se young sma seok hoon^^ serasi...
ReplyDeleteIya aku juga suka haha
DeleteMungkin emang jalan mereka gitu ya, SH sama SY , HJ sama MW
Ia, Serasi SY MA SH....
DeleteAq juga......aq suka lihat min wo+ hong jo, terus seo yong + seok hon, seo jin + hong gyu...kataq, mrk semua pasangan yg cocok
ReplyDeleteMakin panas saja ceritanya, apa win woo akan membalaskan dendam hong joo? Lebih baik dengar ostnya one summer time-fei&jo kwon biar dingin hati
ReplyDeleteJJ oppa (MW) knp peranmu di drama ini bikin pengen garuk2 tembok!
ReplyDeleteMW kayaknya memang suka sm HJ tp dia jg memanfaatkan.
HJ mungkin msh ada cinta u/ SH tp dia th g' bakal bisa hidup kyk dulu lg makanya mmilih cerai. Saat pasangan kt pernah bsama wanita lain dan msh sering menemuinya sulit u/ lupa. Akan slalu ada tanda tanya.
Sy g' setuju sm jalan yg diambil HJ stelah bercerai dan apa yg dlakukan MW tapi drama g' bakal jd klo mrk diam saja. :p
SY sama SH, entahlah... G' bisa suka.
Smga MW benar2 tulus sama HJ,mengingat reputasinya yg seorang playboy.Berharap mrk bisa saling mndkung utk membina rmh tangga yg baik&melupakan mslh dendam & ambisi.
ReplyDeleteMungkin klo tokoh utamanya hongjoo, pasti akan ada balas dendam yg sadis buat soekhoon (sprt drama temptation of wife). Tp tokoh utama drama ini se young, jd tebak aja deh ending ny.
ReplyDeleteKarakter soek hoon dsini juga umum yaa,laki laki yg tgoda sm wanita dan uang. Jd biar rating dramany ttp tinggi ya harus ada pbalasan buat soek hoon.
Makasii yaa mba anis buat sinopsisnyaa...dtunggu ep 12 scepatnya..xixi
Hong joo labil.....
ReplyDeleteInterupsi!! Disini aq ingin ngomentari sikap hyun joo,wajar jika dia ingin bals dendam bagaimna tdk seorang suami yg mengatakan ingin memulai kembali hubungan malah dia beneran jadian ma seorang yg dia curigai, berarti disini yg labil tu sok hoon dan bagaimanapun aq tetp menyalahkan SY ats perpisahn mereka meskipun dr awal dia ingin membantu mereka tentang masalah keuangan tapi cara dia menolongnya yg salah. Istri mana coba yg nggak curiga bila ada seorang wanita menawarkan bantuan dengan mengatakan akan membayar lebih bila sang suami bersedia ikut dia selama 4 hari dan tidak mengatakan tujuan yg sebenarnya dan melarang sang suami to mnghubungi sang istri to menjelaskan nya. Di episode ini menjelskn mana yg labil dan mana yg tdak, HJ dengan berat hati menerima lmran MW bahkan dia mpe nangis karena menghianati SH meskipun dengn jls SH sudah menghianatiny
ReplyDeleteGo HJ aq mendukungmu to balas dendam biar seru ni drama dan aku berharap kamu bisa menghancurkAn mereka semuabiar ni drama cpt selesai
Tq to aniesh uchi
Kesalahan awal terletak di HJ. Suami bangkrut kok malah mau bunuh diri demi asuransi. Itu menghina harga diri pria.... Bunuh diri demi asuransi itu kan salah....brarti HJ gak benaran percaya ama SH. Yg bener ya hrs mendukung bgmn spy pulih.........
ReplyDeleteMenurut gw ga ada yang salah ya dalam alur ini...sebuah rumah tangga emang harus didasarkan kepercayaan yang tinggi dan sayang yang tinggi dan bagaimana membuat pasangan kita merasa nyaman...lagian SY dari awal tidak berniat untuk merusak karena yang difikirannya hanya kerja dan walaupun bahasanya kasar dengan membeli SH sebernya hanya full kerja...ya mengerti sebagai istri pasti marah melihat suami seperti itu tetapi sebagai istri justru kita yang paling memahami suami, jika suami kehilangan arah dibimbinglah sama sang istri dan terus beri kepercyaan support dan jangan malu menunjukkan sayang dan tak mau kehilangan...lah yang dilakukan HJ cuman cemburu cemburu dan marah nangis tapi ga mau mencari solusi bersama...sedang SH sudah berusaha mempertahankan tapi ya apa daya pondasi pernikahan yang dibuah SH dan HJ memang tak kuat baru segitu sudah menyerah...coba lihat SY ya memang dia kaya tapi apakah tak tahu bagaimana dia bisa mencapai kesuksesan sekarang karena dia menghabiskan waktunya untuk bekerja untuk keluarganya, adiknya...hingga dia tidak bisa bersikap lembut dan terlihat seperti wanita bermuka es tapi jika melihat dari filmya hingga akhir ternyata SH belajar dari kegagalannya sehingga waktu menikah dengan SY, mereka tetap berdampingan dan saling menguatkan...terkadang jodoh yang sebenarnya akan datang disaat kita bersama seseorang...jadi jangan menyalahkan seseorang atas kegagalannya tetapi berfikir dan merenung apa dia sudah berjuang hebat untuk tetap mempertahankan rmh tangga dn cintanya....
ReplyDelete