Friday 15 August 2014

[Rekap] Mama - Nothing to Fear Episode 4

Beruntung banget si Tae Joo, dia ga ketahuan Ji Eun pas jalan berdua dengan Rae Yeon. Seung Hee yang melihat Tae Joo bersama wanita lain berusaha menarik Ji Eun agar tak melihat Tae Joo, ia dan Ji Eun lebih baik pergi saja dan panggil anak-anak untuk pulang. Ji Eun heran dengan kengototan Seung Hee yang tak ingin nonton, kalau mau pulang silakan pulang sendiri, ia akan pulang setelah nonton.
Geu Roo tampak menikmati tontonannya dikala Bona ketakutan melihat Film itu.
Di tempat ibu-ibu nonton, disana juga ada Tae Joo dan Rae Yeon. Seung Hee melihatnya namun tidak bagi Ji Eun yang sama sekali tak tahu. Seung Hee bahkan menjatuhkan minuman dengan sengaja ketika Tae Joo lewat disamping ketika keluar menerima telepon.
Ketika di luar menerima telepon Tae Joo melihat putrinya ada disana bersama Geu Roo. Hal ini tentu saja tak boleh diketahui putrinya kalau ia juga ada disana. Ia sembunyi dan menelepon Bona bertanya dimana Bona sekarang. Bona tentu saja bilang kalau dirinya berada di bioskop bersama teman dan juga ibunya. Tae Joo yang kaget tak jadi masuk kembali ke bioskop, ia mengirim sms pada Rae Yeon mengatakan dirinya pulang lebih dulu. Ji Eun terlihat sangat menghayati tontonanya. Sementara Seung Hee terus memperhatikan wnaita yang tadi bersama Tae Joo. Seung Hee menelepon orang suruhannya untuk mencari tahu hubungan Tae Joo dengan seorang wanita.
Ketika Ji Eun dan Bona sampai di rumah, keduanya dikejutkan dengan kejutan romantis dari Tae Joo. Ji Eun terharu suaminya menyiapkan kejutan seperti ini di hari ulang tahun pernikahan. Ji Eun dan Bona tampak bahagia. Ah dasar si Tae Joo hahaha.
Sebagai lanjutan dari perayaan ulang tahun pernikahan Ji Eun ingin ia dan Tae Joo mewujudkan keinginan ibu Tae Joo memiliki cucu laki-laki. Setelah bertemu Geu Roo ia ingin sekali memiliki anak laki-laki. Tapi Tae Joo malah berpura-pura bersin dan sakit. Ketika istrinya keluar mengambilkan obat ia mengeluhkan tentang para suami yang begitu pintar membodohi istri mereka. Ia terkejut ketika mendengar dari istrinya film apa yang ditonton istrinya tadi, ternyata film yang sama untungnya ia sudah pulang lebih dulu dan Ji Eun tak melihatnya di bioskop.
Ji Eun bersyukur karena ia menikah dengan Tae Joo. Ia bahagia tinggal bersama Tae Joo. Ia pikir aneh jika seorang istri ingin diperlkukan baik oleh suami mereka pada hari ulang tahun pernikahan tapi menurutnya sang suami juga sangat layak untuk diperlakukan baik juga.
Orang suruhan Seung Hee memasang alat pelacak dibagian bawah mobil Tae Joo. Ketika Tae Joo melihatnya, orang itu pura-pura kehilangan koin di bawah mobil dan berlalu membuat Tae Joo heran namun tidak curiga.
Ketika sampai di perusahaan Tae Joo satu lift dengan Rae Yeon. Ia minta maaf karena meninggalkan Rae Yeon begitu saja di bioskop. Ia tak ingin Rae Yeon menelepon ketika dirinya berada di rumah.
Ji Eun membantu Geu Roo mengeringkan rambut menggunakan handuk. Namun Geu Roo ingin melakukan itu sendiri. Ji Eun memaksa dan memuji Geu Roo terlihat sangat tampan. Tapi Geu Roo risih dengan sikap Ji Eun padanya. Tapi bagi Ji Eun yang ia lakukan ini hanya karena dirinya menganggap Geu Roo seperti anaknya. Ia bahkan menepuk pantat Geu Roo, sebagai tanda akrab. Geu Roo tentu saja marah. Seung Hee mengingatkan bukankah ia sudah mengatakannya Ji Eun tidak harus memperlakukan Geu Roo seperti itu. Ji Eun jadi tak enak hati dan merasa bersalah melihat Geu Roo marah padanya.
Seung Hee meminta putranya meminta maaf pada Ji Eun karena sudah bicara kasar tadi karena ini di Korea bukan Kanada. Bukankah Geu Roo bilang ingin tinggal di Korea, Ji Eun adalah satu-satunya yang bisa membantu Geu Roo di Korea, kalau tidak kita tak punya pilihan dan kembali ke Kanada.
Direktur Kim orang yang paling benci pada Tae Joo di perusahaan meminta maaf pada beberapa karyawan wanita karena sebelumnya ia pernah melecehkan mereka. Direktur Kim tahu jelas bahwa Rae Yeon dibalik semua ini demi mendapatkan kepercayaan dari karyawan wanita dan mengontrol dirinya. Apa Rae Yeon lupa siapa yang memberikan posisi Rae Yeoen sekarang ini. Rae Yeon berkata sinis kalau ia hanya bersyukur telah menerima kebaikan Direktur Kim karena di dunia ini kekuatanlah yang menang atas kebenaran, sekarang ini ia lebih kuat daripada Direktur Kim, jadi jangan pernah bermain-main dengannya.
Proyek perusahaan semuanya berjalan lancar hanya tinggal menyewa jasa Stella Han saja. Presdir Koo mengandalkan hal ini pada Tae Joo. Tentu saja Tae Joo tak bisa mengabaikan kepercayaan ini begitu saja.
Tae Joo menerima panggilan telepon yang tak ada suaranya. Ia teringat pada Seung Hee yang beberapa waktu lalu menghubunginya. Ia mencari tahu lewat karyawan disana apa ada seorang wanita bernama Han Seung Hee yang menelepon mencarinya. Apa dia meniggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi, karyawan wanita bilang tidak karena seseorang bernama Seung Hee itu hanya mengatakan bahwa dia akan menunggu Tae Joo di kafe.
Seung Hee hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Ji Sub tiduran di ayunan di depan tenda yang dia buat sendiri. Bahkan pemuda itu pun menjemur pakaian disana. Ia akan membangunkan pemuda itu namun Ji Sub dengan cueknya tetap berbaring di ayunannya.
Di dalam rumah Seung Hee mulai melukis kembali. Namun cuaca diluar tiba-tiba berubah. Hujan tiba-tiba turun. Ia khawatir pada Ji Sub yang ada di luar. Ji Sub sesegera mungkin mengamankan jemuran dan kameranya namun itu malah membuat tenda buatannya hampir roboh. Seung Hee menawarkan diri supaya Ji Sub masuk ke rumah sampai hujan berhenti. Gengsi, Ji Sub menolak namun akhirnya ia berteduh juga di dalam rumah hahaha.
Seung Hee tak mengerti kenapa Ji Sub masih disini, Ji Sub tetap keukeuh tak akan pergi dari rumah ini bahkan jika ada banjir atau hujan badai sekalipun ia tak akan pergi dari sini tak peduli apapun. Ji Sub membantu Sung Hee memasang lukisan di dinding ketika Seung Hee tak bisa menjangkaunya. (Harusnya pas adegan ini ada scene sweetu ya, minimal pandang-pandangan lah hahaha)
Ji Sub menanyakan apa Seung Hee berasal dari Kanada, namun Seung Hee malas mambahasnya. Ji Sub hanya bertanya kira-kira kapan Seung Hee akan kembali ke Kanada. Seung Hee meyakinkan kalau itu tidak akan lebih dari enam bulan jadi Ji Sub tak usah khawatir. Karena melihat peralatan lukisan Ji Sub pun menebak Seung Hee ini seorang pelukis. Ia melihat ada wadah yang diluarnya dihias dengan lukisan. Seung Hee mengatakan kalau itu namanya ham, kotak hadiah pernikahan yang dikirim oleh mempelai pria untuk mempelai wanita. Ji Sub heran kenapa Seung Hee meletakannya disni. Ji Sub melihat ke luar jendela dan menepikan kotak ham itu.
Ji Sub menarik Seung Hee keluar, ke serambi rumah. Ia sangat tahu sekali tata letak rumah itu. Ia menunjukan sebuah lukisan dinding pada Seung Hee. Lukisan pohon rindang bersama seekor kelinci yang memeluk pohon itu dan seorang wanita yang duduk di bawahnya sambil memeluk kucing. Ji Sub mengatakan yang melukis itu adalah ibunya, dia pemilik rumah ini. Ia tak tahu berapa lama Seung Hee akan tinggal disini tapi sebaiknya berhati-hati ketika disini. Jika Seung Hee menghancurkan apapun atau membuat masalah ia tak akan memaafkan Seung Hee. Seung Hee pun mengerti kanapa Ji Sub mati-matian ingin tinggal disini.
Tae Joo mengatakan pada adiknya perihal Seung Hee yang menghubunginya. Tae Hoon heran bukankah Seung Hee itu mantan pacar kakaknya 13 tahun yang lalu, kenapa dia ingin bertemu dengan Tae Joo. Tae Joo khawatir karena toko ibunya masih di tempat yang sama, jangan-jangan nanti Seung Hee pergi ke toko ibunya mencoba menemukan dirinya disana. Ia tak bisa membayangkannya, jadi ia ingin Tae Hoon yang mengurus ini. Tae Hoon menilai kakaknya ini tidak melakukan kesalahan apapun pada Seung Hee, sangat wajar orang-orang bercerai setelah menikah puluhan tahun, jadi bukan masalah besar kalau Tae Joo juga putus setelah beberapa tahun pacaran.
Karena enggan kembali ke rumah Sena, ibu Ji Eun menginap di sauna. Tapi pelanggan sauna lain menyuruhnya pergi saja karena ibu Ji Eun terus-terusan tidur disana. Ibu Ji tak terima dan terjadilah adu muut diantara keduanya. Ji Eun yang sampai disana mengira ibunya pulang ke rumah dan Young Jin mengira ibunya ada di rumahnya. Kenapa tidak menelepon, Young Jin sudah menunggu ibu diluar.
Ibu Ji Eun tak melihat Sena,yang ia lihat hanya Young Jin. Ia kesal dengan menantu perempuannya itu, ia tak akan pulang. Young Jin juga sudah lelah dengan semuanya, terserah ibunya mau tinggal disauna terus atau tidak. Ia siap membayar ibunya untuk tinggal di sauna selama satu bulan. Ibu benar-benar kesal.
Ji Eun menyadari kehidupan ibunya ini tak pernah mengalami yang namanya kekurangan ekonomi dan tak bisa hidup sendiri. Jadi ia harap Sena menerima kembali ibu di rumah. Sena akan memikirkan itu tapi tentu saja perilaku ibu mertuanya itu harus berubah.

Sena sangat penasaran bagaimana Ji Eun bisa kenal dengan Han Seung Hee. Ia tak percaya ketika Ji Eun mengatakan bahwa Seung Hee adalah teman Ji Eun. Ia ingat nama itu yang membayar semua hutang-hutang Ji Eun, apa sekarang wanita itu mempekerjakan Ji Eun. Ia harap Ji Eun berhati-hati dengan wanita seperti itu. Tapi Ji Eun yakin bahwa tidak semua orang seperti Sena. Sena mengingatkan bahwa yang namanya hubungan itu terbantuk karena kebutuhan, dia tidak memiliki alasan untuk memberikan uang sebanyak itu jika dia tidak menginginkan apapun dari Ji Eun. Tapi Ji Eun menegaskan bahwa Seung Hee itu temannya, dia bukan teman seperti Sena, dia adalah sahabat sejati.
Ibu Ji Eun tak bisa membuka pintu rumah Sena karena kode-nya diganti. Ia yang bertemu Hyun Soo (anak Sena) bertanya apa kode rumahnya. Hyun Soo yang sudah diberi pesan ibunya tak boleh mengatakan kode rumah pada sembarangan orang. Ibu Ji Eun kesal apa ia yang merupakan neneknya Hyun Soo adalah sembarangan orang. Hyun Soo menangis mendengar suara neneknya yang marah.
Seung Hee menunjukan kunci kamar lantai dua pada Ji Sub. Ji Sub senang sekali dan berterima kasih. Seung Hee mengingatkan bahwa Ji Sub harus bersikap tenang dan jangan mengganggunya. Ji Sub tentu saja akan melaksanakannya bahkan ia siap membayar jika Seung Hee menginginkan dirinya membayar sewa lantai dua. Tapi Seung Hee tak perlu itu yang penting Ji Sub mampu bersikap tenang dan jangan mengganggunya.
Orang suruhan Seung Hee berhasil mendapatkan foto-foto antara Tae Joo dan Kang Rae Yeon. Wanita itu bos-nya Tae Joo di perusahaan, jadi Tae Joo otomatis tak bisa lari dari Rae Yeon dengan mudah. Seung Hee ingin orang suruhannya ini melakukan sesuatu untuknya.
Ketika Tae Joo dan Rae Yeon akan pergi menggunakan mobil keduanya terkejut saat melihat kaca mobil penuh dengan coretan ‘aku berselingkuh’ Tae Joo marah sekali, siapa yang melakukan ini. Rae Yeon yakin pasti ada banyak pecundang yang melakukan ini. Ketika melintas di jalan Tae Joo malu sekali karena orang-orang melihat ke mobilnya. Bahkan ketika sampai di bengkel pun ia banyak mendapatkan tatapan heran dari para montir.
Geu Roo memamerkan kebolehannya dalam bermain basket. Bona dan Min Joo bertepuk tangan ketika Geu Roo berhasil memasukan bola ke keranjang. Bona merasa sepertinya Geu Roo menyukainya. Min Joo tanya lalu bagaimana dengan Han Se, bukankah Han Se sudah pernah mengatakan pada Bona bahwa dia menyukai Bona. Min Joo ingin tahu resep Bona kenapa bisa dekat dengan Geu Roo. Bona bilang ibunya dan ibu Geu Roo berteman. Min Joo juga menyukai Geu Roo tapi demi persahabatannya dengan Bona ia akan menyerah. (aduh Bona, Geu Roo itu kan kakakmu hahaha)
Tanpa sengaja Geu Roo dan Han Se bertabrakan ketika bermain basket. Geu Roo mengulurkan tangan akan membantu Han Se berdiri. Namun Han Se manampik tangan Geu Roo. Min Joo heran kenapa Han Se bersikap kasar dan tidak bersikap sportif seperti Geu Roo. Han Se semakin kesal dan mendorong Min Joo hingga terjatuh. Geu Roo mengulurkan tangan akan membantu Min Joo berdiri, namun Min Joo yang tersenyum malu menolaknya hahaha.
Ibu Han Se tidak terima anaknya dipelakukan begitu. Ia mengajak ibu Min Joo dan Ji Eun mendatangi rumah Seung Hee. Bagi ibu Han Se tak peduli seberapa parah anaknya terluka bukankah Seung Hee harus tetap menghubunginya saat sesuatu seperti ini terjadi pada anak-anak mereka. Ia tak bisa mengabaikan ini. Ibu Min Joo memaanfaatkan ini untuk melihat seperti apa bagusnya tempa tinggal Seung Hee hehehe.
 
Ibu Min Joo benar-benar terpukau melihat bagian dalam rumah Seung Hee. Bahkan ketika ia akan duduk kursi itu terasa sangat lembut. Ibu Min Joo terus-menerus membicarakan isi dalam rumah Seung Hee, sebaliknya ibu Han Se langsung bicara mengenai anaknya.

Ibu Han Se ingin Geu Roo minta maaf pada putranya. Seung Hee tak masalah dengan permintaan maaf itu tapi kenapa ibu Han Se harus repot-repot mengatur sesuatu seperti ini. Ia tahu ayah Han Se (Direktur Kim) itu atasannya ayah Bona (Tae Joo) pasti Ji Eun tak bisa menolak permintaan ibu Han Se untuk pertemuan seperti ini. ibu Han Se merasa tersindir dan bertanya pada Ji Eun apa ia memaksa Ji Eun untuk melakukan ini, jangan lakukan jika Ji Eun tak menginginkannya. Ji Eun bilang tidak apa-apa. Seung Hee sudah mendnegar bahwa ibu Han Se memilki pengetahuan yang bagus tentang pendidikan anak-anak jadi ia juga tahu kalau ibu-ibu di lingkungan ini mencoba untuk menghormati ibu Han Se tapi ia tak mau memaksa Geu Roo untuk belajar jika memang putranya itu tidak mau. Masalah perselisihan anak-anak itu akan hilang dengan sendirinya jadi ia tak bisa memaksa Geu Roo meminta maaf pada Han Se.

Karena suasana sudah menjadi tegang begini, Ji Eun menawarkan bagaimana kalau mereka minum kopi. Ibu Min Joo yang merasakan aroma ketegangan menyetujui usul Ji Eun dan berusaha mencairkan suasana. Ia mengatakan kalau hari itu juga Han Se mendorong putrinya dan tangannya terluka. Tapi jika ia menyalahkan ibu Han Se seperti apa yang ibu Han Se lakukan pada Seung Hee pasti ibu Han Se juga akan tidak nyaman.

Ibu sombong ini tentu saja tak mau disalahkan, ia tak ingin merusak hubungan pertetanggaan mereka jadi ia mencoba mengatasi ini melalui obrolan tapi sepertinya ia harus berpikir kembali tentang cara mengatasinya dengan cara yang berbeda mulai dari sekarang. Ia pamit pulang.

Ibu Min Joo heran mulai kapan Seung Hee dan Ji Eun jadi dekat. Seung Hee mengatakan kalau ia meminta Ji Eun menjadi pengasuh Geu Roo. Ketika Ibu Min Joo akan pulang, Ji Eun meyakinkan kalau apa yang ia lakukan ini bukan demi uang, ia ingin ibu Min Joo merahasiakan ini.
Ibu Han Se menyampaikan kekesalannya pada ayah Han Se yang tak lain Direktur Kim. Ia kesal karena ibu Bona alias si Ji Eun mulai mengabaikannya. Ternyata kedua orang tua Han Se ini bercerai. Tapi keduanya berencana merahasiakan perceraian ini hingga Han Se masuk kuliah. Direktur Kim sendiri sudah dibuat kesal oleh Tae Joo, jika ibu Han Se ini masih ingin mendapatkan biaya pengasuhan anak darinya maka jangan pernah meneleponnya lagi.
Ji Eun tak mengerti kenapa Seung Hee mengatakan hal sekasar itu pada ibu Han Se. Tapi ternyata Seung Hee melakukan itu dengan sengaja, sekarang ibu Han Se tak bisa lagi bersikap kasar pada Ji Eun. Tapi Ji Eun cemas bagaimana jika nanti ibu-ibu disini menggosipkan dirinya dan berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya. Mereka akan mengatakan kalau ia bekerja sebagai pengasuh anak temannya karena ia membutuhkan uang. Seung Hee heran kenapa Ji Eun begitu peduli tentang pemikiran orang lain, bukankah setiap orang memiliki keadaan mereka sendri. Jika Ji Eun baik-baik saja maka itu akan baik-baik saja.

Ji Eun juga tak mengerti kenapa Seung Hee begitu peduli tentang dirinya. Seung Hee hanya ingin Ji Eun menjadi kuat dan nyaman. Ji Eun tidak harus peduli apa yang orang lain pikirkan atau katakan. Jika Ji Eun menjalani hidup seperti itu maka Ji Eun akan berakhir dalam situasi yang lebih buruk. Lalu apa yang akan Ji Eun lakukan, apa Ji Eun akan bersembunyi dari mereka karena malu bertemu mereka. Ji Eun menegaskan kalau ia berbeda dengan Seung Hee, kita berdua tak bisa sama karena Seung Hee hidup dalam kenyamanan. Seung hee tahu dengan jelas bahwa ia dan Ji Eun berbeda, kita sangat berbeda kalau ia tidak ingin terlibat dengan Ji Eun lagi tapi disini ia pun tak mengetahui apa yang telah ia lakukan. Ketika melihat Ji eun, ia kesal, lelah, marah. Ji Eun bilang bukankah Seung Hee bisa mengabaikannya jika merasa demikian. Tapi Seung Hee tak bisa melakukannya dan ini membuatnya gila. Ji Eun yang marah tak ingin bertemu dengan Seung Hee lagi.
Tae Joo dan Rae Yeon kembali mendatangi rumah Stella Han. Namun kembali Ji Sub menyuruh keduanya lebih baik pergi karena orang yang keduanya cari tak ada disini. Rae Yeon ingin tahu nomor telepon Stella han, ia harus menghubungi wanita itu. Tapi Ji Sub tak punya nomornya. Tae Joo dan Rae Yeon pun menyerahkan kartu nama keduanya pada Ji Ssub agar disampaikan pada Stella Han. Ji Sub kesal sendiri, ia tak bisa mengabaikan dua orang itu karena mereka datang dari perusahaan ayahnya.
Sambil belajar Bona membicarakan tentang Geu Roo pada ayahnya. Tae Joo penasaran bagaimana dengan ayah Geu Roo, Ji Eun tak tahu tentang itu. Bona bisa melihat kalau keluarga Geu Roo itu sangat kaya. Bona bilang Min Joo iri padanya karena ia dekat dengan Geu Roo. Tae Joo tak ingin putrinya menilai sesuatu dengan materi, “Hidup lebih berharga ketika kau mengejar impianmu daripada uang” Tapi dengan polos Bona mengatakan kalau ia masih lebih suka mendapatkan uang. Melihat pemikiran Bona yang seperti itu, Tae Joo tak ingin istrinya bergaul lagi dengan ibu Geu Roo karena itu akan berpengaruh buruk bagi Bona. Tapi menurut Ji Eun ibu Geu Roo itu orang baik. Tae Joo heran bukankah tadi Ji Eun sudah mendengar apa yang dikatakan Bona.

Ji Eun menyesal karena sudah bertengkar dengan Seung Hee tadi. Ia tak mengerti apa dirinya ini begitu berarti bagi Seung Hee. Ia akan mengirim sms pada Seung Hee tapi tak jadi ia lakukan.
Keesokan harinya Ji Eun malah menunggu Seung Hee di mobil. Ia heran dengan dirinya kenapa melakukan ini. Seung Hee masuk ke mobil. Ji Eun pikir Seung Hee tidak akan datang karena kejadian kemarin. Seung Hee minta maaf. Ji Eun bilang itu salahnya tapi Seung Hee juga bilang kalau itu salahnya bahkan jika ia marah pada Seung Hee seperti kemarin ia sebenarnya tidak benar-benar marah pada Ji Eun tapi sedang berjuang dengan dirinya sendiri jadi ia harap Ji Eun jangan terluka karena ucapannya.
Ji Eun melihat pakaian yang ia kenakan cocok dengan pakaian yang Seung Hee kenakan. Seung Hee tak menanggapi, ia memakai kacamatanya. Ji Eun juga membawa kacamata, ia pun memakainya juga. (Hahaha benar-benar sweetu deh nih ibu-ibu)
Tae Joo bermain squash bersama Rae Yeon. Ia menyerah kalah karena kelelahan. Rae Yeon pun akan mentraktir Tae Joo makan karena ia yang memenangkan pertandingan ini. Tapi Tae Joo tak bisa karena akhir pekan itu waktunya dia bersama keluarga bukankah Rae Yeon juga sudah setuju tentang itu.

Ji Eun mengajak Seung Hee ke kafe dimana ada kenangannya bersama Tae Joo. Ji Eun mengatakan kalau ia sering datang kesini ketika masih pacaran dengan suaminya dulu.
Setelah mengantar Rae Yeon, Tae Joo melihat pria asing yang kemarin bertemu di parkiran yang beralasan mencari koin yang terjatuh. Orang suruhan Seung Hee panik Tae Joo melihatnya dan segera pergi dari sana. Tae Joo mulai curiga.
Rae Yeon menjerit ketakutan ketika masuk ke apartemennya. Apartemennya berantakan seperti baru saja ada perampok yang masuk. Ia melihat foto dirinya diberi tanda silang merah. Tubuhnya gemetaran ketakutan. Belum sempat Tae Joo masuk taksi, Rae Yeon sudah menelepon memintanya untuk segera datang ke apartemannya. Ia yang ketakutan meminta Tae Joo cepat datang. Tae Joo terkejut melihat kondisi dalam rumah Rae Yeon yang berantakan. Rae Yeon yang ketakutan menangis memeluk Tae Joo.
Ji Eun menyadari kalau kafe tempatnya sekarang bersama Seung Hee ini kuno, tapi bukankah ini cukup nyaman dan tidak ada kafe seperti ini ditempat lain. Ternyata makanan yang dipilih Ji Eun adalah makanan yang pernah Seung Hee pesan ketika disini bersama Tae Joo dulu. Terdengar sebuah pesan bahwa mobil Ji Eun diminta untuk pindah parkir. Ketika Ji Eun tak ada Tae Joo menelepon ke nomor istrinya, Seung Hee yang menjawab namun diam tak bersuara. Tae Joo tak bisa pulang karena ada pekerjaan. Kemudian terdengar suara Rae Yeon, buru-buru Seung Hee mematikan telepon.
Rae Yeon merebut ponsel yang ada di tangan Tae Joo, bagaimana bisa Tae Joo sempat-sempatnya bicara dengan istri setelah melihat apa yang terjadi padanya sekarang. Ia menilai Ji Eun itu seperti parasit yang hidup dengan makan gaji sang suami. Tae Joo mengerti perasaan Rae Yeon sekarang yang sangat membutuhkan perlindungan. Ia tak marah dan memeluk Rae Yeon.
Ji Eun membenarkan apa yang dikatakan Seung Hee kemarin tapi ia tak bisa jika harus tiba-tiba berubah, ia sudah hidup dengan caranya sendiri jadi pasti akan memakan waktu jika ia mencobanya. Seung Hee berkata bukankah Ji Eun mengatakan padanya bahwa Ji Eun ingin berteman dengannya, ia pikir yang namanya teman itu seseorang yang ia rasa akan mampu ia percayakan akan anaknya jika ia mati mendadak. Ji Eun jelas saja heran kenapa Seung Hee mengatakan itu. Seung Hee ingin Ji Eun menunggu saja saat ia harus berpikir tentang apakah dirinya memiliki teman seperti itu atau tidak. Ia menyesal sudah meninggalkan semua pemikiran hidupnya dan menyesal mengira bahwa yang namanya teman-teman itu hanya menyusahkan.

Menurut Ji Eun setelah seorang wanita menikah, hidup dengan suami dan anak-anak, itulah kebahagiaan bagi si wanita. Suami menjadi sahabat. Ia berpikir jika dirinya mengurus suami dan mendukung pendidikan anaknya itu menjadi nilai lebih daripada seorang istri yang berkumpul dan mengobrol dengan teman-temannya. Ia menyadari kalau dirinya juga tak bisa dipisahkan dari teman-temannya. Maka dari itu teman-teman adalah yang terbaik.
“Bisakah kau melakukannya?” tanya Seung Hee. “Bisakah kau memikirkanku sebagai temanmu tidak peduli apa dan tidak peduli siapa aku? Jika kau bisa, aku bisa melakukan apapun untukmu. Aku akan melakukan apapun demi melindungi kebahagiaanmu.”

Ji Eun merasa Seung Hee tak perlu sampai harus melakukan itu. Ia sudah menganggap Seung Hee sebagai temannya.

Seung Hee sampai di rumah galerinya, ia menyimpan nomor ponsel Ji Eun. Semula ia akan menyimpan dengan nama ‘Seo Ji Eun’ namun ia hapus dan diubah menjadi nama ‘teman’ (terharuuuu)
Lampu di apartemen tempat tinggal Geu Roo tiba-tiba mati. Terdengar pengumuman bahwa mati lampu ini karena penggunaan listrik yang berlebihan dan akan segera nyala kambali. Geu Roo panik sendirian di dalam rumah dalam keadaan gelap. Ia menabrak apapun yang ada di depannya. Ia ketakutan dan mencari sesuatu untuk membuat ruangan disana terang.

Geu Roo tanpa sengaja menabrak vas bunga yang ada di meja. Vas jatuh dan pecah, pecahan kaca mengenai kakinya. Ia yang kesakitan dan ketakutan bersembunyi di bawah meja.
Kemudian muncul kilasan balik tentang kejadian dirinya dimasa lalu. Ia mengingat suara orang yang berteriak. Geu Roo kecil yang saat itu menangis ketakutan ada yang membekap mulutnya. Orang itu mengambil sesuatu kemudian pergi. Geu Roo ketakutan mengingat kejadian yang membuatnya trauma.
Geu Roo menelepon ibunya meminta ibunya cepat pulang. Tapi pada saat yang sama penyakit Seung Hee kambuh. Geu Roo tak mau tahu pokoknya ibunya harus pulang sekarang. Seung Hee yang menahan sakit berjanji akan segera pulang. Tapi ia tak bisa pmembiarkan putranya tahu keadaannya yang seperti ini.
Geu Roo pun menekan panggilan cepat nomor 1, ibu tiri. Ji Eun dalam keadaan lingkungan apartemen yang gelap bergegas menuju apartemen Geu Roo. Ia menemukan Geu Roo duduk sendirian di bawah meja dalam keadaan kaki terluka dan menangis. Tak lama kemudian lampu di apartemen pun menyala.
Ji Eun mengirim sms pada Seung Hee mengabarkan kalau sekarang Geu Roo sudah baik-baik saja bersamanya. Ia sengaja mengirim sms karena Seung Hee tidak menjawab teleponnya. Ia semula berpikir Geu Roo sudah dewasa tapi Geu Roo masihlah anak-anak yang membutuhkan perlindungan. Dia kelihatannya sangat ketakutan sendirian. Untuk sementara ini ia akan bersama Geu Roo jadi Seung Hee tak usah khawatir. Seung Hee hanya bisa menangis karena disaat putranya membutuhkan perlindungannya ia tak bisa berada disana. Ia merasakan sakit yang teramat sangat di tubuhnya.
Ambulans datang dan membawa Seung Hee ke rumah sakit. Ji Sub yang baru saja pulang terkejut melihat ambulans baru saja pergi dari sana. Ia masuk ke dalam rumah Seung Hee dan tak menemukan Seung Hee. Ia teringat ucapan Tae Hoon tentang obat yang ada di botol kecantikan. I bergegas ke rumah sakit.
Ji Sub bertanya pada perawat apa ada pasien yang bernama Han Seung Hee. Dia baru saja datang dengan ambulans. Ia sudah mencari ke semua rumah sakit di sekitar sini. Perawat membenarkan pasien bernama Han Seung Hee baru saja keluar dari UGD. Sekarang dia sedang menemui dokter di lantai dua. Ji Sub lega mendengarnya dan berterima kasih.
Dokter tahu kalau Seung Hee terus meminum obat penghilang rasa sakit jadi ia mulai mengubah pengobatan Seung Hee. Seung Hee minta maaf karena sudah menelpon dokter tiba-tiba. Dokter berkata kalau dokter Yoon di Kanada sudah menelepon menceritakan tentang kondisi Seung Hee padanya, kenapa Seung Hee tidak memulai pengobatan lagi, rumah sakitnya ini sudah memiliki obat baru. Seung Hee sudah melakukan kemoterapi sampai tahap tiga, apa itu belum cukup, setiap kali obat keluar ia mulai pengobatan lagi dan lagi. Jika ia terus melakukan itu, ia hanya akan mati diantara pengobatan itu. Sekarang ia sudah tidak tertarik melakukan pengobatan bahkan jika itu membuat dirinya bisa mati kapan saja.

Dokter menyarankan Seung Hee tetap melakukan yang terbaik walaupun kemungkinan berhasilnya nol persen sekalipun. Ia sudah memiliki kasus yang sama dengan pasien lain dan sudah sembuh sepenuhnya. Tapi Seung Hee tak yakin, bagaimana jika kasus penyakitnya ini berbeda dengan pasien yang sembuh itu. Ia tak ingin sisa hidupnya hanya sebagai seorang pasien. Ia memiliki terlalu banyak hal yang harus dilakukan daripada mati seperti itu.
Ji Sub yang cemas menyusul ke lantai dua. Ia pun menemukan Seung Hee ada disana. Ia mengomeli Seung Hee, “Kau membuatku takut. Kau seharusnya memberitahuku sebelum kau pergi.” Seung Hee tentu saja heran kenapa ia harus melakukan itu.

Ji Sub bingung mengatakannya, ia sudah terlihat seperti orang blo’on. “Ambulans datang ke rumahku tengah malam dan kau dibawa diatas tandu. Aku tak tahu rumah sakit mana kau dibwa. Jadi aku pergi ke setiap rumah sakit untuk menemukanmu. Bahkan aku tak tahu apakah kau masih hidup atau tidak.” (ah manis banget sih khawatirnya Ji Sub hahaha)
Diluar rumah sakit, Ji Sub penasaran apa Seung Hee sakit. Seung Hee bilang kalau dokter mengatakan ia terlalu banyak pekerjaan. Ji Sub mendengar Seung Hee yang meminta dibawa ke rumah sakit ini dan sudah memiliki dokter yang ditemui jadi ia sempat berpikir Seung Hee mengidap penyakit yang mematikan. Seung Hee menilai tak penting Ji Sub mengetahui ini, karena dari semua orang-orang yang ada disini tak ada yang tahu siapa yang akan meninggal lebih dulu. Apakah itu Ji Sub yang sehat sempurna ataukah pasien yang memiliki penyakit parah, yang namanya kehidupan dan kematian bukankah sama untuk semua orang. Ji Sub menilai ini benar-benar menyedihkan.
Seung Hee akan pulang lebih dulu tapi Ji Sub menahan tangannya. Ia akan memberi Seung Hee tumpangan pulang. Bukankah Seung Hee sudah menderita semalaman dan sekarang ia menemukan Seung Hee di rumah sakit, bagaimana bisa ia membiarkan Seung Hee pergi sendirian. Seung Hee pun menerima tumpangan Ji Sub, ia membonceng motor Ji Sub.
Seung Hee sampai di depan apartemen pagi hari. Geu Roo yang sudah bangun melihat dari jendela kedatangan ibunya bersama seorang pemuda. Ia tampak marah karena disaat dirinya ketakutan ibunya malah bersenang-senang dengan seorang pemuda. (ya sepertinya begitu pikiran Geu Roo)

Ji Sub melihat lingkungan apartemen yang lumayan besar, bukankah ini terlalu besar untuk hidup sendirian, apa Seung Hee tinggal bersama orang lain. Seung Hee tak mengatakan apapun ia meminta Ji Sub segera pergi. (Belum tahu aja nih si Ji Sub kalau Seung Hee dah punya anak)
Seung Hee menyiapkan sarapan untuk putranya. Ia menanyakan kaki Geu Roo yang katanya terluka. Geu Roo bersikap dingin untuk apa ibunya peduli. Seung Hee bertanya jika ia harus pergi untuk waktu yang lama.... Geu Roo menyela bertanya pergi kemana. Seung Hee mengambil contoh misalnya pergi untuk tur pameran. Geu Roo kesal bukankah ibunya ini pernah mengatakan bahwa akan berhenti bekerja dan akan mengabiskan waktu dengannya, ia pun jadi tak percaya lagi ucapan ibunya.

Geu Roo kemudian bertanya berapa lama ibunya ini kemungkinan akan pergi. Seung Hee menjawab mungkin enam bulan, atau bisa jadi dua tahun. Geu Roo tanya lagi apa bisa lebih lama dari itu. Seung Hee mengangguk, jadi ia ingin ibu Bona yang mengurus ketika Geu Roo sendirian. Geu Roo sangat kesal, “Thank you so much, aku akan baik-baik saja dengan siapapun kecuali denganmu, Bu.” ucapnya dengan suara tinggi dan berlalu dari sana.
Seung Hee hanya bisa menangis dengan air mata yang bercurcuran. Geu Roo yang berada di kamar pun menangis marah dan sedih.
Tae Joo menanyakan pada istrinya kenapa menutup telepon ketika terakhir kali ia menelpon. Ji Eun yang tidak merasa melakukan itu heran karena ia hanya melihat sms tidak menjawab telepon. Tae Joo pun bilang sepertinya ia salah menelepon. Huweeee.
Mobil Tae Joo sudah kinclong lagi. Di jalan ia melihat pria yang ia curigai berjalan seorang diri. Ia pun menghentikan mobilnya dan mengejar pria itu. Namun sayang ia kehilangan jejaknya.
Ia berusaha mencari dan melihat pria itu masuk ke sebuah kafe dan bicara dengan seorang wanita. Ia pun menunggu di luar kafe.
Tae Joo melihat pria itu dan seorang wanita keluar dari kafe. Ia menyusul keduanya namun pria itu sudah pergi.
Dan ketika wanita itu akan pergi Tae Joo menarik tangannya. Ia terkejut bukan main mengetahui wanita itu adalah Han Seung Hee. Seung Hee pun sama terkejutnya.
Huwaaaaaaaaa......

Bersambung ke episode 5

Ah kenapa makin banyak aja yang saya tulis ya. Walaupun tidak semua percakapan saya tulis tapi tetap saja banyak padahal pengen buat seringkas mungkin hehehe. Rasanya sayag sekali jika ada scene yang penting saya lewatkan. Makin kesini semua scene makin penting karena berhubungan dengan scene selanjutnya.

Sekarang Tae Joo sudah bertemu Seung Hee, apa dia bakal tahu kalau ibu Geu Roo itu Seung Hee. Kalau tahu begitu apakah dia akan curiga Geu Roo itu anaknya.

Huwaaaaa nangis liat salah pahamnya Geu Roo ke ibunya. Andai dia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ibunya.

Sismance antara Ji Eun dan Seung Hee semoga semakin banyak. Hahahaha.

4 comments:

  1. Udh lama nungguin drama nya seung hee lg setelah On Air. Tq mba anis

    ReplyDelete
  2. Wah anis bener2 nerusin!
    Makasih anis..
    Btw dah tayang sampe episode brp disananya?
    Semangat terus ya nis

    Ita

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarang ini udah tayang sampai episode 6, Ta. rekap episode 5 segera ya.

      Delete
  3. Mbak anis jngan dringkas lgiii,dipanjangin aj lgi biar jdi sinopsis sekalian,. Ceritanya kan bgus,biasanya kalo drama keluarga bisa bikin mewek 7 keliling yu,. Hehe,. Gomawo mbax,smngat terus nulisnya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.