Saturday 16 March 2013

Sinopsis Queen of Ambition Episode 11 Part 1

Do Kyung akhirnya mendapatkan laporan tentang kasus Ha Ryu. Da Hae berusaha bersikap tenang walaupun ia cemas dan takut kalau data dirinya ada dicatatan kasusnya Ha Ryu. Ha Ryu sendiri diam cemas. 

Do Kyung terperanjat melihat foto Ha Ryu mirip seperti pria yang ada di depannya, Pengacara Cha Jae Woong. “Ini... Apa ini Ha Ryu?” Do Kyung menatap wajah pria yang ada di depannya penuh tanda tanya. “Pengacara Cha, bagaimana ini bisa terjadi?” Do Kyung menunjukan foto Ha Ryu.
Ha Ryu pura-pura tak mengerti. Ia melihat laporan catatan kasus Ha Ryu. Ia pura-pura terperanjat dan langsung berdiri.

“Pengacara Cha, bukankah itu fotomu?” tanya Do Kyung tak mengerti kenapa wajah Ha Ryu mirip dengan Pengacara Cha.
“Kurasa, aku sudah menemukan saudaraku!” ucap Ha Ryu yang tiba-tiba mengagetkan Da Hae dan Do Kyung. “Aku mungkin sudah menemukan saudara kembarku. Terima kasih direktur!” Ha Ryu berterima kasih pada Do Kyung. Ia kembali duduk, ia bisa menemukan saudara kembarnya berkat bantuan Do Kyung. “Melihat kami sangat mirip, aku yakin kalau dia saudara kembarku.”

Do Kyung masih tak mengerti, “Saudara kembar?”
Da Hae juga bingung karena sepengetahuannya Ha Ryu hidup seorang diri tak punya saudara.
Ha Ryu aka Pengacara Cha mengatakan tiga tahun lalu ia baru mengetahui kalau memiliki saudara kembar. Ayahnya menyembunyikan hal ini darinya. Sejak saat itu ia sudah mencari saudara kembarnya tapi belum bisa menemukannya. “Bagaimana ini bisa terjadi, aku tak tahu kalau aku bisa menemukannya dengan cara ini. Tapi tentu saja aku harus mengkonfirmasinya. Aku yakin kalau orang yang dipanggil Ha Ryu ini adalah saudara kembarku.”

Sekali lagi Ha Ryu mengucapkan terima kasih karena Do Kyung telah membantu menemukan saudara kembarnya. Ayahnya pasti senang mendengar berita ini.
Do Kyung dan Da Hae tentu saja masih bingung. Keduanya saling memandang.
Ha Ryu keluar dari ruangan Do Kyung. Ia masih gemetaran panik karena hampir saja ketahuan.
Da Hae masih di ruangan Do Kyung. Ia meminta Do Kyung melihat apa yang terjadi hari ini. “Apa kau menemukan sesuatu? Pengacara Cha sudah masuk dan keluar dari ruanganmu dan Ha Ryu... Selain kenyataan bahwa mereka saudara kembar apa lagi yang kau ketahui? Kenapa kau ingin aku datang kesini? Kenapa kau terus mencari tahu tentang diriku? Apa sebenarnya yang ingin kau ketahui?”

Do Kyung yang masih tak mengerti dengan semua ini, ingin sendiri. Ia menyuruh Da Hae keluar dari ruangannya. Da Hae tahu kalau untuk menghentikan pernikahannya dengan Do Hoon, Do Kyung pasti mencoba segala cara. Ia harap Do Kyung tak melakukan hal yang aneh. Restui saja penikahannya dengan Do Hoon.
Do Kyung meninggikan suara kembali menyuruh Da Hae segera keluar dari ruangannya. Da Hae mencibir sikap Do Kyung yang seperti ini, ia bisa menyimpulkan kalau Do Kyung benar-benar ingin merusak pernikahan adik Do Kyung sendiri.

Do Kyung menahan marah mengingatkan Da Hae agar jangan bersikap sombong dan segara keluar dari ruangannya. Da Hae siap keluar tapi ia kembali mengingatkan agar Do Kyung jangan melakukan hal ini lagi karena bagaimanapun ia dan Do Kyung sekarang satu keluarga.
Di luar ruangan Ha Ryu menunggu Da Hae. Ia sengaja menunggu karena ada yang ingin dibicarakan dengan Da Hae. “Apakah adikku, Ha Ryu dia penguntit yang mengganggumu?”

Da Hae mengingatkan bukankah ia sudah mengatakannya. Ha Ryu merasa kalau memang saudaranya seorang penguntit, seperti isi faks bukankah dia seharusnya ada disini bertemu dengan Da Hae setelah dia dibebaskan. Apa ini masuk akal kalau dia belum muncul.

“Apa maksudmu?” Tanya Da Hae.
Ha Ryu : “Setelah seseorang dikurung di penjara, orang itu membuat rencana untuk hari kebebasannya dan cenderung fokus pada satu hal. Dia bahkan mengirim faks padamu. Itu berarti dia ingin bertemu denganmu. Tapi dia belum muncul sampai sekarang. Aku tak mengerti alasannya.”

Da Hae : “Sudah kubilang aku belum melihatnya. Kenapa kau begini padaku?”

Ha Ryu : “Belum ada jejak setelah adikku dibebaskan. Aku punya firasat kalau itu ada hubungannya denganmu.”
Da Hae menyuruh lebih baik diselidiki saja karena saat Ha Ryu dibebaskan ia bekerja seharian di kantor. “Apa itu yang disebut alibi, Pengacara Cha?”

Ha Ryu : “Kau mungkin punya alibi tapi kalau kau membayar (menyewa) seseorang yang melakukannya kau menjadi kakak tangan kejahatan itu.”

“Kaki tangan?” Da Hae mengingatkan agar jangan mengatakan seperti itu dengan mudah, “Kaki tangan siapa? Apa kau sudah tak waras?”
Do Kyung keluar ruangan dan menegur karena Da Hae sudah bersikap kasar pada tamu. Tapi Da Hae membela diri mengatakan kalau Ha Ryu duluan yang sudah bersikap tak sopan padanya. Sikap yang tiba-tiba berubah dan ucapannya pun sangat kasar, kata Da Hae.
Do Kyung menyerahkan pada Ha Ryu catatan kasus yang ia kumpulkan selama ini. “Karena dia saudara kembarmu aku memberikannya padamu, Pengacara Cha.” Ha Ryu menerimanya dan berterima kasih. Do Kyung menambahkan itu sudah termasuk data alamat yang di Mi Ah-dong, biodata dan berkas kasus semuanya ada di laporan itu. Menurut laporan itu Ha Ryu membesarkan putrinya seorang diri, dan putrinya meninggal 3 tahun lalu. Tak ada catatan tentang ibunya. Dia ayah tunggal. Da Hae berusaha setenang mungkin tak terpengaruh ucapan informasi Do Kyung.
“Meski aku harus bertanya pada semua orang di sekitarku, aku pasti akan menemukan adikku Ha Ryu.” kata Ha Ryu sambil menatap tajam Da Hae.

(halah.. ya iyalah ga ada data tentang ibunya Eun Byul. Lha wong pernikahan Ha Ryu - Da Hae tidak didaftarkan)
Ha Ryu menemui Yang Hoon di klub malam. Yang Hoon terkejut bukan main melihat sosok Ha Ryu di depannya. “Apa kau yang bernama Joo Yang Hoon?” tanya Ha Ryu.

Yang Hoon yang terkejut berusaha bersikap tenang. Ha Ryu melihat gelagat keterkejutan Yang Hoon. Ia bertanya kenapa Yang Hoon terkejut melihatnya, “Apa kau mengenalku? Kau pasti mengenal Ha Ryu. Aku saudara kembarnya, aku pengacara Cha Jae Woong yang menghubungimu waktu itu.” Ha Ryu mengulurkan tangannya.

Yang Hoon masih berusaha menahan keterkejutannya menjabat tangan Ha Ryu yang mengaku sebagai Pengacara Cha. Ha Ryu menanyakan kapan terakhir kali Yang Hoon melihat Ha Ryu. Yang Hoon mengatakan kalau terakhir kali ia melihat Ha Ryu 4 tahun lalu di kantor polisi. Ia heran kenapa seorang pengacara mengajukan pertanyaan seperti itu padanya.

“Dengan adik tirimu Joo Da Hae, seperti apa hubungan kalian?” tanya Ha Ryu.
“Aku tanya kenapa kau mengajukan pertanyaan seperti itu?” Yang Hoon kembali bertanya tanpa menjawab pertanyaan Ha Ryu.

“Ketika adikmu meminta sesuatu, apa kau biasanya menuruti permintaannya?” Ha Ryu juga terus bertanya. 
Yang Hoon mulai marah dan mencengkeram baju Ha Ryu, “Apa ini? Kenapa kau mengajukan pertanyaan seperti itu padaku?” Yang Hoon membentak.

Ha Ryu menyingkirkan tangan Yang Hoon dari bajunya. “Ini karena aku sedang mencari adikku, Ha Ryu!” Ha Ryu pun permisi, “Sampai bertemu lagi.”
Da Hae dan Yang Hoon berada dalam mobil di tempat sepi. Yang Hoon menebak kalau pengacara Cha ini pasti tahu ia sudah membunuh Ha Ryu. Da Hae mengingatkan agar kakak tirinya jangan sampai terjebak karena pengacara Cha itu sama sekali tak punya petunjuk. Yang Hoon juga mengingatkan kalau dia, si pengacara Cha itu tahu semuanya.
Da Hae menanyakan mobil yang digunakan kakak tirinya pada hari itu, apa sudah dihancurkan. Yang Hoon bilang belum. Da Hae kesal bagaimana mungkin mobil itu belum dihancurkan, bagaimana kalau mereka menemukan bukti di mobil itu. Ia tak mau tahu pokoknya besok mobil itu harus segera dihancurkan. Da Hae berpesan agar Yang Hoon jangan menghubunginya sampai ia yang menelepon duluan. Singkirkan semua hal yang bisa menjadi bukti.
Do Kyung menemui ayahnya di kamar. Presdir Baek menyuruh Do Kyung merestui Do Hoon menikahi Da Hae. Tapi Do Kyung tetap tak setuju.

Presdir Baek : “Lalu apa yang akan kau lakukan? Karena artikel di koran semua orang jadi tahu. Apa kau tahu apa yang orang-orang katakan tentang perusahaan kita? Kau tahu bahwa usaha kecil dan orang-orang miskin, kitalah yang menghisap darah mereka. Tapi mengenai pernikahan Do Hoon dan kenyataan bahwa pasangan Do Hoon berasal dari keluarga pegawai bukankah itu bisa membantu image perusahaan. Tapi sekarang bagaimana kalau orang tahu kalau kita menentang pernikahan mereka, bukankah masalah besar akan terjadi?”
Do Kyung menyarankan lebih baik menunda dulu pernikahan itu. Ia akan membuktikan kalau Joo Da Hae tak pantas bergabung menjadi bagian keluarga kita. Presdir berkata kalau itu hanya pemikiran Do Kyung saja. Tentang masa lalu Da Hae tak satupun yang bisa Do Kyung buktikan padanya. Ia harap Do Kyung bisa menerima kenyataan kalau Do Hoon akan menikah dengan Da Hae. Bukankah karena bantuan Da Hae sekarang Do Hoon bisa bekerja dengan bagus. Do Hoon bahkan bisa membuktikan jabatannya di depan dewan direksi, ditambah lagi Da Hae juga bermanfaat bagi perusahaan.

Tapi Do Kyung tetap ngotot, ia minta ayahnya memberi waktu sedikit lagi. Ia pasti bisa membuktikannya. Ia tak akan pernah mengakui Da Hae sebagai calon istri Do Hoon.
Presdir Baek yang sudah kesal mengingatkan, “Kau ini kakaknya Do Hoon, bukan ibunya. Jangan bertingkah seolah kau ibunya.”
Do Kyung terlihat sedih dan kesal, “Apa ayah harus mengatakan itu?”
Ha Ryu menceritakan pada Sam Do perihal kejadian di kantornya Do Kyung tadi. Sam Do yang kaget tak sengaja menggigit lidahnya ketika makan. Sam Do menilai kalau ini mungkin bisa menjadi bencana tapi menurutnya Ha Ryu sudah menanganinya dengan baik. “Kau sudah mengubah krisis menjadi peluang,”
Sam Do tertawa senang ia penasaran bagaimana dengan reaksi Joo Da Hae. Ha Ryu mengatakan kalau Da Hae terlihat terkejut dan bingung. Sam Do bisa menduganya, “Ketika saudara yang orang yang dibunuhnya muncul mana mungkin dia tak terkejut?”

Sam Do berkata kalau ia sudah menyuruh orang untuk mencari mayat Jae Woong. Tapi ia melihat arus disana sangat kuat dan menduga sepertinya tubuh Jae Woong hanyut dan pencarian ini tentu saja membutuhkan waktu yang tak sebentar (Ya ampun kalau hanyut berarti itu sungai donk ya bukan danau, haha aku bingung) Ha Ryu mengerti dan meminta Sam Do untuk menemukan tubuh kakaknya.
Sam Do menanyakan rencana Ha Ryu selanjutnya. Ha Ryu berkata kalau ia harus menemukan bukti yang membuktikan bahwa Joo Da Hae lah yang membunuh kakaknya. Setelah itu ia akan menunjukannya satu persatu dan melihat Da Hae menderita. Hukuman yang paling menakutkan untuk orang seperti itu adalah membuatnya mati secara perlahan-lahan.

Sam Do menyarankan agar Ha Ryu bergerak cepat sebelum Da Hae melakukan sesuatu lebih dulu. Ha Ryu sudah bisa menebak apa yang akan Da Hae lakukan selanjutnya. Ia menebak kalau Da Hae pasti akan menemui Bibi Hong.
Benar saja Da Hae akan mengunjungi rumah makan Bibi Hong. Ia terkejut melihat Sam Do keluar dari warung itu bersama seorang wanita tapi bukan Bibi Hong. Ia segera sembunyi dan menguping perbincangan mereka.

“Jadi maksudmu Bibi Hong belum lama ini pindah ke Jepang?” tanya Sam Do.

Wanita itu membenarkan Bibi Hong pergi ke Jepang bersama seorang pria yang bernama Taek Bae, keduanya berimigrasi ke Jepang. Sam Do ingin tahu apa ada cara untuk menghubungi mereka. Wanita itu tak tahu, ia hanya bekeraja sebentar dengan Bibi Hong. Sam Do mengerti dan berterima kasih atas informasinya. 
Sam Do menghubungi atasannya yang tak lain Pengacara Cha. “Pengacara Cha, Wanita yang bernama Hong Ahn Shim sudah berimigrasi ke Jepang. Jadi akan sulit untuk menemukannya.”

Setelah mendengar Bibi Hong dan Taek Bae tak berada di negara ini Da Hae terlihat lega. Ia tersenyum puas karena orang yang tahu tentang dirinya dan Ha Ryu sudah tak ada lagi di negara ini. Ia pun segera meninggalkan tempat itu. (sudah ga ada saksi, itu menurut Da Hae)
Sam Do ternyata pura-pura menelepon. Ia tahu kalau Da Hae mendengarkan obrolannya. Ia melihat Da Hae pergi dan segera masuk ke warung.
Ternyata di dalam warung sudah ada Ha Ryu. Bibi Hong dan Taek Bae juga ada disana tak berimigrasi. Yang dikatakan tadi hanya bohong belaka untuk mengelabui Da Hae. Sam Do mengatakan kalau Da Hae sudah pergi.

Bibi Hong yang khawatir menggenggam tangan Ha Ryu. “Kau tak menelepon dan aku tak tahu bagaimana cara menemukanmu setelah kau keluar dari penjara.” Ha Ryu minta maaf ia seharusnya menemui Bibi Hong lebih awal.
Taek Bae melihat Bibi Hong menangis lagi. Ia minta Bibi Hong jangan menangis lagi bukankah yang terpenting Ha Ryu sudah ada disini. Taek Bae masih khawatir apa Joo Da Hae tak akan datang lagi kesini. Ha Ryu berkata kalau kemungkinan Da Hae tak akan datang lagi karena ia akan membuat Da Hae tak bisa datang kembali kesini.
Bibi Hong mengerti bagaimana perasaan Ha Ryu tapi ia masih sangat khawatir. Bukankah Ha Ryu tahu kalau Da Hae itu jahatnya minta ampun. Orang seperti Ha Ryu yang polos dan jujur bisa terluka. Ia tak mau hal buruk terjadi pada Ha Ryu lagi. Ha Ryu meminta Bibi Hong tak perlu khawatir karena ia tak sama dengan dirinya yang dulu, lagi pula Da Hae juga tak mengira kalau ia ini benar Ha Ryu.

Taek Bae bertanya apa sekarang Ha Ryu hidup sebagai seorang pengacara. Ha Ryu membenarkan ia menjalani hidup sebegai saudara kembarnya, “Menggantikan tempat kakakku yang dibunuh oleh Joo Da Hae.

Taek Bae : “Hyung kalau kau butuh uang katakan saja padaku. Apapun yang terjadi aku akan datang padamu.” (membantumu)
Ha Ryu terharu dan berterima kasih. Bibi Hong berpesan agar Ha Ryu bisa mengaja diri. Melihat Ha Ryu sangat dipedulikan oleh Bibi Hong dan Taek Bae, Sam Do menilai Ha Ryu pria beruntung. Ia tersenyum tersipu menatap Bibi Hong. (hahaha)
Do Hoon makan siang dengan Do Kyung. Do Hoon minta maaf sekaligus berterima kasih. Ia berjanji mulai sekarang dirinya akan melakukan yang terbaik. Setelah menikah ia tak akan merubah kalau dirinya adalah satu-satunya adik Do Kyung. Supaya tak membuat Do Kyung menyesal merestui pernikahannya ia berjanji kalau ia dan Da Hae akan hidup bahagia. “Da Hae benar-benar membuatku sangat bahagia, kak!”
Do Kyung berusaha tersenyum melihat kesungguhan Hati Do Hoon. Ia pun terpaksa menyerah dan menyetujui pernikahan Do Hoon, “Apa yang kau inginkan untuk hadiah pernikahanmu?”

“Hadiah pernikahan apa?” Do Hoon tersenyum. Bersamaan itu ia menerima telepon dari Ha Ryu. Ia mengatakan pada kakaknya kalau Jae Woong hyung yang menelepon. Sepertinya Ha Ryu ingin bertemu, Do Hoon pun menyarankan agar Ha Ryu datang ke tempat dimana ia makan siang. Ia minta ijin pada kakaknya bolehkah Jae Woong hyung bergabung makan siang dengannya. Do Kyung mengangguk.
Ha Ryu tiba disana, ia menanyakan apa Do Hoon sudah menetapkan tanggal pernikahan. Dengan penuh keyakinan dan kepastian Do Hoon menjawab kalau waktunya itu bulan depan tapi untuk kepastian tanggalnya itu akan diatur setelah ia menyewa gedung. Ia akan memberi tahu Ha Ryu kapan kepastian tanggalnya. Ia ingin Jae Woong hyung-nya ini datang ke pesta pernikahannya. Ha Ryu bilang tentu saja ia akan datang.
Ha Ryu menoleh menatap Do Kyung yang duduk di sebelahnya, “Direktur Baek kau tak sakit kan?” tanya Ha Ryu yang melihat Do Kyung tampak melamun. Do Kyung menjawab pendek tidak.
Do Hoon berkata kalau kakaknya seperti ini karena dirinya. Ha Ryu tak mengerti apa maksud Do Hoon. Do Hoon mengatakan kalau ia sudah membuat kakaknya pusing karena pernikahannya. “Aku mengatakan ini karena aku merasa bersalah. Aku juga tahu, bagi kakak aku ini suami, adik dan juga anakmu. Seandainya ada seorang pria di sisimu, mungkin aku bisa tenang,”

Ha Ryu melirik ke arah Do Kyung (huwaaa kesempatan. Mungkin itu yang ada dipikiran Ha Ryu)

Do Hoon : “Kalau kakak ingin menikah lebih dulu tak masalah bagiku kalau aku harus menunda pernikahanku.”

Ha Ryu merasa kalau Do Hoon sangat peduli terhadap Do Kyung. Do Hoon bilang tentu saja. Ha Ryu kembali menoleh menatap Do Kyung.
Usai makan siang Do Hoon harus segera ke toko yang akan segera melakukan opening. Ia bingung karena harus meninggalkan kakaknya di restouran dan tak bisa mengantar kembali ke kantor. Ia menyesal seharusnya tadi membiarkan kakaknya membawa mobil sendiri. Ha Ryu bilang Do Hoon tak perlu khawatir ia yang akan mengantar Do Kyung. Do Hoon senang mendengarnya. Ia pun segera pergi menuju toko.

Do Kyung berkata pada Ha Ryu kalau ia bisa memanggil supir untuk menjemputnya jadi Ha Ryu tak perlu repot-repot mengantarnya. Ha Ryu tak masalah tapi sebelum Do Kyung pergi maukah Do Kyung minum teh bersamanya dulu karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Do Kyung.
Keduanya pun berada di sebuah kafe. Ha Ryu melihat kalau Do Kyung terlihat sedih. Ia terkejut dengan keputusan Do Kyung yang menyetujui hubungan Do Hoon–Da Hae. Ia berfikir kalau Do Kyung tak akan menyetujui pernikahan itu.

Do Kyung berkata akibat artikel di koran semua orang sudah tahu tentang rencana pernikahan itu, “Meskipun aku tak menyetujui tak ada yang bisa kulakukan.”

Ha Ryu : “Aku sangat ingin mengungkapkan kebenaran hubungan antara Ha Ryu dengan Da Hae. Tapi sebelum aku melakukannya ternyata mereka sudah akan menikah. Bukankah kita harus menghentikannya?”
Do Kyung berkata kalau ia memang membenci pernikahan Do Hoon dan Da Hae tapi ada beberapa kekuatan di dunia ini yang tak bisa dihentikan.

Ha Ryu : “Bagaimana kalau kita bisa menghentikan mereka?”

Do Kyung tak mengerti.

Ha Ryu : “Kalau kau masih ingin menghentikan pernikahan mereka aku akan membantumu. Aku juga ingin menghentikan pernikahan itu.”
Ha Ryu ingat perbincangan dengan Do Hoon ketika makan tadi. Bukankah dia mengatakan seandainya Do Kyung menikah duluan Do Hoon akan menunda pernikahannya.

“Apa maksudmu?” Do Kyung masih belum paham arah pembicaraan Ha Ryu.

“Aku yang akan menjadi pendamping untukmu. Kalau aku muncul di depan Presdir Baek sebagai calon suamimu bukankah itu akan memberi kita waktu? Tapi tentu saja kita akan berpura-pira kalau kita ini sepasang kekasih. Semantara kita menyiapkan pernikahan, kita bisa menunda pernikahan Da Hae dan Do Hoon. Itu bisa memberi kita waktu.” jelas Ha Ryu.

Do Kyung terkejut dengan rencana bantuan yang ditawarkan Ha Ryu. Ia terlihat mempertimbangkannya.

Dalam hati Ha Ryu berkata, ‘Untuk memotong sayap Joo Da Hae aku membutuhkanmu, Baek Do Kyung.’
Di rumah keluarga Baek, Bibi Jimi memanggil designer untuk membuat hanbok. Ia memuji kalau warna kainnya sangat cantik. Dengan melihatnya saja sudah membuatnya merasa senang. Da Hae setuju pendapat Bibi, ia juga menilai kalau kain itu warnanya sangat cantik.
Bibi Ji Mi mengatakan kalau hanbok ini hadiah pernikahan darinya. Jadi silakan Da Hae pilih warna yang disukai. Da Hae berkata kalau ia bisa menyiapkannya sendiri. Bibi Ji Mi berkata apa Da Hae tahu betapa sulitnya mempersiapkan yang namanya pernikahan kalau itu dilakukan sendiri. “Anggap saja aku sebagai ibumu.” Da Hae tersenyum berterima kasih.
Bibi Ji Mi ingin Ny Park, sang designer hanbok membuatkan pakaian yang terbaik untuk Da Hae. Ny Park berkata bahwa tak peduli seberapa bagus gaun itu dibuat, kecantikan Da Hae akan lebih unggul dari gaun itu sendiri. Da Hae berterima kasih Ny Park sudah memujinya seperti ini, suatu kehormatan baginya bisa mengenakan gaun rancangan Ny Park.
Bibi Ji Mi mengatakan kalau orang kaya selalu mengenakan gaun rancangan Ny Park. “Da Hae, sekarang kau akan menjadi bagian keluarga Baek Hak. Mengenai apa yang kau makan dan kau pakai bukankah semuanya harus yang terbaik?”
Ny Park pun mulai mengukur dan mencari warna kain yang cocok untuk kulit Da Hae. Bibi Ji Mi memilih warna merah dan memuji itu cocok untuk kulit Da Hae yang cerah. Da Hae setuju ia memuji kalau Bibi Ji Mi memang memiliki selera yang bagus. Ia ingin Bibi yang memilihkan warnanya.
Ketika mereka tengah mengukur dan memilih warna kain Do Kyung tiba di rumah. Bibi Ji Mi meminta pendapat Do Kyung mana warna yang bagus untuk Da Hae, merah atau hijau. Do Kyung menatap tak suka. Ia tak menjawab sepatah katapun dan membuang muka untuk segera ke kamarnya.
Do Kyung di kamarnya mengingat saran yang disampaikan Ha Ryu tadi. Ha Ryu siap membantu Do Kyung untuk mnghentikan pernikahan Do Hoon dan Da Hae. Do Kyung pun menghubungi Ha Ryu, “Pengacara Cha, ini aku Baek Do Kyung.” Ia meminta bertemu dengan Ha Ryu besok.
Keesokan harinya Do Kyung dan Ha Ryu pun bertemu. Do Kyung pun setuju dengan rencana Ha Ryu yang bersedia membantunya untuk menggagalkan pernikahan Do Hoon. Ha Ryu berterima kasih karena Do Kyung sudah membuat keputusan yang sulit dan mulai sekarang ia akan bermain sebagai pasangan kekasih Do Kyung.
Do Kyung mengingatkan kalau ini tak akan lama. “Selama waktu itu, bisakah kita mengungkapkan kebenaran tentang Joo Da Hae?”

Ha Ryu berkata kalau keduanya harus mencoba segala cara. “Aku sangat ingin menemukan saudaraku. Kalau kita menemukan hubungan antara Ha Ryu dan Joo Da Hae, aku mungkin bisa menemukan keberadaan saudara kembarku.”

Ha Ryu bertanya-tanya apa yang harus keduanya lakukan terlebih dahulu untuk memulai sandiwara ini. Ia pun teringat sesuatu, ada yang harus dilakukannya lebih dulu.
Ha Ryu mengajak Da Hae ke sebuah toko pakaian pria. Ia memilih kemeja yang akan ia kenakan untuk menemui Presdir Baek. Ia tak punya pakaian yang pantas untuk bertemu dengan Presdir. “Bisakah kau memilihkannya untukku?”

Do Kyung kaget dengan permintaan itu, bersedia memilihkan kemeja yang pantas untuk Ha Ryu.

Ha Ryu mencoba kemeja pilihan Do Kyung. Ia bertanya apa kemeja ini bagus dikenakan olehnya. Do Kyung menjawab kalau itu bagus. Ha Ryu akan memakai dasi, Do Kyung bertingkah seolah tak peduli tapi tatapan matanya tak bisa menghindar dari Ha Ryu.
Ha Ryu tampak kesulitan memakai dasi. Do Kyung pun menawarkan apa Ha Ryu mau dibantu memakaikan dasi. Do Kyung pun memakaikan dasi ke Ha Ryu. (alamak sumpah ini adegan bikin saya deg-degan) 

Tatapan mata Ha Ryu ke Do Kyung intens banget. Do Kyung merasa kalau Ha Ryu pasti sudah sering memakai dasi untuk menghadiri sidang tapi ia melihat kalau Ha Ryu tak bisa melakukannya. Ha Ryu beralasan kalau ia hanya masih belum terbiasa saja hehe.
Ok memasangkan dasi pun selesai. Ha Ryu melihat dirinya di cermin. Do Kyung memperhatikannya, terdiam terpaku melihat penampilan Ha Ryu.
Ha Ryu menanyakan hadiah apa yang harus ia berikan pada Presdir Baek. Do Kyung yang tadi melamun menatap pantulan diri Ha Ryu di kaca tersentak kaget, ia mengatakan kalau ia yang akan menyiapkan hadiahnya.

Karena dirasa sudah cocok dengan kemeja dan dasi pilihan, Ha Ryu pun kembali ke kamar ganti untuk memakai pakaiannya yang tadi. Do Kyung mengikuti arah pandang kemana Ha Ryu pergi.
Sesampai di rumah, Do Kyung menemui ayahnya di kamar karena ada yang ingin ia katakan. Presdir menebak apa itu tentang pernikahan Do Hoon. Do Kyung mengatakan kalau besok ia mengundang pacarnya untuk makan siang di rumah. Ia harap ayahnya bisa meluangkan waktu besok.
Yang disampaikan Do Kyung tentu saja membuat Presdir terkejut. “Kau memang penuh kejutan,” Presdir ingin tahu siapa pria yang Do Kyung bicarakan ini, apa pekerjaannya, bagaimana Do Kyung bertemu dengan pria itu. Do Kyung mengatakan kalau dia seorang pengacara dan ia bertemu pria itu karena pekerjaan. Ayahnya bisa bertanya lebih lanjut setelah bertemu dengan pacarnya besok.
Presdir tertawa tak menyangka kalau ternyata Do Kyung sudah punya pacar. Ia tahu kalau putrinya ini pasti sudah mempertimbangkan pria itu hingga sudah siap untuk dikenalkan padanya. Do Kyung hanya diam saja.
Keesokan harinya di kantor pengacara, Ha Ryu dandan rapi dengan kemeja yang kemarin di belinya. Ia melihat dirinya dalam cermin. Sam Do mengetes Ha Ryu dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan Jae Woong seperti berapa usia Jae Woong ketika lulus, lulusan SMA mana, apa yang menjadi kasus pertama. Ha Ryu menjawabnya dengan benar.
“Ha Ryu-ya!” panggil Sam Do.
“Ya..!” Ha Ryu merespon panggilan Sam Do.
Plok... Sam Do menggaplok kepala Ha Ryu, “Kau seharusnya tak menjawab. Kau ini Cha Jae Woong.” Sam Do mengingatkan agar Ha Ryu jangan sampai lengah, “Apa kau mengerti!”

“Iya iya!” sahut Ha Ryu. Hahaha.
Da Hae melakukan rapat dengan beberapa staf-nya. Mereka tengah mendiskusikan item baru yang akan diluncurkan Droptop. Da Hae berkata karena ini item pertama yang dikenalkan di industri ini ia harap para staf-nya memperhatikan bukan hanya mengedukasi staf tapi juga pengacara. Rapat pun usai.
Do Hoon masuk ke ruangan rapat disaat para staf akan keluar. Staf Droptop mengucapkan selamat atas berita rencana pernikahan Do Hoon dengan Da Hae. Manajer Yum memuji kalau Do Hoon terlihat lebih ganteng kalau dilihat langsung. Do Hoon tersenyum berterima kasih.
Do Hoon melihat Da Hae masih sibuk, “Bukankah rapatnya sudah selesai?” tanya Do Hoon.

Da Hae menunjukan dua design akhir yang akan dipakai droptop. Ia ingin tahu design mana yang Do Hoon suka. Do Hoon malah berkata ketika atasan harus bekerja lembur apa itu akan membuat staf-nya pulang dengan tenang.

“Ya ampun, pilih salah satu!” pinta Da Hae yang menginginkan Do Hoon memilihkan satu design yang paling bagus. Do Hoon memilih salah satunya. Da Hae pun memutuskan untuk memakai design pilihan Do Hoon.
Do Hoon ingat kalau hari ini ia dan Da Hae harus pergi menyewa gedung pernikahan. Da Hae tersenyum mengucapkan terima kasih karena Do Hoon sudah bersama dengannya. Do Hoon heran kenapa Da Hae tiba-tiba berkata begitu. Da Hae tak tahu tiba-tiba saja ia ingin mengatakan itu. Do Hoon tahu kalau belakangan ini Da Hae selalu memikirkan pekerjaan, “Semakin mendekati hari pernikahan apa kau tak gugup?” tanya Do Hoon. Da Hae tak menjawab ia hanya tersenyum.
Do Hoon memeluk Da Hae, “Jangan khawatir. Kita akan hidup bahagia!”

“Benar kita harus hidup bahagia!” Sahut Da Hae.
Da Hae dan Do Hoon pun pergi menyewa gedung untuk pernikahan. Petugas meminta keduanya untuk memastikan tanggal pernikahan dengan benar. Do Hoon pun menandatanganinya. Da Hae tersenyum lega karena sebentar lagi ia akan menikah dengan pria dari keluarga kaya.
Setelah menandatangani perjanjian penyewaan Do Hoon ingat kalau ayahnya meminta ia dan Da Hae untuk makan siang bersama di rumah. Da Hae heran kenapa makan bersama di rumah apa ada sesuatu. Do Hoon tak tahu pasti ia menebak mungkin ayahnya ingin melihatnya dan Da Hae sebelum pernikahan.
Do Kyung menunggu Ha Ryu di droptop sebelum makan siang di rumahnya. Ha Ryu tiba tergesa-gesa dan bertanya apa Do Kyung sudah lama menunggunya. Ia mengira akan baik-baik saja tapi ia tak bisa menyembunyikan kegugupannya.
Do Kyung menebak mungkin keluarganya akan mengajukan beberapa pertanyaan. Ha Ryu mengerti ia ingin agar dirinya saja yang menjawab pertanyaan yang sulit dijawab oleh Do Kyung. Ia bisa mengatasinya. Do Kyung setuju.

Ha Ryu berkata kalau yang ia pikirkan hanya tentang saudaranya. Mungkin ia akan meminta lebih dari Do Kyung. Kalau ini membuat Do Kyung tak nyaman, ia bisa berhenti sampai disini tak usah melanjutkan sandiwara ini. Do Kyung bilang sama sekali tak apa-apa. Ha Ryu kembali berkata kalau keduanya berpikir ini tak nyaman hal itu tentu saja akan mudah ketahuan oleh mereka. Do Kyung mengerti ia akan berusaha keras berakting semeyakinkan mungkin.
Di rumah keluarga Baek, Do Hoon terkejut mendengar dari ayahnya kalau kakaknya akan membawa seorang pacar untuk dikenalkan. Ia benar-benar tak menduganya karena selama ini Do Kyung tak pernah mengatakan apapun. Da Hae terdiam ia merasa ada yang aneh, ini terlalu mendadak.

Presdir menilai ini karena Do Kyung sudah tak muda lagi. Ia sangat yakin kalau Do Kyung pasti berhati-hati dalam memilih pasangan. Bibi Ji Mi menyahut kalau Do Kyung itu tidak akan tiba-tiba seperti Do Hoon dan Da Hae yang mengumumkan rencana pernikahan mendadak dan memberitakannya di koran.

Bibi Ji Mi ingin tahu apa Da Hae mendengar sesuatu dari Do Kyung. Da Hae menjawab tidak, ia sama sekali tak tahu. Dan yang ditunggu pun datang.
Do Kyung dan Ha Ryu masuk. Do Hoon tak menyangka ternyata pacar kakaknya itu Jae Woong hyung-nya. Da Hae pun sama, ia benar-benar tak menduganya. Ha Ryu menyapa Presdir Baek dengan sopan dan mengenalkan namanya, Cha Jae Woong. Keduanya berjabat tangan. Ha Ryu juga menyapa Bibi Ji Mi dengan sopan. Mereka pun bersiap menuju ruang makan.
Da Hae yang masih terkejut dengan mata membesar tetap diam mematung di tempatnya berdiri. Ha Eyu menoleh ke arahnya, “Aku tak menyangka bertemu denganmu disini.”
“Aku juga!” ucap Da Hae berusaha tersenyum dibalik keterkejutannya. Tentu saja Da Hae menaruh curiga terhadap hubungan pasangan kekasih yang mendadak ini.
Di meja makan, seperti dugaan sebelumnya kalau keluarga Baek pasti akan mengajukan pertanyaan pada Ha Ryu.
“Apa kau ini seorang pengacara?” tanya Bibi Ji Mi karena ia melihat Ha Ryu tak seperti seorang pengacara. “Kau sangat tampan!” katanya hahaha. Ia pun meminta pendapat Do Hoon (mata aunty jeli juga ya. Mungkin aunty mengira kalau Ha Ryu ini model atau aktor gitu haha)

Presdir Baek bertanya di depertemen hukum Baek Hak siapa pengacara yang bergabung dengan mereka. 
“Apa maksud anda Pengacara Kim Hyun Soo?” ucap Ha Ryu yang sudah hafal siapa saja orang-orang yang bekerja di Baek Hak. Presdir heran apa Ha Ryu mengenal pengacara Kim. Ha Ryu mengatakan kalau Pengacara Kim itu 12 tahun lebih tua darinya.
Do Hoon yang masih penasaran ingin tahu sejak kapan Do Kyung dan Jae Woong-hyung nya ini pacaran, ia sama sekali tak tahu. Ha Ryu menjawab kalau sebenarnya ia dan Do Kyung pertama kali bertemu sudah lama, bukankah itu 4 tahun yang lalu tanya Ha Ryu sambil menoleh ke Do Kyung yang duduk di sebelahnya. Do Kyung tersenyum tanda mengiyakan.
Tatapan mata Da Hae jelas menunjukan kecurigaan dan ketidaksukaan. Ia sepertinya menebak pasti ada sesuatu yang mereka berdua rencanakan terhadap dirinya.

Bibi Ji Mi tak menyangka dan tak heran kenapa akhir-akhir ini Do Kyung terlihat segar, itu pasti karena Do Kyung sedang berkencan. Presdir menyudahi pertanyaan yang diajukan pada kedua pasangan dan mengajak mereka segera makan.
Do Kyung pun teringat dengan rencananya. Ia langsung mengatakan hal ini pada ayahnya, “Kami ingin menyelenggarakan pernikahan kami sebelum Do Hoon menikah.”

Jreng.. semua terkejut. Da Hae pun demikian. Jadi ini rencana Do Kyung untuk menjegal rencana pernikahannya yang sudah di depan mata.
Do Kyung menjelaskan kalau rencana pernikahan ini bukan karena mereka ingin menikah terburu-buru. Presdir Baek setuju, ia pun lebih suka Do Kyung menikah lebih dulu baru kemudian Do Hoon. Do Kyung pun meminta pendapat Do Hoon, apa tidak apa-apa kalau Do Hoon menunda pernikahan. Do Hoon tersenyum dan menjawab tentu saja. Ia berpesan pada Jae Woong hyung nya untuk menjaga kakaknya dengan baik.
“Kau tak merasa kesal kan?” Do Kyung meminta persetujuan Da Hae. Da Hae tak menjawab ia berusaha menunjukan senyum terpaksanya.
Ha Ryu tersenyum tipis melihat reaksi Da Hae. 

Apa Do Kyung dan Ha Ryu berhasil mencegah pernikahan Da Hae - Do Hoon? Apa yang akan dilakukan Da Hae agar pernikahannya terlaksana? Tunggu di episode 11 part 2. Yang menunggu May Queen setelah episode 11 Yawang selesai di update.

Bonus Pict BTS

 Wah seru ya, fun banget. Mereka ketawa ketiwi, Ga tegang kayak dramanya. hehe.

9 comments:

  1. kangen may queen

    ReplyDelete
  2. mari di lanjut,,,,semangat mbak anis

    ReplyDelete
  3. Smkin menegangkan,knapa gx wktu hr prnikahan dae hee-do hoon bibi hong muncul ja y. , n bilang xlo dae hee tuh dah pnya anax n suami.a tuh ha ryu,pzti pda kget smua yg dtang, Dtnggu unnie my queen.a. ,

    ReplyDelete
  4. akhirnya mb Anis buat juga sinop yawang eps 11...haha...ngegqalau nungguin sinop ini sampe mikir udah aja dehntar aja ntn dvdnya aja...tapi tetep aja penasaran...haha.....okey semangat yah mb, sptnya udah ketinggalan lumayan jauh yah ma yg tayang di korea ????? hehe,,,iya , sinop may queen-nya mana yah ???? semangat yah mb, kamsa....

    san

    ReplyDelete
  5. bhuaaaaaa..
    sik asik nih, senin pagi udah ada postingan terbaru QoA..
    ditunggu terus updatenya ya.. penasaraaaaannn..:p

    eh, tapi kok tampilannya berubah jadi item lagi sih.. (iseng aja nanya)

    emma

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lagi mau tampilan gelap. Kalau putih berasa silau haha... Ga apa2 ya...

      Delete
  6. Yang tegang yang nonton dan baca sinopsnya mba, aq ampe kepantry bacanya saking penasaran. Hahahaha

    ReplyDelete
  7. Mba Annis... Background oppa Kang San-nya mana? btw thanks ya mba... sinopsis yawangnya, tambah seru kelihatannya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.