Keesokan harinya, Min Young
sudah bersiap siap akan pergi ke gedung parlemen. Ia menatap surat pengunduran
diri yang dibuatnya semalam.
Di gedung perlemen. Soo Young
berdiri di depan para anggota partainya, GKP.
“Selama mengalami insiden
baru-baru ini, yang kusadari sebagai politisi, masyarakat tak melihat kita
sebagai manusia.”
Dewan Min terkejut, “kita
tak dianggap manusia? Lalu kita ini apa?”
Soo Young melanjutkan, “palsu.
Kita dianggap palsu. Kata-kata yang kita ucapkan, sikap kita, bahkan cinta kita.
Semuanya, mereka menganggap kita palsu.”
Dewan Sung menegur, “Dewan
Kim apa maksudmu hanya kau sendiri yang asli? Itukah maksudmu?”
“Aku tak bilang begitu!”
bentak Soo Young membuat nyali Dewan Sung menciut.
Soo Young : “itu sebabnya
aku akan mempertimbangkan kembali semuanya. Bagaimana kita bisa dianggap
manusia dan menyampaikan ketulusan pada orang lain. Kali ini aku akan
melakukannya dengan benar. Dan aku mohon pada kalian semua pertimbangkanlah dan
pikirkan apa yang kalian lakukan.”
Para anggota GKP kesal,
mereka mengira Soo Young berdiri di depan akan minta maaf atas skandal itu. Soo
Young pun menyudahi bicaranya. Ketua Go hanya bisa diam saja.
“Dia sama sekali tidak
salah.” gumam Bong Shik pelan hehe. Tapi ketika Soo Young duduk di sebelahnya,
ia langsung pasang wajah seakan-akan ikutan kesal juga seperti yang lain ahaha.
Min Young berpapasan dengan
Ketua Go. Ketua Go tanya apa Min Young tidak sibuk. Min Young menatap heran,
ada apa.
Min Young bicara berdua di
ruangan Ketua Go. Ketua Go berkata kalau ia sudah mengirimkan pada Min Young
beberapa foto. Min Young menatap sinis, jadi Ketua Go yang mengirimkannya. Ketua
Go berkata daripada memberikannya pada Kim Soo Young yang sedang mengamuk diluar
tanpa tahu sopan santun, ia pikir Min Young lebih bertanggung jawab. Tapi…
Min Young menyela, “tapi…
aku tak melihat foto itu pada waktunya. Aku terlambat membukanya. Biarpun waktu
itu cepat kubuka, kurasa tak ada yang berubah.”
Ketua Go menilai Min Young
begitu kasar. Min Young heran, siapa? Aku?
Ketua Go : “kurasa firma
hukum Penasehat Song (Joon Ha) akan segera di investigasi. Dan Bibimu, bukankah
punya restoran? Kurasa restorannya juga sedang dalam masalah. Dan kau juga
punya keponakan, kan? Bukankah dia harus terus bersekolah? Aku bertanya-tanya
apakah ada orang yang pernah menyumbangkan uang padamu selama kau berpolitik?
Aku yakin kau akan menyangkalnya. Dan mereka pun akan menyangkalnya. Pikirkan
mereka yang bekerja di kantormu. Go Dong Sook dan juga penasehatmu. Teruskan
saja apa yang kau lakukan jika mau terus menghalangi jalan. Ah benar… ada
mereka yang menganggap terjadi skandal nepotisme antara kau dan Penasehat Song.”
Min Young mencibir ancaman
Ketua Go terhadap orang-orang terdekatnya, “aku tahu betul itu karena aku sudah
mengalami hal seperti ini bersama kakakku.”
Ketua Go juga tahu itu.
Min Young : “tapi yang
membuatku penasaran apa alasan anda melakukan ini padahal aku tak sekuat kakakku.”
Ketua Go berkata kalau ia ingin
membesarkan Kim Soo Young untuk mengikuti jejaknya. Min Young merasa itu belum
cukup menjadi alasan yang membuatnya mengerti kenapa Ketua Go akan
menyerangnya. Keduanya bertatapan tajam. Apa Ketua Go mengatakan sesuatu yang
membuat Min Young terkejut.
Joon Ha menemui Soo Young
yang menunggu di depan kantornya. “Kenapa kau memaksaku menemuimu. Aku tak suka
itu.” Joon Ha tanya ada masalah apa.
Soo Young : “kakakmu dan
kakak iparmu maksudku… kecelakaan kakaknya Min Young apa kau juga berpikir kalau
itu kecelakaan biasa?”
Joon Ha sedikit terkejut Soo
Young menanyakan itu. “Kenapa kau tiba-tiba mengungkit masalah itu?” Soo Young
berkata tak ada alasannya ia hanya ingin tahu saja. Joon Ha merasa akan menjwabnya
meskipun ia berpikir kalau Soo Young hanya asal bertanya.
Joon Ha : “Jawabanku adalah
aku tidak tahu. Kalau aku terus curiga, itu tak akan ada akhirnya. Tapi kalau
aku tidak berpikir seperti itu, itu hanya kecelakaan biasa tanpa kesengajaan.
Begitulah yang kurasakan. Tapi aku yakin satu hal, kantor Ketua Go telah
mengintai kakak iparku. Kakakku dan kakak iparku telah mencoba menggagalkan
usaha mengintaikan mereka dan entah selama dalam proses, terjadilah kecelakaan
itu. Min Young percaya kejadiannya seperti itu. Itu semua yang kutahu. Alasanmu
menanyakan hal ini aku yakin kau tak akan memberi tahuku.”
Soo Young : “Sudah
kubilang aku hanya penasaran.”
Min Young berjalan lemah
ke tempat biasa ia bersama Soo Young. Ia tampak begitu shock. Ia mengingat
percakapannya dengan Ketua Go. Ketua Go mengatakan padanya bahwa Kim Soo Young
adalah putra kandungnya. Min Young teringat pada hari ketika Soo Young berkata
kalau dia sebenarnya punya ayah tapi hanya seorang ayah biologis.
Ketua Go mengatakan pada Min
Young kalau Soo Young terus mengancamnya akan mengekspos hubungan darah dirinya
dengan Soo Young dan menghancurkan diri Soo Young sendiri bersamanya. Ia
meminta pendapat Min Young. Apa menurut Min Young tindakan Soo Young ini benar,
“Katanya dia akan berkorban demi dirimu.”
Min Young menangis tersedu-sedu
mengetahui pria yang dicintainya adalah putra kandung dari seseorang yang
selama ini ia kira penghancur keluarganya.
Min Young berada di toilet
membasuh wajah usai menangis. Ia berusaha melupakan apa yang baru saja
diketahuinya.
Soo Young masih di depan
kantor Joon Ha. Ia menerima telepon dari Min Young.
Soo Young menemui Min
Young di tempat tadi Min Young menangis, ditempat yang menjadi pertemuan rahasia
keduanya. Min Young bersikap biasa saja, ia tetap tersenyum manis pada Soo Young.
Soo Young yang duduk disamping
Min Young menyapa kalau keduanya sudah lama tak bertemu. Min Young menyahut
belum lama.
Soo Young : “Benarkah?
Rasanya seperti sudah berpuluh-puluh tahun. Waktu… itu tergantung pada siapa
yang melihatnya.”
Min Young ingin mengatakan
sesuatu, “aku mengundurkan diri.”
Soo Young terdiam
terkejut.
Min Young : “Sebentar lagi
aku bukan politisi Noh, aku akan menjadi Noh Min Young biasa. Aku sudah
mengatakannya pada Go Dong Sook dan yang lainnya. Mereka berterima kasih atas
keputusanku.”
Soo Young bertanya apa Min
Young akan baik-baik saja. Min Young mengangguk. Soo Young meminta Min Young
mempertimbangkan kembali keputusan pengunduran diri itu. Ia tahu kalau
pekerjaan ini sangat penting bagi Min Young. Tapi keputusan Min Young sudah
bulat.
Min Young menawarkan
bagaimana kalau keduanya beristirahat disini selama 5 menit. Min Young
mengeluarkan ponsel dan mengatur timer 5 menitnya.
Min Young menyandarkan
kepalanya ke bahu Soo Young. Sunyi, diam. Hingga 5 menit pun berlalu begitu
cepat.
Min Young berkata termasuk
juga hubungannya dengan Soo Young, kita istirahat dulu. (break gitu = putus dulu)
Suara Soo Young terasa
berat, “Jadi disaat itu, aku tak boleh memelukmu?”
Min Young menjawab tak
boleh. Min Young menilai itu pikiran bodoh, “kenapa kau ingin memelukku? Aku
kan hanya bilang kita istirahat sebentar.” Soo Young berusaha untuk tersenyum mengerti.
Min Young permisi akan
keluar lebih dulu. Soo Young memperhatikan Min Young yang berjalan semakin
menjauh. Ia masih tetap berada disana dengan perasaan sedih.
Min Young mengumumkan pada
publik pengunduran dirinya.
“Aku Noh Min Young bukan
lagi seorang politisi. Mulai hari ini aku akan kembali menjadi rakyat biasa.
Aku minta maaf atas janji yang tak dapat kutepati.”
Min Young membungkuk meminta
maaf pada seluruh rakyat Korea.
“Namun begitu, aku tidak
sepenuhnya berhenti berpolitik. Biarpun aku bukan lagi politisi secara
profesional, aku akan terus berpolitik sebagai anggota masyarakat yang peduli.
Dan biarpun aku sudah bukan anggota parlemen atau aku bukan seorang pejabat
pemerintahan, aku tetap merasa bertanggung jawab, aku tak akan berhenti
mengawasi dan mengikuti.”
Joon Ha dan Dong Sook yang
berada di ruangan konferensi pers tersenyum mendengar ucapan Min Young.
"Kalian mungkin tidak tahu,
para politisi mungkin akan mencariku dan lebih mengganggu daripada kemarin. Alasannya
adalah aku telah menjadi pendukung. Bukankah sekarang aku lebih mendukung
publik daripada para politisi? Karena itu, tetaplah mengawasi dan jagalah
kehormatan publik."
Soo Young menonton
konferensi pers Min Young melalui televisi di kantornya. Ia tersenyum bangga.
Min Young dalam perjalanan
pulang. Ia memandang gedung parlemen yang kini ia tinggalkan. Joon Ha
menawarkan apa Min Young mau berhenti sebentar. Min Young bilang tak usah.
Min Young melihat Soo Young
disalah satu sudut gedung parlemen. Soo Young juga melihat mobil yang dinaiki Min
Young menjauh dari pandangannya.
Sang Soo berada disekitar
ruangan kantor Min Young. Yoon Hee keluar dari ruangan itu membawa barang-barangnya.
Sang Soo langsung menghampiri Yoon Hee. Yoon Hee tanya ada apa Sang Soo
menemuinya.
Sang Soo bertanya bukankah
hari ini hari terakhir Yoon Hee di gedung parlemen. Yoon Hee membenarkan. Sang Soo
berkata karena selama ini ia dan Yoon Hee banyak berinteraksi dalam berbagai
macam situasi dan karena ia juga sudah melihat Yoon Hee manangis…. Yoon Hee menyela
ingin Sang Soo langsung saja ingin mengatakan apa.
Sang Soo : “Yang ingin
kukatakan adalah jika suatu saat kita tak sengaja bertemu, mungkinkah kita bisa
makan malam bersama?”
“Oh ya ampun, benarkan
ternyata dia menyukaiku.” gumam Yoon Hee.
“Apa?” Sang Soo tak mendengar
jelas gumaman Yoon Hee.
“Baiklah.” Yoon Hee
setuju. “Kita bisa makan malam bersama. Tapi, hanya kalau kita tak sengaja
bertemu lho ya.”
Sang Soo setuju. “Kalau
begitu, kita kapan-kapan tidak sengaja bertemu ya. Hari minggu, sekitar jam 3
sore. Di depan kafe Sangsu-dong, kita akan tidak sengaja bertemu disana.”
(hahaha tidak sengaja bertemu kok tempat ketemuannya ditentukan begitu hahaha)
Sang Soo senang bukan main
dan pergi dari sana dengan perasaan bahagia. Ia melambaikan tangannya pada Yoon
Hee.
Anggota partai GJP
merayakan pengunduran diri Min Young di restouran. Mereka merayakan kembalinya Min
Young sebagai manusia hahaha. Min Young menambahkan kalau perayaan ini juga
menandakan ia menjadi pengangguran. Yoon Hee merasa tersinggung karena ia juga
sekarang pengangguran hahaha. Mereka pun bersulang.
Yoon Ki berkata kalau Joon
Ha sekarang kembali menjadi jaksa. Ia bertanya pada Yoon Hee apa yang akan Yoon
Hee kerjakan. Yoon Hee tersenyum mengatakan kalau ia sudah direkrut bekerja.
Yoon Ki tanya direkrut oleh siapa. Joon Ha mengangkat tangan, olehku.
Yoon Ki menilai ini
sungguh keren, “aku juga donk, rekrut aku juga. Aku sudah tak tahan lagi.” Dong
Sook menarik Yoon Ki, hei kau. Yoon Ki tersenyum ia cuma bercanda kok. Ia akan
terus bersama Dong Sook.
Dong Sook ingin tahu apa
yang akan Min Young kerjakan selanjutanya. Min Young menjawab belum ada. “Aku
akan menghabiskan waktu bersama Bori dan tidak melakukan apa-apa dulu. Setelahnya,
itu akan kupikirkan nanti.”
“Lalu bagaimana dengan Kim
Soo Young?” tanya Yoon Ki tiba-tiba.
Dong Sok mendelik marah
kenapa menyebut-nyebut Soo Young. Yoon Ki pun memukul mulutnya yang sudah
lancang bicara. Min Young tak mengatakan apapun tentang Soo Young. Ia
mengalihkan pembicaraan dan mengajak mereka bersulang lagi.
Sang Soo mengintip kalau Soo
Young benar-benar bersikap biasa saja. Soo Young terus menerus menyibukan diri
dengan pekerjaannya dan itu membuat Sang Soo dan Penasehat Maeng khawatir.
“Melihat dia tenang
seperti itu membuatku takut.” seru Sang Soo. Penasehat Maeng juga berpikir apa
yang harus dilakukannya.
Soo Young berpapasan dengan
Ketua Go. Ia hanya memberi hormat sebentar kemudian berlalu dari sana tanpa
berkata-kata.
Soo Young bertemu dengan Moon
Bong Shik. Bong Shik bertanya apa semuanya baik-baik saja. Soo Young malah balik
bertanya dengan judes, “yang mana? Aku atau penampilanmu? Atau sekretarisku?”
Bong Shik heran dengan
ucapan Soo Young yang judes. Ia sepertinya bertanya baik-baik kenapa responnya
begini.
“Atau cuacanya?” sambung
Soo Young. “Atau mungkin perekonomian Korea? Pertanyaan bodoh macam apa itu?”
suara Soo Young meninggi.
Bong Shik semakin heran, “Hei
aku hanya mencoba bersikap bersahabat.”
“Gak perlu.” sahut Soo Young.
“Aku tak menyukainya jadi tak usah berusaha akrab denganku.” Soo Young bener-benar
jutek banget dah. Sang Soo yang ada di samping Soo Young hanya bisa diam tak
menyangka.
Soo Young dan Sang Soo
bertemu Dong Sook dan Yoon Ki di lift. Dong Sook bertanya seperti pertanyaan Bong
Shik pada Soo Young, “apakah semuanya baik-baik saja?”
Sang Soo cemas
jangan-jangan Soo Young akan merespon pertanyaan Dong Sook sama seperti Bong
Shik tadi. Ketika Soo Young akan menjawab, Sang Soo menyela, “siapa yang anda
maksud? Apakah anda menanyakanku atau menanyakan kabar Tn Kim Soo Young?”
Dong Sook heran, “tentu
saja kalian berdua.”
“Kami berdua baik-baik
saja.” jawab Sang Soo. “Aku dan Wakil Kim Soo Young baik-baik saja. Apakah itu
menjawab pertanyaan anda?”
Soo Young menegur
sekretarisnya, “kau ini kenapa? Mana sopan santunmu?”
Soo Young minta maaf pada Dong
Sook atas kelakuan Sang Soo (hahahaha) keduanya pun keluar lift lebih dulu.
Dong Sook bertanya pada Yoon
Ki, “Menurutmu dia bagaimana?”
“Dia kelihatan tidak
normal seperti biasa.” jawab Yoon Ki. (hahaha)
Sang Soo melapor pada Soo Young
kalau duta besar baru saja tiba. Soo Young tanya apa agendanya.
Sang Soo dan Soo Young
menemani duta besar berada disekitar gedung parlemen, tepatnya disekitar kuil Sarang.
Sang Soo membanggakan tak ada tempat terbaik selain kuil sarang.
“Sarang?” Istri duta besar
heran. “Itu kan artinya cinta?”
Sang Soo tertawa-tawa membenarkan.
Soo Young melihat ke salah
satu sisi dan terlihat olehnya bayangan Min Young berjalan dan duduk di bangku
dimana ia dan Min Young biasa menghabiskan waktu bersama untuk membaca dokumen.
Soo Young pun berjalan
menuju kesana. Duduk dan mengulurkan tangannya untuk Min Young. Keduanya saling
menggenggam tangan. Soo Young mencium tangan Min Young.
Tapi kemesraan itu hanya
bayangan Soo Young saja. Hatinya pedih mengenang kebersamaan bahagianya dengan Min
Young. Ia menangis pilu.
Min Young menghabiskan
hari-harinya bersama Bori. Ia bertanya Bori mau ia ajak kemana lagi. Bori ingin
ke kolam rennag. Tapi Min Young malas ke kolam renang karena belakangan ini ia
jadi terkenal apalagi dengan pakaian renang. Bori sewot, Min Young pun akhirnya
menurutinya, ia akan mengajak Bori ke kolam renang. Bori senang sekali.
Ketika Bori sudah masuk ke
rumah, terdengar oleh Min Young seseorang memanggilnya. Min Young mengenali
suara itu.
“Min Young-ah, ayo kita
bertemu besok.”
Min Young menoleh dan
melihat Soo Young berdiri tersenyum di belakangnya.
“Dan kita bertemu lagi
lusa dan besoknya lagi. Dan hari esoknya lagi. Kita bertemu setiap hari, ya?”
Min Young menangis
mengangguk melihat bayangan Soo Young.
Bong Shik sedih mambaca
artikel tentang anak-anak dari ekonomi kelas bawah yang bercita-cita menjadi
pemain baseball. Park Bo heran apa mata Bong Shik kelilipan. Bong Shik kesal,
ia tidak kelilipan, tapi anak-anak ini sungguh anak-anak yang malang.
Park Bo tahu itu, “makanya
anda cepatlah menikah agar bisa punya anak. Aneh juga, padahal anda menyukai
anak kecil.”
Bong Shik : “aneh?”
Park Bo mengalihkan
pembicaraan, “apa ada lagi yang anda butuhkan?”
Bong Shik menatap tajam, “aku
sudah memutuskan. Aku akan menolong anak-anak ini. Tapi bukankah kau harus
mendapatkan keuntungan dari kegiatanmu. Jadi buatlah pengumuman ke media mengenai
kegiatan amal ini dan yang paling penting Dong Sook harus tahu.”
Bong Shik pun melakukan
kegiatan amal untuk anak-anak yang bercita cita menjadi pemain baseball.
-Moon Bong shik dari GKP,
10 juta won untuk anak-anak tim baseball.
Bong Shik membagi-bagikan
seragam dan peralatan baseball pada anak-anak yang ekonominya lemah. Ia pun
menceritakan kalau sebagian adalah barang sumbangan tapi sebagian besar ia
sendiri yang membelinya (haha pamer). Ia meminta anak-anak mengingat namanya. Kalau
bertemu orang dewasa (yang punya hak pilih) sebut saja namanya hahaha.
Bong Shik pun bemain
baseball dengan anak-anak. Ia tampak senang dan menikmati setiap permainan.
Dong Sook datang ke
lapangan baseball. Ia tersenyum begitu melihat Bong Shik tampak ceria di
sekitar anak-anak.
Bong Shik melihat Dong Sok
ada disana. “Nona Go, kau datang.” Ia senang sekali.
Dong Sook tanya kegiatan
apa ini. Bong Shik menyombongkan diri kalau sebagai wakil rakyat yang
memperhatikan rakyatnya ia sedang menolong anak yang berekomoni rendah agar
bakat dan impian mereka bisa tumbuh.
Dong Sook menyindir, “apa
kau sedang menyombongkan diri karena telah bertambah matang?”
“Aku tak menyombongkan
diri.” Bong Shik kemudian tertawa, “tidak, kau benar.”
Dong Sook : “apa kau tidak
takut? Kau sudah melihat pukulan yang diterima Kim Soo Young dan Noh Min Young.”
Bong Shik : “Makanya,
kalau kita merahasiakannya…”
Dong Sook menyela, “mereka
juga merahasiakannya.”
Bong Shik : “Bisakah kita
membuatnya super rahasia?”
Dong Sook tertawa, “apa
itu mungkin?”
Bong Shik terdiam
“Lihat, kan? Tapi aku
bangga padamu.” ucap Dong Sook sambil menepuk Bong Shik. “Aku akan pergi
setelah menonton pertandingan ini.”
Dong Sook akan pindah tempat
untuk menonton tapi Bong Shik menahan tangannya. “Noona, Sebenarnya aku….
Menyukai…”
Plok… tiba-tiba bola
baseball mendarat di kepala Bong Shik.
Bong Shik geliyengan
pusing memegangi kepalanya yang sakit akibat benturan bola. Dong Sook cemas memegangi
Bong Shik yang mengaduh karena bola yang dibeli Bong Shik sendiri hahaha. Bong Shik
pun tak sadarkan diri.
Soo Young keluar dari
apartemennya menuju mobil. Tiba-tiba ada seseorang yang menodongkan sesuatu ke
arahnya dari belakang. “Jangan bergerak!” perintah wanita itu yang tak lain Min
Young.
Soo Young yang semula
terkejut berubah tersenyum setelah mengetahui siapa yang datang. Soo Young
mengangkat tangan seperti seorang penjahat ketika ditangkap polisi.
Soo Young akan menoleh ke
belakang tapi Min Young mengancam menggunakan senjatanya (ponsel) memerintahkan
agar Soo Young jangan bergerak. Soo Young kembali tertawa.
“Aku akan menculikmu. Jadi
jangan bergerak dan masuk ke mobilmu!” perintah Min Young.
Soo Young mengangguk
mengerti sambil berkelakar, “bagaimana aku bisa masuk mobil kalau tak boleh
bergerak?” (hahaha)
“Kalau kusuruh masuk, ya
masuk. Jangan cerewet!” omel Min Young.
Soo Young berbalik badan
dan tertawa melihat Min Young menyamarkan diri menggunakan kerudung dan
kacamata. Soo Young mengambil keranjang makanan yang dibawa Min Young dan
menggandeng tangan Min Young.
Keduanya naik mobil
bersama menuju suatu tempat.
Keduanya piknik kencan di
bukit. Kejar-kejaran ala film india. Hahaha.
Soo Young dan Min Young memberi
makan domba. “Eh lihat yang ini mirip Moon Bong Shik!” sahut Soo Young ketika memberi
makan seekor domba.
“Jangan begitu!” seru Min Young,
“jangan menghina domba ini. Tapi yang ini mirip Nona Go. Itu lihat Kim Soo Young.
Kim Soo Young yang paling rakus.”
Hahahaha.
Keduanya duduk diatas
tikar piknik memakan bekal yang mereka bawa. Suap-suapan kimbab hehehe.
Min Young meminta Soo Young
menyanyikan lagu untuknya. Soo Young pun menyanyikan sebuah lagu untuk Min Young.
(suaranya Shin Ha Kyun lumayan lah hahaha)
Keduanya menyusuri jalan
bersama dan sesekali saling mencium.
Keduanya kemudian melihat kakek nenek yang
berjalan bergandengan tangan bahagia. Soo Young dan Min Young tersenyum, keduanya
berharap bisa bersama-sama dengan perasaan bahagia seperti pasangan kakek nenek
itu, bersama hingga usia senja.
Dalam perjalanan pulang, Min
Young memecah keheningan suasana dengan berkata bahwa ia berharap hubungan Soo Young
dengan ketua Go jangan diekspos. Soo Young menoleh terkejut Min Young
mengetahui itu.
Min Young : “aku tahu kau
tak ingin itu diketahui orang. Jadi jangan diungkapkan.”
Soo Young : “apa kau sudah
tahu?”
Min Young mengangguk, “kau
bisa mencari cara lain untuk menghukum Ketua Go. Tapi jangan menghancurkan
dirimu bersamanya.”
Soo Young tak menjawab ia
hanya menoleh menatap Min Young. Min Young menyentuh tangan Soo Young sebagai
bentuk kepedulian dan penyemangat.
Soo Young mengantar Min Young
hingga di depan rumah. Tapi ketika Min Young akan masuk ke rumah Soo Young
memanggilnya, “Min Young-ah!”
Min Young berdiri diam.
Soo Young perlahan mendekapnya dari belakang. “Lima menit lagi!” pinta Soo Young
masih ingin bersama Min Young.
Suara Min Young : “aku tak
pernah mengucapkan selamat tinggal padanya.”
Suara Soo Young : “itu
hanya… jeda saja.”
Suara Min Young : “begitulah
cara kami berpisah.”
Suara Soo Young : “selama…
kami melakukan jeda.”
Bersambung ke episode 16
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...