Tiba saatnya bagi
Perusahaan Daehan melakukan rapat dewan direksi untuk menentukan nasib perusahaan
itu di kemudian hari. Siapakah yang akan memimpin perusahaan menggantikan Presdir
Choi Go Bong? Choi Mi Hye dan Lee In Ja pun menghadiri rapat tersebut.
Choi Young Dal yang keluar
dari mobil disambut beberapa dewan direksi. Ia tersenyum seakan yakin betul
bahwa ia lah yang akan menjadi Presdir Daehan selanjutnya.
Ji Yoon yang khawatir meminta
Dae Han mempertimbangkan keputusan Dae Han kembali. Tapi Dae Han sudah
membulatkan keputusannya ia tak mau mengambil alih manajemen dengan menjadi Presdir.
Ia juga meminta Ji Yoon berhenti membuang energi terhadap pecundang seperti
dirinya. Bukankah dengan adanya Direktur Jung Yi Gun sudah cukup bahkan
ditambah dengan Ji Yoon. Ia melihat keduanya terlihat lebih baik jika bekerja
bersama-sama.
Ji Yoon : “Apa kau benar-benar
akan melakukan ini? Bagaimana kau bisa tidak berubah sama sekali setelah ayahmu
meninggal?”
Dae Han : “Kenapa aku
harus berubah?”
Ji Yoon mulai kesal, “Ayahmu
menghabiskan seluruh hidupnya untuk perusahaan ini. Bagaimana bisa kau hanya
melihatnya runtuh dalam semalam?”
“Aku akan membantu untuk
menghancurkannya. Aku akan benar-benar membantu untuk menghancurkannya.” Dae Han
memperagakan tangannya dari atas ke bawah sebagai pertanda ia akan membuat
sesuatu yang semula berada di atas menjadi jatuh ke bawah. Ji Yoon hanya bisa menghela
nafas dengan tindakan Dae Han.
Mereka sudah berkumpul di
ruang rapat. In Ja tersenyum menyapa Mi Hye. Namun Mi Hye bersikap cuek ya
sedikit membalas senyum In Ja sih. In Ja heran dengan sikap adik iparnya ini.
Sebagai putra Presdir Choi,
Dae Han pun berdiri di depan.
“Setelah ayahku meninggal,
maksudku... setelah Presdir Choi meninggal, aku sudah memikirkan banyak hal.
Aku harus bertanggung jawab dan memimpin Daehan sebagai anaknya. Namun aku akan
mengikuti keputusan dewan direksi. Sekarang tentang siapa yang akan
menggantikan Presdir Choi sebagai Presdir baru yang akan mengambil alih
tempatnya aku juga sangat ingin mengetahuinya.”
“Jika itu terlalu sulit
untukmu, maka saudaranya, Direktur Choi Young Dal yang harus menggantikannya.”
usul salah satu dewan direksi.
Young Dal tersenyum senang
mendengar usulan itu.
Namun dewan direksi yang
duduk di sebelah Mi Hye tak setuju, “Pada saat seperti ini tak ada aturan
anggota keluarga yang harus menggantikannya. Jika itu benar-benar demi Perusahan
Daehan, maka bekerja dengan perusahaan asing juga merupakan solusi yang baik.”
Dewan direksi yang lain
marah, “Bagaimana kau bisa mengatakan itu? bagaimana kau berpikir untuk menjual
Perusahaan Daehan?”
“Itu gila. Bukan itu
maksudnya.”
Mereka pun saling
menyerang, suasana menjadi kacau.
Tiba-tiba Sekretaris Sung
datang tergesa-gesa masuk ke ruang rapat. “Tunggu sebentar!” ucapnya. Ia memberikan
usb pada Dae Han. Dae Han yang terkejut campur heran tanya apa yang Sekretaris Sung
lakukan disini. Sekretaris Sung meminta Dae Han melihat isi usb itu, Dae Han
akan tahu setelah melihatnya.
Dan itu adalah rekaman
video Presdir Choi Go Bong. Semua yang ada di ruangan itu terkejut.
“Apa kabar semuanya. Aku Choi
Go Bong. Orang-orang akan dinilai setelah mereka meninggal. Aku tahu, kalian semua
akan membahas segala macam tentangku sekarang. Dalam hal apapun seseorang harus
mengeluarkan nafas mereka. Entah itu tentang uang, kehormatan dan kekuasaan.
Mereka bekerja dengan cara yang sama. Sekarang, aku tinggalkan segalanya dan
akan pergi. Berdasarkan pengalamanku, aku menyadari bahwa hidup adalah sebuah
penebusan dosa. Tapi hari yang paling mulia dalam hidupmu tergantung bagaimana
kau menjalani sisa hidupmu mulai dari sekarang.
Tentang siapa yang akan
memimpin Daehan dan menggantikan aku, tentang memilih penggantiku aku takut itu
akan membuat kalian sakit kepala. Jadi aku membuat rencana ini. Kuharap kalian
akan mengerti.
Langsung saja, aku akan
mengumumkan pengganti Daehan. Penerusku untuk Daehan yang aku sudah habiskan
seluruh hidupku untuk membangunnya adalah... anakku.”
Choi Dae Han menutup mata
kesal karena jelas ia tak ingin melakukannya.
Young Dal dan In Ja mencoba
pasrah deh.
“Aku akan membiarkan
anakku Choi Shin Hyung yang mengambil alih Daehan.”
Peserta rapat terkejut,
siapa Choi Shin Hyung. Kenapa Presdir Choi mengatakan begitu.
“Sebenarnya aku memiliki
anak lagi. Untuk keputusan akhirnya aku meminta kalian untuk menyambut dan memberinya
kesempatan.”
Video rekaman pun selesai.
Mereka benar-benar
terkejut, apa maksudnya ini. Terutama bagi Dae Han apa maksud perkataan ayahnya
bahwa ayahnya memilki anak lain selain dirinya.
Choi Shin Hyung pun masuk
ke ruang rapat. Semua mata tertuju padanya. Ha Soo yang berada di ruangan itu
juga terkejut ternyata Shin Hyung adalah putra Presdir Choi Go Bong.
“Siapa kau?” tanya Dae Han.
“Siapa kau?” Bentak Dae Han.
Shin Hyung tersenyum
mengenalkan namanya, “Aku putra Presdir Choi Go Bong, namaku Choi Shin Hyung. Aku
akan sangat menghargai bimbingan kalian.”
Son Woo Young yang juga
berada di ruangan itu bersama Ha Soo benar-benar tak percaya ini, jadi Shin Hyung
itu anaknya Presdir Choi.
Shin Hyung : “Walaupun aku
diduga sebagai penculik Presdir Choi, alasan kenapa aku terus mendatangi
rumahnya dan resort ini, itu semua atas perintah ayahku. Dia mengirimku kesini
untuk melakukan penelitian awal untuk persiapanku hari ini. Sepertinya dia
sudah mempersiapkan ini untuk waktu yang lama.”
Young Dal menilai ini tak
mungkin, ia tak percaya.
Shin Hyung sudah menduga
kalau semuanya pasti terkejut mengetahui Presdir Choi memiliki anak lain. Ia
tak ingin ada kesalahpahaman atau spekulasi apapun. Maka dari itu ia sudah menyiapkan
segalanya. Ia sudah membawa dokumen sebagai bukti bahwa ia benar putra Presdir Choi.
Ia membawa hasil tes DNA. Jadi ia berharap semuanya tak ada yang mencurigainya
atau mengganggunya mulai sekarang.
Young Dal yang tak percaya
langsung maju untuk memastikan kebenaran dokumen itu. Ternyata dokumen itu
benar, saking shocknya kepalanya langsung sakit dan hampir ambruk. In Ja panik
dan segera berlari menolong suaminya.
Keluar dari ruangan rapat,
dewan direksi mengerumuni Shin Hyung meminta penjelasan lebih lagi. Shin Hyung
memakai kacamata hitamnya dan menoleh ke belekang, menoleh pada Ha Soo.
Jung Yi Gun memerintahkan
sekretarisnya untuk menyelidiki Shin Hyung, “Dia bilang dia datang dari Kanada.
Selidiki dia.” Sekretarisnya mengerti. (kalau dipikir-pikir Sekretarisnya Yi Gun
ini mirip Kang Gi Chan ya haha)
In Ja dan Mi Hye membantu
Young Dal berdiri. Dae Han tetap duduk di kursinya, ia masih tak percaya atas
apa yang baru saja terjadi. Ji Yoon juga sama terkejutnya. Young Dal lemas
bagaimana ini bisa terjadi, ia benar-benar tak pernah menduga ini.
Mi Hye menilai yang
bernama Choi Shin Hyung ini pasti seorang penipu. Bukankah Young Dal tahu
seperti apa Choi Go Bong itu, dia tak boleh memiliki anak haram.
Dae Han tiba-tiba tertawa.
Tawa yang penuh kesedihan. Ia benar-benar tak menyangka ayahnya memilki anak
lain selain dirinya. Ia merasa dikhianati oleh ayahnya. Melihat Dae Han tertawa
seperti itu membuat Ji Yoon khawatir.
Ha Soo membasuh wajahnya
di kamar mandi, “Choi Shin Hyung, jadi dia adalah anak pria tua itu? Bagaimana
dia membohongiku seperti ini. dan aku tak mengetahuinya.”
Sekretaris Sung melihat
sekeliling dan memberitahu Shin Hyung kalau semuanya sudah aman. Shin Hyung
tanya apa benar semua orang sudah pergi.
Sekretaris Sung ingin tahu
apa yang akan Shin Hyung lakukan selanjutnya. Shin Hyung berkata, “Dadu sudah
dilemparkan jadi lihatlah dengan seksama apa yang akan terjadi, apakah Choi Go
Bong masih hidup ataukah sudah mati. Semua orang berpikir tentang posisiku, aku
akan mengurus semuanya.”
Sekretaris Sung yakin
kalau posisinya aman. Shin Hyung tiba-tiba mencekik Sekretaris Sung, “Kita lihat
saja. Aku akan mencari tahu siapa yang curiga dengan posisiku dari awal.” Shin Hyung
menatap tajam sekeliling, “Sembunyikanlah dengan baik atau aku akan melihatmu.” gertaknya pada seseorang yang belum ia ketahui siapa.
Dan Shin Hyung pun melihat
Ha Soo lewat di depannya. Ia langsung melepas cekikannya dari Sekretaris Sung
dan menemui Ha Soo.
“Hei.. si Bimasakti, Eun Ha Soo.”
panggil Shin Hyung. Ia tersenyum pada Ha Soo. Ha Soo menoleh sesaat tapi
kemudian berlalu dari sana membaut Shin Hyung terheran-heran. Kenapa Ha Soo
mengabaikannya.
Ha Soo berbalik bertanya
apa ada yang bisa ia bantu, apa Shin Hyung punya urusan dengannya. Shin Hyung
bingung, “urusan? Ya ada.” jawabnya. Bukankah malam itu Ha Soo meneleponnya. Ia
tak bisa menjawab telepon saat itu karena terlalu sibuk. Ha Soo membenarkan ia
menelepon tapi ia saat itu salah menekan nomor. Ia minta maaf. Ha Soo akan
pergi tapi Shin Hyung memanggilnya.
Sekarang Ha Soo bertanya-tanya
apa nama Shin Hyung itu benar Choi Shin Hyung tidak membohonginya. Shin Hyung
bingung apa maksud Ha Soo.
Ha Soo : “Apa kakekmu
sudah lebih baik sekarang? Apa kau menangkap pengemudi dari kecelakaan tabrak
lari itu? Apakah kau bekerja disini untuk melakukan balas dendam terhadap
ayahmu?”
Shin Hyung menyadari
kebohongannya pada Ha Soo tempo hari, ia tak bermaksud begitu.
Ha Soo : “Kau
mempermainkan orang lain untuk keuntunganmu sendiri dan kau melakukan
kebohongan. Aku sudah salah menilaimu dan kau sudah kelewatan. Aku tak pernah
ingin diserat ke kantor polisi lagi, aku juga tak ingin terjadi rumor ditempat
kerja. Jadi berpura-puralah tak mengenalku.”
Dae Han berada di
ruangannya, Ji Yoon mengatakan ia sudah meminta evaluasi ulang dan akan
memastikan keaslian tes DNA dan tulisan tangan Presdir. Diantara dokumen yang Shin
Hyung berikan ada halaman terakhir catatan bunuh diri Presdir Choi.
Dae Han pun membacanya,
“Aku berharap kalian
terkejut tapi karena kalian tak perlu melihat orang tua ini lagi aku percaya
kalian merasa lega. Dan untuk warisan dan penggantiku di perusahaan aku akan
mengirimkanya bersama dengan seseorang yang kuharap kalian akan percaya padanya
dan mendukungnya.
Dan anakku Choi Dae Han,
kau akan lebih terkejut daripada orang lain. Aku tahu itu adalah sesuatu yang tidak
seharusnya kulakukan sebagai ayahmu. Tapi kuharap kau memahaminya dan
menghadapi kenyataan saat ini. Aku memintamu untuk menerima pernyataan
terakhirku. Aku mengakhiri catatanku disini. Choi Go Bong.”
Dae Han menangis membaca
tulisan ayahnya. Ya ia benar-benar terkejut hari ini lebih dari siapapun. Ia benar-benar
marah. Namun ia berusaha untuk menahannya. Ji Yoon khawatir apa Dae Han baik-baik
saja.
Dua pelayan masuk ke
ruangan Dae Han memberi tahu bahwa ada seseorang yang masuk ke ruang belajar Presdir
Choi.
Dae Han dan Ji Yoon segera
kesana. Keduanya terkejut begitu melihat Shin Hyung duduk di kursi Presdir Choi.
Shin Hyung tersenyum menyapa Dae Han.
Dae Han yang marah
mencengkeram baju Shin Hyung, “Kau ini siapa?” bentaknya. Shin Hyung dengan tenang
dan penuh senyuman menatap Dae Han.
Ha Soo tanpa sengaja
menjatuhkan piring. Ia heran kenapa dirinya menjatuhkan piring itu, sia-sia deh
telurnya. Ia akan membereskan pecahan piring namun tangannya terluka. Woo Young
yang melihat itu segera menarik Ha Soo menjauh dari sana. Myung Soo yang
mendengar ada keributan di dapur segera keluar kamar, ia membantu kakaknya membereskan
pecahan piringnya.
Sambil mengoleskan
antiseptik ke luka Ha Soo, ibu bertanya bagaimana dengan pria itu, pria yang
datang terakhir kali kesini. Karena ia melihat hari ini pria itu (Shin Hyung)
muncul di koran. “Dia putra Presdir Choi, kan? Ah apa bedaya dia anak sah atau
tidak? Sejak awal aku sudah menyukainya.” Sejak kapan Ha Soo berkencan dengan Shin
Hyung. Ha Soo meyakinkan pada ibunya kalau ia tak berkencan dengan Shin Hyung.
Dae Han yang marah sekali
berusaha menahan dirinya. Ia melepas cekramannya dari Shin Hyung. Ia menyuruh Shin
Hyung keluar dari sini. Namun Shin Hyung diam saja. Dae Han sekali lagi menyuruh
Shin Hyung keluar, apa Shin Hyung tak mendengarnya.
Ji Yoon ikut berkata apa Shin
Hyung tak tahu dimana Shin Hyung berada sekarang ini. Shin Hyung meminta keduanya
tenang. Ia mengerti Dae Han sedang marah sekarang, “tapi masalahnya adalah
ayahku mengatakan padaku untuk...”
“Pria ini adalah ayahku.”
jawab Shin Hyung sambil menunjukan wajah pria tua di cover buku biografi. “Bukankah
kami mirip? Ditambah lagi aku lebih tua darimu. Aku akan menggunakan ruang
belajar ini dan kamar ayahku mulai hari ini.” Ia mengajak Dae Han mulai sekarang
tinggal bersama. Ia tahu Dae Han pasti memilki banyak pertanyaan tentang
dirinya, itu nanti akan dibicarakan satu persatu. Ia juga sebenarnya punya
cerita tragis sebagai anak yang disembunyikan ayahnya.
Dae Han tak tahan lagi
mendengar ocehan Shin Hyung, “Kepala pelayan Yoon!” teriak Dae Han memanggil kepala
pelayan. Pelayan Yoon datang. Dae Han memerintahkan Pelayan Yoon untuk
mengeluarkan Shin Hyung dari sini sekarang atau hubungi polisi.
Pelayan Yoon dan Nn Yum
dengan sopan meminta Shin Hyung keluar dari sini. Namun keduanya kaget begitu
tahu Shin Hyung sudah mengenal namanya. Untuk Sekarang Shin Hyung akan pergi. Dae
Han meminta pelayannya agar jangan membukakan pintu untuk Shin Hyung. Shin Hyung
keluar dari ruangan itu sambil menyeringai.
Shin Hyung mendatangi Galaxy
Tailor Shop. Ha Soo yang berada disana kaget melihat kedatangan Shin Hyung, “apa
yang kau lakukan disini?” tanya Ha Soo.
Shin Hyung balik bertanya
apakah ia datang ke tempat penjahit untuk makan, ya tentu saja untuk memesan
jas. Ia bertanya dimana ibu Ha Soo. Ha Soo menjawab ibunya ada di rumah.
Shin Hyung melihat jas
yang ada disana. Ha Soo memberi tahu kalau jas itu milik Presdir Choi tapi
sekarang beliau sudah tak bisa mengambilnya.
Shin Hyung tanya apa yang Ha
Soo lakukan sekarang. Ha Soo menutupi gambarnya. Shin Hyung mendekat untuk
melihat dengan jelas apa yang dibuat Ha Soo, ia tersenyum apa Ha Soo
menggambarnya snediri. Ha Soo kesal Shin Hyung pengen tahu saja apa yang ia
lakukan, sekali lagi Ha Soo tanya kenapa Shin Hyung datang ke sini. Shin Hyung kembali
mengatakan kalau kedatangannya untuk memesan jas.
Ha Soo menelepon ibunya memberi
tahu ada pelanggan yang datang. Ibu yang ada di rumah bertanya siapa. Ha Soo
bilang itu orang yang terakhir kali datang ke rumah. Ibu langsung bisa menebak
kalau itu Shin Hyung. Ia tersenyum, “oh menantu masa depanku ya?”
“ibu..” sahut Ha Soo
kesal.
Ibu tersenyum malu
mengatakan pada Ha Soo sekarang ia tak bisa datang ke toko. Jadi Ha Soo saja
yang mengukurnya. Ha Soo menjawab pelan tak mau, tak bisakah ibu yang datang
dan melakukannya. Ibu menginginkan Ha Soo melakukan ini dengan baik, ia pun
menutup teleponnya.
Terpaksa deh Ha Soo yang
mengukurnya hehehe. Ini adegan bikin deg-degan, apalagi saat mata keduanya
bertemu. Saking kikuknya Shin Hyung sampai mengalihkan pandangannya. Hehehe.
Shin Hyung pun diminta
untuk memilih kain. Shin Hyung memilih kain yang ada di bagian atas. Ha Soo
naik ke kursi untuk mengambilnya. Tapi susah sekali untuk mengambil kain
pilihan Shin Hyung. Ha Soo sempoyongan hampir jatuh.
Untung saja dengan sigap Shin
Hyung menahannya dari bawah. Keduanya terkejut berada dalam posisi yang
demikian. Shin Hyung memberdirikan Ha Soo. Ha Soo terdiam mematung.
Di luar toko Shin Hyung
memanggil Ha Soo. Ha Soo memperingatkan Shin Hyung agar jangan datang lagi
kesini. Tapi Shin Hyung berkata ia harus kesini untuk mengambil pesanan jasnya
itu jadi ia akan datang.
Shin Hyung pun berkata
jujur, sebenarnya ia datang untuk mengatakan sesuatu. “Benar, aku tak memiliki
seorang kakek yang terlibat dalam kecelakaan tabrak lari. Ayahku tidak dipecat.”
Ia benci orang-orang melakukan kebohongan tapi ia ternyata melakukannya.
Ha Soo heran apa Shin Hyung
sekarang sedang berusaha minta maaf atau membuat alasan. “Kau tak pernah
meminta maaf pada siapapun sebelumnya, kan?” Shin Hyung jadi terbata-bata tak
tahu mengatakannya bagaimana. Ha Soo mengerti dan menyuruh Shin Hyung pulang
sekarang karena ia juga harus pulang.
“Hei Bimasakti Eun Ha Soo.”
panggil Shin Hyung. “Ada sebuah kalimat menurut Dhammapada (Salah satu kitab suci agama Buddha). Bahkan jika pada
awalnya seseorang melakukan kejahatan tapi dia menutupinya dengan perbuatan
baik maka itu akan seperti sebuah bulan setelah awan menghilang.”
Ha Soo menggerutu pelan,
apa sih yang dia katakan?
Shin Hyung : “Aku tak bisa
memetik bulan untukmu tapi aku bisa membuat awannya menghilang. Kau bisa
memilih untuk memberikanku kesempatan.”
Ha Soo berkata kalau
sekarang posisi Shin Hyung itu berada di tempat yang tinggi seperti bulan
sebagai putra dari Presdir Choi. Tak ada urusan lagi diantara ia dan Shin Hyung
jadi tak usah bertemu satu sama lain lagi. Ia pun akan pergi.
“Terima kasih untuk
segalanya.” ucapan Shin Hyung membuat langkah Ha Soo terhenti. “Kau adalah
orang pertama yang memperlakukanku dengan tulus.”
Ha Soo terkejut dan
berbalik menatap Shin Hyung.
“Itulah yang ayahku
katakan.” sambung Shin Hyung. Ha Soo tambah terkejut apa benar ayah Shin Hyung
yang mengatakannya. Shin Hyung mengangguk membenarkan, “semua orang baik
padanya selama ini karena uangnya. Dia hanya seorang pria tua yang jahat tanpa
uangnya, terima kasih. Aku yakin ayahku tak akan kesepian lagi.” Shin Hyung
permisi pergi. Ha Soo berdiri terdiam memandang Shin Hyung yang berjalan
menjauh.
Gi Chan melihat karyawan
wanita di sebelahnya sibuk mengomentari hubungan Ha Soo dan Shin Hyung. Mereka
ngerumpi di sosial media, mulai deh mereka ngegosip.
“Aku dengar ada artikel
mengenai anak haram Presdir Choi dan Eun Ha Soo?”
“Daebak, aku tak melihatnya
seperti itu, tapi dia beruntung, ya?”
“Wah aku iri. Sebuah
skandal dengan kedua anak Presdir Choi.”
“Dia memainkan kedua
anaknya, benar-benar menakjubkan. Dia mungkin memberikan semacam mantra pada
mereka.”
Gi Chan yang marah
menggebrak meja, “apa yang kau lakukan selama jam kerja?” Pegawai itu terkejut
dan menunduk minta maaf. Gi Chan mengerutu kesal, orang-orang begitu kejam
menilai Ha Soo seperti itu.
Dae Han memanggil Ha Soo
ke ruangannya. Ia menanyakan apa rumor yang beredar di kalangan pegawai hotel itu
benar. “Apa kau mendekati dia karena kau tahu dia adalah anak ayahku?”
Ha Soo menjawab tidak, ia
tidak tahu itu.
Dae Han : “Lalu apa Choi Shin
Hyung yang mendekatimu lebih dulu? Mengatakan padamu bahwa dia adalah putra Presdir
Choi.”
Ha Soo berusaha
menjelaskan kalau semua yang terjadi bukanlah seperti itu. Tak ada apa-apa
diantara ia dan Shin Hyung.
Dae Han mencibir, “Tak ada
yang terjadi diantara kalian berdua? Apa kau tak pernah makan dengannya?”
Ha Soo terbata-bata, “Kalau
tentang itu...”
Dae Han menyela, “bagaimana
dengan minum?”
Ha Soo terdiam tak bisa
mengelak.
Dae Han tertawa, “Kau
pasti menargetkanku sebagai gantinya. Karena kau tahu akulah kekuatan sesungguhnya
bukan dia. Apa mungkin kau berharap untuk naik status dengan tidur dengannya?”
tuduh Dae Han.
Ha Soo sedih dituduh yang
tidak-tidak, tak ada alasan baginya untuk diganggu lagi oleh Dae Han.
Ha Soo akan pergi, Ji Yoon
menegur apa yang Ha Soo lakukan. Ha Soo terdiam tak menjawab hanya air matanya
yang menetes.
Dae Han berkata jika
tuduhan itu salah lalu kesepakatan seperti apa yang terjadi antara Ha Soo dan Shin
Hyung. Bagaimana Ha Soo bisa mengenal Shin Hyung. Ha Soo tak menjawab ia pergi
dari sana dengan air mata yang berlinang.
Yi Gun menyampaikan hasil
keaslian tes DNA dan tulisan tangan Presdir. Ia menegaskan bahwa benar itu tulisan
tangan milik Presdir Choi. Ji Yoon memberikan hasil tes DNA Choi Shin Hyung
yang membenarkan Shin Hyung putra Presdir Choi dengan kecocokan 100%.
Dae Han terkejut, 100%?
Ha Soo duduk menyendiri
sambil meminum minuman kotaknya. Ia menghela nafas panjang dan mengumpat, “Dua
orang itu Choi Shin Hyung dan Choi Dae Han, kenapa mereka melakukan ini padaku?
Mereka pikir mereka itu siapa? Keduanya adalah pembohong yang licik.”
Ha Soo teringat ucapan
Shin Hyung semalam yang mengucapkan terima kasih atas perlakukan Ha Soo yang tulus
terhadap Presdir Choi. Mata Ha Soo berkaca-kaca mengenang pria tua itu.
Ha Soo sudah menghabiskan
dua kotak minuman, ia akan meminum satu kotak lagi namun tiba-tiba ada yang merebut
paksa darinya. Choi Dae Han. Ha Soo yang terkejut melihat kedatangan Dae Han meminta
minumannya dikembalikan.
Dae Han berkata Ha Soo
bebas untuk minum setelah bekerja, tapi bukankah yang Ha Soo minum ini sudah
terlalu banyak, ini bukan minuman jus atau semacamnya kan. Dae Han mencoba
minumannya dan itu membuat Ha Soo jengkel, kenapa Dae Han meminum minuman
miliknya.
Ha Soo akan merebut
kembali minumannya namun minuman kotak itu malah jatuh ke tanah. Ha Soo tambah kesal,
memangnya apa yang sudah soju miliknya lakukan pada Dae Han sampai dibuang begitu.
Dae Han minta maaf, ia
minta maaf karena tadi sudah keterlaluan.
Ha Soo akan pergi namun Dae
Han menahan tangannya. “Kau benar-benar marah ya? Aku bahkan meminta maaf. Ayo
tampar aku lagi. Tampar aku lagi.” Dae Han menepuk-nepuk tangan Ha Soo ke
pipinya.
Ha Soo heran dengan sikap Dae
Han yang tiba-tiba seperti ini, “apa yang kau lakukan?”
“Kenapa aku melakukan ini?”
Dae Han dengan lembut meletakan tangan Ha Soo ke pipinya, “Ini karena aku benar-benar
ingin mendapatkan pukulan.” Ucapnya sambil menatap Ha Soo dengan tatapan
lembut.
Ha Soo menatap dengan
tatapan bingung. Keduanya saling menatap.
Bersambung ke episode 5
Cemburukah Choi Shin Hyung
melihat kebersamaan Dae Han dan Ha Soo. Ah masa bapak mau saingan sama anak
buat ngedapetin cewek. Please, Shin Hyung biarkan saja Dae Han dan Ha Soo
bersama. Tapi.. tapi... kebersamaan Shin Hyung dan Ha Soo juga ga kalah sweetu
hahaha.
Gimana jadinya ya kalau Ha
Soo suka beneran sama Shin Hyung. Nanti kalau Shin Hyung balik lagi ke tubuh
tuanya, kasihan Ha Soo. Jadi Ha Soo sama Dae Han aja. Hehe. Ya itung-itung si
bapak ngebahagiain anaknya, tindakan yang selama ini tak pernah dia lakukan
hehe.
Kalau jadi Dae Han pasti
shock berat ya tahu ayahnya memiliki anak lain yang keberadaannya selama ini
tak diketahui. Sejak kecil Dae Han merindukan kasih sayang ayahnya eh pas
ayahnya meninggal malah muncul anak ayahnya yang lain. Berasa dikhianati
ayahnya. Sakitnya tuh disini #NunjukHati
Sakitnya tuh disini didalam hati ku * DH nyanyi ala2 Cita citata *,,,,sumpeh deh saya g deg2an liat scene HS-SH,DH-HS,,,,yg deg2an tuh pas scenenya DH-SH, agak jengkel juga sih sama SH gegara dia ngaku jd anaknya GB,kan kasian DH,urri DH semoga JY juga jd temenya g menusuk dari belakang,takutnya nanti DH di khianati sama orang yg dia bener2 percayai,,,,
ReplyDeleteNanti bakalan nyanyi lagi sakitnya tuh disini.....
Mbak Figthing !!!!
Udah isi absen pulang dulu ya hehehehe
Ofie
Mbak anis mksh bny..tp sinopisnya lanjut terus ya..jgn berhenti dijalan :D
ReplyDelete.mamany teemo.
Benaar banget mbaaaa argumenennya, setujuu
ReplyDeleteHa soo sama daehan sajjo
Awalnya aku terlalu gak suka ama ceritanya, tapi setelah di baca lanjutannya, aku jadi suka :) lanjut terusssss
ReplyDeleteCeritany lumayan bagus, lanjut mba anis sinopsisnya,,
ReplyDeleteGak sabar nunggu kelanjutannya,semangat mbak Anis!
ReplyDeletegak pengen banget HS jadian ama SH .......
ReplyDeleteyeah, kak anis aku suka banget sama ini drama, tolong dilanjut yak ampe selesei, hihihiiii..
ReplyDeletepokoknya makasih banget deh kak udah recap drama keren ini, gumawo kak anis
aku baru sadar, nama perusahaan nya choi go bong itu dinamakan sama kaya nama anaknya, DaeHan. kenapa aku jadi berfikir kalau ini menunjukan betapa ia amat sangat menyayangi putera nya ? *Hiks taoi mereka ga pernah punya waktu untuk mengungkapkan rasa sayang nya masing2 *hiks
ReplyDeleteHalo kak, aku reader baru lho. hehe salam kenal~
ReplyDeleteTerimakasih kak sudah mau meluangkan waktu untuk membuat sinopsis drama Mr. Baek. Kadang kalau nonton drama nya langsung masih ada beberapa hal yang membuatku bingung, dan ada nya sinopsis ini sangat membantu. :)
By the way, aku setuju sama argumen kk di part ini. Aku juga berharap Ha Soo bisa bersama dengan Dae Han. Ga rela pokoknya kalau sampe jadinya sama Shin Young alias Go Bong. Dijadiin menantu ajalah, jangan jadi kekasih atau bahkan istri o,O hahah. Tapi aku liat kaya nya Manajer Hong ada rasa sama Dae Han, ah aku benci cinta bersegi segi -_- bikin galau. Daaaaan Lee Joon ganteng banget di drama ini, kyaa aku suka salah fokus kalau pas lagi scene nya dia. Karakter dia di drama ini beda banget sama ketika dia main di drama Gap Dong. Berharap kedepan nya nanti akan ada drama2 lain dari Oppa ganteng yang satu ini, dimana dia jadi main actor. I realy wish for that. Sekali lagi terimakasih dan tetap semangat ya kak untuk lanjut bikin sinopsis nya, jangan sampe mandek di tengah jalan.heheh
Sebelumnya, aku mw mengucapkan terima kasih atas waktuny untk nyinop Mr. Baek. Emm, aku suka bgt ama scene DH-HS terakhir, bikin hati ikut nge-fly. Aku sangat amat mendukung HS akan berakhir sma DH, sibapaknya relain aja lah, ngalah sma anaknya, pliss
ReplyDeleteLau au jadi dae han mungkin au jg ingin d pukul.. berharap tak akan merasakan sakit sperty sedang bermimpi.. tapi pada kenyataa.nya itu lebih menyakitkan dari pada mimpi iank terlihat nyata.. sperty mimpi buruk...
ReplyDelete