Wednesday, 11 December 2013

Sinopsis Suspicious Housekeeper Episode 16 Part 1

Note : Piku-nya belum semua.

Dengan tatapan penuh air mata Bok Nyeo mengatakan kalau ia tak ingin kehilangan Do Hyung. Do Hyung meminta Bok Nyeo memegang tangannya sebagai bukti jika memang Bok Nyeo tak ingin kehilangan dirinya. Bok Nyeo pun menggenggam tangan Do Hyung. Do Hyung pun menggenggamnya erat. Ucapan Bok Nyeo ini benar-benar menghipnotis Do Hyung.


Ada yang melihat keduanya, siapa? Ketiga kakak adik Gyul (Doo Gyul, Se Gyul dan Hye Gyul. Mereka kaget melihat Bok Nyeo dan Do Hyung saling berpegangan tangan. Hye Gyul sangat marah melihatnya.

Do Hyung berjanji ia tak akan melepaskan tangan Bok Nyeo kecuali Bok Nyeo yang mepelaskannya lebih dulu.

Plak, ada tangan yang menampik tangan Bok Nyeo dan Do Hyung. Itu Hye Gyul. Hye Gyul menggenggam tangan Bok Nyeo dan menatap marah pada Do Hyung. “Tangan Bok Nyeo-nim itu punya Hye Gyul!” seru Hye Gyul.

Do Hyung tersenyum pada Hye Gyul, “Wah kau cukup menakutkan juga ya. Aku harus bersaing dengan si kecil ini kan?”

Pulang dari swalayan, Do Hyung berjalan beriringan bersama Bok Nyeo. Ia membawakan belanjaan Bok Nyeo dan belanjaannya. “Haruskah aku membuang belanjaan ini? Aku jadi tak bisa menggendeng tanganmu.” Ia menilai kalau mulai hari ini semua akan berubah menjadi kehidupan yang penuh dengan pasang surut. “Kita juga punya banyak penguntit.”

Do Hyung menoleh ke belakang, ketiga bersaudara Gyul mengikuti keduanya. Sadar kalau Do Hyung dan Bok Nyeo menoleh ke belakang, Doo Gyul menarik adik-adiknya ngumpet dibalik tembok. (Padahal udah ketahuan ngapain ngumpet segala hahaha) Do Hyung terkekeh melihat tingkah anak-anak itu. “Itu seperti mereka mengawasi ibu yang selingkuh dari ayah mereka.” sahut Do Hyung.

Bok Nyeo merasa Do Hyung sudah cukup mengantarnya jadi Do Hyung bisa pulang. Tapi Do Hyung tak mau, “Kita sudah resmi pacaran sekarang. kita akan melakukan yang biasa dilakukan pasangan lain. Mengantarmu, menjemputmu, dan telepon-teleponan sampai teleponnya panas.”

Sebuah mobil melintas di jalanan itu dan berhenti tepat dimana Bok Nyeo dan Do Hyung berada. Itu mobilnya Eun Sang Chul. Sang Chul terkejut melihat Bok Nyeo jalan berdua dengan Do Hyung.

Do Hyung : “Apa kau tak tahu? Bok Nyeo menjadi penguntitku.”

Sang Chul pun mengajak Bok Nyeo naik ke mobilnya agar pulang bersama. Tapi Do Hyung berkata kalau ia dan Bok Nyeo masih ada yang perlu dibicarakan. “Bagaimana kalau kau membawa pulang anak-anakmu?” Sang Chul menoleh ke arah Do Hyung menoleh. Ia melihat putra-putrinya ada dibalik tembok lagi ngumpet. Mereka pun keluar dari persembunyian dan ikut pulang bersama ayah mereka. Hye Gyul melihat Bok Myeo melalui kaca mobil belakang.

Do Hyung kemudian bertanya pada Bok Nyeo, “Apa kau tahu kenapa kau berarti untukku?” Bok Nyeo menjawab, “Itu karena saya tidak menyenangkan.” Do Hyung bertanya lagi, apa Bok Nyeo benar-benar mempercayai itu. Bok Nyeo balik bertanya, lalu apa.

Do Hyung : “Karena aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu, tapi jika aku begitu mudah memegang tanganmu, maka kau juga akan dengan mudah melepaskannya. Mudah datang, maka mudah pergi. Aku tak memaksa kita untuk bisa bersama. Jadi jangan marah. Aku terus bertanya pada diriku, bisakah kau benar-benar membuat wanita ini bahagia?”

Bok Nyeo sudah di rumah majikanya dan mencuci piring. Sang Chul bertanya apa Bok Nyeo sudah berbaikan dengan CEO Jang. Bok Nyeo menjawab ya. Sang Chul berkata kalau ia sudah mencurigai Bok Nyeo mendekati Jang Do Hyung karena mengira dia Seo Ji Hoon. Bok Nyeo berkata bukan hanya ia yang terus mendekati Do Hyung. Tapi Do Hyung yang telah membuka pikiran untuknya, jadi mulai sekarang ia harap Sang Chul jangan ikut campur lagi.

Di Gatsby, Song Hwa menyerahkan dokumen laporan pada Do Hyung. Do Hyung menilai kalau keributan kemarin benar-benar menjadi kesempatan yang baik, ia cukup memanfaatkannya dengan bijak. Song Hwa tak mengerti apa yang Do Hyung bicarakan.

Do Hyung : “Di Chinatown, ketika aku meninggalkan Bok Nyeo karena aku hampir pingsan, aku tak tahu bagaimana menjelaskannya jadi aku pura-pura marah. Dia benar-benar berhenti mencurigaiku sebagai Seo Ji Hoon karena itu. Dia seperti Park Eun Soo yang dulu. Dia terlihat sama.”

“Aku senang mendengarnya!” sahut Song Hwa dingin.

Do Hyung : “Jika kau menutup mulutmu, kau tahu setiap orang akan bahagia kan? Jika kau terus bekerja dengan baik, bukannya ancaman, akan ada hadiah untukmu.”

Song Hwa terlihat tak tertarik dengan hadiah, bolehkah ia bertanya. “Apa kau benar-benar sakit?” Do Hyung balik bertanya kenapa, apa Song Hwa pikir itu harus ditunjukan juga. Song Hwa berkata ia hanya ingin tahu apa penyakit Do Hyung itu sesuatu yang penting. Bukankah itu yang menjadi alasan Do Hyung menyembunyikan penyakit ini dari Bok Nyeo.

Do Hyung mendekat menatap tajam Song Hwa, “Aku rasa burung beo mati bukan ancaman yang cukup kuat. Karena kau terus bicara di depanku, jangan pernah mencari tahu informasi lebih banyak lagi karena kau sudah cukup berbahaya.”

Sekretaris Do Hyung masuk memberi tahu kalau ada tamu untuk Do Hyung. Song Hwa pun permisi.

Ketika sedang bersih-bersih rumah, Bok Nyeo menerima telepon dari Song Hwa yang mengajaknya bertemu. Bok Nyeo ragu, takut pertemuannya dengan Song Hwa mendatangkan bahaya di jam kerja seperti ini. Song Hwa memberi tahu kalau Do Hyung sedang ada tamu, jadi tidak apa-apa.

Bok Nyeo berada di dalam mobil Song Hwa di jalan dekat taman. Song Hwa sudah mendengar perihal hubungan Bok Nyeo dan Do Hyung yang sudah berbaikan. “Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau semakin dekat dengannya? kau sedang tidak mencoba membunuhnya, kan?”

Bok Nyeo berkata kalau ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan itu. “Saya ingin membunuhnya sekarang tapi saya berusaha menahan diri. Ketika dia berdiri di depan saya atau ketika dia berdiri di belakang punggung saya, saya ingin menghentikan nafasnya dengan satu tusukan.”

Song Hwa khawatir dengan niat Bok Nyeo.

Bok Nyeo : “Tapi, jika saya melakukan itu, tidak ada yang akan terungkap dan dia tetap tidak bersalah. Saya masih mencari cara untuk menghakiminya atas apa yang telah dilakukannya.”

Song Hwa : “Karena kau dan CEO Jang terlihat terburu-buru untuk segera mengakhirinya. Aku benar-benar takut.”

Ada satu hal yang ingin Bok Nyeo ketahui, ketika CEO Jang menghilang di Chinatown waktu itu, apa Song Hwa melihat sesuatu. Song Hwa menjawab tidak, ia tak mengatakan kalau saat itu Do Hyung tengah menghindar karena menahan sakin. Bok Nyeo sedikit mengkhawatirkan keselamatan Song Hwa, jadi ia tidak akan menanyakannya lagi.

Di rumah, Han Gyul menunjukan lagu ciptaannya pada Bok Nyeo. Bok Nyeo membaca liriknya dan menurutnya itu bagus. Han Gyul senang sekali. Bok Nyeo bertanya apa Choi Soo Hyuk akhirnya bergabung lagi di band. Han Gyul menunduk sedih, ia merasa kalau ayah Soo Hyuk tidak mengijinkannya.

Soo Hyuk di bar, ia melihat ayahnya ada disana makan sangat lahap. Tujuan ayah Soo Hyuk kesana untuk mengingatkan kalau sekarang waktunya Soo Hyuk menyetor uang padanya. Soo Hyuk pun memberikan sejumlah uang yang ia punya pada ayahnya. Ayahnya memuji putranya sudah bekerja dengan bagus.

Ayah Soo Hyuk akan menyimpan uangnya di saku, tapi tiba-tiba seseorang datang dan menumpahkan makanan yang ia makan ke wajahnya. Soo Hyuk yang masih belum keluar dari ruangan itu terkejut melihatnya, siapa yang melakukan itu? Bok Nyeo.

Bok Nyeo menarik kerah baju ayah Soo Hyuk. Ayah Soo Hyuk marah, “Siapa wanita ini? apa dia pacarmu?” tanyanya pada Soo Hyuk.

Bok Nyeo : “Apa itu uang simpanan anak anda? Jika anda mengambil yang dari orang lemah lagi, itu akan menjadi sup mie pedas selanjutnya.”

Setelah memberikan peringatannya Bok Nyeo akan keluar. Ayah Soo Hyuk tak terima diperlakukan seperti itu. Ia membentak dan menarik pundak Bok Nyeo. Tapi secepat kilat Bok Nyeo meraih tangan ayah Soo Hyuk dan membantingnya ke lantai. (seperti pada saat ia membanting Sang Chul dulu) Soo Hyuk hanya bisa diam terkejut sambil terbengong-bengong melihat tindakan Bok Nyeo.

Soo Hyuk bicara berdua dengan Bok Nyeo di luar bar. Ia mengatakan kalau tindakan Bok Nyeo tak akan membuahkan hasil. “Ayahku akan terus mengikutiku hingga ke ujung dunia. Itulah alasanku menyerah padanya.” Bok Nyeo bertanya apa Soo Hyuk juga menyerah pada Han Gyul. Soo Hyuk berkata kalau perasaan Han Gyul akan terluka jika menyukainya.

Bok Nyeo pun akan mengatakan pada Han Gyul apa yang Soo Hyuk ucapkan. “Soo Hyuk tidak pantas menjadi cinta pertama Han Gyul dan dia terlalu egois untuk menerima cintanya.”

Soo Hyuk : “Apa Han Gyul memberitahumu kalau aku cinta pertamanya?”

Bok Nyeo memperlihatkan tulisan lagu ciptaan Han Gyul. Yup itu lagu First Love yang menjadi Ost drama ini dan dinyanyikan pula oleh Kim So Hyun.

Han Gyul menerima sms dari Soo Hyuk, ‘Aku suka lagumu. Bisakah aku memainkannya?’ Kemudian datang sms berikutnya dari Soo Hyuk lagi, Beri aku sedikit waktu. Han Gyul tersenyum membacanya.

Bok Nyeo mengantar Hye Gyul ke TK. Sebelum masuk ke TK, Hye Gyul bertanya, “Siapa yang lebih kau sukai, Hye Gyul atau ahjussi itu? Jawab ya, siapa yang lebih kau sukai?” Bok Nyeo tak menjawab.

Hye Gyul : “Apa kau benar-benar akan menikah?”

Bok Nyeo : “Itu.. jika dia menginginkannya.”

Hye Gyul : “Ahjussi itu, bahkan jika aku memintanya jangan menjauhkanmu dariku?”

Bok Nyeo menjawab ya. Hye Gyul menunduk sedih. Ia pun masuk ke TK bersama teman lainnya. Setelah mengantar Hye Gyul, Bok Nyeo pun kembali ke rumah.

Sebelum benar-benar masuk ke sekolahnya, Hye Gyul memikirkan Bok Nyeo yang kemungkinan akan menikah dengan Jang Do Hyung. Ia tak ingin hal itu terjadi, ia pun kabur dari sekolah. Ia lari mengabaikan panggilan gurunya.

Hye Gyul ke rumah Do Hyung. Do Hyung heran karena tak melihat siapapun di luar melalui interkom-nya. Supaya terlihat oleh Do Hyung, Hye Gyul pun loncat-loncat meminta Do Hyung membukakan pintu untuknya.

Hye Gyul yang tak suka hubungan antara Bok Nyeo dan Do Hyung mengepalkan tangannya. Ia mengajak Do Hyung membuat kesepakatan dengannya. Do Hyung jongkok sambil tersenyum pada Hye Gyul, “Kesepakatan? Apa kau tahu apa artinya?”

Hye Gyul : “Kesepakatan artinya aku mengatakan pikiranku ke seseorang untuk membuatnya melakukan sesuatu yang kuinginkan. Itu yang dikatakan Bok Nyeo-nim.”

Do Hyung manggut-manggut hahaha.

Hye Gyul : “Kalau begitu, aku katakan apa yang kupikirkan. Ahjussi, aku melalui masa yang sulit, aku tak bisa hidup tanpa Bok Nyeo-nim. Jadi tolong biarkan dia menjadi ibuku.”

Do Hyung menatap tak suka dengan kesepakatan yang diminta Hye Gyul. Do Hyung mencoba tersenyum. “Kalau begitu, bagaimana kita melakukannya?”

Ketika sedang beres-beres di rumah, ponsel Bok Nyeo bunyi, ada telepon. Tapi Bok Nyeo tak menjawabnya karena ia sibuk. Itu telepon dari Jang Do Hyung.

Di kantor, Sang Chul menerima telepon dari guru TK-nya Hye Gyul. Ia terkejut mendengar kalau Hye Gyul tak datang ke sekolah. Song Hwa yang berada disana ikut terkejut mendengarnya. Sang Chul pun menghubungi Bok Nyeo mengabarkan Hye Gyul yang tak tak ke sekolah. Bok Nyeo jelas kaget karena ia sendiri yang mengantar Hye Gyul sampai ke sekolah. Bok Nyeo ingat kalau tadi ada yang menelepon ke ponselnya.

Ada pesan suara yang ditinggalkan Do Hyung, “Aku rasa kau harus datang ke sini sekarang!” Bok Nyeo pun menghubungi Do Hyung.

Do Hyung mengajak Hye Gyul ke toko mainan. Ia membelikan Hye Gyul satu set boneka barbie dan mainan lain. Do Hyung berbicara di telepon dengan Bok Nyeo. Ia memberitahu kalau Hye Gyul datang ke rumahnya untuk membuat kesepakatan.

Bok Nyeo lari tergesa-gesa menuju tempat dimana Hye Gyul bersama Do Hyung.

Karena mendapatkan hadiah yang bagus Hye Gyul pun berterima kasih, “Samchoon terima kasih ya!” Do Hyung jongkok dan tersenyum, “Kau janji, akan membiarkan samchoon memiliki Bok Nyeo-nim?” Hye Gyul menunduk sedih, ia galau harus memilih mainan barbie atau Bok Nyeo.

Do Hyung : “Hye Gyul kau punya ayah, Eonni dan Oppa, tapi untukku Bok Nyeo adalah segalanya. Aku bermimpi buruk setiap hari. Kalau Bok Nyeo pergi, aku bisa berubah menjadi monster. Jika kau tak menjaga janjinya....”

Do Hyung mencengkeram kuat tubuh Hye Gyul dengan kedua tangannya, “Kau tak akan tahu apa yang terjadi, mengerti?” Hye Gyul menatap aneh pria yang ada di depannya.

Bok Nyeo yang cemas sampai di toko mainan. Hye Gyul melihatnya dan memanggil Bok Nyeo. Bok Nyeo tanya apa yang terjadi. Hye Gyul tersenyum memberi tahu Bok Nyeo kalau Samchoon (Do Hyung) membelikannya begitu banyak mainan.

Mendengar ucapan Hye Gyul, mata Bok Byeo membesar karena itu mengingatkan apa yang di katakan putranya dulu ketika menerima banyak hadiah dari Seo Ji Hoon.

“Ibu, Samchoon membelikanku banyak mainan.”

Do Hyung berkata kalau Hye Gyul menginginkan banyak mainan. Bok Nyeo yang masih terkejut menatap Do Hyung.

Do Hyung mengantar Bok Nyeo dan Hye Gyul. Ia tak suka ketika melihat dari kaca Bok Nyeo begitu sayang pada Hye Gyul. Hye Gyul terlelap di pelukan Bok Nyeo. Bok Nyeo harap ini tak terulang lagi, karena itu membuatnya khawatir.

Do Hyung meyakinkan kalau ia sama sekali tak menghubungi Hye Gyul, Hye Gyul sendiri yang menemuinya. “Dia memintaku untuk melepaskanmu. Berapa lama aku harus menunggu? Ayo kita hidup bersama. Menikahlah denganku!” Bok Nyeo tak menjawab, ia memeluk erat Hye Gyul yang terlelap di pelukannya. (Huwaaa lamaran)

Bok Nyeo mengantar Hye Gyul kembali ke TK. Hye Gyul merasa bersalah sudah kabur dari sekolah. Ia pun akan masuk ke sekolahnya. Bok Nyeo menahan tubuh Hye Gyul menatapnya tajam, “Berjanjilah pada saya kalau anda tak akan pernah pergi ke rumah itu sendirian!” ucap Bok Nyeo dengan suara tegas.

Hye Gyul terkejut, “Bok Nyeo-nim apa kau marah padaku?”

“Berjanjilah pada saya!” suara Bok Nyeo meninggi karena ia sangat khawatir. “Berjanjilah kalau anda tak akan pernah.. tak akan pernah... tak akan pernah pergi ke rumah itu!”

Sang Chul sampai di depan TK Hye Gyul. Ia melihat Bok Nyeo yang begitu mencemaskan putrinya.

Hye Gyul takut melihat Bok Nyeo yang marah padanya. Ia sedih, “Bok Nyeo-nim kenapa? aku sekarang menyukai Samchoon.” Bok Nyeo yang tak ingin sesuatu hal buruk terjadi pada Hye Gyul, tetap melarang Hye Gyul ke rumah Go Hyung sendirian.

Sang Chul dalam perjalanan menuju kembali ke kantor. Ia sepertinya berpikir kalau Bok Nyeo pasti mengetahui sesuatu tentang Jang Do Hyung. Ia pun teringat pembicaraannya dengan Song Hwa. Saat itu Song Hwa bilang kalau Bok Nyeo sudah tahu. Sang Chul penasaran apa yang Bok Nyeo ketahui.

Bok Nyeo dalam perjalanan pulang menuju rumah sambil membawa mainan Hye Gyul hadiah dari Do Hyung.

Sang Chul makan siang bersama Song Hwa. Ia menanyakan apa CEO Jang itu Seo Ji Hoon. Song Hwa terkejut dengan tebakan Sang Chul. Sang Chul berkata kalau ia melihat Bok Nyeo hari ini meyakinkan Hye Gyul agar jangan menemui Do Hyung, Bok Nyeo mengatakan itu pada Hye Gyul berkali-kali. “Apa masuk akal untuknya melindungi orang di sekelilingnya dari pria yang dicintainya?”

Song Hwa berbohong ia tak tahu kenapa Bok Nyeo bertindak begitu. Sang Chul tahu kalau Song Hwa berbohong, jadi ia harap Song Hwa berhenti membuatnya terlihat bodoh. “Jika dia benar Seo Ji Hoon, dia harus diadili oleh pengadilan. Itu bukan sesuatu yang harus Bok Nyeo lakukan sendirian.”

Song Hwa tahu betul kalau Sang Chul mengkhawatirkan Bok Nyeo. Tapi ia harap Sang Chul jangan memperkeruh masalah ini.

Keesokan harinya, keluarga Gyul sarapan. Hye Gyul terus-menerus bermain dengan boneka-nya. “Boneka, aku akan memberimu makan!” sahut Hye Gyul. Han Gyul heran dari mana adiknya mendapatkan boneka itu. Hye Gyul memberi tahu kalau boneka itu pemberian Samchoon (Do Hyung).

Hye Gyul kemudian beralih ke Bok Nyeo yang menyuguhkan sarapan, “Bok Nyeo-nim, aku kangen Samchoon Jang. Apa kau mau ikut aku menemuinya?” Bok Nyeo tak menjawab ajakan Hye Gyul. Ia malah menegur Hye Gyul yang terus-menerus memegang boneka ketika akan makan. Ia menyuruh Hye Gyul meletakan boneka itu di kamar saja, boneka tidak boleh dimainkan di meja makan. Hye Gyul tak mau karena boneka itu pasti lapar juga.

Karena Hye Gyul menolak meletakan boneka, Bok Nyeo pun mengambil kembali sarapan Hye Gyul sebagai hukumannya. “Jika anda tak menyimpannya sekarang, anda tak boleh makan!” tegas Bok Nyeo.

Semua terkejut dengan sikap tegas Bok Nyeo pada Hye Gyul. Se Gyul menilai memainkan boneka itu tak apa-apa, bukankah Hye Gyul masih kecil. Tak bisakah Bok Nyeo membiarkan Hye Gyul bermain dengan boneka itu. 

Karena bicara begitu Se Gyul pun mendapat teguran dari Bok Nyeo, “Se Gyul kenapa anda tidak membuat catatan dari jawaban tugas anda yang salah? Saya sudah bilang jika anda tak menyelesaikan soal yang salah anda tidak akan bisa memecahkan soal yang sama ketika ujian. Se Gyul, anda ini bukan anak jenius.”

Se Gyul tak bisa berkata-kata lagi deh. Sementara Hye Gyul menatap sedih bonekanya.

Han Gyul, Doo Gyul dan Se Gyul berkumpul di kamar Han Gyul. Doo Gyul tak mengerti kenapa Bok Nyeo jadi bersikap dingin begitu. Se Gyul juga heran karena Bok Nyeo tak pernah bersikap seperti itu sebelumnya. Han Gyul merasa heran juga, ia tahu Bok Nyeo itu orang yang dingin tapi bukankah selama ini Bok Nyeo tak pernah mengomeli atau menegur mereka.

Doo Gyul : “Aku tahu. Dia itu seperti.....”
“ibu tiri.” sahut Se Gyul.

Doo Gyul membenarkan. Han Gyul menebak apa Bok Nyeo sedang mencoba melepaskan diri dari mereka. Kedua adik Han Gyul berpandangan, hmmm bisa jadi, mungkin itu yang kedua adik Han Gyul pikirkan. 

Sang Chul mengeluarkan kartu nama milik Detektif Lee Tae Shik. Ia ingin mencari tahu segalanya dari Tae Shik.

Detektif Lee Tae Shik saat ini berada di tempat game. Dia main kartu tapi kalah melulu. Ia kesal dan menendang-nendang mesin game-nya. Si penjaga menegur dan menyuruh Tae Shik keluar dari sana. Di tempat yang sama, Sang Chul juga ada disana. (hmmm kayaknya Sang Chul ngikutin Tae Shik nih)

Selesai melaksanakan pekerjaannya, Bok Nyao pun pulang. Ia menghentikan langkah dan membuka ponselnya. Ia membuka suara Do Hyung yang ia rekam dan ia edit.

Ini aku Jang Do Hyung. Ini sangat mendesak. Kau harus kesini sekarang.

Malam ini, Bok Nyeo jalan berdua dengan Do Hyung. “Aku sudah melamarmu. Kapan kau akan memberiku jawaban?” tanya Do Hyung.

Bok Nyeo : “Sebelum saya menjawab, saya ingin melakukan sesuatu.”

Do Hyung melihat ada keraguan didiri Bok Nyeo. Ia ingin tahu apa yang ingin Bok Nyeo lakukan, karena itu akan membuatnya gila.

Bok Nyeo : “Ada seseorang yang saya perlu mendapatkan persetujuan darinya.”

Do Hyung menebak apa anak-anak keluarga Gyul. Ia melihat hubungan Bok Nyeo dan Hye Gyul sudah seperti ibu dan anak.

Bok Nyeo menghentikan langkah dan menatap Do Hyung, “Saya ingin mengunjungi kampung halaman saya. Saya ingin pergi ke makam ayah saya dan memperkenalkannya pada anda dan saya ingin melihat rumah lama saya. Apa anda tidak apa-apa dengan hal itu?”

Do Hyung tersenyum, “Itukah? Wah aku sangat gugup. Bagaimana jika ayahmu membenciku?”

Bok Nyeo : “Dia akan menyukai anda jika dia melihat anda. Dia akan senang kalau saya pada akhirnya mengakhiri kesengsaraan hidup saya.”

Do Hyung senang, “Jadi apa itu berarti jawaban ‘ya’ dari lamaranku?” Bok Nyeo tak menjawab, Do Hyung tersenyum penasaran. Do Hyung tanya kapan keduanya akan pergi, haruskah pergi sekarang. Bok Nyeo tanya apa hari minggu ini Do Hyung bisa meluangkan waktu. Do Hyung yang sudah ga sabar tentu saja bisa. 

Keduanya melanjutkan jalan. Do Hyung merasa kalau seharusnya ia yang terlebih dahulu meminta Bok Nyeo mengunjungi ayah Bok Nyeo. “Tapi... dimana kampung halamanmu?”

Sampai di rumah Do Hyung tersenyum memandangi foto Park Eun Soo. “Terima kasih Park Eun Soo, karena kau tak mengenaliku.” batin Do Hyung.

Bok Nyeo menyusuri jalanan malam sendirian, “Seo Ji Hoon... aku akan mengakhiri hidupmu disana!” 

Esoknya di Gatsby, Do Hyung minta maaf pada pegawainya karena selaku CEO ia begitu sibuk dengan proyek lain. Lee Dong Shik heran, apa mereka punya proyek lain. Do Hyung membenarkan, ini proyek hidupnya. Pernikahannya sudah semakin dekat. Sang Chul dan Song Hwa terkejut.

Sang Chul tanya apa Bok Nyeo menerima lamaran Do Hyung. Do Hyung tak menjawab pertanyaan Sang Chul, ia mengucapkan terima kasih pada pegawainya karena sudah banyak membantu.

Sesampai di rumah Song Hwa melaporkan semua yang terjadi di kantor pada Bok Nyeo. “Dia terlihat begitu bersemangat mengetahui kalau kau menerima lamarannya.”

Bok Nyeo : “Biarkan saja dia menikmatinya. Karena itu tidak akan berlangsung lama.”

Song Hwa cemas, apa yang akan bok nyeo lakukan. Sepertinya Do Hyung ingin segera menikahi Bok Nyeo. “Apa kau benar-benar akan menikah dengannya?”

Bok Nyeo : “Saya akan mengakhirinya sebelum itu.”

Song Hwa menyarankan agar Bok Nyeo menceritakan semuanya pada Sang Chul sebelum terlambat. Bok Nyeo berkata tak banyak waktu yang tersisa, sudah saatnya mengakhiri semuanya. Jadi ia harap Song Hwa membantunya sedikit lagi.

Bersambung di episode 16 part 2

18 comments:

  1. wah penasaran part 2 nya... :)

    ReplyDelete
  2. wah akhirnya sdh ada,
    tp aku bingung knp dohyung gk operasi plastik aja ya, kan kalau gitu gk bkal ketahuan kalau dia SJH :3

    ReplyDelete
  3. mba anis makasih sinopsisnya :) ditunggu kelanjutannya.. aku juga ngikutin sinop PMAI jadi sering ngunjungin blog mba anis sama mba inda :D

    ReplyDelete
  4. tetep lanjut ya mbak anis, makin penasaran nih :(

    ReplyDelete
  5. Lanjutannya mbak.... Penasaran bnget :D makasih yaa udh buatin sinopsisnya

    ReplyDelete
  6. Tunggu ya.... Kelanjutannya setelah Prime Minister ep 2

    ReplyDelete
  7. Mbak anis, sdh tgl 15 nihh... Lnjutannya jgn kelamaan mbak :'( penasaran sm endingnya :D. Dtunggu yaaa mbak ᵗʰᵃᶰᵏᵧₒᵤ :))

    ReplyDelete
  8. mba aniiisss.. gimana kelanjutannya bok nyeo nim aku penasaran banget niiiihhh.. kamsahamnida mbaaa.. :)

    ReplyDelete
  9. mba anis kapan kelanjutannya ? masa bok nyeony gk dilanjutin lg kya queen of office ? :(

    ReplyDelete
  10. Hiks hiks hiks , mbak abis lanjutannya kpn? :(

    ReplyDelete
  11. Mbak anis..part 2 nya kok blm ada ya...?di tunggu bangat part 2 episode terakhirnya...jangan di lupakan ya mba anis..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lagi dibuat, cuma terhenti karena instal ulang laptop. Sekarang mau dilanjut lagi.

      Delete
    2. Ok mbak, semangat yoo

      Delete
  12. hi mbak anis
    aku sih sering baca di blog sini tapi jarang komen krna di hp susah komen. lalu ya aku seneng bgt mbak anis bikin sinop prime minister and i. lalu, sinopsis suspicious housekeeper nya dilanjut ya mbak? aku bolak-balik tiap hari lho buat beoknyo-nim
    :)

    ReplyDelete
  13. part 2 nya mana?-__________-

    ReplyDelete
  14. sinopsis "the suspicious of the housekeeper" sudah tidak dilanjutkan ya? sepertinya akhir-akhir ini malah beralih ke sinopsis drama yg lain, sayang sekali.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.