Di Happy Company, Ny Hong kedatangan seorang pembantu yang akan ia salurkan ke rumah keluarga Gyul. Ia mengatakan pada ahjumma itu kalau Bok Nyeo akan menikah jadi perlu seseorang untuk menggantikan sementara dia pergi.
Bok Nyeo : “Anda harus memberikan Han Gyul secangkir teh dan vitamin setiap pagi. Dia harus ikut audisi bintang K-Pop, dia akan berada dalam masalah kalau dia kedinginan.”
Ny Hong menghela nafas mendengar Bok Nyeo begitu perhatian pada anak-anak Gyul.
Bok Nyeo : “Itu mungkin mengganggu tapi ketika Doo Gyul ingin memasak, biarkan dia. Beri dia banyak pujian untuk apapun yang dia buat bahkan jika itu tidak enak.
“Dia sudah seperti ibu mereka.” gumam Ny Hong.
Bok Nyeo : “kekuatan Se Gyul tidak cukup dengan jumlah waktu dia belajar jadi cobalah membuatnya kuat dengan protein. Dan untuk yang terkecil Hye Gyul…..”
Mata Bok Nyeo berkaca-kaca, “Hye Gyul itu…” Bok Nyeo tak sanggup mengatakannya. Ny Hong merasa kalau Bok Nyeo pasti sangat sedih meninggalkan gadis kecil itu. Bok Nyeo yang menitikan air mata memantapkan hatinya untuk menjelaskan tentang Hye Gyul pada ahjumma itu.
Ketika sampai di depan rumah Gyul alarm ponsel Bok Nyeo bunyi. D-2, hmmm apakah ini menandakan kalau ia akan berhenti berkerja dari rumah Gyul 2 hari lagi.
Lee Dong Shik lagi berusaha pedekate sama Woo Na Young. Dia rajin banget mengunjungi toko peralatan Na Young. Na Young kesal melihatnya, tak bisakah Dong Shik pergi. Dong Shik menilai kalau Na Young ini wanita yang aneh. Na Young tanya dimana letak keanehannya.
Dong Shik : “Kau tersenyum pada orang lain seperti malaikat. Tapi kenapa kau seperti itu padaku?” (hahaha)
Na Young mengatakan kalau ia tidak tersenyum pada siapapun. “Aku tersenyum pada keluargaku agar mereka tak khawatir dan aku tersenyum pada pelanggan karena mereka pelanggan.” Na Young menyuruh Dong Shik lebih baik pergi sekarang.
Dong Shik tak putus asa hehehe, ia mengambil sebuah lampu petromak, ia tanya bagaimana menyalakan itu. Na Young terus bersikap jutek, Dong Shik tak perlu tahu caranya toh Dong Shik tak akan membeli lampu itu. Dong Shik bekata kalau ia akan membelinya, sekarang ia seorang pelanggan. Na Young langsung tersenyum, “baik pelanggan!”
Na Young langsung menunjukan cara menyalakan lampu petromak itu. Dong Shik memuji kalau lampunya begitu terang sama seperti senyuman Na Young. Na Young tertawa cuek, ia bertanya apa Dong Shik akan membayar lampu itu dengan uang tunai. Dong Shik berkata kalau ia akan membelinya jika Na Young bersedia pergi berkemah dengannya.
Na Young menahan kesal, apa Dong Shik tidak takut dipecat jika terus berada di tokonya. Dong Shik bilang tak apa-apa, karena bosnya sedang sibuk menyiapkan pernikahan.
Na Young terkejut campur heran, “pernikahan?” Dong Shik berkata kalau na young juga kenal dengan calon istri bosnya, dia pembantunya Eun Sang Chul. Na Young tambah tekejut, “Bok Nyeo? Bok Nyeo akan menikah?”
Na Young mengunjungi rumah keponakannya. Ia ingin menanyakan langsung hal itu pada Bok Nyeo. Hye Gyul menunjukan sebuah batu pada Na Young, “Tante bukankah ini sangat cantik?” Na Young yang celingukan membenarkan kalau itu batu yang cantik.
Na Young tanya batu apa yang ada di tangan Hye Gyul. Hye Gyul mengatakan kalau ini batu keluarga Bok Nyeo-nim, ia pergi ke sauna dan menemukan batu ini. Na Young berkata bukankah Bok Nyeo akan menikah, apa tidak apa-apa memberikan batu ini pada Bok Nyeo. Hye Gyul terkejut mendengar dari tantenya kalau Bok Nyeo akan menikah.
Bok Nyeo selesai menjemur cucian, Hye Gyul bertanya padanya apa Bok Nyeo akan menikah. Bok Nyeo membenarkan. Hye Gyul menunjukan batu Bok Nyeo yang ia dapatkan, lalu apa yang harus ia lakukan terhadap batu Bok Nyeo ini, apa Bok Nyeo akan menyimpannya. Bok Nyeo mengambil batu itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Na Young terkejut melihat Bok Nyeo bersikap seperti itu pada Hye Gyul. Hye Gyul yang juga terkejut menanyakan kenapa Bok Nyeo membuang batu itu.
Bok Nyeo berkata itu karena ia tak bisa menjadi bagian dari keluarga Hye Gyul, ia tak membutuhkan batu keluarga.
Na Young tak mengerti apa Hye Gyul salah melakukan hal itu, Hye Gyul sudah susah payah mendapatkan batu itu untuk Bok Nyeo. Bok Nyeo mengatakan kalau Hye Gyul sebentar lagi masuk SD, sampai kapan Na Young akan membiarkan Hye Gyul terus bermain dengan batu seperti itu. Bok Nyeo melanjutkan pekerjaannya, Hye Gyul terdiam sedih.
Na Young sampai di rumah dan mengeluh pada ayahnya. Ia mengatakan kalau Bok Nyeo sudah melakukan hal yang aneh. Kakek bilang kalau Bok Nyeo itu memang aneh. Na Young tahu itu tapi menurutnya ini lebih aneh, Bok Nyeo begitu baik pada anak-anak tapi sekarang Bok Nyeo bersikap dingin pada anak-anak. Dia memarahi Hye Gyul. Kakek kaget Hye Gyul dimarahi oleh Bok Nyeo.
Na Young juga mengatakan kalau Bok Nyeo sebentar lagi anak menikah dengan CEO Jang. Ia bertanya-tanya apa itu yang menjadi penyebab Bok Nyeo bersikap dingin pada anak-anak. Kakek makin terkejut dua orang itu akan menikah. Na Young membenarkan ia mengetahui ini dari Dong Shik.
Kakek heran, siapa Dong Shik. Na Young tak ingin membahaskanya, dia hanya seorang pria yang menyedihkan. Kakek kesal, apa yang terjadi dengan orang-orang itu. (Sang Chul, Bok Nyeo, dan Do Hyung)
Kakek ada di Happy Company, ia menuliskan nama Sang Chul dan Do Hyung di papan tulis. Ia meminta Bok Nyeo memilih antara Sang Chul atau Do Hyung. Ia memberikan Bok Nyeo kesempatan terakhir untuk memilih. Ny Hong jengkel dengan tingkah kakek, Bok Nyeo itu akan segera menikah apa yang kakek lakukan sekarang, bukankah Bok Nyeo sudah menentukan pilihannya.
Kakek tanya apa itu sebabnya Bok Nyeo memarahi anak-anak, Bok Nyeo membenarkan. Kakek yang kesal masih berusaha bersikap sabar, ia menyuruh Bok Nyeo lebih baik pergi, pergi sekarang sebelum anak-anak lebih bergantung lagi pada Bok Nyeo dan mereka akan tersakiti karena hal itu.
Ny Hong tak mengerti dengan sikap kakek, ia mengatakan kalau ia sudah menghubungi pembantu lain untuk menggantikan Bok Nyeo.
Kakek bertanya lagi apa Bok Nyeo benar-benar akan pergi.
Bok Nyeo menjawab ya dengan tegas, “Tapi kapan kalian berdua akan memutuskan pilihan kalian?”
Kakek tak mengerti maksudnya. Bok Nyeo mengingatkan kalau kakek dan Ny Hong sudah tak muda lagi, “Kalian harus mulai hidup bersama sebelum terlambat.” (hihihi) Ny Hong dibuat malu dengan ucapan Bok Nyeo. Sementara kakek cengengesan hahaha. Bok Nyeo pun pamit.
Setelah Bok Nyeo pergi kakek bertanya pada Ny Hong apa Bok Nyeo benar-benar akan pergi. Ny Hong tak menjawab. Kakek membalikan tubuh Ny Hong supaya menghadap padanya, ia tak peduli Bok Nyeo akan pergi atau tidak. Ia ingin Ny Hong segera memutuskan pilihan itu. Ny Hong jadi gugup, memutuskan apa.
Kakek kesal, apa Ny Hong tak dengar apa yang Bok Nyeo katakan, “Maksudku…. Putuskan apa kau mau makan sup soondae dan sup tulang sapi?” Hahaha. Ny Hong jadi kesal karena omongan kakek dialihkan ke makanan wakakaka.
Di Gatsby, Do Hyung menerima telepon dari Detektif Lee Tae Shik. Ia mengingatkan Tae Shik agar jangan sering-sering meneleponnya. Tae Shik minta maaf tapi Do Hyung sudah sering kali mengabaikan teleponnya. Do Hyung bilang kalau ia menyingkirkan telepon dari Tae Shik karena sudah tak membutuhkannya lagi.
Tae Shik pun menyampaikan maksudnya menelepon, ia mengatakan kalau ia sudah kehabisan uang. Do Hyung mengerti, ia akan menghubungi kembali Tae Shik kalau uangnya sudah siap.
Ny Oh janjian bertemu dengan Miss Kwan. Miss Kwan menyerahkan daftar nama dan nomor telepon perempaun yang menjadi selingkuhan suaminya. Ia berusaha menahan marah melihat ada 12 nama yang tertera disana.
Miss Kwan bertanya apa Ny Oh sudah memutuskaan untuk berhenti menjadi istrinya Oh Nam Jae. Ny Oh membenarkan, kalau ia tak bercerai dengan suaminya, artinya ia bukan seorang wanita.
Miss Kwan tanya apa yang akan Ny Oh lakukan dengan daftar nama-nama perempuan itu, karena yang namanya gugatan cerai itu tak akan mudah. Bukankah Ny Oh tahu sendiri kalau Tn Oh itu begitu kejam. Ny Oh sudah membulatkan tekadnya ia juga melakukan beberapa konsultasi dengan orang yang professional.
Bok Nyeo menjelaskan teknik membuat salad pada Doo Gyul. Ny Oh ada disana ikut mencatat apa yang Bok Nyeo jelaskan.
Bok Nyeo : “Pertama, anda lepas tutupnya. Keluarkan isi mangkuknya. Lihat apa masih ada sesuatu dalam mangkuk dan hentakan untuk mengeluarkan semuanya. Dan anda buang mangkuknya tanpa belas kasihan.”
Bok Nyeo melempar mangkuk bekas isi sayuran ke keranjang dengan kasar hahaha. Bok Nyeo tanya ke Ny Oh apa sudah mengerti. Ny Oh bicara tegas kalau ia sudah mengerti.
Di rumah keluarga Oh, Ny Oh menunjukan tulisan nama-nama wanita yang menjadi selingkuhan suaminya. Tn Oh marah dan meremas kertas itu. Ia membantak, silakan ambil semuanya, rumah, mobil dan uangnya. Ny Oh duduk santai dan berkata kalau itu belum semuanya. Tn Oh yang marah tanya apa lagi yang akan istrinya ambil. Ny Oh bertanya apa suaminya ini tidak melupakan sesuatu, saham.
Tn Oh menahan geram siapa yang mengatakan itu. Ny Oh menjawab Bok Nyeo. Tn Oh pun siap berbagi saham yang ia miliki, “silakan ambil setengahnya dan kita lihat apa kau bisa menginvestasikan itu dengan otakmu.”
Ny Oh bilang masih ada lagi. Tn Oh harus mengeluarkan semuanya sebelum ia mengungkapkan nama-nama wanita yang menjadi selingkuhan suaminya ke publik. Tn Oh membenarkan ada sesuatu hal lain yang bisa istrinya ambil, Eo Jin. “Aku tak membutuhkan putra yang sama sepertimu. Aku akan membayarmu 400rb won setiap bulan untuk tunjangan anak.”
Ny Oh tak menyangka bagaimana bisa suaminya bicara seperti itu tentang Eo Jin, “apa kau ini seorang ayah? Apa kau ini manusia?”
Bok Nyeo mencatat resep yang menjadi andalan ibunya anak-anak. Ia sengaja menuliskan itu dengan jelas supaya bisa dipelajari oleh Doo Gyul.
Bok Nyeo memeriksa tugas latihan Se Gyul. Untuk jawaban yang masih salah ia menuliskan cara pengerjaannya.
Bok Nyeo memperhatikan Hye Gyul yang sudah terlelap. Ia membetulkan letak selimut Hye Gyul.
Keesokan harinya Bok Nyeo sampai di depan rumah Gyul tepat pukul 7. Bersamaan dengan itu alarm di ponselnya bunyi menandakan kalau ini adalah hari terakhirnya berada di rumah keluarga Gyul.
Bok Nyeo membersihkan sisa sarapan. Han Gyul bergegas ke sekolah untuk latihan band. Doo Gyul heran melihat ayahnya akan berangkat kerja padahal sekarang hari sabtu. Sang Chul mengatakan kalau ia sedang sibuk dengan proyeknya.
Se Gyul berkata pada Bok Nyeo, bukankah Bok Nyeo tahu kalau besok ada kompetisi matematika di sekolahnya, ia ingin Bok Nyeo ikut dengannya. Bok Nyeo tak bisa karena besok ia punya janji penting. Se Gyul tanya janji apa. Bok Nyeo tak bisa memberitahukan itu. Ia mengingatkan bukankah ia sudah bilang agar jangan bertanya tentang kehidupan prbadinya. Se Gyul pun tak bertanya lagi.
Bok Nyeo membeli banyak tulang sapi di toko daging Paman Shin. Paman Shin heran kenapa Bok Nyeo begitu banyak membeli tulang sapi karena biasanya Bok Nyeo hanya akan membeli cukup untuk makan satu hari saja.
Mi Ja tahu alasan kenapa Bok Nyeo banyak membeli tulang sapi, “Kau sibuk berkencan kan? Sup Tulang kaki sapi adalah yang terbaik saat kau harus meninggalkan rumah dalam waktu yang lama.”
Paman Shim ingin tahu apa Bok Nyeo berkencan dengan….. Mi Ja menyela marah karena suaminya terus-menerus mencari tahu perihal Bok Nyeo, apa akhir-akhir ini ia terlalu lengah pada suaminya. Paman Shin meralat bukan seperti itu, ia pun menawarkan apa istrinya mau ikut dengannya ke tempat latihan band anak-anak. Ia juga mengajak Bok Nyeo tapi Bok Nyeo tak punya waktu untuk ikut. Bok Nyeo membayar tulang sapi yang ia beli dan segera pergi dari sana. Mi Ja heran melihat sikap Bok Nyeo yang jadi begitu dingin. Menurutnya Bok Nyeo berubah setelah punya pacar.
Bok Nyeo berada di kamar Doo Gyul dan Se Gyul. Ia memeriksa jawaban atas latihan soal yang Se Gyul kerjakan. Bok Nyeo menuliskan kalimat pujian untuk Se Gyul karena berhasil mengerjakan latihan dengan benar.
Bok Nyeo meletakan buku tentang masakan Korea dan referensi tentang sekolah memasak. Ia meletakan itu di meja belajarnya Doo Gyul. Ia juga meletakan resep masakan ibunya anak-anak disana.
Di dalam kamar itu masih tertempel tulisan Doo Gyul yang diambil berdasaran ucapan Bok Nyeo. Tak ada orang yang berbakat dalam segala hal dan tak ada orang yang tidak berbakat dalam segala hal.
Bok Nyeo melihat sekeliling kamar sebelum akhirnya ia keluar dari kamar itu.
Bok Nyeo merapikan tempat tidur Han Gyul. Ia juga merapikan meja belajar Han Gyul dimana ada tulisan lagu2 karya Han Gyul. Bok Nyeo membaca salah satu syair lagu yang ditulis oleh Han Gyul.
Han Gyul dan teman teman band-nya latihan sebelum mereka mengikuti audisi. Han Gyul menyanyikan lagu ciptaannya.
Woo Jae tak menyangka kalau Han Gyul berbakat dalam menciptakan lagu karena ia semula berpikir Han Gyul hanyalah bagian dari visual band saja. Han Gyul tanya apa lagu ciptaannya benar-benar bagus. Woo Jae menjawab ya dan merasa kalau mereka akan memenangkan kompetisi itu.
“Memenangkan kompetisi itu? apa kau bercanda?” tiba-tiba Soo Hyuk datang ke tempat latihan. Mereka terkejut campur senang Soo Hyuk datang.
Soo Hyuk : Apa kalian masih memiliki impian yang besar? Kalian tak bisa memenangkan kompetisi itu tanpa aku.” (hahaha sombong nih ye)
Woo Jae senang, apa Soo Hyuk akan kembali bergabung di band. Han Gyul tanya apa masalah Soo Hyuk dengan ayah Soo Hyuk sudah selesai. Soo Hyuk menjawab belum, tapi ia akan berhenti memberikan hidupnya untuk orang lain.
Han Gyul tersenyum, apa sekarang Soo Hyuk baik-baik saja. Soo Hyuk berkata kalau sekarang ia tahu kenapa Han Gyul begitu menyukai Bok Nyeo. Ia menitip pesan ucapan terima kasih untuk Bok Nyeo. Han Gyul heran kenapa Soo Hyuk mengucapkan terima kasih pada Bok Nyeo.
“Akhirnya Rising Band benar-benar kembali!” seru Woo Jae senang.
Paman Shin dan istrinya tiba di tempat latihan anak-anak membawa banyak makanan. Ia harap anak-anak makan yang banyak dan berlatih dengan baik.
“Teman anakku yang tampan, makan yang banyak ya!” ucap Mi Ja pada Soo Hyuk hehehe. Paman Shin menyahut kalau Soo Hyuk itu mirip dengannya ketika masih muda. Mi Ja mengangguk hahaha.
Ketika Han Gyul sampai di rumah Bok Nyeo tengah memasak. Ia tersenyum berterima kasih pada Bok Nyeo karena sudah meyakinkan Soo Hyuk untuk kembali. Bok Nyeo diam saja tak menanggapi ucapan Han Gyul.
Han Gyul sebenarnya merasa khawatir Bok Nyeo membenci keluarganya karena akhir-akhir ini Bok Nyeo bersikap dingin pada mereka. Bok Nyeo tetap tak menjawab dan meneruskan pekerjaaannya.
Han Gyul harap Bok Nyeo tak pernah membenci keluarganya hanya karena Bok Nyeo akan menikah dengan CEO Jang. “Itu tidak seperti dirimu yang akan meninggalkan kami, kita masih saling bertemu kan.”
Anak-anak makan malam, tapi Hye Gyul menyibukan diri dengan menggambar. Doo Gyul bertanya pada Se Gyul besok kan hari minggu apa ada sesuatu yang ingin Se Gyul makan, ia akan membuatkannya untuk Se Gyul. Se Gyul menilai kalau hyung-nya ini sepertinya mulai suka memasak, “Setiap kali kau membicarakan tentang memasak matamu bersinar.”
Doo Gyul bilang kalau ia tak tahan duduk di depan meja walaupun itu hanya 15 menit, tapi ketika berada di dapur ia tak pernah tahu sudah berapa lama waktu berlalu. Han Gyul mengusulkan bagaimana kalau Doo Gyul menjadi koki. Doo Gyul bilang kalau memasak itu hal yang menyenangkan dilakukan.
Se Gyul meminta Hye Gyul cepat makan, jangan menggambar terus. Hye Gyul pun ikut bergabung dengan kakak-kakaknya untuk makan malam.
Bok Nyeo bertanya pada Hye Gyul kapan saja ia bilang Hye Gyul harus mencuci tangan. Hye Gyul menjawab, “setelah aku kembali ke rumah setelah dari luar. Setelah aku memakai kamar mandi dan sebelum makan…” Bok Nyeo pun menyuruh Hye Gyul cuci tangan dulu kalau tidak Hye Gyul tak akan diberi makan. Hye Gyul pun nurut segera mencuci tangannya. Anak-anak heran dengan sikap Bok Nyeo yang begitu dingin terhadap mereka.
Hye Gyul mencuci tangan di kamar mandi dengan cepat. Bok Nyeo menyusul ke kamar mandi mengingatkan kalau Hye Gyul harus mencuci tangan menggunakan sabun. Hye Gyul pun melakukannya. Bok Nyeo kembali menyuruh Hye Gyul mencuci di sela-sela jari tangan juga, dibawah kuku. Bok Nyeo membantu Hye Gyul mengambilkan handuk untuk mengelap tangan Hye Gyul yang basah. (Yup Bok Nyeo disini mengajarkan Hye Gyul untuk bisa melakukan segala sesuatu dengan baik secara mandiri)
Hye Gyul akan mengambil makanan dengan sumpit tapi Bok Nyeo menahan tangan Hye Gyul. Hye Gyul heran bukankah ia sudah mencuci tangannya. Bok Nyeo mengingatkan Hye Gyul salah memakai sumpitnya, kalau Hye Gyul tak melakukannya dengan benar maka ia tak bisa memberikan Hye Gyul makan.
Han Gyul merasa kalau Hye Gyul bisa belajar menggunakan sumpit nanti. Tapi Bok Nyeo tetap tidak boleh, kalau Hye Gyul tidak bisa memperbaiki cara menggunakan sumpit mulai sekarang, nantinya dia tidak bisa memperbaiki kesalahannya. Apa mereka mau orang lain tahu kalau mereka tak punya ibu.
Bok Nyeo membetulkan cara memegang sumpit Hye Gyul.
Hye Gyul mencoba mengambil makanan dengan sumpit. Tapi tak bisa-bisa. Hye Gyul hampir menangis apalagi Bok Nyeo dengan tegas menyuruhnya untuk terus mencoba.
Detektif Lee Tae Shik berada di dalam mobil Jang Do Hyung yang terparkir di tepi jalan. Tae Shik mengatakan kalau kampung halaman Park Eun Soo terletak di kota Chungsan 29. Ia merasa kalau di daerah itu masih ada sebuah pondok musim panas.
Do Hyung tanya apa itu benar-benar kota kelahirannya Eun Soo. Tae Shik menjawab ya.
Do Hyung berkata kalau Bok Nyeo (Eun Soo) ingin mengajaknya ke makan ayah Bok Nyeo. Ia penasaran apa Bok Nyeo benar-benar serius dengan itu.
Tae Shik menebak kalau pada akhirnya Do Hyung dapat menaklukan hati Bok Nyeo. Do Hyung tak menjawab, ia memberikan amplop berisi sejumlah uang pada Tae Shik. Tae Shik berterima kasih, walaupun yang ia lakukan hanya mencari tahu kampung halaman Bok Nyeo. Do Hyung mengingatkan apapun yang terjadi ia-lah yang akan menghubungi Tae Shik lebih dulu jadi ia harap Tae Shik jangan tiba-tiba menghubunginya. Tae Shik mengerti.
Keempat bersaudara Gyul mengisi waktu dengan bermain. Han Gyul bermain batu, Hye Gyul memperhatikannya. Se Gyul dan Doo Gyul bermain puzzle.
Bok Nyeo menghampiri mereka atau lebih tepatnya menghampiri Hye Gyul. Ia mengatakan kalau sumpit yang Hye Gyul gunakan untuk makan tadi tidak ada. Hye Gyul berkata kalau tak tahu dimana sumpitnya.
Bok Nyeo : “Apa mungkin anda menyembunyikannya?”
Hye Gyul takut-takut menjawab tidak. Bok Nyeo pun bisa menebaknya kalau Hye Gyul pasti menyembunyikan sumpit itu. Ia tanya dimana Hye Gyul menyembunyikannya. Hye Gyul dengan takut menjawab tidak tahu, tapi matanya tertuju ke satu arah.
Bok Nyeo mengikuti arah pandang Hye Gyul. Ia membuka bantal kursi dan menemukan sumpit itu ada disana. Kakak-kakak Hye Gyul terkejut adiknya sengaja menyembunyikan sumpit disana dan berbohong bilang tidak tahu. Hye Gyul tambah takut karena Bok Nyeo menemukan sumpit itu.
Bok Nyeo mengingatkan kalau yang namanya sumpit itu benda yang digunakan untuk makan dan masuk ke mulut jadi Hye Gyul tak boleh meletakannya disembarang tempat.
Han Gyul bertanya kenapa Hye Gyul melakukan itu, kenapa menyembunyikan sumpit dan berbohong. Hye Gyul minta maaf. Bok Nyeo tanya minta maaf untuk apa. Hye Gyul berkata kalau ia minta maaf karena sudah menyembunyikan sumpitnya.
Bok Nyeo kembali bertanya, apa Hye Gyul minta maaf karena hal itu, dari mana Hye Gyul belajar sikap buruk itu. “Jika anda menghadapi masalah yang berat, apa anda akan lari dan bersembunyi?”
Bok Nyeo meminta Hye Gyul memegang sumpit dan menyuruh memasukan batu yang digunakan untuk bermain Han Gyul tadi agar dimasukan ke kotak menggunakan sumpit. Hye Gyul tak boleh tidur sampai bisa memasukan semua batu itu. Kakak-kakak Hye Gyul terkejut dengan sikap tegas Bok Nyeo.
Hye Gyul pun berusaha memasukan batu ke kotak satu demi satu. Tapi giliran batu ketiga Hye Gyul gagal melakukannya. Bok Nyeo menyuruh Hye Gyul mengulanginya lagi dari awal.
Jang Do Hyung sendirian berada di rumahnya. Ia membuka buku The Great Gatsby dan mengambil foto Eun Soo yang ia simpan disana. “Karena Park Eun Soo yang sesungguhnya sudah ada di tanganku. Foto berbahaya ini…” Do Hyung menyalakan korek api.
Hye Gyul menangis berlari masuk ke kamar karena tak bisa memasukan semua batu itu ke kotak. Ketiga kakak Hye Gyul menyusul dan menghiburnya. Hye Gyul yang menangis menyalahkan Bok Nyeo karena menyuruhnya melakukan itu. Han Gyul menghibur kalau yang Bok Nyeo lakukan itu demi kebaikan Hye Gyul. Bok Nyeo melakukan itu bukan dia membenci Hye Gyul, Bok Nyeo hanya marah karena Hye Gyul menyembunyikan sumpit. Ia meminta adiknya berhenti menangis dan segera minta maaf pada Bok Nyeo.
Tepat saat itu Sang Chul dan Na Young datang bersamaan. Na Young berseru kalau kakek meminta anak-anak datang ke rumah. Na Young dan Sang Chul terkejut campur heran melihat Hye Gyul menangis.
Bok Nyeo menyuruh Hye Gyul berhenti menangis, “Nona Hye Gyul anda tak pantas menangis. Kenapa anda berhenti memasukan batu itu dan masuk ke kamar anda?” Hye Gyul yang menangis bilang kalau ia tak mau melakukannya. Bok Nyeo mengingatkan bukankah ia sudah bilang jika Hye Gyul seperti ini maka orang-orang akan mengira Hye Gyul hidup tanpa seorang ibu.
Hye Gyul : “Tanpa seorang ibu?”
Bok Nyeo : “Benar. Apa anda mau menyakiti ibu anda?”
“Aku benci.” tangis Hye Gyul. “Aku benci Bok Nyeo.” Hye Gyul yang menangis berhambur memeluk tantenya.
Na Young menghibur keponakannya agar tak menangis. Hye Gyul terus menangis sambil memeluk Na Young.
Mata Bok Nyeo berkaca-kaca karena sudah membuat Hye Gyul tertekan. Ia juga tak tega melakukan itu pada Hye Gyul. Ia pun segera keluar rumah untuk menumpahkan segala kesedihannya. Sang Chul menyusulnya keluar.
Di luar rumah Bok Nyeo menangis tanpa suara. Sang Chul yang menyusul keluar memperhatikan dari belakang. Ia heran kenapa hari ini Bok Nyeo bersikap seperti itu. Bersikap tegas pada Hye Gyul tapi juga menangis karena sikap tegasnya sendiri.
Sementara itu, Do Hyung tersenyum ketika membakar foto Eun Soo.
Bersambung ke episode 17
Ya ya ya Bok Nyeo melakukan itu supaya anak-anak bisa mandiri karena ia akan meninggalkan keluarga Gyul.
sebelum baca, aku mau ngucapin makasi unnie~ ^^ yey, semangat ya unnie~
ReplyDeletebtw, jaga kesehatan ya un, dicuaca yang tidak menentu
finally keluar jg.. terima kasih banyak.. jadi penasaran kelanjutannya.. mba anis salam kenal ya.. dee
ReplyDeleteDitunggu ep 17 nya ya mbk,,jgn lama2 ya
ReplyDeleteRani
Smangat ya.lnjutkn.^^
ReplyDeleteakhirnya ada juga lanjutannya, makasih~~~
ReplyDeleteaku bolak-balik blog ini lo tiap hari tp yg ad malah PAI, n.n
skli lg mksh ya~~
makin sedih deh.. makasih ya anis.. :)
ReplyDeleteSeperti kata HG. Mereka kan masih bisa bertemu Bok Nyeo, tapi kenapa BN seperti menegaskan sesuatu dgn seolah-olah gak ketemuan lagi dgn anak anak Gyul? Apa Bok Nyeo punya rencana lain dgn pernikahannya dgn DY ya?
ReplyDeleteThanks ya Mbak Anis, masih buat sinop Drakornya...
*Dian*
Makasih mbak, terus semangat ya lanjutannya :)
ReplyDelete