Ny Hong menghibur Hye Gyul yang menangis. Ia menilai Jang Do Hyung begitu tega, bagaimana bisa dia berkata begitu pada Hye Gyul.
Kakek kesal apa yang Bok Nyeo rahasiakan pada anak-anak. “Dia seharusnya tidak begitu dekat dengan anak-anak atau dia seharusnya membawa anak-anak bersamanya.”
Hye Gyul terus menangis menyebut nama Bok Nyeo.
Bok Nyeo yang juga merasa sedih berusaha sekuat tenaga untuk tak terpengaruh. Ia harus menjalankan rencananya.
Do Hyung benar-benar memasak. Bok Nyeo datang menghampirinya. Do Hyung tanya bagaimana dengan sup kimchi-nya. Ini pertama kali baginya, ternyata tak semudah seperti apa yang ia pikirkan. Bok Nyeo bilang kalau ia yang akan memasaknya.
Bok Nyeo mencuci tangan dulu. Do Hyung mendekat padanya dan menggenggam tangan Bok Nyeo. Menggenggam dengan niat membantu Bok Nyeo mencuci tangan. Dalam hati Bok Nyeo marah sekali. Ia melihat ke samping, disana ada pisau. Ingin sekali ia mengambil pisau itu dan menikamkannya pada Do Hyung. Tapi kemarahan itu ia tahan.
Do Hyung tanya kenapa Bok Nyeo begitu lama berada di luar, itu akan membuat tangan Bok Nyeo membeku. Itu mencurigakan, ucap Do Hyung tersenyum. Do Hyung membantu mengeringkan tangan Bok Nyeo menggunakan handuk.
Tiba-tiba Do Hyung meraih wajah Bok Nyeo. Jelas saja Bok Nyeo kaget. Do Hyung melakukan itu hanya untuk merasakan apa Bok Nyeo kedinginan. Ia mamakaikan syal ke leher Bok Nyeo.
Do Hyung yang memandang wajah Bok Nyeo mendekatkan wajahnya untuk mencium wanita itu. Tapi tiba-tiba Bok Nyeo berucap kalau makanannya bisa gosong. Do Hyung tak peduli, biarkan saja gosong. Ia kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Bok Nyeo. Tiba-tiba telepon di rumah itu berdering. Bok Nyeo bilang Do Hyung harus menjawab telepon itu.
Do Hyung tak mau karena sekarang bukan saatnya menjawab telepon. Bok Nyeo mengingatkan kalau pemilik villa mungkin saja akan datang kesini. Do Hyung membenarkan dan mengurungkan niatnya yang akan mencium Bok Nyeo. Ia pun menjawab teleponnya. Bok Nyeo menyelesaikan memasak makanan yang dibuat Do Hyung.
Itu telepon dari pemilik villa, ahjussi mengatakan kalau ia lupa mengaktifkan pemanasnya. Ia juga mengatakan kalau ada minyak di dalam gudang. Do Hyung bisa memakainya jika memang perlu. Do Hyung mengerti dan menutup telepon. Ia menoleh ke arah Bok Nyeo yang melanjutkan memasak.
Sang Chul dalam perjalanan menuju kota kelahiran Bok Nyeo. Ia yang sangat cemas mempercepat laju mobilnya agar cepat sampai di tujuan.
Do Hyung masuk ke gudang sendirian, ia menemukan beberapa dirigen yang di maksud ahjussi. Ia pun mengambilnya satu.
Lee Tae Shik yang berada di kantor polisi menerima telepon dari seseorang. Ia terkejut mendengar apa yang dikatakan si penelepon. Ia pun bergegas pergi.
Dalam perjalanan menuju suatu tempat Tae Shik berusaha menghubungi Jang Do Hyung, tapi tak bisa. Ia malah mendapatkan panggilan telepon dari Song Hwa yang ada di kantor polisi.
Song Hwa menyebutkan namanya bahwa ia dari perusahaan Gatsby Investment. “Kita sudah saling bertemu ketika kau datang ke kantor kami karena Park Bok Nyeo.”
Tae Shik ingat itu, ia bertanya kenapa Song Hwa menghubunginya. Song Hwa mengatakan kalau ia memiliki bukti bahwa Jang Do Hyung itu Seo Ji Hoon. Tae Shik terdengar terkejut campur kesal dan marah, tapi ia menahannya. Ia tak percaya, bukti? Apa itu?
Song Hwa ingin bertemu secara langsung dengan Tae Shik untuk membicarakan itu, ia bertanya dimana Tae Shik sekarang. Tae Shik berkata kalau ia sedang menangani kasus yang mendesak, bisakah Song Hwa datang ke kantor polisi besok. Song Hwa memberi tahu kalau sekarang ia sudah ada di kantor polisi. Tae Shik benar-benar kesal, karena ini bisa gawat.
Do Hyung membawa dirigen berisi minyak ke dalam rumah. Ia celingukan mencari Bok Nyeo yang tak ada disana. Ia pun mulai berpikir yng tidak-tidak, apa jangan-jangan Bok Nyeo kabur. Ia pun mencarinya.
Do Hyung terkejut melihat sesuatu. Ia takjub melihat Bok Nyeo turun dari lantai atas sudah berganti pakaian dengan pakaian yang lebih feminim. “Apa yang kau lakukan? Kau membuat jantungku berdebar.” Bok Nyeo tak mengatakan apapun dan itu semakin membuat Do Hyung penasaran.
Usai makan malam keduanya minum wine. Do Hyung terus-menerus memandang Bok Nyeo sambil tersenyum. Bok Nyeo menyingkirkan wine mereka menaruh gelasnya ke dapur untuk di cuci. Do Hyung menyusulnya.
Do Hyung akan memeluk tapi Bok Nyeo meminta Do Hyung tetap duduk dengan tenang.
Do Hyung tanya kenapa ia hanya ingin membantu Bok Nyeo. Bok Nyeo berkata kalau ia tak suka ada orang yang berdiri di belakang punggungnya.
Do Hyung duduk di kursi sambil membaca buku. Bok Nyeo mencuci gelas yang tadi digunakan. Sambil membaca buku Do Hyung bertanya apa Bok Nyeo ingin kembali ke Seoul sekarang, “Agak memalukan kalau hanya aku yang bersemangat untuk malam ini. Aku merasa kau masih melihat Seo Ji Hoon dalam diriku.” Bok Nyeo menjawab tidak, ia tidak menganggap begitu.
Do Hyung : “Benarkah?”
Bok Nyeo : “Kalau begitu, bisakah saya mandi dulu?”
“Baiklah…” ucap Do Hyung terkejut campur gugup. Ia akan menunggu Bok Nyeo disini.
Bok Nyeo masuk ke kamar mandi, ia menyalakan showernya tapi ia tak mandi. Do Hyung yang duduk menunggu sambil tersenyum.
Kamar mandi itu kosong tapi air masih menyala. Tak ada Bok Nyeo disana. Dimana dia.
Ada seseorang yang perlahan-lahan mendekati Do Hyung yang tengah membaca. Orang itu mengambil hiasan yang ada di atas meja. Merasa ada seseorang yang mendekatinya, Do Hyung menoleh. Dan.. Bak… secara tiba-tiba benda keras itu menghantam kepala Do Hyung hingga membuat Do Hyung tak sadarkan diri.
Do Hyung sadar dari pingsannya dan menyadari dirinya dalam keadaan terikat. Ternyata yang melakukan semua ini adalah Bok Nyeo. Darah mengalir di kepala Do Hyung tepat benda keras itu menghantam kepalanya. Bok Nyeo berdiri di hadapannya.
“Apa karena ini kenapa kau mengajakku kesini? Untuk hal ini?” Ucap Do Hyung menatap marah Bok Nyeo.
Bok Nyeo tak menjawab, ia malah menyalakan kamera untuk merekam Do Hyung. “25 november 2008, saya akan memulai menginterogasi tersangka, Seo Ji Hoon. Pelaku pembakaran di Seong Bouk goo.”
Do Hyung mencibir tindakan Bok Nyeo, “Menyedihkan. Aku pikir kau sudah menyerah.” Bok Nyeo bilang kalau ia akan menyerah karena ia tak ingin obsesinya menyakiti siapapun. Do Hyung membenarkan, itu benar obsesi. Memangnya apa yang bisa Bok Nyeo dapatkan dari interogasi ini.
Bok Nyeo : “Metode kejahatan, metode pelarian, bagaimana anda memalsukan identitas. Saya harus mendengarnya dari anda.”
Do Hyung : “Kalau begitu, apa kau mau menceritakan padaku bagaimana mereka meninggal?”
Bok Nyeo berkata kalau ia akan memberikan waktu bagi Do Hyung untuk mengingatnya dari awal hingga akhir. Do Hyung berkata kalau ia membutuhkan informasi dulu untuk membuat sebuah pengakuan palsu.
Bok Nyeo pun sedikit mengingatkan kejadian pada hari itu, “Anda menelepon saya agar keluar rumah dengan ancaman akan bunuh diri. Anda memanfaatkan anak saya yang menganggap anda sebagai samchoon-nya. Masuk ke rumah saya, mengikat anak saya dengan tali.”
Do Hyung menunduk sebentar dan tak lama kemudian ia mengangkat wajahnya untuk menatap kamera, “Aku Seo Ji Hoon. Seo Ji Hoon yang membunuh keluarga Park Bok Nyeo, tidak.. keluarga Park Eun Soo dengan cara melakukan pembakaran. Aku menelepon Park Eun Soo dari rumahnya dengan mengancam akan bunuh diri dan aku memanfaatkan anaknya untuk masuk ke rumahnya. Aku mengikat anaknya dengan tali.”
Bok Nyeo terkejut dengan pengakuan Do Hyung.
Do Hyung beralih menatap Bok Nyeo, lalu apa selanjutnya? tanya Do Hyung. Bok Nyeo berkata kalau Do Hyung lebih tahu kelanjutannya dari pada dirinya. Do Hyung minta maaf tapi yang ia tahu hanya apa yang baru saja Bok Nyeo katakan padanya. Apa ia harus mengarang cerita menggunakan imajinasinya.
Do Hyung kembali menatap kamera, apa menggunakan rekaman itu akan berhasil, karena menurutnya rekaman kamera ini tak bisa menjadi bukti yang sah karena ia dipaksa melakukan ini. Ia menilai Bok Nyeo cukup menakutkan, apa Bok Nyeo melakukan ini untuk mendapatkan pengakuan palsu darinya bahkan dengan menyakiti perasaan orang yang disuka. “Kau saat ini bahkan masih tidak yakin apa aku benar-benar Seo Ji Hoon, kan? Jika benar, kau seharusnya sudah membunuhku sebelumnya. Kau punya banyak kesempatan untuk membunuhku.”
Bok Nyeo : “Membunuhmu itu mudah. Tapi membuktikan kalau kau Seo Ji Hoon itulah yang sulit.”
Do Hyung menantang, “Lalu apa ada cara untuk kau membuktikannya? Apa yang bisa kau dapatkan dari interogasi yang tak masuk akal ini?”
Bok Nyeo : “Seo Ji Hoon ini kesempatan terakhirmu. Kesempatan untuk meminta pengampunan dan mengakui apa yang telah kau lakukan.”
Do Hyung : “Kau juga harus tahu kalau ini akan menjadi kesempatan terakhirmu. Kau sudah melampaui batas kesabaranku.”
Bok Nyeo berkata kalau kesempatan terakhir Do Hyung sekarang sudah habis. Do Hyung kembali menantang lalu apa yang akan terjadi sekarang. Ia penasaraan bagaimana pun Bok Nyeo tak akan membunuhnya. Ia menebak kalau Bok Nyeo bahkan tak bisa yang namanya membunuh kecoa.
Bok Nyeo mengatakan akan ada seseorang yang bisa membuktikan kalau Do Hyung adalah Seo Ji Hoon dan orang itu dalam perjalanan menuju ke tempat ini, Detektif Lee Tae Shik. Do Hyung menegang terkejut tak menyangka kalau Bok Nyeo menghubungi Tae Shik. Tapi dibalik keterkejutannya itu, ia berusaha bersikap biasa saja.
Bok Nyeo maju mendekat ke arah Do Hyung. Ia memperdengarkan rekaman yang dieditnya hasil dari percakapannya dengan Do Hyung sebelumnya.
Ini aku, Jang Do Hyung. Ini sangat mendesak. Aku rasa kau harus kesini sekarang.
Do Hyung semakin terkejut mendengar suaranya.
Bagaimana cara Bok Nyeo menghubungi detektif Lee Tae Shik.
Flashback
Ketika Do Hyung pergi ke gudang, Bok Nyeo menghubungi Lee Tae Shik menggunakan ponsel Do Hyung. Ketika sudah tersambung Bok Nyeo memutar rekaman suara Do Hyung yang ada di ponselnya. Dan setelah selesai Bok Nyeo langsung menutup telepon.
Jadi ketika Tae Shik terkejut menerima di kantor polisi, itu dari Bok Nyeo. Bahkan ketika Tae Shik menelepon balik ke ponsel Do Hyung, Bok Nyeo tak menjawabnya malah menonaktifkan ponsel Do Hyung.
Flashback end
Tubuh Do Hyung semakin menegang, ia menatap Bok Nyeo dengan tatapan marah.
Tae Shik dalam perjalanan menuju villa tempat Do Hyung berada sekarang. Ia terus berusaha menghubungi ponsel Do Hyung.
Bok Nyeo menunjukan ponsel itu pada Do Hyung supaya tahu kalau Tae Shik menelepon. Bok Nyeo kemudian menonakatifkan ponsel Do Hyung.
Bok Nyeo bertanya-tanya kira-kira apa yang akan terjadi ketika Detektif Lee Tae Shik datang ke tempat ini. Do Hyung masih tetap tak mengaku, apa Bok Nyeo lupa kalau Lee Tae Shik lah yang menginterogasi dirinya dan Bok Nyeo ketika di kantor polisi dulu. “Apa itu aneh kalau Detektif Lee datang kesini karena aku meneleponnya?” Bok Nyeo bilang itu sangat aneh.
Lee Tae Shik terus berusaha menghubungi Do Hyung tapi nomor ponsel Do Hyung tak aktif. Ia panik, “Seo Ji Hoon bagaimana kau bisa ketahuan? Apa yang mereka tahu?”
Flashback 4 tahun yang lalu
Detektif Lee Tae Shik keluar dari mobil menuju mobil yang dicegatnya. “Hei Seo Ji Hoon!” teriaknya pada pengendara di dalam mobil yang ia cegat. “Berapa lama lagi kau pikir bisa lari dariku, hah? Cepat buka pintunya!” Perintah Tae Shik sambil menggedor pintu mobil. Tapi mobil itu malah pergi. Tae Shik pun mengejar dengan mobilnya.
Terjadilah aksi kejar-kejaran di jalan raya. Tapi naas, nasib buruk dialami oleh Tae Shik ketika mengejar penjahat buronannya. Ia yang berusaha menghindari mobil yang ada di depannya malah menabrak pengguna sepeda yang melintas.
Mengetahui dirinya menabrak orang, Tae Shik segera keluar dari mobilnya untuk melihat kondisi orang yang ia tabrak. Si korban langsung tewas seketika.
Tae Shik ketakutan dan gemetaran sambil melihat sekeliling, takut ada orang yang melihatnya.
Tae Shik mencari kartu identitas korban. Ternyata pria itu berkewarganegaraan China bernama Zhang Dao Jiong. Tae Shik gemetaran tak tahu harus berbuat apa.
Seseorang berjalan mendekat ke arahnya. “Jangan bilang kalau Detektif telah membunuh seseorang!” sahut pria itu yang ternyata Seo Ji Hoon. “Siapa yang bilang kau memburuku?” Seo Ji Hoon tertawa mengejek.
Flashback end.
Jadi karena itu kesepakatan dilakukan oleh keduanya. Lee Tae Shik membantu Seo Ji Hoon merubah identitas menjadi si korban tadi dengan balasan kasus tabrakan ini tak dilaporkan.
Ponsel Tae Shik bunyi, telepon dari kantor polisi. Detektif di kantor polisi memberi tahu kalau Yoon Song Hwa masih berada di kantor polisi padahal ia sudah menyuruh untuk datang kembali besok. “Dia bilang dia tak akan pergi sampai kau datang, apa yang harus kulakukan?” tanya Detektif itu pada Tae Shik.
Song Hwa yang mendengar detektif itu sedang bicara dengan Tae Sik meminta menyampaikan pada Tae Shik kalau ia akan akan menunggu sampai Tae Shik datang. Tae Shik yang mendengar itu jadi kacau sendiri.
Do Hyung menilai tindakan Bok Nyeo yang menghubungi Tae Shik adalah tindakan yang bodoh. Bok Nyeo berkata kalau ia harus menelepon Tae Shik untuk membuktikan kalau Do Hyung adalah Seo Ji Hoon.
Do Hyung : “Jika kau benar, dia akan ada dipihakku. Kenapa kau menelepon seseorang yang malah akan membantu korban? Bagaimana kau akan membuktikannya? Tidakkah kau sadar kau menempatkan dirimu ke sesuatu yang lebih berbahaya?”
Bok Nyeo tiba-tiba merobek pakaiannya dan itu membuat Do Hyung terkejut. Ia tak mengerti apa yang Bok Nyeo lakukan.
Bukan hanya merobak pakaian, bahkan Bok Nyeo pun membuat luka di tubuhnya hingga terkesan ia dilukai oleh Do Hyung.
Bok Nyeo bergegas lari keluar, berakting setakut dan sepanik mungkin.
Sementara itu, Do Hyung masih terikat dan mulut di plester. Ia sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari ikatan.
Tae Shik yang dalam perjalanan menuju villa, ia melihat mobil Do Hyung di depannya. Kedua mobil itu pun bertemu. Tae Shik dan Bok Nyeo keluar dari mobil bersamaan. Bok Nyeo yang berakting panik minta tolong pada Tae Shik karena Do Hyung akan membunuhnya. Tae Shik melihat kondisi tubuh dan pakaian Bok Nyeo yang mengenaskan.
Tae Shik tak mengerti apa yang Bok Nyeo bicarakan. Bok Nyeo bilang kalau Jang Do Hyung dalah Seo Ji Hoon. Tae Shik terdiam terkejut Bok Nyeo sudah mengetahui itu. “Kau sudah tahu semuanya, Park Eun Soo. Seo Ji Hoon apa yang kau lakukan?” batin Tae Shik. Tae Shik mengajak Bok Nyeo masuk ke mobilnya. Bok Nyeo yang berakting gemetaran ketakutan menuruti apa yang Tae Shik katakan.
Keduanya menuju villa. Tae Shik yang melihat kondisi Bok Nyeo benar-benar tak menyangka terhadap Seo Ji Hoon. “Dia menipuku dan menjalani hidupnya sebagai Jang Do Hyung.” Bok Nyeo pun mendengar ucapan itu, ucapan pembenaran kalau Jang Do Hyung adalah Seo Ji Hoon. Tapi ia tetap diam.
Do Hyung berusaha sekuat tenaga agar ikatan itu lepas. Ia cemas terhadap Tae Shik yang akan kesini, “Lee Tae Shik, kau jangan mengatakan apapun, jangan melakukan apapun.” Batin Do Hyung berharap.
Tae Shik dan Bok Nyeo sampai di villa. Keduanya akan masuk tapi Bok Nyeo tak mau dan beralasan takut kembali ke dalam. Tae Shik pun meminta Bok Nyeo tetap berada di luar rumah, ia akan ke dalam mencari Do Hyung.
Setelah Tae Shik masuk ke rumah, Bok Nyeo menatap tangga yang ada di dinding rumah.
Di dalam rumah Tae Shik terkejut begitu melihat Do Hyung dalam keadaan terikat dan mulut di plester. “Apa yang terjadi? Kenapa kau diikat?” Tanya Tae Shik. Do Hyung memberi kode agar Tae Shik mematikan kamera perekamnya. Tae Shik yang mengerti segera mematikannya.
Tae Shik menarik plester yang menutup mulut Do Hyung.
Do Hyung mengatakan kalau ia tak melakukannya, ia tak menelepon Tae Shik. “Park Eun Soo yang meneleponmnu. Jadi kau jangan melakukan apapun.”
Tae Shik melepaskan ikatan Do Hyung. Ia benar-benar tak mengerti apa yang terjadi dan meminta Do Hyung menjelaskan padanya. “Park Eun Soo lari dan mengatakan kalau kau Seo Ji Hoon. Siapa yang mengikatmu?”
Do Hyung yang marah bertanya dimana Park Eun Soo. Tae Shik menjawab kalau ia menyuruh Eun Soo menunggu di luar. Do Hyung meminta Tae Shik tetap menutup mulut dan menyuruh membawa Eun Soo masuk ke rumah. “Aku tak pernah mengakui kalau aku Seo Ji Hoon. Belum…” (tapi Tae Shik di mobil tadi udah mengiyakan)
Tae Shik : “Apa kau yakin? Apa kau yakin kalau kau tak mengatakan padanya kalau kau Seo Ji Hoon dan aku juga terlibat dalam hal ini?”
Do Hyung membentak, “aku bilang tidak.”
Ternyata Bok Nyeo berada disebuah ruangan sedang merekam percakapan kedua orang itu melalui kamera tersembunyi.
Do Hyung : “Kita akan baik-baik saja. Kita bisa membuat seolah ini benar. Jadi sadarkan dirimu dan tutup mulutmu.”
Tae Shik mengerti dan segera keluar untuk membawa Bok Nyeo kembali ke dalam.
Tanpa menunda lagi Bok Nyeo pun langsung menyimpan rekaman itu ke ponselnya.
Di luar rumah, Tae Shik celingukan mencari Bok Nyeo yang tak ada disana. Ia pun melihat ada tangga yang mengarah ke atas ke sebuah ruangan. Ia mendekati tangga itu.
Do Hyung cemas dan panik. Tubuhnya gemetaran, takut kalau rahasia tentang dirinya yang selama ini ditutupi akan terbongkar.
Tiba-tiba pandangan Do Hyung tertuju ke satu arah. Perlahan ia bergerak mendekati benda kecil yang terpasang di dekat kulkas. Ya itu adalah kamera yang Bok Nyeo pasang. Dengan tangan gemetaran ia mengambil benda itu.
Bok Nyeo tiba-tiba muncul di belakang Do Hyung. Do Hyung menoleh dan menatap marah.
Sang Chul sampai di kompleks villa, ia menghentikan mobilnya dan melihat sekeliling kompleks villa yang sepi. Ia membuka ponselnya dan menerima kiriman video dari Bok Nyeo. Video rekaman percakapan antara Do Hyung dan Tae Shik tadi.
Yup bukti bahwa Do Hyung adalah Seo Ji Hoon sudah ada di tangan Sang Chul. Sang Chul terkejut melihat video itu.
Do Hyung yang marah menilai kalau Bok Nyeo sama sekali tak menyukainya. “Kau hanya menginginkan ini, kan?” ucap Do Hyung sambil menggenggam kamera.
Benar jawab Bok Nyeo. “Aku menginginkan itu, Seo Ji Hoon. Cara untukku membuktikan siapa kau dan cara untuk mengakhirimu.”
Do Hyung benar-benar marah.
wuuuaaahhh.. makin seru seru seruuuuu?!! semangat neng anis msh ada yg setia menanti 3episode trakhir ;)
ReplyDeletesaya juga setia menanti kelanjutannya. semangat mbak anis....
ReplyDeletelanjuttttt...ditunggu eps 18 - nya mb......tengkyu
ReplyDeletesan
aku jg setia menunggu kelanjutan'y mba anis.
ReplyDelete~mamadaru~
Asikkk, makasih mbak. Semangat ya untuk eps 18 :)
ReplyDelete3 episode lagiii lalala~ semangat mba anis
ReplyDeletegag sabar baca sinop epi selanjutnya....
ReplyDeletesemangat bwat mbak anis ^^
jangan lama-lama ya Mbaa bikin sinopnya,,,
ReplyDelete:)
aturnuhun,,
:D
Sama waktu Song Jong Ho peranin Shin Myeon di The Princess Man biarpun karakternya menjengkelkan tapi aku gak bisa membencinya malah terpesona hahaha :) Waktu awal2 Ji Hoon suka sama Eun Soo a.k.a Bok Nyeo kan Eun Soo blum nikah ya,knp dia gak balas cintanya Ji Hoon saja ya waktu itu?
ReplyDeleteTiga episode tersisa lagi,fighting mbak anis!! Mumpung lagi liburan sekolah :)
Sari