Karena dipaksa belajar menggunakan sumpit dan tak bisa-bisa, Hye Gyul menangis dan berucap kalau ia membenci Bok Nyeo. Ia memeluk Na Young sambil menangis. Bok Nyeo yang juga tak tega melihatnya ikut sedih karena yang ia lakukan untuk yang terakhir kalinya di rumah ini. Ia segera keluar agar yang lain tak melihat kesedihannya. Sang Chul menyusulnya keluar.
Jang Do Hyung membakar foto Eun Soo yang merupakan barang bukti kepemilikan yang menandakan bahwa dirinya adalah Seo Ji Hoon. Ia tampak menyeringai membakar ketika foto itu.
Sang Chul mendekati Bok Nyeo untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, apa Bok Nyeo benar-benar tak akan memberitahukan itu padanya. Bok Nyeo tak mengatakan apapun, ia menghindari majikannya. Ia masuk ke dalam rumah.
Ny Oh memanggil Sang Chul. Ia menebak pasti terjadi sesuatu pada Bok Nyeo. Sang Chul heran kenapa Ny Oh mengatakan itu. Ny Oh berkata kalau ia terlalu sibuk dengan urusan pribadinya untuk mengawasi Bok Nyeo tapi kali ini Bok Nyeo sedikit mencurigakan. “Dia mengeluarkan semua pakaian musim panas Hye Gyul dan menyetrika semuanya. Bahkan jika dia memang kuat dan bisa segalanya, bukankah itu sedikit aneh.” Sang Chul memikirkan ucapan Ny Oh, ia berusaha menebak apa yang terjadi.
Sang Chul di kamar menelepon Ny Hong. Ia mengatakan kalau ada sesuatu yang ingin ia tanyakan tentang Bok Nyeo.
Bok Nyeo masuk ke kamar Han Gyul. Ia memperhatikan setiap sudut kamar itu. Ia juga masuk ke kamar Doo Gyul dan Se Gyul memperhatikan sekeliling kamar yang sebentar lagi akan ia tinggalkan.
Ny Hong yang terkejut bertanya apa Bok Nyeo memberi tahu Sang Chul kalau dia akan berhenti bekerja. Sang Chul terkejut mendengar Bok Nyeo akan berhenti bekerja. Ny Hong pun jujur mengatakan kalau Jang Do Hyung menyuruh Bok Nyeo berhenti bekerja. Ia juga mendengar kalau Bok Nyeo dan Do Hyung akan pergi ke kota kelahiran Bok Nyeo untuk berziarah ke makam ayah Bok Nyeo.
Ny Hong harap Sang Chul tak khawatir karena Bok Nyeo sudah menyiapkan pembantu pengganti yang baru untuk keluarga Gyul. Sang Chul tambah terkejut Bok Nyeo bahkan sudah menyiapkan pembantu pengganti. Ny Hong tanya kenapa, apa terjadi sesuatu di rumah Gyul.
Hye Gyul sudah tak menangis tapi dia masih ngambek. Na Young meminta Hye Gyul berhenti ngambek. Han Gyul membenarkan, ia mengatakan kalau Bok Nyeo melakukan itu untuk kebaikan Hye Gyul. Doo Gyul berusaha menyenangkan hati adik kecilnya, ia menawarkan apa Hye Gyul mau dibuatkan makanan yang enak. Hye Gyul tetap diam ngambek.
Bok Nyeo turun dari kamar dan melihat Hye Gyul masih marah padanya. Na Young tanya apa Bok Nyeo sudah akan pulang. Bok Nyeo membenarkan, ia pun pamit akan pergi sekarang.
Na Young dan Han Gyul meminta Hye Gyul mengucapkan salam pada Bok Nyeo tapi Hye Gyul yang masih ngambek mengatakan kalau ia membenci Bok Nyeo dan malah masuk kamar. Mereka hanya bisa menarik nafas. Bok Nyeo pun kembali pamitan akan pulang.
Di depan rumah Gyul, Bok Nyeo memperhatikan rumah yang selama ini menjadi tempatnya bekerja. Ia menatap kotak surat yang berbentuk rumah lengkap dengan bintang utaranya dan bertuliskan rumah Gyul. Bok Nyeo sudah membulatkan tekad untuk meninggalkan rumah itu.
Sang Chul tergesa-gesa keluar rumah mengejar Bok Nyeo. Ia mengatakan bahwa ia tak bisa membiarkan Bok Nyeo pergi begitu saja. “Aku tak bisa membiarkanmu karena kau bertindak seolah-olah kau akan meninggal.” Sang Chul mendengar dari Ny Hong kalau Bok Nyeo akan berhenti bekerja. “Apa CEO Jang benar-benar Seo Ji Hoon?” Sang Chul tanya apa yang Bok Nyeo pikirkan sekarang supaya ia tahu apa yang Bok Nyeo rencanakan.
Bok Nyeo : “Anda seharusnya….”
“Tidak mencampuri urusanmu?” sela Sang Chul. Sang Chul menyadari betul kalau ia bukanlah pacar atau suami Bok Nyeo. Ia hanya berharap Bok Nyeo menjaga jarak dengan CEO Jang karena pekerjaannya tergantung pada CEO Jang. Ia juga harus menjaga keselamatan anak-anak. Ia tak bisa membiarkan Bok Nyeo pergi malam ini. Jika ia membiarkan Bok Nyeo pergi ke CEO Jang, ia merasa tak akan pernah bisa bertemu dengan Bok Nyeo lagi.
Di sebuah rumah sakit, Jang Do Hyung menemui dokter pribadinya. Dokter mengatakan kalau Do Hyung tak bisa memaksakan diri seperti ini. Do Hyung berkata kalau ini hanya untuk beberapa hari saja dan meyakinkan kalau ia akan baik-baik saja.
Dokter berkata kalau hasil tes yang dilakukan Do Hyung menunjukan hasil yang tak bagus. Do Hyung berjanji kalau ia akan mendengar tentang berita buruk mengenai kesehatannya setelah ia kembali nanti. Ia tak ingin merusak perjalanan itu. Dokter pun tak bisa memaksa.
Sang Chul yang khawatir terus memohon agar Bok Nyeo tak pergi. Ia harap Bok Nyeo berhenti melakukan hal yang bukan-bukan yang bisa membahayakan Bok Nyeo sendiri. “Bagaimana aku bisa menjelaskan pada anak-anak jika sesuatu yang buruk terjadi padamu? Apa aku harus berbohong pada mereka dengan mengatakan kalau aku tak tahu apa-apa? Ceritakan rencanamu dan apa yang bisa kulakukan untuk membantumu.”
Bok Nyeo minta maaf ia tak bisa memberitahukan itu pada Sang Chul. Sang Chul meyakinkan kalau Bok Nyeo tak bisa melakukan itu sendirian. “Jika kau membunuh CEO Jang tanpa adanya bukti, kau hanya akan menjadi pembunuh. Jika kau menolak memberitahu rencanamu, aku akan menghubungi polisi.”
Sang Chul mengatakan kalau selain CEO Jang, ia juga turut mencurigai Detektif Lee Tae Shik. Ia bertanya apa Bok Nyeo juga mencurigai Detektif Lee. Ia mengatakan kalau ia menyelidiki tentang Tae Shik, ia yakin Tae Shik memiliki hubungan dengan Do Hyung tapi ia belum bisa menemukan buktinya.
Bok Nyeo berkata kalau ia akan menemukan bukti itu selama perjalannya mengungkap Jang Do Hyung. Sang Chul tanya bagaimana caranya, karena menurutnya Do Hyung dan Tae Shik sudah kelewatan. Ia menabak kalau mereka berdua pasti berusaha menyingkirkan Bok Nyeo. Apa Bok Nyeo tak takut mati di tangan mereka.
Bok Nyeo dengan tegas menajwab tidak, ia tak takut mati. Tapi ia akan takut mati kalau ia tidak mengungkap kebenarannya. Bok Nyeo permisi pulang. Sang Chul yang khawatir tak bisa membujuk Bok Nyeo untuk tidak melakukan tindakan berbahaya yang ia tak tahu apa yang akan Bok Nyeo lakukan.
Lee Tae Shik menghubungi Jang Do Hyung. Do Hyung marah karena Tae Shik kembali menghubunginya, apa Tae Shik sudah kehabisan uang lagi. Tae Shik bilang bukan tentang itu, ia sedikit mencurigai sesuatu. “Dia (Bok Nyeo) memberitahumu untuk pergi ke kota kelahirannya bersamamu, apa itu bukan jebakan?”
Do Hyung : “Jebakan? Apa kau mencurigainya?”
Tae Shik berkata kalau ia punya perasaan tak enak. “Ibu mertuanya terus memberitahuku untuk menyelidiki kembali kasus itu. Aku hanya khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi.”
Yoon Song Hwa berada di rumahnya tengah berkemas. Ponselnya bunyi, Sang Chul meneleponnya. Sang Chul memberi tahu kalau ia ada di depan rumah Song Hwa. Song Hwa tanya apa alasan Sang Chul ke rumahnya malam-malam begini. Sang Chul berkata kalau ada sesuatu yang ingin ia beritahukan pada Song Hwa. Song Hwa bilang ia akan keluar menemui Sang Chul. Tapi Sang Chul mengatakan kalau perbincangan ini tak bisa dibicarakan di luar rumah.
Bok Nyeo menyusuri jalanan malam sendirian, langkahnya tegap dan yakin kalau ia akan melakukan apa yang direncanakannya.
Sang Chul berada di rumah Song Hwa. Ia menebak kalau Song Hwa pasti tahu bahwa Jang Do Hyung adalah Seo Ji Hoon, kalau Song Hwa punya bukti ia harap Song Hwa mengatakan itu padanya. Song Hwa bilang kalau ia tak punya bukti kecuali Do Hyung sendiri yang mengatakan padanya kalau dia itu Seo Ji Hoon. Bahkan kalaupun ada bukti ia tak mau ikut campur karena bagaimanapun mereka tak akan memenangkan permainan ini.
Sang Chul menduga kalau Detektif Lee pasti ada hubungannya dengan Jang Do Hyung, maka dari itu Bok Nyeo pasti dalam bahaya. Song Hwa tak peduli siapa itu Jang Do Hyung dan apa yang akan terjadi pada Bok Nyeo ia juga tak peduli. Mulai sekarang ia hanya akan mempedulikan dirinya sendiri. Sang Chul mengerti dan tak memaksa, tapi jika Song Hwa berubah pikiran ia harap Song Hwa segera menghubunginya.
Keesokan paginya Song Hwa mendatangi rumah Jang Do Hyung sambil membawa koper besar miliknya. Do Hyung menyiapkan minuman untuk tamunya. Song Hwa melihat di atas meja ada buku The Great Gatsby. Ia ingat kalau Do Hyung menyimpan foto Eun Soo disana. Foto yang merupakan bukti kepemilikan bahwa Do Hyung adalah Seo Ji Hoon.
Song Hwa berusaha mengambil buku itu untuk mencari foto Eun Soo tapi tiba-tiba Do Hyung datang dan menyampaikan kalau ia sudah membakar foto itu. Song Hwa yang terkejut langsung bersikap biasa. Do Hyung kembali mengatakan kalau foto itu sudah ia bakar jadi Song Hwa tak bisa melakukan sesuatu yang bodoh terhadap foto itu. Song Hwa melihat di asbak ada sisa abu pembakaran foto. Yakinlah ia kalau Do Hyung benar-benar membakar foto itu.
Song Hwa menanyakan alasan Do Hyung menyuruhnya datang. Do Hyung merasa kalau ia harus menepati janji karena Song Hwa sudah memutuskan akan pergi. Semuanya berjalan lancar karena Song Hwa tak mengungkap kebenarannya.
Do Hyung mengambil buku The Great Gatsby dan memberikan sebuah amplop untuk Song Hwa. Song Hwa menerimanya. Do Hyung ingin tahu kemana Song Hwa akan pergi. Song Hwa mengatakan kalau ia akan melakukan kegiatan sosial dan membangun rumah untuk para tunawisma. Ia akan tinggal jauh dari keramaian, jadi jangan pernah berpikir untuk mencarinya.
Do Hyung menilai itu adalah cara yang sama yang dilakukan oleh Park Eun Soo untuk melarikan diri.
Song Hwa mengakui kalau Bok Nyeo sudah mengubahnya dari Yoon Song Hwa yang seorang wanita menjadi Yoon Song Hwa yang seorang manusia. Do Hyung kembali menilai kalau Song Hwa ini sebenarnya tidak bodoh dan cukup bijaksana. Ia melihat kalau Song Hwa sudah menemukan tujuan dan kepuasan. Song Hwa berkata tak ada yang bisa ia lakukan bahkan dalam keadaan begini ia tak bisa mengungkapkannya.
Untuk yang terakhir kalinya Song Hwa ingin menanyakan sesuatu pada Do Hyung, “Kau bilang kau mau melihat Bok Nyeo tersenyum lagi dan kau ingin mengubahnya menjadi Park Eun Soo yang dulu.” Do Hyung tanya apa ia mengatakan itu.
“Apa yang kau rencanakan sekarang?” tanya Song Hwa. Do Hyung tersenyum mendengar pertanyaan Song Hwa. Song Hwa tanya lagi bagaimana kalau nanti Do Hyung meninggal. Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Bok Nyeo.
Do Hyung : “Kalau begitu apa yang harus kulakukan padanya? Aku bisa membawanya bersamaku, kan?”
Song Hwa terdiam terkejut mengetahui rencana Do Hyung yang akan membawa Bok Nyeo mati bersama.
Do Hyung : “Sekarang kau tahu alasanku kembali ke sini walaupun itu berbahaya.”
Song Hwa tak habis pikir dengan rencana Do Hyung, apa maksud Do Hyung bahwa cinta itu harus bersikap egois. Apa tujuan Do Hyung hanya cinta. Do Hyung tak suka mendengarnya, ia menyuruh Song Hwa pergi karena Song Hwa sudah mendapatkan apa yang diinginkan. Ia sendiri juga harus segera pergi. Song Hwa jadi takut dengan apa yang terjadi nanti pada Bok Nyeo.
Doo Gyul, Se Gyul dan Hye gyul berkunjung ke rumah Kakek mereka. Kakek menggenggam tangan Hye Gyul, ia mendengar semalam Hye Hyul dimarahi sampai menangis. Hye Gyul yang masih sedih meminta kakeknya jangan membicarakan tentang Bok Nyeo karena itu membuat dirinya merindukan Bok Nyeo.
Kakek meminta Hye Gyul lupakan Bok Nyeo, bukankah dia akan menikah dengan pria lain. Ia akan bicara dengan Ny Hong untuk mencarikan pembantu yang lebih baik dari Bok Nyeo. Hye Gyul dengan perasaan sedih bertanya apa ada pembantu yang lebih baik dari Bok Nyeo. Kakek menjawab tentu saja.
Song Hwa akan masuk ke dalam taksi, diseberang jalan ia melihat Bok Nyeo berdiri sendirian. Tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan Bok Nyeo. Do Hyung keluar dari mobil itu dan membukakan pintu untuk Bok Nyeo. Song Hwa cemas melihatnya ia takut terjadi sesuatu pada Bok Nyeo. Tapi ia memantapkan dirinya untuk tak peduli dan masuk ke taksi. Ia berkata pada supir untuk segera pergi menuju bandara Incheon.
Do Hyung melihat ada yang aneh di wajah Bok Nyeo, kenapa Bok Nyeo terlihat begitu sedih padahal keduanya akan pergi bersama, apa Bok Nyeo kurang tidur. Bok Nyeo menjawab ya, ia kurang tidur karena begitu bersemangat dengan perjalanan ini.
Do Hyung berkata bukankah Bok Nyeo ingin pergi ke rumah lama Bok Nyeo. Apa Bok Nyeo tahu kalau rumah itu sudah berubah menjadi villa penginapan. Bok Nyeo tahu tentang hal itu dari Ny Hong.
Do Hyung memberi tahu kalau ia menyewa villa itu untuk malam ini. “Pria yang paling tidak disukai adalah pria yang suka mencuri dan melakukan perjalanan dalam sehari. Kalau tidak masalah buatmu, kita bisa menginap semalam.”
Bok Nyeo diam. Do Hyung tanya apa ia terlalu memaksakan diri, kalau Bok Nyeo tak mau ia bisa membatalkannya, ia harap Bok Nyeo jangan terlalu tegang begitu. Bok Nyeo bilang tak apa-apa, ia juga ingin pergi setidaknya sekali dalam hidupnya. Do Hyung pun menjalankan mobilnya.
Dalam perjalanan menuju bandara, Song Hwa mengingat perbincangannya dengan Do Hyung tadi. Bagaimana kalau Do Hyung meninggal, apa yang akan terjadi pada Bok Nyeo. Do Hyung menjawab kalau ia akan membawa Bok Nyeo mati bersamanya. Song Hwa tak bisa membiarkan ini, ia pun membatalkan kepergiannya. Ia meminta pak supir memutar balik mobil menuju Nohyun-dong. Song Hwa menghubungi seseorang.
Song Hwa janjian bertemu dengan Sang Chul disebuah kafe. Ia menawarkan apa yang bisa ia lakukan untuk membantu Bok Nyeo. Sang Chul tanya apa Song Hwa yakin tidak ada bukti yang bisa membuktikan kalau Jang Do Hyung itu Seo Ji Hoon.
Song Hwa berkata kalau sebenarnya ada bukti foto Bok Nyeo yang Do Hyung tunjukkan padanya, tapi Do Hyung sudah membakarnya. Ia minta maaf karena tak memberitahukan itu, sekarang apa yang bisa ia lakukan untuk membantu Bok Nyeo, kemana Bok Nyeo pergi bersama Do Hyung.
Sang Chul mengatakan kalau mereka pergi ke kota kelahiran Bok Nyeo. Ia merasa kalau Bok Nyeo akan menemukan bukti bahwa Jang Do Hyung adalah Seo Ji Hoon dan memiliki hubungan dengan Detektif Lee. Song Hwa menilai bukankah itu lebih berbahaya bagi Bok Nyeo jika mengungkapkan itu, apa Sang Chul pikir Do Hyung akan diam saja melihat Bok Nyeo melakukan hal itu.
Bok Nyeo dan Do Hyung sampai ditempat tujuan. Keduanya berziarah ke makam ayah Bok Nyeo. Do Hyung berjanji di depan makam ayah Bok Nyeo kalau ia akan menjaga Bok Nyeo jadi ayah tak perlu khawatir lagi. Ia juga berjanji akan membuat Bok Nyeo tersenyum lagi.
Usai berziarah keduanya berjalan menuju villa penginapan. Do Hyung penasaran apa yang akan ayah Bok Nyeo katakan mengenai hubungan kedunya. “Apa yang akan dia katakan ya? Apa dia akan mengatakan kalau aku bisa mengakhiri penderitaanmu?” Bok Nyeo mengiyakan, “Dia akan mengatakan, ‘pegang erat Jang Do Hyung dan biarkan dia mengakhiri penderitaanmu.’”
Do Hyung senang mendengarnya, ia pun memberanikan diri menggenggam tangan Bok Nyeo dan menggandengnya. Bok Nyeo diam saja membiarkan Do Hyung melakukan itu walaupun dalam hati ia marah sekali dan ingin membunuh pria itu. Tapi ia berusaha untuk menahannya.
(sebenarnya ini adegan sweet kalau suasana hati si wanita juga berbunga-bunga hahaha)
Sang Chul dan Song Hwa masih di kafe. Sang Chul mengatakan kalau ia akan mengikuti Bok Nyeo dan Do Hyung, bisakah Song Hwa melaporkan ini ke polisi. Ia meminta Song Hwa pergi ke kantor polisi dan menemui Detektif Lee. Song Hwa tanya bagaimana kalau tak ada yang berubah setelah ia melaporkan itu, bukankah akan sama saja. Bagaimana jika dia bilang tak ada bukti, bukankah Sang Chul bilang kalau mereka memiliki hubungan.
Sang Chul tetap menyuruh Song Hwa pergi ke kantor polisi dan katakan pada Detektif Lee kalau mereka punya bukti bahwa Jang Do Hyung adalah Seo Ji Hoon. “Kau sebelumnya takut malakukan apapun, tapi ini sesuatu yang bisa kita lakukan untuk Bok Nyeo sekarang.”
Song Hwa tanya bagaimana jika nanti Detektif Lee ingin melihat buktinya secara langsung. Sang Chul menyuruh Song Hwa mengatakan kalau ia-lah yang memiliki bukti itu dan akan mengirimkan secara diam-diam di tempat rahasia. Song Hwa menebak apa Sang Chul sedang mengulur waktu. Sang Chul membenarkan, sampai ia memastikan kalau Bok Nyeo selamat, bisakah Song Hwa melakukan itu.
Seorang ahjussi mengantar Bok Nyeo dan Do Hyung ke villa penginapan. Villa itu cukup besar dan luas. Ahjussi itu mengatakan kalau keduanya butuh sesuatu, telepon saja dirinya, ia ada di rumahnya ucapnya sambil menyerahkan kuci villa ke Do Hyung. Ia pun pamit.
Do Hyung bertanya apa Bok Nyeo sedih karena rumah lama Bok Nyeo sudah tak ada. Bok Nyeo mengatakan kalau ia sangat senang karena bisa berada disini bersama Do Hyung. Do Hyung akan membawa masuk barang-barang yang dibawa dan menyuruh Bok Nyeo lebih baik melihat-lihat rumah.
Bok Nyeo melihat sekeliling rumah besar itu, ia melihat ke lantai atas, ke ruang keluarga dimana ada meja makan, piano dan dapur. Ia melihat ke samping kanannya ada hiasan meja yang cukup kuat dan keras. Apa yang akan ia lakukan dengan benda itu?
Rising Band akan melakukan audisi. Di ruang tunggu mereka tampak sedikit latihan. Paman Shin dan istrinya yang menemani mereka tampak gugup. Paman Shin yang gugup berkata kalau ia seharusnya membawa obat penenangnya. Mi Ja pun sama gugupnya hingga mulutnya terasa kering seperti tulang hahaha.
Panitia mengumumkan agar peserta yang ada di tim B untuk bersiap-siap. Itu tim dimana Rising Band bergabung. Paman Shin dan Mi Ja pun tambah tegang.
Han Gyul mengirim foto Grup band-nya pada Bok Nyeo dan menuliskan pesan. ‘Bok Nyeo-nim, kami kembali bersama karena dirimu. Seleksi awal akan segera dimulai. Dukung kami ya’
Bok Nyeo melihat dan membaca pesan yang Han Gyul kirim padanya.
Tiba-tiba Do Hyung merebut ponsel Bok Nyeo. Do Hyung tak mengijinkan Bok Nyeo berkomunikasi dengan orang lain. “Kau hanya boleh melihatku dan memikirkanku selama kau disini!”
Bok Nyeo tak mempermasalahkannya, ia bertanya apa yang Do Hyung sukai untuk makan malam.
Do Hyung berkata kalau Bok Nyeo disini bukan sebagai pembantu, ia lah yang akan menyiapkan makan malamnya. Ia meminta Bok Nyeo duduk saja dan jangan pergi kemana-mana sampai ia memanggil Bok Nyeo. Ia ingin Bok Nyeo beristirahat.
Bok Nyeo pun bertanya bolehkah ia jalan-jalan sebentar di sekitar sini. Do Hyung balik bertanya Bok Nyeo tak akan kabur kan. Ia menawarkan makanan apa yang Bok Nyeo inginkan, ia bisa membuat kimchi. Bok Nyeo tak masalah makan apa saja. Do Hyung senang dan berkata kalau ia akan membuatkan kimchi yang paling enak.
Rising Band tampil di panggung menyanyikan lagu First Love yang diciptakan oleh Han Gyul.
Usai tampil mereka tersenyum lega karena sudah menampilkan penampilan yang terbaik. Mereka pun berfoto bersama.
Paman Shin dan Mi Ja menghampiri mereka dan ikut senang dengan penampilan anak-anak yang terlihat bagus. Paman Shin bilang tentu saja bagus, “Han Gyul kau yang menciptakan lagu itu kan?” Han Gyul mengangguk dan Paman Shin mencoba mendendangkan lagu itu hahaha.
Mi Ja mengira kalau lagu yang ditulis Han Gyul itu ditujukan untuk putranya, Woo Jae. Woo Jae terdiam karena ia sadar kalau lagu First Love itu bukan ditujukan padanya. Paman Shin memuji kalau lirik lagu itu sangat bagus dan hampir membuatnya menangis. “Jika Han Gyul menjadi menantuku, aku bisa memberimu makan daging sapi setiap hari.” Kelakar Paman Shin. Ia memuji putranya memiliki selera yang tinggi terhadap wanita sama seperti dirinya.
Woo Jae ingin mengatakan kalau ayahnya sudah salah paham terhadap lagu itu. Tapi Mi Ja menyela kalau wajah putranya terlihat memerah karena malu. Soo Hyuk yang ada disana diam saja.
Han Gyul mengatakan pada Paman Shin dan Mi Ja kalau mereka sudah salah paham. Paman Shin dan Mi Ja, heran, “bukan, lalu siapa?” Keduanya melirik ke arah Soo Hyuk yang berdiri di samping Han Gyul. Woo Jae menyerahkan bass ke temannya dan keluar dari sana. Han Gyul merasa tak enak pada Woo Jae.
Soo Hyuk menyusul Woo Jae yang menyendiri. Ia menegaskan kalau Han Gyul itu hanya merasa kasihan padanya, “Kau berpikir dia menyukaiku kan? Tapi dia tidak menyukaiku. Dia begitu baik, hingga dia merasa kasihan padaku.”
“Jadi itu karena kasihan?” sahut Woo Jae. “Jika aku dikasihani, akankah Han Gyul punya perasaan padaku? Kalau begitu haruskah aku dikasihani? Haruskah aku memukul seseorang dan diskors dari sekolah?”
Dan tanpa keduanya ketahui Han Gyul mendengar yang mereka bicarakan.
Anak-anak masih di rumah Kakek mereka bermain balok susun ditemani Na Young. Kakek lewat disana dengan pakaian yang rapi. Na Young heran apa ayahnya akan pergi ke suatu tempat, ia mengatakan kalau sebentar lagi ada tamu yang datang. Kakek bilang kalau ia akan berangkat ke kantor, memangnya siapa yang mau datang. Na Young tersenyum hihi. Dan tamu itu pun datang, Ny Hong hahaha.
Kakek terkejut campur heran apa yang Ny Hong lakukan disini. Na Young memberi tahu kalau ia yang mengundang Ny Hong datang.
Na Young menyuguhkan minuman untuk Ny Hong. Ia merasa kalau anak-anak harus mengetahui tentang hubungan Kakek dan Ny Hong. Anak-anak memandang heran. Kakek jadi salah tingkah, “Hubungan apa? Kami hanya makan ssemangkuk sup daging sapi dan dua mangkuk sup sundae bersama. Itu saja.” ucap Kakek. Na Young berkata bukankah ayahnya serius ketika menyuruhnya menikah. Ia tak bisa meninggalkan ayah sendirian. Jadi anggap saja ini seperti ayahnya membantunya.
Kakek menebak kalau Ny Hong pasti yang menginginkan itu. “Aku merasa kau yang menginginkannya, kau jauh-jauh datang ke rumahku.” Ny Hong kesal dibuatnya, “Jangan sok tahu. Aku kesini bukan karena kau tapi karena Bok Nyeo.”
Mereka terkejut, terutama anak-anak. Ny Hong mengatakan kalau Bok Nyeo bilang padanya dia akan berhenti bekerja karena dia akan menikah. Anak-anak tambah terkejut mendengar Bok Nyeo akan berhenti bekerja. Kakek heran apa Bok Nyeo tak memberitahukan ini pada anak-anak. Se Gyul berkata kalau ia sama sekali tak tahu.
Ny Hong berkata kalau ayah Gyul juga tak tahu mengenai ini. “Ayah kalian meneleponku tadi malam dan dia mendengarnya, sepertinya dia sangat mengkhawatirkan Bok Nyeo. Aku bilang padanya kalau Bok Nyeo akan pergi ke kota kelahirannya bersama CEO Jang dan ayah kalian bertanya padaku dimana itu. Aku tak bisa tidur karena aku juga khawatir. Dan pagi ini aku menemukan ini di depan pintu kantorku.”
Ny Hong menunjukan amplop yang Bok Nyeo tinggalkan.
Anak-anak tanya amplop apa itu. Ny Hong mengatakan kalau itu hadiah, “Aku menyimpan komisi yang kudapatkan dari Bok Nyeo dan memberikan uang itu sebagai hadiah pernikahan, tapi dia meninggalkan amplop ini tadi pagi. Apa maksudnya ini? Bok Nyeo tak menjawab teleponku dan aku merasa aku bisa mencari tahu tentang dia jika aku datang kesini.”
Kakek mencibir kalau itu hanya alasan bagus yang Ny Hong gunakan untuk datang ke rumahnya. “Tak ada yang terjadi padanya. Dia pasti sedang bersenang-senang bersama CEO Jang.”
Hye Gyul pun ingin bicara dengan Bok Nyeo. Ia ingin meminjam ponsel Doo Gyul, ada sesuatu yang ingin ia katakan pada Bok Nyeo.
Bok Nyeo keliling disekitar penginapan. Ia melihat di dinding ada tangga yang bersandar dan di atasnya ada sebuah ruangan.
Ponsel Bok Nyeo berdering, dari Doo Gyul. Bok Nyeo terlihat ragu, tapi ia pun menjawabnya. Suara Hye Gyul lah yang terdengar olehnya. Bok Nyeo hampir menangis mendengar suara Hye Gyul.
Hye Gyul : “Bok Nyeo-nim, aku menelepon karena ingin berbaikan denganmu. Apa kau berhenti bekerja karena kau marah padaku?”
Mata Bok Nyeo berkaca-kaca, “tidak.” Jawabnya.
Hye Gyul : “Lalu kenapa kau berhenti bekerja? Aku menyesal membiarkan Samchoon Jang memilikimu. Samchoon bilang dia akan bermimpi buruk setiap malam dan akan menjadi monster kalau kau pergi. Itu sebabnya aku membiarkannya memilikimu. Bok Nyeo-nim, aku tak butuh boneka yang dibelikannya, jadi kau bisa kembali padaku lagi kan?”
“Saya harus pergi.” jawab Bok Nyeo dengan mata berkaca-kaca. Bok Nyeo akan menutup telepon tapi tak jadi karena Hye Gyul memanggilnya. Ia terdiam sejenak tapi kemudian ia menutup teleponnya.
Hye Gyul menangis karena tak bisa bicara lagi dengan Bok Nyeo. Ia menyembunyikan wajahnya dan terus menangis.
Bersambung ke episode 17 part 2
aaaahhh.. semakin penasaraaaannn.. makasih ya mba sinopnya.. td abis baca PMAI di mba inda, mampir kesini ternyata udah upadate.. dee
ReplyDeletewaa choi ji woo sm song jong ho cocok juga,
ReplyDeleteaku suka bgt sm dohyun walaupun dia jahat kekeke
eh tp sangchul songhwa bkal blg ke detektif lee ya, tp kan si lee itu komplotannya dohyun,
mkin pnasaran nih,
semangat ya mba nulisnya.
kasian Hye Gyul.. aku jd ikut sedih.. dilanjut ya Neng Anis.. semangat?! makin pnasaran, gmna mereka akn mbuktikn klo Do Hyun adlh Ji Hoon?
ReplyDeleteDitunggu lanjutnnya.....thanks mbak
ReplyDeletesemakin penasaran,,,, dituggu lanjutannya!!! ^_^'
ReplyDeleteSetuju mbak,adegannya Bok Nyeo-Do Hyung so sweet,tiap baca dialog romantis mereka aku jadi greget :) coba saja hati Bok Nyeo berbunga-bunga ya tdk ada cerita dendamnya hahaha.Apalagi Kelebihan Do Hyung selain tampan dan kaya,cintanya begitu besar sama wanita yg dicintainya,pria seperti itu sdh jd pria idaman banyak wanita :) tapi sayang cintanya yg begitu besar tdk sebesar hati dan cara berpikirnya yg sempit
ReplyDeleteSari
Ditunggu kelnjtn ny.!!! ^_^ mksh
ReplyDeletedilanjut mbak yeah.... terima kasih sebelumnya dan maaf merepotkan:)
ReplyDeleteDitunggu lanjutnya mbak :)
ReplyDeleteThx