Sunday 1 December 2013

Sinopsis Suspicious Housekeeper Episode 12 Part 1

Sang Chul dan Bok Nyeo berada di bangku tepi sungai. “Aku tak bisa memintamu untuk melupakan masa lalumu. Aku juga tak bisa bilang kau jangan terikat dengan masa lalumu. Tak peduli seberapa keras kita mencoba, kau terikat pada masa lalumu dan aku terikat oleh kesalahanku. Tapi kita harus tetap melanjutkan hidup. Anak-anakku dan aku menunggumu. Maukah kau kembali pada kami?” Bok Nyeo terdiam memikirkan perkataan Sang Chul.


Di rumah Jang Do Hyung, Tae Shik mengatakan kalau Do Hyung sudah sepenuhnya membunuh Seo Ji Hoon. Do Hyung berkata kalau sekarang saatnya ia akan mengembalikan hidup wanita itu.

Sang Chul sampai di rumah sendirian tanpa Bok Nyeo, anak-anak sudah menunggunya. Mereka cemas dan menunggu hasil dari penyelidikan polisi. Sang Chul memberi tahu kalau Jang Do Hyung bukanlah Seo Ji Hoon. Han Gyul bertanya lalu apa yang Bok Nyeo lakukan sekarang. Hye Gyul ikut bertanya apa ayahnya ini sudah memberitahu Bok Nyeo kalau ia menunggu kedatangan Bok Nyeo. Sang Chul berkata pada putri kecilnya kalau Bok Nyeo masih mebutuhkan waktu jadi untuk sekarang mereka sebaiknya menunggu. Hye Gyul menunduk sedih.

Keesokan harinya Hye Gyul pergi membawa tas sekolah dan bungkusan berisi pakaian. Hye Gyul duduk sendirian di kursi taman hiburan menunggu Bok Nyeo. Penantian Hye Gyul membuahkan hasil, Bok Nyeo datang ke tempat itu. Bok Nyeo tanya apa yang Hye Gyul lakukan disini sendirian. Han Gyul yang mencari adiknya di taman hiburan melihat Bok Nyeo dan Hye Gyul.

Hye Gyul berjanji pada Bok Nyeo, “Aku tak akan mengajukan pertanyaan aneh lagi. Aku tak akan memintamu makan kue yakgwa. Aku tak akan memintamu untuk makan bersama kami. Jadi tolong kembalilah ke rumah kami.” Bok Nyeo terharu mendengar permohonan Hye Gyul. Ketiga kakak Hye Gyul membenarkan kalau Hye Gyul menunggu Bok Nyeo setiap hari.
Keluarga Gyul sarapan bersama, Sang Chul menyiapkan roti untuk sarapan anggota keluarganya. Jam penunjukan pukul tujuh tepat. Mereka menatap ke arah pintu seperti menunggu kedatangan seseorang. Tapi mereka kecewa karena bel pintu tak bunyi. Tapi tak lama kemudian bel pintu pun bunyi. “Bok Nyeo-nim?” seru Hye Gyul menebak siapa yang datang. Mereka pun segera keluar untuk membukakan pintu.

Tapi itu bukan Bok Nyeo, itu pembantu baru mereka yang kerjanya kurang begitu bagus hehe. Sang Chul tanya apa ahjumma itu akan kembali bekerja di rumah ini. Ahjumma itu bilang tidak. Ia lupa membawa syal-nya, jadi ia datang untuk mengambil syal miliknya. Setelah menerima syal ahjumma itu ingat kalau di luar ada seseorang. Gyul bersaudara saling berpandangan. Hye Gyul membuka pintu dan melihat Bok Nyeo berdiri di luar pagar rumahnya.

“Bok Nyeo-nim!” Hye Gyul tersenyum gembira berlari ke arah Bok Nyeo dan memeluknya. Mereka senang dan berterima kasih Bok Nyeo mau kembali ke rumah mereka. Tapi sebelum Bok Nyeo kembali bekerja di keluarga gyul, ia harus mengkonfirmasi sesuatu. Tidak peduli bagaimanapun, ia hanya pembantu bukan anggota keluarga Gyul. “Tentang makan bersama atau makan di luar hal itu tidak akan terjadi. Dan yang terakhir, walaupun kalian memintaku untuk tersenyum aku tak akan bisa melakukan itu.” Keluarga Gyul menyanggupi permintaan Bok Nyeo. Hye Gyul pun menarik Bok Nyeo masuk ke rumah.

Bok Nyeo melepas jaket dan mengganti dengan celemak. Seluruh keluarga Gyul tersenyum memperhatikan. Sang Chul mengingatkan anak-anak tapi ia sendiri juga terus memperhatikan Bok Nyeo yang lagi ganti jaket hahaha. Setelah Bok Nyeo selesai memakai celemak, anak-anak langsung minggir memberi jalan untuk Bok Nyeo segera melakukan pekerjaannya.

Jang Do Hyung dan Lee Tae Shik nonton film bersama (hmm apa itu salah satu Film The Great Gatsby ya?) Do Hyung tampak menyeringai ketika melihat salah satu adegan dimana si aktor melempar pakaian bagus pada seorang wanita. Tae Shik berkata kalau Bok Nyeo kembali bekerja di rumah Eun Sang Chul. Do Hyung tak suka mendengarnya.
Bok Nyeo sibuk mencuci piring. Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara. “Ibu ini sangat enak.” sahut suara seorang anak. Bok Nyeo tersentak menghentikan pekerjaan mencuci piringnya dan berbalik badan. Dan terlihatlah bayangan keluarga bahagia Bok Nyeo dimana suami dan putra semata wayangnya makan masakannya.

“Bukankah ibu yang terbaik? Dia membuat makanan yang lezat untuk kita setiap hari.” sahut Go Min Gook suami Bok Nyeo. (Jiah yang jadi suaminya Bok Nyeo ini si Madcow di Ghost n si Wapresdir Kang di Good Doctor hahaha, makin nambah aja pemain Ghost di drama ini)

“Ibu kau yang terbaik!” sahut putra Bok Nyeo memberikan jempol untuknya. Bahkan suami Bok Nyeo pun ikut memberikan jempol untuknya. Si anak mengajak ayah dan ibunya untuk pergi ke taman hiburan lagi. Ayah setuju, bukankah besok hari minggu mereka akan bersenang-senang di taman hiburan besok. Kedua orang yang Bok Nyeo sayangi ini tersenyum menatapnya.

Mata Bok Nyeo berkaca-kaca melihat bayangan keluarganya yang sudah tiada. Suara air mendidih membuyarkan lamunan Bok Nyeo. Bayangan suami dan anak Bok Nyeo pun menghilang.

Tae Shik masih di rumah Do Hyung. Tae Shik bertanya haruskah ia dan Do Hyung membiarkan Bok Nyeo tetap bekerja di rumah Sang Chul. Do Hyung merasa lebih baik untuk keduanya melihat Bok Nyeo tinggal disatu tempat daripada Bok Nyeo pergi. Tae Shik menilai kalau keluarga Sang Chul tak akan membiarkan Bok Nyeo pergi begitu saja. Eun Sang Chul bahkan memperlakukan Bok Nyeo seperti keluarga sendiri. Do Hyung jelas tak suka mendengarnya, ia menahan marah. Ia harus membuat Sang Chul mengusir Bok Nyeo, mengusir Bok Nyeo atas keinginan Sang Chul sendiri.

Han Gyul ikut membuat makanan bersama Bok Nyeo. Sesekali Bok Nyeo membetulkan hasil pekerjaan buatan Han Gyul yang kurang bagus. Han Gyul tanya apa hasil yang ia buat ini sudah bagus. Bok Nyeo berkata kalau Han Gyul sudah melakukannya dengan baik. Doo Gyul melihat kedua wanita itu membuat makanan. Ia merasa kalau apa yang Han Gyul dan Bok Nyeo lakukan itu menyenangkan, ia juga ingin Bok Nyeo mengajarinya.

Ucapan Doo Gyul membuat Bok Nyeo melihat bayangan putranya lagi. “Ibu aku juga mau membuat kue.” Bok Nyeo terdiam menatap bayangan putranya yang berdiri di depannya. Tanpa terasa jari Bok Nyeo tersayat pisau. Darah pun mengalir di jari Bok Nyeo. Han Gyul yang melihat jari Bok Nyeo terluka terkejut. Ia segera mengambil tisu untuk menghentikan pendarahannya. Han Gyul cemas apa Bok Nyeo baik-baik saja. Mengetahui Bok Nyeo terluka, Hye Gyul segera ke kamarnya untuk mengambil plester.

Na Young mengunjungi rumah keponakannya. Ia terkejut melihat Bok Nyeo ada di rumah kakak iparnya lagi.

Han Gyul yang cemas berkata kalau ini pertama kalinya ia melihat Bok Nyeo membuat kesalahan. Hye Gyul juga khawatir, apa Bok Nyeo sakit. Bok Nyeo dengan tatapan sedih berkata kalau ia baik-baik saja. Ia pun akan melanjutkan pekerjaannya, tapi Han Gyul meminta ia saja yang melanjutkannya. Se Gyul membenarkan ia melihat Bok Nyeo tidak begitu sehat. Bok Nyeo menegaskan kalau ia baik-baik saja. Hye Gyul yang masih cemas menarik Bok Nyeo untuk menyingkir dari dapur dan istirahat sebentar.

Bok Nyeo melihat Na Young berdiri disana dan menyapanya. Na Young yang melihat tangan Bok Nyeo terluka bertanya apa itu sakit. Bok Nyeo bilang tidak. Hye Gyul berkata pada tantenya kalau Bok Nyeo kembali lagi ke rumahnya. Na Young ikut senang melihat keponakan kecilnya bahagia. Ia mengucapkan selamat datang kembali pada Bok Nyeo. Na Young menawarkan diri akan membuat makan malam. Tapi anak-anak menggerutu cemas. Doo Gyul ngedumel kalau ia memiliki firasat yang buruk melihat tantenya akan menyiapkan makan malam. Anak-anak menyuruh Bok Nyeo duduk untuk isirahat. Na Young melihat keempat keponakannya ini begitu perhatian pada Bok Nyeo.

Na Young mengatakan perihal kembalinya Bok Nyeo pada kakek. “Tapi ayah apa kau tahu? Anak-anak memperlakukan Bok Nyeo seperti ibu mereka.” Kakek terkejut, “Apa maksudmu kalau si pria jahat itu berniat memberikan Bok Nyeo posisi di rumah itu?” Na Young bilang ia tak tahu dengan itu. Tapi sepertinya anak-anak benar-benar menyukai Bok Nyeo. Kakek yakin kalau Sang Chul-lah yang kurang memberi kasih sayang pada anak-anak, hingga anak-anak mencari kasih sayang dari orang lain.

Sang Chul mengenalkan Lee Dong Shik sebagai rekan kerja baru pada pegawai lainnya. (wahaha ngumpul lagi dong ya hihi) Dong Shik menyapa rekan-rekannya kalau pegawai terbaik perusahaan JK, semuanya ada disini hahaha. Do Hyung masuk ke ruangan pegawai, ia ingin bicara dengan Sang Chul.
Sang Chul dan Do Hyung bicara bedua di bar. “Apa dia baik-baik saja? Bok Nyeo... bukan, maksudku Park Eun Soo.” tanya Do Hyung. Sang Chul balik bertanya kenapa Do Hyung menanyakan itu, bukankah Do Hyung bilang sudah tak bisa mengangani Bok Nyeo lagi. Do Hyung berkata kalau Bok Nyeo tak pernah minta maaf setelah menyeret dirinya yang tak bersalah ke kantor polisi. Ia merasa Bok Nyeo benar-benar wanita yang aneh, tapi entah kenapa ia malah tertarik pada Bok Nyeo. “Menurutmu apa maksudnya ini?” Sang Chul diam. (mungkin dalam kepala Sang Chul, dia bertanya-tanya apa Do Hyung mulai jatuh hati pada Bok Nyeo, mungkin gitu kali ya?)

Do Hyung : “Tapi, apa benar dia tak pernah tersenyum? Dia pasti tertawa ketika menonton acara komedi? Misalnya saat tak ada orang yang melihatnya,”

Sang Chul berharap mulai sekarang, Do Hyung tak mempermainkan Bok Nyeo lagi.

Do Hyung : “Apa kau marah kalau aku mempermainkan pembantumu? Sebenarnya, dia-lah yang mempermainkan aku, bukan aku.”

Sang Chul : “Bok Nyeo mengira anda seorang pembunuh yang membunuh keluarganya. Itulah kenapa anda jangan mengganggunya.”

Do Hyung menahan marah dilarang seperti itu.
Di perusahaan, kemarahan Do Hyung ditunjukan dengan sikap kurang puasnya dengan proposal yang diajukan Sang Chul dan Song Hwa. “Apa aku ini salah mempekerjakan orang? Apa kau pikir bisa memenangkan tarawan untuk proyek dengan ini?” Sang Chul minta maaf ia akan segera memperbaiki proposalnya. Song Hwa ingin tahu bagian mana yang Do Hyung tak suka dari proposalnya. Do Hyung semakin kesal, apa ia harus menunjukan setiap detail kesalahan Song Hwa dan Sang Chul. Ia menyuruh keduanya untuk memulainya dari awal lagi, kalau tak bisa melakukannya silakan berhenti dari perusahaan ini. Song Hwa merasa ada yang aneh dengan sikap Do Hyung.

Sang Chul meminta Dong Shik melihat proposalnya. Dong Shik heran karena ia tak menemukan kesalahan sedikitpun, ada apa ya dengan bos-nya.

Song Hwa masih di ruangan Do Hyung. Ia menebak kalau masalahnya terletak pada selera Do Hyung sendiri. Do Hyung membenarkan, ia merasa tak enak sudah membuat kesalahan dengan memilih Sang Chul dan Song Hwa yang tidak bisa bekerja sama. Song Hwa pun ingin bertanya, tapi Do Hyung melarang Song Hwa mengajukan pertanyaan. Song Hwa nekat bertanya, “Park Bok Nyeo, apa anda melakukan ini karena dia?” Do Hyung balik bertanya apa maksud Song Hwa ia melakukan sesuatu yang aneh karena Bok Nyeo. Song Hwa membenarkan ia menyadari ini karena insting seorang wanita. Do Hyung tertawa dan menilai insting seorang wanita itu menakutkan.

Song Hwa : “Jadi apa anda mengakuinya?”

Do Hyung : “Kau bilang itu insting wanita. Kau tak akan percaya kalau aku bilang tidak.”

Song Hwa bilang kalau ia akan membiarkan Do Hyung memiliki Bok Nyeo. Do Hyung berkata kalau hal itu bukanlah keputusan Song Hwa karena bukan Song Hwa yang mempekerjakan Bok Nyeo. Song Hwa bilang kalau ia mengenal Eun Sang Chul dengan baik. Ia harap Do Hyung jangan mempermainkan pemikirannya, cukup tunjukkan saja pada Sang Chul kalau Do Hyung memiliki perasaan pada Bok Nyeo dan ia sendiri akan melakukan yang menjadi bagiannya. Do Hyung terkesan, “Apa kau tahu, kau terlihat sangat keren sekarang?”

Song Hwa : “Kalau begitu aku menganggap kalau kami bisa melanjutkan proposal yang kami tunjukan padamu.”

Kakek jadi sering berkunjung ke Happy Company nih. Hihi. Kakek terus memperhatikan bross yang dikenakan Ny Hong. Ia marah-marah, kenapa Ny Hong tak memberitahunya tentang hal itu, ia menilai Ny Hong begitu bodoh. Ny Hong bilang kalau kakek tak memberinya kesempayan untuk menjelaskan. Kakek kemudian berkata kalau ia mendengar Bok Nyeo kembali bekerja di rumah anak-anak. Ny Hong membenarkan. Kakek tambah kesal, kenapa Bok Nyeo kembali. Bok Nyeo itu bertingkah seakan-akan dia tidak pernah bekerja disana. Apa Bok Nyeo akan merayu ayahnya anak-anak atau ada rencana akan menyandera anak-anak.

“Mulutmu kotor!” sahut Ny Hong. Kakek tersentak kaget mendengar dirinya disebut begitu. Tapi Ny Hong bilang kalau di mulut kakek ada sesuatu. Ny Hong pun mengambil sesuatu di mulut kakek. (Dan posisinya seperti seseorang yang akan berciuman wakakaka)

Bok Nyeo datang ke Happy Company dan melihat Ny Hong lagi berduaan dengan kakek. Kakek dan Ny Hong kaget ada orang yang datang. Bok Nyeo menatap bergantian kedua orang tua ini dengan tatapan penuh tanda tanya. Kakek langsung bersikap tak bersahabat pada Bok Nyeo, ia memalingkan wajahnya. Bok Nyeo menyapa sopan pada kakek. Seperti biasa kedatangan Bok Nyeo adalah untuk menyerahkan komisi pada Ny Hong.

Bok Nyeo akan pergi tapi Ny Hong berkata kalau ia mendengar Bok Nyeo kembali ke keluarga Gyul. Ia menilai Bok Nyeo sudah melakukan sesuatu yang benar. Ia sangat bangga pada Bok Nyeo. Bok Nyeo masih menatap heran kakek yang ada disana. Ny Hong mengatakan kalau kakek adalah pria yang ia ceritakan pada Bok Nyeo. Seorang pria yang bekerja sebagai teknisi di bengkel Bong Soon. Melihat tatapan Bok Nyeo, kakek menantang kenapa Bok Nyeo melihatnya seperti itu. Ia kesal apa yang Ny Hong ceritakan tentangnya pada Bok Nyeo.

Bok Nyeo : “Dia bilang anda adalah donat yang tidak enak.”

Kakek kaget disebut donat yang tak enak, apa maksudnya. Ny Hong santai menanggapinya, apa ia mengatakan sesuatu yang salah. “Kau memikirkan hal yang salah dan terus berpikir begitu selama 48 tahun.” Ny Hong memberi nasehat ke Bok Nyeo agar jangan memasukan ke hati perkataan kakek yang tak enak didengar. Bok Nyeo mengerti, “Kalau begitu silakan selesaikan yang kalian berdua lakukan.” (hahaha) Bok Nyeo pun pergi. Kakek heran, memangnya apa yang ia lakakan bersama Ny Hong.

Do Hyung tidur tak tenang, ia mimpi buruk. Tubuhnya dipenuhi keringat.

Sang Chul sampai di perusahaan, ia mencari atasannya. Tapi Dong Shik memberi tahu kalau CEO Jang tidak datang ke kantor karena sakit. Song Hwa bilang kalau Jang Do Hyung sejak kemarin tak makan apa-apa. Ia mengusulkan bagaimana kalau mereka membawakan bubur untuk atasan mereka. Dong Shik menyahut kalau ia tahu restoran bubur yang enak, ia akan pergi membelinya. Song Hwa tak ingin bubur dari restoran, tapi bubur buatan sendiri. “Kau punya pembantu yang hebat di rumahmu.” Dong Shik setuju usul Song Hwa. Sang Chul menatap diam pada Song Hwa. Song Hwa tanya kenapa, apa Sang Chul tak mau meminjamkan Bok Nyeo. Sang Chul pun mengajak Song Hwa bicara dengannya di luar ruangan.
Sang Chul tak habis pikir bagaimana mungkin Song Hwa bicara seperti itu, “Meminjamkannya? Apa Bok Nyeo itu sebuah benda?”

Song Hwa : “Kalau begitu, apa aku harus memberitahumu bagaimana aku melihat semua ini? Kau tak ingin kehilangan dia kan?”

Sang Chul memperingatkan agar Song Hwa hati-hati kalau bicara. Song Hwa ingin mendengar jawaban langsung, Sang Chul memiliki perasaan lain untuk Bok Nyeo atau tidak. Ia heran kenapa Sang Chul terus mengindar tak menajwab. Apa Sang Chul akan melarikan diri lagi. “Aku bisa memahamimu sebagai seorang ayah, maka dari itu kau kembali ke anak-anakmu. Tapi kalau kau mendekati wanita lain lagi, aku tak bisa memaafkanmu.” Sang Chul meyakinkan kalau itu bukan seperti yang Song Hwa sangka. Ia hanya mengkhawatirkan Bok Nyeo. Bok Nyeo sudah seperti ibu bagi anak-anaknya.

Song Hwa : “Jika dia seperti ibu bagi anak-anak, maka dia juga seperti istri bagimu.”

Sang Chul : “Apa mudah untukmu? Apa jatuh cinta pada seseorang itu mudah untukmu? Sekarang, aku takut jatuh cinta pada seseorang. Tapi, apa kau tidak? Kau pikir aku akan berkencan dengan dia setelah aku mengakhiri hubungan denganmu seperti itu? Apa kau berpikir itu mungkin buatku sekarang?”

Song Hwa pun meminta buktinya, “Kalau begitu, tunjukkan padaku. Tunjukan sejelas-jelasnya kalau dia hanya pembantu untukmu.”

Tn Oh (Ayah Eo Jin-saya nyebutnya Tn Oh aja ya) menemui Miss Kwan. Miss Kwan malas bertemu dengan Tn Oh.

Tn Oh : “Ada apa denganmu? Apa yang kau lihat waktu itu hanya salah paham. Kau tahu sendiri kalau wanita itu yang mendekatiku.”

Miss Kwan tak peduli, ia mengatakan kalau dirinya ini bukan istri Tn Oh. “Tapi, apa istrimu tak memberitahumu sesuatu?” Tn Oh bilang tidak. Miss Kwan mencibir Tn Oh dan istri sebagai pasangan yang menarik. Tn Oh ingin bicara lebih jelas dengan Miss Kwan setelah acaranya selesai.

Miss Kwan : “Aku memakai semua perlengkapan mandi yang istrimu berikan padaku. Dan aku sadar kalau aku hanya gelembung. Jadi mari kita akhiri hubungan ini sekarang.”

Ponsel Miss Kwan bunyi, telepon dari Ny Oh (ibunya Eo Jin- istri Tn Oh)
Ny Oh dan Miss Kwan janjian bertemu disuatu tempat. Ny Oh ingin penjelasan kenapa Miss Kwan mengatakan kalau suaminya berselingkuh. Miss Kwan berkata kalau ia hanya memberitahu Ny Oh kalau Oh Nam Jae berselingkuh. “Tidakkah kau mencari tahu dengan siapa pertama kali dia berselingkuh? Ny Oh berkata kalau ia bukan istri biasa, ia istri seorang publik figure. Kalau masyarakat tahu tentang ini, karir suaminya akan jatuh dalam sekejap.

Miss Kwan tak menyangka Ny Oh lebih takut dicap buruk masyarakat dan karir sang suami hancur, apa itu menakutkan. Ny Oh heran, apa Miss Kwon punya dendam pribadi dengan suaminya.

Miss kwan : “Kau sangat lucu Ny Oh, jadi apa kau tahu dia berselingkuh? Kalau begitu tak ada yang bisa kulakukan lagi.”

Miss Kwan pun pamit dan akan pergi tapi Ny Oh menahan Miss Kwon. Ia bertanya pada Miss Kwon apa yang harus ia lakukan supaya Miss Kwon tak menceritakan hal ini ke publik. Apa yang harus ia lakukan untuk membuat Miss Kwon seakan-akan tak tahu apa-apa tentang ini. Miss Kwon menilai Ny Oh sangat menyedihkan dengan memohon padanya seperti itu.

(Kelihatan jelas ya kenapa Miss Kwan ngasih tahu ke Ny Oh, kalau suaminya selingkuh, itu karena si Tn Oh ngedeketin cewek lain yang membuat Miss Kwan sepertinya tak terima)
Sang Chul sampai di rumah ketika Bok Nyeo sedang menyiapkan makan malam. Sang Chul yang awalnya bingung mengutarakannya bagaimana, mencoba memberanikan diri bicara dengan Bok Nyeo.

Sang Chul : “Bok Nyeo-ssi bukankah sebaiknya kau melakukan sesuatu pada CEO Jang? Aku rasa kalian belum menyelesaikan semuanya sejak masalah terakhir di kantor polisi. Aku rasa dia masih terganggu olehmu yang mengira dia Seo Ji Hoon. Tidakkah kau merasa lebih baik jika kau minta maaf padanya? Kau harus datang ke rumah CEO Jang.”

Bok Nyeo menatap dengan tatapan heran Sang Chul yang menyarankannya menemui Jang Do Hyun. Sang Chul memberi tahu kalau sekarang Do Hyung sedang sakit dan belum makan apapun. “Jika kau datang dengannya membawa bubur beras, kalian akan berdamai dengan sendirinya. Kalau kau tak mau juga tidak apa-apa.”

“Apa itu... perintah?” tanya Bok Nyeo.
Sang Chul menjawab ragu-ragu, “ya.”
Bok Nyeo : “Saya akan melakukan perintah anda.”

Bok Nyeo pun mulai membuat bubur, Sang Chul memperhatikannya dengan tatapan khawatir. Bok Nyeo pun menuju kediaman Jang Do Hyung sambil membawa bubur yang ia buat.
Bok Nyeo sampai di depan rumah Do Hyung. Ia mengingat pertama kali melihat Do Hyung dan mengenalinya sebagai Seo Ji Hoon di restoran. Ia juga mengingat pengakuan Jang Do Hyung yang mengatakan kalau dia adalah Seo Ji Hoon untuk mengetahui reaksi Bok Nyeo. Dan ia juga mengingat kejadian di kantor polisi dimana ia membaca dokumen latar belakang Jang Do Hyung yang ternyata bukan Seo Ji Hoon.

Bok Nyeo menekan bel rumah Jang Do Hyung. Do Hyung melihat siapa yang datang, ia terkejut Bok Nyeo datang ke rumahnya. Ia pun membuka pintu gerbang rumahnya.
Han Gyul terkejut mendengar dari ayahnya kalau Bok Nyeo ke rumah CEO Jang. Sang Chul mengatakan kalau sekarang CEO Jang sedang sakit, sebagai pegawainya Jang Do Hyung ia tak bisa mengabaikan atasannya yang sakit, ditambah lagi Do Hyung tinggal tak jauh dari rumahnya.

Han Gyul : “Bukankah Bok Nyeo-nim membencinya?”

Sang Chul berkata itu karena Bok Nyeo berfikir Jang Do Hyung itu Seo Ji Hoon. Sekarang, bukankah kita tahu kalau itu hanya salah paham. Tak ada alasan bagi Bok Nyeo untuk membenci Jang Do Hyung. Han Gyul tak mengerti, apa yang ayahnya pikirkan. Sang Chul pun tak mengerti apa maksud putrinya.

Han Gyul : “Apa ayah sedang mencoba menjadi dewa asmara atau apa?” (menjodohkan mereka berdua gitu)

Sang Chul tertawa tipis, mereka mungkin ditakdirkan untuk bersama. Mendengar CEO Jang terus membicarakan Bok Nyeo, dia mungkin tertarik pada Bok Nyeo. “Kau tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi.”

Han Gyul : “Apa ayah benar-benar menginginkan hal itu?”

Sang Chul tak menjawab.

2 comments:

  1. sang chul sprti nya jg sadar klo dy jatuh cinta lg pd Bok Nyeo tp sprt yg dy blg dy msh takut dg prasaan sprti itu. dy takut akan trluka atw mlukai anak2. sbnrnya niat Do.Hyung ma Tae Shik ini apa sih? ngbalikan Bok Nyeo agar hidup sprti manusia lg? klo gitu knpa Do Hyung marah klo Bok Nyeo kmbali krja di keluarga gyul? apa dy msh terobsesi utk memiliki Bok Nyeo? semangat ya neng anis ;)

    ReplyDelete
  2. Yeeeeyy udh ada kelanjutan nya.semangat ya mba nulis ny ampe akhr.mksh ^_^

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.