Friday, 14 December 2012

Sinopsis May Queen Episode 23 Part 2

Ada masalah di perusahaan Cheon Ji. Presdir Jang mendapat berita buruk. Apa itu?
Sekertaris Choi memperlihatkan kejadian kebakaran di ladang minyak Indonesia, dimana Il Moon menginvestasikan dana yang semula akan digunakan untuk pengembangan azimuth thruster.
Sekertaris Choi mengatakan kalau sampai saat ini ia belum mengetahui berapa total kerugiannya. Presdir Jang tentu saja murka.
Kantor tempat Il Moon bekerja pun dibuat sibuk. Banyak telepon yang masuk terkait berita meledaknya ladang minyak tempat Il Moon menginvestasikan dana, mereka ingin meminta konfirmasi.
Presdir Jang sampai disana, ia mencari Il Moon. Wakil Ketua Jo Min Kyung mengatakan kalau Ketua Tim Jang Il Moon sedang keluar kantor. Presdir Jang tambah marah karena orang yang ia cari tak ada.
Presdir memarahi Yang Di, bukankah ia sudah menyuruh untuk menangguhkan ini kenapa belum dilakukan juga. Yang Di yang ketakutan hanya bisa menunduk.
Chang Hee keluar dari ruangannya memberi tahu kalau kantor duta besar Indonesia meminta waktu untuk bicara dengan Presdir Jang. Ternyata nilai kerugiannya jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Presdir Jang menahan geram.
Bong Hee sampai disana, ia datang setelah melihat di berita. Ia ingin tahu apa yang terjadi. Presdir yang sudah murka memarahi Bong Hee, “Kau. Setelah semua ini terjadi apa yang kau lakukan?”
Bong Hee tak terima disalahkan, kenapa menyalahkannya. Dari awal ia sudah menentang proyek di Indonesia itu, bukankah kakak iparnya juga tahu itu.

Presdir yang masih marah memerintahkan Wakil Ketua Jo Min Kyung untuk pergi mencari Il Moon dan membawa ke hadapannya. “Anak itu, dia memang pantas mati.”
Sang Tae bersih-bersih di pabrik. Hoho... Ternyata Il Moon menemui Sang Tae. Sang Tae heran apa yang dilakukan Il Moon disini.
Il Moon mentraktir Sang Tae makan di restouran mewah. Sang Tae tentu saja makan lahap. Il Moon menebak sepertinya itu pabrik Kang San. Sang Tae mengangguk sambil terus makan.
Il Moon berkata pada akhirnya Sang Tae bergantung pada Kang San untuk mencari pekerjaan. Sang Tae menyahut bukankah Il Moon sudah melihatnya sendiri kenapa mengungkitnya. “Kang San, dia itu menyiksaku saat aku disini. Kau tak tahu ya?”
Il Moon kembali menebak sepertinya San ingin membuat baling-baling disini (padahal sudah tahu). Tapi Sang Tae tak tahu karena itu tak ada hubungannya dengan dirinya.

Sang Tae kembali melahap makanannya dan memuji dagingnya enak. Ia jadi merasa tak enak karena Il Moon mentraktirnya disini

 Il Moon menanyakan kapan baling-baling itu selesai dibuat, bisakah Sang Tae memberitahunya. Sang Tae heran kenapa Il Moon menanyakan itu padanya.
Il Moon mengeluarkan amplop pada Sang Tae. Sang Tae membukanya, isinya uang lembaran satu juta sebanyak empat lembar.
Il Moon : “Kalau kau melakukan apa yang kukatakan. Kau akan mendapatkan 3 kali lipat dari nilai itu.”

“Tiga kali lipat?” Sang Tae tercengang. “Uang Apa ini?” Sang Tae bertanya pelan.

Il Moon akan memberi tahu nanti. Ia bertanya Sang Tae mau uang atau tidak. Sang Tae mencoba menimbang-nimbang. (kira-kira apa yang akan dilakukan Il Moon melalui Sang Tae)
Di ruangan Presdir Jang, Chang Hee mengatakan kalau menurut laporan ledakan ladang minyak di Indonesia menelan 2 korban meninggal dan 3 orang hilang. Tapi untungnya pada tahun 2010 di Meksiko peristiwa dari rasio properti sudah diubah, jadi kita bisa terhindar dari kasus terburuk.
Bong Hee menilai kalau itu terjadi perusahaan bisa-bisa ditutup. Tapi untungnya minyak yang terbakar tak terlalu banyak. Kalau itu terjadi bisa-bisa Indonesia menjadi lautan minyak.

Sekertaris Choi berkata karena kita menggunakan nama Inggris maka tak akan ada masalah. Tapi karena kita yang ikut berpartisipasi secara sukarela, maka kita tak bisa menghindar dari tanggung jawab.
Presdir Jang bertanya total kerugiannya apa bisa dilikuidasi. Chang Hee menjawab kalau sekarang karena alasannya belum jelas maka tidak bisa melikuidasinya. Tapi karena sudah tersiar kita ikut berpartisipasi maka nilai saham kita ikut jatuh. Masalah yang lebih besar adalah hal ini juga menyebabkan jatuhnya nama perusahaan bahkan konsultan perusahaan minyak juga sedang kacau.

Presdir Jang menahan emosi bukankah dari awal ia sudah bilang jangan ikut berpasrtisipasi. Tapi bagaimana ini bisa terjadi? Bentak Presdir Jang.
Berita meledaknya ladang minyak Indonesia langsung diketahui juga oleh San dan Hae Joo. keduanya mmebaca berita lewat internet. Hae Joo yang tak mengerti bertanya apa ini.
San menjawab tak tahu, tapi ia bisa mendengar kalau nama Cheon Ji sedang tercoreng. Hae Joo heran bukankah seharusnya San ke kantor untuk mengeceknya.

San berkata satu-satunya yang ia inginkan adalah tak ada masalah dengan kapal pengebornya. Ia tak perlu mengetahui masalah lain perusahaan itu. Hae Joo mengingatkan bukankah San dan Cheon Ji itu partner kerja.

San juga mengingatkan kalau Cheon Ji itu perusahaan yang sudah memecat Hae Joo kenapa Hae Joo peduli. San menutup laptop dan beralih melihat blue print, malas mengurusi permasalahan Cheon Ji.
Hae Joo melihat blue print dan terkejut karena bentuk model baling-balingnya sedikit berbeda dengan gambar sebelumnya.
San menjelaskan kalau ia menambahkan sedikit pola. “Bukannya aku tak percaya teknikmu. Aku tak tahu apa ada kekurangan dari design itu. Kalau begitu kau harus lebih kreatif dalam mendesign.”

Hae Joo menunjuk sebuah gambar bukankah ini baling-baling di belakang kapal pengebor yang sudah dimodifikasi.
San membenarkan, ia mencari blue print yang lama. Hae Joo membantu mencarinya. Hae Joo melihat disana ada buku memorandum yang ia baca beberapa waktu lalu.
San tanya apa yang Hae Joo lihat bukankah Hae Joo sudah melihat buku itu. Hae Joo bertanya apa San tahu kapan orang tua San meninggal karena tanggalnya tak tertulis di buku itu.
San sudah mengetahuinya dari Bong Hee. Tanggal 11 Agustus (bukannya kemarin tanggal 12 agustus ya? kayaknya kemarin salah deh) Ia akan melakukan upacara peringatan kematian orang tuanya mulai tahun depan.

“11 agustus?” Hae Joo heran. “Kalau begitu bedanya hanya satu hari.”
“Siapa?” tanya San.
“Dr. Yoon Hak Soo.” jawab Hae Joo.
Kini San yang heran bagaimana Hae Joo bisa tahu. Hae Joo mengetakan kalau ia mendengarnya dari Jung Woo Samchoon. San kembali heran dengan kedua tanggal tersebut. Hae Joo tanya kenapa. San meminta Hae Joo menunggu ia akan keluar sebentar.
Setelah San pergi, Hae Joo menerima telepon dari Presdir Jang.
San ke rumah Presdir Jang. Pelayan disana menanyakan siapa San. San berkata kalau ia ingin menemui Nyonya, katakan saja padanya kalau ia Kang San, dia akan tahu.
Geum Hee menanyakan keperluan San menemuinya karena setelah permasalahan In Hwa, ia berfikir kalau ia tak akan bertemu dengan San lagi.
San teringat ketika Geum Hee mampir ke kantornya bukankah Geum Hee tahu tentang ayahnya. Geum Hee membenarkan tapi ia tak begitu tahu jelas. Ia hanya bertemu beberapa kali saat makan bersama.

San berkata kalau ia mendengar Dr Yoon Hak Soo itu suami Geum Hee. Ia bertanya apa Geum Hee pernah melihat Hak Soo memegang buku yang disebut memorandum. Itu sebuah buku yang diberikan ayahnya pada Dr Yoon Hak Soo.
Tapi Geum Hee tak tahu tentang buku itu. San kembali bertanya saat Geum Hee membereskan barang-barang peninggalan Hak Soo apa Geum Hee pernah melihat buku itu. Geum Hee kembali tak tahu, ia tak begitu menyadari apa saja peninggalan almarhum suaminya karena itu semua diurus oleh Presdir Jang, memangnya kenapa?
San berfikir, apa ia menebak kalau yang mengirim buku itu padanya adalah Presdir Jang.
Hae Joo menemui Presdir Jang di kantor. Ia sudah mendengar tentang kecelakaan ladang minyak di Indonesia. Ia khawatir apa Presdir Jang tak apa-apa.

Presdir Jang meminta Hae Joo tak perlu mengkhawatirkan itu. Yang lebih penting kenapa Hae Joo tidak kembali saja ke perusahaan. Hae Joo mengatakan kalau Direktur Park Chang Hee... (sudah memecatnya)
Presdir Jang mengatakan kalau sepertinya Chang Hee sudah membuat kesalahan. Chang Hee tak mengetahui keahlian Hae Joo. Bagaimanapun juga sepertinya Chang Hee tak terlalu nyaman dengan keberadaan Hae Joo. Apa Hae Joo ingin ia memindahkan Chang Hee.
Hae Joo bilang tak perlu karena alasan dirinya ingin bekerja di Cheon Ji adalah ia ingin bekerja dibagian penelitian dan pengambangan (research and development). Ia ingin ikut berpartisipasi dalam pembuatan kapal pengeboran.

Presdir Jang ingat kalau ketika kecil Hae Joo pernah bilang padanya tertarik dengan kapal pengebor. Ia mengerti, ia juga sudah membicarakan ini dengan Chang Hee jadi Hae Joo bisa bekerja kembali di Cheon Ji.
Hae Joo ke kantor bagian penelitian dan pengembangan. Disana ia menyapa Wakil Jo Min Kyung dengan menanyakan kabar. Dengan tampang kesal Wakil Jo Min Kyung balik bertanya apa Hae Joo pikir ia baik-baik saja.
Chang Hee keluar dari ruangannya. Hae Joo menyampaikan pada Chang Hee kalau Presdir Jang memintanya kembali ke sini.

Chang Hee sudah mendengar itu tapi Chang Hee berkata kalau tak ada yang bisa Hae Joo kerjakan disini. Ia menyuruh Hae Joo untuk berkonsentrasi dalam pelaksanakan pekerjaan yang diberikan Ryan Kang. Chang Hee berlalu dari ruangan pegawai.
Presdir Jang di ruangannya mengingatkan sekertaris Choi kalau terus begini perusahaan akan dalam bahaya. “Benar apapun yang terjadi azimuth thruster harus ada ditangan kita. Selama kita mengebor kerugian bisa kita tutup.” Ia yakin kalau anak itu (Kang San atau Hae Joo ya) pasti bisa melakukannya.
Kalau dilihat dari tatapan mata, sepertinya Sekertaris Choi punya rencana nih.
Hae Joo pun memberi tahu San tentang ia kembali bekerja di Cheon Ji. San bertanya apa Hae Joo benar-benar akan kembali kesana. Hae Joo mengiyakan karena ini kesempatannya.
Tapi San tak menyukainya ia kesal apa Hae Joo tak punya harga diri kenapa kembali ke perusahaan yang sudah memecat Hae Joo. Meskipun dia berlutut meminta Hae Joo kembali seharusnya Hae Joo mengatakan tidak.
Hae Joo heran kenapa San marah, bukankah saat ini perusahaan itu sedang dalam masalah.
San tak mengerti lalu apa hubungannya kesulitan yang hadapi perusahaan itu dengan Hae Joo. Apa Hae Joo mau bertanggung jawab tentang insiden ini. Lebih baik Hae Joo bekerja saja dengannya. Ia akan bertindak keras dan tegas terhadap Hae Joo. Ia juga akan menggaji Hae Joo dengan baik.
Hae Joo mengingatkan bukankah San bilang padanya kalau perusahaan San juga sedang mengalami kesulitan. San berkata tapi tidak pada tingkatan ia tak bisa menggaji Hae Joo. Perusahaannya masih sanggup menggaji Hae Joo.

Hae Joo kembali mengingatkan bukankah San tahu seberapa besar usahanya untuk masuk ke Cheon Ji.
San makin kesal apa Hae Joo masih ingin bekerja dibawah kepemimpinan Chang Hee. Bukankah dia yang memecat Hae Joo. Hae Joo ikut emosi ia kembali bekerja disana bukan karena Chang Hee. Ia merasa perdebatan ini tak ada gunanya.

Hae Joo teringat perkataan San waktu itu, bukankah San bilang padanya seandainya ia lemah bagaimana ia bisa bertahan di dunia ini. Ia berjanji kalau ia akan menjadi lebih kuat seperti usahanya membuat baling-baling. Ia akan menjadi kuat.
“Bukankah kau melakukannya bersamaku?” San tak bisa terima kenyataan kalau Hae Joo kembali lagi ke Cheon Ji dan dipermainkan lagi. “Bekerja sajalah denganku!”

Hae Joo tak mengerti kenapa San seperti anak kecil. Meskipun ia kembali ke Cheon Ji, ia tetap masih bisa bekerja dengan San. Ia meminta San jangan seperti ini. San bertanya apa Hae Joo tak pernah berfikir ingin melakukan hal lain. Meskipun Hae Joo melakukan satu hal, bukankah Hae Joo harus melakukannya dengan serius. San yang marah keluar dari ruangan.

Yah berantem deh...
Sang Tae yang mendapatkan uang dari Il Moon membelikan makanan enak untuk keluarganya. Jin Joo ingin tahu dari mana kakaknya mendapatkan uang bukankah belum saatnya gajian.
Ternyata Sang Tae mengatakan kalau uang itu hasil ia bekerja. Ia mengatakan kalau kakek sudah menyuruhnya bekerja selama 2 minggu dan membuatnya bekerja seperti budak karena itu kakek memberinya penghargaan.
Young Joo tak percaya apa ini benar-benar hasil dari pekerjaan Sang Tae. Sang Tae mengatakan kalau ia menjadi orang penting di pabrik kakek. Pekerjaan disana tak akan selesai tanpa dirinya. Ibu membenarkan, sekarang ini paling tidak selalu ada fajar yang menyambut masa depan.
Sang Tae berjanji mulai sekarang ia yang akan menafkahi keluarganya. Uang sekolah adik-adiknya tak perlu dikhawatirkan. Ia juga menyuruh ibunya menutup warung, bukankah cuaca semakin dingin kenapa ibunya bekerja sambil diterpa angin. Ia akan memberi dua kali lebih banyak dari yang ibunya hasilkan di warung.
Ibu heran kenapa Sang Tae tiba-tiba seperti ini, apa yang salah dengan sikap putranya. Ibu menebak apa Sang Tae benar-benar mendapatkan jabatan promosi seperti yang dikatakan Kang San.

Sang Tae kesal bukankah ia sudah bilang berhenti membicarakan Kang San. Ia juga harus menyuruh Hae Joo berhenti kerja. Ia tak ingin melihat San bersama dengan Hae Joo seharian.
Di rumah Gi Chul, dia juga sedang menikmati makanannya sambil menonton TV. Ia tertawa-tawa melihat tayangan TV.
Tepat saat itu In Hwa datang. Gi Chul kaget dengan kedatangan In Hwa yang tiba-tiba. Ia mengatakan kalau Chang Hee belum pulang. In Hwa melihat kalau Gi Chul sedang makan, ia heran kenapa Gi Chul makan disini bukankah ibunya sudah meminta Gi Chul makan malam bersama di rumahnya.

Gi Chul berkata ini kalau Chang Hee sedang tak di rumah jadi tidak apa-apa. In Hwa memberi tahu meskipun makan sendirian, Gi Chul harus makan makanan yang lebih baik. Gi Chul terkejut tiba-tiba In Hwa perhatian padanya.
In Hwa memberikan makanan pada Gi Chul dan mengatakan kalau Gi Chul harus memakan ini setiap hari. Gi Chul tak percaya In Hwa memberikan makanan padanya.

In Hwa juga memberikan sweater tapi itu bukan hasil rajutannya melainkan ia khusus membelinya untuk Gi Chul. In Hwa pamit dan menyuruh Gi Chul melanjutkan makan.
Gi Chul membuka sweater pemberian In Hwa. Ia berkaca melihat dirinya, pas ga gitu sama sweater pemberian In Hwa. Ia tertawa senang.
Presdir Jang sampai di rumah menanyakan apa Il Moon belum pulang. Istrinya balik tanya kenapa, bukankah suaminya ini pergi ke kantor bersama dengan Il Moon.

Geum Hee kemudian menanyakan perihal peninggalan Hak Soo. Bukankah dulu barang-barang Hak Soo suaminya yang membereskannya. Presdir Jang heran kenapa tiba-tiba Geum Hee menanyakan itu.
Geum Hee kembali bertanya apa suaminya pernah melihat buku memorandum. Presdir Jang terlihat terkejut dan berbohong menjawab tidak, kenapa tiba-tiba menanyakan itu.

Geum Hee memberi tahu kalau tadi San datang menanyakannya. Dia mengatakan tentang buku memorandum yang ditinggalkan ayah San pada Hak Soo. Ia merasa sepertinya San sedang mencari buku itu dan dia juga sepertinya penasaran tentang kisah ayah dan ibunya.
Tepat saat itu Il Moon pulang (siap-siap kena semprot bapaknya nih) Geum Hee menyapa dan bertanya apa Il Moon sudah makan. Melihat putranya datang Presdir Jang langsung berdiri marah, “Kau kesini!”.

Il Moon kaget mendengar suara ayahnya yang terdengar marah. Geum Hee tak mengerti kenapa suaminya tiba-tiba marah. Presdir Jang menyuruh Il Moon ikut dengannya.
Presdir Jang dan Il Moon berada di ruang kerja. Presdir Jang yang marah karena investasi Il Moon gagal langsung menarik putranya dan menjatuhkannya ke kursi. Il Moon tak mengerti kenapa ayahnya tiba-tiba marah.
Presdir Jang dengan suara tinggi menanyakan dari mana saja Il Moon. Mematikan ponsel dan sekarang baru pulang. Il Moon yang tak mengerti bertanya memangnya apa yang terjadi.

Presdir Jang marah, jangan bilang kalau Il Moon belum melihat internet dan menonton TV tentang ledakan ladang minyak di Indonesia. Apa Il Moon tak tahu itu.
Il Moon yang baru tahu jelas terkejut. Presdir Jang membentak kalau masalah ini disebabkan karena Il Moon. Il Moon terbata-bata mengatakan kalau ia sudah menyuruh mereka untuk berhenti tapi sepertinya belum dihentikan.
Presdir Jang tak mau mendengar alasan Il Moon, ia memukul putranya. Gaum Hee melihat itu dan menghalangi niat suaminya memukul Il Moon.
Presdir Jang meminta istrinya jangan ikut campur. Ia menilai Il Moon masih belum sadar dengan perbuatan yang sudah dilakukan.

Geum Hee meminta suaminya bicara dengan baik atas apapun yang sudah dilakukan Il Moon. “Dia ini putramu. Dia sudah besar. Kenapa kau masih menggunakan kekerasan?”
Presdir Jang bilang bukan begitu, ini bukan waktunya Geum Hee ikut campur. Apa istrinya tahu masalah apa yang sudah ditimbulkan oleh Il Moon.

Geum Hee berkata kalau itu masalah perusahaan ia tak mau tahu, baginya itu tak penting. Kalau urusan perusahaan lebih penting daripada anak-anak maka ia tak mau tahu.

Presdir yang jengkel akan memukul Il Moon lagi tapi Geum Hee menghalanginya. Il Moon berlindung di belakang ibunya, ia ketakutan.
Geum Hee memperingatkan kalau suaminya berani menyentuh Il Moon. Ia tak akan tinggal diam. Presdir Jang pun tak bisa berkutik dengan peringatan istrinya.
San menemui Jung Woo. Ia ingin memastikan satu hal, apa Dr Yoon Hak Soo meninggal tanggal 12 agustus 1986. Jung Woo memebenarkan. San mengatakan kalau ayahnya meninggal sehari sebelumnya dan itu terjadi di Jepang.
San berfikir yang satu mengalami kecelakaan lalu lintas dan yang satunya ditembak mati oleh orang asing. Kesamaan dari dua orang ini adalah bahwa keduanya percaya tentang 7 tambang eksplorasi. Dan ada satu kesamaan keduanya mengenal Jang Do hyun.

Jung Woo menanyakan inti pembicaraan San ke arah mana. San mengatakan kalau sekarang Presdir Jang sangat tertarik dengan 7 tambang eksplorasi. Bukankah ini terlihat sangat kebetulan (masih ingat peta tambang yang ada di ruangan presdri? Itu peta 7 tambang eksplorasi)
Jung Woo bertanya apa San mau bilang kalau Jang Do Hyun berhubungan dengan kematian dua orang ini. San menyahut kalau ini hanya tragedi.

Jung Woo berkata bukankah ia sudah mengatakan kalau ia tak tahu apa yang terjadi terhadap orang tua San. Tapi ada banyak saksi yang melihat kematian kakaknya. Banyak saksi mata yang meyakinkan kalau Jang Do Hyun berusaha menyelamatkan kakaknya.

Istri kakaknya (Geum Hee) juga mengatakan itu, bahkan Park Gi Chul juga berkata begitu. Pegawai departemen proyek juga sama. Park Gi Chul bahkan ditembak oleh mereka.
San ingin tahu apa waktu itu Jung Woo melakukan otopsi terhadap jenazah Hak Soo. Jung Woo menghela nafas ia tak bisa melakukan itu karena pemakaman kakaknya diatur oleh departemen proyek.
San merasa ini aneh. Jung Woo penasaran apanya yang aneh. San menunjukan buku memorandum ayahnya. Ia mengatakan kalau buku ini yang ayahnya berikan pada Hak Soo. Ia menilai kalau Jung Woo berhak untuk melihatnya. Jung Woo pun membacanya.
Kang San ke pabrik dan melihat kakek tengah makan siang. Bukan makan siang melainkan minum-minum sambil makan.
San berjalan berlalu melewati kakek tanpa menyapa. Kakek menyapa menanyakan San mau kemana.
Langkah San terhenti, tanpa menoleh hanya melirik ia mengatakan kalau ia ingin melihat produksi baling-baling, bukankah Hae Joo ada disana.

San akan pergi tapi kakek bertanya apa semuanya berjalan lancar. San menyahut melirik masih belum menoleh, “Kakek?”
Kakek : “Kau tak lupa kalau aku ini kakekmu kan?”

San akan bicara dengan kakeknya besok, sekarang ia sedang sibuk. San berlalu menuju ruang produksi baling-baling. Kakek menghela nafas panjang melihat San berjalan menjauh.
San ke ruangan dimana Hae Joo sedang membuat design baling-baling. Hae Joo menyadari kehadiran San. San diem aja mondar-mandir. Karena keduanya tadi ribut Hae Joo berbasa-basi, apa ada yang ingin San bicarakan dengannya, kenapa San mondar-mandir kayak setrikaan.
San cemberut dan mengatakan kalau ini pabriknya. Ia melihat design yang dibuat Hae Joo.
San menilai kalau itu berbeda dengan design miliknya. Hae Joo bilang tak ada yang beda ia hanya mengubahnya sedikit.
San cemberut, “Hei apa kau marah padaku?”
“Siapa coba yang lebih dulu marah.” Sahut Hae Joo.
“Ah keterlaluan. Kata orang siapa yang marah duluan dia yang kentut.” Ucap San. (wakakaka)
Hae Joo tertawa, “Yang marah duluan yang kentut?”

“Aku bilang begitu karena itu situasiku. Karena aku yang duluan marah padamu.” San mengaku. (wakakaka jadi San kentut duluan ya)
San mengajak Hae Joo ke kapal pengeboran besok. Hae Joo sewot bukankah San menyuruhnya untuk tak pergi ke Cheon Ji. San menyahut memangnya sejak kapan Hae Joo mau mendengar kata-katanya.
Plok... San akan memukul kepala Hae Joo, tapi Hae Joo reflek menghindar. Eh ga kena ga kena hehe.
San melihat ke belakang Hae Joo, “Oh Presdir.” sahut San.

Hae Joo menoleh ke belakang tapi itu tipuan dari San. Hae Joo lengah dan San menjitak kepalanya hahaha. Weeee....
San tertawa puas udah ngerjain Hae Joo dan langsung kabur. Hae Joo tertawa ia sudah menduganya.

Ahaha baikan lagi deh... San ga tahan kalau marahan sama Hae Joo lama2.
Jung Woo di luar rumah Presdir Jang. Ia menatap rumah mewah itu. Ia berfikir tentang kematian kakak dan ayah San yang menurut San ada hubungannya dengan Presdir Jang. Jung Woo sepertinya memutuskan sesuatu, ia kemudian pergi dari sana. (apa yang akan dilakukan Jung Woo samchoon)
Esok harinya San dan Hae Joo mengunjungi kapal pengeboran yang sedang dibuat. Keduanya melihat bagian-bagian kapal dengan detail. Hae Joo mencatat segala temuan yang ia lihat.
San menilai kalau pipa salurannya sudah dipasang sesuai petunjuk. Yang belum selesai hanya pemasangan azimuth thruster.
Hae Joo melihat kabel yang terpasang disana, ia heran. San tanya kenapa. San menilai kalau kabel listriknya sudah sangat kokoh dan kuat, apa ada masalah.
Hae Joo merasa ada yang aneh. Ini adalah pompa pengebor lumpur untuk kapal pengebor. Jadi kabel ini harus tetap beroperasi meskipun terkena lumpur. Kabel ini tak akan berkarat kalau menggunakan NEK 606. Tapi kalau kabal listrik yang ini bisa berkarat. Dipetunjuknya sudah jelas tertulis harus menggunakan NEK 606.
“Ah dasar anak ini. Kau benar-benar tahu sesuatu. Kebanyakan orang tidak akan mengetahuinya karena kabel listrik biasanya terlihat sama.” Ungkap San.
Hae Joo terkejut apa San sudah tahu kalau kabelnya bermasalah. San menjawab tentu saja, memangnya aku ini Shinchan (wahahaha ngakak San niru ekspresi Shinchan)
Hae Joo heran kenapa San tak memberitahunya. San sebenarnya ingin diam saja sampai akhir bulan nanti. Tapi berkat kejelian mata Hae Joo, sepertinya itu tak jadi. Yah karena kejelian mata Hae Joo ia harus bertengkar (melabrak)
San menemui Presdir Jang ia melempar kertas blue print. Ia marah dan mengatakan kalau Il Moon ternyata lebih berani dari perkiraannya.
Presdir Jang yang sudah pusing dengan kerugian akibat ledakan ladang minyak bertanya dengan suara lemas memangnya ada apa lagi.
San ingin tahu berapa banyak dana yang digelapkan oleh Il Moon. Ia mengatakan kalau pembangunan kapal pengebor melanggar ketentuan dari petunjuk. “Kau menggunakan kabel listrik yang tak seharusnya digunakan untuk kapal pengebor. Tapi Presdir sudah memasangnya dihampir semua tempat.”

Presdir Jang terhenyak kaget, apa itu benar?
San meninggikan suaranya, apa tak cukup ladang minyak meledak di Indonesia. Apa sekarang Presdir mau mencelakai kapal pengebor. Apa Presdri tahu berapa banyak nyawa yang akan ada di dalamnya nanti. Setidaknya itu ada 200 orang. Setelah terjadi karat dan membuat kapal meledak, apa baru Presdir akan menyesalinya.
Presdir Jang tak mengerti bagaimana ini bisa terjadi. San memerintahkan agar mencabut kembali semua kabel yang sudah terpasang dan segera menggantinya sesuai petunjuk. 100 juta meter kabel harus terpasang ulang dan hanya tersisa waktu 3 bulan. Biaya akan menjadi dua kali lipat. “Presdir dalam 3 bulan ini, kau akan menderita kerugian sebesar 300 juta.”
San keluar dari ruangan Presdir. Presdir Jang menahan kesal, ia memegang kepala bagian belakang. Darah tingginya mulai naik nih gara-gara anaknya sendiri.
Bagaimana dengan si pembuat masalah. Ia malah duduk santai dengan kaki diatas meja. Presdir Jang datang melabraknya. Semua pegawai terkejut melihat kedatangan Presdir yang tiba-tiba, apalagi dengan wajah penuh amarah.
Presdir mengambil tempat sampah dan akan melemparkanya ke Il Moon. Chang Hee datang dan menahannya. Presdir berteriak meminta Chang Hee melepaskannya. Ia melempar tempat sampah itu ke arah Il Moon. Il Moon menghindar.

Chang Hee terus memegangi Presdir yang murka karena perbuatan Il Moon. Ia menayakan apa yang terjadi.
Presdir membentak. “Apa ledakan di ladang minyak Indonesia belum cukup? Apa sekarang kau mau menghancurkan kapal pengebor?” Presdir Jang mengeluarkan sumpah serapahnya pada Il Moon.

Il Moon : Ayah?

Presdir Jang kembali membentak, “Apa? Ayah? Siapa yang kau panggil ayah? Kau mau membawa perusahaan ini kemana?”

Chang Hee terus memegangi Presdir Jang yang akan memukul Il Moon. Presdir Jang meronta minta dilepaskan.
Il Moon melihat sekeliling dan langsung lari meninggalkan kantor.

(Ah andai saja Presdir Jang punya penyakit jantung, senangnya saya hahaha)
Jung Woo ke makam kakaknya, ia meletakan buku memorandum di samping kuburan kakaknya. “Kakak, tolong maafkan aku. Kalau rumor itu benar, tolong jadilah hantu dan beritahu padaku.”
Jung Woo ternyata mengajak beberapa orang untuk menggali kuburan Hak Soo. Petugas mengatakan kalau di dalam kuburan isinya hanya abu. Jung Woo memohon untuk menggali kuburan kakaknya, ia harus mengetahui kebenarannya.
Mereka pun mulai menggali, mereka mengeluarkan abu dan ada satu kotak lagi yang ikut terkubur disana.
Jung Woo membuka kotak itu, isinya foto Yoo Jin kecil dan dua peluru yang sudah berkarat.
Jung Woo mengambil dua peluru itu, ia menangis menggenggam erat peluru yang telah membuat kakaknya tewas.
In Hwa akhirnya mengetahui kalau Hae Joo kembali bekerja di Cheon Ji. Ia menemui Chang Hee selaku pimpinan Hae Joo. Ia tak mengerti bukankah Chang Hee sudah memecat Hae Joo, apa pemecatan itu hanya sekedar pertunjukan saja. Kenapa Chang Hee meminta Hae Joo kembali bekerja.
Chang Hee bilang kalau itu bukan keputusannya tapi keputusan Presdir Jang. In Hwa bertanya apa bertemu dengan Hae Joo seperti ini tak masalah bagi Chang Hee. Chang Hee berkata kalau ini pekerjaan, ia tak bisa apa-apa meskipun terlihat canggung.
In Hwa menyuruh Chang Hee ikut dengannya menemui ayahnya. Kalau ia yang bicara ayahnya pasti mendengarkan apa perkataannya. Chang Hee enggan, In Hwa pun memutuskan untuk menemui ayahnya sendiri.
In Hwa bergegas menuju ruangan ayahnya. Chang Hee mengejarnya sampai keluar. Chang Hee mengatakan kalau ini urusan pekerjaan dan hal ini tak bisa dilakukan sesuai kemauan In Hwa.
In Hwa berkata seandainya Chang Hee tak bisa mengatasinya, biar ia yang atasi. Ia sedang berusaha membantu tapi kenapa Chang Hee malah menghentikannya.
Chang Hee meminta In Hwa tenang dan mendengarkannya. In Hwa menebak apa ini karena Chang Hee masih memiliki perasaan terhadap Hae Joo. Chang Hee berkata bukan itu maksudnya.
In Hwa melihat jauh di belakang Chang Hee, Hae Joo datang. Hae Joo pun terkejut melihat In Hwa bersama Chang Hee.
Tanpa berkata kata lagi In Hwa dengan cepat merangkul Chang Hee dan menciumnya. Chang Hee terkejut dengan ciuman yang tiba-tiba ini. Tapi sepertinya ia bisa membaca situasi dan mengikuti alur yang dimainkan In Hwa.
Hae Joo tercengang dengan apa yang dilihatnya. San pun sampai disana dan terkejut melihat In Hwa dan Chang Hee berciuman di lingkungan kantor.
Ya kita tahu In Hwa sengaja mencium Chang Hee biar Hae Joo tahu kalau Chang Hee sekarang miliknya. Kira2 bagaimana perasaan Hae Joo melihat ini.

22 comments:

  1. wah, in hwa ngecoba pedekate sama gichul, in hwa beneran suka sama changhee nih,,, tp kasian dia, changhee nya hnya purapura suka ...

    kutunggu seleseinya mba :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pedekate sama calon mertua hahaha.

      kisah cinta yang paling kasian ya In Hwa, belasan tahun cintanya bertepuk sebelah tangan sama San, eh pas sama Chang Hee dimanfaatin... berharap nanti Chang Hee beneran mencintai In Hwa...

      Delete
    2. iyaa,, ngareppp banget inhwa bs sm changhee.. berharap changhee bs melihat ketulusan inhwa dan jg bs mencintai inhwa dg sepenuh hati.. :)

      Delete
  2. wowww... blog nya mba anis makin keren aja nich tema blog nya jd warna hitam n ada gambar haejo meluk san ('^0^),,sinopsis ep 23 part 2 nya blm selesai y mba??

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa.. keren mba blognya.. :))

      aduh foto hae joo meluk san so sweet bangettt

      Delete
    2. hehe makasig say... kalau lagi boring ya gini... gonta ganti template... kadang hitam kadang putih...

      hehe iya Back Hug Hae Joo emang sweet hihi....

      Delete
  3. mbak anis backgroundnya haejoo meluk san oppa ada diepisode brpa yak?
    hae joo kq blm ada tanda2 jatuh cinta ke san yak.. :(

    kasihan san,,brntem niatnya cm mau belain hae joo,,hae joo nya masih polos aja.. :(

    yg 15 menit dilanjut y mbak anis,,hwaiting!!!!!
    gumawo..^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau ga salah itu nanti di episode 30.

      belum... coz Hae Joo masih sulit melupakan First Love nya....

      Delete
  4. wah ada yg baru dr blog ni....
    ba anis semangat lanjutkan sinopsis y....

    ReplyDelete
  5. semangat...semangat....biar kelar,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. trims ya desi semangatnya... semoga bisa kelar nih sinop maklum ini sinop terpanjang yang kubuat...

      Delete
  6. Sabar menunggu kelanjutannya .... monggo jeng anis semangat ya ....

    ReplyDelete
  7. akhirnya selesai jg sinopsis lanjutan ep 23 part 2 \\^o^// makasih mba anis,,heh si in hwa ngeselin bgt sich pengin aku tampar aja mukanya karna udh nyium changhee pas ada haejo n san .. '^o^'

    ReplyDelete
    Replies
    1. di episode ini emang nyebelin sih tapi kasihan juga... coz cintanya seolah dipermainkan...

      ah Chang Hee semoga dia bisa mencintai In Hwa...

      Delete
  8. Mba' backgroundnya kereenn..
    Ditunggu kelanjutannya...

    ReplyDelete
  9. hae joo ma kang san cocok bget.., snang liat pertengkaran mereka n kbersamaan mereka..
    in hwa n chang hee sungguh menyebalkan...,
    ha.ha.., kasihan liat il moon dimarahin ma bapaknya..,

    ReplyDelete
  10. ditunggu sinopsis selanjutnya.... FIGHTING

    ReplyDelete
  11. aku sih waktu child suka hee joo sm chang hee tp passkrg mnding juga hee joo sm san oppa.. bnerkan jdnya sm san oppa pliss hheeee mksih sinop nya dtunggu slalu sinopnya ya hwating!!

    ReplyDelete
  12. aku malah lebih suka kalo chang hee balikan lg sm hae joo.. #ngarep
    #digampar orang sekampung

    ReplyDelete
  13. ditunggu sinopsis selanjutnya kak...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.