Yool bertanya apa Da Jung
tak mempermasalahkan dirinya. Jika Da Jung tak masalah dengan keadaan dirinya
bisakah ia juga menyukai Da Jung.
Melihat Da Jung menangis, Yool
berusaha mencairkan suasana dengan mengatakan apa Da Jung cengeng sejak kecil.
Da Jung berkata tidak, ia tak biasanya seperti ini. Ia juga heran kenapa
dirinya menangis seperti ini.
Yool minta maaf karena
selalu membuat Da Jung menangis. Meskipun ia tak bisa menepati janjinya untuk
tidak membuat Da Jung menangis tapi kali ini ia akan menepati janji itu. Yool
meraih tangan Da Jung dan menggenggamnya, “aku tak akan melepaskan tangan ini.”
Tiba-tiba pintu kamar
terbuka, Man Se yang baru bangun tidur masuk ke kamar ayahnya. Tatapan matanya
mengisyaratkan kalau dia sedang marah. Yool yang kaget pun segera melepaskan
genggaman tangannya dari Da Jung.
Man Se yang sewot langsung
melayangkan pertanyaan pada Da Jung, kenapa tak tidur di kamarnya. Da Jung tak
bisa menjelaskannya, bahkan Yool pun tak tahu harus menjelaskannya bagaimana.
Man Se melirik ke arah
tempat tidur. Ia melihat dua bantal tempat tidur itu seperti habis dipakai dua
orang. “Apa kau tidur disini? Kenapa kau seperti itu? kenapa seperti itu?” omel
Man Se. hahaha.
Da Jung berusaha menenangkan
Man Se yang sewot, bukankah liburan sekolah sudah selesai, ia mengajak Man Se
bersiap-siap untuk berangkat ke sekolalah. Da Jung mengajak Man Se keluar dari
kamar Yool.
Di luar kamar Da Jung
memuji kalau Man Se sudah bangun pagi sekali. Ia mengajak Man Se sarapan dan
segera berangkat sekolah. Man Se heran kenapa makan dulu, bukankah kita
seharusnya mencuci wajah dulu setelah bangun tidur? Hahaha. Da Jung terbata-bata
membenarkan, ya ampun kau lebih pintar dariku. Ayo kita mencuci muka dulu. Man Se
pun masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Da Jung sendiri tersenyum malu
mengingat ucapan Yool di kamar tadi.
Sementara itu, diluar
kediaman Perdana Menteri, Park Na Young berdiri menatap rumah itu. Seorang
pengawal wanita menghampri Na Young, apa ada yang bisa ia bantu. Pengawal
wanita itu menegur bahwa tak boleh sembarangan orang berada disekitar kediaman
perdana menteri. Ia menanyakan kepentingan Na Young datang kesana. Na Young
bingung harus mengatakan apa.
Park Joon Ki di ruang
kerjanya menatap foto Na Young. “Na Young-ah, benarkah Kwon Yool yang
menyebabkan kematianmu? Jika itu benar, aku tak akan memaafkannya.”
Yoon Hee masuk ke ruang
kerja suaminya memberi tahu kalau Seo Hye Joo datang. Yoon Hee tak mengerti
haruskah Hye Joo bekerja pada suaminya. Bukankah suaminya tahu kalau ia tak
menyukai Hye Joo.
Joon Ki menghela nafas, “Yoon
Hee-ya...” Yoon Hee terpana namanya disebut oleh suaminya. Hatinya pun luluh. Joon
Ki tahu bagaimana perasaan istrinya terhadap Hye Joo. Ia tahu kenapa Yoon Hee
membenci Hye Joo. Memang benar kalau dirinya menyukai Hye Joo tapi ia meminta Hye
Joo bekerja padanya bukan karena ia menyukai Hye Joo.
Yoon Hee tahu itu karena
suaminya sudah mengatakan padanya bahwa Hye Joo lah yang paling mengerti
tentang PM Kwon Yool. Joon Ki menegaskan bahwa ia akan mengambil semua yang
dimiliki oleh Kwon Yool, dan Hye Joo adalah yang pertama ia ambil. Bukankah Yoon
Hee mengerti maksudnya.
Setelah suaminya keluar Yoon
Hee heran apa suaminya ini sangat membenci PM Kwon. Ia merasa sudah saatnya
suaminya ini berhenti bersikap begitu.
Pengawal wanita PM memberi
tahu ketiga temannya kalau ia bertemu wanita aneh di depan kediaman PM.
Pengawal gendut bertanya apa wanita itu ingin menemui seseorang. Pengawal
wanita berkata kalau ia bertanya pada wanita itu kenapa datang kesini tapi
wanita itu diam saja dan pergi.
Yool yang sudah siap
berangkat ke kantor menegur pengawalnya apa yang mereka bicarakan. Penagwal
wanita memberi tahu kalau tadi ada seorang wanita yang berdiri di depan
kediaman PM. Pengawal gendut menebak kalau wanita itu mungkin datang karena
memiliki permohonan pribadi dengan perdana menteri karena akhir-akhir ini
banyak warga yang seperti itu. Ia meminta PM tak perlu mengkhawatirkan itu.
Da Jung menghampiri Yool, “apa
anda sudah akan berangkat?” Yool menjawab dengan senyuman, ia kemudian bertanya
bagaimana dengan Man Se. Da Jung berkata kalau Man Se baru saja berangkat
sekolah.
Da Jung memberi tahu kalau
dasi yang Yool kenakan tidak rapi. Yool akan merapikan sendiri tapi Da Jung menawarkan
diri untuk merapikannya.
Ah so sweetu deh. Sudah
gitu doank benerin dasinya aja. Padahal saya ngarep ada forehead kiss disini
hahaha. Yool tersenyum pamitan bilang akan segera berangkat. Da Jung juga
senyum bilang titi dj eh hati-hati di jalan.
Dan di mobil Yool
melemparkan senyum pada Da Jung. Da Jung pun membalas senyuman Yool. Ah PM
pengen tak cubit deh, gemes saya hahaha.
Ketika mobil Yool
meninggalkan kediaman PM, Na Young masih tak jauh dari sana. Mobil yang Yool
naiki lewat di samping Na Young. Na Young melihat Yool yang berada di mobil.
Tapi Yool tidak melihat Na Young.
Da Jung masuk ke ruang
kerja PM. Ia membuka tirai jendela agar ruangan mendapatkan sinar dari luar. Ia
menyiram tanaman kecil disana, mengelap meja, dan menata bantal kursi.
Da Jung menoleh ke meja
kerja Yool. Ia tersenyum mengingat ucapan Yool tadi pagi. “Apa kau tak masalah,
jika kau menerima keadaanku seperti ini bolehkah aku menyukaimu?”
Da Jung pun teringat pada
malam ketika Yool membicarakan tentang rambutnya yang seharusnya dijepit. Da Jung
tak menyangka, apa saat itu Yool berencana memberikan jepit rambut ini padanya.
Dan inilah bekal makan
siang yang dibuat khusus oleh Da Jung untuk Yool. Alamak pengen nyobain deh,
kayaknya tuh enak banget sosisnya. Haha lucu pula.
Yool tanya apa makanan ini
Da Jung yang membuatnya sendiri. Da Jung membenarkan. Yool mencoba kimbab yang
Da Jung buat. Ia mulai mengunyah dan merasakannya. Da Jung tanya bagaimana
rasanya, enak kan?
“Rasanya jauh lebih enak
daripada ttokbokki pedas yang pernah kau buat.” Sahut Yool (bilang aja enak
haha) Da Jung berkata kalau membuat ttokbokki saat itu adalah kegagalannya
mamasak. Ia pun memberi tahu bahwa keahliannya dalam memasak adalah membuat
kimbab. Ia sudah belajar membuat kimbab sejak masih duduk dibangku SMP.
Yool tak menyangka sejak
masih remaja Da Jung sudah belajar memasak. Da Jung bercerita kalau ibunya sudah
meninggal sejak ia masih kecil. Ketika ia mengikuti piknik sekolah tak akan
yang membuatkan kimbab untuknya. Bukankah tak menyenangkan kalau piknik tak membawa
kimbab, jadi karena itulah ia mahir membuat kimbab.
Yool pun bisa memahami
itu, Da Jung juga tak punya ibu sama seperti anak-anaknya. Apa karena itu Da Jung
sangat baik pada anak-anaknya. Da Jung berkata kalau ia tak melakukan apapun
kok.
Yool : “apa kau tahu,
semenjak kau datang anak-anak banyak berubah dan aku pun begitu.”
Keduanya tertawa. Alamak
sweetu sekali…
Da Jung kemudian berkata
kalau ia tak melihat Kang In Ho. Yool memberi tahu kalau hari ini In Ho tak
masuk kerja. Dia mengambil ijin, mungkin sedang sakit.
Dan benar saja, In Ho
terbaring lemah di tempat tidurnya. Wajahnya pucat sekali. In Ho mengingat
perbincangannya dengan Na Young.
Na Young menilai In Ho
sudah salah paham. In Ho meminta Na Young jangan berbohong ia masih ingat apa
yang dikatakan kakaknya setelah kakaknya bertemu Kwon Yool. “Dia bilang dia
takut, dia bilang dia ketakutan. Jadi, dia ingin melarikan diri ke Amerika
bersamamu. Itukah yang kau pikirkan? Pada hari kecelakaan itu terjadi Kwon Yool
mengikuti mobil kalian kan. Dialah orang yang melaporkan kecelakaan itu dan dia
juga yang memperbaiki mobilmu.”
Tidak.. sangkal Na Young. “Dia
tak bersalah.” Ucap Na Young air matanya mulai jatuh. “Kecelakaan itu terjadi
karena kesalahanku.”
Da Jung menelepon ke
ponsel In Ho, tapi tak dijawab oleh In Ho yang masih terbaring di tempat tidur.
Da Jung heran karena In Ho tak menjawab panggilan teleponnya. Ia menebak kalau In
Ho pasti sakit parah. Yool pun merasa begitu karena In Ho bukan tipe orang yang
membatalkan sesuatu kecuali itu benar-benar penting. Da Jung jadi khawatir
terjadi sesuatu pada In Ho.
Da Jung bertanya apa Yool
sudah selesai makan. Yool bilang kalau ia hampir selesai. Da Jung tersenyum dan
berbalik badan untuk memakai jepit rambut di rambutnya.
Da Jung kembali berbalik
menatap Yool. Yool terkejut melihat jepit rambut itu ada pada Da Jung, ia pun
tersedak dan terbatuk-batuk hahaha.
“Anda membelikan ini untukku
kan?” tebak Da Jung menunjukkan jepit rambut yang dipakainya.
Yool akan menyangkal, tapi ia bingung menyangkalnya bagaimana alhasil Yool ngaku deh. Da Jung berkata kalau Yool seharusnya memberikan jepit rambut ini padanya setelah membelinya, kenapa malah meninggalkan jepit rambut ini di ruang kerja. Bukankah Yool bilang kalau rambutnya ini harus dirapikan. Bagaimana, cocok untukku kan?
Yool akan menyangkal, tapi ia bingung menyangkalnya bagaimana alhasil Yool ngaku deh. Da Jung berkata kalau Yool seharusnya memberikan jepit rambut ini padanya setelah membelinya, kenapa malah meninggalkan jepit rambut ini di ruang kerja. Bukankah Yool bilang kalau rambutnya ini harus dirapikan. Bagaimana, cocok untukku kan?
Yool berkata kalau ia
memberikan jepit rambut itu karena Da Jung terlihat seperti orang kampung. Da Jung
sewot disebut seperti itu, “bagaimana anda menyebutku begitu padahal aku sudah
membawakan makan siang seenak ini? ah aku pergi saja.” Da Jung bangkit dari
tempat duduknya akan pergi.
Yool menahan tangan Da Jung.
“tunggu dulu.” Yool melepas jepit rambut itu dan memakaikannya kembali pada
rambut Da Jung. Yool bahkan mengelus-elus kepala Da Jung. hihi.
“Perfecto…” ucap Yool
melihat jepit rambut itu tampak manis dipakai oleh Da Jung. “sekarang terlihat
semakin cantik.” (siapa, jepit rambut apa Da Jung hahaha) Da Jung tersenyum
malu-malu.
Melihat Da Jung tersenyum
diam dan masih berdiri disana Yool menyindir bukankah tadi Da Jung bilang akan
pergi kenapa masih disini. Da Jung tersenyum lagi dan sebelum pergi ia memberi
semangat untuk Yool. Yool membalasnya dengan senyuman.
Di lobi kantor Da Jung pun
menyemangati dirinya. Ponselnya berdering telepon dari In Ho. Da Jung yang
khawatir bertanya apa In Ho sakit parah, karena ia mendengar In Ho sedang
sakit. Da Jung tambah khawatir setelah mendengar suara In Ho.
Di kantor Park Joon Ki, Hye
Joo memberi tahu bahwa menteri dalam negeri dan menteri kesehatan sudah
menunggu Joon Ki. Joon Ki harus menemui mereka untuk mendengarkan laporan
mereka.
Joon Ki meminta Hye Joo
tak perlu bicara formal seperti itu dengannya ketika ia hanya berdua dengan Hye
Joo. Tapi Hye Joo tak mau, ia harus memisahkan urusan pribadi dengan pekerjaan.
Ia lebih nyaman seperti ini.
Joon Ki menilai kalau Hye Joo
itu benar-benar kaku dan menebak mungkin karena sikap Hye Joo itulah Kwon Yool
tak menyadari perasaan Hye Joo selama 20 tahun ini. Sejujurnya ia tak mengerti
kenapa Hye Joo menerima tawaran untuk menjadi sekretarisnya.
Hye Joo berkata kalau ia
tak bisa kembali pada PM dan ia juga tak ingin hanya berdiam diri saja.
Mengambil kesempatan yang datang dari Joon Ki adalah hal yang wajar untuk ia
lakukan. Selain itu, bukankah akan sangat disayangkan jika melepaskan tawaran
untuk bekerja di Blue house. Ia bertanya apa alasannya ini cukup menjawab
pertanyaan Joon Ki tadi. Joon Ki merasa alasan itu sudah cukup masuk akal
baginya.
Hye Joo juga ingin
bertanya pada Joon Ki, “Kenapa anda meminta saya menjadi sekretaris anda? Apa
itu untuk menunjukannya pada PM?”
Joon Ki tak menyangkal
tebakan Hye Joo, “Dengan kata lain, selama kau bekerja padaku, kau adalah
sekretarisku, kau bukan milik Kwon Yool. Kau mengerti maksudku?”
Da Jung sampai di depan
apartemen In Ho. Da Jung menekan bel pintu dan setelah pintu terbuka ia
terkejut melihat kondisi In Ho yang tak baik.
Da Jung membantu
membaringkan In Ho ke tempat tidur. Ia melihat In Ho penuh dengan keringat, ia
memeriksa suhu tubuh In Ho. Suhu badannya panas. Dengan nafas terengah-engah In
Ho minta maaf karena sudah merepotkan Da Jung karena yang terpikir olehnya
hanya Da Jung.
Da Jung berkata kalau ia
juga pernah tinggal sendirian jadi ia tahu apa yang In Ho rasakan. “Sendirian disaat
sakit membuatmu merasa sedih dan ingin menangis kan?” Da Jung bertanya apa In Ho
bisa makan ia akan membuatkan bubur. In Ho bilang kalau ia tak apa-apa, Da Jung
tak perlu melakukan itu. Da Jung berkata kalau In Ho tak makan, tubuh In Ho
akan semakin lemah.
Da Jung meletakan tas dan
jaket di meja. Tanpa sengaja ia menjatuhkan amplop berisi foto-foto Na Young.
Tapi Da Jung tak menyadarinya.
Di kantor PM, Yool melihat
Joon Ki bersama Hye Joo ada disana. Joon Ki mengatakan kalau ia dan Hye Joo ada
disini untuk memberi salam. Ia menilai kalau dirinya akan sering bertemu dengan
Yool di Blue House, tapi ternyata keduanya dipertemukan lagi disini.
Yool : “Selama kau membantu
Presiden sepertinya akan cukup sulit bagiku untuk pergi ke Blue House.”
Joon Ki : “Apa hanya itu
yang kau khawatirkan?”
Yool : “Apa maksudmu?”
Joon Ki tersenyum remeh, “Kau
nanti juga tahu.”
Joon Ki dan Hye Joo akan
pergi dari sana tapi Yool meminta waktu untuk bicara berdua dengan Hye Joo. Joon
Ki mengijinkannya.
Yool menanyakan pekerjaan Hye
Joo di Blue House, apa berjalan lancar. Bukannya menjawab Hye Joo malah balik
bertanya, apa Yool tak membencinya.
Yool bertanya lagi apa ia
berhak untuk membenci Hye Hoo, setidaknya ia ingin bicara langsung dengan Hye Joo
walaupun hanya sekali. Selama ini ia benar-benar merasa bodoh, “aku menyakitimu
dan kau mungkin mengalami masa-masa sulit. Maaf dan juga aku mengucapkan terima
kasih.”
“Perdana menteri…?” Hye Joo
hampir manngis.
Yool merasa kalau
pengalaman bekerja Hye Joo mungkin akan lebih banyak berguna di Blue House
karena ia tahu apapun yang Hye Joo lakukan, Hye Joo pasti akan melakukannya dengan
baik.
Dengan mata berkaca-kaca Hye
Joo berkata kalau ia sama sekali tak menyesal sudah menghabiskan waktu untuk
mendampingi Yool selama ini. Hye Joo memberi hormat akan pergi, tapi ia teringat
sesuatu, ia mengatakan agar Yool berhati-hati terhadap Kang In Ho.
Da Jung selesai membuatkan
bubur untuk In Ho. Tapi ia melihat In Ho sudah tertidur. Dalam tidurnya In Ho
terus mengigau menyebut kakaknya.
In Ho perlahan membuka
matanya, ia melihat Da Jung duduk di sampingnya. Da Jung bertanya bagaimana
keadaan In Ho sekarang, apa sudah baik-baik saja. In Ho berusaha bangun untuk
duduk. Ia mengatakan kalau dirinya sudah lebih baik. Ia tak menyangka Da Jung
masih disini. Da Jung berkata kalau ia tak mungkin meninggalkan In Ho sendirian
yang terbaring sakit. Ia meminta In Ho makan walaupun hanya sedikit, ia akan
menghangatkan buburnya dulu.
In Ho berkata kalau ia
menghargai apa yang Da Jung lakukan untuknya tapi sepertinya ia tak bisa makan
apapun. Da Jung pun ingin tahu kenapa In Ho bisa sampai sakit begini, apa yang
sebenarnya terjadi.
In Ho : “Ketika aku
mengatakan orang itu mungkin masih hidup sebenarnya yang kumaksud itu adalah
kekasih kakakku. Aku pikir dia sudah meninggal. Orang itu ternyata masih hidup.”
Da Jung merasa bukankah
itu hal yang baik, kalau orang yang dimaksud masih hidup.
In Ho : “Kabar baik?
Seharusnya aku menganggap itu kabar baik, tapi orang yang membuat kakakku
seperti sekarang adalah wanita itu. Selama 7 tahun ini, aku hidup untuk membalas
dendam pada orang yang menyebabkan kakakku seperti itu. Aku bisa bertahan
dengan memikirkan semua itu. Aku tak percaya kalau semua itu ternyata salah.”
Da Jung : “Mungkin aku
lancang mengatakan ini, tapi apakah itu yang kakakmu harapkan? Apa menurutmu
dia senang dengan tindakan balas dendammu? Kurasa tidak. Jika aku berada di
posisi kakakmu, aku tak ingin adikku hidup dalam penderitaan. Harapan kakakmu
adalah agar kau bahagia. Tidakkah kau berpikir itu yang diinginkannya?”
In Ho terdiam dengan mata
berkaca-kaca meresapi perkataan Da Jung.
Di rumah, Yool mondar-mandir
menunggu kepulangan Da Jung. Ia melihat jam tangannya dan melihat ke arah pintu
siapa tahu Da Jung sudah pulang.
Yool kemudian teringat
ucapan Hye Joo yang memintanya agar berhati-hati terhadap Kang In Jo. Ia heran
kenapa Hye Joo berkata begitu padanya.
Kembali ke apartemen In Ho.
Da Jung meminta In Ho menghabiskan bubur yang ia buat. Ia tahu kalau nanti In Ho
akan tak nafsu makan ketika makan sendirian. Da Jung akan pulang, in Ho
menawarkan diri akan mengantar Da Jung. Tapi Da Jung melarang, ia akan pulang
sendiri. In Ho yang merasa sudah lebih baik bangkit dari tempat tidurnya.
Da Jung yang memakai jaket
tanpa sengaja melihat ke lantai dimana amplop berisi foto Na Young jatuh. Ia
mengenali foto wanita itu sebagai istri Kwon Yool. In Ho yang terkejut segera
mengambil foto itu dan memasukannya kembali ke amplop. Da Jung ga tahu kalau
foto itu ada Soo Ho, yang dia lihat cuma gambarnya Na Young saja.
Da Jung pun tiba di rumah.
Ia terkejut melihat Yool ada di luar. “Perdana menteri kenapa anda ada di luar?”
Yool : “Kau pikir kenapa
aku ada di luar?”
Da Jung menebak apa
mungkin Yool sedang menunggunya. Yool tak menyangkal, “siapa lagi yang kutunggu
sampai malam begini selain kau?”
Da Jung tersenyum senang, “Benarkah
anda menungguku?”
Yool kesal karena Da Jung
sudah membuatnya kedinginan berada di luar. Ia pun segera masuk lebih dulu. Da Jung
mengekor di belakangnya, “Perdana menteri tungguin donk!”
Da Jung ternyata belum
makan malam. Yool menemani Da Jung makan, sementara ia sendiri ga ikut makan hehe.
“Apa yang kau lakukan seharian ini sampai tak sempat makan?” tanya Yool. Sambil
mengunyah Da Jung bekata kalau ia sibuk mengurus orang sakit. Ia tak enak kalau
makan didekat orang sakit.
Yool penasaran apa In Ho
benar-benar sakit. Da Jung membenarkan tapi ia menilai ada baiknya juga In Ho
sesekali sakit, “dia harus merasakan sakit supaya bisa menjadi lebih baik.” Da Jung
menyampaikan kalau In Ho akan kembali bekerja senin besok.
Da Jung heran kenapa Yool
diam saja tak berkomentar apa-apa. “Coba anda pikirkan, saya berada di rumah
pria lain seharian. Apa anda tak merasa terganggu?”
Yool heran memangnya apa
yang Da Jung harapkan dari sikapnya, “cemburu, begitu maksdumu?”
Da Jung tersenyum
mengiyakan, “apa anda tak merasa cemburu?”
Yool tertawa, “cemburu?
Apa aku terlihat seperti orang yang cemburuan? Benar. Tentu saja aku cemburu.
Apa kau pikir aku ini bukan pria? Kali ini aku akan membiarkanmu tapi aku tak
akan membiarkanmu melakukan ini lagi, mengerti?”
Da Jung tersenyum lagi.
Yool : “kau ingin aku
cemburu kan?”
Da Jung mengangguk. Ia tak
tahu apa ini perlu disyukuri atau tidak tapi ia senang mengetahui Yool merasa
cemburu.
Yool juga senang memiliki
perasaan cemburu seperti itu, “Ketika aku menunggumu, sudah lama aku tak
merasakan perasaan ini. Merasa gelisah ketika menunggu seseorang. Aku telah
menjalani hidupku dengan melupakan perasaan itu. Dan kau… membuatku kembali
merasakannya lagi. Aku berterima kasih padamu.”
Da Jung terharu
mendengarnya.
Yool ingat bukankah besok Da
Jung akan mengunjungi ayah Da Jung. Da Jung membenarkan tapi ia mengatakan pada
ayahnya kalau ia tak bisa datang. Bukankah Yool bilang kalau besok akan pergi,
jadi ia tak bisa meninggalkan anak-anak begitu saja.
Yool bilang jangan begitu,
ia punya sedikit waktu luang di siang hari. Ia mengajak Da Jung pergi sama-sama
mengunjungi ayah Da Jung. Da Jung tentu saja senang dengan ide itu. Yool pun
berkata kalau ia ingin meluangkan waktunya besok maka ia harus menyelesaikan
semua pekerjaannya sekarang. Ia meminta Da Jung melanjutkan makan dan ia akan
menyelesaikan pekerjaannya.
Da Jung berterima kasih
karena Yool mau mengunjungi ayahnya sama-sama dengannya. Ia juga berterima
kasih karena Yool sudah menunggunya pulang tadi. Yool tersenyum menyahut kalau Da
Jung sudah berterima kasih untuk banyak hal.
Yool masuk ke ruang
kerjanya dengan perasaan bahagia. Ia mengambil formulir pendaftaran pernikahan.
Ia mulai memikirkannya, mendaftarkan pernikahanya dengan Da Jung.
In Ho menghubungi Na Young,
selama menjadi sukarelawan Na Young menggunakan identitas Kim Min Jung. In Ho
janjian bertemu dengan Na Young. Na Young mengerti, ia akan datang ke tempat
yang In Ho minta.
Na Young yang berada di
kamar sederhana mengingat pembicaraannya dengan In Ho.
In Ho meminta Na Young
jangan berbohong tentang kecelakaan itu. Ia yang menitikan air mata tak percaya
pada ucapan Na Young. Ia meyakini bahwa Kwon Yool lah yang mencoba membunuh
kakaknya. Na Young berkata kalau In Ho sudah salah paham, untuk apa ia
berbohong. Ia akan mengatakan yang sejujurnya.
Hari itu… pada hari itu…
aku seharusnya pergi ke Amerika dengan Soo Ho.
Flashback ketika
kecelakaan
Di dalam mobil Na Young
bertanya kemana Soo Ho akan membawanya karena keduanya malah ke arah yang bukan
tujuan keduanya. Soo Ho berkata kalau ia dan Na Young tak akan pergi ke Amerika,
kita akan pulang.
Na Young tak menyangka dan
menilai Soo Ho sungguh kejam. “Kau bilang dia mengetahui semuanya. Dia sudah
tahu semuanya, tapi kau ingin aku kembali? Oppa, apa kau pikir aku akan bahagia
jika aku kembali ke tempat itu.”
Soo Ho : “Kau tak akan
bahagia jika pergi ke Amerika denganku. Jadi kembalilah.”
Na Young berkata kalau ia
bahkan sudah meninggalkan anak-anaknya tapi kenapa sekarang Soo Ho menyuruhnya
kembali kesana. Na Young tak mau, kalau seperti itu lebih baik ia mati.
Na Young melepas sabuk
pengamannya dan akan lompat dari pintu. Soo Ho terkejut, ia menahan tangan Na
Young dan berteriak apa Na Young sudah gila. Na Young membentak meminta
tangannya dilepaskan, lebih baik ia mati. Soo Ho berusaha menahan tangan Na Young
sambil mengemudi.
Soo Ho kesulitan
mengendalikan laju mobilnya disaat tangan yang satu menahan Na Young sementara
tangan yang satu memegang setir. Pintu mobil Na Young sudah terbuka, dia
mengancam akan lompat.
Mobil oleng ke kanan
kekiri, Soo Ho melihat ada mobil di depannya. Ia berusaha untuk menghindari
mobil itu dengan membanting setir ke kanan tapi naas mobil yang dikendarainya
malah menabrak pembatas jalan dan terjatuh ke jurang.
Tubuh Soo Ho dan Na Young
terhempas kesana kemari. Pintu mobil Na Young yang terbuka dan sabuk pengaman
yang tak terpakai membuat Na Young terlempar keluar. Soo Ho tak sadarkan diri,
kepalanya berlumuran darah. Di sebelahnya Na Young sudah tak ada.
Flaschback end
Na Young membuka album
foto yang berisi foto putra-putrinya. Sepertinya ia mendapatkan foto-foto itu
sembunyi-sembunyi. Ia menangis menatap foto anak-anaknya, terutama Man Se, anak
bungsu yang sudah ia tinggalkan semenjak masih bayi. Na Young menangis menatap
foto Man Se.
Komentar :
Ahhh sungguh sweetu-nya ga
ketulungan deh. Greget sama dua couple sweetu. Ada aja sesuatu yang membuat
kita yang nonton senyum-senyum sendiri.
Ternyata kata-kata mutiara
yang keluar dari mulut Da Jung bukan hanya tertanam pada Yool saja, itu juga
masuk ke hati In Ho. Dendam kesumat In Ho perlahan mulai luntur setelah
mengetahui penjelasan dari Na Young dan ucapan Da Jung yang ngena di hatinya.
Komentar saya tentang Kang
Soo Ho meleset ya. Saya pikir Soo Ho yang memaksa Na Young untuk ikut dengannya
ke Amerika dan Na Young menolak hingga kecelakan itu terjadi. Tapi ternyata Na Young
yang keukeuh ingin ke Amerika sedangkan Soo Ho menyarankan kembali saja. Kira-kira
apa alasan Soo Ho membatalkannya, apa karena sebelumnya ia bertemu dengan Kwon Yool.
Keputusan Na Young dulu
ketika meninggalkan keluarganya sangat egois. Meninggalkan anak anak dan suami.
Ya meskipun kita tahu bahwa Na Young melakukan ini karena ia sudah tak bahagia
bersama Yool. Pada akhirnya ia menyesal sudah meninggalkan anak-anaknya.
So sweet-nya, bikin senyum2 sendiri, hahaha. Wow, penyebab kecelakaannya sudah diceritakan dengan jelas... Apakah semuanya akan berubah? In Ho dan Joon Ki.
ReplyDeleteSuka banget lihat PM Yool sm Da Jung.... couple sweet ^^
ReplyDeleteMan Se oh Man Se ganggu suasana aja.
Biar bagaimanapun Na Young ttp ibu dari anak2 Yool. Sama seprti Joon Ki sejahat apapun ia sm Yool tapi Yool gx bisa benci sm Joon Ki krna ia adalah paman dari anak2nya.
Kemaren pagi lihat komen diFp mba anis, mba ayu sm mba fanny yang kasih nasehat ke Kumpulan Sinopsis Drama Korea yg ketahuan coppas & akhirnya adminnya mau minta maaf. Seneng lihatnya, gx kayak PDSK yh gx mau minta maaf tp Alhamdulillah Fpnya sdh lenyap... semoga gx ada lagi yg coppas dr blog mba anis dkk. Sebab coppas=plagiat !!!
Hwaiting Onnie ^^
owh so sweet bget...jd senyum2 sendiri bacanya.....
ReplyDeletedtunggu part 2nya ...
fighting....!!!!
Iya, ga ad 1 alsnpun bgi seorg ibu untk mngalkn ank2nya, brati ga ad alsan jga bgi ank2 untk memlih ibu yg mnglkan mreka. Toh na yong lbh memlih menemui so ho trlbih dlu dibnding nemuin ank2nya.
ReplyDeleteJka pm sbuk hrusnya na yong yg mnemui pm, sprti yg dilakukn da jung, membwa ank2 menmui pm. Jdi ga akn mrsa kesepian/sndirian. Resiko lah pnya istri gubernur....
Melihat keadaaan na yong yg frustasi bahkn tega ninggalin ank n lbh memilih kkasihny, buat aq mikir, seburuk apkh PM? Pantaskh PM disalahkn,,
ReplyDeletetoh smuany ga sepenuhny salh na yong,
Ap yg mmbuat na yong bersembunyi, ank2 atau so hoo..
Inho klo sakit tampang ny mkin cakep yaakk..putih brsih bgt..
ReplyDeleteYool n dajung bner2 sweet bgt walo gk ad adgn romantis2 ny tp ttep aj brasa aura2 cintany n bkin snyum2 sndri..
Ap yg tjd y sm dajung nti klo tau na young msih hdup,,klo ngliat sifatny da jung psti dy ngalah d,,aplg kn mngingat ank2ny yool,,dajung jg tau gmna rsa ny bsar tnpa seorang ibu..
Manse,,suka gemes sm ank ini.. Smoga happy ending d..
geli lihat pm nungguin dajung hehhehe........
ReplyDeleteditunggu part 2nya
^_^nur
Yeey..keluar juga...haha co cuit bgt emang couple yool-dajung. Ditunggu part 2 nya...
ReplyDeleteSemoga drama ini happy ending yaaah ^_^
Part 2 nya ditunggu mbak, ,
ReplyDeleteseruuu... jd pnasaran sm endingnya...
ReplyDeleteHapend pengenx bahagia semua, smg soho bisa siuman, spy nayoung ttp sm soho, yool family-dajung ttp bersama.
ReplyDeleteFighting eonie di tunggu part 2 nya.....................
Di tunggu part 2 mba anis,gk sabar gimana kelanjutannya by sari-makassar
ReplyDeleteaw,,,manis bgt urri jong ri nim hehe
ReplyDeleteman se in kmrn2 jd kompor bwt nyatuin pasangan yool-dajung pas ud satu eh skrg malah jd yg interupsi hehe,,,man se oh,, man se
ampun deh jd kepengen gtu liat pasangan yool-dajung in
surat bwt SW-nim smoga yool-dajung tetep bersama, jd haapy ending deh
smga jg joon ki baikan ama yool
teh anis ikut prihatin ny bwt sinopny yg dcopas org laen,sy malah bru tw pas buka blog ny teh Dee
tetep sehat n semangat y teh anis
D bentara.asia sdh ada sinOpsis 14 dan 15
ReplyDeletewah wah wah,, maaf ya aku baru bs komen di part ini. dan part ini yang aku tunggu2 akhirnya muncul juga hehehe, tnggl part 2 nya nih.
ReplyDeleteweh memang mgkn si Na Young yg kena cinta buta, padahal dia sebelumnya bahagia sma kwon yool eh malah berkhianat ckckkc lucu yak si Na Young. kena karma dia sekarang..
sweetu..sweetu... aduh itu pas betulin dasi kenapa ga kiss kening nya Da Jung sich.. kan tambah sweet jadinya hehehe :)
ReplyDeleteSo Hoo batalin kabur ke Amerika.. bisa jadi sebelum nya dia ketemu PM atau ketemu sma In Ho.. :)
Akhirx part 1 dah muncul. Hehe. Thanx mb anis.
ReplyDeletesweeeeett bgt....pa lg man se bkin gemeeesss.....
ReplyDeleteSenyumnya PM Yool ke Da Jung bikin lumer, sweet bangeeeeeettttttt.....
ReplyDeleteKeegoisan ingin bahagia sendiri dgn meninggalkan anak.saat man se bayi pula.sungguh ibu yang kejam... kapan joon ki sadar klo na young lah yang salah.
ReplyDeletehemmm...posisis hye joo seperti posisiku beberapa minggu yg lalau,dimana aku keluar dr kerja n bekerja lg,1 tempat tp beda bos,seharusnya pertanyaan hye joo ke yool aku tanyakan juga pada mantan bosku.
ReplyDelete"apa anda (tidak) membenciku???"
Ihhhh sweet πŶª G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ ketulungan.. Serasa jd da jung.. Hihii
ReplyDeleteSmga ending πŶª pun bgtu
.Boucye.
Jujur waktu pertama x liat cover drama ini agak2 gimana gt,baca sinops singkatny jg msih bysa aj,aplg ngeliat yg jd pmeran utma cow ny udh agk brumur gt dsndingkn sm yg msih muda. Tapi iseng2 akhirnya ngikut baca dan bgtu episd 1 udh lgsg trtarik,makin ksini mkin seru dan jatuh cnta sm pasangan ini, dan mkin ksini PM Yool kliatn mkin ckep y,,,gmna y gambarinny,,,pkokny gk cm dajung yg dbkin fallin in lov tapi saya juga,,heheh,,
ReplyDeleteDan makasih bgt udh mw nulis sinops ini,,,
Semangat part 2 ny...
Smoga happy ending dajung-yool..
Inho sama aku aja sini..hihihi
maaf...ini mah sinopsis ulangan ya...maksudnya kok critanya sama persis ama episod 14 part 1 sih...?jd yg episode 15-nya mana doong...mau..mau..mau
ReplyDeletesuka banget sama best couple yool - da jung..
ReplyDeleteuwaaaaa...,bacanyanya aja bisa buat senyum-senyum sendiri ...
nice episode...
Episode 15 part 1 kok gk ada ya?
ReplyDeleteKok sinopsis episode 15 part 1 nya isi ceritanya sinopsis 14 part 1 ya mbak?
ReplyDeleteKwon yool dan dajung kayak sepasang pengantin baru yg malu malu gimana gituuu...
ReplyDeleteAkhirnya satu kebenaran terungkap lg. Makasih^^
Di part ini gk tau ngapa ,uri jongri nim keliatan cakep bgt ,rambutnya itu loh ...,mana sering senyum T_T
ReplyDeleteGawat pergeseran selera ini namanya -_-