Jika kalian sebelumnya belum membaca sinopsisnya, bisa di baca di [1/1] [1/2] [2] [3] [4/1] [4/2]
Kyu Jik yang akan menjitak kening Miss Kim tak jadi ia lakukan karena keduanya melihat bunga cherry yang tiba-tiba berguguran. Melihat Miss Kim yang menengadahkan wajahnya untuk melihat bunga itu, karena terbawa perasaan tiba-tiba Kyu Jik mengecup bibir Miss Kim. Miss Kim terdiam terkejut.
Kyu Jik yang akan menjitak kening Miss Kim tak jadi ia lakukan karena keduanya melihat bunga cherry yang tiba-tiba berguguran. Melihat Miss Kim yang menengadahkan wajahnya untuk melihat bunga itu, karena terbawa perasaan tiba-tiba Kyu Jik mengecup bibir Miss Kim. Miss Kim terdiam terkejut.
Jung Han yang melintas di jalan dekat taman melihatnya. Tangannya mencengkeram sadel sepeda.
Kyu Jik yang menyadari dirinya sudah melakukan hal bodoh langsung melepas kecupannya. Ia terdiam bingung tak tahu harus bagaimana. Miss Kim sendiri hanya bisa menatap diam Kyu Jik.
“Ma.. maaf..!” Kyu Jik gugup.
Miss Kim dengan sikap dingin memberi tahu kalau ponsel Kyu Jik berdering. kyu Jik langsung menjawabnya, dari Dir Hwang.
Ketika Kyu Jik menerima telepon dari Dir Hwang, Miss Kim segera pergi dari sana. Melihat Miss Kim pergi Kyu Jik memanggil tapi Miss Kim mengabaikannya. Kyu Jik benar-benar bingung dengan sikapnya.
Jung Han yang tak ingin Kyu Jik menyadari keberadaannya segera meninggalkan tempat itu.
Miss Kim pulang naik bis. Ia sepertinya akan melupakan apa yang baru saja dialaminya tadi.
Keesokan harinya, Jung Han berangkat menuju kantor mengendarai sepeda. Pikirannya kacau mengingat apa yang dilihatnya semalam.
Jung Han menghentikan laju sepedanya, ia melihat sekeliling dan melihat seekor burung yang terbang bebas tanpa hambatan. Ia pun melanjutkan mengayuh sepedanya.
Kyu Jik berangkat menuju kantor mengendarai mobilnya. Lampu merah, laju mobilnya berhenti. Ia yang mengingat kejadian semalam tiba-tiba marah-marah sendiri. Ia berteriak tak karuan dan memukul-mukul klakson mobil membuat pengguna jalan lain menatap heran.
Miss Kim, berangkat ke tempat kerjanya naik bis. Si supir bis megang perutnya terus nih, sakit perut deh kayaknya. Ketika alat pembayaran penumpang berbunyi teeettt.... lain halnya dengan Miss Kim, suaranya menyuarakan nama Miss Kim. Orang-orang melongo ngelihatnya haha.
Sudah 16 tahun sejak krisis keuangan Asia. Saat ini Korea memiliki 8 juta pegawai kontrak. Impian utama warga Korea Selatan bulan lagi penyatuan bangsa melainkan mendapatkan posisi tetap. Disaat orang lain ingin menjadi karyawan tetap, ada satu orang yang dengan rela memilih menjadi pekerja kontrak. Miss Kim adalah orang Korea pertama yang memilih menjadi pekerja kontrak. Miss Kim tidak pernah bekerja secara gratis. Dia tidak menjalin hubungan antar pribadi yang rumit. Setelah masa kontrak 3 bulannya berakhir, dia selalu meninggalkan Korea. Tapi tak ada yang tahu kenapa dia menyebut dirinya Miss Kim dan memilih menjadi pekerja kontrak.
Kyung Woo terkejut mendengar obrolan dari rekan kerjanya kalau ada karyawan tim lain yang berpacaran. Ji Ran membenarkan, Hwang Min Ah dari tim pengembangan produk dan Ahn Tae Soo dari bagian keuangan, mereka tertangkap basah sedang berciuman di stasiun kereta bawah tanah setelah makan malam kantor.
Kyu Jik yang sedang minum kopi jadi tersedak setelah mendangar kata berciuman. Jung Han yang berdiri di sampingnya bisa tahu kalau temannya ini gugup. Ia mengambilkan tisu untuk Kyu Jik.
Bong Hee : “Aku tak mengerti kenapa ada orang yang berpacaran dengan teman sekantor. Itu pasti pusing. Bukankah begitu banyak pria di luar kantor.”
Young Shik membenarkan, “Kenapa mengambil resiko padahal setengah dari dunia diisi oleh perempuan?”
Kyung Woo menyahut kalau itulah yang namanya cinta.
Min Goo : “Apa masalahnya? Kalau wanitanya cantik, kejar saja dia!”
Da Ra : “Tantu saja. Jika prianya kaya, jangankan ditempat kerja hubungan antar negara pun aku bisa.”
“Bagaimana kalau prianya sudah tua?”
Buat Da Ra itu tak masalah hahaha.
Tn Go bertanya pada Miss Kim yang sibuk mengepel lantai, “Miss Kim apa kau punya pacar? Kau harus mencari seseorang dan segera berumah tangga. Temanmu pasti sudah menikah semua.”
Miss Kim berkata kalau ia tidak menerima pertanyaan yang sifatnya pribadi.
Kyung Woo menebak jangan-jangan Miss Kim sudah menikah. Joo Ri juga sepandapat dengan Kyung Woo karena Miss Kim tak pernah mengatakan Miss Kim ini single atau sudah menikah. “Apa kau sudah menikah?” tanya joo ri.
Jung Han dan Kyu Jik menunggu jawaban Miss Kim.
Miss Kim : “Aku sudah menikah atau belum itu tak ada hubungannya dengan pekerjaan. Dan aku tidak tertarik pada pasangan tidak serasi antara wanita matre dan pria penuh nafsu,”
Da Ra : “Wanita matre? Maksudnya aku ya?”
“Pria penuh nafsu? Maksud dia itu aku kan?” seru Min Goo tak terima dibilang kayak gitu.
Min Goo ngadu ke Kyu Jik. Ia harap Kyu Jik tak tinggal diam kalau ada orang yang bicara seperti itu. ia mengatakan kalau ini waktu yang tepat untuk Kyu Jik menyentil jidatnya. Da Ra yang kesal pada Miss Kim setuju usul Min Goo, “Ya jitak keningnya sekarang!”
Kyu Jik bilang nanti saja. Min Goo heran ada apa dengan Kyu Jik, kenapa klemar-klemer seperti ini.
Tn Go membenarkan ia melihat sejak tadi Kyu Jik bertingkah aneh. Ia menebak sepertinya telah terjadi sesuatu antara Kyu Jik dengan miss kim tadi malam.
Kyu Jik dan Jung Han terkejut dengan tebakan Tn Go. Kyu Jik menatap satu-persatu anak buahnya. Supaya tak dituduh yang bukan-bukan ia pun akhirnya setuju untuk segera menjitak kening Miss Kim.
Ya....
Apa itu yang kalian inginkan sekarang?
Ya...
Sekarang?
Ya sekarang...
Kyu Jik dengan semangat bergegas menghampiri Miss Kim yang masih sibuk ngepel. “Kim-ssi..!!” panggil Kyu Jik.
Miss Kim berbalik menatap tajam Kyu Jik dengan tatapan mata yang begitu dekat dengan Kyu Jik.
“Jitakan itu, aku akan melakukannya sekarang!” ucap Kyu Jik terdengar gelagapan. Hahaha. Miss Kim mempersilakan.
Begitu melihat wajah Miss Kim, yang terbayang dalam ingatan Kyu Jik adalah malam dimana ia mengecup bibir Miss Kim.
Apa yang terjadi? jitakan yang sudah Kyu Jik siapkan hanya menyentuh sedikit kening Miss Kim hahaha. (nyentuh dikit dan mungkin ga kerasa apapun)
“Apa sudah selesai?” tanya Miss Kim.
Kyu Jik yang diambang kebingungan berusaha menatap tajam Miss Kim, “Ya.”
Miss Kim pun akan melanjutkan pekerjaannya kembali.
Apa yang Kyu Jik lakukan tentu saja membuat bawahannya protes. Masa ngejitak cuma kayak gitu doank. Kyu Jik menatap marah ke bawahannya, “Aku sudah menjitaknya, jadi tutup mulut kalian!” Ia menyuruh semuanya kembali bekerja.
Tepat saat itu Bit Na datang, dia baru sampai. Kyu Jik menegurnya, “Bit Na-ssi jam berapa sekarang?” Bit Na melihat jam tangannya dan dengan santai menjawab kalau sekarnag jam 9.30. Bit Na yang menyadari dirinya terlambat menunduk minta maaf. Ia beralasan dirinya terjebak macet.
Jam makan siang. Kyu Jik dan Jung Han makan siang di tempat dimana Miss Kim selalu makan siang. Kyu Jik menoleh ke belakang dimana Miss Kim makan siang sendirian.
Kyu Jik mengagumi tempat makan siangnya. Ia tak menyangka ternyata masih ada tempat seperti ini. Kyu Jik ingin memesan makanan tapi ahjussi pemilik tempat makan sudah menyiapkan makanannya.
Kyu Jik mencoba mencicipi dan memuji itu lumayan enak. “Ini lumayan untuk tempat makan yang kebetulan kita temukan.” (ah kayaknya sengaja deh makan disitu hahaha)
Kyu Jik sesekali melirik Miss Kim yang sedang makan sendirian.
Jung Han yang melihat Kyu Jik berulang kali melirik ke arah Miss Kim dan berkata kalau lebih baik Kyu Jik mengatakan saja apa yang ingin Kyu Jik sampaikan pada Miss Kim. Kyu Jik pura pura terkejut, “Apa ini? apa Kim-ssi ada disini?”
Jung Han : “Kau tak perlu menyembunyikannya dariku.”
Kyu Jik : “Melihat apa?”
Jung Han : “Tadi malam di taman, aku melihatmu mencium Miss Kim.”
Kyu Jik kaget dan segera menutup mulut Jung Han dengan tangannya. Ia takut Miss Kim atau orang lain mendengar itu.
Miss Kim sudah selesai makan siang dan akan segera pergi tapi Kyu Jik buru-buru memanggilnya.
Kyu Jik berbasa-basi mengatakan kalau ia dan Miss Kim kebetulan bertemu di rumah makan ini. “Apa kau datang untuk makan siang?” tanya Kyu Jik.
“Tidak mungkin untuk makan malam kan?” ucap Miss Kim judes hahaha.
Miss Kim akan pergi tapi Kyu Jik mencegahnya. Ia bingung harus mengatakannya darimana dulu. “Aku... aku bermaksud menelepon, tapi aku tak tahu nomor ponselmu.” Miss Kim berkata kalau Kyu Jik bisa menyampaikan apa yang ingin Kyu Jik sampaikan sekarang.
Kyu Jik : “Tentang kejadian kemarin, apa kau...merasa marah atau bagaimana?”
Miss Kim : “Saya tidak marah.”
Kyu Jik : “Kalau begitu sepulang kerja, bagaimana kalau kita minum kopi?”
Miss Kim menolak karena minum kopi sepulang kerja tidak termasuk dalam kontraknya. Miss Kim keluar lebih dulu dari rumah makan.
Di taman sebelum jam kerja siang masuk, Kyu Jik bertanya pada Jung Han untuk meyakinkan, “Dia tidak terlihat marah kan?” Jung Han merasa kalau Miss Kim sepertinya tidak marah.
Kyu Jik khawatir Miss Kim akan menuntutnya karena kasus pelecehan seksual atau semacamnya. Jung Han heran bukankah yang lebih penting Kyu Jik menjelaskan pada Miss Kim kenapa Kyu Jik sampai mencium Miss Kim.
Kyu Jik berkata kalau ia sendiri tidak tahu dan ini membuatnya gila. “Sesuatu mengendalikanku dan saat aku tersadar aku sudah melakukannya. Dia itu bukan tipeku!”
Kyu Jik berkata bukankah Jung Han tahu wanita yang menjadi tipenya. Wanita yang lemah lembut yang tahu bagaimana membuat seorang pria menjadi pria sejati dan yang lebih penting rambutnya lurus dan panjang. Tanpa rambut lurus dan panjang baginya itu bukan wanita. (nyai kunti rambutnya lurus panjang kayak di film-film hahaha)
“Aku tahu!” Jung Han mengangguk.
Kyu Jik : “Jadi kenapa aku harus jatuh cinta pada operator eskavator, penyelam sungai han, dan wanita tomboy seperti dia? Dan sanggul rambut itu benar-benar bukan seleraku. Aku akan menganggapnya sebagai ketidaksengajaan seperti saat mabuk.”
Kyu Jik berkata kalau ia tidak akan berfikir sejauh itu tapi.... belum sempat Kyu Jik melanjutkan kata-katanya, ia heran kenapa Jung Han tiba-tiba marah padanya. Jung Han bilang bukan apa-apa. Ia mengalihkan pandangan dan berkata kalau ia tak marah.
Kyu Jik dan Jung Han berada di ruangan Dir Hwang. Dir Hwang menyampaikan kalau besok ada rapat pukul 3 untuk kesepakatan dengan orang dari Rusia. Ia menawarkan apa Kyu Jik mau menjadi penerjemah lagi. Kyu Jik siap sedia.
Dir Hwang berkata kalau apa yang disampaikan oleh Sarashiva juga disampaikan ke perusahaan Chasung. Kita harus membuatnya menandatangani kontrak dengan kita. Jung Han mengerti ia akan memastikan hal itu terjadi.
Kyu Jik mengusulkan agar Miss Kim membantu mereka ketika rapat dengan Sarashiva. Jung Han menatap heran kenapa melibatkan Miss Kim. Dir Hwang setuju-setuju saja.
Miss Kim dan Kyu Jik berada di ruangan yang sama berdua. Keduanya tengah mempelajari dokumen. Kyu Jik curi-curi pandang bo hhaha.
Kyu Jik berkata kalau Y-Jang akan membuat penawaran langsung setelah rancangannya disetujui. Jadi ia menugaskan Miss Kim untuk memastikan semua berkas dan stempel sudah disiapkan untuk besok. Miss Kim mengerti, ia bertanya apa Kyu Jik tidak memerlukan penerjemah. Kyu Jik berbangga diri mengatakan kalau ia yang akan menjadi penerjemahnya, ia punya sertifikat bahasa Rusia. Kyu Jik berkata kalau Miss Kim cukup duduk di ruang rapat saja karena ia yang akan mengurus semuanya.
Jung Han yang berada di luar ruangan memperhatikan apa yang terjadi di dalam ruangan dimana Kyu Jik dan miss kim berada.
“Manajer?” sapa Joo Ri mengagetkan Jung Han. “Apa yang anda lakukan?” Jung Han yang tak tahu harus ngomong apa tangannya ngelap-ngelap kaca. “Jendela ini perlu dibersihkan.” katanya dengan keringat membasahi wajahnya. Joo Ri khawatir melihat keringat Jung Han yang keluar banyak. Jung Han pun pergi dari sana.
Untuk memeriksa keadaan Jung Han, Joo Ri mencoba mengetesnya dengan cara jari Jung Han ditusuk pakai jarum untuk mengetahui bagaimana warna darah Jung Han yang terlihat tidak sehat. Joo Ri melihat kalau darah Jung Han hampir menghitam, “Anda makan siang apa tadi? Anda mengalami gangguan pencernaan.” Jung Han berkata kalau ia hanya makan nasi dan sup.
Joo Ri menebak kalau Jung Han pasti sedang stres berat ketika makan tadi. Jung Han menjawab kalau ia sedikit stres. Joo Ri memakaikan plester ke jari Jung Han yang tadi ia tusuk untuk mengecek warna darah.
Joo Ri menasehati kalau Jung Han tak boleh membiarkan diri sampai sakit. “Anda berangkat kerja dengan sepeda kan?” Jung Han mengiyakan. Joo Ri bertanya apa Jung Han tidak lelah berangkat dan pulang kerja menggunakan sepeda setiap hari. Bukankah naik bus atau kereta bawah tanah akan menjadi lebih mudah. Jung Han berkata kalau ia sudah pernah mencobanya, tapi ia tak pernah berhasil berangkat kerja dengan kereta.
Jung Han : “Saat jam jam sibuk kau harus mendorong orang lain untuk masuk ke kereta. Itu agak menyulitkanku.”
Jung Han berterima kasih pada Joo Ri. Sekarang ia sudah merasa lebih baik. Joo Ri ikut tersenyum senang.
Kyu Jik, Jung Han menemui Manajer penyalur karyawan, manajer Ahn. Ketiganya minum soju bersama. Manajer Ahn minta maaf tentang kejadian di tempat karaoke, ia mengganti mentraktir minum soju ini sebagai pembayaran makan malam kantor pertama yang harus ia bayar atas nama Miss Kim.
Kyu Jik tanya apa Miss Kim punya sertifikat bahasa Rusia. Manajer Ahn tak tahu pasti, ia akan memeriksannya dulu. Manajer Ahn melihat data yang ia miliki tentang Miss Kim. Begitu Kyu Jik akan ikut melihat, Manajer Ahn langsung menutup bukunya seperti seorang siswa yang tidak boleh ulangannya dicontek hahaha. Manajer Ahn menyampaikan kalau Miss Kim tak punya sertifikat bahasa Rusia. Kyu Jik tampak tersenyum senang.
Kyu Jik akan membuka buku catatan manajer Ahn, “Berapa nomor teleponnya?” Manajer Ahn melarang dan menutup bukunya, ia mengatakan kalau memberitahukan informasi pribadi itu melanggar peraturan kontrak. Ia heran kenapa Kyu Jik begitu ingin tahu tentang Miss Kim, kenapa menginginkan nomor teleponnya. Kyu Jik beralasan siapa tahu Miss Kim tiba-tiba tidak masuk atau terlambat. Ia mengatakan ini untuk tujuan darurat. Jung Han menatap Kyu Jik dengan tatapan curiga. Manajer Ahn tertawa kalau hal yang Kyu Jik khawatirkan itu tak akan pernah terjadi. Ia sudah bekerja bersama Miss Kim selama 5 tahun dan Miss Kim selalu datang tepat waktu.
Jung Han terkejut, “Selalu?” Kyu Jik tak hilang akal, ia masih penasaran dengan Miss Kim, “Berapa usianya?” Ia ingin membuka buku catatan Manajer Ahn lagi, tapi buku catatan itu dipegang erat sama si empunya. Gagal deh.
Jung Han yang akan pulang kembali lagi ke kantor karena helm nya ketinggalan. Ia melihat Kyu Jik sedang latihan berbicara menggunakan bahasa Rusia. Kyu Jik melihat Jung Han ada disana memperhatikannya.
Kyu Jik bertanya bukankah Jung Han sudah pulang. Jung Han berkata kalau ia lupa membawa helm-nya. Ia heran kenapa Kyu Jik masih berada di kantor. Kyu Jik mengatakan kalau ia sedang mempersiapkan diri untuk rapat besok. Sudah lama sekali ia tak menggunakan bahasa Rusia.
“Yakin kalau itu bukan untuk membuat Miss Kim terkesan?” tebak Jung Han.
“Apa?” Kyu Jik terkejut, ia jadi salah tingkah. “Mana mungkin, tentu saja tidak!”
Jung Han : “Kyu Jik, jika kau punya perasaan yang tulus padanya aku dengan senang hati akan membantumu. Ini pertama kalinya kau terlihat serius usai pacaran dengan Bit Na saat kuliah dulu.”
Kyu Jik menyangkal, “Tidak. Bukan seperti itu. Aku hanya terganggu karena telah terjadi hal yang membuatku bingung.”
Jung Han menyanjung kalau tadi Kyu Jik terlihat benar-benar keren ketika bicara dengan bahasa Rusia. Ia harap Kyu Jik bisa membuat Miss Kim ketika rapat besok seperti ketika kuliah, Kyu Jik akan mendapatkan dukungan penuh darinya. Kyu Jik bersumpah kalau ini sama sekali bukan seperti yang Jung Han pikirkan. Kyu Jik tertawa, “Tapi aku memang terlihat cukup keren saat berbahasa Rusia kan?”
Jung Han duduk menyendiri di tepi kolam. Karena ingin mengubur dalam-dalam perasaannya, ia pun meninggalkan hadiah yang semula ingin ia berikan pada Miss Kim.
Keesokan harinya, Joo Ri menuju kantor menggunakan bis. Huhu bis-nya penuh sesak. Joo Ri melihat Miss Kim duduk disalah satu kursi dengan nyaman sambil terlelap. Joo Ri tersenyum senang melihatnya.
Bis berhenti di halte, Joo Ri tak melihat Miss Kim di tempat duduk itu. Ia celingukan dan melihat Miss Kim berjalan melenggang keluar dari bis. Ia juga akan turun tapi bis sudah melaju. Joo Ri turun di halte bis selanjutnya. Ia langsung tancap gas, lari.
Di depan kantor, Miss Kim keluar dan berpapasan dengan Dir Hwang. Ia menyapa ramah. Dir Hwang bertanya Miss Kim akan kemana. Miss Kim berkata kalau ia akan pergi membawakan rancangan produk baru ke Tim Penunjang Pemasaran.
Tepat saat itu Joo Ri sampai disana. Direktur heran, “Jang Joo Hee-ssi, apa kau baru sampai?” tanya Dir Hwang tak ingat nama Joo Ri. Joo Ri minta maaf, ia tak bisa turun dari bis dan turun di halte selanjutnya. Miss Kim berlalu dari sana.
Dir Hwang menegur penampilan Joo Ri, “Lihat dirimu, siapa yang memakai sepatu kets untuk bekerja? Kau harus memperhatikan yang namanya kaidah dasar. Anak muda jaman sekarang bilang sulit sekali mencari kerja, tapi jika mereka memperbaiki hal seperti ini, mereka tidak akan menjadi pengangguran. Yang seharusnya kau lakukan hanyalah bangun 10 menit lebih awal.”
Bersamaan dengan itu Bit Na sampai disana dengan penampilan terbaiknya. Ia menyapa Dir Hwang penuh senyuman. Dir Hwang merengut karena Bit Na datangnya kesiangan. “Kau sedikit terlambat!” tegur Dir Hwang pada Bit Na. Bit Na minta maaf atas keterlambatannya. Ia mengatakan kalau ayahnya sedang melakukan perjalanan bisnis, jadi ia harus mengantar ayahnya dulu ke bandara.
“Benarkah?” wajah Dir Hwang berubah sumringah begitu mendengar kabar tentang ayah Bit Na. Ia bertanya apa ayah Bit Na sehat-sehat saja. Bit Na menjawab tentu saja, ia menyampaikan kalau ayahnya menitipkan salam untuk Dir Hwang. Miss Kim lewat disana (lewat doank cuma ngelirik sebentar)
Joo Ri terkejut mendengar dari teman-temannya kalau Bit Na itu putri dari seseorang yang menjadi Direktur Utama Bank Daehan. Da Ra membenarkan, Daehan itu bank terbesar di Korea dan bank yang menjadi tempat deposit para pegawai Y-Jang.
Bong Hee heran apa Joo Ri tak tahu mengenai Bit Na. Ia berpikir kalau Joo Ri berteman dengan Bit Na. Joo Ri sama sekali tak tahu tentang ini karena menurutnya Bit Na bukan tipe wanita yang suka pamer. Mereka bertiga tertawa mendengar pendangan Joo Ri tentang Bit Na. “Jangan bercanda, kau saja yang tak bisa menangkap ciri-cirinya!” seru Bong Hee sambil mengunyah makanan. “Bisakah kau bayangkan, dia dengan pakaian lengkap berdesakan di kereta setiap hari. Tidak itu tidak. Dia punya supir yang mengantar dan menjemputnya. Memangnya bagaimana lagi dia bisa memakai pakaian yang mahal itu.”
Joo Ri mengamati penampilan cantik Bit Na. Bit Na yang mengenakan sepatu hak tinggi terlihat sangat cantik, lain halnya dengan dirinya yang mengenakan sepatu kets.
Miss Kim menyerahkan materi rapat pada Kyu Jik. Kyu Jik berkata kalau yang Miss Kim lakukan ketika rapat nanti adalah memegang materi ini dan duduk manis saja. Miss Kim mengerti dan berlalu dari sana.
Dir Hwang keluar ruangan menanyakan kesiapan anak buahnya untuk rapat dengan perwakilan dari Rusia. Kyu Jik membenarkan, ia kemudian bertanya pada Bit Na mengenai faktur dan kontraknya.
Bit Na akan menyerahkan faktur dan kontrak yang dimaksud tapi naas ketika ia berdiri, keseimbangan tubuhnya hilang. Karena menggunakan sepatu hak tinggi, Bit Na pun tak bisa mengontrol tubuhnya. Tepat saat itu Joo Ri melintas di sampingnya membawa tumpukan dokumen. Alhasil keduanya pun terjatuh.
Mereka yang berada di sana terkejut dan membantu keduanya berdiri. Dir Hwang marah melihat kekacauan ini, “Apa itu Jang Joo Hee lagi? kenapa kau begitu ceroboh?” Dir Hwang menyangka itu kesalahan Joo Ri. Joo Ri minta maaf. Kyu Jik meminta mereka cepat dan memastikan kontraknya tersusun.
Joo Ri, Jung Han, Young Shik dan Min Goo menyusun dokumen itu. Sementara Bit Na memegangi kakinya yang menurut dia sakit. Jung Han meminta Joo Ri tak usah merapikan dokumen itu, biar ia saja yang melakukannya.
Miss Kim melihat kalau yang menjadi masalah adalah sepatu hak tinggi yang dikenakan oleh Bit Na.
Jung Han dan Joo Ri merapikan dokumen ke lemari penyimpanan. Jung Han mengunci lacinya. Ia memberi Joo Ri amanat agar memegang kunci lemari perlengkapan. Ia mengatakan kalau Dir Hwang tak suka jika lemari itu dibiarkan terbuka dan juga tak suka pada orang-orang yang mengambil isinya seenaknya. Joo Ri mengerti ia akan menyimpan kunci itu. Jung Han juga minta tolong untuk membawakan teh ke ruang rapat.
Jung Han tahu kalau Joo Ri pasti merasa kesal atas kejadian tadi. “Dir Hwang memanggilmu Jang Joo Hee.” Joo Ri tersenyum tak mempermasalahkannya, ia sama sekali tak keberatan karena ia tahu tak mudah bagi seseorang mengingat nama semua orang. Ditambah lagi ia hanya seorang pegawai kontrak. Jung Han meminta maaf atas nama direktur.
Rapat dengan perwakilan dari Rusia terlihat sulit. Pihak dari Rusia tak setuju dengan penawaran yang Y-Jang ajukan. Sarashiva, perwakilan dari Rusia tetap meminta adanya penurunan harga. Kyu Jik berbicara menggunakan Bahasa Rusia kalau Y-Jang tidak bisa menurunkan harga lagi terutama karena mempertimbangkan inflasi. Sarashiva tak peduli dengan inflasi yang terjadi di Korea karena produk ini akan dijual di Rusia bukan Korea. (hah nih cewek jutek banget deh, sebel liatnya hahaha)
Dir Hwang yang tak memahami Bahasa Rusia bertanya apa yang disampaikan Sarashiva, apa dia bersikeras meminta menurunkan harga. Kyu Jik membenarkan dan berkata kalau sepertinya rapat ini akan memakan waktu lama. Miss Kim memperhatikan jam tangannya.
Bit Na meminta ijin pada Joo Ri akan meminjam kunci lemari perlengkapan. Ia kehabisan kertas memo. Joo Ri memberikannya. Jung Han keluar dari ruang rapat meminta Joo Ri menyiapkan teh lagi. Joo Ri segera melaksanakannya.
Di ruang rapat, Miss Kim bolak-balik melihat jam tangannya. Di depan pegawai Y-Jang, Sarasiva menatap seolah menantang, dia ingin tetap adanya penurunan harga terhadap produk Y-Jang yang akan dijual di Rusia. Belum ada jalan tengah diantara mereka.
Kyu Jik : “Baiklah, kami akan membuat pengecualian dan memberikan potongan harga.....”
“5%...” sela Sarashiva. “Kami butuh setidaknya diskon 5%.”
Miss Kim yang duduk di belakang terkejut. Kyu Jik berkata kalau diskonnya segitu maka hal itu tidak akan menguntungkan Y-Jang.
Sarashiva : “Sayang sekali. Kami tidak punya pilihan kecuali menerima tawaran diskon 7% dari perusahaan Chasung.”
Miss Kim sudah tak sabar lagi dengan rapat yang lama ini. Ia berulang kali mengetuk-ngetukan telunjuknya ke meja. Joo Ri masuk ke ruang rapat membawakan teh. Miss Kim memberi tanda agar Joo Ri menahan untuk tak menyuguhkan teh itu dulu karena ia yakin rapatnya akan berakhir dalam 1 menit. Jung Han dan Dir Hwang yang mendengar ucapan Miss Kim tekejut.
Kyu Jik meminta Sarashiva jangan bersikap begitu. Ia harap Sarashiva juga mempertimbangkan kembali.
“Mempertimbangkan kembali?” suara Sarashiva meninggi sambil membanting dokumen.
Miss Kim berusaha menahan diri. Ia menarik nafas dalam-dalam, dadanya membusung dan tuiing... kancing bajunya mental satu hahaha... Ia menatap tajam Sarashiva.
“SARASHIVA!” teriak Miss Kim lantang. Semua yang berada di ruang rapat kaget.
Miss Kim beranjak dari tempat duduknya menghampiri Sarashiva. Ia membentak Sarashiva menggunakan Bahasa Rusia, “5%? Kiyakkkk chuh kiyakkkk chuhhhhshehh...” ga tahu ngomong apaaan tuh si Miss Kim yang pasti suara menggelegarnya bikin nyali Sarashiva ciut hahaha.
Intinya Miss Kim memaksa Sarashiva untuk menyetujui apa yang diajukan oleh Y-Jang. Awalnya Sarashiva menolak tapi karena Miss Kim mendesak dengan suara galaknya, Sarashiva pun setuju untuk menandatangani kontraknya hahaha.
Dir Hwang terkejut, “Apa yang terjadi? apa yang dia katakan?”
Kyu Jik melongo, “Dia akan menandatangani kontrak sesuai dengan ketentuan awal yang kita ajukan.” Dir Hwang terkejut campur senang. Ia segera menyalami Sarashiva.
Jung Han yang tak menyangka Miss Kim bisa berbahasa Rusia karena bahasa Rusia Miss Kim tidak ada dalam data. Miss Kim dengan enteng berkata kalau ia tak memasukannya karena tak ada tempatnya hahaha. Ia melihat jam tangan dan berkata kalau sekarang sudah pukul 6, ia minta ijin pulang. Jung Han tersenyum menatap kepergian Miss Kim.
Joo Ri yang masih membawa teh kagum dengan segala kemampuan yang dimiliki Miss Kim.
Kyu Jik melongo wae... hahaha.
Bersambung ke episode 5 Part 2
Kyu Jik berkata kalau Y-Jang akan membuat penawaran langsung setelah rancangannya disetujui. Jadi ia menugaskan Miss Kim untuk memastikan semua berkas dan stempel sudah disiapkan untuk besok. Miss Kim mengerti, ia bertanya apa Kyu Jik tidak memerlukan penerjemah. Kyu Jik berbangga diri mengatakan kalau ia yang akan menjadi penerjemahnya, ia punya sertifikat bahasa Rusia. Kyu Jik berkata kalau Miss Kim cukup duduk di ruang rapat saja karena ia yang akan mengurus semuanya.
Jung Han yang berada di luar ruangan memperhatikan apa yang terjadi di dalam ruangan dimana Kyu Jik dan miss kim berada.
“Manajer?” sapa Joo Ri mengagetkan Jung Han. “Apa yang anda lakukan?” Jung Han yang tak tahu harus ngomong apa tangannya ngelap-ngelap kaca. “Jendela ini perlu dibersihkan.” katanya dengan keringat membasahi wajahnya. Joo Ri khawatir melihat keringat Jung Han yang keluar banyak. Jung Han pun pergi dari sana.
Untuk memeriksa keadaan Jung Han, Joo Ri mencoba mengetesnya dengan cara jari Jung Han ditusuk pakai jarum untuk mengetahui bagaimana warna darah Jung Han yang terlihat tidak sehat. Joo Ri melihat kalau darah Jung Han hampir menghitam, “Anda makan siang apa tadi? Anda mengalami gangguan pencernaan.” Jung Han berkata kalau ia hanya makan nasi dan sup.
Joo Ri menebak kalau Jung Han pasti sedang stres berat ketika makan tadi. Jung Han menjawab kalau ia sedikit stres. Joo Ri memakaikan plester ke jari Jung Han yang tadi ia tusuk untuk mengecek warna darah.
Joo Ri menasehati kalau Jung Han tak boleh membiarkan diri sampai sakit. “Anda berangkat kerja dengan sepeda kan?” Jung Han mengiyakan. Joo Ri bertanya apa Jung Han tidak lelah berangkat dan pulang kerja menggunakan sepeda setiap hari. Bukankah naik bus atau kereta bawah tanah akan menjadi lebih mudah. Jung Han berkata kalau ia sudah pernah mencobanya, tapi ia tak pernah berhasil berangkat kerja dengan kereta.
Jung Han : “Saat jam jam sibuk kau harus mendorong orang lain untuk masuk ke kereta. Itu agak menyulitkanku.”
Jung Han berterima kasih pada Joo Ri. Sekarang ia sudah merasa lebih baik. Joo Ri ikut tersenyum senang.
Kyu Jik, Jung Han menemui Manajer penyalur karyawan, manajer Ahn. Ketiganya minum soju bersama. Manajer Ahn minta maaf tentang kejadian di tempat karaoke, ia mengganti mentraktir minum soju ini sebagai pembayaran makan malam kantor pertama yang harus ia bayar atas nama Miss Kim.
Kyu Jik tanya apa Miss Kim punya sertifikat bahasa Rusia. Manajer Ahn tak tahu pasti, ia akan memeriksannya dulu. Manajer Ahn melihat data yang ia miliki tentang Miss Kim. Begitu Kyu Jik akan ikut melihat, Manajer Ahn langsung menutup bukunya seperti seorang siswa yang tidak boleh ulangannya dicontek hahaha. Manajer Ahn menyampaikan kalau Miss Kim tak punya sertifikat bahasa Rusia. Kyu Jik tampak tersenyum senang.
Kyu Jik akan membuka buku catatan manajer Ahn, “Berapa nomor teleponnya?” Manajer Ahn melarang dan menutup bukunya, ia mengatakan kalau memberitahukan informasi pribadi itu melanggar peraturan kontrak. Ia heran kenapa Kyu Jik begitu ingin tahu tentang Miss Kim, kenapa menginginkan nomor teleponnya. Kyu Jik beralasan siapa tahu Miss Kim tiba-tiba tidak masuk atau terlambat. Ia mengatakan ini untuk tujuan darurat. Jung Han menatap Kyu Jik dengan tatapan curiga. Manajer Ahn tertawa kalau hal yang Kyu Jik khawatirkan itu tak akan pernah terjadi. Ia sudah bekerja bersama Miss Kim selama 5 tahun dan Miss Kim selalu datang tepat waktu.
Jung Han terkejut, “Selalu?” Kyu Jik tak hilang akal, ia masih penasaran dengan Miss Kim, “Berapa usianya?” Ia ingin membuka buku catatan Manajer Ahn lagi, tapi buku catatan itu dipegang erat sama si empunya. Gagal deh.
Jung Han yang akan pulang kembali lagi ke kantor karena helm nya ketinggalan. Ia melihat Kyu Jik sedang latihan berbicara menggunakan bahasa Rusia. Kyu Jik melihat Jung Han ada disana memperhatikannya.
Kyu Jik bertanya bukankah Jung Han sudah pulang. Jung Han berkata kalau ia lupa membawa helm-nya. Ia heran kenapa Kyu Jik masih berada di kantor. Kyu Jik mengatakan kalau ia sedang mempersiapkan diri untuk rapat besok. Sudah lama sekali ia tak menggunakan bahasa Rusia.
“Yakin kalau itu bukan untuk membuat Miss Kim terkesan?” tebak Jung Han.
“Apa?” Kyu Jik terkejut, ia jadi salah tingkah. “Mana mungkin, tentu saja tidak!”
Jung Han : “Kyu Jik, jika kau punya perasaan yang tulus padanya aku dengan senang hati akan membantumu. Ini pertama kalinya kau terlihat serius usai pacaran dengan Bit Na saat kuliah dulu.”
Kyu Jik menyangkal, “Tidak. Bukan seperti itu. Aku hanya terganggu karena telah terjadi hal yang membuatku bingung.”
Jung Han menyanjung kalau tadi Kyu Jik terlihat benar-benar keren ketika bicara dengan bahasa Rusia. Ia harap Kyu Jik bisa membuat Miss Kim ketika rapat besok seperti ketika kuliah, Kyu Jik akan mendapatkan dukungan penuh darinya. Kyu Jik bersumpah kalau ini sama sekali bukan seperti yang Jung Han pikirkan. Kyu Jik tertawa, “Tapi aku memang terlihat cukup keren saat berbahasa Rusia kan?”
Jung Han duduk menyendiri di tepi kolam. Karena ingin mengubur dalam-dalam perasaannya, ia pun meninggalkan hadiah yang semula ingin ia berikan pada Miss Kim.
Keesokan harinya, Joo Ri menuju kantor menggunakan bis. Huhu bis-nya penuh sesak. Joo Ri melihat Miss Kim duduk disalah satu kursi dengan nyaman sambil terlelap. Joo Ri tersenyum senang melihatnya.
Bis berhenti di halte, Joo Ri tak melihat Miss Kim di tempat duduk itu. Ia celingukan dan melihat Miss Kim berjalan melenggang keluar dari bis. Ia juga akan turun tapi bis sudah melaju. Joo Ri turun di halte bis selanjutnya. Ia langsung tancap gas, lari.
Di depan kantor, Miss Kim keluar dan berpapasan dengan Dir Hwang. Ia menyapa ramah. Dir Hwang bertanya Miss Kim akan kemana. Miss Kim berkata kalau ia akan pergi membawakan rancangan produk baru ke Tim Penunjang Pemasaran.
Tepat saat itu Joo Ri sampai disana. Direktur heran, “Jang Joo Hee-ssi, apa kau baru sampai?” tanya Dir Hwang tak ingat nama Joo Ri. Joo Ri minta maaf, ia tak bisa turun dari bis dan turun di halte selanjutnya. Miss Kim berlalu dari sana.
Dir Hwang menegur penampilan Joo Ri, “Lihat dirimu, siapa yang memakai sepatu kets untuk bekerja? Kau harus memperhatikan yang namanya kaidah dasar. Anak muda jaman sekarang bilang sulit sekali mencari kerja, tapi jika mereka memperbaiki hal seperti ini, mereka tidak akan menjadi pengangguran. Yang seharusnya kau lakukan hanyalah bangun 10 menit lebih awal.”
Bersamaan dengan itu Bit Na sampai disana dengan penampilan terbaiknya. Ia menyapa Dir Hwang penuh senyuman. Dir Hwang merengut karena Bit Na datangnya kesiangan. “Kau sedikit terlambat!” tegur Dir Hwang pada Bit Na. Bit Na minta maaf atas keterlambatannya. Ia mengatakan kalau ayahnya sedang melakukan perjalanan bisnis, jadi ia harus mengantar ayahnya dulu ke bandara.
“Benarkah?” wajah Dir Hwang berubah sumringah begitu mendengar kabar tentang ayah Bit Na. Ia bertanya apa ayah Bit Na sehat-sehat saja. Bit Na menjawab tentu saja, ia menyampaikan kalau ayahnya menitipkan salam untuk Dir Hwang. Miss Kim lewat disana (lewat doank cuma ngelirik sebentar)
Joo Ri terkejut mendengar dari teman-temannya kalau Bit Na itu putri dari seseorang yang menjadi Direktur Utama Bank Daehan. Da Ra membenarkan, Daehan itu bank terbesar di Korea dan bank yang menjadi tempat deposit para pegawai Y-Jang.
Bong Hee heran apa Joo Ri tak tahu mengenai Bit Na. Ia berpikir kalau Joo Ri berteman dengan Bit Na. Joo Ri sama sekali tak tahu tentang ini karena menurutnya Bit Na bukan tipe wanita yang suka pamer. Mereka bertiga tertawa mendengar pendangan Joo Ri tentang Bit Na. “Jangan bercanda, kau saja yang tak bisa menangkap ciri-cirinya!” seru Bong Hee sambil mengunyah makanan. “Bisakah kau bayangkan, dia dengan pakaian lengkap berdesakan di kereta setiap hari. Tidak itu tidak. Dia punya supir yang mengantar dan menjemputnya. Memangnya bagaimana lagi dia bisa memakai pakaian yang mahal itu.”
Joo Ri mengamati penampilan cantik Bit Na. Bit Na yang mengenakan sepatu hak tinggi terlihat sangat cantik, lain halnya dengan dirinya yang mengenakan sepatu kets.
Miss Kim menyerahkan materi rapat pada Kyu Jik. Kyu Jik berkata kalau yang Miss Kim lakukan ketika rapat nanti adalah memegang materi ini dan duduk manis saja. Miss Kim mengerti dan berlalu dari sana.
Dir Hwang keluar ruangan menanyakan kesiapan anak buahnya untuk rapat dengan perwakilan dari Rusia. Kyu Jik membenarkan, ia kemudian bertanya pada Bit Na mengenai faktur dan kontraknya.
Bit Na akan menyerahkan faktur dan kontrak yang dimaksud tapi naas ketika ia berdiri, keseimbangan tubuhnya hilang. Karena menggunakan sepatu hak tinggi, Bit Na pun tak bisa mengontrol tubuhnya. Tepat saat itu Joo Ri melintas di sampingnya membawa tumpukan dokumen. Alhasil keduanya pun terjatuh.
Mereka yang berada di sana terkejut dan membantu keduanya berdiri. Dir Hwang marah melihat kekacauan ini, “Apa itu Jang Joo Hee lagi? kenapa kau begitu ceroboh?” Dir Hwang menyangka itu kesalahan Joo Ri. Joo Ri minta maaf. Kyu Jik meminta mereka cepat dan memastikan kontraknya tersusun.
Joo Ri, Jung Han, Young Shik dan Min Goo menyusun dokumen itu. Sementara Bit Na memegangi kakinya yang menurut dia sakit. Jung Han meminta Joo Ri tak usah merapikan dokumen itu, biar ia saja yang melakukannya.
Miss Kim melihat kalau yang menjadi masalah adalah sepatu hak tinggi yang dikenakan oleh Bit Na.
Jung Han dan Joo Ri merapikan dokumen ke lemari penyimpanan. Jung Han mengunci lacinya. Ia memberi Joo Ri amanat agar memegang kunci lemari perlengkapan. Ia mengatakan kalau Dir Hwang tak suka jika lemari itu dibiarkan terbuka dan juga tak suka pada orang-orang yang mengambil isinya seenaknya. Joo Ri mengerti ia akan menyimpan kunci itu. Jung Han juga minta tolong untuk membawakan teh ke ruang rapat.
Jung Han tahu kalau Joo Ri pasti merasa kesal atas kejadian tadi. “Dir Hwang memanggilmu Jang Joo Hee.” Joo Ri tersenyum tak mempermasalahkannya, ia sama sekali tak keberatan karena ia tahu tak mudah bagi seseorang mengingat nama semua orang. Ditambah lagi ia hanya seorang pegawai kontrak. Jung Han meminta maaf atas nama direktur.
Rapat dengan perwakilan dari Rusia terlihat sulit. Pihak dari Rusia tak setuju dengan penawaran yang Y-Jang ajukan. Sarashiva, perwakilan dari Rusia tetap meminta adanya penurunan harga. Kyu Jik berbicara menggunakan Bahasa Rusia kalau Y-Jang tidak bisa menurunkan harga lagi terutama karena mempertimbangkan inflasi. Sarashiva tak peduli dengan inflasi yang terjadi di Korea karena produk ini akan dijual di Rusia bukan Korea. (hah nih cewek jutek banget deh, sebel liatnya hahaha)
Dir Hwang yang tak memahami Bahasa Rusia bertanya apa yang disampaikan Sarashiva, apa dia bersikeras meminta menurunkan harga. Kyu Jik membenarkan dan berkata kalau sepertinya rapat ini akan memakan waktu lama. Miss Kim memperhatikan jam tangannya.
Bit Na meminta ijin pada Joo Ri akan meminjam kunci lemari perlengkapan. Ia kehabisan kertas memo. Joo Ri memberikannya. Jung Han keluar dari ruang rapat meminta Joo Ri menyiapkan teh lagi. Joo Ri segera melaksanakannya.
Di ruang rapat, Miss Kim bolak-balik melihat jam tangannya. Di depan pegawai Y-Jang, Sarasiva menatap seolah menantang, dia ingin tetap adanya penurunan harga terhadap produk Y-Jang yang akan dijual di Rusia. Belum ada jalan tengah diantara mereka.
Kyu Jik : “Baiklah, kami akan membuat pengecualian dan memberikan potongan harga.....”
“5%...” sela Sarashiva. “Kami butuh setidaknya diskon 5%.”
Miss Kim yang duduk di belakang terkejut. Kyu Jik berkata kalau diskonnya segitu maka hal itu tidak akan menguntungkan Y-Jang.
Sarashiva : “Sayang sekali. Kami tidak punya pilihan kecuali menerima tawaran diskon 7% dari perusahaan Chasung.”
Miss Kim sudah tak sabar lagi dengan rapat yang lama ini. Ia berulang kali mengetuk-ngetukan telunjuknya ke meja. Joo Ri masuk ke ruang rapat membawakan teh. Miss Kim memberi tanda agar Joo Ri menahan untuk tak menyuguhkan teh itu dulu karena ia yakin rapatnya akan berakhir dalam 1 menit. Jung Han dan Dir Hwang yang mendengar ucapan Miss Kim tekejut.
Kyu Jik meminta Sarashiva jangan bersikap begitu. Ia harap Sarashiva juga mempertimbangkan kembali.
“Mempertimbangkan kembali?” suara Sarashiva meninggi sambil membanting dokumen.
Miss Kim berusaha menahan diri. Ia menarik nafas dalam-dalam, dadanya membusung dan tuiing... kancing bajunya mental satu hahaha... Ia menatap tajam Sarashiva.
“SARASHIVA!” teriak Miss Kim lantang. Semua yang berada di ruang rapat kaget.
Miss Kim beranjak dari tempat duduknya menghampiri Sarashiva. Ia membentak Sarashiva menggunakan Bahasa Rusia, “5%? Kiyakkkk chuh kiyakkkk chuhhhhshehh...” ga tahu ngomong apaaan tuh si Miss Kim yang pasti suara menggelegarnya bikin nyali Sarashiva ciut hahaha.
Intinya Miss Kim memaksa Sarashiva untuk menyetujui apa yang diajukan oleh Y-Jang. Awalnya Sarashiva menolak tapi karena Miss Kim mendesak dengan suara galaknya, Sarashiva pun setuju untuk menandatangani kontraknya hahaha.
Dir Hwang terkejut, “Apa yang terjadi? apa yang dia katakan?”
Kyu Jik melongo, “Dia akan menandatangani kontrak sesuai dengan ketentuan awal yang kita ajukan.” Dir Hwang terkejut campur senang. Ia segera menyalami Sarashiva.
Jung Han yang tak menyangka Miss Kim bisa berbahasa Rusia karena bahasa Rusia Miss Kim tidak ada dalam data. Miss Kim dengan enteng berkata kalau ia tak memasukannya karena tak ada tempatnya hahaha. Ia melihat jam tangan dan berkata kalau sekarang sudah pukul 6, ia minta ijin pulang. Jung Han tersenyum menatap kepergian Miss Kim.
Joo Ri yang masih membawa teh kagum dengan segala kemampuan yang dimiliki Miss Kim.
Kyu Jik melongo wae... hahaha.
Bersambung ke episode 5 Part 2
Ditunggu kelanjutanny mbak.. ^^
ReplyDelete-mamanya teemo-
Akhirnya anis lanjutin jg :D tq Anis..
ReplyDeleteIta
lamakyo.>>akhirnya keluar jg sinopsisnya>>>udh ngu lammmmmaaaaa buanget>>thanks>>ngu lanjutannya>>>
ReplyDeleteakhirnya...setelah sekian lama. Mksh y mb.
ReplyDeletemakasih mb anis. semangat yah :). hani
ReplyDeletemba, dimana sih download drama yang ini ?
ReplyDeletesaya udah nyari kemana mana tapi tetap aja g ketemu :-(