Da Jung mengejar Woo Ri
hingga ke jalan raya. Tanpa ia sadari lampu lalu lintas berubah hijau. Sebuah
truk melintas cepat ke arahnya. Da Jung menoleh menatap ngeri.
Namun tiba-tiba sebuah
tangan menariknya menjauh agar tak tertabrak truk itu. Yool yang menarik Da Jung,
keduanya jatuh gempulingan ke aspal. Woo Ri yang melihat itu ikut terkejut.
Da Jung terkejut melihat Yool
ada disana. Yool memarahi Da Jung, bagaimana Da Jung bertingkah ceroboh lari ke
jalan raya seperti itu. Yool meminta Da Jung bangun, tapi tatkala ia akan
bangun juga, tiba-tiba Yool menjerit kesakitan. Da Jung panik, apa Yool baik-baik
saja.
Seo Hye Joo melakukan
konferensi pers memberi tahu wartawan bahwa minggu depan Perdana menteri akan
mengadakan pertemuan menjelang tahun baru dengan para wartawan dan tempatnya
akan berlangsung di kediaman perdana menteri.
Seorang ajudan melapor
pada Hye Joo. Ia berbisik menyampaikan sesuatu yang membuat Hye Joo terkejut.
Hye Joo pun mengumumkan pada wartawan kalau ia baru saja mendapat informasi
perdana menteri berada di rumah sakit karena kecelakaan mobil. Ia pun menyudahi
konferensi pers untuk segera ke rumah sakit.
Wartawan yang hadir
langsung kasak-kusuk. Diantara mereka hadir pula Boss Go dan Hee Chul dari Scandal
News. Boss Go terkejut campur heran, “Kecelakaan mobil? Ada apa ini?”
Hee Chul berusaha
menghubungi Da Jung untuk mencari tahu. “Da Jung Noona, ini aku. Aku mendengar
ada kecelakaan mobil, apa yang terjadi dengan perdana menteri?” Tapi sayang sepertinya
teleponnya ditutup oleh Da Jung.
Hee Chul berkata kalau Da Jung
terdengar sangat panik. Pasti dia benar-benar berada di rumah sakit. Boss Go
menyahut tentu saja, bagaimana bisa dia merasa tenang jika suaminya berada di
rumah skait karena kecelakaan.
Hee Chul merasa kalau yang
namanya masa depan itu tak bisa ditebak. Sepertinya belum terlalu lama saat
perdana menteri membawa Da Jung ke kantor polisi sebagai seorang penguntit dan
sekarang sudah menjadi istrinya PM.
Seseorang mendekati duo Scandal
News untuk mencari tahu perihal kecelakaan Perdana menteri. Orang itu menguping
sambil menutupi wajahnya. Boss Go menyadari ada seseorang di sebelahnya. Orang
itu, Reporter Byun. Boss Go heran apa yang Reporter Byun lakukan di sampingnya.
Reporter Byun diam saja hanya memasang tampang polos.
Hye Joo sampai di rumah
sakit, disana sudah ada banyak wartawan yang ingin tahu kondisi terkini perdana
menteri.
Da Jung berada di ruang
rawat pasien, ia mengenakan seragam pasien rumah sakit. Ia yang masih cemas
bertanya pada In Ho apa PM akan baik-baik saja. Bagaimana kalau lukanya parah.
In Ho menegaskan kalau tak ada luka serius yang dialami PM, tapi tetap saja
mereka harus menunggu hasil pemeriksaan. Da Jung khawatir apa yang harus ia
lakukan.
In Ho tanya apa Da Jung
sangat khawatir. Da Jung menjawab tentu saja, PM terluka karena dirinya.
Hye Joo masuk ke ruangan
dimana ada Da Jung dan In Ho. Ia yang cemas bertanya mana PM. In Ho memberi
tahu kalau PM sedang melakukan pemeriksaan X-Ray, sebenatar lagi juga kesini.
Hye Joo ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, kenapa PM bisa mengalami
kecelakaan mobil.
PM selesai melakukan
pemeriksaan, ia heran sejak kapan In Ho dan Hye Joo ada disini. Da Jung yang
masih cemas bertanya apa PM baik-baik saja. Tapi Hye Joo terlihat lebih cemas
lagi, apa anda baik-baik saja?
Yool mengatakan kalau
kakinya sakit karena cidera otot jadi ia harus istirahat dan jari tangannya
sedikit terluka. Tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan.
In Ho melirik Da Jung yang
sedari tadi mencemaskan PM.
Hye Joo ingin tahu
bagaimana jari Yool bisa terluka seperti itu. Yool melihat luka di jari tangan
kanannya dan teringat kejadian tadi dimana ia menyelamatkan Da Jung dari truk
yang akan menabrak. Akibatnya tangannya tertindih tubuh Da Jung ketika jatuh ke
aspal.
Yool mengatakan kalau luka
di tangannya ini memiliki cerita yang panjang. Ia melirik ke arah Da Jung. “Anggap
saja aku kejatuhan batu besar seberat 50kg.”
Da Jung kaget dan menggerutu protes, “Beratku kan bukan 50kg.”
Mendengar ucapan Da Jung, Hye
Joo mengambil kesimpulan kalau PM terluka seperti itu karena menyelamatkan Da Jung.
Ia melirik kesal ke arah Da Jung. Yool bilang kalau kejadiannya bukan seperti
itu. Ia yang mendengar sesuatu heran, kenapa diluar berisik sekali.
In Ho mengatakan kalau
wartawan datang ke rumah sakit setelah mendengar PM mengalami kecelakaan mobil.
Yool tambah heran karena yang ia alamai ini bukanlah suatu kecelakaan. Yool pun
meminta Hye Joo membereskan wartawan yang ada di lobi rumah sakit. Ia juga
menugaskan In Ho untuk memberitahukan pada wartawan kalau rapat kabinet yang
akan diselenggarakan hari ini ditunda besok. Keduanya mengerti dan segera
melaksanakan perintah.
Hye Joo dan In Ho keluar
dari ruangan. Hye Joo masih penasaran kenapa PM terluka karena menyelamatkan Da
Jung. In Ho menjawab itu karena Woo Ri, kalau Hye Joo membutuhkan keterangan
lebih jelas, sebaiknya tanyakan langsung pada PM.
“Kenapa dengan Woo Ri?” gumam
Hye Joo.
Da Jung dan Yool masih
berada di dalam ruangan. Da Jung duduk ditepi tempat tidur sementara Yool duduk
di kursi. Da Jung mengatakan kalau ia sudah menyuruh Woo Ri pulang ke rumah. Yool
bertanya apa Da Jung baik-baik saja. Da Jung berkata kalau ia sudah melakukan
pemeriksaan kesehatan dan hasilnya ia baik-baik saja. Yool lega mendengarnya.
Da Jung menyesal Yool
terluka karena dirinya, ia minta maaf. “Kenapa anda menyelamatkanku dan
membiarkan diri anda terluka?”
Yool : “Kalau begitu, apa
aku harus membiarkanmu ditabrak mobil?”
Da Jung : “Maksudku,
karena aku bukan istrimu maka sebaiknya aku tak ikut campur.”
Yool menegaskan walaupun
yang ia lakukan ini hanya pernikahan kontrak, ia bersumpah akan memenuhi
tanggung jawabnya sebagai seorang suami (melindungi istrinya). Ia menilai hal
itulah yang juga Da Jung lakukan terhadap Woo Ri. “Kau juga sudah berjanji akan
memenuhi tanggung jawab sebagai seorang istri. Bukankah begitu?”
Da Jung tak tahu harus
mengatakan apa, “Aku… aku… bukan hanya itu alasannya.” Yool tak mengerti, apa maksud
Da Jung.
Belum sempat Da Jung
mengatakannya, seorang perawat masuk ke ruangan itu. Ia memberikan tagihan
administarasi rumah sakit Yool dan Da Jung. Setelah menyerahkan berkas itu
perawat pun keluar ruangan.
Yool membaca apa yang
tertera disana. Ia terkejut, “Apa ini? Pemeriksaan kanker payudara, pemeriksaan
kanker tiroid, pemeriksaan kanker rahim?” (hahahah)
Da Jung menganga kaget, ia
akan merebut kertas itu tapi Yool menjauhkan kertas itu dari jangkauan Da Jung.
Yool tanya kenapa Da Jung melakukan pemeriksaan ini. Da Jung bingung
menjawabnya, ia juga tak mau tapi dokter terus-menerus mendesaknya untuk
melakukan pemeriksaan.
Yool : “Apa?”
Da Jung : “Katanya
pemeriksaan ini sangat baik untuk wanita yang sudah menikah, jadi aku tak punya
pilihan. Aku kan tak bisa mengatakan tentang pernikahan kontraknya.”
“Ah sudah hentikan!” Yool menahan
jengkel. “Jika kau terus bicara, aku merasa aku harus melakukan pemeriksaan
tekanan darah.” Yool menarik nafas kesal. (Hahahah)
Yool melihat Da Jung
berdiri diam saja, “Apa yang kau lakukan? cepat ganti baju!” perintah Yool
sambil ngomel.
“Iya iya!” ucap Da Jung.
“Ganti bajunya satu menit
lho ya!” sambung Yool (hahaha)
Yool dan Da Jung sudah
berganti pakaian. Da Jung memapah Yool jalan supaya kesan kecelakaan mobilnya
kelihatan kali ya. In Ho dan Hye Joo berjalan di belakang keduanya. Disana
sudah banyak wartawan yang menunggu ingin tahu kondisi terakhir perdana
menteri.
Yool bicara pelan pada Da Jung,
apa keduanya harus melakukan hal ini juga (jalan pincang dan dipapah). Da Jung
berkata apa Yool tidak melihat wartawan disana itu dan juga kata dokter Yool
jangan terlalu memaksakan diri. “Anggap saja aku ini tongkat penyangga dan
bersandar padaku.”
“Tongkat penyangga? Apa
ada tongkat penyangga yang tidak senyaman ini? Kalau kau ingin melakukannya,
lakukan dengan benar.” Gerutu Yool. Da Jung berkata itu karena Yool bersandar
padanya dengan cara yang aneh.
Yool pun mengganti posisi
bersandarnya. Yang semula lengannya dirangkul lengan Da Jung, kini ia merangkul
bahu Da Jung sebagai tempat bersandarnya. Da Jung pun merasakan sesuatu yang
lain ketika Yool merangkul bahunya. Yool heran kenapa Da Jung diam saja, tidak
segera jalan. Tiba-tiba Da Jung jadi grogi, salah tingkah dan terbata-bata
mengatakan kalau ia akan jalan kok.
In Ho yang berjalan di
belakang menatap tak suka.
Wartawan terus-menerus memanggil
PM akan bertanya. Bahkan Boss Go dan Hee Chul juga berulang kali memanggil Da Jung,
tapi tak ada sahutan yang keluar dari PM atau pun Da Jung. Rombongan PM pun
masuk lift.
Boss Go kesal bukan main
diabaikan oleh Da Jung, “Dia bahkan tak memandang ke arah sini. Apa dia Reporter
Nam yang kita kenal?” Hee Chul merasa Da Jung mungkin tak mendengarnya. Ia pun
mengusulkan bagaimana kalau mereka memilih foto yang paling memalukan untuk di
terbitkan ke koran. Boss Go tanya apa menurut Hee Chul hanya sekedar foto saja
sudah cukup. “Reporter Nam, kau akan menyesalinya!” gerutu Boss Go menahan
kesal.
Reporter Byun mendatangi
kantor polisi. Ia memberikan minuman pada dua polisi. Ia juga memperkenalkan
dirinya yang seorang warwatan dari koran Goryeo Ilbo. Dua polisi itu heran,
kenapa wartawan ada disini menemui mereka. Reporter Byun berkata kalau ia hanya
ingin bertanya sedikit tentang perdana Menteri Kwon Yool. (sepertinya ini
gara-gara dia menguping obrolan Boss Go n Hee Chul yang mengatakan kalau PM
pernah membawa Da Jung ke kantor polisi dengan tuduhan menguntit)
Woo Ri ada di kamarnya.
Man Se membuka pintu kamar Woo Ri memberi tahu kalau ayah mereka sudah pulang.
Woo Ri berbalik badan menatap tajam adiknya. Man Se pun mengerti kalau suasana
hati Hyung-nya sedang tak baik. Ia pun mengucapkan selamat malam pada hyung-nya
dan menutup kembali pintunya.
Yool dan Da Jung sudah
berada di kamar. Da Jung merasa bukankah sebaiknya Yool bicara dengan Woo Ri,
tapi Yool bilang nanti saja.
Yool akan melepas jasnya,
melihat itu Da Jung akan membantu tapi Yool melarang, tak usah ia bisa sendiri.
Da Jung memaksa membantu karena Yool terluka karena dirinya. Yool bisa meminta
bantuan padanya jika melakukan hal-hal seperti ini. Da Jung pun membantu
melepas jas Yool.
Yool akan melepas dasi
dengan tangan kanannya. Da Jung juga akan membantu melepas dasi itu. Tapi Yool
menolak. Da Jung memaksa tak apa-apa kok.
Yool akan melepas kancing
baju, Da Jung pun menawarkan akan membantu. Yool menolak tak usah, ia bisa
melakukannya sendiri. Da Jung meminta Yool diam saja, biar ia membantu Yool.
Yool tentu saja tak mau, “Sudah kubilang aku bisa sendiri!” Keduanya pun
rebutan akan membuka kancing baju. Alhasil satu kancing baju Yool malah lepas..
glundung ke lantai hahaha…
Terbukalah baju Yool. Da Jung
dan Yool kaget. Yool langsung menutup dadanya dengan tangan kanan. Da Jung berbalik
menutup wajahnya, “Perdana menteri aku tak lihat apa-apa kok!”
Yool jengkel dibuatnya, “Aku
kan sudah bilang jangan menyentuhku. Kenapa kau tak mendengar. Nam Da Jung, kau
ini gadis mesum ya?”
“Apa? Apa anda menyebutku
gadis mesum?” Da Jung tak terima disebut begitu.
“Walaupun aku sudah bilang
tak mau, kau masih saja melakukannya. Kalau bukan mesum apa lagi?” omel Yool.
Da Jung yang tak terima ia
ini bukan gadis mesum, pikiran Yool saja yang cabul. Ia hanya berniat membantu tanpa
maksud apa-apa. Giliran Yool yang tak terima disebut cabul.
Yool kembali
menutup dadanya dengan tangan kanannya, “Apa kau baru saja mengatakan aku ini
cabul? Keluar kau. Keluar selagi aku masih bersikap sabar!”
“Jangan khawatir, aku akan
ke kamar Man Se. Ah ya ampun aku ini hanya ingin membantumu!” gerutu Da Jung
segera keluar kamar.
Hye Joo minum sendirian di
bar. Ia menghubungi In Ho untuk menemaninya minum. Tapi In Ho tak bisa, ia
mengatakan kalau dirinya sedang rapat.
Rapat dengan siapa,
ternyata dengan Menteri Park Joon Ki. Joon Ki tanya apa itu telepon dari Sekretaris
Seo. In Ho membenarkan.
Joon Ki berkata berhubung
masalah orang dalam sudah ketahuan, ia yakin Yool akan semakin waspada. In Ho
merasa kecewa pada Joon Ki karena membawanya dalam masalah ini. Joon Ki berkata
kalau saja ia tahu In Ho akan membantunya, ia tak akan melakukan sesuatu
seperti itu.
Joon Ji ingin In Ho
memberitahunya kenapa In Ho membantunya. “Apa alasanmu melakukan ini?” In Ho
tertawa bukankah ia sudah mengatakannya, ini karena alasan pribadi. Ia pun
bertanya apa Joon Ki masih tidak percaya padanya.
Joon Ki ingin In Ho
membuktikannya jika In Ho ingin ia percaya. “Kwon Yool yang aku tahu tidak
menikahi Nam Da Jung karena dasar cinta. Berikan padaku bukti bahwa pernikahan
Kwon Yool adalah palsu!”
“Aku tak bisa melakukannya”
tegas In Ho. “Sasaranku adalah Kwon Yool, bukan Nam Da Jung. Menteri Park,
bukankah anda menikah karena keluarga? Hanya karena tak ada cinta, apa itu
berarti tak bisa menikah?”
Joon Ki : “Apa yang coba
kau dapatkan dengan mengusikku?”
In Ho : “Aku akan menutup
mata perdana mentri. Dan anda, Manteri Park harus mengikat kaki dan tangannya.
Jadi, dia tak akan bisa bergerak selama sisa hidupnya. Seperti kondisi koma.”
Na Yoon Hee di kamarnya
tengah membaca buku yang akan ia praktekan untuk merayu suaminya. Ia memakai
perfum dan mencoba berlatih menggunakan kaliamat mesra, “Yeobooo kau pasti
lelah hari ini.” latihnya dengan nada mesra. Tapi berulang kali ia mencobanya
itu tak terdengar seperti kalimat mesra malah terdenga aneh hahaha. Ia menilai
itu sulit sekali. Yoon Hee pun akan berusaha lebih keras lagi kalau ia ingin
mengakhiri perang dingin dengan suaminya. Ia pun membaca buku lagi.
Tepat saat itu Joon Ki
sudah sampai di rumah. Yoon Hee senang melihatnya dan langsung mempraktekan
sapaan mesra pada suaminya, “Yeobooo… kau sudah pulang?” Joon Ki heran apa yang
Yoon Hee lakukan. Yoon Hee bilang tidak apa-apa kok.
Yoon Hee mulai membuka
piyamanya, “Ah apa aku menyalakan pemanas ruangan terlalu lama? Kenapa panas
sekali?” Joon Ki semakin heran melihat tingkah istrinya, dikacangin bo hahaha.
“Yeobooo… kau mungkin
masih marah karena sikap ayahku tapi ayahku merasa sangat bersalah.” Yoon Hee
memakai lagi piyamanya, ia berharap suaminya berhenti bersikap dingin padanya.
Joon Ki menyuruh istrinya
keluar dari kamar karena ia ingin istirahat.
“Yeobo!” tiba-tiba Yeon Hee
membentak kesal. Tapi sesaat kemudian ia pun menyadari sudah bicara yang kasar.
Joon Ki tanya apa dirinya yang harus keluar ke ruang kerja. Yoon Hee bilang tak
perlu, ia yang akan keluar kamar. Yoon Hee pun keluar kamar.
Joon Ki mengingat ucapan In
Ho tadi, “aku akan menutup mata perdana menteri. Dan anda Menteri Park, harus
mengikat kaki dan tangannya. Jadi dia tak bisa bergerak selama sisa hidupnya.
Seperti kondisi koma.” Joon Ki bergumam kalau In Ho itu bukan seseorang yang
mudah ditebak. Ia pun jadi bertanya-tanya apa tujuan In Ho melakukan itu.
Keesokan harinya, Yool
berada di ruang kerjanya memandang foto anak-anaknya atau lebih tepat memandang
foto Woo Ri, anak tertuanya.
Yool berjalan menuju
jendela, ia memandang keluar jendela sambil meminum minumannya.
Da Jung masuk ke ruang
kerja Yool, “Perdana menteri!” panggil Da Jung. Yool menoleh dan seeerrrr Da Jung
terpana begitu melihat Yool menoleh padanya.
Yool heran kenapa Da Jung
terdiam melamun, apa ada masalah. Da Jung berusaha mengusai dirinya, ia
terbata-bata mengatakan tidak apa-apa. Ia datang kesini meminta Yool untuk
sarapan. Da Jung pun segera keluar ruangan.
Da Jung berusaha menepis
pikirannya yang menurutnya aneh, ia menyentuh jantungnya yang berdegup. “Kenapa
aku seperti ini?”
Da Jung berada di kamar
menyelesaikan boneka kataknya. Disana ia melihat Yool yang tengah membereskan
dokumen pekerjaan. Di matanya saat itu Yool tampak begitu bercahaya.
Tuingggg…. Munculah tanda
hati ketika Da Jung memandang Yool. Ia begitu terpesona melihat Yool yang
terlihat bercahaya.
Aduh… jari Da Jung
tertusuk jarum hahaha. Yool menoleh melihatnya. Da Jung tertawa-tawa hahaha.
Untuk menghilangkan
kegalauan hatinya Da Jung berlatih kendo di halaman rumah. Ia mengayunkan
pedang kendo kesana-kemari. “Nam Da Jung kau harus fokus. Kau tak boleh begini.
Tetaplah fokus!”
“Bahumu tidak lurus!” tiba-tiba
Yool menghampiri dan membetulkan posisi bahu Da Jung. “Hal yang paling penting
adalah posisimu. Jika kau melakukan posisi dengan benar, maka kau sudah belajar
setengahnya.”
“Luruskan!” Yool membetulakn
posisi dagu Da Jung yang terlalu menunduk. “Lihat ke depan!” Yool berada di
depan Da Jung membetulkan posisi wajah Da Jung.
Yool berdiri di belakang Da
Jung memberi instruksi bagaimana melakukan kendo dengan baik. “Dengan kekuatan,
ayunkan ke depan!” Kedua tangan Yool memegang kedua tangan Da Jung. “Gerakan
kakimu perlahan-lahan dengan percaya diri!”
“Satu. Dua. Tiga.” Da Jung
melangkah maju bersama Yool di belakangnya sambil mengayunkan pedang. (Huwaaa
asyik liat scene ini hehehe)
Yool memuji kalau Da Jung
sudah lebih baik berlatih kendonya. “Aku menyukai kepribadianmu yang ingin
belajar. Mulai besok, kau akan ikut latihan.” Da Jung protes, bukankah sekarang
musim dingin.
Yool : “Memangnya ada apa
dengan cuaca jika kau ingin latihan?”
“Aku mengerti.” jawab Da Jung
menunduk lemas.
Da Jung heran melihat Yool
sudah berpakaian rapi, sekarang kan hari sabtu apa Yool akan berangkat bekerja.
Yool mengatakan kalau ia akan ke Blue House.
Di Blue House, Presiden
bertanya apa Yool baru saja mengatakan menunda proyek nasional. Yool berkata
bukan begitu maksudnya. Yang ia maksudkan adalah kita tak boleh menutup mata
saja jika ada masalah.
Presiden mengakui kalau Pusat
Pelabuhan Internasional memang bermasalah. Tapi kita sudah menginvestasikan
jutaan dollar untuk proyek ini. Menurut Yool yang lebih penting dari uang
adalah kualitas hidup masyarakat.
Presiden : “Jadi bagaimana
menurut pendapatmu, PM Kwon Yool?”
Yool : “Saya ingin
melakukan peninjauan kembali terhadap sisi lain kemungkinann dan dampak buruk
lingkungan yang ditimbulkan. Jika ada penyalahgunaan dana setelah melakukan
peninjauan kembali, bukankah lebih baik dana itu dialokasikan ke departemen
yang membutuhkan?”
Presiden : “Perdana
menteri, saat aku mempertimbangkanmu menduduki posisi ini, aku tak
menempatkanmu untuk membuat masalah untuk hal semacam ini.”
Yool : “Saya tak membuat
masalah. Saya hanya ingin memperbaiki apa yang salah.”
Presiden : “Tidakkah kau
berpikir saran yang kau ajukan itu akan menempatkanku pada posisi yang tidak
nyaman?”
Yool : “Saya tahu ini
adalah keputusan yang sulit bagi anda. Walaupun ini sulit, saya dengan sepenuh
hati meminta anda untuk membuat pilihan yang bijaksana dan tepat bagi
masyarakat.”
Presiden yang tak setuju
menahan jengkel.
Yool dan Hye Joo berada di
luar gedung Blue House. Hye Joo bertanya apakah berhubungan langsung dengan Presiden
adalah cara yang Yool pikirkan selama ini. Jika ia tahu…
Yool menyela, “Jika kau
tahu, kau tak akan tinggal diam.”
Hye Joo bertanya lagi
kalau presiden tak setuju dengan usulan Yool, apa yang akan Yool lakukan. Yool
masih belum tahu. “Aku mungkin saja harus berkemas dan mundur.” ucapnya sambil
tertawa.
Karena Yool sudah membuat keputusan
yang besar hari ini, Hye Joo berniat mentraktir Yool makan siang. Tapi Yool tak
bisa, karena ia sudah memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anaknya
karena salah satu anaknya sedang bermasalah.
Hye Joo mengerti, apa anda
akan pulang? Yool menjawab ya, ia akan memberi tahu Da Jung agar jangan makan
siang dulu dan menunggunya. Hye Joo berkata bukankah Da Jung pergi ke rumah
sakit, ia mendengar kalau Da Jung ke rumah sakit setiap hari sabtu. Yool pun
tak jadi menghubungi Da Jung.
Di rumah sakit Da Jung
menemui ayahnya. Disana juga ada In Ho, ketiganya makan bersama. Ayah heran
bagaimana Da Jung dan In Ho bisa datang berdua, bukankah In Ho seharusnya
bersama menantunya. In Ho bekata kalau sekarang hari sabtu, ia memberi tahu
perdana menteri kalau ia akan berlibur. Da Jung juga memberi tahu ayahnya kalau
In Ho datang kesini untuk menemui kakaknya jadilah ia dan In Ho datang bersama.
Ayah bertanya bagaimana
bisa jari kaki menantunya terluka. Da Jung meralat bukan jari kaki tapi jari
tangan. Tapi Ayah menilai itu sama saja hahaha.
Ayah terus membicarakan Perdana
mentri, “Menantuku pasti sangat terkenal. Ada seorang pria yang datang kesini.
Dia menanyakan bagaimana menantuku dan Da Jung bertemu dan yang lainnya. Dia
bertanya padaku pertanyaan seperti itu, sangat menjengkelkan.”
In Ho dan Da Jung
berpandangan, seprtinya pikiran keduanya sama. Pria yang dibicarakan ayah ini
kemungkinan seorang wartawan.
In Ho bertanya pada ayah,
apa pria itu seorang wartawan. Ayah berkata kalau pria itu mengatakan sebagai
penggemarnya perdana menteri. In Ho menebak itu mungkin saja wartawan dan akan
datang untuk bertanya lagi, jadi ia harap ayah Da Jung hati-hati.
Da Jung membenarkan, “Jika
ada yang bertanya tentang perdana menteri dan aku, jangan dijawab.” Ayah tak
mau disuruh diam, memangnya rahasia apa yang Da Jung sembunyikan sampai
menyuruhnya diam. Da Jung berkata kalau ia menyuruh diam, lebih baik ayah diam
saja. Da Jung menyuapi ayahnya Strawberry yang dibelikan In Ho.
Duo Scandal News sembunyi
dibalik tembok memperhatikan tiga orang itu.
Ayah memuji In Ho akan
menjadi seorang menantu yang baik karena sudah bersikap baik dengan membawa
makanan untuknya. “Jika kau tak punya pacar bagaimana dengan putriku?”
Da Jung : Ah ayah.
“Ah iya kau kan sudah
menikah!” sahut ayah.
In Ho berkata kalau ia tak
punya pacar tapi ada seseorang yang ia sukai. Da Jung kaget, “Benarkah? Wah aku
tak tahu. Wanita seperti apa dia?” Da Jung penasaran.
“Tidak tahu, seperti apa
ya?” canda In Ho pada Da Jung. Da Jung mendesak In Ho supaya mengatakan siapa
wanita itu.
Boss Go melihat hubungan Da
Jung dan In Ho tidak terlihat seperti hubungan yang biasa. “Bukankah ini ide
yan bagus kita datang kesini?”
Hee Chul : “Aku pikir dia
datang kesini karena dia istri perdana menteri. Bukankah ini keterlaluan?”
Boss Go : “Ketua staff (Kang
In Ho) seharusnya mengikuti Perdana menteri, kenapa mengikuti istrinya? ‘Ada
rahasia antara istri Perdana menteri dan kepala staff’ tidakkah kau pikir ini
akan menjadi berita hebat? Aku curiga perdana menteri tahu atau tidak ya
istrinya melakukan ini?”
PM Yool makan siang dengan
ketiga putra-putrinya. Yool melirik kursi kosong yang biasanya ditempati oleh Da
Jung.
Seperti biasa disaat makan
seperti ini Yool selau saja menceramahi anak-anaknya, “Kwon Woo Ri, apa kau
belajar dengan keras?” Woo Ri menjawab ya. Yool bertanya lagi pelajaran apa
yang paling sulit. Woo Ri menjawab tidak ada. Yool pun jadi terdiam hahaha.
Yool beralih ke Na Ra, “PR
Bahasa inggris yang ayah berikan padamu, apa kau sudah mengerjakannya?”
Na Ra : “Ahjumma (Da Jung)
bilang kalau PR nya tidak penting. Ahjumma bilang yang paling penting untuk
anak-anak itu bermain.”
Yool : “Apa? Tentu saja
bemain itu penting. Tapi bagaimanapun juga kau harus bisa bertanggung jawab terhadap
tugasmu disamping bermain.”
Na Ra mengerti.
Yool beralih ke Man Se, “Kau
belajar tentang seribu tokoh masa lalu, kan?”
Man Se : “Ahjumma bilang
itu tak usah. Ahjumma bilang anak-anak hanya perlu makan yang banyak dan tumbuh
kuat.”
Yool : “Apa hanya makan…?
Kalau begitu kau harus makan berbagai macam makanan. Ayah lihat, tak satupun dari
kalian yang makan bayam. Setiap orang harus memakannya sebanyak tiga kali.
Mengerti?”
“Ah perdana menteri,” tiba-tiba
terdengar suara Da Jung yang protes. Yool menoleh dan melihat bayangan Da Jung
duduk di sebelahnya dan memprotes apa yang ia katakan. “Kau bahkan tak boleh
mengganggu anjing yang sedang makan. Jika kau terus mengomel seperti itu, kau
akan disebut anjing galak.”
“Anjing ga…?” Yool yang
terkejut tak melanjutkan ucapannya.
Da Jung : “Perdana menteri,
anda kelihatannya sangat lelah sekali hari ini. Makanlah makanan enak ini dan
bersemangatlah, ya? Coba telur dadar ini ya!”
Yool mengambil telur dadar
itu dan ketika ia akan memakannya bayangan Da Jung sudah tak ada disana. Yool
bengong mencari-cari sosok Da Jung. Anak-anak heran melihat ayahnya tampak
bingung.
Menyadari kalau sedari
tadi diperhatikan anak-anaknya, Yool pun bertanya apa yang akan mereka lakukan
setelah makan siang. “Oh iya, latihan kendo. Itu bagus sekali. Sudah lama sekali,
bagaimana kalau kita mengadakan pertarungan hari ini?”
Woo Ri bilang kalau ia tak
enak badan, jadi tak bisa ikut. Woo Ri meninggalkan meja makan. Na Ra
mengatakan kalau ia banyak PR yang harus dikerjakan. Na Ra juga meninggalkan
meja makan. Yool beralih ke Man Se, ia mengajak putra bungsunya latihan kendo.
Tapi Man Se tak mau. Man Se pun meninggalkan meja makan.
Yool pun sendirian si meja
makan. Ia menyuap nasinya sambil menoleh ke kursi tempat duduk Da Jung yang
kosong. (hiyaaa kangen kan hihihi)
Bersambung ke part 2
Komentar :
Saya suka dengan sikap
tegas yang Yool tunjukkan sebagai kepala pemerintahan. Walaupun presiden kurang
setuju usulannya, tapi ia meyakini bahwa langkah yang ia ambil itu bertujuan
untuk menjadikan kehidupan rakyat lebih baik. Walaupun resikonya adalah
jabatan yang diembannya. Sebagai pemimpin yang mengambil kebijakan yang pro
rakyat seperti ini, biasanya banyak kendalanya, pasti ada beberapa pihak yang
merasa dirugikan, dan pihak yang dirugikan itu biasanya mereka yang mengambil
keuntungan yang seharusnya dinikmati oleh rakyat.
In Ho ngeri juga ya, apa
dia berencana membuat PM seperti kakaknya yang koma.
Yeay... First coment neh...akhirny yg dtunggu" ud ad... Gomawo y mb' and dtunggu part 2ny... Fighting... ;)
ReplyDeleteina_
ayo semangat2 yah mba Anis..ditunggu part 2 nya..yippiee yeahhh ...
ReplyDeleteLanjut, Mbak Anis!!! Seru banget episode kali ini. Episode 9 jg seru walau Q gak ngerti waktu nntn pke bhsa kalbu. Hehehe... ^.^
ReplyDeleteGak sabar buat baca sinopsisnya. >_<
# Dan akhirnya rilis jg OSTnya. Senangnya...^.^
hihi sama saya juga senang ost nya sudah full
Deletekereeennn Mb.Anis,, :D
ReplyDeletedtunggu mba part2na
temungutt ^^
tuwing tuwingg
apa itu tuwing tuwing :D
DeleteMakin penasaran kenapa In Ho segitu dendamnya sm PM Yool.
ReplyDeleteKejadian masalah lalu yg blm trungkap. Semoga dipart 2 atau episode 9 ada titik terang ttng kejadian kecelakaan yg menimpa istri PM Yool.
Wktu di time slip dr. Jin aku tdk trlalu suka peran ahjusi Lee Boem Soo didrama itu, tp didrama ini jd suka sm akting ahjusi karakternya hampir sm dgn aktingnya di On Air.
Lanjut ke part2 mba, ditunggu postingannya.
Walau ratingnya blm ada perubahan tp brharap diepisode2 pertengahn nanti bisa lebih baik.
Gonawo mba sinopsisnya, Hwaiting^^
semoga saja bukan dendam, hanya mencari tahu kebenaran saja tidak sampai menjatuhkan PM.
DeleteWahhh makin seru aja..and makin gangenin ni ajussi yool..dan makin menyebalkan ni in hoo..
ReplyDeleteMba anis semagat yhhhhhh ♥♥♥♥♥♡♡♡
ditunggu part 2.nya mba ga sabaaaaaar yaaaakkkk
ReplyDeleteKaya πŶª In ho lebih menyeramkan d banding Jon ki.. Hihhhh
ReplyDeletePm n da jung makin sweet aja.. Suka, thx anis dh posting
.Boucye.
Ya ampun tatapannya In Ho pas lihat PM ngerangkul Da Jung tu lho seremmm, beda banget sama enrique n kim tak gu, Yoon Shi Yoon emang daebak...
ReplyDeleteKeren banget mbak sinopsnya...
ReplyDeleteKlu tidak salah tdi Man se buka pintu kamar Woo ri lwt bagian kecil pintunya ya mbak?
Wah kalau benar itu berarti lucu banget pintu kamar woo ri nya ya mbak...
Tetap semangat ya mbak buat sinopsisny...
Di tunggu part 2nya mbak...
Terima kasih...
#indy
eh iya betul. itu sepertinya pintu yang menghubungkan kamar Man Se n Woo Ri. model pintunya juga unik.
Deleteahhh,,,,aku mulai benci ama in ho dya mulai memperlihatkan taringnya,,,aku pikir dia itu emang baik ama PM tanpa memandang apapun,,,eh ternyata dya ingin balas dendam,,,
ReplyDeleteawalnya aku pikir yang bakal berkhianat itu hye joo tpi ternyata in ho..
dan cukup kaget ternyata woo ri juga mata-mata buat pamannya
ahhh klo udah kyak gini pengen liat endingnya aza deh..:D:D:D
mgkin nanti si Hye Jo ini yang bakalan lindungin Pm dri kejahatan In Ho..hehe...
Deleteditunggu lanjutan sinopsisnya, In Ho kok jadi jahat gitu... q g suka kalo In Ho jahat.
ReplyDeleteMotif In Ho mmg utk balas dendam... tapi seharusnya dia bisa lebih mengenali sosok PM setelah bbrp lama bekerja dgnnya, sehingga dia bisa melihat sisi baik PM... dan mgkn saja kecelakaan yg terjd itu justru kesalahan istri PM dan kakaknya In Ho,
ReplyDeletedan PM bisa benar2 menerima dan mencintai Da Jung setelah cerita d balik kecelakaan itu terungkap...
Thank recapnya mba anis... d tggu part 2 nya
seeeeruuuuuu.....gomawo unie, ditunggu kelanjutannya....fighting!
ReplyDeleteD tunggu part2'y
ReplyDeletesemangat unnie_-_
° • · ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ · • ° akhr'x ad jg Epid 8'x stlah bolak balik driiii td mlam x_x
ReplyDeleteOnni Gomawoo
Semangat Trus yah #bighug
#@__RibkaLisa #Icha
Suka sama pintu kamarnya WooRi lucu gitu.^^ 2 pintu jadi satu, unik desainnya khusus buat ManSe y kalau mau masuk kamar Abangnya biar gk susah. Hehehhh
ReplyDeletetumben PM Yool kalah waktu ngomel ke anak2 gak fokus. Wkkkk
¤amrelisha¤
hahaha iya betul unik ya.
Deletemaklum ga fokus, karena dia biasanya ngomel2 ke dajung eh, orang yang diomelin ga ada. jadi bingung deh mau ngomelin siapa ahahhaa
Aaaaw makin sweet sweet bgt ><
ReplyDeleteSepertinya PM udah mulai ada rasa cenat cenut nih ama DJ, gak bisa ditinggal sedikit hihihiii
Dan IH pleaseee jgn bkin hal yg macem", lupain niatan bales dendam sama PM >< , gak mau bgt liat IH jadi jahat, dan gak mau liat IH patah hati :(
Semangat kaa utk part 2nya ;)
huaa keren banget , part 2nya kpan ditilis nih ,, hahaha
ReplyDeletesaya sperti jatuh cinta... hahaha... sering senyum2 gara2 drama ini
ReplyDeletefightiiiiiinnnng eonnie.......tak sabar..tak sabarr. ..hehe...tks yaaahh mba sinopsisnya kereeeereennn
ReplyDeleteDa Jung sudah mulai love.. sm PM sebaliknya juga PM sudah mulai love sm Da Jung...#ribet amat ya kata2 saya.
ReplyDeleteItu Da Jung segitu terpesona nya lihat PM mpe bengong n ketusuk jarum, padahal latihan Kendo mau mneghilangkan orang yg ada dipikiran eh ini malah yg ada di pikiran datang ngajarin Kendo gimana ga nambah galau tuh.. hahha
PM kangenn tuh :) makin seru nih drama... part 2 Anis semangat..
Part 2 nya mbaaaaa
ReplyDeleteakhirnya dapat juga sinopsis episod 8
ReplyDeletedari kemaren yang ada englishsubnya
thanks mbak
Sepertinya bukan cuma Da jung yg galau karna PM, tp readers nya anis juga pada galau neh nungguin lanjutan nya,,,
ReplyDeleteIn ho, oh,,,dia ko jd serem gitu, masih berharap dia ga jadi jahat..
wakakaka saya sendiri juga galau nungguin kelanjutannya.
Deletemakin sweet couple yool-dajung udah saling menghawatirkan satu sama lain... wahhh tambah keren...
ReplyDeletedrama daebaakkk!!!
DAEBAK OPPA! berhasil membuat karakter ini jadi ngeselin tapi juga kasian hahaha *hanya untuk yang suka ma yoonie :P
ReplyDeletedaebak juga buat mbak anis hihihi setelah berbagai peran (tuli, jaksa, ART, pembuat kapal, guru, mafia, pekerja perusahaan), akhirnya kebahas juga ya profesi perdana menteri :)
ohya, cieeeeee buat sweetu couplenya ^^
MBAK ANIS FIGHTING XD
sama anggota DPR dira, ahahaha walaupun ga full sinopsisnya.
DeleteMkin seruuuu mbk...lanjuuuuutttkan...
ReplyDeleteSeruuuuuuuu. Ditunggu part2 nya mbaaaa. Mkshhhhhhhhh
ReplyDeletepart 2nya kapan mba???? hiks...
ReplyDeletebiasanya kakaknya dimasukin ke bloknya buku sinopsis.. kugh ini ndag dimasukin kesitu lagi??
ReplyDeletetapi makasih ya kak sinopsisnya..
semangat buat ngelanjutin lagi ya kak...
Hmm, semoga saja berita dari Scandal News tidak benar2 dirilis. Astaga, kejam banget kalau sampai menimbulkan huru hara di masyarakat!
ReplyDeleteterus, Yool. Hihihi, rasa cintanya sama Da Jung mulai terlihat dimana ada scene ia melihat bayangan Da Jung
haduh, gimana ya kalau misalnya suatu hari nanti hubungan keduanya harus terpisah karena ada cobaan berupa pihak2 'pengusik' seperti Joon Ki, dll
semoga aja waktu itu keduanya sempat jujur satu sama lain hingga bisa menghadapinya bersama
ucapan Yool sama Presiden itu sip bgt. Seandainya semua pemimpin dunia berpikir dan bertindak seperti Yool, pasti dunia akan tenteram ya^^
okelah, sekian dan terima kasih
Putpit
ga sabar nih nunggu part 2 :(
ReplyDeleteinget mbak anis, mskipun scene da jung sma PM dsni bner" cute... tpi yoona udh punya lee seung gi di luar sna hehehe ^O^
ReplyDeletein ho! in ho! fighting!
ReplyDelete