Do Hyung sangat marah ketika mengetahui Bok Nyeo memasang kamera pengintai untuknya.
Sang Chul terkejut ketika membuka kiriman video dari Bok Nyeo. Video percakapan antara Do Hyung dan Tae Shik.
Sang Chul menghubungi Song Hwa yang masih berada di kantor polisi. Ia mengatakan kalau dirinya sudah mengirimkan video yang menjadi bukti hubungan antara Jang Do Hyung dengan Tae Shik. Song Hwa bertanya apa Bok Nyeo baik-baik saja. Sang Chul belum tahu tentang itu, ia harap Song Hwa menunjukan bukti video itu pada polisi. Ia akan mencari Bok Nyeo sekarang.
Song Hwa melihat kiriman video itu, tanpa pikir panjang ia pun segera menunjukan bukti itu pada polisi. Ia merasa kalau dirinya tap perlu menunggu detektif Lee Tae Shik lagi. “Tolong tangkap dia sekarang.” Detektif terkejut melihat video yang Song Hwa tunjukan.
Lee Tae Shik melihat tangga dengan ujung tangga menuju sebuah ruangan. Ponselnya berdering, dari rekan kerjanya di kantor polisi. Ia terkejut dan cemas.
Di dalam rumah, Do Hyung pun menyadari kalau Bok Nyeo sama sekali tak menyukainya. “Kau hanya menginginkan ini kan?” ucapnya sambil menunjukan kamera yang di genggamnya. Bok Nyeo membenarkan, ia hanya menginginkan itu. “Seo Ji Hoon, itu cara untuk membuktikan siapa kau dan cara untuk mengakhirimu.”
Tae Shik masuk ke dalam tergesa-gesa, ia memberi tahu kalau ada berita tak bagus. “Yoon Song Hwa, dia sudah menyerahkan buktinya. Polisi akan segera datang. Kali ini, kau tak bisa melarikan diri. Kau harus menyerahkan diri.”
Do Hyung menyuruh Tae Shik membawa Bok Nyeo keluar dari rumah ini lebih dulu. Ia harus menenangkan pikirannya. Tae Shik mengerti dan akan membawa Bok Nyeo bersamanya.
Do Hyung mengambil botol kosong dan bak… ia menghantamkan botol kosong itu ke kepala Tae Shik. Tae Shik langsung jatuh tak sadarkan diri. Bok Nyeo terkejut melihat apa yang Do Hyung lakukan.
Sang Chul sampai di villa, ketika masuk ke dalam vila ia terkejut melihat Lee Tae Shik tergeletak tak sadarkan diri. Ia melihat di ruangan itu ada kamera, tali, dan tas milik Bok Nyeo.
Do Hyung mengikat Bok Nyeo di dalam gudang. Ia menumpakan minyak tanah yang ada di sana ke lantai. Do Hyung menyalakan korek api dan melemparkannya ke lantai. Api pun mulai membesar membakar hampir seluruh ruangan. Do Hyung duduk di hadapan Bok Nyeo. Ia mengatakan kalau sekarang giliran Bok Nyeo diinterogasi olehnya.
Do Hyung : “Jadi apa kau pura-pura menyukaiku? Hanya untuk menangkapku, apa kau bilang kau tak mau kehilanganku karena hal ini? Apa kau tak pernah sama sekali menyukaiku? Bahkan sekejap saja?”
“Tidak pernah.” jawab Bok Nyeo tanpa rasa takut. “Tidak bahkan untuk sesaat.”
Jawaban Bok Nyeo benar-benar membuat Do Hyung terluka. “Itu melegakan. Ini mengurangi rasa sakitku. Karena kau tak pernah menyukaiku, kurasa aku bisa membawamu bersamaku sekarang.”
Do Hyung melihat sekeliling ruangan yang sudah terbakar, “Bukankah ini harapanmu? Mati dalam api seperti suami dan anakmu. Dan seseorang akan membawamu ke mereka.”
Bok Nyeo mengingatkan kalau polisi sedang dalam perjalanan ke tempat ini, jadi ia harap Do Hyung lebih baik menyerahkan diri.
Do Hyung berkata kalau ia tidak datang jauh-jauh untuk menyerahkan diri, “Aku tak punya alasan untuk bergantung pada hidup. Aku kembali karena tidak ada lagi yang bisa membuatku merasa kehilangan hingga aku bisa menghabiskan saat-saat terakhirku bersamamu. Setengah dari rencanaku berhasil karena aku bisa membawamu bersamaku. Jadi, aku tak peduli.”
Do Hyung berdiri menatap Bok Nyeo dengan tatapan sendu, “Ikutlah denganku, Eun Soo!” ucapnya dengan air mata berlinang.
Bok Nyeo tetap membenci pria yang ada di depannya ini, “Bahkan jika aku mati seperti ini, itu bukan berarti aku akan bersamamu. Orang-orang yang kucintai, aku akan bersama mereka.”
Do Hyung tertawa miris, “Bahkan hingga akhir, kata-kata hangat dan membuat nyaman, apa kau tak bisa mengatakannya padaku? Sama seperti ketika kau masih menjadi guruku.”
Bok Nyeo mengatakan kalau saat itu ia hanya merasa kasihan pada Do Hyung. “Tapi setelah aku menyadari siapa kau, aku hanya merasakan kemarahan dan kebencian padamu.”
Do Hyung : “Kemarahan dan kebencian?”
Bok Nyeo : “Bahkan sekarang jika kau menyesali perbuatanmu dan menerima hukuman, aku mungkin bisa merasa simpati padamu.”
Do Hyung menegaskan kalau itu tak akan terjadi, tak ada yang namanya rasa kasihan dalam cinta. Itu sebabnya ia harus pergi bersama Bok Nyeo. “Kenapa kau melakukannya? Akan lebih baik jika kau hanya percaya bahwa aku Jang Do Hyung. Aku pikir aku bisa memulainya dari awal. Kenapa? Kenapa? Kenapa kau merusak segalanya?” Teriak Do Hyung sambil membanting kursi.
“Itu karena kau Seo Ji Hoon.” ucap Bok Nyeo dengan suara meninggi. “Pembunuh yang sudah membunuh keluargaku.”
Do Hyung mendekat menatap tajam Bok Nyeo sambil mencengkeram kursi, “Kau tahu apa? Aku ingin melihatmu tersenyum lagi. Aku ingin kau tersenyum padaku sekali saja. Apa itu juga salah?”
Bok Nyeo yang air matanya juga mengalir mengatakan kalau cinta Do Hyung adalah sebuah kejahatan. “Itu hanya obsesi, karena itu semua hanya keinginanmu. Aku tak bisa memberikan apapun selain kemarahan.”
Do Hyung mencengkeram tubuh Bok Nyeo, “Aku terobsesi karena aku mencintaimu. Aku menginginkanmu karena aku mencintaimu. Semuanya salahmu. Kau yang menyebabkan semua ini.” bentak Do Hyung.
Bok Nyeo memandang Do Hyung tanpa rasa takut, “Orang-orang sepertimu selalu menyalahkan orang lain.” Do Hyung terdiam lemas.
Sang Chul kesana kemari di dalam villa tapi tak menemukan Bok Nyeo ataupun Do Hyung. Ia keluar rumah dan melihat sesuatu yang mencengangkannya.
Bok Nyeo yang terdiam dikelilingi api mendengar suara anaknya menangis minta tolong. Ia menangis mengingat teriakan minta tolong putranya.
Do Hyung ingin Bok Nyeo mengatakan padanya kalau Bok Nyeo mencintainya. “Katakan sekarang kalau kau mencintaiku. Katakan kalau kau mencintaiku dan kau tak punya pilihan. Jika kau mengatakan itu, aku akan meninggalkanmu bahkan jika aku akan kesepian.”
Tapi Bok Nyeo tak mengatakannya, ia tak takut mati. “Tapi jika kau mati seperti itu dan tidak dihukum, itu akan sia-sia. Kau harus hidup untuk menerima hukuman. Setiap saat dalam hidupmu kau harus menyesali apa yang kau lakukan dan kau harus menderita karena itu.”
Air mata Do Hyung terus berlinang, “Sebelum terlambat, ayo kita pergi bersama Eun Soo.”
Do Hyung dengan langkah lunglai mengambil sepotong kayu yang terbakar. Ia mengarahkan api ke Bok Nyeo. Bok Nyeo pun siap jika dia harus mati dengan cara seperti ini, ia memejamkan matanya.
“Tidak!” teriak Sang Chul masuk tiba-tiba ke gudang yang terbakar. Ia langsung menyerang Do Hyung. Keduanya jatuh ke lantai dan saling pukul. Do Hyung mengambil kayu yang terbakar tadi dan menghantamkannya ke tubuh Sang Chul.
Polisi, ambulans dan mobil pemadan kebakaran dalam perjalanan menuju villa.
Do Hyung kembali mengarahkan kayu yang terbakar itu ke Bok Nyeo. Bok Nyeo kembali memejamkan mata. Sang Chul kembali berdiri dan memukulkan kayu ke punggung Do Hyung. Do Hyung tergeletak.
Sang Chul melihat Bok Nyeo tak sadarkan diri karena terlalu banyak menghirup asap. Ia melepaskan ikatan tali di tubuh Bok Nyeo. Sang Chul melihat sekeliling api yang bertambah besar. Ia segera menggendong Bok Nyeo di punggungnya.
Do Hyung yang tergeletak tiba-tiba meraih kaki Sang Chul. “Jangan pergi, Eun Soo!” Dan brak… kayu yang penuh api jatuh dari atas menimpa kaki Do Hyung. Do Hyung menjerit kesakitan.
Sang Chul berhasil membawa Bok Nyeo keluar dari gudang yang terbakar. Ambulans, pemadam kebakaran dan polisi sudah tiba disana. Petugas Pemadan kebakaran langsung sigap memadamkan api. Sang Chul mengatakan pada petugas medis kalau di dalam gudang masih ada orang. Sang Chul ikut masuk ke mobil ambulans.
Lee Tae Shik dibawa keluar dari villa oleh polisi dengan tangan terborgol.
Di dalam mobil ambulans Sang Chul yang khawatir menggenggam tangan Bok Nyeo.
Woo Na Young keluar dari rumahnya berniat membuang sampah. Tapi ia terkejut begitu melihat Lee Dong Shik ada di depan rumahnya. “Apa yang kau lakukan disini?” tanya Na Young. Dong Shik menjawab kalau ia hanya berjaga-jaga saja. Na Young heran apa Dong Shik mengikutinya, ia cemas bagaimana kalau ayahnya melihat Dong Shik. Ia menyuruh Dong Shik pergi.
Dong Shik mengatakan kalau ia mengkhawatirkan Na Young.
Na Young setengah kesal, ia tahu kalau dirinya ini imut karena itu Dong Shik pasti mengkhawatirkannya hihi. Dong Shik memberi tahu kalau yang menyuruhnya melakukan ini adalah Direktur Eun (Sang Chul), “Dia mengatakan padaku untuk melindungi anak-anaknya dan memastikan mereka agar tetap diisni.”
Na Young yang heran bertanya berapa lama Dong Shik akan tetap berada disini. Ia bahkan tak bisa menghubungi Sang Chul. Ia heran apa terjadi sesuatu. Dong Shik tak tahu pasti, “tapi apa kau tak menyuruhku masuk?” Ucap Dong Shik menahan dingin.
Na Young mengajak Dong Shik masuk ke rumah. Ia heran begitu melihat ketiga keponakannya panik bergegas akan pergi. Tante.. ayah ayah.. ucap Se Gyul panik.
“Ayah dan Bok Nyeo-nim terluka.” sahut Hye Gyul. Kakek dan Ny Hong ikut keluar rumah membenarkan apa yang anak-anak katakan.
Han Gyul dan yang lainnya masih di tempat audisi dan akan pulang. Han Gyul menerima telepon dari Na Young. Ia terkejut mendengar kabar dari tantenya, “Bagaimana dengan ayah? Apa Bok Nyeo-nim baik-baik saja?” tanya Han Gyul cemas.
Sang Chul berada di depan ruang UGD. Anak-anaknya, Na Young, mertuanya dan Ny Hong sampai disana. Ny Hong yang khawatir bertanya apa Bok Nyeo baik-baik saja. Sang Chul mengatakan kalau Bok Nyeo terlalu banyak menghirup asap jadi sekarang masih belum sadar.
Ny Hong lemas, Kakek yang berdiri di belakangnya memegangi Ny Hong. Ia takut, kenapa kejadian malang selalu terjadi pada Bok Nyeo. Kakek menghibur meminta Ny Hong tak perlu khawatir, karena Tuhan tak akan mengambil Bok Nyeo secepat ini.
Hye Gyul ikutan cemas, “Apa Bok Nyeo-nim akan meninggal?” Sang Chul bilang tidak, dia akan baik-baik saja.
Hye Gyul masih merasa bersalah karena ucapannya yang membenci Bok Nyeo, “Apa Bok Nyeo-nim akan meninggal karena aku? Apa dia akan mati karena aku bilang aku membencinya? Ibu juga meninggal karena aku bilang aku membencinya.” Hye Gyul menangis.
Sang Chul memeluk putri kecilnya, “Tidak bukan seperti itu. Sudah jangan menangis.” Sang Chul menghibur Hye Gyul.
Doo Gyul tanya apa yang terjadi dengan pria itu (Do Hyung). Se Gyul ikut bertanya apa pria itu benar Seo Ji Hoon. Sang chul mengatakan kalau Do Hyung ada di rumah sakit ini juga, tapi ia tak tahu bagaimana keadaannya.
Bok Nyeo berada di sebuah ruangan dengan tubuh penuh peralatan medis. Sang Chul dan keempat putra-putrinya ada disana.
Hye Gyul menggenggem tangan Bok Nyeo, “Bok Nyeo-nim, Hye Gyul disini. Bangunlah. Bangunlah dan bermain bersamaku. Aku akan memakai sumpit dengan benar. Ketika aku makan, aku tak akan bermain dengan boneka. Bok Nyeo-nim, aku menarik kembali ucapanku kalau aku membencimu. Jadi bangunlah.”
Han Gyul : “Bok Nyeo-nim, kau bisa mendengar Hye Gyul kan? Masih begitu banyak hal yang kami ingin lakukan bersamamu.”
Se Gyul : “Benar Bok Nyeo-nim. Masih begitu banyak hal yang bisa kami pelajari darimu.”
Doo Gyul : “Kau tak bisa meninggalkan resep itu padaku. Kau harus mengajariku bagaimana membuatnya.”
Han Gyul : “Bok Nyeo-nim kau tak akan meninggalkan kami seperti ibu kami kan? Kau tidak akan meninggalkan kami kan?”
Mereka menangis.
Di rumah Gyul. Sebagai seseorang yang senang memasak Doo Gyul menyiapkan makanan untuk keluarganya. Ia membuat sup pasta kedelai ala Bok Nyeo. Keluarganya terkesan dan melihat masakan itu sepertinya enak.
Sang Chul heran apa Doo Gyul tidak lelah membuat makanan setiap pagi. Bukankah ia sudah bilang akan menyewa pembantu baru.
“Tidak boleh.” sahut anak-anak bersamaan. Sang Chul tertawa dan anak-anaknya pun tertawa. Hehehe.
Hye Gyul menunjukan pada ayahnya kalau ia sudah pandai memakai sumpit. “Jika Bok Nyeo-nim kembali aku akan mengatakannya supaya dia memujiku.” Han Gyul pun memuji adik kecilnya.
Se Gyul juga mengatakan kalau ada sesuatu yang ingin ia tunjukan pada Bok Nyeo dan berharap mendapatkan pujian dari Bok Nyeo. Itu lho, pialaku dari kompetisi itu.
Doo Gyul mengingatkan Se Gyul yang sudah berkali-kali mengatakan itu pada mereka, lagi-lagi pamer. Hehhe.
“Aku juga akan membuat Bok Nyeo terkesan dengan membuat makanan yang lezat.” Han Gyul berharap Bok Nyeo bisa kembali ke rumah mereka.
Di Gatsby, Sang Chul mengatakan pada pegawainya kalau masih banyak hal yang harus mereka lakukan dan sekarang mereka punya kabar baik. “Ayah mertuaku menyukai proyek kita jadi perusahaannya bisa membantu jika kita membutuhkannya. Lalu balai kota akan membiarkan kita mengambil alih proyek itu.” Mereka senang.
Song Hwa merasa kalau proyek Chinatown sudah berakhir, ia senang mendengarnya. Sang Chul tahu dan itu juga berkat kerja keras Song Hwa. Song Hwa kemudian bertanya kira-kira kapan Bok Nyeo keluar dari rumah sakit.
Rising Band tengah melakukan latihan. Soo Hyuk menerima telepon dari seseorang, “Apa ini? Baik. Kemana aku harus pergi?”
Teman-temannya memandang heran. Han Gyul tanya apa yang terjadi, apa ayah Soo Hyuk mendapat masalah lagi. Soo Hyuk bilang bukan itu, kita berhasil, ucapnya.
Teman-temannya saling berpandangan heran, apa maksudnya. Woo Jae meminta Soo Hyuk berhenti membuat mereka penasaran, katakan saja yang sebenarnya.
“Kita… berhasil sampai ke babak final.” ucap Soo Hyuk tersenyum. Mereka senang sekali, Woo Jae langsung memeluk Han Gyul.
Ok dan babak final pun diselenggarakan, mereka mengenalkan nama band mereka Rising Band dan akan menyanyikan lagu yang berjudul First love. Juri tanya apa itu lagu karangan sendiri. Woo Jae membenarkan, si pencipta lagu telah membantu grup band mereka bersatu kembali. Han Gyul juga mengatakan bahwa lewat lagunya ia ingin melakukan sesuatu dengan baik untuk seseorang dan berharap hal ini bisa membuat orang itu tersenyum kembali.
Usai tampil, mereka keluar dari gedung. Mereka mendengar salah seorang peserta yang gagal. Bukan karena jelek tapi kesempatan mungkin ada dilain waktu.
Rising Band juga ternyata gagal. Han Gyul merasa sedih karena ia berharap bisa memenangkan hadiah kompetisi untuk Soo Hyuk. Soo Hyuk tak menyesal dengan kegagalan ini karena ia sudah melakukan yang terbaik. Han Gyul tanya apa yang akan Soo Hyuk lakukan sekarang, apa akan mulai bekerja lagi di bar. Soo Hyuk masih belum tahu.
Seorang pria mendekati mereka, “Apa kau pemain gitar dari Rising Band?” tanya pria itu pada Soo Hyuk. Pria itu memberikan kartu namanya pada Soo Hyuk. Song Dong Won, seorang produser musik. “Kau tak bisa ke babak selanjutnya, tapi penampilanmu bagus. Bisakah kita bicara?” ajak si produser. Han Gyul tersenyum sambil mengangguk pada Soo Hyuk.
Han Gyul dan Woo Jae menunggu Soo Hyuk yang masih bicara dengan produser itu. Han Gyul berharap semuanya akan berjalan lancar untuk Soo Hyuk. “Jika melakukan ini bisa membantunya…”
“Jika tidak, bagaimana?” sela Woo Jae. “Jika Soo Hyuk terkenal, apa kau pikir dia akan melihatmu?” Han Gyul berkata kalau ia akan bahagia selama Soo Hyuk juga bahagia. Ia tak ingin memikirkan hal lain.
Soo Hyuk keluar menghampiri teman-temannya. Han Gyul tanya bagaimana hasilnya. Soo Hyuk berkata kalau ia tak akan menerimanya, “Dia ingin aku datang lagi bersama orang tuaku. Kalian tahu ayahku kan, aku sadar apa yang akan dilakukannya nanti. Aku tak akan melakukannya.”
Han Gyul tak mengerti dengan keputusan Soo Hyuk, bukankah ini kesempatan yang bagus. Woo Jae menawarkan apa Soo Hyuk mau dirinya meminjamkan ayahnya pada Soo Hyuk. Soo Hyuk terkejut campur heran dengan penawaran Woo Jae.
Miss Kwan mengatakan pada Tn Oh kalau istri Tn Oh ternyata cukup tajam juga. Tn Oh tak mengerti maksudnya, apa istrinya datang kesini menemui Miss Kwan karena dirinya. Miss Kwan bilang bukan itu, ini tentang pembantu yang dia ceritakan. Miss Kwan menilai ini berita besar. Tn Oh membaca artikel yang akan masuk ke acaranya.
Tersangka Pembakaran dan pembunuhan diungkap oleh seorang wanita
Tn Oh heran apa ini yang istrinya katakan. Miss Kwan juga heran apa Tn Oh sama sekali tak mengetahui itu. Tn Oh bilang tidak, karena ia tak lagi tinggal dengan istrinya. Miss Kwan tanya apa Tn Oh diusir. Tn Oh menjawab tidak, ia meninggalkan rumah.
Miss Kwan menilai kalau Ny Oh ternyata lebih banyak melakukan siaran dari pada suaminya yang seorang penyiar.
Tn Oh mengatakan kalau istrinya itu terlalu sensitif terhadap hal-hal yang tak berguna jadi ia menceraikannya.
Miss Kwan tanya apa Tn Oh benar-benar akan bercerai. Tn Oh mengatakan kalau proses perceraiannya hampir selesai. Ia membiarkan istrinya memiliki semua miliknya dan membiarkannya pergi. Miss Kwan mengucapkan selamat karena akhirnya Tn Oh mendapatkan kebebasan.
“Jadi, kau akan berkencan lagi denganku, kan?” ajak Tn Oh. Miss Kwan tersenyum, “Jika semuanya lancar minggu depan saja, aku akan menerimanya.” Tn Oh tak mengerti apa maksudnya.
Tn Oh pun melakukan siaran terkait kasus seorang pembantu (Bok Nyeo) yang berhasil mengungkap tersangka pembakaran dan pembunuhan.
Seorang wanita pernah dituduh membunuh suami dan anaknya sendiri. 25 desember 2008, kasus pembunuhan di Sungbok-dong. Karena kesaksian ibu mertuanya, dia dan seorang pria yang bernama Seo Ji Hoon diduga sebagai pelaku pembakaran. Satu tahun kemudian mayat Seo Ji Hoon ditemukan dan kasus ini berbalut misteri. Tapi si tersangka Seo Ji Hoon muncul kembali untuk wanita itu.
Ny Oh melihat tayangan siaran suaminya dari toko daging Paman Shin. Mi Ja marah ternyata seperti itu kisah Bok Nyeo, tak heran kenapa suaminya begitu menyukai dan memuji Bok Nyeo, dia benar-benar menakjubkan. Hahaha.
Paman Shin mengatakan kalau ada orang lain yang menyadari sesuatu tentang Se Ji Hoon. Istrinya tanya siapa.
“aku,” jawab Paman Shin. “aku sudah bilang ketika pertama kali melihatnya aku punya firasat yang buruk padanya.”
Mi Ja membenarkan, “aku rasa kau melakukannya karena aku cemburu. Kau sangat pintar sayang.” kata Mi Ja sambil menyenggol suaminya hahaha.
Ny Oh iri melihat pasangan itu. Ia pun kemudian mengatakan kalau sekarang Bok Nyeo pasti sudah jauh lebih baik karena kasus pembunuhan keluarganya sudah selesai. Paman Shin merasa kalau si pelaku harus mendapatkan hukuman sampai mati.
Kembali ke ulasan acara Tn Oh Nam Jae.
Nona Park (Bok Nyeo) pura-pura menyukai Seo Ji Hon yang menyamar sebagai Jang Do Hyung untuk mengungkap kebenaran. Dan pada akhirnya dia berhasil melepas kedok si pelaku.
Ny Hong menonton tayangan TV itu bersama kakek di Happy Company. Ia merasa kalau Bok Nyeo pasti sangat ketakutan. Kakek penasaran apa yang terjadi pada pria itu, dia hidup atau mati. Ny Hong menyuruh kakek diam jangan banyak bicara, dengarkan saja tayangan TV nya.
Di penjara, Seo Ji Hoon alias Jang Do Hyung diapit dua petugas sipir menuju ruang tahanannya. Ia menoleh ke belakang dan terlintas dalam ingatannya Bok Nyeo mengatakan padanya kalau dia tidak takut mati, Bok Nyeo tak rela jika dirinya (Seo Ji Hoon) mati begitu saja tanpa menerima hukuman.
Mata Seo Ji Hoon terlihat sayu melihat sekeliling ruang tahanan dan ia pun menerima hukuman atas semua perbuatannya.
Bersambung ke episode 18 part 2
Disini tidak dijelaskan berapa lama hukuman yang diterima Seo Ji Hoon. Hanya ditampilkan dia masuk penjara saja. Dan mengenai penyakitnya tidak begitu dijelaskan lagi. Tapi menurut saya, Seo Ji Hoon pasti memiliki penyakit di tubuhnya. Ok thanks Song Jong Ho atas akting kerenmu di drama ini. Di episode selanjutnya kita tidak akan bertemu dengan Song Jong Ho lagi. Dan dia sudah punya proyek drama baru lho, bukan sebagai pemeran utama sih, Full Sun (drama penggantinya Prime Minister And I)
yeeee sudah ada :-) lanjut mb,fighting!!
ReplyDeletedilanjutin yah mbak,fighting!
ReplyDeleteHaahaaa, mksih mbak. Ditunggu part 2nya. Semangat !!!!
ReplyDeleteditunggu part 2.nya mba anisss gomawo ^^
ReplyDeletehwaahh makasih mba anis d(^_^)b
ReplyDeletepoor song jong ho ahjussi~
ReplyDeletepdhl brhrp bs brg sm boknyeo slamanya atau klo gk bs sm choi jiwoo aja, kkk
ni aktor aktingnya wow bgt walaupun gk jd pemeran utama,
oh yg smangat nglanjutin sinopnya ya mba, atau mau brbaik hati mau buat sinopnya full sun? hhe ngarep
-hany
Song jong ho emang keren aktingnya aku liat dia di drama surgeon bong dal hee jadi min woo :)
ReplyDeleteSJH bisa singkatan dari Seo Ji Hoon bisa juga Song Jong Ho hahaha.Endingnya Seo Ji Hoon bagus ya,daripada mati lebih baik dihukum atas kejahatannya.Setimpal sama apa yg sdh dilakukannya.
ReplyDeleteOppaku aktingnya emang keren,aktingnya total bow,serius! Makanya biarpun perannya jahat kayak di The Princess Man,aku gak bisa membencinya malah jatuh cinta hahaha :) Penampilannya sbg Jang Do Hyung juga keren,kelihatan tampan sekali,mulai dari tatanan rambutnya,make up sampai kostumnya bagus2 :)
Kalo di Full Sun,Pemerannya siapa saja? Latar belakang ceritanya apa? Kapan mulai tayang di korea? Semoga ada yg buat sinopnya.Aku dukung hany,semoga saja Mbak Anis mau buatin sinopnya Full Sun
Makasih banyak Mbak Anis sdh ngelanjutin sinopnya,ditunggu eps.18 part 2 nya.Makasih banyak juga info tambahannya tentang proyek baru Song Jong Ho.Soalnya Aku suka sekali sama dia,salah satu aktor korea kesukaanku :)
Sari
Hany, sari....
ReplyDeleteMau nonton drama itu atau ga, saya juga ga tahu tuh. Genrenya melodrama. Yg main Han Ji Hye. Full Sun, nantinya menggantikan Prime Minister and I.
Prime Minister and I tayangnya hari dan jam berapa ya? Krn aku gak ikutin PMAI,belum baca sinopnya juga.
DeleteSari
PMAI tayang setiap senin-selasa
Delete